ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
ESAP M SI
KONSEP DASAR PENGGERAKAN PARTISIPASI MASYARAKAT
A. Pengertian
Penggerakan adalah suatu upaya menumbuhkan motivasi pada masyarakat untuk ikut terlibat
aktif melakukan kegiatan-kegiatan tertentu kearah perubahan positif pada diri manusia dan
lingkungan sekitar.
Penggerakan Partisipasi Masyarakat adalah upaya peningkatan kepedulian masyarakat dalam
proses pembangunan pada umumnya dan khususnya menyangkut keikutsertaan dalam
meningkatkan kepedulian masyarakat untuk tahu, mau dan mampu melaksanakan program
KKBPK.
B. Tujuan
Penggerakan sumber daya program Kependudukan dan Keluarga Berencana bertujuan untuk
menumbuhkan rasa kepedulian dan peran serta masayarakat dalam setiap kegiatan
kependudukan dan keluarga berencana.
Diharapkan mampu meningkatkan motivasi masyarakat untuk bergerak ke arah yang lebih baik,
sesuai dengan masalah dan kebutuhan yang dihadapi oleh masayarakat itu sendiri. Penggerakan
juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif dari masyarakat itu sendiri, sehingga
menjadi kelompok yang berdaya, bekerja secara mandiri dalam mengembangkan kapasitas dan
sumber daya yang dimilikinya.
C. Sasaran
Sasaran penggerakan sumberdaya program kependudukan dan keluarga berencana terdiri dari
sasaran langsung dan tidak langsung, sebagai berikut :
1. Sasaran langsung
a. Kepala keluarga
Kepala Keluarga menjadi sasaran penggerakan, karena kepala keluarga memiliki peran penting
dalam menerima berbagai informasi yang berkaitan dengan program KKBPK
serta memiliki peran dalam menentukan keputusan dalam kesertaan mengikuti berbagai program
kependudukan dan keluarga berencana
b. Anggota keluarga
Anggota keluarga yang menjadi sasaran langsung antara lain adalah pasangan usia subur,
remaja, lansia dan anggota keluarga yang lain yang dapat menggunakan akses kegiatan keluarga
berencana, ketahanan keluarga dan kesejahteraan keluarga.
2. Sasaran tidak Langsung
Sasaran tidak langsung sering juga disebut sasaran antara, maksudnya pesan-pesan program
kependudukan dan keluarga berencana disampaikan melalui lembaga, organisasi dan tokoh,
dengan harapan untuk memperkuat pencapaian dan tujuan program, sasaran tidak langsung itu
adalah:
a. Lembaga pemerintah
Lembaga pemerintah adalah instansi yang terlibat dalam penanganan masalah kependudukan
dan program keluarga Berencana di tingkat lini lapangan seperti pemerintahan Desa/Kelurahan,
Puskesmas, KUA, Dinas Pendidikan, dll.
b. Institusi Masyarakat Pedesaan/Perkotaan
Institusi masyarakat adalah institusi yang tumbuh dari masyarakat dalam menangani program
kependudukan dan KB di tingkat Desa/Lingkungan disebut Pusat Pembina Keluarga Berencana
Desa (PPKBD), Tim Penggerak PKK. Kemudian institusi masyrakat di tingkat RW/Dukuh
disebut Sub Pusat Pembina keluarga Berencana Desa (Sub PPKBD), dan di tingkat RT
dinamakan Kelompok KB.
D. Prinsip-Prinsip Penggerakan
1. Program penggerakan masyarakat harus berangkat dari kebutuhan masyarakat,artinya bekerja
berdasarkan kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat sehingga merupakan suatu upaya
pemecahan masalah atau pencapaian tujuan yang dikehendaki masyarakat.
2. Diusahakan untuk dapat memperbaiki mutu kehidupan masyarakat tanpa membebani dan
meminta pengorbanan masyarakat. Penggerakan masyarakat hendaklah diarahkan kedalam suatu
tujuan yaitu memperbaiki kualitas, martabat dan derajat masyarakat bukan sebaliknya, program
penggerakan malah menjadi beban masyarakat.
3. Masyarakat mempunyai hak untuk menentukan atau memiliki garis hidupnya sendiri.
Program penggerakan masyarakat harus benar-benar merupakan tuntutan hak yang dimiliki oleh
masyarakat guna merubah nasibnya kearah yang lebih baik.
4. Harus mempertimbangkan nilai-nilai masyarakat, artinya harus mencakup dan
mempertimbangkan nilai-nilai kerjasama, keputusan kelompok, tanggung jawab sosial,
kepercayaan dan kemampuan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan.
5. Menolong diri sendiri, program penggerakan masyarakat yang digulirkan hendaknya
merupakan upaya menolong diri sendiri dari segala keterbelakangan dan kekurangan, artinya
program ini harus benar-benar memberikan upaya dan daya ungkit bagi kualitas kehidupan yang
sebesar-besarnya, menghilangkan ketergantungan masyarakat pada pemerintah dan orang lain.
6. Memanfaatkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM), masyarakat merupakan daya terbesar,
artinya dalam penggerakan masyarakat, potensi sumber daya masyarakat yang tersedia harus
dimanfaatkan sebesar-besarnya baik modal, Sumber Daya Alam (SDA), SDM dan kelembagaan
yang sudah ada. Dalam hubungan ini harus selalu diingat bahwa partisipasi masyarakat
menentukan keberhasilan program KKB.
7. Program harus mencakup perubahan sikap dan kebiasaan kearah yang lebih baik.
Penggerakan masyarakat mencakup perubahan sikap, kebiasaan dan pola pikir, sehingga mampu
mengubah sikap perilaku yang pasif menjadi aktif.
TAHAPAN PENGGERAKAN PARTISIPASI MASYARAKAT
Langkah-langkah penggerakan yang perlu diperhatikan sebagai berikut.
A. Persiapan
1. Pengumpulan data dan informasi
Pengumpulan data dan informasi merupakan kegiatan awal yang perlu dilakukan untuk
mengetahui akurasi data dan informasi mencakup; sumber daya, kelembagaan, berbagai
kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sarana dan prasarana serta
perangkat lainya sesuai dengan kebutuhan.
2. Identifikasi masalah penggerakan
Kegiatan identifikasi masalah adalah keterkaitan antara masalah satu dengan yang lain dan
dampak pada pencapaian tujuan.
3. Analisa masalah
Masalah dapat dianalisis berdasarkan kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancamana
yang dihadapi atau mungkin akan terjadi di masa yang akan datang serta alternatif pemecahan
masalah yang akan dihadapi sehingga dapat dirumuskan upaya pemecahan masalah cara
mencapai tujuan, penentuan kegiatan yang akan dilakukan, pemanfaatan potensi sumber daya,
tempat dan waktu pelaksanaan.
B. Pelaksanaan kegiatan Penggerakan Partisipasi Masyarakat
1. Penggalangan dukungan
Penggalangan dukungan dalam melaksanakan program kependudukan dan keluarga berencana
dapat dilakukan melalui komitmen yang tinggi. Semakin kuat komitmenpolitis dan komitmen
operasional program keluarga berencana disetiap tingkatan khususnya darilembaga legislatif,
eksekutif, LSOM, pihak sewasta maupun perorangan, sehingga operasional program
dapatberperansesuai yang diharapkan.
3. Melakukan Sosialisasi
Sosialisasi program KKBPK diarahkan kepada keluarga, para pemeran kegiatan dan lembaga
terkait. Sosialisasi dapat dilakukan dalam bentuk pengarahan, bimbingan, pelatihan, penyebaran
bahan informasi yang dilakukan secara terus menerus sehingga dapat meningkatkan wawasan,
pengetahuan serta keterampilan baik para pemeran maupun sasaran langsung program
kependudukan dan keluarga berencana.
2. Keterpaduan kegiatan
Berawal dari komitmen politis yang tumbuhnya kesedian untuk sepakat dalam melaksanakan
program KKB, maka dilanjutkan dalam bentuk komitmen operasioanal dengan kegiatan fisik
operasional di lapangan.
Kegiatan tersebut meliputi keterpaduan dalam mkegiatan advokasi, KIE, Konseling, pelayanan
kepada masyarakat serta pembinaan dan evaluasi.
4. Mobilisasi dan Penggerakan
Mobilisasi dan penggerakan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman secara menyeluruh
kesemua tempat diberbagai tingkatan, dari hasil pemahaman tersebut selanjutnya dilakukan
pelayanan baik berupa kontrasepsi, serta pelayanan yang berkenaan dengan ketahanan keluarga,
kesejahteraan keluarga termasuk melakukan pengayoman dan rujukan.
Mobilisasi dan penggerakan yang tinggi maka perlu fasilitas dan sarana yang memadai, maka
dipandang perlu untuk menyediakan sarana yang dapat menunjang tehadap kegitan-kegiatan
yang dilaksanakan, seperti penyedian kontrasepsi untuk 11
palayanan KB, penyediaan APE untuk BKB, penyediaan bahan KIE untuk BKR dan PIK
Remaja serta Kebutuhan UPPKS dan kegiatan BKL.
Menggerakan dan mobilisasi kelompok masyarakat, dapat dilakukan dengan cara:
a. Melibatkan para pemimpin masyarakat dan tokoh agama
b. Mengidentifikasi adat/kebiasaan kelompok masyarakat
c. Mengidentifikasi saluran-saluran masyarakat yang ada untuk penyebaran informasi.
d. Mengorganisasikan kelompok, sehingga membantu terhadap program KKBPK
e. Memobilisasi kelompok melalui pertemuan, diskusi kelompok melalui pertemuan, diskusi
kelompok, seni tradisional dan pertunjukan langsung.
5. Pelayanan Masyarakat
Pelayanan terhadap masyarakat dapat dilakukan melalui; KIE/Konseling KKBPK, pelayanan
kesertaa ber KB, Penyuluhan BKB, BKR, BKL dan UPPKS, melakukan untuk memberikan
pengayoman terhadap akseptor, peningkatan kesejahteraan keluarga, memberikan pembinaan
dan penghargaan.
C. CARA PENGGERAKAN PARTISIPASI MASYARAKAT
Pelaksanaan penggerakan partisipasi masyarakat dilakukan melalui beberapa cara
.
A. Menganalisa Sumber Daya Program KKBPK
1. Tenaga
Analisa tenaga dimaksudkan untuk mengetahui para pemeran yang sudah aktif dalam kegiatan
KKB atau yang belum aktif dalam mendukung program, selanjutnya dijadikan data untuk
mengoptimalkan kegiatan program KKBPK dengan melibatkan para pemeran dalam berbagai
kegiatan.
Untuk menganalisa tenaga dapat dilakukan terlebih dahulu melalui pengumpulan data mengenai
:
a. Berapa tenaga yang aktif?
b. Berapa yang perlu dimantafkan?
c. Berapa yang harus dibentuk?
d. Siapa yang segera dibutuhkan?
2. Sarana
Analisa sarana dimaksudkan untuk mengetahui alat, bahan, tempat yang dapat dimanfaatkan
untuk mendukung kegiatan dan menggerakan kegiatan KKB. Sarana lainnya yang bisa
mendukung penggerakan masyarakat adalah misalnya, tempat ibadah,gedung pertemuan yang
bisa dimanfaatkan untuk penggerakan, rumah warga yang bisa dimanfaatkan untuk
penggerakan.
Analisa terhadap sarana kegiatan KKB meliputi :
a. Sarana kebutuhan media KIE
b. Sarana kebutuhan untuk Konseling
c. Pemenuhan kebutuhan kontrasepsi
d. Keadaan sarana BKB, BKR,BKL dan UPPKS
e. Pemenuhan kebutuhan pendataan, pencatatan dan pelaporan
f. Pemenuhan kebuthan peningkatan tahapan keluarga sejahtera
g. Sarana tempat untuk peningkatan ekonomi keluarga
3. Dana
Analisa dana untuk mengetahui sumber dana yang dapat menunjang kegiatan KKB, baik yang
bersumber dari pemerintah maupun swadaya masyarakat, selanjutnya 15 bagaimana
memanfaatkan dan menggali potensi lain yang dapatmendukung program penggerakan KKB.
B. Penggalangan Kesepakatan
Peran serta masyarakat dalam program KKBPK memerlukan kegiatan yang terencana, sistematis
dan berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan dapat melembaga dan menjadi bagian dari kebiasaan
sehari-hari dimasyarakat, sehingga masayarakat tidak hanya terbatas kepada menerima konsep
tetapi menjadi bagian dari kebutuhan masayarakat.
Kesemuanya itu memerlukan penggalangan kesepakatan yang kuat melalui kegiatan :
1. Rapat Koordinasi
2. Pertemuan Institusi Masyarakat
3. Musyawarah Masyarakat Desa
4. Kegiatan Saresehan.
C. Mobilisasi dan penggerakan
1. Sasaran mobilisasi
a. Sasaran langsung Keluarga
Kegiatan diusahakan dimulai dengan melibatkan basis keluraga, Keluarga-keluarga tersebut
diusahakan selalu dapat terlibat dalam setiap proses kegiatan tanpa merasa diperintah atau
dilakukan atas dasar ikhlas dan sukarela, untuk itu kegiatan dapat dilakukan melalui forum-
forum sosial yang menggembirakan.
b. Sasaran tidak langsung
Menggerakan masyarakat dapat berhasil dengan baik jika dilakukan secara terpadu dengan
mengerahkan potensi seperti Lembaga pemerintah, Institusi 1
Masyarakat, Kelompok Kegiatan, Lembaga Sosial Organisasi kemasyarakatan, Tokoh Agama
dan Tokoh Masyarakat, pihak swasta. c. Sasaran mobilisasi dapat juga dikelompokan
kepada :
1) Sasaran Institusi
2) Sasaran tokoh
3) Sasaran khalayak
2. Bentuk mobilisasi
a. Advokasi
Berdasarkan analisa mungkin terdapat beberapa tokoh, organisasi, lembaga yang mendukung
atau menghambat kegiatan, untuk hal tersebut maka perlu para petugas dapat melakukan
pendekatan kepada tokoh atau organisasi yang memiliki peranan dalam menentukan kebijakan
publik, sehingga dapat mendukung terhadap mobilisasi kegiatan.
b. Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
Kegiatan KIE dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dari tidak tahu
menjadi tahu, dengan merubah sikapnya dari menolak menjadi menerima dan selanjutnya
berpartisipasi aktif dalam kegiatan program kependudukan dan keluarga berencana.
c. Pelayanan
Secara umum pelayanan kependudukan dan keluarga berencana meliputi pelayanan keluarga
berencana, pelayanan ketahanan keluarga dan pelayanan peningkatan kesejahteraan keluarga.
Pelayanan keluarga berencana yang berkenaan dengan pelayanan kontrasepsi dapat dilakukan
melalui pelayanan didalam klinik KB termasuk dokter/bidan praktek swasta dan pelayanan
diluar kelinik yakni melalui pelayanan keliling atau posyandu.
Pelayanan ketahanan keluarga diarahkan untuk meningkatkan kegiatan bina-bina keluarga dalam
berbagai bentuk penyuluhan, pertemuan, kunjungan serta rujukan. 17
E. Peranan PKB/PLKB dalam Penggerakan Partisipasi Masyarakat.
1. Sebagai pelaksana
Pelaksana kegiatan program kepedudukan dan keluarga berencana yang dilaksanakan di tingkat
desa besar peranannya dalam melaksanakan kegiatan pendataan, penyuluhan, penggerakan,
pelayanan dan pembinaan, bahkan melakukan pencatatan dan pelaporan.
Menurut kamus istilah kependudukan keluarga berencana dan keluarga sejahtera, yang
dimaksud dengan pelaksana program adalah petugas yang melaksanakan kegiatan-kegiatan
program KKBPK berdasarkan kemampuan, situasi dan kondisinya.
Ujung tombak pelaksana program kegiatan kepedudukan dan keluarga berencana di tingkat desa
antara lain :
a. Menggerakan Partisipasi Kader Bina Keluarga Balita (BKB)
b. Menggerakan Partisipasi Kader Bina keluarga Remaja (BKR )
c. Menggerakan Partisipasi Kader Bina Keluarga lansia (BKL)
d. Menggerakan Partisipasi Kader Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
e. Menggerakan Partisipasi Pengurus Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Remaja

More Related Content

Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111

  • 1. ESAP M SI KONSEP DASAR PENGGERAKAN PARTISIPASI MASYARAKAT A. Pengertian Penggerakan adalah suatu upaya menumbuhkan motivasi pada masyarakat untuk ikut terlibat aktif melakukan kegiatan-kegiatan tertentu kearah perubahan positif pada diri manusia dan lingkungan sekitar. Penggerakan Partisipasi Masyarakat adalah upaya peningkatan kepedulian masyarakat dalam proses pembangunan pada umumnya dan khususnya menyangkut keikutsertaan dalam meningkatkan kepedulian masyarakat untuk tahu, mau dan mampu melaksanakan program KKBPK. B. Tujuan Penggerakan sumber daya program Kependudukan dan Keluarga Berencana bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian dan peran serta masayarakat dalam setiap kegiatan kependudukan dan keluarga berencana. Diharapkan mampu meningkatkan motivasi masyarakat untuk bergerak ke arah yang lebih baik, sesuai dengan masalah dan kebutuhan yang dihadapi oleh masayarakat itu sendiri. Penggerakan juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif dari masyarakat itu sendiri, sehingga menjadi kelompok yang berdaya, bekerja secara mandiri dalam mengembangkan kapasitas dan sumber daya yang dimilikinya. C. Sasaran Sasaran penggerakan sumberdaya program kependudukan dan keluarga berencana terdiri dari sasaran langsung dan tidak langsung, sebagai berikut : 1. Sasaran langsung a. Kepala keluarga Kepala Keluarga menjadi sasaran penggerakan, karena kepala keluarga memiliki peran penting dalam menerima berbagai informasi yang berkaitan dengan program KKBPK
  • 2. serta memiliki peran dalam menentukan keputusan dalam kesertaan mengikuti berbagai program kependudukan dan keluarga berencana
  • 3. b. Anggota keluarga Anggota keluarga yang menjadi sasaran langsung antara lain adalah pasangan usia subur, remaja, lansia dan anggota keluarga yang lain yang dapat menggunakan akses kegiatan keluarga berencana, ketahanan keluarga dan kesejahteraan keluarga. 2. Sasaran tidak Langsung Sasaran tidak langsung sering juga disebut sasaran antara, maksudnya pesan-pesan program kependudukan dan keluarga berencana disampaikan melalui lembaga, organisasi dan tokoh, dengan harapan untuk memperkuat pencapaian dan tujuan program, sasaran tidak langsung itu adalah: a. Lembaga pemerintah Lembaga pemerintah adalah instansi yang terlibat dalam penanganan masalah kependudukan dan program keluarga Berencana di tingkat lini lapangan seperti pemerintahan Desa/Kelurahan, Puskesmas, KUA, Dinas Pendidikan, dll. b. Institusi Masyarakat Pedesaan/Perkotaan Institusi masyarakat adalah institusi yang tumbuh dari masyarakat dalam menangani program kependudukan dan KB di tingkat Desa/Lingkungan disebut Pusat Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), Tim Penggerak PKK. Kemudian institusi masyrakat di tingkat RW/Dukuh disebut Sub Pusat Pembina keluarga Berencana Desa (Sub PPKBD), dan di tingkat RT dinamakan Kelompok KB. D. Prinsip-Prinsip Penggerakan 1. Program penggerakan masyarakat harus berangkat dari kebutuhan masyarakat,artinya bekerja berdasarkan kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat sehingga merupakan suatu upaya pemecahan masalah atau pencapaian tujuan yang dikehendaki masyarakat. 2. Diusahakan untuk dapat memperbaiki mutu kehidupan masyarakat tanpa membebani dan meminta pengorbanan masyarakat. Penggerakan masyarakat hendaklah diarahkan kedalam suatu tujuan yaitu memperbaiki kualitas, martabat dan derajat masyarakat bukan sebaliknya, program penggerakan malah menjadi beban masyarakat.
  • 4. 3. Masyarakat mempunyai hak untuk menentukan atau memiliki garis hidupnya sendiri. Program penggerakan masyarakat harus benar-benar merupakan tuntutan hak yang dimiliki oleh masyarakat guna merubah nasibnya kearah yang lebih baik. 4. Harus mempertimbangkan nilai-nilai masyarakat, artinya harus mencakup dan mempertimbangkan nilai-nilai kerjasama, keputusan kelompok, tanggung jawab sosial, kepercayaan dan kemampuan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan. 5. Menolong diri sendiri, program penggerakan masyarakat yang digulirkan hendaknya merupakan upaya menolong diri sendiri dari segala keterbelakangan dan kekurangan, artinya program ini harus benar-benar memberikan upaya dan daya ungkit bagi kualitas kehidupan yang sebesar-besarnya, menghilangkan ketergantungan masyarakat pada pemerintah dan orang lain. 6. Memanfaatkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM), masyarakat merupakan daya terbesar, artinya dalam penggerakan masyarakat, potensi sumber daya masyarakat yang tersedia harus dimanfaatkan sebesar-besarnya baik modal, Sumber Daya Alam (SDA), SDM dan kelembagaan yang sudah ada. Dalam hubungan ini harus selalu diingat bahwa partisipasi masyarakat menentukan keberhasilan program KKB. 7. Program harus mencakup perubahan sikap dan kebiasaan kearah yang lebih baik. Penggerakan masyarakat mencakup perubahan sikap, kebiasaan dan pola pikir, sehingga mampu mengubah sikap perilaku yang pasif menjadi aktif. TAHAPAN PENGGERAKAN PARTISIPASI MASYARAKAT Langkah-langkah penggerakan yang perlu diperhatikan sebagai berikut. A. Persiapan 1. Pengumpulan data dan informasi Pengumpulan data dan informasi merupakan kegiatan awal yang perlu dilakukan untuk mengetahui akurasi data dan informasi mencakup; sumber daya, kelembagaan, berbagai kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sarana dan prasarana serta perangkat lainya sesuai dengan kebutuhan.
  • 5. 2. Identifikasi masalah penggerakan Kegiatan identifikasi masalah adalah keterkaitan antara masalah satu dengan yang lain dan dampak pada pencapaian tujuan. 3. Analisa masalah Masalah dapat dianalisis berdasarkan kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancamana yang dihadapi atau mungkin akan terjadi di masa yang akan datang serta alternatif pemecahan masalah yang akan dihadapi sehingga dapat dirumuskan upaya pemecahan masalah cara mencapai tujuan, penentuan kegiatan yang akan dilakukan, pemanfaatan potensi sumber daya, tempat dan waktu pelaksanaan. B. Pelaksanaan kegiatan Penggerakan Partisipasi Masyarakat 1. Penggalangan dukungan Penggalangan dukungan dalam melaksanakan program kependudukan dan keluarga berencana dapat dilakukan melalui komitmen yang tinggi. Semakin kuat komitmenpolitis dan komitmen operasional program keluarga berencana disetiap tingkatan khususnya darilembaga legislatif, eksekutif, LSOM, pihak sewasta maupun perorangan, sehingga operasional program dapatberperansesuai yang diharapkan. 3. Melakukan Sosialisasi Sosialisasi program KKBPK diarahkan kepada keluarga, para pemeran kegiatan dan lembaga terkait. Sosialisasi dapat dilakukan dalam bentuk pengarahan, bimbingan, pelatihan, penyebaran bahan informasi yang dilakukan secara terus menerus sehingga dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan serta keterampilan baik para pemeran maupun sasaran langsung program kependudukan dan keluarga berencana.
  • 6. 2. Keterpaduan kegiatan Berawal dari komitmen politis yang tumbuhnya kesedian untuk sepakat dalam melaksanakan program KKB, maka dilanjutkan dalam bentuk komitmen operasioanal dengan kegiatan fisik operasional di lapangan. Kegiatan tersebut meliputi keterpaduan dalam mkegiatan advokasi, KIE, Konseling, pelayanan kepada masyarakat serta pembinaan dan evaluasi. 4. Mobilisasi dan Penggerakan Mobilisasi dan penggerakan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman secara menyeluruh kesemua tempat diberbagai tingkatan, dari hasil pemahaman tersebut selanjutnya dilakukan pelayanan baik berupa kontrasepsi, serta pelayanan yang berkenaan dengan ketahanan keluarga, kesejahteraan keluarga termasuk melakukan pengayoman dan rujukan. Mobilisasi dan penggerakan yang tinggi maka perlu fasilitas dan sarana yang memadai, maka dipandang perlu untuk menyediakan sarana yang dapat menunjang tehadap kegitan-kegiatan yang dilaksanakan, seperti penyedian kontrasepsi untuk 11
  • 7. palayanan KB, penyediaan APE untuk BKB, penyediaan bahan KIE untuk BKR dan PIK Remaja serta Kebutuhan UPPKS dan kegiatan BKL. Menggerakan dan mobilisasi kelompok masyarakat, dapat dilakukan dengan cara: a. Melibatkan para pemimpin masyarakat dan tokoh agama b. Mengidentifikasi adat/kebiasaan kelompok masyarakat c. Mengidentifikasi saluran-saluran masyarakat yang ada untuk penyebaran informasi. d. Mengorganisasikan kelompok, sehingga membantu terhadap program KKBPK e. Memobilisasi kelompok melalui pertemuan, diskusi kelompok melalui pertemuan, diskusi kelompok, seni tradisional dan pertunjukan langsung. 5. Pelayanan Masyarakat Pelayanan terhadap masyarakat dapat dilakukan melalui; KIE/Konseling KKBPK, pelayanan kesertaa ber KB, Penyuluhan BKB, BKR, BKL dan UPPKS, melakukan untuk memberikan pengayoman terhadap akseptor, peningkatan kesejahteraan keluarga, memberikan pembinaan dan penghargaan. C. CARA PENGGERAKAN PARTISIPASI MASYARAKAT Pelaksanaan penggerakan partisipasi masyarakat dilakukan melalui beberapa cara . A. Menganalisa Sumber Daya Program KKBPK 1. Tenaga Analisa tenaga dimaksudkan untuk mengetahui para pemeran yang sudah aktif dalam kegiatan KKB atau yang belum aktif dalam mendukung program, selanjutnya dijadikan data untuk mengoptimalkan kegiatan program KKBPK dengan melibatkan para pemeran dalam berbagai kegiatan. Untuk menganalisa tenaga dapat dilakukan terlebih dahulu melalui pengumpulan data mengenai : a. Berapa tenaga yang aktif? b. Berapa yang perlu dimantafkan? c. Berapa yang harus dibentuk? d. Siapa yang segera dibutuhkan?
  • 8. 2. Sarana Analisa sarana dimaksudkan untuk mengetahui alat, bahan, tempat yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan dan menggerakan kegiatan KKB. Sarana lainnya yang bisa mendukung penggerakan masyarakat adalah misalnya, tempat ibadah,gedung pertemuan yang bisa dimanfaatkan untuk penggerakan, rumah warga yang bisa dimanfaatkan untuk penggerakan. Analisa terhadap sarana kegiatan KKB meliputi : a. Sarana kebutuhan media KIE b. Sarana kebutuhan untuk Konseling c. Pemenuhan kebutuhan kontrasepsi d. Keadaan sarana BKB, BKR,BKL dan UPPKS e. Pemenuhan kebutuhan pendataan, pencatatan dan pelaporan f. Pemenuhan kebuthan peningkatan tahapan keluarga sejahtera g. Sarana tempat untuk peningkatan ekonomi keluarga 3. Dana Analisa dana untuk mengetahui sumber dana yang dapat menunjang kegiatan KKB, baik yang bersumber dari pemerintah maupun swadaya masyarakat, selanjutnya 15 bagaimana memanfaatkan dan menggali potensi lain yang dapatmendukung program penggerakan KKB.
  • 9. B. Penggalangan Kesepakatan Peran serta masyarakat dalam program KKBPK memerlukan kegiatan yang terencana, sistematis dan berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan dapat melembaga dan menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari dimasyarakat, sehingga masayarakat tidak hanya terbatas kepada menerima konsep tetapi menjadi bagian dari kebutuhan masayarakat. Kesemuanya itu memerlukan penggalangan kesepakatan yang kuat melalui kegiatan : 1. Rapat Koordinasi 2. Pertemuan Institusi Masyarakat 3. Musyawarah Masyarakat Desa 4. Kegiatan Saresehan. C. Mobilisasi dan penggerakan 1. Sasaran mobilisasi a. Sasaran langsung Keluarga Kegiatan diusahakan dimulai dengan melibatkan basis keluraga, Keluarga-keluarga tersebut diusahakan selalu dapat terlibat dalam setiap proses kegiatan tanpa merasa diperintah atau dilakukan atas dasar ikhlas dan sukarela, untuk itu kegiatan dapat dilakukan melalui forum- forum sosial yang menggembirakan. b. Sasaran tidak langsung Menggerakan masyarakat dapat berhasil dengan baik jika dilakukan secara terpadu dengan mengerahkan potensi seperti Lembaga pemerintah, Institusi 1
  • 10. Masyarakat, Kelompok Kegiatan, Lembaga Sosial Organisasi kemasyarakatan, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, pihak swasta. c. Sasaran mobilisasi dapat juga dikelompokan kepada : 1) Sasaran Institusi 2) Sasaran tokoh 3) Sasaran khalayak 2. Bentuk mobilisasi a. Advokasi Berdasarkan analisa mungkin terdapat beberapa tokoh, organisasi, lembaga yang mendukung atau menghambat kegiatan, untuk hal tersebut maka perlu para petugas dapat melakukan pendekatan kepada tokoh atau organisasi yang memiliki peranan dalam menentukan kebijakan publik, sehingga dapat mendukung terhadap mobilisasi kegiatan. b. Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Kegiatan KIE dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dari tidak tahu menjadi tahu, dengan merubah sikapnya dari menolak menjadi menerima dan selanjutnya berpartisipasi aktif dalam kegiatan program kependudukan dan keluarga berencana. c. Pelayanan Secara umum pelayanan kependudukan dan keluarga berencana meliputi pelayanan keluarga berencana, pelayanan ketahanan keluarga dan pelayanan peningkatan kesejahteraan keluarga. Pelayanan keluarga berencana yang berkenaan dengan pelayanan kontrasepsi dapat dilakukan melalui pelayanan didalam klinik KB termasuk dokter/bidan praktek swasta dan pelayanan diluar kelinik yakni melalui pelayanan keliling atau posyandu. Pelayanan ketahanan keluarga diarahkan untuk meningkatkan kegiatan bina-bina keluarga dalam berbagai bentuk penyuluhan, pertemuan, kunjungan serta rujukan. 17 E. Peranan PKB/PLKB dalam Penggerakan Partisipasi Masyarakat. 1. Sebagai pelaksana
  • 11. Pelaksana kegiatan program kepedudukan dan keluarga berencana yang dilaksanakan di tingkat desa besar peranannya dalam melaksanakan kegiatan pendataan, penyuluhan, penggerakan, pelayanan dan pembinaan, bahkan melakukan pencatatan dan pelaporan. Menurut kamus istilah kependudukan keluarga berencana dan keluarga sejahtera, yang dimaksud dengan pelaksana program adalah petugas yang melaksanakan kegiatan-kegiatan program KKBPK berdasarkan kemampuan, situasi dan kondisinya. Ujung tombak pelaksana program kegiatan kepedudukan dan keluarga berencana di tingkat desa antara lain : a. Menggerakan Partisipasi Kader Bina Keluarga Balita (BKB) b. Menggerakan Partisipasi Kader Bina keluarga Remaja (BKR ) c. Menggerakan Partisipasi Kader Bina Keluarga lansia (BKL) d. Menggerakan Partisipasi Kader Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) e. Menggerakan Partisipasi Pengurus Pusat Informasi dan Konsultasi (PIK) Remaja