際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KONSEP SEKSUALITAS
DALAM KEPERAWATAN
    Presented By: Hapsah
ISU-ISU SEKSUALITAS:
 Pembicaraan mengenai seksualitas
 seringkali dianggap sebagai hal yang
                                 tabu
    tidak pantas dibicarakan dalam
                     komunitas umum
                   bersifat pribadi
 hanya dikaitkan dg hubungan intim.
Fenomena :

 Banyak klien dewasa kurang
  pengetahuan ttg seksualitas
 Kesejahteraan sangat terkait dg
  kesehatan seksualitas
 Keutuhan rumah tangga juga terletak
  pada status kesehatan seksualitas
  pasangan
   Klien tidak terlepas dari aspek seksualitasnya ketika
    mereka berada dalam sistem pelayanan kesehatan.
   Dalam pelayanan kesehatan dengan pendekatan
    holistik,semua aspek saling berinteraksi.
   Aspek seksualitas mempengaruhi dan dipengaruhi
    oleh aspek biologi, psikologi, sosiologi, kultural dan
    spiritual.
   Perawat harus mempunyai dasar
    pengetahuan, ketrampilan dalam pengkajian dan
    komunikasi serta sikap yang tepat.
   Pengaruh penyuluhan keagamaan, peran jender
    secara kultural, keyakinan tentang orientasi seksual
    pengaruh sosial dam lingkungan masa lalu dan saat ini
    mempengaruhi sistem nilai klien maupun perawat.
Definisi
 sulit didefinisikan
 Seksualitas dan seks merupakan hal yang berbeda
 Seksualitas --- bagaimana seseorang merasa tentang diri
  mereka dan bagaimana mereka mengkomunikasikan
  perasaan tersebut kepada orang lain melalui tindakan yang
  dilakukannya seperti sentuhan, pelukan, ataupun perilaku
  yang lebih halus seperti isyarat gerak tubuh, cara
  berpakaian, dan perbendaharaan kata, termasuk
  pikiran, pengalaman, nilai, fantasi, emosi.
 seks --- menjelaskan ciri jenis kelamin secara anatomi dan
  fisiologi pada laki-laki dan perempuan --- hubungan fisik
  antar individu (aktivitas seksual genital).
Dimensi Seksualitas

  SOSIAL
 KULTURAL     AGAMA &
                ETIK




     PSIKOLOGIS
Dimensi Sosiokultural

 Seksualitas dipengaruhi oleh norma
  dan aturan kultural yg menentukan
  apakah perilaku diterima dalam kultur
 Tradisi seksual kultur  sirkumsisi
 Memilih pasangan yg bisa diterima di
  lingkungan sosial dan kultur
         Kultur tertentu  menentukan
         sampai usia kapan bisa akrab dg
                                pasangan
Dimensi Agama & Etik

 Keputusan seks erat kaitannya dg
  agama : Agama  hub seks hanya
  boleh dilakukan oleh pasangan
  menikah.
 Keputusan seksual yg melewati batas
  kode etik individu dpt mengakibtkn
  konflik internal
Kategori respon ttg seksualitas

 Tradisional : agama memberikan
  pedoman perilaku seksual.
  Homoseksual, aborsi dan hub seksual
  pra nikah dan di luar nikah tidak
  dibenarkan.
Kategori respon ttg seksualitas

 Relasional : seks hrs mjdi bagian dari
  hub saling mencintai tetapi tdk hrs
  tjdi dalam ikatan pernikahan
 Rekreasional :
   Kebutuhan seks tidak ada kaitannya
    dengan cinta
Dimensi Psikologis
 Perilaku orang tua secara berbeda
  terhadap anak perempuan dan laki-
  lakinya  memberi dampak pada
  perkembangan psikologis anak
  membentuk identitas jender.
Identitas seksual :

   Identitas biologis
   Identitas jender
   Peran jender
   Orientasi seksual
   Identitas jender merupakan perasaan seseorang
    tentang jenis kelaminnya (feminim atau maskulin).
   Perilaku peran jender adalah bagaimana seseorang
    berperan sesuai jendernya --- nilai-nilai yang dianut
    individu dan lingkungannya.
   Perawat mengkaji kemungkinan terjadinya perubahan
    peran jender pada klien ataupun anggota keluarga
    sebagai dampak dari hospitalisasi atau perubahan
    status kesehatan
   Orientasi seksual (identitas seksual) adalah
    perasaanerotik yang ditujukan pada seseorang :
    lawan jenis atau sejenis ataupun keduanya
Variasi dalam ekspresi seksual :

   Transeksual : orang yg identitas seksual/
    jendernya berlawanan dg identitas
    biologisnya.
       perasaan terperangkap dalam tubuh yg berbeda
         disforia jender


   Transvestite : pria heteroseksual yg secara
    periodik berpakaian seperti wanita untuk
    pemuasan psikologis dan seksual.
Kesehatan seksual

Kesehatan seksual didefinisikan sebagai
pengintegrasian aspek
somatik, emosional, intelektual, dan sosial dari
kehidupan seksual, dengan cara yang positif yang
memperkaya dan meningkatkan
kepribadian, komunikasi dan cinta (WHO, 1975).
Definisi ini mencakup dimensi biologi, psikologi
dan sosiokultural.
Karakteristik Kesehatan Seksual
  Kemampuan mengekspresikan potensi
  seksual, dengan meniadakan
  kekerasan, eksploitasi dan penyalahgunaan
  seksual.
  Gambaran tubuh positif, ditunjukkan dengan
  kepuasan diri terhadap penampilan pribadi
  Kongruen antara seks biologis, identitas
  jender, dan perilaku peran jender
  Kemampuan membuat keputusan pribadi
  (otonomi) mengenai kehidupan seksual yang
  dijalani dalam konteks personal dan etik sosial
Lanjutan Karakteristik Kesehatan Seksual

   Kemampuan mengekspresikan seksualitas melalui
   komunikasi, sentuhan, emosional dan cinta
   Kemampuan menerina pelayanan kesehatan
   seksual untuk mencegah dan mengatasi semua
   masalah, dan gangguan seksual
   Menerima tanggung jawab yang berkaitan dengan
   peran jendernya
   Menghargai sistem yang berlaku
   Mampu membina hubungan efektif dengan orang
   lain
Tahap perkembangan seksual
Bayi (0  12 bulan )

  Penentuan jender laki-laki atau perempuan
  Pembedaan diri sendiri dengan orang lain
  secara bertahap
  Genital eksternal sensitif terhadap sentuhan
  Bayi laki-laki mengalami ereksi penis; bayi
  perempuan mangalami lubrikasi vagina
  Bayi laki-laki mengalami ereksi nokturnal
  spontan
  Stimulasi taktil (sentuhan, menyusu, memeluk,
  membuai) --- senang & nyaman berinteraksi
  dengan manusia
Todler (1-3 tahun )

Identitas jender berkembang secara
kontinyu (terus menerus)
Mampu mengidentifikasi jender diri sendiri
Mulai menirukan tindakan orang tua yang
berjenis kelamin sama ,misal berinteraksi
dengan boneka, pakaian yang dipakai
Pra sekolah (4-5 tahun )

 Kesadaran terhadap diri sendiri meningkat
 Mengeksplorasi anggota tubuh sendiri dan
 teman bermain
 Mempelajari nama anggota tubuh dengan benar
 Belajar mengendalikan perasaan dan tingkah
 laku
 Menyukai orang tua yang berbeda jenis
 Mempertanyakan mengenai bagaimana seorang
 bayi bisa ada
Usia sekolah (6-12 tahun
   Mempunyai identifikasi yang kuat dengan orang
             )
    tua yang berjenis kelamin sama (misalnya anak
    perempuan dengan ibu)
   Senang berteman dengan sesama jenis
   Kesadaran diri meningkat
   Mempelajari konsep dan peran jender
   Mulai menyukai hal yang bersifat pribadi, modis
   Sekitar usia 8-9 tahun mulai memikirkan tentang
    perilaku
    seksual, menstruasi, reproduksi, seksualitas
Remaja (12-18 tahun )
 Karakteristik seks mulai berkembang
 Mulai terjadi menarke
 Mengembangkan hubungan yang
 menyenangkan
 Dapat terjadi aktivitas seksual, misalnya
 masturbasi
 Mengidentifikasi orientasi seksual (homoseks /
 heteroseks)
 Mencari perawatan kesehatan tanpa ditemani
 orang tua
Dewasa awal (18-40 tahun )

Terjadi aktivitas seksual
Gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut
telah kuat
Beberapa pasangan berbagi tugas :
keuangan, pekerjaan rumah tangga
Mengalami ancaman terhadap body image
akibat penuaan
Dewasa tengah (40-65 tahun )
 Penurunan produksi hormon
 Wanita mengalami menopause (umumnya
 usia 40-55 tahun)
 Laki-laki mengalami klimakterik secara
 bertahap
 Mulai memperkokoh st叩ndar moral dan etik
Dewasa akhir (65 tahun keatas )
Aktivitas seksual lebih berkurang
Sekresi vagina berkurang, payudara
mengalami atrofi
Laki-laki menghasilkan sperma lebih
sedikit dan memerlukan waktu lebih lama
untuk dapat ereksi dan ejakulasi
Faktor-faktoryg mempengaruhi
seksualitas :

 Faktor fisik : penyakit  menurunkan
  libido
 Faktor hubungan : kemesraan
  hubungan memudar  menurunkan
  minat hub intim
 Faktor gaya hidup : alkohol 
  mningktkn atau menurunkan libido
    Faktor harga diri : perasaan mampu
       untuk mencapai kesehatan seksual
Beberapa masalah yang berhubungan
         dengan seksualitas
Penganiayaan seksual
--- mencakup tindak kekerasan pada wanita, pelecehan
seksual, perkosaan, pedofilia, inses, pornografi anak
--- efek traumatik --- masalah fisik dan psikologis --- disfungsi seksual.
Contoh : Ibu yang yang mengalami penganiayaan selama masa
kehamilan cenderung melahirkan anak dengan berat badan lahir
rendah. Anak-anak yang mengalami penganiayaan dapat berisiko
terhadap masalah kesehatan, emosional, kinerja di sekolah dan dapat
terjadi peningkatan keagresifan dan menjadi orang dewasa yang suka
melakukan tindak kekerasan.
--- dukungan perlu diberikan kepada korban dan keluarga. Pelaku
penganiayaan harus dilaporkan kepada yang berwenang
Aborsi
--- dilakukan oleh wanita yang telah menikah maupun oleh
wanita yang berhubungan seks sebelum nikah.
--- kontroversi baik yang pro maupun kontra.
--- Klien mungkin dapat mangalami rasa bersalah dan berduka

Penyakit menular seksual (PMS)
--- individu terlibat dalam melakukan hubungan seksual
--- PMS ditularkan dari individu yang terinfeksi kepada
pasangannya selama kontak seksual yang intim.
--- Tempat penularannya biasanya genital, tetapi mungkin juga
tertular melalui oral-genital atau anal-genital.
Penyakit Gonorrea, Klamidia, S鱈filis --- disebabkan oleh bakteri
          Penyakit Herpes genital dan HIV/AIDS --- oleh virus
             Malu mengungkapkan --- Ketrampilan komunikasi
Diagnosa Keperawatan :

 Ketakutan ttg kehamilan
 Konflik atau stressor pernikahan
 Depresi terhadap kematian atau
  perpisahan dari pasangan


       Perubahan pola
       seksualitas b/d :
Diagnosa Keperawatan :

 Penyakit kronis
 Nyeri
 Ansietas



        Disfungsi seksual b/d :
Diagnosa Keperawatan :


 Ketidakmampuan untuk mendiskusikan
  pengalaman perkosaan masa lalu




       Sindrom trauma
       perkosaan b/d :
Diagnosa Keperawatan :

 Efek mastektomi atau kolostomi yg
  baru dilakukan
 Disfungsi seksual
 Perubahan pasca persalinan


       Gangguan citra tubuh
       b/d :
Diagnosa Keperawatan :

 Pola penganiayaan ketika masih kecil
 Penyakit kronis
 Disfungsi seksual



        Gangguan harga diri
        b/d :
Diagnosa Keperawatan :

 Aktivitas seksual pranikah
 Penggunaan kontrasepsi




        Kurang pengetahuan
        b/d :
Intervensi :
 Lebih pada upaya promotif melalui
  penyuluhan kesehatan
 Kasus akut : disfungsi seksual 
  identifikasi masalah terkait 
  diskusikan problem solving
Konsep seksualitas

More Related Content

Konsep seksualitas

  • 2. ISU-ISU SEKSUALITAS: Pembicaraan mengenai seksualitas seringkali dianggap sebagai hal yang tabu tidak pantas dibicarakan dalam komunitas umum bersifat pribadi hanya dikaitkan dg hubungan intim.
  • 3. Fenomena : Banyak klien dewasa kurang pengetahuan ttg seksualitas Kesejahteraan sangat terkait dg kesehatan seksualitas Keutuhan rumah tangga juga terletak pada status kesehatan seksualitas pasangan
  • 4. Klien tidak terlepas dari aspek seksualitasnya ketika mereka berada dalam sistem pelayanan kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan dengan pendekatan holistik,semua aspek saling berinteraksi. Aspek seksualitas mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek biologi, psikologi, sosiologi, kultural dan spiritual. Perawat harus mempunyai dasar pengetahuan, ketrampilan dalam pengkajian dan komunikasi serta sikap yang tepat. Pengaruh penyuluhan keagamaan, peran jender secara kultural, keyakinan tentang orientasi seksual pengaruh sosial dam lingkungan masa lalu dan saat ini mempengaruhi sistem nilai klien maupun perawat.
  • 5. Definisi sulit didefinisikan Seksualitas dan seks merupakan hal yang berbeda Seksualitas --- bagaimana seseorang merasa tentang diri mereka dan bagaimana mereka mengkomunikasikan perasaan tersebut kepada orang lain melalui tindakan yang dilakukannya seperti sentuhan, pelukan, ataupun perilaku yang lebih halus seperti isyarat gerak tubuh, cara berpakaian, dan perbendaharaan kata, termasuk pikiran, pengalaman, nilai, fantasi, emosi. seks --- menjelaskan ciri jenis kelamin secara anatomi dan fisiologi pada laki-laki dan perempuan --- hubungan fisik antar individu (aktivitas seksual genital).
  • 6. Dimensi Seksualitas SOSIAL KULTURAL AGAMA & ETIK PSIKOLOGIS
  • 7. Dimensi Sosiokultural Seksualitas dipengaruhi oleh norma dan aturan kultural yg menentukan apakah perilaku diterima dalam kultur Tradisi seksual kultur sirkumsisi Memilih pasangan yg bisa diterima di lingkungan sosial dan kultur Kultur tertentu menentukan sampai usia kapan bisa akrab dg pasangan
  • 8. Dimensi Agama & Etik Keputusan seks erat kaitannya dg agama : Agama hub seks hanya boleh dilakukan oleh pasangan menikah. Keputusan seksual yg melewati batas kode etik individu dpt mengakibtkn konflik internal
  • 9. Kategori respon ttg seksualitas Tradisional : agama memberikan pedoman perilaku seksual. Homoseksual, aborsi dan hub seksual pra nikah dan di luar nikah tidak dibenarkan.
  • 10. Kategori respon ttg seksualitas Relasional : seks hrs mjdi bagian dari hub saling mencintai tetapi tdk hrs tjdi dalam ikatan pernikahan Rekreasional : Kebutuhan seks tidak ada kaitannya dengan cinta
  • 11. Dimensi Psikologis Perilaku orang tua secara berbeda terhadap anak perempuan dan laki- lakinya memberi dampak pada perkembangan psikologis anak membentuk identitas jender.
  • 12. Identitas seksual : Identitas biologis Identitas jender Peran jender Orientasi seksual
  • 13. Identitas jender merupakan perasaan seseorang tentang jenis kelaminnya (feminim atau maskulin). Perilaku peran jender adalah bagaimana seseorang berperan sesuai jendernya --- nilai-nilai yang dianut individu dan lingkungannya. Perawat mengkaji kemungkinan terjadinya perubahan peran jender pada klien ataupun anggota keluarga sebagai dampak dari hospitalisasi atau perubahan status kesehatan Orientasi seksual (identitas seksual) adalah perasaanerotik yang ditujukan pada seseorang : lawan jenis atau sejenis ataupun keduanya
  • 14. Variasi dalam ekspresi seksual : Transeksual : orang yg identitas seksual/ jendernya berlawanan dg identitas biologisnya. perasaan terperangkap dalam tubuh yg berbeda disforia jender Transvestite : pria heteroseksual yg secara periodik berpakaian seperti wanita untuk pemuasan psikologis dan seksual.
  • 15. Kesehatan seksual Kesehatan seksual didefinisikan sebagai pengintegrasian aspek somatik, emosional, intelektual, dan sosial dari kehidupan seksual, dengan cara yang positif yang memperkaya dan meningkatkan kepribadian, komunikasi dan cinta (WHO, 1975). Definisi ini mencakup dimensi biologi, psikologi dan sosiokultural.
  • 16. Karakteristik Kesehatan Seksual Kemampuan mengekspresikan potensi seksual, dengan meniadakan kekerasan, eksploitasi dan penyalahgunaan seksual. Gambaran tubuh positif, ditunjukkan dengan kepuasan diri terhadap penampilan pribadi Kongruen antara seks biologis, identitas jender, dan perilaku peran jender Kemampuan membuat keputusan pribadi (otonomi) mengenai kehidupan seksual yang dijalani dalam konteks personal dan etik sosial
  • 17. Lanjutan Karakteristik Kesehatan Seksual Kemampuan mengekspresikan seksualitas melalui komunikasi, sentuhan, emosional dan cinta Kemampuan menerina pelayanan kesehatan seksual untuk mencegah dan mengatasi semua masalah, dan gangguan seksual Menerima tanggung jawab yang berkaitan dengan peran jendernya Menghargai sistem yang berlaku Mampu membina hubungan efektif dengan orang lain
  • 18. Tahap perkembangan seksual Bayi (0 12 bulan ) Penentuan jender laki-laki atau perempuan Pembedaan diri sendiri dengan orang lain secara bertahap Genital eksternal sensitif terhadap sentuhan Bayi laki-laki mengalami ereksi penis; bayi perempuan mangalami lubrikasi vagina Bayi laki-laki mengalami ereksi nokturnal spontan Stimulasi taktil (sentuhan, menyusu, memeluk, membuai) --- senang & nyaman berinteraksi dengan manusia
  • 19. Todler (1-3 tahun ) Identitas jender berkembang secara kontinyu (terus menerus) Mampu mengidentifikasi jender diri sendiri Mulai menirukan tindakan orang tua yang berjenis kelamin sama ,misal berinteraksi dengan boneka, pakaian yang dipakai
  • 20. Pra sekolah (4-5 tahun ) Kesadaran terhadap diri sendiri meningkat Mengeksplorasi anggota tubuh sendiri dan teman bermain Mempelajari nama anggota tubuh dengan benar Belajar mengendalikan perasaan dan tingkah laku Menyukai orang tua yang berbeda jenis Mempertanyakan mengenai bagaimana seorang bayi bisa ada
  • 21. Usia sekolah (6-12 tahun Mempunyai identifikasi yang kuat dengan orang ) tua yang berjenis kelamin sama (misalnya anak perempuan dengan ibu) Senang berteman dengan sesama jenis Kesadaran diri meningkat Mempelajari konsep dan peran jender Mulai menyukai hal yang bersifat pribadi, modis Sekitar usia 8-9 tahun mulai memikirkan tentang perilaku seksual, menstruasi, reproduksi, seksualitas
  • 22. Remaja (12-18 tahun ) Karakteristik seks mulai berkembang Mulai terjadi menarke Mengembangkan hubungan yang menyenangkan Dapat terjadi aktivitas seksual, misalnya masturbasi Mengidentifikasi orientasi seksual (homoseks / heteroseks) Mencari perawatan kesehatan tanpa ditemani orang tua
  • 23. Dewasa awal (18-40 tahun ) Terjadi aktivitas seksual Gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut telah kuat Beberapa pasangan berbagi tugas : keuangan, pekerjaan rumah tangga Mengalami ancaman terhadap body image akibat penuaan
  • 24. Dewasa tengah (40-65 tahun ) Penurunan produksi hormon Wanita mengalami menopause (umumnya usia 40-55 tahun) Laki-laki mengalami klimakterik secara bertahap Mulai memperkokoh st叩ndar moral dan etik
  • 25. Dewasa akhir (65 tahun keatas ) Aktivitas seksual lebih berkurang Sekresi vagina berkurang, payudara mengalami atrofi Laki-laki menghasilkan sperma lebih sedikit dan memerlukan waktu lebih lama untuk dapat ereksi dan ejakulasi
  • 26. Faktor-faktoryg mempengaruhi seksualitas : Faktor fisik : penyakit menurunkan libido Faktor hubungan : kemesraan hubungan memudar menurunkan minat hub intim Faktor gaya hidup : alkohol mningktkn atau menurunkan libido Faktor harga diri : perasaan mampu untuk mencapai kesehatan seksual
  • 27. Beberapa masalah yang berhubungan dengan seksualitas Penganiayaan seksual --- mencakup tindak kekerasan pada wanita, pelecehan seksual, perkosaan, pedofilia, inses, pornografi anak --- efek traumatik --- masalah fisik dan psikologis --- disfungsi seksual. Contoh : Ibu yang yang mengalami penganiayaan selama masa kehamilan cenderung melahirkan anak dengan berat badan lahir rendah. Anak-anak yang mengalami penganiayaan dapat berisiko terhadap masalah kesehatan, emosional, kinerja di sekolah dan dapat terjadi peningkatan keagresifan dan menjadi orang dewasa yang suka melakukan tindak kekerasan. --- dukungan perlu diberikan kepada korban dan keluarga. Pelaku penganiayaan harus dilaporkan kepada yang berwenang
  • 28. Aborsi --- dilakukan oleh wanita yang telah menikah maupun oleh wanita yang berhubungan seks sebelum nikah. --- kontroversi baik yang pro maupun kontra. --- Klien mungkin dapat mangalami rasa bersalah dan berduka Penyakit menular seksual (PMS) --- individu terlibat dalam melakukan hubungan seksual --- PMS ditularkan dari individu yang terinfeksi kepada pasangannya selama kontak seksual yang intim. --- Tempat penularannya biasanya genital, tetapi mungkin juga tertular melalui oral-genital atau anal-genital. Penyakit Gonorrea, Klamidia, S鱈filis --- disebabkan oleh bakteri Penyakit Herpes genital dan HIV/AIDS --- oleh virus Malu mengungkapkan --- Ketrampilan komunikasi
  • 29. Diagnosa Keperawatan : Ketakutan ttg kehamilan Konflik atau stressor pernikahan Depresi terhadap kematian atau perpisahan dari pasangan Perubahan pola seksualitas b/d :
  • 30. Diagnosa Keperawatan : Penyakit kronis Nyeri Ansietas Disfungsi seksual b/d :
  • 31. Diagnosa Keperawatan : Ketidakmampuan untuk mendiskusikan pengalaman perkosaan masa lalu Sindrom trauma perkosaan b/d :
  • 32. Diagnosa Keperawatan : Efek mastektomi atau kolostomi yg baru dilakukan Disfungsi seksual Perubahan pasca persalinan Gangguan citra tubuh b/d :
  • 33. Diagnosa Keperawatan : Pola penganiayaan ketika masih kecil Penyakit kronis Disfungsi seksual Gangguan harga diri b/d :
  • 34. Diagnosa Keperawatan : Aktivitas seksual pranikah Penggunaan kontrasepsi Kurang pengetahuan b/d :
  • 35. Intervensi : Lebih pada upaya promotif melalui penyuluhan kesehatan Kasus akut : disfungsi seksual identifikasi masalah terkait diskusikan problem solving