Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi dasar mengapresiasi teks sederhana secara lisan, mencakup penggunaan diksi, makna idiomatik, ungkapan, majas, dan peribahasa. Dokumen juga menjelaskan makna denotatif dan konotatif, contoh ungkapan dan peribahasa, serta penggunaan majas dalam karya sastra.
2. A. DIKSI, MAKNA
IDIOMATIK, UNGKAPAN, MAJAS, dan
PERIBAHASA
Diksi adalah pilihan kata, seseorang memilih dan
menggunakan kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu.
Diksi berkaitan erat dengan gaya bahasa. Sebuah kata
diartikan secara leksikal maupun kontekstual dan dapat juga
bermakna denotatif maupun konotatif.
Dalam bahasa Indonesia terdapat pula makna
idiomatik, seperti ungkapan, majas, serta peribahasa.
3. 1. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna sebenarnya atau makna yang
memang sesuai dengan pengertian yang dikandung oleh kata
tersebut. Makna denotatif disebut juga makna umum.
Makna konotatif ialah bukan makna sebenarnya. Dengan kata
lain, makna kias atau makna tambahan.
Kata-kata berkonotasi halus disebut juga dengan istilah
ameliorasi dan yang berkonotasi kasar disebut peyorasi.
4. 2. Ungkapan dan Peribahasa
Ungkapan adalah satuan bahasa yang tidak dapat
diramalkan bedasarkan unsur-unsur pembentukannya.
Peribahasa adalah kelompok kata yang mengisahkan
maksud tertentu berupa
perbandingan,pertentangan, sindiran dan penegasa.
Ungkapan dan peribahasa banyak digunakan dalam
cerpen, novel ataupun puisi.
5. 3. Penggunaan Majas di dalam Karya Sastra
Majas ialah bahasa iklan yang digunakan untuk menimbulkan
kesan imajinatif tertentu bagi pembaca atau pendengarnya.
Majas terdiri atas:
a. Majas Perbandingan
b. Majas perbandingan
c. Majas sindiran
d. Majas penegasan