Mata kuliah Teknik Pengelolaan Air membahas tentang pengelolaan air permukaan dan air tanah, termasuk sistem hidrologi, hidrogeologi, dan konflik ruang air. Mata kuliah ini juga membahas pengelolaan air di tambang terbuka dan tambang bawah tanah serta dampaknya terhadap air."
Dokumen tersebut membahas tentang morfometri daerah aliran sungai (DAS) yang mempengaruhi hasil air dan distribusi aliran. Parameter morfometri DAS meliputi luas DAS, bentuk DAS, median elevasi DAS, panjang sungai, kepadatan alur sungai, dan lainnya. Morfometri DAS dipengaruhi oleh faktor geologi, geomorfologi, hujan, tanah, dan penutupan lahan di DAS tersebut.
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
油
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya aliranpermukaan.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian limpasan, aliranmurni, aliranlangsung
b. Mahasiswa dapat menjelaskan sumber-sumber air yang dapat memberikan masukan kepada aliran sungai
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menyebutkan faktor-faktor yang mem-pengaruhi limpasan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk tempat pengukuran tinggi muka air
e. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja alat pengukur presipitasi serta kelebihan dan kekurangan dari setiap alat.
f. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur kecepatan aliran, luas penampang basah, perimeter basah, dan kemiringan aliran.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hidrograf
h. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk hidrograf aliran.
Makalah ini membahas tentang limpasan hujan dan pengukurannya. Secara singkat, makalah ini menjelaskan tentang:
1. Pemahaman limpasan hujan (runoff) dan bagan siklusnya
2. Metode Mock untuk menghitung ketebalan dan debit limpasan hujan
3. Teknik pengukuran debit sungai
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
油
Dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek teknik sipil yang berkaitan dengan pengaturan dan pemanfaatan air, dibutuhkan suatu analisis hidrologi, sehingga dalam mendesain serta menganalisis faktor-faktor utama dalam pelaksanaan suatu proyek seperti keamanan dan nilai ekonomis, aspek hidrologi tidak dapat diabaikan.
Seorang perencana harus dapat merencanakan bangunan air yang secara optimal mampu untuk mempertahankan kekuatan dan umur bangunan itu sendiri, sehingga dalam periode penggunaannya, bangunan tersebut diharapkan dapat dilalui dengan aman oleh banjir yang terjadi sampai ketinggian debit maksimum tanpa adanya kerusakan pada bangunan tersebut. Permasalahan yang terjadi adalah berapa besar debit yang harus disalurkan melalui bangunan yang besarnya tidak tentu dan berubah-ubah karena adanya banjir. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu perhitungan hidrologi khususnya analisis banjir rancangan.
Analisis hidrologi digunakan untuk memperkirakan debit banjir rencana, ada beberapa metode yang digunakan untuk memperkirakan besarnya debit banjir rencana mulai dari metode Rasional yang cukup sederhana sampai dengan metode yang sangat kompleks yang kemudian telah dikembangkan untuk disesuaikan dengan kondisi setempat, dikarenakan dari beberapa metode yang ada belum tentu sesuai dengan karakteristik daerah aliran sungai (DAS) yang ditinjau. Sehingga dalam memilih metode yang tepat untuk suatu DAS diperlukan kajian yang mendalam agar suatu proyek tersebut aman namun tetap bernilai ekonomis.
Persamaan Rasional merupakan salah satu cara untuk menganalisis debit banjir rencana, namun hasilnya seringkali menghasilkan penyimpangan yang cukup besar sehingga persamaan Rasional dibatasi untuk daerah dengan luas daerah aliran sungai yang kecil, yaitu kurang dari 300 ha (Goldman et.al.,1986).
Metode Rasional dikembangkan berdasarkan asumsi dalam penerapannya bahwa koefisien limpasan (C) dianggap sama untuk berbagai frekuensi hujan dan hanya dapat dihitung nilai debit puncaknya saja, volume dan waktu lamanya hidrograf banjir naik dan turun tidak dapat ditentukan.
Salah satu variabel dalam persamaan Rasional adalah koefisien limpasan (C) , faktor ini merupakan variabel yang paling menentukan hasil perhitungan debit banjir. Koefisien limpasan (C) didefinisikan sebagai perbandingan antara debit puncak aktual dengan debit puncak yang mungkin terjadi. Harga C berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan pada faktor-faktor yang bersangkutan dengan aliran permukaan di dalam sungai, terutama kelembaban tanah, sehingga pemilihan harga koefisien limpasan (C) yang tepat memerlukan pengalaman hidrologi yang luas.
Dengan didasari latar belakang tersebut di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian pada suatu daerah aliran sungai agar pemilihan harga koefisien limpasan (C) pada persamaan Rasional terhadap hidrograf satuan terukur suatu daerah aliran sungai tepat sesuai dengan kondisi DAS, penelitian ini dalam bentuk tugas ak
Dokumen ini membahas bentuk lahan yang terbentuk akibat proses aliran air seperti sungai dan limpasan permukaan. Terdapat beberapa bentuk lahan fluvial seperti kipas aluvial, crevasse-splays, tanggul alam, point bar, dataran banjir, cekungan fluvial, dan teras aluvial. Bentuk-bentuk ini terbentuk dari proses erosi, transportasi, dan deposisi material oleh air mengalir.
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)Sansanikhs
油
Dokumen tersebut membahas tentang geografi tanah dan ilmu tanah. Ia menjelaskan definisi, fungsi, komponen, sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Dokumen ini juga memaparkan tentang profil tanah dan tekstur tanah."
Dokumen tersebut merangkum tentang aliran air tanah, sumber air tanah, hubungannya dengan geologi hidrologi dan mekanika fluida, media peresapan air, proses terjadinya aliran air tanah, pembagian air tanah berdasarkan kedalaman, lapisan tanah yang berperan sebagai akuifer, jenis-jenis akuifer, serta metode pendugaan air tanah melalui penyelidikan permukaan dan bawah permukaan.
1. Dokumen membahas tentang saluran terbuka dan sifat-sifatnya, termasuk jenis saluran, geometri saluran, distribusi kecepatan aliran, rumus Chezy-Manning, dan pengukuran debit saluran terbuka.
2. Ada dua jenis saluran yaitu alami dan buatan, saluran buatan memiliki geometri yang tetap sedangkan saluran alami tidak.
3. Kecepatan aliran bervariasi di sepanjang kedalaman dan maksimum antara 0,75-
Modul pembelajaran terdiri dari petunjuk umum dan kegiatan belajar yang terdiri dari 4 bagian, masing-masing memuat tujuan, uraian materi, latihan dan tes formatif. Mahasiswa harus mengikuti urutan kegiatan dan dapat mengulang bagian yang belum dikuasai.
Kuliah Hidrogeologi membahas genetika, proses, dan dinamika air di litosfer secara kuantitatif dan kualitatif agar mahasiswa dapat menganalisis hidrogeologi dengan baik. Kuliah ini memerlukan praktikum lapangan untuk menghasilkan laporan akhir. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat menganalisis sistem hidrogeologi suatu daerah dengan tepat.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Joy Irman
油
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas berbagai kebutuhan air baku, termasuk kebutuhan air domestik, non-domestik, industri, peternakan, perikanan, pemeliharaan sungai, dan irigasi."
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Joy Irman
油
Teknologi pengolahan air limbah domestik secara lokal (on-site) meliputi MCK umum, tangki septik, filter anaerobik, anaerobic baffled reactor, constructed wetland, bidang resapan, sumur resapan, dan anaerobic biogas reactor. Masing-masing teknologi memiliki kelebihan dan keterbatasan tertentu sesuai dengan kondisi lokasi dan skalanya.
Teks tersebut membahas mengenai sumber air baku dan rancangan bangunan pengambilan. Sumber air baku yang digunakan adalah air sungai Lenovo dengan debit 1,4 liter/detik. Teks ini juga menjelaskan berbagai jenis bangunan pengambilan air seperti direct intake, indirect intake, dan spring intake beserta komponen-komponennya seperti screen, pompa intake, dan kriteria desainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk lahan fluvial yang terbentuk akibat proses aliran air seperti erosi, transportasi, dan sedimentasi yang menghasilkan berbagai bentuk lahan seperti dataran banjir, teras sungai, dan gosong sungai."
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata airZaidil Firza
油
Dokumen tersebut membahas tentang monitoring dan evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai (DAS), yang meliputi monitoring debit air, sedimentasi, dan kualitas air guna mengetahui perkembangan tata air DAS. Dokumen ini juga menjelaskan kriteria dan indikator untuk menilai kinerja pengelolaan DAS dalam aspek tata air, sedimen, dan kualitas air.
Dokumen tersebut membahas tentang akuifer, yang didefinisikan sebagai lapisan bawah tanah yang mengandung dan mampu mengalirkan air. Dibahas pula jenis, parameter, dan litologi akuifer serta istilah terkait seperti aquiclude dan aquitard.
Siklus air adalah pergerakan air di bumi yang terjadi secara terus menerus. Air berpindah antara lautan, atmosfer, dan daratan melalui proses penguapan, kondensasi, hujan, dan limpasan. Energi yang mendorong siklus air berasal dari panas matahari. Gangguan terhadap siklus air dapat terjadi akibat aktivitas manusia seperti pembangunan berlebihan dan kerusakan lingkungan.
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
油
Dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek teknik sipil yang berkaitan dengan pengaturan dan pemanfaatan air, dibutuhkan suatu analisis hidrologi, sehingga dalam mendesain serta menganalisis faktor-faktor utama dalam pelaksanaan suatu proyek seperti keamanan dan nilai ekonomis, aspek hidrologi tidak dapat diabaikan.
Seorang perencana harus dapat merencanakan bangunan air yang secara optimal mampu untuk mempertahankan kekuatan dan umur bangunan itu sendiri, sehingga dalam periode penggunaannya, bangunan tersebut diharapkan dapat dilalui dengan aman oleh banjir yang terjadi sampai ketinggian debit maksimum tanpa adanya kerusakan pada bangunan tersebut. Permasalahan yang terjadi adalah berapa besar debit yang harus disalurkan melalui bangunan yang besarnya tidak tentu dan berubah-ubah karena adanya banjir. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu perhitungan hidrologi khususnya analisis banjir rancangan.
Analisis hidrologi digunakan untuk memperkirakan debit banjir rencana, ada beberapa metode yang digunakan untuk memperkirakan besarnya debit banjir rencana mulai dari metode Rasional yang cukup sederhana sampai dengan metode yang sangat kompleks yang kemudian telah dikembangkan untuk disesuaikan dengan kondisi setempat, dikarenakan dari beberapa metode yang ada belum tentu sesuai dengan karakteristik daerah aliran sungai (DAS) yang ditinjau. Sehingga dalam memilih metode yang tepat untuk suatu DAS diperlukan kajian yang mendalam agar suatu proyek tersebut aman namun tetap bernilai ekonomis.
Persamaan Rasional merupakan salah satu cara untuk menganalisis debit banjir rencana, namun hasilnya seringkali menghasilkan penyimpangan yang cukup besar sehingga persamaan Rasional dibatasi untuk daerah dengan luas daerah aliran sungai yang kecil, yaitu kurang dari 300 ha (Goldman et.al.,1986).
Metode Rasional dikembangkan berdasarkan asumsi dalam penerapannya bahwa koefisien limpasan (C) dianggap sama untuk berbagai frekuensi hujan dan hanya dapat dihitung nilai debit puncaknya saja, volume dan waktu lamanya hidrograf banjir naik dan turun tidak dapat ditentukan.
Salah satu variabel dalam persamaan Rasional adalah koefisien limpasan (C) , faktor ini merupakan variabel yang paling menentukan hasil perhitungan debit banjir. Koefisien limpasan (C) didefinisikan sebagai perbandingan antara debit puncak aktual dengan debit puncak yang mungkin terjadi. Harga C berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan pada faktor-faktor yang bersangkutan dengan aliran permukaan di dalam sungai, terutama kelembaban tanah, sehingga pemilihan harga koefisien limpasan (C) yang tepat memerlukan pengalaman hidrologi yang luas.
Dengan didasari latar belakang tersebut di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian pada suatu daerah aliran sungai agar pemilihan harga koefisien limpasan (C) pada persamaan Rasional terhadap hidrograf satuan terukur suatu daerah aliran sungai tepat sesuai dengan kondisi DAS, penelitian ini dalam bentuk tugas ak
Dokumen ini membahas bentuk lahan yang terbentuk akibat proses aliran air seperti sungai dan limpasan permukaan. Terdapat beberapa bentuk lahan fluvial seperti kipas aluvial, crevasse-splays, tanggul alam, point bar, dataran banjir, cekungan fluvial, dan teras aluvial. Bentuk-bentuk ini terbentuk dari proses erosi, transportasi, dan deposisi material oleh air mengalir.
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)Sansanikhs
油
Dokumen tersebut membahas tentang geografi tanah dan ilmu tanah. Ia menjelaskan definisi, fungsi, komponen, sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Dokumen ini juga memaparkan tentang profil tanah dan tekstur tanah."
Dokumen tersebut merangkum tentang aliran air tanah, sumber air tanah, hubungannya dengan geologi hidrologi dan mekanika fluida, media peresapan air, proses terjadinya aliran air tanah, pembagian air tanah berdasarkan kedalaman, lapisan tanah yang berperan sebagai akuifer, jenis-jenis akuifer, serta metode pendugaan air tanah melalui penyelidikan permukaan dan bawah permukaan.
1. Dokumen membahas tentang saluran terbuka dan sifat-sifatnya, termasuk jenis saluran, geometri saluran, distribusi kecepatan aliran, rumus Chezy-Manning, dan pengukuran debit saluran terbuka.
2. Ada dua jenis saluran yaitu alami dan buatan, saluran buatan memiliki geometri yang tetap sedangkan saluran alami tidak.
3. Kecepatan aliran bervariasi di sepanjang kedalaman dan maksimum antara 0,75-
Modul pembelajaran terdiri dari petunjuk umum dan kegiatan belajar yang terdiri dari 4 bagian, masing-masing memuat tujuan, uraian materi, latihan dan tes formatif. Mahasiswa harus mengikuti urutan kegiatan dan dapat mengulang bagian yang belum dikuasai.
Kuliah Hidrogeologi membahas genetika, proses, dan dinamika air di litosfer secara kuantitatif dan kualitatif agar mahasiswa dapat menganalisis hidrogeologi dengan baik. Kuliah ini memerlukan praktikum lapangan untuk menghasilkan laporan akhir. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat menganalisis sistem hidrogeologi suatu daerah dengan tepat.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Upflow Anaerobic Filter - Per...Joy Irman
油
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas berbagai kebutuhan air baku, termasuk kebutuhan air domestik, non-domestik, industri, peternakan, perikanan, pemeliharaan sungai, dan irigasi."
Opsi Teknologi Air Limbah Domestik Sistem Setempat (On-Site)Joy Irman
油
Teknologi pengolahan air limbah domestik secara lokal (on-site) meliputi MCK umum, tangki septik, filter anaerobik, anaerobic baffled reactor, constructed wetland, bidang resapan, sumur resapan, dan anaerobic biogas reactor. Masing-masing teknologi memiliki kelebihan dan keterbatasan tertentu sesuai dengan kondisi lokasi dan skalanya.
Teks tersebut membahas mengenai sumber air baku dan rancangan bangunan pengambilan. Sumber air baku yang digunakan adalah air sungai Lenovo dengan debit 1,4 liter/detik. Teks ini juga menjelaskan berbagai jenis bangunan pengambilan air seperti direct intake, indirect intake, dan spring intake beserta komponen-komponennya seperti screen, pompa intake, dan kriteria desainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk lahan fluvial yang terbentuk akibat proses aliran air seperti erosi, transportasi, dan sedimentasi yang menghasilkan berbagai bentuk lahan seperti dataran banjir, teras sungai, dan gosong sungai."
9.monitoring dan evaluasi kinerja das dan tata airZaidil Firza
油
Dokumen tersebut membahas tentang monitoring dan evaluasi pengelolaan daerah aliran sungai (DAS), yang meliputi monitoring debit air, sedimentasi, dan kualitas air guna mengetahui perkembangan tata air DAS. Dokumen ini juga menjelaskan kriteria dan indikator untuk menilai kinerja pengelolaan DAS dalam aspek tata air, sedimen, dan kualitas air.
Dokumen tersebut membahas tentang akuifer, yang didefinisikan sebagai lapisan bawah tanah yang mengandung dan mampu mengalirkan air. Dibahas pula jenis, parameter, dan litologi akuifer serta istilah terkait seperti aquiclude dan aquitard.
Siklus air adalah pergerakan air di bumi yang terjadi secara terus menerus. Air berpindah antara lautan, atmosfer, dan daratan melalui proses penguapan, kondensasi, hujan, dan limpasan. Energi yang mendorong siklus air berasal dari panas matahari. Gangguan terhadap siklus air dapat terjadi akibat aktivitas manusia seperti pembangunan berlebihan dan kerusakan lingkungan.
Teks tersebut membahas tentang air tanah dan siklus hidrologi. Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah dan terkandung di antara butir-butir tanah atau pori-pori batuan. Air tanah berasal dari air hujan yang merembes ke dalam tanah dan mengalir di bawah permukaan tanah hingga memasuki akuifer. Siklus hidrologi meliputi proses evaporasi, infiltrasi, aliran permukaan, dan aliran air tanah yang saling terkait
Teks tersebut membahas tentang air tanah dan siklus hidrologi. Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah dan terkandung di antara butir-butir tanah atau pori-pori batuan. Air tanah berasal dari air hujan yang merembes ke dalam tanah dan mengalir di bawah permukaan tanah hingga memasuki akuifer. Siklus hidrologi meliputi proses evaporasi, infiltrasi, aliran permukaan, dan aliran air tanah yang saling terkait
Teks tersebut membahas tentang air tanah dan siklus hidrologi. Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah dan terkandung di antara butir-butir tanah atau pori-pori batuan. Air tanah berasal dari air hujan yang merembes ke dalam tanah dan mengalir di bawah permukaan tanah hingga memasuki akuifer. Siklus hidrologi meliputi proses evaporasi, infiltrasi, aliran permukaan, dan aliran air tanah yang saling terkait
Teks tersebut membahas tentang air tanah dan siklus hidrologi. Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah dan terkandung di antara butir-butir tanah. Siklus hidrologi meliputi proses evaporasi, infiltrasi ke tanah, dan aliran permukaan air. Air akan terus bergerak melalui siklus ini antara atmosfer, daratan, dan samudera.
Air tanah merupakan air yang bergerak di dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Hidrologi mempelajari siklus air di bumi, termasuk asal, pergerakan, dan distribusi air baik di atas maupun di bawah permukaan tanah. Air tanah berfungsi sebagai sumber air bersih dan penopang beban permukaan. Air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah bebas dan tertekan, dan bergerak sesuai model alir
Air tanah merupakan air yang bergerak di dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Hidrologi mempelajari tentang air termasuk siklus hidrologi di mana air berpindah antara atmosfer, daratan, dan samudera melalui proses evaporasi, presipitasi, dan aliran permukaan maupun bawah tanah. Air tanah terbentuk dari air hujan yang menyusup ke dalam tanah dan bergerak di antara butir-butir tanah serta
Air tanah merupakan air yang bergerak di dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Hidrologi mempelajari tentang air termasuk siklus hidrologi di mana air berpindah antara atmosfer, daratan, dan samudera melalui proses evaporasi, transpirasi, presipitasi, infiltrasi, dan aliran permukaan maupun bawah tanah. Air tanah terdiri atas air bebas dan tertekan, serta dipengaruhi oleh litologi dan geomorfolog
Air tanah merupakan air yang bergerak di dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Hidrologi mempelajari air di bumi, termasuk siklus dan pergerakan air tanah. Air tanah dapat bergerak ke permukaan melalui celah tanah atau mengalir ke sungai, danau, atau laut.
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air antara lautan, atmosfer, dan daratan yang terjadi secara terus menerus karena penguapan, pembentukan awan, hujan, dan aliran air di permukaan dan bawah tanah. Siklus ini menjelaskan mengapa kuantitas air di Bumi relatif tetap walaupun terus digunakan.
1. Mata kuliah : Teknik Pengelolaan Air (TA 7008)
Kredit : 2 sks
Pengelolaan air meliputi air permukaan dan air tanah. Penjelasan
sistem hidrologi dan hidrogeologi, ruang air serta konflik kepentingan
ruang antara manusia dan air, tambang terbuka dan tambang bawah
tanah serta dampaknya terhada air, pengelolaan air di kegiatan
tambang terbuka dan tambang bawah tanah, kriteria batuan NAF dan
PAF, keterbentukan air asam tambang dan pengelolaannya, Juga
dibahas pengelolaan sumberdaya air berdasarkan aturan yang
berlaku.
Pustaka
1. Guymon, Gary, L., Unsaturated Zone Hydrology, Prentice Hall, New Jersey, 1994
2. Kitano, Y., Geochemistry of Water, Dowden, Hutchinson and Ross, Inc., 1975
3. Kodoatie, R.J. dan R. Sjarief, Tata Ruang Air, Penerbit Andi, Jogyakarta, 2010
4. Matthess, George, The Properties of Groundwater, John Wiley and Sons, 1982
5. Notodajmojo, S., Pencemaran Tanah & Air Tanah, Penerbit ITB, Bandung, 2005.
2. Materi pertemuan
1. Air permukaan dan air tanah
2. DAS, sungai , iklim dan pengolahan data untuk iklim
3. Curah hujan, Pola Thiesen dan lainnya
4. Perhitungan peramalan bajir dan debit banjir puncak di suatu DAS
5. Air asam tambang, klasifikasi batuan PAF dan NAF
6. Zat pencemar dan kontaminan pada air
7. Pencemaran air permukaan dan pengelolaan yang dilakukan
8. Pergerakan air tanah
9. Transport kontaminan dalam tanah
10. Pencemaran airtanah dan pengelolaan yang dilakukan
3. KULIAH-1
RUANG UNTUK AIR
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet
lain dalam sistem tata surya dan menutup hampir 71% permukaan
bumi (http://id.wikipedia.org/wiki/air, 2009 ; Matthews, 2005)
Semua organisma yang hidup dan tersusun dari sel-sel yang berisi air
sedikitnya 60% dan aktifitas metaboliknya mengambil tempat di larutan
air (Enger dan Smith, 2000)
Untuk tanaman, kebutuhan air juga mutlak
Air bersifat sumberdaya terbarukan dengan kesetimbangan yang harus
terjaga
4. Siklus hidrologi
Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi,
presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses
siklus hidrologi dapat berjalan secara kontinu.
Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk
hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau
kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi
kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh
tanaman sebelum mencapai tanah.
5. Siklus hidrologi tertutup (Toth, 1990; Chow dkk, 1988)
Siklus tertutup
Konsep dasar keseimbangan air secara global di bumi.
Bagian input (recharges) dan output (discharges) yang merupakan siklus hidrologi dan hidrogelologi
menjadi seimbang disebut siklus hidrologi tertutup (closed system diagram of the global
hydrological cycle).
6. Aliran Permukaan dan aliran air tanah
dalam system terbuka pada suatu
lokasi tertentu (Lewin, 1985 dalam
Toth, 1990)
Siklus hidrologi terbuka
Jika sistem tertutup dipotong pada suatu bagian tertentu dari seluruh sistem aliran
permukaan.
Aliran air tanah dipotong pada suatu bagian tertentu dari seluruh sistem aliran
8. A diagram, by Circle of Blue, illustrating
just how little freshwater the world has to
work with. If all the worlds water were to fit
inside 100 glasses, the supply available to
humanity would not fill three quarters of
one glass.
A mere 0.26 percent of the water on Earth
is drinkable.
Betapa sedikit air tawar di dunia yang dapat
dimanfaatkan.
Ilustrasi :
Jika semua air di dunia dimuatkan ke dalam
100 gelas, pasokan air tawar yang tersedia
bagi umat manusia tidak akan mengisi tiga
perempat dari satu gelas tersebut.
If all the worlds water was to be held in a 5L container,
the usable freshwater source would occupy only a
teaspoon (Villers, 2008).
10. Proses perjalanan air yang merupakan siklus hidrologi terus bergerak secara
kontinu meliputi :
Penguapan/evaporasi: Terjadi pada air laut karena panas matahari yang merupakan
sumber air terbesar. Evaporasi juga terjadi pada sungai, danau, rawa, tambang,
embung, situ-situ, waduk, dll.
Evapotranspirasi: Air diambil oleh tanaman melalui akar-akarnya yang dipakai untuk
kebutuhan hidup dari tanaman tersebut disebut dengan transpirasi, lalu air di dalam
tanaman juga keluar berupa uap akibat energi panas matahari (evaporasi). Proses
pengambilan air oleh akar tanaman kemudian terjadinya penguapan dari tanaman
disebut sebagai evapo-transpirasi.
11. Hujan turun:
Uap air akibat dari evaporasi dan evapo-transpirasi bergerak di atmosfir (udara)
kemudian akibat perbedaan temperatur di atmosfir dari panas menjadi dingin maka air
akan terbentuk akibat kondensasi dari uap menjadi keadaan cairan (from air to liquid
state).
Bila temperatur berada di bawah titik beku (freezing point) Kristal-kristal es terbentuk.
Tetesan air kecil (tiny droplet) tumbuh oleh kondensasi dan berbenturan dengan tetesan
air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara turbulen sampai pada kondisi yang cukup
besar menjadi butir-butir air.
Apabila jumlah butir air sudah cukup banyak dan akibat berat sendiri (secara gravitasi)
butir-butir air itu akan turun ke bumi dan proses turunnya butir butiran air ini disebut
dengan hujan. Bila temperatur udara turun sampai di bawah 0oCelcius, maka butiran air
akan berubah menjadi salju (Chow dkk, 1988).
12. Air hujan di tanaman: Air hujan jatuh atau mengalir melalui tanaman. Bila tanaman
cukup rimbun maka perlu waktu yang relatif lama untuk air mencapai tanah.Waktu air
mengalir melalui tanaman berbeda-beda untuk tiap jenis tanaman.
Aliran permukaan (run-off): secara gravitasi (alami) air mengalir dari daerah yang
tinggi ke daerah yang rendah, dari gunung-gunung, pegunungan ke lembah, lalu ke
daerah lebih rendah, sampai ke daerah pantai dan akhirnya akan bermuara ke laut
(dapat juga bermuara ke danau). Aliran air ini disebut aliran permukaan tanah karena
bergerak di atas muka tanah.
Banjir/genangan: Terjadi banjir dan genangan akibat luapan sungai atau drainase yang
tak mampu mengalirkan air. Banjir atau genangan juga terjadi di daerah rendah berupa
cekungan atau retensi.
13. Aliran sungai: Aliran permukaan biasanya akan memasuki daerah tangkapan air
(catchment area) atau daerah aliran sungai (DAS) menuju ke sistem jaringan sungai.
Dalam sistem sungai aliran mengalir mulai dari sistem sungai yang kecil menuju ke
sistem sungai yang besar dan akhirnya akan menuju mulut sungai atau sering disebut
estuari yaitu tempat bertemunya sungai dengan laut. Dapat juga berakhirnya sistem
sungai di danau.
Transpirasi: Seperti telah diuraikan di 2., air dalam tanah diambil oleh tanaman melalui
akar-akarnya yang dipakai untuk kebutuhan hidup dari tanaman tersebut.
Kapiler : Air dalam tanah mengalir dari aliran air tanah karena mempunyai daya kapiler
untuk menaikkan air ke vadose zone menjadi butiran air tanah (soil moisture), demikian
juga butiran air tanah ini naik secara kapiler ke permukaan tanah.
Infiltrasi : Sebagian dari air permukaan tanah akan meresap ke dalam tanah dalam
bentuk infiltrasi.
14. Aliran antara (interflow): Yaitu air di daerah vadose zone yang mengalir menuju
jaringan sungai, waduk, situ-situ, danau.
Aliran dasar (base flow) : Yaitu aliran air tanah yang mengisi sistem jaringan sungai,
waduk, situ-situ, rawa, dan danau.
Aliran run-out: Yaitu aliran air tanah yang langsung menuju ke laut.
Perkolasi : Air dari soil moisture di daerah vadose zone yang mengisi aliran air tanah.
Kapiler : Yaitu aliran dari air tanah yang mengisi soil moisture.
16. Proses perjalanan air dalam Siklus Hidrologi (Mays, 2001; Maidment, 1993; Grigg, 1996;
Viesman &Lewis, 2003; Kodoatie & Sjarief, 2007 dengan modifikasi).
17. Hidrogelologi dan geohidrologi
Hidrogeologi adalah studi tentang air tanah dan hubungannya
dengan kondisi geologi di wilayah tersebut. Terkadang juga disebut
Geohidrologi
Geohidrologi adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang air
tanah. Terkadang juga disebut sebagai hidrogeologi
Menurut Todd (1980) hidrologi airtanah didefenisikan sebagai ilmu
yang mempelajari tentang keterbentukan, distribusi dan pergerakan
air yang berada di bawah permukaan bumi. Terkadang lebih umum
disebut Hidrogeologi
Hidrologi air tanah merupakan cabang Hidrologi yang mengkaji
tentang keterbentukan, keterdapatan dan pergerakan air pada zona
jenuh (saturated zone)
Hydrostratigraphy adalah identifikasi satuan batuan untuk dipetakan
atas dasar sifat hidrolik (aquifer / akuitar) yang memiliki cakupan
lateral cukup besar dan dapat membentuk kerangka geologi untuk
sistem hidrogeologi
18. Hydrostratigraphy
Sand & Gravel
Sand
Shale / Mudstone
Till
Clay
Stratigraphic Lithologic Hydrostratigraphic
Surficial Deposits Surficial Aquitard
Floral Aquifer
Floral Fm
Floral Aquitard
Empress Gp Empress Aquifer
Bearpaw Fm Bedrock Aquitard
19. Hidrogeologi Regional
Awal studi karakterisasi hidrogeologi di suatu wilayah atau daerah
adalah membangun hidrostratigrafi dengan mengidentifikasi satuan
batuan yang dapat dialiri (akuifer) dan tidak dapat dialiri (akuitar)
untuk dipetakan.
Membangun peta hidrodtratigrafi dilakukan dengan menggunakan
prinsip-prinsip pemetaan bawah permukaan dengan cara pemetaan
yang standard berbasis urutan unit stratigrafi.
Penekanan diberikan kepada karakterisasi sifat hidrolik batuan
dalam setiap unit genetik pada berbagai skala menggunakan data
dari berbagai sumber termasuk thin section, core studies, slug test,
DSTs and pumpu test.
20. Hydrostratigraphy by Maxey (1964)
Istilah unit hidrostratigrafi pertama kali dikemukana oleh Maxey
(1964) untuk "tubuh batuan dengan cakupan lateral yang cukup luas
yang membentuk kerangka geologi untuk sistem hidrologi yang
berbeda.
Maxey (1964) mengidentifikasi kebutuhan untuk menentukan satuan
unit air tanah yang didasarkan tidak hanya pada karakteristik litologi
tertentu tetapi juga termasuk parameternya yang berlaku terutama
untuk pergerakan air, keterbentukan, dan penyimpanan."
21. Seaber (1982; 1986; 1988) mengusulkan definisi unit
hydrostratigraphic sebagai "tubuh batuan dibedakan oleh
porositas dan permeabilitas, yang dianggapnya lebih konsisten
dengan menentukan nomenklatur satuan stratigrafi.
Dengan definisi ini, Seaber telah mengakomodasi pengamatan
bahwa satuan hidrostratigrafi dapat terjadi dalam satu atau
lebih unit litostratigrafi.
Seaber (1988) mencoba untuk mendeskripsikan unit
hidrostratigrafi yang dapat diterapkan untuk semua lingkungan
geologi dengan fokus pada sifat material dari batu atau
sedimen.
Hydrostratigraphy by Seaber (1982)
22. Potensi Sumber Daya Air Permukaan
Air permukaan: sumber air yang terdapat di atas
permukaan bumi, dapat dilihat secara visual dengan
tidak menggunakan peralatan tertentu.
97%
Air Laut
3%
Air Tawar
0,3%
Air Sungai
2,7%
Salju
23. Sumber Daya Air Permukaan
Sungai: suatu torehan dipermukaan lahan yang didalamnya
terdapat air dan mengalir secara terus menerus (kontinu)
ataupun pada waktu tertentu (intermitten).
Daerah sungai meliputi: aliran air, bantaran, tanggul, dan areal
yang dinyatakan sebagai daerah sungai.
Danau: cekungan alamiah dipermukaan bumi dan terdapat
genangan air yang mempunyai volume yang besar.
Waduk : merupakan danau buatan yang dipergunakna untuk
kepentingan tertentu, sepeti PLTA, sumber air bersih, dll
Fungsi utama waduk biasanya memperbaiki dan menstabilkan
aliran air sungai, baik dengan pengaturan penyediaan air yang
tidak tetap dari suatu aliran sungai.
24. Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik
tinggi di mana air yang berasal dari air hujan yang jatuh, terkumpul dalam kawasan
tersebut.
Kegunaan suatu DAS adalah menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang
jatuh di atasnya melalui sungai
Dalam DAS terdapat makhluk hidup dan lingkungannya saling berinteraksi
membentuk wilayah, yang secara ekologi, tunggal dan seragam.
27. Menentukan luasan DAS
Peta topografi skala 1 : 50.000, dapat diperoleh dari Badan Koordinasi Survey
dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Badan Geologi, atau dapat juga
diperoleh dari dinas pengairan suatu wilayah
Perhatikan sungai Utama di wlayah DAS dimaksud
Tarik garis yang membatasi suatu besaran DAS
Hitung luasan DAS, dapat menggunakan planimeter, digitasi, dan lainnya
Note : Perhatikan sub DAS