際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KODE GENETIK DAN SINTESIS
PROTEIN
Oleh kelompok 8
Wa Ode Zulhulaifah
Serlin Iji
Ruslin Akuba
Nini Asmari
PROTEIN
Protein dibuat dari suatu seri asam
amino dimana gabungan dari 2 asam
amino yang disebut dipeptida,
sedangkan gabungan dari banyak
asam amino disebut polipeptida,
polipeptida yang mempunyai berat
molekul kira-kira 10.000 merupakan
protein
 Terdapat 20 jenis asam amino
Protein sangat diperlukan tubuh :
Protein struktural terdapat dalam membran,
Serabut kontraktil dan filamen intrasellular.
Protein fungsional seperti enzim sangat
dibutuhkan untuk menjadi katalisator pada
sintesa berbagai macam persenyawaan kimia
yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan
KODE GENETIK
Tahun 1960an Nirenberg, Khorana dan
Holley menciptakan kode genetik, yang
menerangkan bagaimana sebuah gen
mengontrol pengaturan asam amino dalam
protein tertentu. Jadi, kode genetik adalah
suatu cara untuk mentapkan jumlah serta
urutan nukleotida yang berperan dalam
menentukan posisi yang tepat dari tiap
asam amino dalam rantai peptida yang
bertambah panjang.
Nirenberg dkk, melakukan percobaan dengan
membuat ARNd buatan (artificial mRNA) dan
diperoleh hasil sebagai berikut :
Kode singlet
Jika sebuah kodon hanya terdiri dari satu nukleotida
saja, maka akan di dapatkan 41 = 4 kodon, yaitu A,
G, S dan U.
Kode dublet
Jika sebuah kodon terdiri dari 2 nukleotida akan
didapatkan 42 = 16 kodon
Kode triplet
Jika sebuah kodon terdiri dari tiga nukleotida akan
didapatkan 43 = 64 kodon
Kode genetik dan sintesis protein
Kode genetik dan sintesis protein
SINTESA PROTEIN
Sintesis protein adalah proses pembentukan
protein dari monomer peptida yang diatur
susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein
dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan
ribosom. Bahan genetik ADN dan ARN
mempunyai peranan yang sangat penting dalam
proses ini.
TAHAPAN SINTESA PROTEIN
Proses transkripsi
1. Proses ini berlansung dalam sel
2. Proses pengkopian/penyalinan molekul
DNA menjadi utas RNA yang komplementer.
3. Melibatkan RNA Polymerase
Transkripsi terdiri dari 3 tahap yaitu:
inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan),
terminasi (pengakhiran) rantai mRNA.
TAHAP TRANSKRIPISI
1. Inisiasi
Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat dan
mengawali transkripsi disebut sebagai promoter.
Suatu promoter menentukan di mana transkripsi
dimulai, juga menentukan yang mana dari kedua
untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.
2. Elongasi
Saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA
membuka pilinan heliks ganda DNA, sehingga
terbentuklah molekul RNA yang akan lepas dari
cetakan DNA-nya.
3. Terminasi
Transkripsi berlangsung sampai RNA
polimerase mentranskripsi urutan DNA yang disebut
terminator. Terminator yang ditranskripsi merupakan
suatu urutan RNA yang berfungsi sebagai sinyal
terminasi yang sesungguhnya. Pada sel prokariotik,
transkripsi biasanya berhenti tepat pada akhir sinyal
terminasi; yaitu, polimerase mencapai titik terminasi
sambil melepas RNA dan DNA. Sebaliknya, pada sel
eukariotik polimerase terus melewati sinyal terminasi,
suatu urutan AAUAAA di dalam mRNA. Pada titik
yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida,
mRNA ini dipotong hingga terlepas dari enzim
tersebut.
Proses pengikatan asam amino
Asosiasi kodon dan antikodon harus
didahului oleh pelekatan yang benar antara
tRNA dengan asam amino. tRNA yang
mengikatkan diri pada kodon mRNA yang
menentukan asam amino tertentu, harus
membawa hanya asam amino tersebut ke
ribosom. Tiap asam amino digabungkan
dengan tRNA yang sesuai oleh suatu enzim
spesifik yang disebut aminoasil-ARNt
sintetase (aminoacyl-tRNA synthetase).
PROSES TRANSLASI
Dalam proses translasi, sel menginterpretasikan
suatu pesan genetik dan membentuk protein yang sesuai.
Pesan tersebut berupa serangkaian kodon di sepanjang
molekul mRNA, interpreternya adalah RNA transfer.
Setiap tipe molekul tRNA menghubungkan kodon tRNA
tertentu dengan asam amino tertentu. Ketika tiba di
ribosom, molekul tRNA membawa asam amino spesifik
pada salah satu ujungnya. Pada ujung lainnya terdapat
triplet nukleotida yang disebut antikodon, yang
berdasarkan aturan pemasangan basa, mengikatkan diri
pada kodon komplementer di mRNA. tRNA mentransfer
asam amino-asam amino dari sitoplasma ke ribosom.
Kode genetik dan sintesis protein
Ribosom memudahkan pelekatan
yang spesifik antara antikodon tRNA
dengan kodon mRNA selama sintesis
protein. Sub unit ribosom dibangun oleh
protein-protein dan molekul-molekul
RNA yang disebut RNA ribosomal.
Kode genetik dan sintesis protein
Translasi menjadi tiga tahap (sama
seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi,
elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini
memerlukan faktor-faktor protein yang
membantu mRNA, tRNA, dan ribosom
selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi
rantai polipeptida juga membutuhkan
sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh
GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul
yang mirip dengan ATP.
1. Inisiasi
Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan
adanya mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam
amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit
ribosom. Pertama, sub unit ribosom kecil
mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA inisiator
khusus (lihat gambar). Sub unit ribosom kecil
melekat pada tempat tertentu di ujung 5` dari
mRNA. Pada arah ke bawah dari tempat pelekatan
ribosom sub unit kecil pada mRNA terdapat kodon
inisiasi AUG, yang membawa asam amino metionin,
melekat pada kodon inisiasi.
Kode genetik dan sintesis protein
2. Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam
amino  asam amino ditambahkan satu per satu
pada asam amino pertama (metionin). Lihat
Gambar. Kodon mRNA pada ribosom
membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon
molekul tRNA yang baru masuk yang membawa
asam amino yang tepat. Molekul rRNA dari sub
unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim,
yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida
yang menggabungkan polipeptida yang
memanjang ke asam amino yang baru tiba.
3. Terminasi
Tahap akhir translasi adalah
terminasi (gambar). Elongasi berlanjut
hingga kodon stop mencapai ribosom.
Triplet basa kodon stop adalah UAA,
UAG, dan UGA. Kodon stop tidak
mengkode suatu asam amino
melainkan bertindak sebagai sinyal
untuk menghentikan translasi.
Kode genetik dan sintesis protein
Kode genetik dan sintesis protein

More Related Content

Kode genetik dan sintesis protein

  • 1. KODE GENETIK DAN SINTESIS PROTEIN Oleh kelompok 8 Wa Ode Zulhulaifah Serlin Iji Ruslin Akuba Nini Asmari
  • 2. PROTEIN Protein dibuat dari suatu seri asam amino dimana gabungan dari 2 asam amino yang disebut dipeptida, sedangkan gabungan dari banyak asam amino disebut polipeptida, polipeptida yang mempunyai berat molekul kira-kira 10.000 merupakan protein Terdapat 20 jenis asam amino
  • 3. Protein sangat diperlukan tubuh : Protein struktural terdapat dalam membran, Serabut kontraktil dan filamen intrasellular. Protein fungsional seperti enzim sangat dibutuhkan untuk menjadi katalisator pada sintesa berbagai macam persenyawaan kimia yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan
  • 4. KODE GENETIK Tahun 1960an Nirenberg, Khorana dan Holley menciptakan kode genetik, yang menerangkan bagaimana sebuah gen mengontrol pengaturan asam amino dalam protein tertentu. Jadi, kode genetik adalah suatu cara untuk mentapkan jumlah serta urutan nukleotida yang berperan dalam menentukan posisi yang tepat dari tiap asam amino dalam rantai peptida yang bertambah panjang.
  • 5. Nirenberg dkk, melakukan percobaan dengan membuat ARNd buatan (artificial mRNA) dan diperoleh hasil sebagai berikut : Kode singlet Jika sebuah kodon hanya terdiri dari satu nukleotida saja, maka akan di dapatkan 41 = 4 kodon, yaitu A, G, S dan U. Kode dublet Jika sebuah kodon terdiri dari 2 nukleotida akan didapatkan 42 = 16 kodon Kode triplet Jika sebuah kodon terdiri dari tiga nukleotida akan didapatkan 43 = 64 kodon
  • 8. SINTESA PROTEIN Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom. Bahan genetik ADN dan ARN mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses ini.
  • 9. TAHAPAN SINTESA PROTEIN Proses transkripsi 1. Proses ini berlansung dalam sel 2. Proses pengkopian/penyalinan molekul DNA menjadi utas RNA yang komplementer. 3. Melibatkan RNA Polymerase Transkripsi terdiri dari 3 tahap yaitu: inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan), terminasi (pengakhiran) rantai mRNA.
  • 10. TAHAP TRANSKRIPISI 1. Inisiasi Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut sebagai promoter. Suatu promoter menentukan di mana transkripsi dimulai, juga menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan. 2. Elongasi Saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA membuka pilinan heliks ganda DNA, sehingga terbentuklah molekul RNA yang akan lepas dari cetakan DNA-nya.
  • 11. 3. Terminasi Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator. Terminator yang ditranskripsi merupakan suatu urutan RNA yang berfungsi sebagai sinyal terminasi yang sesungguhnya. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya berhenti tepat pada akhir sinyal terminasi; yaitu, polimerase mencapai titik terminasi sambil melepas RNA dan DNA. Sebaliknya, pada sel eukariotik polimerase terus melewati sinyal terminasi, suatu urutan AAUAAA di dalam mRNA. Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida, mRNA ini dipotong hingga terlepas dari enzim tersebut.
  • 12. Proses pengikatan asam amino Asosiasi kodon dan antikodon harus didahului oleh pelekatan yang benar antara tRNA dengan asam amino. tRNA yang mengikatkan diri pada kodon mRNA yang menentukan asam amino tertentu, harus membawa hanya asam amino tersebut ke ribosom. Tiap asam amino digabungkan dengan tRNA yang sesuai oleh suatu enzim spesifik yang disebut aminoasil-ARNt sintetase (aminoacyl-tRNA synthetase).
  • 13. PROSES TRANSLASI Dalam proses translasi, sel menginterpretasikan suatu pesan genetik dan membentuk protein yang sesuai. Pesan tersebut berupa serangkaian kodon di sepanjang molekul mRNA, interpreternya adalah RNA transfer. Setiap tipe molekul tRNA menghubungkan kodon tRNA tertentu dengan asam amino tertentu. Ketika tiba di ribosom, molekul tRNA membawa asam amino spesifik pada salah satu ujungnya. Pada ujung lainnya terdapat triplet nukleotida yang disebut antikodon, yang berdasarkan aturan pemasangan basa, mengikatkan diri pada kodon komplementer di mRNA. tRNA mentransfer asam amino-asam amino dari sitoplasma ke ribosom.
  • 15. Ribosom memudahkan pelekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Sub unit ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA yang disebut RNA ribosomal.
  • 17. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP.
  • 18. 1. Inisiasi Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom. Pertama, sub unit ribosom kecil mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA inisiator khusus (lihat gambar). Sub unit ribosom kecil melekat pada tempat tertentu di ujung 5` dari mRNA. Pada arah ke bawah dari tempat pelekatan ribosom sub unit kecil pada mRNA terdapat kodon inisiasi AUG, yang membawa asam amino metionin, melekat pada kodon inisiasi.
  • 20. 2. Elongasi Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino asam amino ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama (metionin). Lihat Gambar. Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.
  • 21. 3. Terminasi Tahap akhir translasi adalah terminasi (gambar). Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi.