2. PENGERTIAN KONSERVASI KOLEKSIPENGERTIAN KONSERVASI KOLEKSI
ï‚—Perawatan koleksi dalam upaya untuk
menghambat proses kerusakan dan
memelihara agar tetap pada kondisi yang
baik sesuai dengan aslinya (Sumber :
Modul Bimbingan Teknis Tingkat Dasar)
ï‚—Pemeliharaan adalah upaya menjaga dan
merawat agar kondisi fisik cagar budaya
(dalam hal ini koleksi museum) tetap
lestari (sumber UU no. 11 tahun 2010)
3. BIDANG PERAWATAN & PENGAWETANBIDANG PERAWATAN & PENGAWETAN
MUSEUM NASIONALMUSEUM NASIONAL
TERDIRI DARI 3 SEKSI, YAITU :
1.SEKSI OBSERVASI
2.SEKSI PERAWATAN
3.SEKSI PENGAWETAN
4. TUGAS SEKSI OBSERVASITUGAS SEKSI OBSERVASI
1. Melakukan pengamatan dan pendataan kondisi
koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;
2. Melakukan uji laboratorium benda bernilai budaya
berskala nasional;
3. Melakukan klasifikasi kondisi koleksi benda bernilai
budaya berskala nasional;
4. Melakukan pemberian informasi dan rekomendasi
penanganan koleksi benda bernilai budaya berskala
nasional;
5. Melakukan penyusunan bahan fasilitasi bantuan
teknis observasi koleksi benda bernilai budaya
berskala nasional;
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
observasi benda bernilai budaya berskala nasional
5. TUGAS SEKSI PERAWATANTUGAS SEKSI PERAWATAN
1. Melakukan pengkajian perawatan koleksi benda bernilai
budaya berskala nasional;
2. Melakukan pembersihan koleksi benda bernilai budaya
berskala nasional;
3. Melakukan perbaikan koleksi benda bernilai budaya berskala
nasional;
4. Melakukan rekonstruksi koleksi benda bernilai budaya
berskala nasional;
5. Melakukan restorasi koleksi benda bernilai budaya berskala
nasional;
6. Melakukan penyusunan bahan sebagai fasilitasi bantuan
teknis perawatan koleksi benda bernilai budaya berskala
nasional;
7. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan perawatan
benda bernilai budaya berskala nasional;
6. TUGAS SEKSI PENGAWETANTUGAS SEKSI PENGAWETAN
1. Melakukan penguatan koleksi benda bernilai budaya
berskala nasional;
2. Melakukan pelapisan koleksi benda bernilai budaya
berskala nasional;
3. Melakukan fumigasi dan bentuk pengawetan lainnya
koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;
4. Melakukan pemantauan lingkungan mikro koleksi benda
bernilai budaya berskala nasional;
5. Melakukan penyusunan bahan fasilitasi bantuan teknis
pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala
nasional;
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
pengawetan benda bernilai budaya berskala nasional;
11. ï‚—MENURUT MICHALSKI 1990 DAN WALLER
1994, 2003 ADA 10 MACAM FAKTOR
PERUSAK PADA KOLEKSI, YAITU :
ï‚—GAYA FISIK
ï‚—KRIMINAL
ï‚—API
ï‚—AIR
ï‚—PEST (SERANGGA, TIKUS, BURUNG)
ï‚—POLLUTANS (DEBU, GAS)
ï‚—CAHAYA
ï‚—TEMPERATUR YANG TIDAK SESUAI
ï‚—KELEMBABAN YANG TIDAK SESUAI
ï‚—DISSOSIASI
12. ï‚—GAYA FISIK
ï‚—EFEK TERHADAP KOLEKSI
PATAH, PERUBAHAN BENTUK, ROBEK,
TERGORES, MENJADI SERPIHAN
TIPE GAYA FISIK PENYEBAB
Guncangan koleksi jatuh
Vibrasi
Gempa bumi,
transportasi
Tekanan Koleksi yang bertumpuk
Gesekan
Kontak dengan
permukaan koleksi
14. ï‚—KRIMINAL
2 TIPE KRIMINAL : PENCURIAN DAN
VANDALISME
EFEK TERHADAP KOLEKSI:
- HILANG
- MEMBUAT KOLEKSI TERLIHAT TIDAK
BAGUS
16. ï‚—API
ï‚—ASAL API
1.ARUS PENDEK LISTRIK DARI GEDUNG
2.ARUS PENDEK LISTRIK DARI
PERALATAN ELEKTRONIK
3.TIDAK SENGAJA (ROKOK,LILIN,
KOMPOR, DLL)
4.DARI LUAR (GEDUNG SEBELAH, HUTAN,
KENDARAAN)
EFEK TERHADAP KOLEKSI :
TERBAKAR HABIS, TERBAKAR SEBAGIAN,
AKUMULASI
NODA HITAM, PERUBAHAN BENTUK
22. ï‚—CAHAYA (ALAMI DAN LAMPU)
ï‚—EFEK TERHADAP KOLEKSI
1.RAPUH
2.PUDAR
3.MENGUNING
24. ï‚—TEMPERATUR YANG TIDAK SESUAI
TIPE SUMBER EFEK PD
KOLEKSI
TERLALU
PANAS
SINAR
MATAHARI
LANGSUNG,
LAMPU, API
MELELEH,
PERUBAHAN
BENTUK,
MERANGSANG
PERTUMBUHA
N JAMUR
TERLALU
DINGIN
FREEZING
TREATMENT
EMBRITTLEME
NT,
KRISTALISASI
25. ï‚—KELEMBABAN RELATIF YANG TIDAK
SESUAI
TIPE EFEK PADA KOLEKSI
TERLALU LEMBAB PERTUMBUHAN JAMUR,
KOROSI, PERUBAHAN
BENTUK
TERLALU KERING EMBRITTLEMENT,
HILANGNYA CAIRAN
FLUKTUASI RETAK, TERBELAH
36. Hari/Tanggal :
Koleksi/object :
Ruang :
No. Inv/Inventory Number :
Bahan/Material :
Ukuran/Dimention :
Suhu Permukaan Benda :
Kandungan air dan pH koleksi :
Kondisi/Condition
HASIL OBSERVASI
Prioritas : A B C
Rekomendasi Penanganan :
Jenis kerusakan / Damage :
Checked by :
MUSEUM NASIONAL
BIDANG PERAWATAN DAN PENGAWETAN
SEKSI OBSERVASI
38. TAHAP PERAWATAN :TAHAP PERAWATAN :
ï‚—MENYIAPKAN KOLEKSI (BERDASARKAN
REKOMENDASI DARI HASIL OBSERVASI)
ï‚—MENYIAPKAN ALAT DAN BAHAN
ï‚—PEMBUATAN LARUTAN UNTUK
PERAWATAN/RESTORASI
ï‚—UJI LARUTAN/BAHAN RESTORASI
ï‚—TAHAP PELAKSANAAN
PERAWATAN/RESTORASI
39. ALAT-ALAT UNTUK PERAWATANALAT-ALAT UNTUK PERAWATAN
PERAWATAN (TINDAKAN LANGSUNG PADA KOLEKSI)PERAWATAN (TINDAKAN LANGSUNG PADA KOLEKSI)
DLLDLL
45. 1. Hari/Tanggal :
2. Nama Koleksi :
3. No. Inv. :
4. Bahan :
5. Tempat Simpan :
6. Ukuran
MUSEUM NASIONAL
BIDANG PERAWATAN DAN PENGAWETAN
SEKSI PERAWATAN
PROSE PERAWATAN :
Sebelum konservasi
Proses Perawatan:
Sesudah Konservasi:
Tergores Aus Retak Berlubang Patah
Hilang Berubah Bentuk Lipatan Warna Pudar x Mengelupas
Kerusakan Cat Karat Rusak karena Air x Noda x Permukaan Kotor
Rusak Karena Serangga Bekas Restorasi Lumut
Jenis Kerusakan :
Petugas :
46. ALAT & BAHAN PENDUKUNG PENGAWETANALAT & BAHAN PENDUKUNG PENGAWETAN
PENGAWETAN (PEMANTAUAN & PENGENDALIANPENGAWETAN (PEMANTAUAN & PENGENDALIAN
LINGKUNGAN MIKRO, FUMIGASI, PELAPISAN DANLINGKUNGAN MIKRO, FUMIGASI, PELAPISAN DAN
PENGUATAN KOLEKSI)PENGUATAN KOLEKSI)
48. Lingkungan mikroLingkungan mikro
ï‚—Lingkungan mikro : lingkungan koleksi
(box in the box)
ï‚—Data lingkungan mikro : intensitas
cahaya, temperatur , kelembaban
relatif,intensitas ultraviolet, kualitas dan
jenis serangga, akumulasi debu dan
polutan
49. ALAT-ALAT MONITORING LINGKUNGAN MIKROALAT-ALAT MONITORING LINGKUNGAN MIKRO
Lem tikus + perangkap serangga, Ultraviolet meter,
Luxmeter, Kertas saring, Thermohygrometer, Data
logger
51. ï‚—PAPARAN CAHAYA BERSIFAT AKUMULATIF
ï‚—GUNAKAN LAMPU HALOGEN YG MEMILIKI
UV FILTER
ï‚—GUNAKAN FLUORESENS DGN UV RENDAH
KEMUDIAN TUTUP DENGAN FILTER UV
ï‚—GUNAKAN GORDEN ATAU KACA FILM
PADA KACA
ï‚—GUNAKAN LAMPU SENSOR
ï‚—ROOLING KOLEKSI (> 4 BULAN ATAU 6-9
BULAN)
HARUS DIINGAT :HARUS DIINGAT :
55. FORM PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN MIKRO
SEKSI PENGAWETAN
BIDANG PERAWATAN & PENGAWETAN
Ruang :
TGL Waktu Ruang
Bahan
Koleksi
JENIS KEGIATAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN MIKRO
Ket Petugas
Pengukur iklim mikro
(Thermohygrometer)
Pemantauan
cahaya
Pemantauan
Serangga &
Debu
Kondisi Ruang
Pamer
T (0
C) RH (%)
Lux
meter
UV meter
Perangka
p
serangga
Perangka
p debu
AC
Dehumi
difier
- -
LEMBAR PANTAU LINGKUNGAN MIKROLEMBAR PANTAU LINGKUNGAN MIKRO
59. MODEL LEMARI PAJANG KOLEKSIMODEL LEMARI PAJANG KOLEKSI
PENGAWETANPENGAWETAN
LACI UNTUK SILIKA GELLACI UNTUK SILIKA GEL
Kotak untukKotak untuk
silikasilika
68. MUSEUM NASIONAL
BIDANG PERAWATAN DAN PENGAWETAN
SEKSI PENGAWETAN
INFORMASI KOLEKSI
1. Koleksi / Object :
2. Lokasi / Location :
3. No. Inv/ Inventary Number :
4. Bahan / Material :
5. Ukuran / Dimension :
DATA LINGKUNGAN MIKRO KOLEKSI*
1. No. Rak/Vitrin :
2. Jenis Rak/Vitrin :
3. Bahan Rak/Vitrin :
4. Iklim Mikro
RH (%) :
Tout/in (°C) :
Intensitas Cahaya Visible (Lux) :
Intensitas Cahaya UV (μW/Cm2
) :
Kondisi Ruang saat pengukuran : AC: Dehumidifier: Lampu:
Lain-lain:
5. Perangkap Serangga :
6. Perangkap Debu :
*Monitoring lingkungan mikro dilakukan berkelanjutan selama 1 tahun.
Data lengkap pemantauan lingkungan mikro terdapat pada lampiran terpisah
69. TINDAKAN PENGAWETAN
1. Pemantauan Iklim Mikro :
2. Pemetaan Serangga :
3. Pemetaan Akumulasi Debu :
4. Pelapisan Koleksi/ Coating :
5. Fumigasi Koleksi :
6. Penguatan Koleksi/ Konsolidasi :
7. Pengendalian Lingk. Mikro :
8. Pembungkusan Koleksi :
9. Tindakan lain :
PROSES PENGAWETAN
A. PEMANTAUAN IKLIM MIKRO:
a. Pengukuran nilai Kelembaban Relatif (RH) dan Temperature (T) dengan Termohigrometer
b. Pengukuran nilai Kelembaban Relatif (RH) dan Temperature (T) dengan Data Logger
c. Pengukuran nilai Intensitas Cahaya (UV dan Visible)
d. Pelapisan koleksi
e. Penguatan koleksi
f. Fumigasi koleksi
g. Pengendalian lingkungan mikr
h. Pembungkusan koleksi
Tanggal :
Pegawai Yang Bertugas :
70. DAFTAR ACUANDAFTAR ACUAN
ï‚— Rose, Carolyn, Hawks dkk. 2009. Storage of Natural History
Collections : A Prenetive Conservation Approach vol. II, New York
ï‚— Gillies, T. & Putt, N. 1995. The ABCs of Collections Care. Winipeg,
: viii + 152 hlm
ï‚— National Research Institute of Cultural Heritage, South Korea.
2010. Asia Cooperation Program on Conservation Science.
Gemeral Lectures
ï‚— Berbagai sumber dari internet