際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Disampakan pada :
ORIENTASI TEKNIS PEMBELAJARAN SATUAN PAUD SEJENIS
TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2011
RIA RIBECCA
Anak Pribadi yang unik dipengaruhi oleh:
Anak
ayah ibu
ayah ibu ayah ibu
ayah ibu ayah ibu ayah ibu ayah ibu
Gizi, proses kelahiran,
perawatan, kondisi
lingkungan, rangsangan
psikososial, kesehatan
Nurture/lingkungan
Nature/bawaan
Bermain :
suatu kegiatan yang dilakukan dengan kesenangan
yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan
hasil akhirnya.
Bermain dilakukan dengan sukarela tidak ada unsur
paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban.
 Anak Bermain untuk memperoleh sesuatu dengan
cara bereksplorasi dan bereksperimen tentang dunia
di sekitarnya dalam rangka membangun pengetahuan
diri sendiri , penyesuaian diri pribadi dan sosial
 Sebagai alat yang penting untuk bersosialisasi
 Mengoptimalkan perkembangan fisik dan mental
 Memenuhi kebutuhan emosi anak
 Mengembangkan kreatifitas anak dan kemampuan
bahasa anak
Anak bermain sesuai dengan tahapan
perkembangan dan pola berpikir
anak dalam mengungkap kan
perasaannya, berdasarkan
pengertiannya sendiri (mis: cara
pengambilan keputusan atau
pemecahan masalah).
Perkembangan fisik yaitu untuk
mengembangkan otot dan melatih
seluruh bagian tubuhnya
Dorongan berkomunikasi, agar anak
dapat bermain dengan baik maka anak
harus belajar berkomunikasi
 Penyaluran bagi energi emosional yang
terpendam yaitu sebagai sarana bagi anak untuk
menyalurkan ketegangan yang disebabkan oleh
pembatasan lingkungan terhadap perilaku mereka
 Penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan
 Sebagai sumber belajar
 Rangsangan bagi kreatifitas
 Perkembangan wawasan diri
 Belajar bermasyarakat
 Standart moral
 Perkembangan ciri kepribadian yang diinginkan
1.Tahap Eksplorasi
0-3 bulan, yaitu melihat benda-
benda sekitarnya serta melakukan
usaha untuk menggapai benda yang
diacungkan sehingga memungkinkan
bagi mereka untuk mengambil,
memegang dan mempelajari benda
kecil, setelah mereka dapat
merangkak, berjalan
2.Tahap Permainan
Bermain dengan APE dimulai pada
tahun pertama dan mencapai
puncaknya pada usia 5-6 tahun, pada
mulanya anak mengeksporasi
mainannya, pada usia 2-3 tahun
mulai membayangkan bahwa
mainnya dapat hidup, berbicara dan
merasakan
3.Tahap Bermain
Setelah masuk sekolah jenis
mainannya mulai beragam, semula
meneruskan bermain dengan
mainannya terutama pada saat
sendirian , setelah tertarik dengan
permainan, olah raga, hobi, dan
bentuk permainnanya.
 Kesehatan yaitu semakin sehat anak semakin
banyak energinya untuk bermain aktif
 Perkembangan Motorik yaitu perkembangan
motorik sangat menentukan karena
pengendalian motorik yang baik memungkinkan
anak untuk terlibat dalam permainan aktif
 Intelegensi yaitu anak yang pandai lebih aktif
daripada anak yang kurang pandai
 Jenis Kelamin yaitu anak laki-laki bermain lebih
kasar daripada anak perempuan dan lebih
menyukai permainan olah raga ketimbang
berbagai jenis permainan lainnya
Lingkungan yaitu anak dari ligkungan
yang buruk kurang bermain ketimbang
anak lainnyakarena kesehatan yang
buruk, waktu yang terbatas, APE dan
ruang
Status Sosial Ekonomi yaitu anak dari
kelompok sosial ekonomi yang tinggp
lebih menyukai kegiatan yang mahal
daripada kalangan bawah
 Jumlah Waktu Bebas yaitu tergantung
pada status ekonomi keluarga
-
1. Mainan untuk Tahap Sesorik Motorik
(0-2 tahun)
a. Mainan yang bisa menggerakkan seluruh
anggota badan misalnya : mobil-mobilan, bola
dll
b. Maina yang bisa mengembangkan sensorik
dan mengembangkan sensorik, konsentrasi
mata, belajar menggapai dan mengenalkan
warna
-
2, Mainan Tahap Operasional (2-5 tahun)
a. Usia 2-3 tahun lebih suka bermain dalam
kelompok kecil dan bermain pura-pura,
mempraktekkan beberapa ketrampilan barunya
seperti mencocokkan, menebak,membandingkan,
menukai aktifitas fisik,
b. Usia 5 tahun anak mulai memerlukan materi
kreatif sehingga diperluakan APE kreatif
3.Mainan untuk Tahap Oerasional
Pada tahap ini membutuhkan mainan yang
menumbuhkan kreatifitas dan mengembangkan
sosialisasianak misalnya : mainan seni, mengenai
bentuk ukuran, dakon, congkak, kelereng dll
-
Konsep dasar bermain 1
 Usia 0-6 bulan : Belajar dengan melihat
(learning by watching)
 Usia 6 bln-1 tahun : Belajar dengan
menyentuh (learning by touching)
 Usia 2  6 tahun : Belajar dengan melakukan
kegiatan (learning by doing)
 Membentuk aspek kemampuan manusia (human ability
aspects)
 Kognitif
 Bahasa
 Sosial
 Afektif
 Psikomotor
 Membentuk aspek kemampuan fisik manusia
(human Physical Aspects)
 Sembilan komponen kebugaran fisik:
 Kekuatan; ketahanan; daya ledak, kecepatan
 Keseimbangan; kelenturan; koordinasi
 Kelincahan dan ketepatan
 Main sensorimotor
anak main dengan benda untuk
membangun persepsi.
 Main peran
anak bermain dengan benda untuk
membantu menghadirkan konsep yang
sudah dimilikinya.
 Main pembangunan
anak bermain dengan benda untuk
mewujudkan ide/gagasan yang
dibangun dalam pikirannya menjadi
sesuatu bentuk nyata.
Konsep dasar bermain 1
Konsep dasar bermain 1
Berpura-pura
sebagaipenjualjamu
Berpura-pura
telpon papa
 Main Pembangunan Bahan Terstruktur
Konsep dasar bermain 1
Tahun1932, Mildred
Parten mengamati
anak-anak di program
anak usia dini. Jenis-
jenis hubungan sosial
yang dijelaskan disini,
didokumentasikan
dalam penelitiannya.
Anak tidak bermain,
tetapi terlibat dalam
perilaku tidak
peduli.
Anak
memperhatikan
anak lain saat
bermain. Mereka
mungkin
berhubungan
secara lisan,
tetapi tidak ikut
main.
Anak terlibat
dalam main
dengan diri
sendiri. Main
yang
dimaksud
sepenuhnya
mengatur
sendiri.
Anak main
dekat dengan
anak lainnya.
Anak terlibat
dalam
permainan nya
sendiri, tetapi
senang
dengan
kehadiran
anak lainnya.
Anak main
dengan anak
lainnya dalam
satu kelompok.
Ia dapat
bertukar bahan
main, tetapi
tidak ada tujuan
yang
direncanakan.
Anak main
dengan anak
lain dan
mainnya
memiliki
tujuan yang
direncanakan.
Anak
merencana-kan
dan berperan.
Benjamin S. Bloom:
o50% kemampuan belajar
seseorang ditentukan pada 4
tahun pertamanya (0-4 th);
o30% dikembangkan pada 4
tahun berikutnya (4-8 th);
oHal-hal lain yang dipelajari
seseorang sepanjang hidupnya
dibangun di atas dasar
tersebut (0-8 th);
o20% sisanya dikembangkan
pada 10 tahun berikutnya (8-
18 th).
GOLDEN AGE (USIA EMAS)
50%
0-4 Tahun
20%
8-18 Th
30%
4-8 Tahun
32
Belahan otak kiri mengatur
bagian tubuh sebelah kanan
Belahan otak kiri pada umumnya sangat
penting untuk berbicara & menulis,
keterampilan berhitung dan ilmiah, serta
pikiran logis.
Belahan otak kiriBelahan
otak kanan
belahan otak kanan
mengatur bagian tubuh
sebelah kiri.
Belahan otak kanan bertanggung jawab
untuk kesadaran musik dan seni, persepsi
ruang dan pola, wawasan, imajinasi, dll.
33
OTAK
KIRI
OTAK
KANAN
 Acak/random/imajinatif
 Global ke detail
 Membacamenyeluruh/makna
 Gambar dan grafik
 Cenderung
kinestetis/aktivitas
 Melibatkan emosi
 Hal-hal yang berurutan
 Detail ke global
 Membaca berdasar fonetik
 Kata-kata, simbol, huruf
 Cenderung audio
 Tidak melibatkan emosi
34
HUBUNGAN
OTAK KIRI - OTAK KANAN
DENGAN PERKEMBANGAN USIA
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Menurut TONY BUZAN
Usia 0 8 12 60
50%
100%
50%
50%
80%
20%
= OTAK KANAN = OTAK KIRI
Konsep dasar bermain 1
Ketika aku sedang menyusun kubus,
Jangan katakan aku Hanya Bermain,
Karena seperti kau lihat, Aku belajar
melalui bermain Tentang
keseimbangan dan bentuk.
Ketika aku sedang berpakaian lengkap membuat
rumah-rumahan, Lalu bermain boneka bayi,
Jangan Katakan aku Hanya Bermain, Karena
seperti kau lihat, Aku belajar melalui bermain,
Untuk menjadi Ibu dan Ayah suatu hari nanti.
Ketika aku sedang berpakaian lengkap membuat
rumah-rumahan, Lalu bermain boneka bayi,
Jangan Katakan aku Hanya Bermain, Karena
seperti kau lihat, Aku belajar melalui bermain,
Untuk menjadi Ibu dan Ayah suatu hari nanti.
Ketika kau lihat aku duduk disebuah kursi, Membaca keras-
keras didepan penonton khayal, Tolong jangan
tertawa dan mengira aku Hanya Bermain, Karena seperti
kau lihat, Aku belajar melalui bermain, Aku mungkin menjadi
Guru suatu
hari nanti.
Ketika kau lihat aku sibuk dengan teka-teki, atau ketahuan
Memainkan Sesuatu di sekolah, Tolong jangan merasa aku
membuang waktu untuk Hanya Bermain, Karena seperti
kau lihat, Aku belajar melalui bermain, Aku belajar
memecahkan masalah dan berkonsentrasi, Siapa tahu aku
kelak aku jadi Pengusaha
Ketika kau bertanya apa
yang kau kerjakan
disekolah hari ini, Dan aku
menjawab Aku Hanya
Bermain. Tolong jangan
salah mengerti, Karena
seperti kau lihat Aku
belajar melalui bermain,
Aku belajar menikmati
hidup melalui meraih
sukses dalam bekerja, Aku
menyiapkan diri untuk
masa depan.
Konsep dasar bermain 1
Pijakan Lingkungan
 Mengelola awal lingkungan main dengan bahan-
bahan yang cukup (tiga tempat main untuk setiap
anak)
 Merencanakan untuk intensitas dan densitas
pengalaman
 Memiliki berbagai bahan yang mendukung tiga
jenis main; Sensorimotor, pembangunan dan
main peran
 Memiliki berbagai bahan yang mendukung
pengalaman keaksaraan
 Menata kesempatan main untuk mendukung
hubungan sosial yang positif
Pijakan Pengalaman Sebelum Main
Menjelaskan bagaimana menggunakan bahan-
bahan
 Mendiskusikan aturan dan harapan untuk
pengalaman main
 Menjelaskan rangkaian waktu main
 Mengelola anak untuk keberhasilan Membaca buku
yang berkaitan dengan pengalaman atau
mengundang nara sumber
 Menggabungkan kosakata baru dan menunjukkan
konsep yang mendukung standar kinerja
 Memberikan galian hubungan sosial
 Merancang dan menerapkan urutan transisi main
Pijakan Pengalaman Main Setiap Anak
 Memberikan anak waktu untuk mengelola
dan meneliti pengalaman main mereka
 Mencontohkan komunikasi yang tepat
 Memperkuat dan memperluas bahasa anak
 Meningkatkan kesempatan sosialisasi
melalui dukungan hubungan teman sebaya
 Mengamati dan mendokumentasikan
perkembangan dan kemajuan main anak
Pijakan Pengalaman Setelah Main
 Mendukung anak untuk mengingat kembali
pengalaman mainnya dan saling
menceritakan pengalaman mainnya.
 Menggunakan waktu membereskan sebagai
pengalaman belajar positif melalui
pengelompokan, urutan, dan penataan
lingkungan main secara tepat.
INTENSITASBERMAIN Sejumlah waktu yang dibutuhkan
anak untuk pengalaman dalam
tiga jenis main sepanjang hari dan
sepanjang tahun.
Contoh: Anak-anak dibolehkan
untuk memilih dari serangkaian
kegiatan main setiap hari yang
menyediakan kesempatan untuk
terlibat dalam main peran,
pembangunan, dan sensorimotor.
DENSITAS BERMAIN
Berbagai macam cara setiap jenis main yang
disediakan untuk mendukung pengalaman anak.
Contoh: Anak dapat menggunakan cat di papan
lukis, nampan cat jari, cat dengan kuas kecil di atas
meja, dan sebagainya, untuk melatih keterampilan
pembangunan sifat cair. Anak-anak dapat
menggunakan balok unit (Pratt), palu dengan paku
dan kayu, sisa-sisa bahan bangunan dengan lem
tembak, dan LegoTM untuk berlatih keterampilan
pembangunan terstruktur.
 Guru/Orangtua sebagai partner, nurture,
dan pemandu
 Lingkungan sebagai guru ketiga
 Guru/Orangtua sebagai peneliti
 Guru/Orangtua sebagai fasilitator yang
memberikan dukungan saat anak
membangun pengetahuan fisik, logika-
matematika, sosial, untuk membangun
pengetahuan diri sendiri.
SAAT INI AKUANAK-ANAK, DAN
TUGASKUMEMANG BERMAIN..
A. Wadley
Terima Kasih

More Related Content

Konsep dasar bermain 1

  • 1. Disampakan pada : ORIENTASI TEKNIS PEMBELAJARAN SATUAN PAUD SEJENIS TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2011 RIA RIBECCA
  • 2. Anak Pribadi yang unik dipengaruhi oleh: Anak ayah ibu ayah ibu ayah ibu ayah ibu ayah ibu ayah ibu ayah ibu Gizi, proses kelahiran, perawatan, kondisi lingkungan, rangsangan psikososial, kesehatan Nurture/lingkungan Nature/bawaan
  • 3. Bermain : suatu kegiatan yang dilakukan dengan kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhirnya. Bermain dilakukan dengan sukarela tidak ada unsur paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban.
  • 4. Anak Bermain untuk memperoleh sesuatu dengan cara bereksplorasi dan bereksperimen tentang dunia di sekitarnya dalam rangka membangun pengetahuan diri sendiri , penyesuaian diri pribadi dan sosial Sebagai alat yang penting untuk bersosialisasi Mengoptimalkan perkembangan fisik dan mental Memenuhi kebutuhan emosi anak Mengembangkan kreatifitas anak dan kemampuan bahasa anak
  • 5. Anak bermain sesuai dengan tahapan perkembangan dan pola berpikir anak dalam mengungkap kan perasaannya, berdasarkan pengertiannya sendiri (mis: cara pengambilan keputusan atau pemecahan masalah).
  • 6. Perkembangan fisik yaitu untuk mengembangkan otot dan melatih seluruh bagian tubuhnya Dorongan berkomunikasi, agar anak dapat bermain dengan baik maka anak harus belajar berkomunikasi
  • 7. Penyaluran bagi energi emosional yang terpendam yaitu sebagai sarana bagi anak untuk menyalurkan ketegangan yang disebabkan oleh pembatasan lingkungan terhadap perilaku mereka Penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan Sebagai sumber belajar Rangsangan bagi kreatifitas Perkembangan wawasan diri Belajar bermasyarakat Standart moral Perkembangan ciri kepribadian yang diinginkan
  • 8. 1.Tahap Eksplorasi 0-3 bulan, yaitu melihat benda- benda sekitarnya serta melakukan usaha untuk menggapai benda yang diacungkan sehingga memungkinkan bagi mereka untuk mengambil, memegang dan mempelajari benda kecil, setelah mereka dapat merangkak, berjalan
  • 9. 2.Tahap Permainan Bermain dengan APE dimulai pada tahun pertama dan mencapai puncaknya pada usia 5-6 tahun, pada mulanya anak mengeksporasi mainannya, pada usia 2-3 tahun mulai membayangkan bahwa mainnya dapat hidup, berbicara dan merasakan
  • 10. 3.Tahap Bermain Setelah masuk sekolah jenis mainannya mulai beragam, semula meneruskan bermain dengan mainannya terutama pada saat sendirian , setelah tertarik dengan permainan, olah raga, hobi, dan bentuk permainnanya.
  • 11. Kesehatan yaitu semakin sehat anak semakin banyak energinya untuk bermain aktif Perkembangan Motorik yaitu perkembangan motorik sangat menentukan karena pengendalian motorik yang baik memungkinkan anak untuk terlibat dalam permainan aktif Intelegensi yaitu anak yang pandai lebih aktif daripada anak yang kurang pandai Jenis Kelamin yaitu anak laki-laki bermain lebih kasar daripada anak perempuan dan lebih menyukai permainan olah raga ketimbang berbagai jenis permainan lainnya
  • 12. Lingkungan yaitu anak dari ligkungan yang buruk kurang bermain ketimbang anak lainnyakarena kesehatan yang buruk, waktu yang terbatas, APE dan ruang Status Sosial Ekonomi yaitu anak dari kelompok sosial ekonomi yang tinggp lebih menyukai kegiatan yang mahal daripada kalangan bawah Jumlah Waktu Bebas yaitu tergantung pada status ekonomi keluarga -
  • 13. 1. Mainan untuk Tahap Sesorik Motorik (0-2 tahun) a. Mainan yang bisa menggerakkan seluruh anggota badan misalnya : mobil-mobilan, bola dll b. Maina yang bisa mengembangkan sensorik dan mengembangkan sensorik, konsentrasi mata, belajar menggapai dan mengenalkan warna -
  • 14. 2, Mainan Tahap Operasional (2-5 tahun) a. Usia 2-3 tahun lebih suka bermain dalam kelompok kecil dan bermain pura-pura, mempraktekkan beberapa ketrampilan barunya seperti mencocokkan, menebak,membandingkan, menukai aktifitas fisik, b. Usia 5 tahun anak mulai memerlukan materi kreatif sehingga diperluakan APE kreatif 3.Mainan untuk Tahap Oerasional Pada tahap ini membutuhkan mainan yang menumbuhkan kreatifitas dan mengembangkan sosialisasianak misalnya : mainan seni, mengenai bentuk ukuran, dakon, congkak, kelereng dll -
  • 16. Usia 0-6 bulan : Belajar dengan melihat (learning by watching) Usia 6 bln-1 tahun : Belajar dengan menyentuh (learning by touching) Usia 2 6 tahun : Belajar dengan melakukan kegiatan (learning by doing)
  • 17. Membentuk aspek kemampuan manusia (human ability aspects) Kognitif Bahasa Sosial Afektif Psikomotor Membentuk aspek kemampuan fisik manusia (human Physical Aspects) Sembilan komponen kebugaran fisik: Kekuatan; ketahanan; daya ledak, kecepatan Keseimbangan; kelenturan; koordinasi Kelincahan dan ketepatan
  • 18. Main sensorimotor anak main dengan benda untuk membangun persepsi. Main peran anak bermain dengan benda untuk membantu menghadirkan konsep yang sudah dimilikinya. Main pembangunan anak bermain dengan benda untuk mewujudkan ide/gagasan yang dibangun dalam pikirannya menjadi sesuatu bentuk nyata.
  • 22. Main Pembangunan Bahan Terstruktur
  • 24. Tahun1932, Mildred Parten mengamati anak-anak di program anak usia dini. Jenis- jenis hubungan sosial yang dijelaskan disini, didokumentasikan dalam penelitiannya.
  • 25. Anak tidak bermain, tetapi terlibat dalam perilaku tidak peduli.
  • 26. Anak memperhatikan anak lain saat bermain. Mereka mungkin berhubungan secara lisan, tetapi tidak ikut main.
  • 27. Anak terlibat dalam main dengan diri sendiri. Main yang dimaksud sepenuhnya mengatur sendiri.
  • 28. Anak main dekat dengan anak lainnya. Anak terlibat dalam permainan nya sendiri, tetapi senang dengan kehadiran anak lainnya.
  • 29. Anak main dengan anak lainnya dalam satu kelompok. Ia dapat bertukar bahan main, tetapi tidak ada tujuan yang direncanakan.
  • 30. Anak main dengan anak lain dan mainnya memiliki tujuan yang direncanakan. Anak merencana-kan dan berperan.
  • 31. Benjamin S. Bloom: o50% kemampuan belajar seseorang ditentukan pada 4 tahun pertamanya (0-4 th); o30% dikembangkan pada 4 tahun berikutnya (4-8 th); oHal-hal lain yang dipelajari seseorang sepanjang hidupnya dibangun di atas dasar tersebut (0-8 th); o20% sisanya dikembangkan pada 10 tahun berikutnya (8- 18 th). GOLDEN AGE (USIA EMAS) 50% 0-4 Tahun 20% 8-18 Th 30% 4-8 Tahun
  • 32. 32 Belahan otak kiri mengatur bagian tubuh sebelah kanan Belahan otak kiri pada umumnya sangat penting untuk berbicara & menulis, keterampilan berhitung dan ilmiah, serta pikiran logis. Belahan otak kiriBelahan otak kanan belahan otak kanan mengatur bagian tubuh sebelah kiri. Belahan otak kanan bertanggung jawab untuk kesadaran musik dan seni, persepsi ruang dan pola, wawasan, imajinasi, dll.
  • 33. 33 OTAK KIRI OTAK KANAN Acak/random/imajinatif Global ke detail Membacamenyeluruh/makna Gambar dan grafik Cenderung kinestetis/aktivitas Melibatkan emosi Hal-hal yang berurutan Detail ke global Membaca berdasar fonetik Kata-kata, simbol, huruf Cenderung audio Tidak melibatkan emosi
  • 34. 34 HUBUNGAN OTAK KIRI - OTAK KANAN DENGAN PERKEMBANGAN USIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN Menurut TONY BUZAN Usia 0 8 12 60 50% 100% 50% 50% 80% 20% = OTAK KANAN = OTAK KIRI
  • 36. Ketika aku sedang menyusun kubus, Jangan katakan aku Hanya Bermain, Karena seperti kau lihat, Aku belajar melalui bermain Tentang keseimbangan dan bentuk.
  • 37. Ketika aku sedang berpakaian lengkap membuat rumah-rumahan, Lalu bermain boneka bayi, Jangan Katakan aku Hanya Bermain, Karena seperti kau lihat, Aku belajar melalui bermain, Untuk menjadi Ibu dan Ayah suatu hari nanti. Ketika aku sedang berpakaian lengkap membuat rumah-rumahan, Lalu bermain boneka bayi, Jangan Katakan aku Hanya Bermain, Karena seperti kau lihat, Aku belajar melalui bermain, Untuk menjadi Ibu dan Ayah suatu hari nanti.
  • 38. Ketika kau lihat aku duduk disebuah kursi, Membaca keras- keras didepan penonton khayal, Tolong jangan tertawa dan mengira aku Hanya Bermain, Karena seperti kau lihat, Aku belajar melalui bermain, Aku mungkin menjadi Guru suatu hari nanti. Ketika kau lihat aku sibuk dengan teka-teki, atau ketahuan Memainkan Sesuatu di sekolah, Tolong jangan merasa aku membuang waktu untuk Hanya Bermain, Karena seperti kau lihat, Aku belajar melalui bermain, Aku belajar memecahkan masalah dan berkonsentrasi, Siapa tahu aku kelak aku jadi Pengusaha
  • 39. Ketika kau bertanya apa yang kau kerjakan disekolah hari ini, Dan aku menjawab Aku Hanya Bermain. Tolong jangan salah mengerti, Karena seperti kau lihat Aku belajar melalui bermain, Aku belajar menikmati hidup melalui meraih sukses dalam bekerja, Aku menyiapkan diri untuk masa depan.
  • 41. Pijakan Lingkungan Mengelola awal lingkungan main dengan bahan- bahan yang cukup (tiga tempat main untuk setiap anak) Merencanakan untuk intensitas dan densitas pengalaman Memiliki berbagai bahan yang mendukung tiga jenis main; Sensorimotor, pembangunan dan main peran Memiliki berbagai bahan yang mendukung pengalaman keaksaraan Menata kesempatan main untuk mendukung hubungan sosial yang positif
  • 42. Pijakan Pengalaman Sebelum Main Menjelaskan bagaimana menggunakan bahan- bahan Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main Menjelaskan rangkaian waktu main Mengelola anak untuk keberhasilan Membaca buku yang berkaitan dengan pengalaman atau mengundang nara sumber Menggabungkan kosakata baru dan menunjukkan konsep yang mendukung standar kinerja Memberikan galian hubungan sosial Merancang dan menerapkan urutan transisi main
  • 43. Pijakan Pengalaman Main Setiap Anak Memberikan anak waktu untuk mengelola dan meneliti pengalaman main mereka Mencontohkan komunikasi yang tepat Memperkuat dan memperluas bahasa anak Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan hubungan teman sebaya Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan main anak
  • 44. Pijakan Pengalaman Setelah Main Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling menceritakan pengalaman mainnya. Menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman belajar positif melalui pengelompokan, urutan, dan penataan lingkungan main secara tepat.
  • 45. INTENSITASBERMAIN Sejumlah waktu yang dibutuhkan anak untuk pengalaman dalam tiga jenis main sepanjang hari dan sepanjang tahun. Contoh: Anak-anak dibolehkan untuk memilih dari serangkaian kegiatan main setiap hari yang menyediakan kesempatan untuk terlibat dalam main peran, pembangunan, dan sensorimotor.
  • 46. DENSITAS BERMAIN Berbagai macam cara setiap jenis main yang disediakan untuk mendukung pengalaman anak. Contoh: Anak dapat menggunakan cat di papan lukis, nampan cat jari, cat dengan kuas kecil di atas meja, dan sebagainya, untuk melatih keterampilan pembangunan sifat cair. Anak-anak dapat menggunakan balok unit (Pratt), palu dengan paku dan kayu, sisa-sisa bahan bangunan dengan lem tembak, dan LegoTM untuk berlatih keterampilan pembangunan terstruktur.
  • 47. Guru/Orangtua sebagai partner, nurture, dan pemandu Lingkungan sebagai guru ketiga Guru/Orangtua sebagai peneliti Guru/Orangtua sebagai fasilitator yang memberikan dukungan saat anak membangun pengetahuan fisik, logika- matematika, sosial, untuk membangun pengetahuan diri sendiri.
  • 48. SAAT INI AKUANAK-ANAK, DAN TUGASKUMEMANG BERMAIN.. A. Wadley