Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan dan operasi matematika pada sistem bilangan biner. Secara singkat, dibahas tentang konversi antar sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal serta operasi dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pada sistem bilangan biner beserta penggunaan komplemen untuk mempermudah operasi pengurangan.
2. Pendahuluan
Komputer digital -> sistem yang memproses informasi
diskrit
Elemen diskrit -> biner (0/1)
Input yang bukan bilangan biner diubah terlebih dahulu
ke dalam bilangan biner.
Sistem bilangan : base atau radix (r)
Macam sistem bilangan :
Desimal : r=10
Biner : r=2
Oktal : r=8
Heksadesimal r=16
dsb
2
3. Sistem-Sistem Bilangan
Sistem-Sistem
Bilangan secara matematis:
Bilangan : Dr = d n 1d n 2 d1d 0 , d 1 d n
Nilai :
Dr = i = n d i r i
n 1
Contoh-2:
desimal:
5185.6810 = 5x103 + 1x102 + 8x101 + 5x100 + 6 x 10-1 + 8 x 10-2
= 5x1000 + 1x100 + 8x10 + 5 x 1 + 6x.1 + 8x.01
biner
(radiks=2, digit={0, 1})
100112 = 1 16 + 0 8 + 0 4 + 1 2 + 1 1 = 1910
|
|
MSB
LSB
3
101.0012 = 1x4 + 0x2 + 1x1 + 0x.5 + 0x.25 + 1x.125 = 5.12510
4. Sistem-Sistem Bilangan Umum
Sistem
Radiks
Desimal
r=10
{0,1,2,3,4,5,6,7,8,9}
Biner
r=2
{0,1}
Oktal
r= 8
{0,1,2,3,4,5,6,7}
Heksadesimal
r=16
{0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A, B, C, D, E, F}
2
4
Desimal
0
1
Heksa 0 1
Biner 0000 0001
Oktal
0
1
3
2
3
Himpunan/elemen Digit
5
4
25510
111111112
6
5
Contoh
7
6
8
7
3778
9
8
FF16
10 11 12 13 14 15
9
A
B
C
D
E
F
0010 0011 0100 0101 0110 0111 1000 1001 1010 1011 1100 1101 1110 1111
2
3
4
5
6
7
10 11 12 13 14 15 16 17
4
8. Desimal ke biner
Untuk
bilangan desimal bulat
Gunakan
pembagian dgn 2 secara suksesif sampai
sisanya = 0.
Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu
sisa yang pertama akan menjadi least significant bit
(LSB) dan sisa yang terakhir menjadi most
significant bit (MSB).
8
10. Desimal ke biner (lanj.)
Untuk
bilangan desimal di belakang koma
kalikan
dengan 2 secara berulang sampai fraksi hasil
perkalian = 0 (atau sampai jumlah penempatan biner
yang diharapkan).
Digit
kesleuruhan hasil perkalian memrupakan
jawaban, dengan yang pertama MSB, dan yang
terakhir LSB.
10
12. Desimal ke Oktal
Untuk bilangan bulat
Gunakan pembagian dgn 8 secara suksesif sampai
sisanya = 0.
Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu sisa
yang pertama akan menjadi LSB dan sisa yang
terakhir menjadi MSB.
Untuk bilangan desimal di belakang koma :
kalikan dengan 8 secara berulang sampai fraksi hasil
perkalian = 0 (atau sampai jumlah penempatan biner
yang diharapkan).
Digit keseluruhan hasil perkalian merupakan jawaban,
dengan yang pertama MSB, dan yang terakhir
LSB.
12
13. Desimal ke Oktal (lanj.)
Contoh : Konversi 153.513 ke oktal sampai 8 angka di belakang
koma
Untuk bilangan desimal bulat 153
153 / 8 = 19 sisa 1 (LSB)
/ 8 = 2 sisa 3
/ 8 = 0 sisa 2 (MSB)
15310 = 2318
Untuk bilangan desimal dibelakang koma 0.513
0.513 x 8 = 4.104
0.104 x 8 = 0.832
0.832 x 8 = 6.656
0.656 x 8 = 5.248
0.248 x 8 = 1.984
0.984 x 8 = 7.872
4
0
6
5
1
7
(MSB)
(LSB)
0.51310 = .4065178
Sehingga 153.51310 = 231.4065178
13
14. Biner ke Oktal/Heksadesimal
Base/radix
oktal = 8 = 23
Base/radix heksadesimal =16 = 2 4
Konversi dari biner ke oktal maupun ke
heksadesimal dilakukan dengan cara
mengelompokkan bilangan biner tiap 3
digit (oktal) atau 4 digit (heksadesimal)
dimulai dari tanda koma ke kiri dan ke
kanan.
14
18. Penjumlahan aritmatika Biner
Mirip
spt penjumlahan bil. Desimal, dua
bil. biner dijumlahkan melalui
penambahan setiap pasangan bit-bit
bersamaan dengan propagasi carry.
Contoh:
Cout dr bit ke-5
= Cin dr bit ke-6
18
19. Pengurangan aritmatika Biner
Dua
bil. Biner dikurangkan melalui
pengurangan setiap pasangan bit-bit berikut
suatu borrowing, jika diperlukan.
Contoh:
19
20. Perkalian Biner
Contoh:
11
X 13
-------33
11
______
143
11 x 13 = ?
1011
multiplicand (4 bits)
X 1101
multiplier (4 bits)
------------------1011
0000
1011
1011
--------------------10001111
Hasil kali (8 bits)
20
23. Latihan konversi bilangan
1. Konversi desimal ke biner, oktal, heksa
a. 1231
b. 673.23
2. Konversi biner ke desimal, oktal, heksa
a. 101110
b. 1110101.11
3. Konversi oktal ke biner
a. 623
b. 715
4. Konversi heksa ke biner
a. 15F
b. A7
23
24. Latihan op. aritmatika biner
Lakukan operasi aritmatika biner :
80 : 20 = ?
13 x 7 = ?
46 + 27 = ?
89 24 = ?
24
26. Komplemen
digunakan untuk menyederhanakan
operasi pengurangan atau untuk manipulasi
logika.
Ada 2 macam :
rs
komplemen
(r-1)s komplemen
Contoh
:
r=10
(desimal) : 10s dan 9s komplemen
r=2 (biner) : 2s dan 1s komplemen
dst
26
27. rs komplemen
rs = ( rn N)
N : bilangan
r : basis bil.
n : jumlah digit N
10s komplemen dari 546700
= 1000000 546700 = 453300
10s komplemen dari 012398
= 1000000 012398 = 987602
2s komplemen dari 1011000
= 10000000 1011000 = 0101000
2s komplemen dari 0101101
= 10000000 0101101 = 1010011
27
28. (r-1)s komplemen
(r-1)s = rn - rm N
N : bilangan r : basis bil. n : jumlah digit integer N
m : jumlah digit pecahan N
9s komplemen dari 546700
= 106 - 100 546700 = 453299
9s komplemen dari 0.3267
= 100 - 104 0.3267 = 0.6732
1s komplemen dari 1011000
= 27 20 1011000 = 0100111
1s komplemen dari 0101101
= 27 - 20 0101101 = 1010010
28
31. Pengurangan dengan
2s Komplemen
Pengurangan
2 n-digit bilangan M-N pada basis
r dapat dilakukan sbb :
Tambahkan
M dengan rs komplemen dari N
M + ( rn N ) = M - N + r n
Jika M>=N, hasil penjumlahan menghasilkan carry
(sisa), yang kemudian dibuang dengan cara
mengurangi dengan rn.
hasil akhir = M - N
Jika M<N, hasil penjumlahan tidak menghasilkan
carry
hasil = rn ( N M )
hasil akhir diperoleh dari rs komplemen dari hasil
hasil akhir = - rs komplemen (hasil)
31
32. Contoh (1)
Menggunakan 10s komplemen, lakukan
pengurangan 72532 3250.
M=
10s komplemen N =
Jumlah =
Buang carry 105 =
Hasil =
72532
96750 +
169282
100000
69282
32
33. Contoh (2)
Menggunakan 10s komplemen, lakukan
pengurangan 3250 - 72532.
M=
10s komplemen N =
Jumlah =
03250
27468 +
30718
Hasil = -(10s komplemen 30718) = -69282
33
34. Contoh (3)
Menggunakan 2s komplemen, lakukan
pengurangan 1010100 1000011
M=
1010100
2s komplemen N =
0111101 +
Jumlah = 10010001
Buang carry 27 = 10000000 0010001
34
35. Contoh (4)
Menggunakan 2s komplemen, lakukan
pengurangan 1000011 1010100
M
2s komplemen N
Jumlah
= 1000011
= 0101100 +
= 1101111
Hasil = - (2s komplemen 1101111) = -0010001
35
36. Pengurangan dengan
1s Komplemen
Pengurangan
2 n-digit bilangan M-N pada basis
r dapat dilakukan sbb :
Tambahkan
M dengan rs komplemen dari N
M + ( r n r m N ) = M - N + r n - rm
Jika M>=N, hasil penjumlahan menghasilkan carry
(sisa), yang kemudian dibuang dengan cara
menambahkan carry ke hasil penjumlahan
Jika M<N, hasil penjumlahan tidak menghasilkan
carry. Hasil akhir diperoleh dari (r-1)s komplemen
dari hasil.
hasil akhir = - (r-1)s komplemen (hasil)
36
37. Contoh (1)
X Y = 1010100 1000011
X
1s komplemen N
Jumlah
Tambahkan carry
=
1010100
=
0111100 +
= 10010000
=
1 +
0010001
37
38. Contoh (2)
X Y = 1000011 1010100
M
1s komplemen N
Jumlah
= 1000011
= 0101011 +
= 1101110
Hasil = - (1s komplemen 1101110) = -0010001
38
40. Kode Desimal
Kode
biner untuk bilangan desimal
minimum terdiri dari 4 digit.
Ada 5 macam kode desimal :
BCD
(Binary Code Decimal) atau 8421
Excess-3, diperoleh dari BCD + (11) 2
84-2-1
2421
Biquinary
atau 5043210
40
42. Konversi Desimal ke Kode Biner
Setiap
digit bilangan desimal di konversi
ke n-digit kode desimal.
Contoh : Bilangan desimal 639
BCD
Excess-3
84-2-1
2421
Biquinary
: 0110 0011 1001
: 1001 0110 1100
: 1010 0101 1111
: 1100 0011 1111
: 1000010 0101000 1010000
42
43. Komplemen
9s
komplemen dari suatu bilangan desimal
diperoleh mengubah 1 jadi 0 dan 0 jadi 1,
kecuali BCD.
Contoh :
395
dengan 2421 = 0011 1111 1011
9s komplemen dari 395 = 1100 0000 0100 =
604
123 dengan BCD = 0001 0010 0011
9s komplemen dari 123 = 1110 1101 1100 = xxx
43
44. Kode Pendeteksian Error
Pengiriman
data melalui media kabel
ataupun yang lain kadang menimbulkan
error.
Error terjadi ketika data yang diterima
tidak sesuai dengan data yang dikirim
atau perubahan 0 jadi 1 atau sebaliknya.
Pendeteksian error dapat dilakukan
dengan menambahkan satu bit (parity bit)
pada akhir data.
44
45. Parity Bit
Merupakan
ekstra bit yang disisipkan
pada pesan untuk menjadikan total 1s
yang dikirim genap atau ganjil.
Macam
Odd
Parity (parity ganjil)
Even Parity (parity genap)
45
47. Keunggulan
gray
code daripada
bilangan biner bahwa
hanya satu bit yang
berubah untuk ke
bilangan selanjutnya
Gray Code
0
0000
1
Gray Code
Desimal
0001
2
0011
3
0010
4
0110
5
0111
6
0101
7
0100
8
1100
9
1101
10
1111
11
1110
12
1010
13
1011
14
1001
15
47
1000
48. Kode ASCII
ASCII
(American Standard Code fir
Information Interchange)
Terdiri dari 128 karakter, yaitu :
26
huruf besar (A sampai Z)
26 huruf kecil (a sampai z)
10 numerik (1 sampai 9)
32 karakter spesial , spt %, * dan $
34 karakter nonprinting
48
50. Contoh
Huruf
A memiliki kode ASCII 1000001
(kolom 100, baris 0001)
Karakter { memiliki kode ASCII 1111011
Dsb.
50
51. Latihan
1. Lakukan proses pengurangan dengan
dan tanpa komplemen (ubah dulu ke
biner) :
482 256 = ?
2. Lakukan pengurangan 2 bilangan
dengan menggunakan komplemen
(ubah dulu ke biner)
324 742 = ?
51