3. A. Konjungsi dalam Bahasa Indonesia
Menurut Depdikbud (1991:519)
konjungsi adalah partikel yang digunakan untuk
menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa,
klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat.
Menurut Chaer (2000:140)
konjungsi adalah kata-kata yang digunakan untuk
menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan
klausa, atau kalimat dengan kalimat.
Pengertian Konjungsi
4. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijabarkan
bahwa pada dasarnya (konjungsi) berfungsi
menghubungkan kata dengan kata, frase dengan
frase, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan
kalimat.
5. B. Konjungsi Dalam Arti Lain
Konjungsi dapat mengacu kepada beberapa hal berikut:
1. Konjungsi (astronomi), peristiwa yang terjadi saat jarak
sudut (elongasi) suatu benda dengan benda lainnya sama
dengan nol derajat
2. Konjungsi (bahasa) - disebut juga dengan kata sambung
Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua
klausa atau lebih. Konjungsi disebut juga dengan istilah
kata sambung, kata hubung, dan kata penghubung.
Konjungsi adalah kata tugas yang menghubungkan dua
klausa atau lebih. Konjungsi dapat dibagi menjadi lima
macam menurut perilaku sintaksisnya
6. Lanjutan..!
Menurut Hasan Alwi, dkk., (2003: 296)
Kata penghubung disebut juga konjungsi atau kata
sambung, yang berarti kata tugas yang menghubungkan dua
satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa
dengan frasa, atau klausa dengan klausa.
Menurut Harimurti (2007: 102)
Dalam pengertian lainnya, konjungsi adalah kategori yang
berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam
konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan dua satuan
lain atau lebih dalam konstruksi.
7. II. JENIS-JENIS KONJUNGSI
A. Konjungsi antarkalimat
Yaitu konjungsi yang menghubungkan satu
kalimat dengan kalimat yang lain. Oleh karena
itu, konjungsi ini selalu memulai satu kalimat
yang baru dan huruf pertamanya ditulis dengan
huruf Kapital.
8. Macam-macam konjungsi antarkalimat :
1. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat
sebelumnya,
seperti biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sesungguhnya
demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, dan meskipun demikian/begitu.
Contoh : Saya tidak suka dengan cara dia berbicara. Walaupun demikian, saya harus
tetap menghormatinya.
2. Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat
sebelumnya,
seperti sesudah itu, setelah itu, dan selanjutnya.
Contoh : Untuk hari ini, yang akan saya pelajari pertama adalah pelajaran Bahasa
Indonesia. Setelah itu, saya akan belajar Matematika.
3. Konjungsi yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang
telah dinyatakan sebelumnya, seperti tambahan pula, lagi pula, dan selain itu.
Contoh : Kami menyambut tahun baru dengan kemeriahan kembang api. Selain itu,
suara terompet juga ikut menambah semaraknya suasana tahun baru.
9. 4. Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan
sebelumnya, seperti sebaliknya.
Contoh : Janganlah kita membuang sampah di sungai ini!
Sebaliknya, kita harus menjaganya agar tetap bersih untuk
mencegah terjadinya banjir.
5. Konjungsi yang menyatakan keadaan yang sebenarnya, seperti
sesungguhnya dan bahwasanya.
Contoh : Temanku mengalami kecelakaan tadi siang.
Sesungguhnya, aku sudah mencegahnya untuk tidak
mengendarai sepeda motor saat hujan tadi siang.
10. 7. Konjungsi yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya, seperti
malahan dan bahkan.
Contoh : Penduduk di Indonesia banyak yang mengalami masalah ekonomi.
Bahkan, ada penduduk yang sampai bunuh diri karena masalah ekonomi
tersebut.
8. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya,
seperti namun dan akan tetapi.
Contoh : Situasi di desa kami sudah cukup aman setelah terjadi gempa tadi
pagi. Akan tetapi, pihak yang berwenang menyuruh warga agar tetap
waspada karena ada kemungkinan terjadinya gempa susulan.
8. Konjungsi yang menyatakan konsekuensi, seperti dengan demikian.
Contoh : Kamu telah terpilih menjadi ketua kelas bulan ini. Dengan
demikian, kamu harus menjalani tugasmu dengan sebaik-baiknya.
11. 9. Konjungsi yang menyatakan akibat, seperti oleh karena itu dan oleh sebab
itu.
Contoh : Aku sudah melarangnya untuk melakukan hal itu. Oleh karena itu,
biarkan saja dia merasakan akibatnya.
10. Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang
dinyatakan sebelumnya, seperti sebelum itu.
Contoh : Sukanto telah berhasil memecahkan rekornya sendiri dalam ajang
SEA Games tahun ini. Sebelum itu, dia juga pernah memecahkan rekor atas
namanya sendiri pada ajang SEA GAMES
12. B. Konjungsi Intrakalimat
Konjungsi intrakalimat atau konjungsi
antarklausa adalah konjungsi yang
menghubungkan satuan-satuan kata dengan
kata, frasa dengan frasa, dan klausa dengan
klausa.
13. 1. Konjungsi antarklausa, dibagi
menjadi 3 jenis yaitu:
a. Konjungsi koordinatif
b. Konjungsi subordinatif
c. Konjungsi korelatif
14. C. konjungsi antarparagraf
yaitu, konjungsi yang digunakan memulai suatu
paragraph. Hubungan dengan paragraph
sebelumnya berdasarkan makna yang terkandung
pada paragraph sebelumnya itu.
Konjungsi antarparagraf terdiri dari ;
- adapun
- akan hal
- mengenai
- dalam pada itu