ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
KONSERVASIKONSERVASI KOLEKSIKOLEKSI
MUSEUMMUSEUM
PENGERTIAN KONSERVASI KOLEKSIPENGERTIAN KONSERVASI KOLEKSI
ï‚—Perawatan koleksi dalam upaya untuk
menghambat proses kerusakan dan
memelihara agar tetap pada kondisi yang
baik sesuai dengan aslinya (Sumber :
Modul Bimbingan Teknis Tingkat Dasar)
ï‚—Pemeliharaan adalah upaya menjaga dan
merawat agar kondisi fisik cagar budaya
(dalam hal ini koleksi museum) tetap
lestari (sumber UU no. 11 tahun 2010)
BIDANG PERAWATAN & PENGAWETANBIDANG PERAWATAN & PENGAWETAN
MUSEUM NASIONALMUSEUM NASIONAL
TERDIRI DARI 3 SEKSI, YAITU :
1.SEKSI OBSERVASI
2.SEKSI PERAWATAN
3.SEKSI PENGAWETAN
TUGAS SEKSI OBSERVASITUGAS SEKSI OBSERVASI
1. Melakukan pengamatan dan pendataan kondisi
koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;
2. Melakukan uji laboratorium benda bernilai budaya
berskala nasional;
3. Melakukan klasifikasi kondisi koleksi benda bernilai
budaya berskala nasional;
4. Melakukan pemberian informasi dan rekomendasi
penanganan koleksi benda bernilai budaya berskala
nasional;
5. Melakukan penyusunan bahan fasilitasi bantuan
teknis observasi koleksi benda bernilai budaya
berskala nasional;
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
observasi benda bernilai budaya berskala nasional
TUGAS SEKSI PERAWATANTUGAS SEKSI PERAWATAN
1. Melakukan pengkajian perawatan koleksi benda bernilai
budaya berskala nasional;
2. Melakukan pembersihan koleksi benda bernilai budaya
berskala nasional;
3. Melakukan perbaikan koleksi benda bernilai budaya berskala
nasional;
4. Melakukan rekonstruksi koleksi benda bernilai budaya
berskala nasional;
5. Melakukan restorasi koleksi benda bernilai budaya berskala
nasional;
6. Melakukan penyusunan bahan sebagai fasilitasi bantuan
teknis perawatan koleksi benda bernilai budaya berskala
nasional;
7. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan perawatan
benda bernilai budaya berskala nasional;
TUGAS SEKSI PENGAWETANTUGAS SEKSI PENGAWETAN
1. Melakukan penguatan koleksi benda bernilai budaya
berskala nasional;
2. Melakukan pelapisan koleksi benda bernilai budaya
berskala nasional;
3. Melakukan fumigasi dan bentuk pengawetan lainnya
koleksi benda bernilai budaya berskala nasional;
4. Melakukan pemantauan lingkungan mikro koleksi benda
bernilai budaya berskala nasional;
5. Melakukan penyusunan bahan fasilitasi bantuan teknis
pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala
nasional;
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
pengawetan benda bernilai budaya berskala nasional;
JENIS KOLEKSI MUSEUMJENIS KOLEKSI MUSEUM
ï‚—JENIS KOLEKSI MUSEUM
1.KOLEKSI ORGANIK
2.2. KOLEKSIKOLEKSI
ANORGANIKANORGANIK
3. KOLEKSI CAMPURAN3. KOLEKSI CAMPURAN
ï‚—MENURUT MICHALSKI 1990 DAN WALLER
1994, 2003 ADA 10 MACAM FAKTOR
PERUSAK PADA KOLEKSI, YAITU :
ï‚—GAYA FISIK
ï‚—KRIMINAL
ï‚—API
ï‚—AIR
ï‚—PEST (SERANGGA, TIKUS, BURUNG)
ï‚—POLLUTANS (DEBU, GAS)
ï‚—CAHAYA
ï‚—TEMPERATUR YANG TIDAK SESUAI
ï‚—KELEMBABAN YANG TIDAK SESUAI
ï‚—DISSOSIASI
ï‚—GAYA FISIK
ï‚—EFEK TERHADAP KOLEKSI
PATAH, PERUBAHAN BENTUK, ROBEK,
TERGORES, MENJADI SERPIHAN
TIPE GAYA FISIK PENYEBAB
Guncangan koleksi jatuh
Vibrasi
Gempa bumi,
transportasi
Tekanan Koleksi yang bertumpuk
Gesekan
Kontak dengan
permukaan koleksi
Konservasi koleksi   jatinangor
ï‚—KRIMINAL
2 TIPE KRIMINAL : PENCURIAN DAN
VANDALISME
EFEK TERHADAP KOLEKSI:
- HILANG
- MEMBUAT KOLEKSI TERLIHAT TIDAK
BAGUS
Konservasi koleksi   jatinangor
ï‚—API
ï‚—ASAL API
1.ARUS PENDEK LISTRIK DARI GEDUNG
2.ARUS PENDEK LISTRIK DARI
PERALATAN ELEKTRONIK
3.TIDAK SENGAJA (ROKOK,LILIN,
KOMPOR, DLL)
4.DARI LUAR (GEDUNG SEBELAH, HUTAN,
KENDARAAN)
EFEK TERHADAP KOLEKSI :
TERBAKAR HABIS, TERBAKAR SEBAGIAN,
AKUMULASI
NODA HITAM, PERUBAHAN BENTUK
ï‚—AIR
ï‚—ASAL
1.BANJIR
2.BOCOR
EFEK TERHADAP KOLEKSI
PERUBAHAN BENTUK, LARUT, AKUMULASI
NODA,JAMUR, KOROSI,DISINTEGRASI,
RAPUH
Konservasi koleksi   jatinangor
ï‚—PEST (HAMA SERANGGA, TIKUS, BURUNG)
ï‚—EFEK TERHADAP KOLEKSI
BERLUBANG, AKUMULASI TANAH, RAPUH,
NODA,
HILANG SEBAGIAN
JENIS
PEST ?????
POLLUTANT (DEBU, GAS)POLLUTANT (DEBU, GAS)
EFEK TERHADAPEFEK TERHADAP
KOLEKSI:KOLEKSI:
AKUMULASI DEBUAKUMULASI DEBU
KOROSIKOROSI
ANALISIS DEBU
ï‚—CAHAYA (ALAMI DAN LAMPU)
ï‚—EFEK TERHADAP KOLEKSI
1.RAPUH
2.PUDAR
3.MENGUNING
Konservasi koleksi   jatinangor
ï‚—TEMPERATUR YANG TIDAK SESUAI
TIPE SUMBER EFEK PD
KOLEKSI
TERLALU
PANAS
SINAR
MATAHARI
LANGSUNG,
LAMPU, API
MELELEH,
PERUBAHAN
BENTUK,
MERANGSANG
PERTUMBUHA
N JAMUR
TERLALU
DINGIN
FREEZING
TREATMENT
EMBRITTLEME
NT,
KRISTALISASI
ï‚—KELEMBABAN RELATIF YANG TIDAK
SESUAI
TIPE EFEK PADA KOLEKSI
TERLALU LEMBAB PERTUMBUHAN JAMUR,
KOROSI, PERUBAHAN
BENTUK
TERLALU KERING EMBRITTLEMENT,
HILANGNYA CAIRAN
FLUKTUASI RETAK, TERBELAH
Konservasi koleksi   jatinangor
ï‚—DISOSIASI
ï‚—PENYEBAB
1.SALAH MELETAKKAN
2.DOKUMENTASI TIDAK ADA
3.DOKUMENTASI TIDAK LENGKAP
4.DOKUMENTASI TIDAK TERBACA
EFEK TERHADAP KOLEKSI
KEHILANGAN KOLEKSI, SULIT
MENEMUKAN
KOLEKSI, HILANGNYA INFORMASI
MENGENAI
KOLEKSI
Konservasi koleksi   jatinangor
PENYEBABPENYEBAB
KERUSAKANKERUSAKAN
KOLEKSI ???KOLEKSI ???
Koleksi TimbanganKoleksi Timbangan
ObservasiObservasi
Hasil Observasi Koleksi TimbanganHasil Observasi Koleksi Timbangan
LubangLubang
KOLEKSI KAYU BERLUBANGKOLEKSI KAYU BERLUBANG
OBSERVASIOBSERVASI
LUBANG AKIBAT SERANGGALUBANG AKIBAT SERANGGA
ANALISIS SERANGGAANALISIS SERANGGA
OBSERVASIOBSERVASI
JENIS PEST
?????
OBSERVASIOBSERVASI
ANALISIS DEBUANALISIS DEBU
Hari/Tanggal :
Koleksi/object :
Ruang :
No. Inv/Inventory Number :
Bahan/Material :
Ukuran/Dimention :
Suhu Permukaan Benda :
Kandungan air dan pH koleksi :
Kondisi/Condition
HASIL OBSERVASI
Prioritas : A B C
Rekomendasi Penanganan :
Jenis kerusakan / Damage :
Checked by :
MUSEUM NASIONAL
BIDANG PERAWATAN DAN PENGAWETAN
SEKSI OBSERVASI
APA TINDAKAN ????
PERAWATAN ????
PENGAWETAN ???
TAHAP PERAWATAN :TAHAP PERAWATAN :
ï‚—MENYIAPKAN KOLEKSI (BERDASARKAN
REKOMENDASI DARI HASIL OBSERVASI)
ï‚—MENYIAPKAN ALAT DAN BAHAN
ï‚—PEMBUATAN LARUTAN UNTUK
PERAWATAN/RESTORASI
ï‚—UJI LARUTAN/BAHAN RESTORASI
ï‚—TAHAP PELAKSANAAN
PERAWATAN/RESTORASI
ALAT-ALAT UNTUK PERAWATANALAT-ALAT UNTUK PERAWATAN
PERAWATAN (TINDAKAN LANGSUNG PADA KOLEKSI)PERAWATAN (TINDAKAN LANGSUNG PADA KOLEKSI)
DLLDLL
DOKUMENTASI PERAWATANDOKUMENTASI PERAWATAN
SEBELUMSEBELUM SESUDAHSESUDAH
PERAWATAN KOLEKSI KAYUPERAWATAN KOLEKSI KAYU
Perawatan keringPerawatan kering
KOLEKSI TIMBANGANKOLEKSI TIMBANGAN
PERAWATAN KOLEKSI BATUPERAWATAN KOLEKSI BATU
PERAWATAN BASAHPERAWATAN BASAH
PERAWATAN KERINGPERAWATAN KERING
KOLEKSI ARCA BATUKOLEKSI ARCA BATU
PERAWATAN KOLEKSI LOGAM
KOLEKSI KERIS
Penghilangan korosi
PERAWATAN
RESTORASI KOLEKSI
1. Hari/Tanggal :
2. Nama Koleksi :
3. No. Inv. :
4. Bahan :
5. Tempat Simpan :
6. Ukuran
MUSEUM NASIONAL
BIDANG PERAWATAN DAN PENGAWETAN
SEKSI PERAWATAN
PROSE PERAWATAN :
Sebelum konservasi
Proses Perawatan:
Sesudah Konservasi:
Tergores Aus Retak Berlubang Patah
Hilang Berubah Bentuk Lipatan Warna Pudar x Mengelupas
Kerusakan Cat Karat Rusak karena Air x Noda x Permukaan Kotor
Rusak Karena Serangga Bekas Restorasi Lumut
Jenis Kerusakan :
Petugas :
ALAT & BAHAN PENDUKUNG PENGAWETANALAT & BAHAN PENDUKUNG PENGAWETAN
PENGAWETAN (PEMANTAUAN & PENGENDALIANPENGAWETAN (PEMANTAUAN & PENGENDALIAN
LINGKUNGAN MIKRO, FUMIGASI, PELAPISAN DANLINGKUNGAN MIKRO, FUMIGASI, PELAPISAN DAN
PENGUATAN KOLEKSI)PENGUATAN KOLEKSI)
PROCEDURES
6 layers of encolsure
Lingkungan mikroLingkungan mikro
ï‚—Lingkungan mikro : lingkungan koleksi
(box in the box)
ï‚—Data lingkungan mikro : intensitas
cahaya, temperatur , kelembaban
relatif,intensitas ultraviolet, kualitas dan
jenis serangga, akumulasi debu dan
polutan
ALAT-ALAT MONITORING LINGKUNGAN MIKROALAT-ALAT MONITORING LINGKUNGAN MIKRO
Lem tikus + perangkap serangga, Ultraviolet meter,
Luxmeter, Kertas saring, Thermohygrometer, Data
logger
PENGAWETANPENGAWETAN
FAKTOR PERUSAK
INTENSITAS CAHAYA
YG TERAKUMULASI
PEMANTAUAN CAHAYA
PENGAWETANPENGAWETAN
MONITORING LINGKUNGAN MIKROMONITORING LINGKUNGAN MIKRO
ï‚—PAPARAN CAHAYA BERSIFAT AKUMULATIF
ï‚—GUNAKAN LAMPU HALOGEN YG MEMILIKI
UV FILTER
ï‚—GUNAKAN FLUORESENS DGN UV RENDAH
KEMUDIAN TUTUP DENGAN FILTER UV
ï‚—GUNAKAN GORDEN ATAU KACA FILM
PADA KACA
ï‚—GUNAKAN LAMPU SENSOR
ï‚—ROOLING KOLEKSI (> 4 BULAN ATAU 6-9
BULAN)
HARUS DIINGAT :HARUS DIINGAT :
FIBER OPTIC LAMPFIBER OPTIC LAMP
PENGAWETANPENGAWETAN
HALOGEN LAMP WITH UV FILTERHALOGEN LAMP WITH UV FILTER
PENGAWETANPENGAWETAN
PENGAWETANPENGAWETAN FAKTOR PERUSAK
TEMPERATUR DAN
KELEMBABAN YANG
TIDAK SESUAIPEMANTAUAN IKLIM
MIKRO
MONITORING LINGKUNGAN MIKROMONITORING LINGKUNGAN MIKRO
FORM PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN MIKRO
SEKSI PENGAWETAN
BIDANG PERAWATAN & PENGAWETAN
Ruang :
TGL Waktu Ruang
Bahan
Koleksi
JENIS KEGIATAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN MIKRO
Ket Petugas
Pengukur iklim mikro
(Thermohygrometer)
Pemantauan
cahaya
Pemantauan
Serangga &
Debu
Kondisi Ruang
Pamer
T (0
C) RH (%)
Lux
meter
UV meter
Perangka
p
serangga
Perangka
p debu
AC
Dehumi
difier
- -
LEMBAR PANTAU LINGKUNGAN MIKROLEMBAR PANTAU LINGKUNGAN MIKRO
PENGAWETANPENGAWETAN
PASANG DEHUMIDIFIER/DRY AIR
PENGENDALIAN LINGKUNGAN MIKROPENGENDALIAN LINGKUNGAN MIKRO
KOLEKSIKOLEKSI
REKONDISI SILIKA GELREKONDISI SILIKA GEL
PENGAWETANPENGAWETAN
PENGAWETANPENGAWETAN
LETAKKAN SILIKA GEL DI DALAM VITRIN
PENGENDALIAN LINGKUNGAN MIKROPENGENDALIAN LINGKUNGAN MIKRO
KOLEKSIKOLEKSI
MODEL LEMARI PAJANG KOLEKSIMODEL LEMARI PAJANG KOLEKSI
PENGAWETANPENGAWETAN
LACI UNTUK SILIKA GELLACI UNTUK SILIKA GEL
Kotak untukKotak untuk
silikasilika
PENGAWETANPENGAWETAN
PENGAWETANPENGAWETAN
FUMIGASI KOLEKSI DENGAN BAHAN KIMIA
FAKTOR
PERUSAK
PEST
FREEZER (LEMARI ATAU RUANG)
AN OKSIGEN
PENGAWETANPENGAWETAN
SEMPROT TERMITISIDA
PENGAWETANPENGAWETAN
PENGAWETANPENGAWETAN
PASANG PERANGKAP
SERANGGA (SELAIN
RAYA)
PASANG PERANGKAP TISU KHUSUS UNTUK
MEMUTUSKAN SIKLUS HIDUP RAYAP
PENGAWETANPENGAWETAN
PELAPISAN KOLEKSIPELAPISAN KOLEKSI
PENGAWETANPENGAWETAN
PENGUATAN KOLEKSI TEKSTILPENGUATAN KOLEKSI TEKSTIL
PENGAWETANPENGAWETAN
MUSEUM NASIONAL
BIDANG PERAWATAN DAN PENGAWETAN
SEKSI PENGAWETAN
INFORMASI KOLEKSI
1. Koleksi / Object :
2. Lokasi / Location :
3. No. Inv/ Inventary Number :
4. Bahan / Material :
5. Ukuran / Dimension :
DATA LINGKUNGAN MIKRO KOLEKSI*
1. No. Rak/Vitrin :
2. Jenis Rak/Vitrin :
3. Bahan Rak/Vitrin :
4. Iklim Mikro
RH (%) :
Tout/in (°C) :
Intensitas Cahaya Visible (Lux) :
Intensitas Cahaya UV (μW/Cm2
) :
Kondisi Ruang saat pengukuran : AC: Dehumidifier: Lampu:
Lain-lain:
5. Perangkap Serangga :
6. Perangkap Debu :
*Monitoring lingkungan mikro dilakukan berkelanjutan selama 1 tahun.
Data lengkap pemantauan lingkungan mikro terdapat pada lampiran terpisah
TINDAKAN PENGAWETAN
1. Pemantauan Iklim Mikro :
2. Pemetaan Serangga :
3. Pemetaan Akumulasi Debu :
4. Pelapisan Koleksi/ Coating :
5. Fumigasi Koleksi :
6. Penguatan Koleksi/ Konsolidasi :
7. Pengendalian Lingk. Mikro :
8. Pembungkusan Koleksi :
9. Tindakan lain :
PROSES PENGAWETAN
A. PEMANTAUAN IKLIM MIKRO:
a. Pengukuran nilai Kelembaban Relatif (RH) dan Temperature (T) dengan Termohigrometer
b. Pengukuran nilai Kelembaban Relatif (RH) dan Temperature (T) dengan Data Logger
c. Pengukuran nilai Intensitas Cahaya (UV dan Visible)
d. Pelapisan koleksi
e. Penguatan koleksi
f. Fumigasi koleksi
g. Pengendalian lingkungan mikr
h. Pembungkusan koleksi
Tanggal :
Pegawai Yang Bertugas :
DAFTAR ACUANDAFTAR ACUAN
ï‚— Rose, Carolyn, Hawks dkk. 2009. Storage of Natural History
Collections : A Prenetive Conservation Approach vol. II, New York
ï‚— Gillies, T. & Putt, N. 1995. The ABCs of Collections Care. Winipeg,
: viii + 152 hlm
ï‚— National Research Institute of Cultural Heritage, South Korea.
2010. Asia Cooperation Program on Conservation Science.
Gemeral Lectures
ï‚— Berbagai sumber dari internet
TERIMA KASIHTERIMA KASIH

More Related Content

Konservasi koleksi jatinangor

  • 2. PENGERTIAN KONSERVASI KOLEKSIPENGERTIAN KONSERVASI KOLEKSI ï‚—Perawatan koleksi dalam upaya untuk menghambat proses kerusakan dan memelihara agar tetap pada kondisi yang baik sesuai dengan aslinya (Sumber : Modul Bimbingan Teknis Tingkat Dasar) ï‚—Pemeliharaan adalah upaya menjaga dan merawat agar kondisi fisik cagar budaya (dalam hal ini koleksi museum) tetap lestari (sumber UU no. 11 tahun 2010)
  • 3. BIDANG PERAWATAN & PENGAWETANBIDANG PERAWATAN & PENGAWETAN MUSEUM NASIONALMUSEUM NASIONAL TERDIRI DARI 3 SEKSI, YAITU : 1.SEKSI OBSERVASI 2.SEKSI PERAWATAN 3.SEKSI PENGAWETAN
  • 4. TUGAS SEKSI OBSERVASITUGAS SEKSI OBSERVASI 1. Melakukan pengamatan dan pendataan kondisi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional; 2. Melakukan uji laboratorium benda bernilai budaya berskala nasional; 3. Melakukan klasifikasi kondisi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional; 4. Melakukan pemberian informasi dan rekomendasi penanganan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional; 5. Melakukan penyusunan bahan fasilitasi bantuan teknis observasi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional; 6. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan observasi benda bernilai budaya berskala nasional
  • 5. TUGAS SEKSI PERAWATANTUGAS SEKSI PERAWATAN 1. Melakukan pengkajian perawatan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional; 2. Melakukan pembersihan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional; 3. Melakukan perbaikan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional; 4. Melakukan rekonstruksi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional; 5. Melakukan restorasi koleksi benda bernilai budaya berskala nasional; 6. Melakukan penyusunan bahan sebagai fasilitasi bantuan teknis perawatan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional; 7. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan perawatan benda bernilai budaya berskala nasional;
  • 6. TUGAS SEKSI PENGAWETANTUGAS SEKSI PENGAWETAN 1. Melakukan penguatan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional; 2. Melakukan pelapisan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional; 3. Melakukan fumigasi dan bentuk pengawetan lainnya koleksi benda bernilai budaya berskala nasional; 4. Melakukan pemantauan lingkungan mikro koleksi benda bernilai budaya berskala nasional; 5. Melakukan penyusunan bahan fasilitasi bantuan teknis pengawetan koleksi benda bernilai budaya berskala nasional; 6. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengawetan benda bernilai budaya berskala nasional;
  • 7. JENIS KOLEKSI MUSEUMJENIS KOLEKSI MUSEUM
  • 10. 3. KOLEKSI CAMPURAN3. KOLEKSI CAMPURAN
  • 11. ï‚—MENURUT MICHALSKI 1990 DAN WALLER 1994, 2003 ADA 10 MACAM FAKTOR PERUSAK PADA KOLEKSI, YAITU : ï‚—GAYA FISIK ï‚—KRIMINAL ï‚—API ï‚—AIR ï‚—PEST (SERANGGA, TIKUS, BURUNG) ï‚—POLLUTANS (DEBU, GAS) ï‚—CAHAYA ï‚—TEMPERATUR YANG TIDAK SESUAI ï‚—KELEMBABAN YANG TIDAK SESUAI ï‚—DISSOSIASI
  • 12. ï‚—GAYA FISIK ï‚—EFEK TERHADAP KOLEKSI PATAH, PERUBAHAN BENTUK, ROBEK, TERGORES, MENJADI SERPIHAN TIPE GAYA FISIK PENYEBAB Guncangan koleksi jatuh Vibrasi Gempa bumi, transportasi Tekanan Koleksi yang bertumpuk Gesekan Kontak dengan permukaan koleksi
  • 14. ï‚—KRIMINAL 2 TIPE KRIMINAL : PENCURIAN DAN VANDALISME EFEK TERHADAP KOLEKSI: - HILANG - MEMBUAT KOLEKSI TERLIHAT TIDAK BAGUS
  • 16. ï‚—API ï‚—ASAL API 1.ARUS PENDEK LISTRIK DARI GEDUNG 2.ARUS PENDEK LISTRIK DARI PERALATAN ELEKTRONIK 3.TIDAK SENGAJA (ROKOK,LILIN, KOMPOR, DLL) 4.DARI LUAR (GEDUNG SEBELAH, HUTAN, KENDARAAN) EFEK TERHADAP KOLEKSI : TERBAKAR HABIS, TERBAKAR SEBAGIAN, AKUMULASI NODA HITAM, PERUBAHAN BENTUK
  • 17. ï‚—AIR ï‚—ASAL 1.BANJIR 2.BOCOR EFEK TERHADAP KOLEKSI PERUBAHAN BENTUK, LARUT, AKUMULASI NODA,JAMUR, KOROSI,DISINTEGRASI, RAPUH
  • 19. ï‚—PEST (HAMA SERANGGA, TIKUS, BURUNG) ï‚—EFEK TERHADAP KOLEKSI BERLUBANG, AKUMULASI TANAH, RAPUH, NODA, HILANG SEBAGIAN
  • 21. POLLUTANT (DEBU, GAS)POLLUTANT (DEBU, GAS) EFEK TERHADAPEFEK TERHADAP KOLEKSI:KOLEKSI: AKUMULASI DEBUAKUMULASI DEBU KOROSIKOROSI ANALISIS DEBU
  • 22. ï‚—CAHAYA (ALAMI DAN LAMPU) ï‚—EFEK TERHADAP KOLEKSI 1.RAPUH 2.PUDAR 3.MENGUNING
  • 24. ï‚—TEMPERATUR YANG TIDAK SESUAI TIPE SUMBER EFEK PD KOLEKSI TERLALU PANAS SINAR MATAHARI LANGSUNG, LAMPU, API MELELEH, PERUBAHAN BENTUK, MERANGSANG PERTUMBUHA N JAMUR TERLALU DINGIN FREEZING TREATMENT EMBRITTLEME NT, KRISTALISASI
  • 25. ï‚—KELEMBABAN RELATIF YANG TIDAK SESUAI TIPE EFEK PADA KOLEKSI TERLALU LEMBAB PERTUMBUHAN JAMUR, KOROSI, PERUBAHAN BENTUK TERLALU KERING EMBRITTLEMENT, HILANGNYA CAIRAN FLUKTUASI RETAK, TERBELAH
  • 27. ï‚—DISOSIASI ï‚—PENYEBAB 1.SALAH MELETAKKAN 2.DOKUMENTASI TIDAK ADA 3.DOKUMENTASI TIDAK LENGKAP 4.DOKUMENTASI TIDAK TERBACA EFEK TERHADAP KOLEKSI KEHILANGAN KOLEKSI, SULIT MENEMUKAN KOLEKSI, HILANGNYA INFORMASI MENGENAI KOLEKSI
  • 31. Hasil Observasi Koleksi TimbanganHasil Observasi Koleksi Timbangan LubangLubang
  • 32. KOLEKSI KAYU BERLUBANGKOLEKSI KAYU BERLUBANG OBSERVASIOBSERVASI LUBANG AKIBAT SERANGGALUBANG AKIBAT SERANGGA
  • 36. Hari/Tanggal : Koleksi/object : Ruang : No. Inv/Inventory Number : Bahan/Material : Ukuran/Dimention : Suhu Permukaan Benda : Kandungan air dan pH koleksi : Kondisi/Condition HASIL OBSERVASI Prioritas : A B C Rekomendasi Penanganan : Jenis kerusakan / Damage : Checked by : MUSEUM NASIONAL BIDANG PERAWATAN DAN PENGAWETAN SEKSI OBSERVASI
  • 37. APA TINDAKAN ???? PERAWATAN ???? PENGAWETAN ???
  • 38. TAHAP PERAWATAN :TAHAP PERAWATAN : ï‚—MENYIAPKAN KOLEKSI (BERDASARKAN REKOMENDASI DARI HASIL OBSERVASI) ï‚—MENYIAPKAN ALAT DAN BAHAN ï‚—PEMBUATAN LARUTAN UNTUK PERAWATAN/RESTORASI ï‚—UJI LARUTAN/BAHAN RESTORASI ï‚—TAHAP PELAKSANAAN PERAWATAN/RESTORASI
  • 39. ALAT-ALAT UNTUK PERAWATANALAT-ALAT UNTUK PERAWATAN PERAWATAN (TINDAKAN LANGSUNG PADA KOLEKSI)PERAWATAN (TINDAKAN LANGSUNG PADA KOLEKSI) DLLDLL
  • 41. PERAWATAN KOLEKSI KAYUPERAWATAN KOLEKSI KAYU Perawatan keringPerawatan kering KOLEKSI TIMBANGANKOLEKSI TIMBANGAN
  • 42. PERAWATAN KOLEKSI BATUPERAWATAN KOLEKSI BATU PERAWATAN BASAHPERAWATAN BASAH PERAWATAN KERINGPERAWATAN KERING KOLEKSI ARCA BATUKOLEKSI ARCA BATU
  • 43. PERAWATAN KOLEKSI LOGAM KOLEKSI KERIS Penghilangan korosi
  • 45. 1. Hari/Tanggal : 2. Nama Koleksi : 3. No. Inv. : 4. Bahan : 5. Tempat Simpan : 6. Ukuran MUSEUM NASIONAL BIDANG PERAWATAN DAN PENGAWETAN SEKSI PERAWATAN PROSE PERAWATAN : Sebelum konservasi Proses Perawatan: Sesudah Konservasi: Tergores Aus Retak Berlubang Patah Hilang Berubah Bentuk Lipatan Warna Pudar x Mengelupas Kerusakan Cat Karat Rusak karena Air x Noda x Permukaan Kotor Rusak Karena Serangga Bekas Restorasi Lumut Jenis Kerusakan : Petugas :
  • 46. ALAT & BAHAN PENDUKUNG PENGAWETANALAT & BAHAN PENDUKUNG PENGAWETAN PENGAWETAN (PEMANTAUAN & PENGENDALIANPENGAWETAN (PEMANTAUAN & PENGENDALIAN LINGKUNGAN MIKRO, FUMIGASI, PELAPISAN DANLINGKUNGAN MIKRO, FUMIGASI, PELAPISAN DAN PENGUATAN KOLEKSI)PENGUATAN KOLEKSI)
  • 48. Lingkungan mikroLingkungan mikro ï‚—Lingkungan mikro : lingkungan koleksi (box in the box) ï‚—Data lingkungan mikro : intensitas cahaya, temperatur , kelembaban relatif,intensitas ultraviolet, kualitas dan jenis serangga, akumulasi debu dan polutan
  • 49. ALAT-ALAT MONITORING LINGKUNGAN MIKROALAT-ALAT MONITORING LINGKUNGAN MIKRO Lem tikus + perangkap serangga, Ultraviolet meter, Luxmeter, Kertas saring, Thermohygrometer, Data logger
  • 50. PENGAWETANPENGAWETAN FAKTOR PERUSAK INTENSITAS CAHAYA YG TERAKUMULASI PEMANTAUAN CAHAYA PENGAWETANPENGAWETAN MONITORING LINGKUNGAN MIKROMONITORING LINGKUNGAN MIKRO
  • 51. ï‚—PAPARAN CAHAYA BERSIFAT AKUMULATIF ï‚—GUNAKAN LAMPU HALOGEN YG MEMILIKI UV FILTER ï‚—GUNAKAN FLUORESENS DGN UV RENDAH KEMUDIAN TUTUP DENGAN FILTER UV ï‚—GUNAKAN GORDEN ATAU KACA FILM PADA KACA ï‚—GUNAKAN LAMPU SENSOR ï‚—ROOLING KOLEKSI (> 4 BULAN ATAU 6-9 BULAN) HARUS DIINGAT :HARUS DIINGAT :
  • 52. FIBER OPTIC LAMPFIBER OPTIC LAMP PENGAWETANPENGAWETAN
  • 53. HALOGEN LAMP WITH UV FILTERHALOGEN LAMP WITH UV FILTER PENGAWETANPENGAWETAN
  • 54. PENGAWETANPENGAWETAN FAKTOR PERUSAK TEMPERATUR DAN KELEMBABAN YANG TIDAK SESUAIPEMANTAUAN IKLIM MIKRO MONITORING LINGKUNGAN MIKROMONITORING LINGKUNGAN MIKRO
  • 55. FORM PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN MIKRO SEKSI PENGAWETAN BIDANG PERAWATAN & PENGAWETAN Ruang : TGL Waktu Ruang Bahan Koleksi JENIS KEGIATAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN MIKRO Ket Petugas Pengukur iklim mikro (Thermohygrometer) Pemantauan cahaya Pemantauan Serangga & Debu Kondisi Ruang Pamer T (0 C) RH (%) Lux meter UV meter Perangka p serangga Perangka p debu AC Dehumi difier - - LEMBAR PANTAU LINGKUNGAN MIKROLEMBAR PANTAU LINGKUNGAN MIKRO
  • 56. PENGAWETANPENGAWETAN PASANG DEHUMIDIFIER/DRY AIR PENGENDALIAN LINGKUNGAN MIKROPENGENDALIAN LINGKUNGAN MIKRO KOLEKSIKOLEKSI
  • 57. REKONDISI SILIKA GELREKONDISI SILIKA GEL PENGAWETANPENGAWETAN
  • 58. PENGAWETANPENGAWETAN LETAKKAN SILIKA GEL DI DALAM VITRIN PENGENDALIAN LINGKUNGAN MIKROPENGENDALIAN LINGKUNGAN MIKRO KOLEKSIKOLEKSI
  • 59. MODEL LEMARI PAJANG KOLEKSIMODEL LEMARI PAJANG KOLEKSI PENGAWETANPENGAWETAN LACI UNTUK SILIKA GELLACI UNTUK SILIKA GEL Kotak untukKotak untuk silikasilika
  • 61. PENGAWETANPENGAWETAN FUMIGASI KOLEKSI DENGAN BAHAN KIMIA FAKTOR PERUSAK PEST
  • 62. FREEZER (LEMARI ATAU RUANG) AN OKSIGEN PENGAWETANPENGAWETAN
  • 65. PASANG PERANGKAP TISU KHUSUS UNTUK MEMUTUSKAN SIKLUS HIDUP RAYAP PENGAWETANPENGAWETAN
  • 67. PENGUATAN KOLEKSI TEKSTILPENGUATAN KOLEKSI TEKSTIL PENGAWETANPENGAWETAN
  • 68. MUSEUM NASIONAL BIDANG PERAWATAN DAN PENGAWETAN SEKSI PENGAWETAN INFORMASI KOLEKSI 1. Koleksi / Object : 2. Lokasi / Location : 3. No. Inv/ Inventary Number : 4. Bahan / Material : 5. Ukuran / Dimension : DATA LINGKUNGAN MIKRO KOLEKSI* 1. No. Rak/Vitrin : 2. Jenis Rak/Vitrin : 3. Bahan Rak/Vitrin : 4. Iklim Mikro RH (%) : Tout/in (°C) : Intensitas Cahaya Visible (Lux) : Intensitas Cahaya UV (μW/Cm2 ) : Kondisi Ruang saat pengukuran : AC: Dehumidifier: Lampu: Lain-lain: 5. Perangkap Serangga : 6. Perangkap Debu : *Monitoring lingkungan mikro dilakukan berkelanjutan selama 1 tahun. Data lengkap pemantauan lingkungan mikro terdapat pada lampiran terpisah
  • 69. TINDAKAN PENGAWETAN 1. Pemantauan Iklim Mikro : 2. Pemetaan Serangga : 3. Pemetaan Akumulasi Debu : 4. Pelapisan Koleksi/ Coating : 5. Fumigasi Koleksi : 6. Penguatan Koleksi/ Konsolidasi : 7. Pengendalian Lingk. Mikro : 8. Pembungkusan Koleksi : 9. Tindakan lain : PROSES PENGAWETAN A. PEMANTAUAN IKLIM MIKRO: a. Pengukuran nilai Kelembaban Relatif (RH) dan Temperature (T) dengan Termohigrometer b. Pengukuran nilai Kelembaban Relatif (RH) dan Temperature (T) dengan Data Logger c. Pengukuran nilai Intensitas Cahaya (UV dan Visible) d. Pelapisan koleksi e. Penguatan koleksi f. Fumigasi koleksi g. Pengendalian lingkungan mikr h. Pembungkusan koleksi Tanggal : Pegawai Yang Bertugas :
  • 70. DAFTAR ACUANDAFTAR ACUAN ï‚— Rose, Carolyn, Hawks dkk. 2009. Storage of Natural History Collections : A Prenetive Conservation Approach vol. II, New York ï‚— Gillies, T. & Putt, N. 1995. The ABCs of Collections Care. Winipeg, : viii + 152 hlm ï‚— National Research Institute of Cultural Heritage, South Korea. 2010. Asia Cooperation Program on Conservation Science. Gemeral Lectures ï‚— Berbagai sumber dari internet