9. Beribadalah kepada Tuhan dengan
suka cita, datanglah kepada-Nya
dengan sorak-sorai
Mari kita bersama-sama bersuka-cita
9
dalam pujian , mari kita
bernyanyi :
Kidung Jemaat 353 : 1, 2
15. 5:7 Karena itu, saudara-saudara,
bersabarlah sampai kepada kedatangan
Tuhan! Sesungguhnya petani
menantikan hasil yang berharga dari
tanahnya dan ia sabar sampai telah
turun hujan musim gugur dan hujan
musim semi.
17. PETUNJUK HIDUP BARU
(YESAYA 25 : 8)
25:8 Ia akan meniadakan maut untuk
seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan
menghapuskan air mata dari pada segala
muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-
Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN
telah mengatakannya
21. 5:7 Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai
kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani
menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia
sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan
musim semi.
5:8 Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan
hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!
5:9 Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut
dan saling mempersalahkan, supaya kamu
jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di
ambang pintu.
22. 5:10 Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan
dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi
nama Tuhan.
5:11 Sesungguhnya kami menyebut mereka
berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu
telah mendengar tentang ketekunanAyub dan kamu
telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan
baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh
belas kasihan.
25. Menurut Henry Ward, menangis itu
adalah Anugerah.
Dengan air mata, Allah membasuh mata
kita, agar kita melihat negeri yang tidak
kelihatan : yaitu negeri yang tanpa air
mata.
26. Harlod A. Bosley lain lagi pendapatnya.
Penderitaan indentik dengan mendekatkan
kita kepada Tuhan. Sebab menurutnya :
Penderitaan merupakan kesempatan
paling baik untuk berdoa.
28. Sedangkan bagi John Dryden
melalui penderitaanlah kita menikmati
kebahagiaan tertinggi.
29. Benarkah air mata dan penderitaan itu
bermanfaat??
Jawabannya : belum tentu!.
Lion Feuchtwanger berkata :
Oleh penderitaan, hanya yang kuat akan
menjadi lebih kuat ; sedangkan yang lemah
akan bertambah lemah.
.........benar sekali bukan..........?
30. Ada dua sikap yang ekstrim terhadap
penderitaan :
Orang-orang yang tergolong meng-agungkan
penderitaan.
(Kaum Mashokis)
Orang-orang yang berjuang keras
untuk menghindari penderitaan.
(Kaum Hedonis)
31. Oleh sebab itu, jangan bangga dengan
penderitaan, apalagi sampai mencari-cari
penderitaan.
Hanya orang Mashokis-lah yang dengan
sengaja kepingin menderita dan
menikmatinya.
Sebab, hakekat manusia cenderung
mencari nikmat, menghindari sengsara.
32. Oleh Sebab itu, jangan mudah
menyatakan diri bahwa kita adalah
orang yang paling menderita di
muka bumi ini, kalau penderitaan
itu belum sebanding dengan
penderitaan Tuhan Yesus.
Akan tetapi syukurilah apa saja
yang sudah Anda terima selama ini
dari Tuhan.
33. Adakah pembanding penderitaan
diatas dunia ini yang lebih
menyegsarakan...?
Jika dibandingkan dengan penderitaan
Tuhan Yesus diatas Kayu Salib?
Amin!!
35. Pengakuan Iman Rasuli
Aku Percaya Kepada Allah,
Bapa Yang Maha Kuasa,
Khalik Langit dan Bumi.
Dan kepada Yesus Kristus,
AnakNya Yang Tunggal, Tuhan kita.
36. Yang dikandung daripada Roh
Kudus, lahir dari anakdara Maria.
Yang menderita dibawah
pemerintahan Pontus Pilatus,
disalibkan, mati dan dikuburkan.
Turun kedalam kerajaan maut.
37. Pada hari yang ketiga, bangkit pula
dari antara orang mati.
Naik ke sorga, duduk di sebelah
kanan Allah, Bapa Yang Maha
Kuasa dan akan datang dari sana
untuk menghakimi orang yang
hidup dan yang mati.
38. Aku percaya kepada Roh Kudus.
Gereja yang Kudus dan Am.
Persekutuan orang Kudus.
Pengampunan dosa.
Kebangkitan daging
dan hidup yang kekal
AMIN.
(Adik-adik Remaja dimohon duduk kembali)
48. Adik-adik, marilah kita pulang kerumah
kita masing-masing. Marilah kita kembali
belajar dengan giat dan sungguh-sungguh.
Kita harus ingat bahwa, Tuhan tidak pernah
menjanjikan langit selalu berwarna biru,
bunga-bunga mekar tanpa layu, kesukaan
tanpa air mata. Tetapi Tuhan menjanjikan
kekuatan dan kemampuan hari demi hari.
Percayalah...! Tuhan menyertai dan
memberkati kita sekalian.