Dokumen tersebut membahas tentang kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan sebagai balas jasa atas jerih payah mereka. Dibahas pula tujuan, asas, metode, sistem, dan faktor-faktor yang mempengaruhi besaran kompensasi. Teori upah intensif juga dijelaskan seperti upah per potong, time bonuses, serta kombinasi antara waktu yang dihemat dan aktifitas kerja.
2. KOMPENSASI
Apakah yang dimaksud dengan kompensasi?
Kompensasi secara umum adalah balas jasa yang
diberikan oleh perusahaan atas jerih payah atau jasa
yang telah diberikan karyawan pada perusahaan.
Upah, gaji, honor, intensif, tunjangan yang di berikan
perusahaan, yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup karyawan.
3. Kompensasi menurut beberapa
sumber
Menurut Ivancevich (1995) :
Kompensasi adalah fungsi Human Resource Management
(HRM) yang berhubungan dengan setiap jenis reward yang
diterima individu sebagai balasan atas pelaksanaan tugas-tugas
organisasi. Pegawai menukarkan tenaganya untuk
mendapaatkan reward finansial maupun nonfinansial
Menurut Simamora (1997:539-540) mengemukakan kompensasi
sebagai berikut:
jasa-jasa terwujud dan tunjangan-tunjangan yang diterima
karyawan sebagai bagian dari hubungan kepegawaian.
Kompensasi merupakan apa yang diterima oleh para karyawan
sebagai ganti kontribusi mereka kepada perusahaan
Menurut Hasibuan ( 2014: 118) :
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang,
barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan
4. Tujuan Pemberian Kompensasi
1. Ikatan Kerja sama
Dengan kompensasi ada ikatan kerjasama, hak dan kewajiban
antara karyawan dan perusahaan.
2. Kepuasan Kerja
Kompensasi yang diperoleh dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan karyawan sehingga memperoleh kepuasan.
3. Pengadaan msdm yang efektif
Bila Kompensasi cukup besar maka pengadaan karyawan yang
kualified akan mudah.
4. Motivasi
Manager akan mudah memotivasi karyawan apabila didukung
oleh kompensasi yang memadai.
5. Stabilitas Karyawan
Program Kompensasi yang baik akan berpengaruh pada kecilnya
turn-over karyawan.
5. TUJUAN PEMBERIAN KOMPENSASI
6. Disiplin
Dengan kompensasi yang cukup besar dan sesuai azas
layak dan adil , maka konsekuensinya karyawan menyadari
peraturan dan lebih disiplin.
7. Pengaruh Serikat Buruh
Apabila program kompensasi sudah dilaksanakan dengan
baik, maka pengaruh serikat buruh akan dapat ditekan dan
dihindari.
8. Pengaruh Pemerintah
Apabila kompensasi yang diberikan sudah sesuai dengan
undang-undang perburuhan, maka interfensi pemerintah
terhadap perusahaan akan dapat dihindari
6. Asas Kompensasi
Progam Kompensasi harus berdasarkan atas asas adil dan
layak, yaitu adil bagi semua pihak dan layak sesuai dengan
kondisi perekonomian di wilayah yang bersangkutan.
A. Asas Adil :
Arti dari adil bukan berarti semua karyawan mendapat
kompensasi yang sama, akan tetapi adil adalah besarnya
kompensasi yang diberikan berdasarkan berat ringan,
resiko pekerjaan, jabatan, prestasi kerja, lama bergabung
dalam perusahaan.
B. Asas Layak
Tolak ukur layak itu bahwa kompensasi bisa dimanfaatkan
untuk memenuhi kebutuhan pada tingkat normatif yang
ideal, Sesuai dengan standard tingkat upah minimum
pemerintah
7. METODE KOMPENSASI
A. Metode Tunggal
Metode Tunggal yaitu dalam penentuan kompensasi
berdasarkan atas ijasah terakhir dari pendidikan
formal yang dimiliki karyawan.
B. Metode Jamak
Dalam metode jamak terdapat beberapa kriteria yang
menentukan besarnya kompensasi seperti: ijasah,
keterampilan, masa kerja, sifat pekerjaan, kadang
hubungan keluarga bisa ikutmenentukan besar nya
kompensasi.
8. Sistem Kompensasi (Pembayaran)
A. Sistem Waktu
Yaitu besarnya kompensasi yang diberikan berdasarkan
standard waktu, jam, hari atau bulan. Perhitungannya mudah
yaitu : waktu yg dipakai X upah (perjam atau harian atau
bulanan),
B. Sistem Hasil (output)
Besar kompensasi atau upah berdasarkan hasil atau unit barang
yang dihasilkan, bisa per potong, atau permeter, atau perkilo.
Perhitungannya adalah : hasil jumlah unit X harga per unit.
C. Sistem Borong
Kompensasi dari sistem ini perhitunganannya berdasarkan atas
volume pekerjaan dan lamanya pekerjaan. Besarnya nilai jasa
berdasarkan kecermatan dalam kalkulasi dan kesepakatan.
9. Kebijaksanaan Kompensasi
Tujuan adanya kebijaksanaan kompensasi adalah
untuk mendorong gairah kerja serta menumbuhkan
motivasi karyawan dalam meningkatkan prestasi
kerja, terbina kerjasama yang baik dan
menguntungkan semua pihak.
Komponen dalam kebijaksanaan kompensasi adalah:
kompensasi langsung (gaji/upah/ intensif) dan
kompensasi tidak langsung ( kesejahteraan karyawan)
Contoh perhitungan : PT. SUBUR menentukan
70%komponen langsung( gaji, intensif) dan 30%
komponen tidak langsung( uang makan dan
transport)
10. Waktu pembayaran kompensasi
Kompensasi harus dibayar harus tepat waktu.
Penundaan pembayaran kompensasi akan berdampak
pada menurunnya gairah kerja karyawan, disiplin,
moral, sampai pada tingkat turn over karyawan
meningkat.
Managemen waktu pembayaran bisa dipercepat, misal
seharusnya gaji pada tgl 1, karena pas tgl 1 itu hari
libur, maka diusahakan pembayaran pada akhir bulan
sebelumnya, yaitu tgl 31. atau 30.
11. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Besar
Kompensasi
Menurut Hasibuan (2014:127) ada 10 faktor yang
mempengaruhi besarnya kompensasi yaitu :
1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja
2. Kemampuan dan kesediaan perusahaan
3. Serikat Buruh/Organisasi karyawan
4. Produktifitas kerja karyawan
5. Peraturan pemerintah
6. Biaya Hidup/cost of living
7. Posisi jabatan Karyawan
8. Pendidikan dan pengalaman kerja
9. Kondisi Perekonomian nasional
10. Jenis dan sifat pekerjaan
12. Teori upah Intensif
A. Piece Rate (upah per potong )
1) Upah per potong proporsional
Upah di bayar berdasarkan produktivitas dikalikan tarif
upah per potongnya dalam waktu standard.
2) Upah perpotong taylor
Upah diperhitungkan dengan mengatur tarif karyawan
yang berproduksi tinggi dengan yang produktifitas
standard atau rendah.
3) Upah per potong kelompok
Caranya dengan menentukan standard kelompok. Mereka
yang berproduksi melebihi standard kelompok akan
dibayar sebanyak unit yang dihasilkan x tarif , sedang yang
dibawah standard akan dibayar dgn perhitungan jam
kerjanya x tarif perjam.
13. B. Time Bonuses
Time bonuses (premi berdasarkan waktu) dibedakan menjadi 2
yaitu :
1) berdasarkan waktu yang dihemat :
a. Halsey plan, presentasi premi yang diberikan adalah 50%
dari waktu yang dihemat, catatan tidak ada standard waktu yang
akurat.
b. 100% time premium plan: presentase premi yang diberikan
75%
2) berdasarkan waktu pengerjaan meliputi rowan plan dan
emerson plan
a. Rowan plan, premi yang di dapat adalah dari selisih antara
hasil standard dengan hasil akurat dibagi dengan hasil aktual
dikalikan jam kerja dan upah
b. Emerson plan, perusahaan membuat tabel indek efisiensi
sesuai dengan kebijakan perusahaan.
14. Upah Intensif menurut Hasibuan (2014:133)
Upah intensif adalah kombinasi antara waktu yang
dihemat dan aktifitas kerja.
Maksudnya: dalam periode waktu tertentu.aktifitas kerja
apa saja yang telah mereka kerjakan ( apakah bisa
melewati target yang dibebankan, atau tidak)
Cara kombinasi ini merupakan motivator bagi
karyawan untuk berusaha bekerja lebih baik,
mengembangkan diri dan menumbuhkan kreatifitas,
sehingga menjadi tenaga yang profesional.