Dokumen tersebut membahas tentang konstruktivisme dalam pendidikan, termasuk teori-teori konstruktivisme menurut Piaget, Vygotsky, Erikson, Kohlberg, serta perbandingannya dengan pendidikan Kristen. Konstruktivisme menekankan bahwa pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri melalui pengalaman, siswa berperan aktif dalam pembelajaran, dan sulit mengukur hasil belajar secara standar. Hal ini bertentangan den
2. Amsal 16:9
Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi
Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya
Mazmur 94:11
TUHAN mengetahui rancangan-rancangan
manusia; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka
3. Konstruktivisme
Konstruktivisme dalam pendidikan
? Konstruktivisme bersumber dalam diri
pembelajar sebagi subjek belajar (mental
activity).
? Inti pengajaran kontruktivisme berfokus
pada murid agar dapat aktif
mengendalikan pembelajaran mereka
sendiri, belajar bermakna, pengalaman
langsung menjadi kunci proses
pembelajaran.
? Konstruktivisme berkaitan dengan teori
tahapan perkembangan manusia
(developmentalis).
Konstruktivisme
You cannot teach a man anything you can only help
him find it within himself - Galileo
4. ? Dalam pembelajaran konstruktivisme
(kognitif), pembelajar adalah sumber
dari perencanaan, tujuan, ide, memori
dan emosi yang digunakan untuk
memilih, mengambil, dan
mengkonstruksikan makna dari
stimuli pengetahuan yang didapat
dari pengalaman.
? Pengetahuan tidak bersifat obyektif
tetapi dibangun dan di tata dalam
organisasi pengetahuan manusia.
? Pengetahuan yang dibangun kurang
lengkap dan tidak sempurna, dan
terus bertumbuh melalui intensitas
dan stimulus.
? Selanjutnya bagi para pedagogi kritis,
konstruktivisme digunakan sebagai
perbaikan media pengajaran untuk
merevisi tatanan sosial dan medorong
keadilan yang merata.
5. EKSOGENUS
Penguasaan
pengetahuan
merepresentasikan
sebuah
konstruksi ulang dari
dunia luar
ENDOGENUS
Pengetahuan
diperoleh dari
pengetahuan
yang telah
dipelajari
sebelumnya
ENDOGENUS
DIALEKTIKAL
Pengetahuan
diperoleh dari
interaksi-interaksi
antara orang ¨C orang
dari lingkungan
mereka
Konstruktivisme
Akuisisi Pengetahuan dapat berupa Eksogenus,
Endogenus, dan endogenus dialektikal
6. Konstruktivisme
? Pembelajaran yang berlangsung ang
didasarkan pada premis bahwa, dengan
merefleksikan pengetahuan pengalaman
yang didapat, kita membangun pemahaman
kita sendiri tentang dunia tempat kita
tinggal.
? Pembelajaran akan menghasilkan
"peraturan" dan "model mental kita sendiri",
yang digunakan untuk memahami
pengalaman kita.
? Belajar hanyalah proses menyesuaikan
model mental kita untuk mengakomodasi
pengalaman
7. Constructivism (social constructivism)
? Student centered learning.
? The role of the instructor ¨Cas facilitators
? The nature of the learning is process
? Learning is an active, social process
? Dynamic interaction between task, instructor and
learner
? Collaboration among learners
8. Pembelajaran Konstruktivisme
? Dalam konstruktivisme siswa akan belajar dengan mengajukan minat
akan pengetahuan yang disesuaikan dengan kondisi pengetahuan
mereka sebelumnya.
? Konstruktivisme mengggunakan scaffolding, penyediaan group
belajar untuk problem solving individual. (Wilson & Cole, 1991).
? Siswa akan melakukannya pengembangan keterampilan metakognitif
(Savery & Duffy, 1995).
? Siswa akan mendapatkan dukungan melalui cognitive apprenticeship
lingkungan yang kompleks dan bukan menyederhanakan
lingkungan untuk belajar (Savery & Duffy, 1995).
9. Differentiated curriculum
? Dalam konstruktivisme, kurikulum akan
disesuaikan dengan ¡°pengetahuan¡± siswa
sebelumnya
? Semua siswa akan berangkat dari titik
berbeda karena setiap siswa memiliki
pengetahuan yang berbeda sebelumnya
? guru tidak bisa menyesuaikan kurikulum
dengan setiap siswa.
10. Peniadaan Standarisasi
? Pengukuran terhadap hasil belajar siswa menjadi sulit terukur karena
Pengetahuan yang dibangun merupakan representasi dari individu
ketika membangun pengetahuan yang dipelajari.
? Konstruktivisme mengajukrkan penghapusan nilai dan penghapusan
Ujian standar karena hasilnya dapat membandingkan kemajuan
siswa. Prinsip pengukurannya dilakukan dengan tidak
membandingkan kemajuan siswa.
? Konstruktivisme menganjurkan penghapusan standarisasi
kurikulum, memungkinkan Kurikulum disesuaikan dengan
siswa "pengetahuan sebelumnya
11. Jean Piaget (1896-1980)
? Jean Piaget adalah seorang pendidik, ilmuwan,
dan ahli psikologi perkembangan anak yang
berkebangsaan Swiss. Piaget terkenal karena
hasil penelitiannya tentang teori
perkembangan kognitifnya dan dikenal
sebagai perintis besar dalam teori
konstruktivis pengetahuan. Piaget dikenal juga
sebagai tokoh psikologi developmentalis.
? Mulanya Piaget menolong menandai hasil tes-
tes intelegensi dari penelitian yang dilakukan
Binet. Selanjutnya Piaget mendapatkan bahwa
anak anak yang memberikan jawaban salah
secara terus-menerus memiliki pola yang
mirip. Piaget berpendapat bahwa pada diri
anak terdapat pemikiran bersifat dinamik dan
tergorganisasi.
? Pada 1921, menjadi direktur Institut Rousseau
di Jenewa. Mengembangkan tahapan-tahapan
berupa skema, adaptasi berbentuk asimilasi
atau akomodasi, dan kesetimbangan. ada
proses berpikir mulai dari lahir hingga dewasa,
ada tahapan-tahapan kognitif yang
dipengaruhi dari kematangan fisik, aktivitas
dan interaksi sosial
12. Jean Piaget (1896-1980)
Dalam bukunya the Psychology of the Child (1966),
tahapan-tahapan cognitive learning development terdiri
atas
? Sensori motorik(0-2 tahun)
? Pra-operational (2-7 tahun)
? Operational konkrit (7-11 tahun)
? Operation formal (11-15 tahun)
13. Komponen dasar dari teori Piaget
1.Skemata (membuat bangunan blok
pengetahuan)
Skema bayi dimulai dengan
membanting benda-benda adalah
skema favorit bagi bayi untuk
menjajaki dunianya.
Kemudian proses asimilasi terjadi
ketika bayi memasukkan objek dalam
skemanya.
Akomodasi terjadi ketika objek baru
tidak sesuai dengan skema yang telah
ada.
2. Proses transisi dari satu tahapan ke
tahapan berikutnya.
(equilibrium, assimilation and
accommodation)
15. Lev Vygotsky Semyonovich
(1896 ¨C 1934)
? Lev Vygotsky adalah seorang psikolog Soviet,
pengembang social development theory,
perumus teori holistik manusia yang meliputi
pengembangan budaya dan biososial. Ia
terkenal sebagai psikologi sociocultural dan
perumus Vygotsky circle.
? Ketertarikan Vygotsky pada psikologi
perkembangan dan pendidikan anak meliputi
interpretasi psikologi seperti internalisasi
pengetahuan. Vygotsky memperkenalkan
konsep Zone Proximal Development (ZPD),
suatu perkembangan yang menggambarkan
terdapat perbedaan antara potensi kognitif
dengan aktualisasi kognitif manusia.
? Bagi Vygotsky lingkungan Sociocultural
merupakan hal terpenting bagi
pengembangan kognitif seorang anak. Proses
kognitif (bahasa, penalaran dan perasaan)
yang dikembangkan melalui interaksi sosial
merupakan produk dari budaya
16. Lev Vygotsky Semyonovich
? Stimulus interaksi sosial dan budaya sangat penting dalam
perkembangan kognitif. Interaksi sosial dengan
pengetahuan dan bahasa akan mampu meningkatkan ZPD.
? Bahasa menjadi pusat dari perkembangan kognitif mulai
dari interaksi sosial lalu bekembang pada pemahaman
pribadi lalu beralih kepada perkembangan kognitif.
? Teorinya berbeda dengan Piaget yang menyatakan bahwa
bahasa dan interaksi sosial tidak meningkatkan
perkembangan kognitif
17. Erik Erikson (1902-1994)
? Erik Erikson adalah seorang psikolog
Jerman yang terkenal dengan teori delapan
tahap perkembangan psikososial pada
manusia. Sebenarnya Erikson adalah
seorang psikolog Freudian, namun teorinya
lebih tertuju pada perkembangan sosial
pribadi terhadap masyarakat dan
kebudayaan, teorinya berbeda jika
dibandingkan dengan para psikolog
Freudian lainnya.
? Setelah menerbitkan buku Childhood and
Society pada tahun 1950, teori Erikson
terkenal dengan sebutan teori tahapan
perkembangan psikososial.
? Erickson meninggalkan University of
California, mendedikasikan sepuluh tahun
bekerja dan mengajar di Austen Riggs
Center, perawatan fasilitas psikiatri
terkemuka di Stockbridge, Massachusetts.
Pada tahun 1960, Erikson kembali ke
Harvard sebagai profesor perkembangan
manusia dan sebagai profesor tetap di
universitas hingga pensiun pada tahun
1970.
18. ? Teori Psikososial dikembangakan oleh Erik Erikson, teori tentang
delapan tahapan perkembangan pada manusia yang didasarkan pada
peran sosial dan perkembangan diri sepanjang waktu.
? Erikson menjadi terkenal karena upayanya dalam mengembangkan teori
tentang tahap perkembangan manusia yang dirintis oleh Freud.
? Erikson menyatakan bahwa pertumbuhan manusia berjalan sesuai
prinsip epigenetik yang menyatakan bahwa kepribadian manusia
berkembang menurut delapan tahapan. Berkembangnya psikososial
manusia dari satu tahap ke tahap berikutnya ditentukan oleh
keberhasilannya atau ketidakberhasilannya dalam menempuh tahap
sebelumnya
Erik Erikson (1902-1994)
19. Stage Psychological
crisis
Radius of significant
relations
Related elements of
the social order
Rudiments of
ego strength
1 Trust vs. mistrust Maternal person Religion and the
cosmic order
hope
2 Autonomy vs.
shame, doubt
Paternal person Law and social order will
3 Initiative vs. guilt Basic family Theater and ideal
prototype
Purpose
4 Industry vs.
Inferiority
School and
neighborhood
Technological
elements
Competence
5 Identity vs. role
confusion
Peer groups, model of
leadership
Ideological
perspectives
Fidelity
6 Intimacy vs.
Isolation
Partners in friendship,
sex, competition,
cooperation
Pattern of
cooperation and
competition
Love
7 Generativity vs.
stagnation
Divided labor and
household
Currents od
education and
tradition
Care
8 Ego integrity vs.
despair
Humankind. ¡°my kind¡± Collective wisdom Wisdom
Psikososial, Model siklus epigenetik dari Erikson
20. Perkembangan moral
? Kolhberg membangun tahapan moral seperti
tahapan-tahapan Piaget dalam membangun
perkembangan kognitif.
? Kolhberg memandang perkembangan moral
sebagai proses alami yang dapat
ditumbuhkembangkan sama halnya
perkembangan intelektual.
? Kolhberg menekankan moral thinking yang
sangat dipengaruhi dari usia dalam kedewasaan,
kapasitas kognitif dan lingkungan sosial
menyediakan materi dasar agar proses kognitif
dapat berlangsung.
? Melalui sejumlah penelitian yang melibatkan
anak-anak dan orang dewasa dengan kasus
dilematis moral. Kolhberg mengidentifikasikan
enam tahapan perkembangan moral yang
terbagi dalam tiga tingkatan.
21. ? Lawrence Kohlberg,psikolog Universitas Chicago
danUniversitas Harvard. Ia pengikut teori
perkembangan kognitif Jean Piaget, karya Kohlberg
mencerminkan dan bahkan memperluas karya
pendahulunya.
? Kohlberg melanjutkan program doktoralnya di
Universitas Chicago, dan meneliti penalaran moral
anak-anak dan karya awal Jean Piaget dan yang
lainnya. Kohlberg kemudian mengajar di Universitas
Chicago di Komite tentang Perkembangan Manusia,
dan memperpanjang masa tinggalnya dengan dunia
pendidikan.
? Akhir hidup Kohlberg cukup mengenaskan, pada
tahun 1971 ketika ia melakukan pekerjaan lintas
budaya di Belize ia tertular sebuah penyakit tropis.
Akibatnya, ia bergumul dengan depresi dan
penderitaan fisik selama 16 tahun kemudian. Pada 19
Januari 1987, ia meminta cuti satu hari dari Rumah
Sakit Massachusetts tempat ia dirawat, lalu bunuh diri
dengan menenggelamkan dirinya di Samudera
Atlantik.
Lawrence Kohlberg (1927 ¨C 1987)
22. Model Perkembangan moral Kohlberg
Stage Levels Stages Descriptions
1 Pre-
conventional
level
Fokus: egoistik
Stage 1
(ages 6-8)
Orientasi hukuman dan kepatuhan
(Patuh dan menghindari hukuman,
Bagaimana caranya menghindari hukuman?
Stage 2
(ages 8-10)
Individualistik, orientasi egoistik dan minat
pribadi
(Apa untungnya itu buat saya?)
2 Conventional
Level
Fokus: moral
guidelines
Stage 3
(ages 10-
12)
Interpersonal, concordance orientation
(Orientasi anak baik dan anak manis, apa
yang orang lain harapkan dari saya?)
Stage 4
(ages 12-
15)
Orientasi pada peraturan dan hukum
(Apa yang peraturan sebutkan, apa peran
saya?)
3 Post-
conventional
level
Fokus: moral
principals
Stage 5
(ages 15+)
Orientasi kontrak sosial
(Apa kesepakatan kelompok terhadap
kewajiban pribadi saya dalam hal ini?)
Stage 6 Orientasi azas atau prinsip etika universal
(Apa prinsip saya yang memiliki makna
23. Pendidikan Kristen Vs
Kontruktivisme
? Siswa dapat membangun pengetahuannya
sendiri, guru sebagai fasilitator, hal ini
bertentangan dengan kekristenan, karena
guru membimbing anak berkaitan dengan
konsep-konsep kebenaran dan
pengetahuan.
? Sulit mempertanggungjawabkan proses
hasil belajar, karena pengukuran hasil
belajar siswa menjadi sulit terukur hal ini
disebabkan pengetahuan yang dibangun
merupakan representasi dari individu ketika
membangun pengetahuan yang dipelajari.
? Pengendalian pembelajaran dilakukan hanya
oleh murid sendiri mereka menentukan cara
belajar, gaya belajar, dengan pengalaman
langsung menjadi kunci proses pembelajaran.
Hal ini berbeda dengan perspektif kristiani,
yang melibatkan natur murid, natur guru dan
natur belajar