Koperasi berperan penting dalam membangun ekonomi dan sosial Indonesia. Koperasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-programnya dan membantu perekonomian Indonesia yang sedang mengalami krisis. Koperasi juga dapat memberikan kontribusi besar terhadap proses integrasi ekonomi dan sosial serta pembangunan ekonomi melalui peningkatan pendapatan anggotanya.
1 of 4
Download to read offline
More Related Content
Koperasi
1. PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI DI
INDONESIA
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI
Perekonomian Indonesia saat ini telah mengalami krisis penurunan pemasukan , atau peningkatan
angka kemiskinan
Oleh karena itu koperasi sebagai salah satu program pemerintah sangat membantu dalam membangun
perekonomian indonesia yang sedang terpuruk melalui program program nya yang perlahan dapat
menyejahterakan masyarakat indonesia.
I. PERANAN KOPERASI DI NEGARA YANG SEDANG BERKEMBANG
Pembentukan organisasi koperasi yang mandiri dan otonom telah diterima dengan alasan-alasan
sebagai berikut :
Organisasi koperasi relatif terbuka dan demokrasi.
Stuktur dasar dari tipe organisasi kopersi yang bersifat social ekonomis cukup fleksibel.
Para anggota yang termaksud golongan penduduk yang social ekonominya lemah, dapat
memanfaatkan sarana swadaya.
2. II. DAMPAK KOPERASI TERHADAP PROSES PEMBANGUNAN SOSIAL EKONOMI
A. Dampak Mikro dari suatu Koperasi
1. Dampak mikro yang bersifat langsung terhadap para anggota dan perekonomiannya, yang timbul dari
peningkatan jasa pelayanan perusahaan koperasi dan dari kegiatan-kegiatan kelompok koperasi.
2. Dampak mikro yang bersifat tidak langsung terhadap lingkungann organisasi kopersi dapat secara serentak
memberikan kontribusi pada perkembangan social dan ekonomi.
B. Dampak Makro dari Organisi Koperasi
Ada 4 kontribusi-kontribusi dalam beberapa bidang :
1. Politik
Sejumlah harapan dari dampak belajar para anggota koperasi, yang berpartisipasi secara aktif dalam
lembaga-lembaga kopersi yang diorganisasi secara demokratis.
2. Sosial
Wadah ini sebagai perkumpulan yang bersifat sukarela dalam proses pembangunan dari bawah
diharapkan akan bertitik tolak dari struktur social yang ada, dan akan merangsang inovasi-inovasi
tertentu yang dapat mengubah masyarakat tradisional tanpa merusaknya.
3. 3. Ekonomi Sosial
Jika koperasi berhasil meningkatkan pelayanannya secara efisiensi bagi para anggotanya yang secara social
ekonomis lemah dan miskin, maka ia telah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap proses
integrasi ekonomi dan social.
4. Ekonomi
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan ekonomi :
perubahan secara bertahap perilaku para petani dan pengusaha kecil dan menengah yang semula
berpikir tradisional menjadi termotivasi dan akan memperoleh kesempatan untuk memanfaatkan
sumber dayanya sendiri.
diversivikasi struktur produksi, perluasan usaha pengadaan bahan makanan dari bahan mentah.
peningkatan pendapatan dan perbaikan situasi ekonomi para petani, pengrajin, dan pekerja lepas
dapat mengurangi kemiskinan di pedesaan.
peningkatan kegiatan pembentukan modal dan perbaikan modal manusia melalui pendidikan
latihan manajer, karyawan, dan anggota.
transformasi secara bertahap para petani yang orintasinya pada pemenuhan kebutuhan dasar ke
dalam suatu system ekonomi yang semakin berkembang, melalui pembagian kerja dan spesialisasi
yang semakin meningkat.
pengembangan pasar, perbaikan stuktur pasar, perilaku pasar dan prestasi pasar, dan persaingan
semakin efektif akan memperbaiki koordinasi yang saling membantu dari berbagai rencana ekonomi
konsumen dan produsen berbagai barang dan jasa.
4. III. ASPEK-ASPEK POKOK KOPERASI DAN SISTEM EKONOMI
Ada 3 sistem ekonomi yang berbeda berdasarkan kesamaan-kesamaan hakiki yang terdapat dalam struktur
pembuatan keputusan, struktur infomasi dan motivasi pada perekonomian Negara-negara industri.
Sistem perekonomian swasta atau kapitalis, misalnya Amerika Serikat, Republik Federasi Jerman, dan Negara-
negara industri Barat lainnya termasuk Jepang.
Sistem perekonomian sosialis yang direncanakan dari pusat, misalnya Republik Demokrasi Jerman dan Uni Soviet.
Sistem perekonomian pasar sosialis dengan pemilikan masyarakat (Yugoslavia) atau denagn pemiliakn Negara
(Hongaria) yang telah dikembangkan berdasarkan pengalaman-pengalaman negatif yang diperoleh dari penerapan
bentuk perencanaan administratif dari pusat atau berbagai kegiatan ekonomi dan atas berbagai proses
pembangunan.
IV. KOPERASI SEBAGAI SARANA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Jika dilihat dari segi pandangan pemerintah yang mendukung pengembangan koperasi hal tersebut tidak dianggap
sebagai sasaran akhir dalam pengka melaksanakan kebijakan pembangunan nasional. Ada 3 perbedaan penting
mengenai koperasi sebagai sarana pemerintah, sebagai sarana swadaya yang otonom dari para anggota dan
koperasi yang diawasi Negara:
1. Koperasi sebagai sarana atau alat pemerintah, di mana pemerintah mempengaruhi atau mengawasi organisasi
ini secara langsung dan secara administrasi untuk melaksanakan tigas-tugas khusus dan kegiatan-kegiatan tertentu
dalam rangka menerapkan kebijakan dan program pembangunan.
2. Koperasi dipertimbangkan pemerintah sebagai alat swadaya para anggotanya, dan mencoba mempengaruhi
secara tidak langsung agar menunjang kepentingan para anggotanya dan untuk merangsang timbulnya dampak-
dampak yang berkaitan dengan pembangunan
3. Koperasi diawasi Negara, di mana pengaruh administrasi pemerintah secara langsung terhadap penetapan
tujuan dan pengambilan keputusan usaha pada organisasi-organisasi koperasi sering diterapkan.