Dokumen tersebut membahas pentingnya konservasi daerah aliran sungai (DAS) untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. DAS merupakan satu kesatuan ekosistem yang perlu dikelola secara terpadu dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai permasalahan dan strategi pengelolaan sumber daya alam serta teknik konservasi tanah dan air yang dapat diterapkan
Climate change policy from the oceans aspectCIFOR-ICRAF
油
Dokumen tersebut membahas kebijakan perubahan iklim sektor kelautan Indonesia. Secara garis besar mencakup empat poin utama yaitu (1) adaptasi sektor kelautan, (2) mitigasi sektor kelautan, (3) tantangan dan upaya yang telah dilakukan, serta (4) mandat Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam isu perubahan iklim sektor kelautan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan. Sistem ini bertujuan mengelola air permukaan di kota dengan cara menahan dan meresapkan air hujan sebanyak-banyaknya ke dalam tanah sebelum dialirkan ke badan air, sehingga dapat mencegah banjir dan menjaga ketersediaan air tanah. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai metode drainase ramah lingkungan seperti kolam konservasi, sum
Wilayah pesisir merupakan kawasan transisi antara daratan dan laut yang saling mempengaruhi. Pengelolaan sumber daya pesisir dan laut perlu mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial secara berkelanjutan dengan mengintegrasikan sektor, wilayah, pemangku kepentingan, dan ilmu pengetahuan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas restorasi kesatuan hidrologis gambut dan pendekatan berbasis masyarakat untuk mencegah kebakaran gambut dan melakukan restorasi.
2. Salah satu pendekatan yang dibahas adalah melakukan restorasi berdasarkan analisis neraca air secara spasial dan temporal untuk memaksimalkan cadangan air di musim kemarau.
3. Pentingnya keterlibatan dan pemahaman
Kuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya AirWidiana Safaat
油
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai.Penyusunan memberikan panduan untuk merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai dengan mengidentifikasi kondisi saat ini, potensi, dan aspirasi masyarakat serta menyusun skenario dan strategi pengelolaan untuk 20 tahun ke depan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyediaan air bersih, meliputi sumber air, kualitas air, pengolahan air sederhana, dan sistem distribusi. Dibahas pula proses hidrologi, kebutuhan aira, dan skema penyediaan air dari berbagai sumber seperti mata air, sungai, air tanah, dan air hujan.
Pengelolaan DAS adalah upaya manusia
dalam mengatur hubungan timbal balik
antara sumberdaya alam dengan manusia di
dalam DAS dan segala aktivitasnya, agar
terwujud kelestarian dan keserasian
ekosistem serta meningkatnya kemanfaatan
sumberdaya alam bagimanusia secara
berkelanjutan
Makalah ini membahas tentang sedimentasi yang didefinisikan sebagai proses pengendapan material yang ditransport oleh air, angin, es atau gletser di suatu cekungan. Terdapat beberapa jenis sedimentasi seperti lithougenus, biogeneuos, hidreogenous, dan cosmogerous. Faktor yang mempengaruhi sedimentasi antara lain karakteristik hujan, kemiringan lereng, tanaman penutup, dan sifat fisik batuan.
KONSERVASI LAHAN PERTANIAN DAN AIR .pptxiqbalperdana5
油
Konservasi tanah dan air adalah upaya untuk melindungi, memulihkan, meningkatkan, dan memelihara fungsi tanah dan air. Tujuannya adalah untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan kehidupan yang lestari.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia. DAS dijelaskan sebagai wilayah daratan yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air ke danau atau laut secara alami. Dokumen ini menjelaskan pentingnya pendekatan DAS dalam perencanaan pembangunan wilayah dan sumberdaya alam karena karakteristik ekosistem DAS. Tujuan pengelolaan DAS ter
Dokumen tersebut membahas tentang sistem drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan. Sistem ini bertujuan mengelola air permukaan di kota dengan cara menahan dan meresapkan air hujan sebanyak-banyaknya ke dalam tanah sebelum dialirkan ke badan air, sehingga dapat mencegah banjir dan menjaga ketersediaan air tanah. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai metode drainase ramah lingkungan seperti kolam konservasi, sum
Wilayah pesisir merupakan kawasan transisi antara daratan dan laut yang saling mempengaruhi. Pengelolaan sumber daya pesisir dan laut perlu mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial secara berkelanjutan dengan mengintegrasikan sektor, wilayah, pemangku kepentingan, dan ilmu pengetahuan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas restorasi kesatuan hidrologis gambut dan pendekatan berbasis masyarakat untuk mencegah kebakaran gambut dan melakukan restorasi.
2. Salah satu pendekatan yang dibahas adalah melakukan restorasi berdasarkan analisis neraca air secara spasial dan temporal untuk memaksimalkan cadangan air di musim kemarau.
3. Pentingnya keterlibatan dan pemahaman
Kuliah umum pengantar pengelolaan Sumber Daya AirWidiana Safaat
油
Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai.Penyusunan memberikan panduan untuk merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai dengan mengidentifikasi kondisi saat ini, potensi, dan aspirasi masyarakat serta menyusun skenario dan strategi pengelolaan untuk 20 tahun ke depan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyediaan air bersih, meliputi sumber air, kualitas air, pengolahan air sederhana, dan sistem distribusi. Dibahas pula proses hidrologi, kebutuhan aira, dan skema penyediaan air dari berbagai sumber seperti mata air, sungai, air tanah, dan air hujan.
Pengelolaan DAS adalah upaya manusia
dalam mengatur hubungan timbal balik
antara sumberdaya alam dengan manusia di
dalam DAS dan segala aktivitasnya, agar
terwujud kelestarian dan keserasian
ekosistem serta meningkatnya kemanfaatan
sumberdaya alam bagimanusia secara
berkelanjutan
Makalah ini membahas tentang sedimentasi yang didefinisikan sebagai proses pengendapan material yang ditransport oleh air, angin, es atau gletser di suatu cekungan. Terdapat beberapa jenis sedimentasi seperti lithougenus, biogeneuos, hidreogenous, dan cosmogerous. Faktor yang mempengaruhi sedimentasi antara lain karakteristik hujan, kemiringan lereng, tanaman penutup, dan sifat fisik batuan.
KONSERVASI LAHAN PERTANIAN DAN AIR .pptxiqbalperdana5
油
Konservasi tanah dan air adalah upaya untuk melindungi, memulihkan, meningkatkan, dan memelihara fungsi tanah dan air. Tujuannya adalah untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan kehidupan yang lestari.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia. DAS dijelaskan sebagai wilayah daratan yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air ke danau atau laut secara alami. Dokumen ini menjelaskan pentingnya pendekatan DAS dalam perencanaan pembangunan wilayah dan sumberdaya alam karena karakteristik ekosistem DAS. Tujuan pengelolaan DAS ter
Pengelolaan sampah berbasis masyarakat. diharaokan masyarakat dapat teredukasi terkait pemilah jenis sampah dan dalam pengelolaaan mulai dari rumah tangga sampai lingkup desa/ kelurahan
1. KONSERVASI DAERAH TANGKAPAN
AIR DAN SUMBER SUMBER AIR DI
KABUPATEN BOYOLALI
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI
Komplek Perkantoran Terpadu Kabupaten Boyolali Jalan Kebokenongo Telp (0276)321013,320003 Faks
(0276)321013 Kemiri Boyolali 57321Provinsi Jawa Tengah
2. PENGERTIAN :
Konservasi air tanah adalah upaya memelihara
keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan
fungsi air tanah agar senantiasa tersedia dalam
kuantitas dan kualitas yang memadai untuk
memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu
sekarang maupun yang akan datang (PP 43/2008)
3. Komposisi Air di Dunia (UNESCO, 1978 dalam Chow dkk,1988)
Jenis air dan tempat Area
(10km
族)
Volume
(10続km続)
% thd.
Total air
yang ada
% tdg.
Total air
tawar
Laut (asin) 361,3 1.338.000,00 96,5379
Air tanah (groundwater)
a. Tawar
b. Asin
134,8
134,8
10.530,00
12.870,00
0,7579
0,9286
30,061
Air di tanah dangkal
(soil Moisture)
82,0 16,50 0,0012 0,047
Es di Kutup 16,0 24.023,50 1,7333 68,581
Es lainnya dan salju 0,3 340,60 0,0066 0,972
Danau
a. Tawar
b. Asin
1,2
0,8
91,00
85,40
0,0066
0,0062
0,260
Rawa/payau (bisa tawar
bisa asin)
2,7 11,47 0,0008 0,033
Air di Sungai 148,8 2,12 0,0002 0,006
Air biologi (tanaman) 510,0 1,12 0,0001 0,003
Air di udara 510,0 12,90 0,0009 0,037
Total air yang ada 510,0 1.385.984,61 100
Total Air Tawar 148,8 35.029,21 2,5274 100
5. Status ketersediaan air Indonesia
(KepmenLHK No.297/2019)
Mampu mendukung
148.626.602 jiwa
Termanfaatkan
117.613.329.650 m3
Ketersediaan air P Jawa
118.901.282.137 m3
10,77 % rumah tangga
89,23 % ekonomi
Penduduk Jawa 2021
152.787.800 jiwa (BPS)
Secara Agregasi telah terlampaui
6. Kesimbangan Tahunan Global (Chow dkk,1988)
Uraian 10続
km続 /th
Hujan
100 %
Evaporasi
laut 100%
Total evaporasi
dari laut
505 424 100
Hujan di laut 459 385 91
Uap di darat
dari laut
(advection
horozontal uap
air)
46,5 39 9
Surface outflow
ke laut
45,3 38 9
Hujan di darat 119 100 24
Total evaporasi
dari darat
73 61 14
Grounwater
outflow
1,2 1 0,2
7. CEKUNGAN AIR TANAH
Cekungan Air Tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas
hidrogeologik, tempat semua kejadian hidrogeologik seperti
proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan Air Tanah
berlangsung (Permen ESDM NO 2/2016)
8. DAERAH ALIRAN SUNGAI
DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) : adalah suatu wilayah daratan yang
merupakan kesatuan ekosistem dengan sungai yang berfungsi
menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari
curah hujan ke danau atau laut secara alami, yang batas di darat
merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan
daerah pengairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan
(PP37/2012).
9. A. DEPRESSION SPRING terbentuk
ketika muka air tanah mencapai
permukaan tanah, sering dijumpai di
lembah-lembah
B. CONTACT SPRING terbentuk ketika
batuan permeable menutup batuan
yang permeabilitasnya lebih rendah
C. FRACTURE/FAULT SPRING mata air
yang dibatasi gerakan air tanah akibat
patahan batuan yang impermeable
dengan gaya air pada aquifer ke
buangan, muncul pada zona patahan
yang memotong akifer tertekan.
D. SOLUTION TUBULAR SPRING muncul
pada rekahan yang mengalami proses
pelarutan. Mataair jenis ini terjadi
pada akifer batugamping yang telah
mengalami proses karstifikasi
10. MANAGEMEN AIR TANAH TERPADU
1. Enabling Environment :
Kebijakan/ Peraturan
/Pembiayaan
Penilaian
Informasi
Alat-alat
alokasi
Pusat-
Daerah
Publik-
Privat
DAS, CAT
Efisiensi Ekonomi Keadilan Sosial
Keberlanjutan Ekosistem
12. ALOKASI RUANG UNTUK KAWASAN
RESAPAN AIR
(48.618 Ha)
Perda Nomor 8 Tahun 2019 tentang Perubahan Perda No 9 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten
Boyolali Tahun 2011-2031
14. PERWUJUDAN RUANG ZONA RESAPAN AIR :
PEMANTAUAN SECARA RUTIN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA PENEBANGAN
LIAR DAN KEBAKARAN HUTAN
PENGEMBANGAN VEGETASI TEGAKAN TINGGI (MEMBERI PERLINDUNGAN
PERMUKAAN TANAH DAN MAMPU MERESAPKAN AIR KE TANAH
PEMBATASAN PENDIRIAN BANGUNAN YANG MENUTUP TANAH
KETENTUAN PEMANFAATAN RUANG ZONA
RESAPAN AIR :
DIIZINKAN KEGIATAN BUDIDAYA DENGAN SYARAT MENYEDIAKAN RTH, SUMUR
RESAPAN, BIOPORI SESUAI INTENSITAS TATA BANGUNAN
DILARANG PEMANFAATAN RUANG YANG MENGGANGGU FUNGSI RESAPAN AIR
DAN MENYEBABKAN EROSI/LONGSOR
MENJAGA KESEIMBANGAN ANTARA PASOKAN DAN PENGAMBILAN AIR TANAH
MELALUI UPAYA REHABILITASI LAHAN DAN KONSERVASI LAHAN
15. PROGRAM/ KEGIATAN KONSERVASI DAERAH
TANGKAPAN AIR DAN SUMBER-SUMBER AIR
PENGEMBANGAN BIOPORI
PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN
PEMANENAN AIR HUJAN (GUBUG SAMODRO DAN
IRIGASI TETES, PENAMPUNGAN AIR HUJAN)
PEMBENTUKAN KECAMATAN KONSERVASI
PENGHIJAUAN DAERAH TANGKAPAN AIR
(RESTORASI RECHARGE AREA)
16. TUJUAN PENGIMBUHAN AIR TANAH
BUATAN :
MENINGKATKAN BATAS AMAN DALAM AKUIFER JIKA PENGIMBUHAN ALAMI< PERMINTAAN
AIR TANAH TAHUNAN
MENYIMPAN AIR DALAM TANAH UNTUK PENGGUNAAN DIMASA DEPAN
MENGHINDARI PENGURANGAN MUKA AIR TANAH MENGHINDARI AMBLESAN TANAH,
INTRUSI AIR LAUT
PENINGKATAN STANDAR PADA AKUIFER YANG MEMILIKI KUALITAS RENDAH
18. GUBUG SAMODRO &IRIGASI TETES
Bahan dari pipa dan kran air PVC
1 m3 air untuk mengairi 3000 tanaman
selama 2 hari, bahkan jika tanah masih
basah bisa > 2 hari
Menghemat tenaga petani untuk angkut air
dan siram tanaman.
Bangunan embung mini yang ditempatkan
dibawah gubug gubug petani yang ada di
tegalan.
Inovasi dilatarbelakangi oleh kejadian
kekurangan air di Kecamatan Selo saat
musim kemarau.
Gubug Samodro dikembangkan guna
menjamin ketersediaan air budidaya
tanaman
20. TUJUAN : TERBENTUKNYA SISTEM PENGELOLAAN SUB DAS YANG BAIK, EFEKTIF, DAN MANDIRI YANG DIMOTORI
OLEH MASYARAKAT, DIDUKUNG OLEH PENGGUNA AIR, AKADEMISI, PEMERINTAH, & LSM.
PENGGUNA
AIR
(finansial)
PEMERINTAH
(kebijakan)
AKADEMISI
(penelitian,
inovasi
konservasi)
LSM
(advokasi
kebijakan)
KADER MASYARAKAT
KONSERVASI
Meningkatkan tata
kelola recharge area
dan kawasan sub DAS
Pusur menjamin
kelestarian sumberdaya
air dalam mendukung
sumber penghidupan
masyarakat yang
berkelanjutan.
(Periode 2018 sd 2030)
Menumbuhkan sumber
pendapatan baru bagi
masyarakat
Meningkatkan cadangan
air tanah
Mengembangkan
kebijakan yang
mendukung program
konservasi DAS
Membangun kemitraan
multi pihak
Sumber : Lembaga Pengembangan Teknologi Perdesaan, 2022
21. PROGRAM KONSERVASI TAHUN 2022
Terbangun
model
kecamatan
konservasi di
Kecamatan
Tamansari
TERLAKSANA DEKLARASI MODEL
KECAMATAN KONSERVASI DI
TAMANSARI
TERBANGUN SATU PUSAT BELAJAR
KONSERVASI KOMUNITAS (PBKK) DI DESA
MRIYAN (MENYUSUN KONSEP PUSAT
BELAJAR KONSERVASI KOMUNITAS)
TERLAKSANA PENGUATAN
RINTISAN USAHA KOMODITAS
TERBENTUK AKSI DALAM MEWUJUDKAN
KECAMATAN KONSERVASI (MEMPERLUAS
TINDAKAN AKSI VEGETATIF/TANAMAN
KERAS/HERBAL )
1. Finalisasi Konsep Dokumen kecamatan
konservasi
2. Memfasilitasi kegiatan Legalisasi konsep
kecamatan konservasi
3. Workhop membangun komitmen untuk
bersinergi program mengimplementasikan
(Melaksanakan launching dan publikasi
model kecamatan konservasi)
1. Workshop menyusun konsep pusat belajar
konservasi komunitas selama 2 kali
2. Membangun 1 bangunan learning centre di Dukuh
Gumuk, Desa Mriyan Menyusun modul budidaya
dan produksi kopi
3. Membentuk kelembagaan dan legalisasi PBKK
(Memfasilitasi pembentukan pengelola
kelembagaan dan legalisasi PBKK)
1. Memperluas tindakan aksi vegetatif/tanaman keras
Monitoring dan perawatan tanaman tahun 2021 di 3 blok lokasi
2. Menanam dan memelihara 1.500 tanaman tahun 2022
3. Membuat dan memasang label barcode standar dan menginput
data pohon kedalam sistem jejak in sebanyak 300 barcode
4. Membangun konservasi sipil teknis
5. Menyusun sistem informasi PAH & merevitalisasi 80 unit PAH
1. Mengembangkan bisnis kopi
Memfasilitasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kedai Kopi
Merapi Lestari
Memfasilitasi pembuatan design interior dekorasi kedai kopi
Memfasilitasi penyusunan modul, budidaya dan produksi
Kopi Merapi Lestari
2. Mengembangkan bisnis anggrek /tanaman herbal
Memfasilitasi perbanyakan anggrek dengan kultur jaringan
Memfasilitasi material dan peralatan set up laboratorium
kultur jaringan secara berkualitas di Dukuh Gumuk
Memfasilitasi ujicoba kultur jaringan
Merenovasi 1 unit ruang laboratorium anggrek permanen
sesuai standar dan berkualitas
3. Melakukan perluasan budidaya teh lokal dengan teknik
pembibitan dengan biji, stek, dan cabutan tanaman teh lokal
Sumber : Lembaga Pengembangan Teknologi Perdesaan, 2022
22. 1. Terlaksana Kegiatan SWAT (Soil Water Assessment
Tools) dengan IPB Bogor
Pengumpulan data primer (hidrometri DAS, tanah dan tutupan lahan)
Pemodelan hidrologi DAS di recharge area untuk informasi baseline
Verifikasi lokasi kegiatan konservasi yg sdh dikerjakan
Membangun sumur pantau untuk evaluasi dampak kegitan konservasi yg
dikerjakan
Sosial maping terkait daya dukung dalam kegiatan konservasi ke depannya
Membuat rencana kegiatan konservasi air yg partisipatif dan arahan
lokasinya. Lokasi kegiatan pada wilayah recharge area program konsrvasi.
2. Deklarasi Kecamatan Konservasi
3. Fasilitasi Bimtek Program Kampung Iklim
IMPLEMENTASI KEGIATAN :
Sumber : Lembaga Pengembangan Teknologi Perdesaan, 2022
23. RESTORASI RECHARGE AREA
DIINISIASI OLEH KELOMPOK TANI HUTAN DAN DIDUKUNG OLEH
BTNG MERBABU DAN LITBANG DAS SOLO :
1. KTH PANJI KINASIH PELESTARIAN TUK SINGIT
2. KTH TUK ANJAR PELESTARIAN TUK ANJAR
24. KTH Tuk Anjar (12 orang)
swadaya menanam 60 bibit
ringin disekitar Tuk Anjar
Bersama BTN Merbabu & Litbang DAS
Solo melakukan pembibitan Wilodo
Lokasi Tuk Anjar (Dalam Kawasan
BTNG Merbabu)
Penanaman Wilodo pada
Januari 2021 Sumber : BPPTPDAS dalam Buku Inovasi KSDEA, 2021
1.Tuk Anjar berada di Desa
Tarubatang
2.Tahun 2019 didapati hanya
berupa rembesan
3.Sekarang sudah mulai
memberi manfaat bagi 12
anggota KTH
25. RESTORASI RECHARGE AREA
SECARA SWADAYA OLEH KELOMPOK TANI :
KT. AGNI MANDIRI PELESTARIAN TUK KEDUK DESA SRUNI
1.Tuk Keduk pasca erupsi Merapi (2010) mati
2.Kegiatan penanaman (Beringin, bambu,
dll) diinisiasi KT sejak tahun 2014
3.Penanaman di Tanah Kas Desa seluas 3 Ha
4.Bersih-bersih lokasi sekitar Tuk Keduk.
5.Tahun 2022 rembesan air mulai ada