際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Tiva Dyah Novitasari                                                           101434040


                                 Konservasi Tanah dan Air
A. Pengertian Konservasi Tanah dan Air
  1. Konservasi Tanah
      Dalam arti luas
        Konservasi tanah adalah menggunakan stiap bidang tanah sesuia kemampuan tanah
        tersebut dan memperlakukan tanah yang digunakan sesuai dengan syarat-syarat
        yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah
      Dalam arti sepit
        Konservasi tanah adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah kerusakan tanah
        yang disebabkan erosi dan memperbaiki tanah yang rusak yang disebabkan oleh
        erosi
  2. Konservasi Air
     Prisipnya konservasi air adalah penggunaan seefisien mungkin air hujan yang jatuh ke
     tanah untuk pertanian dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang merusak
     dan agar tersedian cukup air pada waktu musim kemarau.


       Konservasi tanah berhubungan erat dengan konservasi air. setiap perlakukan yang
  dilakukan pada sebidang tabah berpengaruh pada tata air pada tempat itu dan tempat-
  tempat hilirnya. Tindakan yang dilakukan untuk konservasi tanah adalah juga tindakan
  konservasi air.

B. Metode dalam Konservasi Tanah dan Air.

  1. Metode Vegetatif

     Metode ini dilakukan secara biologi dengan penggunaan tanaman.            Penggunaan
     tanaman berfungsi untuk :

       Melindungi tanah dari daya perusak butiran hujan
       Melindungi tanah dari daya perusak aliran permukaan (run off)
       Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah

     Kegiatan kegiatan yang dikakuan dalam metode vegetatif meliputi :
a. Reboisasi
b. Penanaman rumput
c. Tanaman penutup tanah (cover crop)

  Dapat dibedakan :

     Tanaman Penutup Tanah Rendah
     Tanaman Penutup Tanah Sedang
     Tanaman Penutup Tanah Tinggi

d. Strip cropping
  Metode strip cropping dilakukan dengan       penanaman berselang-seling disusun
  memotong lereng. Tanaman yang dipakai dalam metode strip cropping adalah
  tanaman pangan atau semusim yang ditanam dalam baris, diselingi          dengan
  tanaman tumbuh rapat atau leguminosa atau penutup tanah. Letak dari strip ini
  dapat ditukar, dan efektif ditanam di tempat tanah yang rentan terhadap erosi.
  Lebar strip yang dilakukan 20  50 m tergantung dari faktor :

     Curah hujan
     Keadaan tanah
     Topografi
     Jenis tanaman

  Metode strip cropping cocok untuk tanah dengan lereng 6-15 %

e. Pergiliran Tanaman dengan Pupuk Hijau atau Penutup Tanah
  Penanaman ini dilakukan bergilir dalam urutan waktu tertentu dengan contoh:
  Padi-palawija, padi  tanaman penutup tanah, palawija  tanaman penutup tanah
  Fungsi dilakukan hal ini adalah
     Mencegah erosi
     Memberantas hama/penyakit
     Memberantas tumbuhan pengganggu
     Memperbaiki sifat fisik dan kesuburan tanah

  Tanaman yang baik dalam sistem pergiliran ini haruslah :
 Mudah diperbanyak
        Tidak memerlukan perawatan maupun syarat kesuburan tanah yang tinggi
        Tumbuh dengan cepat dan banyak menghasilkan daun
        Tahan terhadap pemangkasan
        Tahan hama dan penyakit dan mampu menahan pertumbuhan tumbuhan
          pengganggu
        Mudah di berantas jika tanaman akan digantikan dengan tanaman produksi
        Tidak terlalu berkompetisi dengan tanaman pokok

   f. Penggunaan Sisa-sisa Tanaman
      Metode ini dilakukan dengan menutup permukaan tanah dengan menyebarkan sisa-
      sisa tanaman diatasnya. Tanah ditutupi dengan persentase 70-75% karena jika
      kurang rapat tanah tidak terlindung dari erosi namun jika terlalu rapat dapat
      menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat.
   g. Penanaman Saluran Pembuangan Engan Rumput

2. Metode Mekanik

     Metode mekanik adalah cara pengelolaan tanah darat dengan menggunak sarana
  fisik seperti tanah dan batu sebagai sarananya. Tujuan metode makanik adalah untuk
  memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi serta menampung dan
  mengalirkan aliran air di perrmukaan.
  Metode mekanik dapat dilakukan dengan
   a. Teras Gulud
      Merupakan sistem pengendalian erosi secara mekanis yang berupa barisan gulud
      yang dilengkapi rumput penguat gulud dan saluran air di bagian lereng atas.
      Bermanfaat untuk mengurangi laju limpasan permukaan dan meningkatkan resapan
      air ke dalam tanah. Dapat diterapkan pada tanah dengan infiltrasi/permeabilitas
      tinggi dan tanah-tanah agak dangkal dengan lereng 10-30%.

   b. Teras Bangku
      Adalah teras yang dibuat dengan cara memotong lereng dan meratakan tanah di
      bidang olah sehingga terjadi deretan menyerupai tangga. Bermanfaat sebagai
      pengendali aliran permukaan dan erosi. Diterapkan pada lahan dengan lereng 10-
      40%, tanah dengan solum dalam (> 60 cm), tanah yang relatif tidak mudah longsor,
dan tanah yang tidak mengandung unsur beracun bagi tanaman seperti aluminium
  dan besi.
c. Rorak
  Adalah lubang atau penampang yang dibuat memotong lereng yang berfungsi
  untuk menampung dan meresapkan air aliran permukaan.
  Bermanfaat untuk
           memperbesar peresapan air ke dalam tanah
           memperlambat limpasan air pada saluran peresapan
           sebagai pengumpul tanah yang tererosi, sehingga sedimen tanah lebih
            mudah dikembalikan ke bidang olah.

  Ukuran rorak sangat bergantung pada kondisi dan kemiringan lahan serta besarnya
  limpasan permukaan. Umumnya rorak dibuat dengan ukuran panjang 1-2 m, lebar
  0,25-0,50 m dan dalam 0,20-0,30 m, atau panjang 1-2 m, lebar 0,3-0,4 m dan
  dalam 0,4-0,5 m. Jarak antar-rorak dalam kontur adalah 2-3 m dan jarak antara
  rorak bagian atas dengan rorak di bawahnya 3-5 m.
d. Embung
  Merupakan bangunan penampung air yang berfungsi sebagai pemanen limpasan air
  permukaan dan air hujan. Bermanfaat untuk menyediakan air pada musim
  kemarau. Agar pengisian dan pendistribusian air lebih cepat dan mudah, embung
  hendaknya dibangun dekat dengan saluran air dan pada lahan dengan kemiringan
  5-30%. Tanah-tanah bertekstur liat dan atau lempung sangat cocok untuk
  pembuatan embung
e. Mulsa
  Adalah bahan-bahan (sisa-sisa panen, plastik, dan lain-lain) yang disebar atau
  digunakan untuk menutup permukaan tanah. Bermanfaat untuk mengurangi
  penguapan (evaporasi) serta melindungi tanah dari pukulan langsung butir-butir
  hujan yang akan mengurangi kepadatan tanah.
f. Dam Parit
  Adalah suatu cara mengumpulkan atau membendung aliran air pada suatu parit
  dengan tujuan untuk menampung aliran air permukaan, sehingga dapat digunakan
  untuk mengairi lahan di sekitarnya. Dam parit dapat menurunkan aliran
  permukaan, erosi, dan sedimentasi.
  Keunggulan:
   Menampung air dalam volume besar akibat terbendungnya aliran air di
               saluran/parit.
              Tidak menggunakan areal/lahan pertanian yang produktif.
              Mengairi lahan cukup luas, karena dibangun berseri di seluruh daerah aliran
               sungai (DAS).
              Menurunkan kecepatan aliran permukaan, sehingga mengurangi erosi dan
               hilangnya lapisan tanah atas yang subur serta sedimentasi.
              Memberikan kesempatan agar air meresap ke dalam tanah di seluruh wilayah
               DAS, sehingga mengurangi risiko kekeringan pada musim kemarau.
              Biaya pembuatan lebih murah, sehingga dapat dijangkau petani.

  3. Metode Kimia
     Metode kimia dalam konservasi tanah dan air adalah suatu cara dalam mencegah
     terjadinya erosi dengan memanfaatkan soil conditioner atau bahan-bahan pemantap
     tanah dalam hal memperbaiki struktur tanah shingga tanah akan tetap resisten terhadap
     mikroba tanah.
C. Contoh Konservasi Tanah dan Air yang dikukan di daerah saya adalah
  1. Pembuatan teras
     Manfaat teras adalah
         Mengurangi kecepatan aliran permukaan sehingga daya kikis terhadap tanah dan
          erosi diperkecil
         Memperbesar peresapan air ke dalam tanah
         Menampung dan mengendalikan kecepatan dan arah aliran permukaan menuju ke
          tempat yang lebih rendah secara aman.




         Gambar 1: sistem teras pada pertanian       Gambar 2: sistem teras pada pertanian
  2. Pergiliran Tanaman
Gambar 3: Tanah pertanian untuk pergiliran
              tanaman
  Gambar di atas menunjukkan akan dilakuakan pergiliran tanaman yaitu dari ditanamai
  padi akan ditanamni pepaya. pergiliran tanaman bertujuan untuk memperbaiki sifat
  fisik dan kesuburan tanah
3. Penaman pohon dipinggir jalan




    Gambar 4: penanaman pohon dipinggir jalan

       Penanaman pohon dipinggir jalan bertujuan agar air hujan yang turun dapat dibantu
  peresapannya oleh pohon agar air hujan tidak terbuang sia-sia.

4. Pembuatan saluran irigasi atau talut
Gambar 5: sistem talut
  Di tepi jalan dibuat saluran air agar air hujan yang turun selain meresap dalam tanah
  juga mnegalir melalui saluran irigasi sehingga air hujan dapt bermanfaat untuk
  mengairi sawah/pertanian.
5. Mulsa
  Penggunaan mulsa juga sering digunakan. Mulsa yang digunakan adalah dari plastik
  berwarna abu-abu. Penggunaan mulsa digunakan saat petani menanam cabai misalnya.
  Mulsa digunakan untuk menutupi bedengan-bedengan tanah yang digunakan untuk
  menanam tumbuhan pertanian seperti cabai.

More Related Content

Konservasi tanah dan air

  • 1. Tiva Dyah Novitasari 101434040 Konservasi Tanah dan Air A. Pengertian Konservasi Tanah dan Air 1. Konservasi Tanah Dalam arti luas Konservasi tanah adalah menggunakan stiap bidang tanah sesuia kemampuan tanah tersebut dan memperlakukan tanah yang digunakan sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah Dalam arti sepit Konservasi tanah adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah kerusakan tanah yang disebabkan erosi dan memperbaiki tanah yang rusak yang disebabkan oleh erosi 2. Konservasi Air Prisipnya konservasi air adalah penggunaan seefisien mungkin air hujan yang jatuh ke tanah untuk pertanian dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang merusak dan agar tersedian cukup air pada waktu musim kemarau. Konservasi tanah berhubungan erat dengan konservasi air. setiap perlakukan yang dilakukan pada sebidang tabah berpengaruh pada tata air pada tempat itu dan tempat- tempat hilirnya. Tindakan yang dilakukan untuk konservasi tanah adalah juga tindakan konservasi air. B. Metode dalam Konservasi Tanah dan Air. 1. Metode Vegetatif Metode ini dilakukan secara biologi dengan penggunaan tanaman. Penggunaan tanaman berfungsi untuk : Melindungi tanah dari daya perusak butiran hujan Melindungi tanah dari daya perusak aliran permukaan (run off) Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah Kegiatan kegiatan yang dikakuan dalam metode vegetatif meliputi :
  • 2. a. Reboisasi b. Penanaman rumput c. Tanaman penutup tanah (cover crop) Dapat dibedakan : Tanaman Penutup Tanah Rendah Tanaman Penutup Tanah Sedang Tanaman Penutup Tanah Tinggi d. Strip cropping Metode strip cropping dilakukan dengan penanaman berselang-seling disusun memotong lereng. Tanaman yang dipakai dalam metode strip cropping adalah tanaman pangan atau semusim yang ditanam dalam baris, diselingi dengan tanaman tumbuh rapat atau leguminosa atau penutup tanah. Letak dari strip ini dapat ditukar, dan efektif ditanam di tempat tanah yang rentan terhadap erosi. Lebar strip yang dilakukan 20 50 m tergantung dari faktor : Curah hujan Keadaan tanah Topografi Jenis tanaman Metode strip cropping cocok untuk tanah dengan lereng 6-15 % e. Pergiliran Tanaman dengan Pupuk Hijau atau Penutup Tanah Penanaman ini dilakukan bergilir dalam urutan waktu tertentu dengan contoh: Padi-palawija, padi tanaman penutup tanah, palawija tanaman penutup tanah Fungsi dilakukan hal ini adalah Mencegah erosi Memberantas hama/penyakit Memberantas tumbuhan pengganggu Memperbaiki sifat fisik dan kesuburan tanah Tanaman yang baik dalam sistem pergiliran ini haruslah :
  • 3. Mudah diperbanyak Tidak memerlukan perawatan maupun syarat kesuburan tanah yang tinggi Tumbuh dengan cepat dan banyak menghasilkan daun Tahan terhadap pemangkasan Tahan hama dan penyakit dan mampu menahan pertumbuhan tumbuhan pengganggu Mudah di berantas jika tanaman akan digantikan dengan tanaman produksi Tidak terlalu berkompetisi dengan tanaman pokok f. Penggunaan Sisa-sisa Tanaman Metode ini dilakukan dengan menutup permukaan tanah dengan menyebarkan sisa- sisa tanaman diatasnya. Tanah ditutupi dengan persentase 70-75% karena jika kurang rapat tanah tidak terlindung dari erosi namun jika terlalu rapat dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat. g. Penanaman Saluran Pembuangan Engan Rumput 2. Metode Mekanik Metode mekanik adalah cara pengelolaan tanah darat dengan menggunak sarana fisik seperti tanah dan batu sebagai sarananya. Tujuan metode makanik adalah untuk memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi serta menampung dan mengalirkan aliran air di perrmukaan. Metode mekanik dapat dilakukan dengan a. Teras Gulud Merupakan sistem pengendalian erosi secara mekanis yang berupa barisan gulud yang dilengkapi rumput penguat gulud dan saluran air di bagian lereng atas. Bermanfaat untuk mengurangi laju limpasan permukaan dan meningkatkan resapan air ke dalam tanah. Dapat diterapkan pada tanah dengan infiltrasi/permeabilitas tinggi dan tanah-tanah agak dangkal dengan lereng 10-30%. b. Teras Bangku Adalah teras yang dibuat dengan cara memotong lereng dan meratakan tanah di bidang olah sehingga terjadi deretan menyerupai tangga. Bermanfaat sebagai pengendali aliran permukaan dan erosi. Diterapkan pada lahan dengan lereng 10- 40%, tanah dengan solum dalam (> 60 cm), tanah yang relatif tidak mudah longsor,
  • 4. dan tanah yang tidak mengandung unsur beracun bagi tanaman seperti aluminium dan besi. c. Rorak Adalah lubang atau penampang yang dibuat memotong lereng yang berfungsi untuk menampung dan meresapkan air aliran permukaan. Bermanfaat untuk memperbesar peresapan air ke dalam tanah memperlambat limpasan air pada saluran peresapan sebagai pengumpul tanah yang tererosi, sehingga sedimen tanah lebih mudah dikembalikan ke bidang olah. Ukuran rorak sangat bergantung pada kondisi dan kemiringan lahan serta besarnya limpasan permukaan. Umumnya rorak dibuat dengan ukuran panjang 1-2 m, lebar 0,25-0,50 m dan dalam 0,20-0,30 m, atau panjang 1-2 m, lebar 0,3-0,4 m dan dalam 0,4-0,5 m. Jarak antar-rorak dalam kontur adalah 2-3 m dan jarak antara rorak bagian atas dengan rorak di bawahnya 3-5 m. d. Embung Merupakan bangunan penampung air yang berfungsi sebagai pemanen limpasan air permukaan dan air hujan. Bermanfaat untuk menyediakan air pada musim kemarau. Agar pengisian dan pendistribusian air lebih cepat dan mudah, embung hendaknya dibangun dekat dengan saluran air dan pada lahan dengan kemiringan 5-30%. Tanah-tanah bertekstur liat dan atau lempung sangat cocok untuk pembuatan embung e. Mulsa Adalah bahan-bahan (sisa-sisa panen, plastik, dan lain-lain) yang disebar atau digunakan untuk menutup permukaan tanah. Bermanfaat untuk mengurangi penguapan (evaporasi) serta melindungi tanah dari pukulan langsung butir-butir hujan yang akan mengurangi kepadatan tanah. f. Dam Parit Adalah suatu cara mengumpulkan atau membendung aliran air pada suatu parit dengan tujuan untuk menampung aliran air permukaan, sehingga dapat digunakan untuk mengairi lahan di sekitarnya. Dam parit dapat menurunkan aliran permukaan, erosi, dan sedimentasi. Keunggulan:
  • 5. Menampung air dalam volume besar akibat terbendungnya aliran air di saluran/parit. Tidak menggunakan areal/lahan pertanian yang produktif. Mengairi lahan cukup luas, karena dibangun berseri di seluruh daerah aliran sungai (DAS). Menurunkan kecepatan aliran permukaan, sehingga mengurangi erosi dan hilangnya lapisan tanah atas yang subur serta sedimentasi. Memberikan kesempatan agar air meresap ke dalam tanah di seluruh wilayah DAS, sehingga mengurangi risiko kekeringan pada musim kemarau. Biaya pembuatan lebih murah, sehingga dapat dijangkau petani. 3. Metode Kimia Metode kimia dalam konservasi tanah dan air adalah suatu cara dalam mencegah terjadinya erosi dengan memanfaatkan soil conditioner atau bahan-bahan pemantap tanah dalam hal memperbaiki struktur tanah shingga tanah akan tetap resisten terhadap mikroba tanah. C. Contoh Konservasi Tanah dan Air yang dikukan di daerah saya adalah 1. Pembuatan teras Manfaat teras adalah Mengurangi kecepatan aliran permukaan sehingga daya kikis terhadap tanah dan erosi diperkecil Memperbesar peresapan air ke dalam tanah Menampung dan mengendalikan kecepatan dan arah aliran permukaan menuju ke tempat yang lebih rendah secara aman. Gambar 1: sistem teras pada pertanian Gambar 2: sistem teras pada pertanian 2. Pergiliran Tanaman
  • 6. Gambar 3: Tanah pertanian untuk pergiliran tanaman Gambar di atas menunjukkan akan dilakuakan pergiliran tanaman yaitu dari ditanamai padi akan ditanamni pepaya. pergiliran tanaman bertujuan untuk memperbaiki sifat fisik dan kesuburan tanah 3. Penaman pohon dipinggir jalan Gambar 4: penanaman pohon dipinggir jalan Penanaman pohon dipinggir jalan bertujuan agar air hujan yang turun dapat dibantu peresapannya oleh pohon agar air hujan tidak terbuang sia-sia. 4. Pembuatan saluran irigasi atau talut
  • 7. Gambar 5: sistem talut Di tepi jalan dibuat saluran air agar air hujan yang turun selain meresap dalam tanah juga mnegalir melalui saluran irigasi sehingga air hujan dapt bermanfaat untuk mengairi sawah/pertanian. 5. Mulsa Penggunaan mulsa juga sering digunakan. Mulsa yang digunakan adalah dari plastik berwarna abu-abu. Penggunaan mulsa digunakan saat petani menanam cabai misalnya. Mulsa digunakan untuk menutupi bedengan-bedengan tanah yang digunakan untuk menanam tumbuhan pertanian seperti cabai.