2. • Media umum dan selektif
• Total Plate Count
• Most Probable Number
• Rapid Microbiological
Methods
• Immuno-Assay
• DNA Probe
Out l i nes
3. Tradi t i onal /
Convent i onal
Mi crobi ol ogi cal
Met hods
Kelemahan:
•Butuh waktu lama (hingga 10 hari,
bahkan mingguan) untuk menghasilkan
kesimpulan uji, terutama bila
mengkultivasi slow-growing
mikroorganisme
•Kurang sensitive untuk beberapa jenis
mikroorganisme
•Kurang spesifik dalam membedakan
beberapa jenis mikroorganisme
•Metode terbatas hanya ada pathogen
yang telah diketahui syarat
pertumbuhannya
•Tidak mampu mendeteksi infeksi yang
diakibatkan oleh uncultivated organism /
organisme yang tidak dibiakan di media
(misalnya parasit)
4. Rapid Microbiological Methods
• Merupakan metode uji mikrobiologi modern dengan
beberapa keunggulan:
• Memberikan hasil yang cepat secara signifikan
• Meningkatkan sensitivitas dan spesifisitas
• Hasil yang diberikan real-time, sehingga cost-
saving (menghemat biaya)
• Meningkatkan control proses
• Memanfaatkan teknologi analisis modern dan
manajemen informasi terintegrasi
(https://blast.ncbi.nlm.nih.gov/Blast.cgi)
11. ATP Bioluminesces
• Dapat mendeteksi bakteri seperti Coliform,
Enterobacteriaceae, E. coli dan Listeria.
• Metode kualitatif (ada/tidak ada bakteri) dan
kuantitatif (10-10,000/g)
• Mudah digunakan
• Alat portable
• Hasil terlihat dalam 15 detik
• Biasanya digunakan untuk memeriksa
kebersihan alat / meja kerja (cleaning
verification)
12. BioLumix
• Memonitoring perubahan warna /
fluorescense pada media
• Perubahan warna dilakukan oleh sensor
optik selama 10x per jam
• Aplikasi pada
• Total Aerobic Count
• Coliform Bacteria
• Enterobacteriaceae
• Yeast & Mould Count
• Gram Negative Bacteria
• Probiotic
• Escherichia coli
• Pseudomonas
• Staphylococcus aureus
• Salmonella
• Sanitation Monitoring
• Shelf Life Prediction
• Microbial Limits
• Preservative Efficacy Test
• Thermophilic Bacteria
• Psychotropic Bacteria
13. Immuno Assay
• Merupakan uji biokimia untuk mengukur keberadaan
suatu molekul (analit ataupun protein) dalam suatu
larutan (darah/urine) dengan menggunakan antibody
(Ab) atau antigen (Ag) yang telah diberi label.
• Jenisnya:
• Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA)
• Protein microarray
• Radio-Immuno Assay (RIA)
• Immunoquantitative PCR (iqPCR)
14. Immuno Assay
• Aplikasi:
• Mendiagnosa suatu penyakit
• Memonitor efek terapi suatu obat
• Mengevaluasi farmakokinetik suatu obat
• Test anti-doping pada atlet
16. DNA Probe
• Merupakan suatu fragmen DNA atau RNA atau protein
yang digunakan untuk melacak/mendeteksi
keberadaaan gen tertentu
• Jenis DNA probe:
• Holologus : probe dengan sumber yang sama
dengan DNA/gen yang dilacak
• Heterologus : sumbernya berbeda dari DNA
yang dilacak (dari organisme yang berbeda)
• Biasanya diterapkan pada PCR