Dokumen tersebut membahas tentang koloid dan berbagai metode pembuatan koloid, termasuk kondensasi, dispersi, reaksi redoks, hidrolisis, dekomposisi rangkap, dan pergantian pelarut. Juga dibahas tentang emulsi, agar-agar, dan contoh pembuatan sol Fe(OH)3.
1 of 28
More Related Content
KOLOID (KIMIA)
2. KELOMPOK 6 :
1. IHZA RASHI N. P. (18)
2. KHAIRANI PUTRI H. (20)
3. M. ALAM CAHYA N. (21)
4. OLGA ALISA KARTIKA (24)
5. M. HABIBUR ROHMAN (34)
4. KOLOID
Koloid adalah suatu
keadaan materi yang
memiliki ukuran di antara
ukuran partikel dan suspensi
5. PEMBUATAN KOLOID
Didasarkan pada bahan bakunya,
pembuatan koloid dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu sebagai berikut:
1. Kondensasi
2. Dispersi
6. Reaksi
redoks
KONDEN
SASI
Reaksi
hidrolisis
Dekomposi
si rangkap
Pergantian
pelarut
7. KONDENSASI
Cara pembuatan koloid dari
partikel kecil (larutan) menjadi
partikel koloid. Proses kondensasi ini
didasarkan atas reaksi kimia.
8. Reaksi Redoks
Adalah reaksi yang disertai
perubahan biloks.
Contoh:
Pembuatan sol belerang dari reaksi
redoks antara gas H 2 S dengan larutan
SO 2.
Persamaan reaksinya:
2H 2S(g) + SO2(aq) →2H2O(l) + 3S(s)
9. Reaksi Hidrolisis
Adalah reaksi suatu zat dengan air.
Contoh:
Pembuatan sol Fe(OH) 3 dengan
penguraian garam FeCl3.
Persamaan reaksinya adalah
mengunakan air mendidih.
• FeCl3(aq) + 3H2O(l) →
Fe(OH)3(s) + 3HCl( aq)
10. Reaksi Dekomposi Rangkap
Contoh :
Pembuatan sol As 2 S 3, dibuat dengan
mengalirkan gas H 2 S dan asam arsenit
(H 3 AsO 3 ) yang encer.
Persamaan reaksinya:
2H3AsO3(aq) + 3H2S(g) → As2S3(s) +
6H2O(l)
11. Reaksi Pergantian Pelarut
Contoh:
Pembuatan sol belerang dari larutan
belerang dalam alkohol ditambah dengan
air.
Persamaan reaksinya:
S(aq) + Alkohol + Air → S(s)
Larutan S sol belerang
13. 2. DISPERSI
Dispersi adalah pembuatan
partikel koloid dari partikel kasar
(suspensi). Pembuatan koloid dengan
dispersi meliputi:
a. Cara mekanik
b. Peptisasi
c. Usur Bredig
d. Ultrasonik.
14. a. Cara Mekanik
Proses mekanik adalah proses pembuatan koloid
melalui penggerusan atau penggilingan (untuk zat padat)
serta dengan pengadukan atau pengocokan (untuk zat
cair). Setelah diperoleh partikel yang ukurannya sesuai
dengan ukuran koloid, kemudian didispersikan ke dalam
medium (pendispersinya). Contoh, pembuatan sol
belerang.
15. b. Peptisasi
Peptisasi adalah cara pembuatan koloid
dengan menggunakan zat kimia (zat elektrolit)
untuk memecah partikel besar (kasar) menjadi
partikel koloid. Contoh, proses pencernaan
makanan dengan enzim dan pembuatan sol
belerang dari endapan nikel sulfida, dengan
mengalirkan gas asam sulfida
16. c. Busur Bredig
Busur Bredig ialah alat pemecah zat padatan
(logam) menjadi partikel koloid dengan menggunakan
arus listrik tegangan tinggi. Caranya adalah dengan
membuat logam, yang hendak dibuat solnya, menjadi dua
kawat yang berfungsi sebagai elektrode yang dicelupkan
ke dalam air; kemudian diberi loncatan listrik di antara
kedua ujung kawat. Logam sebagian akan meluruh ke
dalam air sehingga terbentuk sol logam. Contoh,
pembuatan sol logam.
17. d. Suara Ultrasonik
Cara ini hampir sama dengan cara busur
Bredig, yaitu sama-sama untuk pembuatan sol
logam. Kalau busur Bredig menggunakan arus
listrik tegangan tinggi, maka cara ultrasonik
menggunakan energi bunyi dengan frekuensi
sangat tinggi, yaitu di atas 20.000 Hz.
18. Pembuatan Sol Belerang
Sol belerang dibuat dengan
menggerus serbuk belerang bersama-sama
dengan suatu zat inert (seperti Gula
Pasir), kemudian mencampur serbuk halus
itu dengan air.
19. Campuran antara partikel-partikel
suatu zat cair (fase
terdispersi) dengan zat cair lainnya
(fase pendispersi) dimana satu
campuran yang terdiri dari dua bahan
tak dapat bercampur, dengan satu
bahan tersebar di dalam fasa yang
lain.
20. Emulsi Dalam Bahan Pangan:
• Cheese cream
• Mayonnaise
• Susu
• Mentega
• Margarin
• Kuning telur.
21. 3 Komponen Utama Emulsi
1. Fase terdispersi (Zat cair yang terbagi-bagi
menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain
(Fase internal).
2. Fase pendispersi (Zat cair yang berfungsi
sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi
tersebut (Fase eksternal).
3. Emulgator (Zat yang digunakan dalam
kestabilan emulsi).
22. AGAR - AGAR
Agar-agar adalah koloid jenis Gel
dengan medium pendispersi padat dan
medium terdispersi cair.
23. Dalam agar-agar terdapat zat yang dapat
membentuk polisakarida(serat) dan dapat
memerangkap molekul air sehingga terbentuk
koloid Gel, zat tersebut adalah karagenan. Dalam
koloid ini molekul terdispersinya berupa air (fasa
cair) dan molekul pendispersinya berupa serat /
molekul agar-agar (fasa padat). Agar-agar
merupakan koloid yang mempunyai sifat koloid
liofil (menyerap/mengadsorbsi cairan, sehingga
terbentuk selubung di sekililing koloid).
24. Pada pemasakkan agar-agar terjadi
proses hidrolisis dari kappa karagenan. Saat
dipanaskan di air, molekul agar-agar dan air
bergerak bebas.
Ketika didinginkan, molekul-molekul agar-agar
mulai saling merapat, memadat dan
membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul
air, sehingga terbentuk sistem koloid padat-cair.
25. Fe(OH)3
Pembuatan sol Fe(OH) 3 dengan penguraian
garam FeCl3.
Persamaan reaksinya adalah
mengunakan air mendidih.
• FeCl3(aq) + 3H2O(l) →
Fe(OH)3(s) + 3HCl( aq)
27. ITS TIME FOR QUIZ
1. Sebutkan apa saja cara pembuatan koloid
dengan dispersi ?
28. Karagenan sendiri adalah getah
rumput laut yang diekstraksi
dengan air atau alkali dan
umumnya berbentuk tepung.