際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KULIAH PENGANTAR
FIQH/USUL FIQH
IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
Kompetensi
 Mahasiswa mempunyai pengetahuan
tentang pengertian fiqh dan usul
fiqh, dan syari`ah.
 Mahasiswa mempunyai pengetahuan
metode berpikir dalam fiqh dan
ushul fiqh.
 Mahasiswa mampu memahami
perbedaan yang terjadi dalam fiqh.
Pengertian Fiqh, Ushul Fiqh dan
Syari`ah
Fiqh

悋
:
悋惺 悋
 Pemahaman yang mendalam

悋
:

悋惠惶 悋惆惠悋  悋惺悸 悋愆惘惺悸 惡悋悋忰悋 悋惺
悸
(
慍惘悸 悋惡 忰惆
)
 Ilmu yang menerangkan hukum syara` yang `amali yang
diambil dari dalil yang terinci.
Terusane
Usul Fiqh
悋 悋惶
:
悋惶

悋
悋惶
:
悋惶
:
惺 惡 悋
 Sesuatu yang di atasnya didirikan sesuatu.
 Sesuatu yang dijadikan dasar bagi fiqh.
 Sesuatu yang diatasnya dibangun fiqh.
Terusane

悋 悋惶
:

悋 悋 惡悋 惠惶 悋惠 悋惡忰惓 惡悋悋惺惆 悋惺
愕惠悋惆悸
悋惠惶悸 悋惆惠悋  悋惺悸 悋愆惘惺悸 悋悋忰悋
(
悋悋惡 惺惡惆
悽悋
)
 Ilmu tentang kaidah-kaidah dan
pembahasan-pembahasan yang digunakan
sebagai alat untuk memperoleh hukum
syara`yang amali dari dalil-dalil yang
tafsili
Syariah

愆惘惺悸
:
愆惘惺 愆惘惺
:
愆惘惡 惶惆 悋悵 惘惆悋悋悄
:
悋愕惠悸 悋愀惘悸
 Sumber air yang dituju (didatangi) untuk minum
 Jalan yang lurus.

 惺惡悋惆 悋 愆惘惺 悋
悋惺悋悋 悋悋悽悋 悋惺惡悋惆悋惠 悋惺悋悧惆
惠
悋忰悋悸 惴
悋惆  愕惺悋惆惠 惠忰 悋悽惠悸 愆惺惡悋 
悋悋悽惘悸 悋
(
悋愀悋 悽 悋惺
)
 Apa-apa yang ditetapkan oleh Allah bagi hambanya baik
mengenai `aqidah, ibadat, akhlak mua`malat maupun tatanan
kehidupan lainnya dengan segala cabangnya yang bermacam-
macam guna merealisasikan kebahagiaan mereka baik di
dunia maupun di akhirat.
Terusane.
Syari`ah

惺悋 悗 悋 惺惡悋惆 悋 愕悋 悋惠 悋悋忰悋

惠惺悸 悋惠 愕悋悄 悋忰悋悸  惶悋忰
悋 惡悋悋惺悋

惡悋悋悽悋 悋 惡悋惺悋悧惆
(
悵惘 愕悋 忰惆
)
 Hukum-hukum yang ditetapkan oleh allah
bagi hambanya agar mereka menjadi orang
yang beriman, beramal saleh dalam
kehidupannya, baik yang berkaitan dengan
perbuatan, aqidah maupun akhlaq.
Fungsi :
1. Pedoman dan petunjuk bagi manusia
di dalam mengatur diri dan
masyarakat.
2. Alat penyeimbang di antara unsur
yang baik dan yang tidak baik yang
terdapat di dalam diri manusia.
3. Alat untuk mendidik manusia menjadi
suci lahir dan batin.
Asas syari`ah
1. Meniadakan kepicikan/kesempitan.
悋忰惘悴  meniadakan hal-hal yang menyulitkan
masyarakat, yang dapat menghabiskan daya
kekuatan manusia dalam melaksanakannya.
2. Menyedikitkan beban.
悋惠 悸 tidak membanyakkan beban sehingga
beban yang diperintahkan dapat dijalankan
tanpa menimbulkan kepayahan.
3. Berangsur-angsur dalam menetapkan Hukum.
4. Sejalan dengan kemaslahatan manusia.
5. Mewujudkan keadilan yang merata.
Obyek ilmu fiqh-u fiqh
1. Perbuatan, perkataan dan
tindakan mukallaf yang
berkaitan dengan Allah.
2. Perbuatan, perkataan dan
tindakan mukallaf yang
berkaitan dengan
sesamanya.
3. Ibadah
4. Al-ahwal asy-syahsiyyah,
hukum kekeluargaan.
5. Al- Mu`amalat al-Maliyyah,
hukum kebendaan, hak milik.
6. Al-Jinayat al-`uqubah, hukum
pidana.
7. Al-ahkam al-Murafa`at,
hukum acara peradilan.
1. Membicarakan dan
menyelidiki tentang keadaan
dalil-dalil syar`i serta
menyelidiki pula bagaimana
caranya dalil-dalil tersebut
menunjukkan hukum-hukum
yang berhubungan dengan
perbuatan mukallaf.
2. Hukum,hakim, al-mahkum
`alaih (mukallaf, subyek), al-
mahkum fih (perbuatan
mukallaf, obyek).
3. Sumber-sumber hukum
4. Metode istinbat
hukum/mengeluarkan
5. Ijtihad, syarat-syarat, metode,
Fiqh adalah persoalan ijtihadi
1. Ijtihadi mengindikasikan mungkin salah
tapi mungkin juga benar.
2. Ijtihadi mengindikasikan adanya proses
mencari kebenaran dengan bingkai
syari`ah (aqidah dan akhlaq)
3. Adanya jaminan perolehan point bagi
yang melakukannya.(lihat hadis)
4. Hasil ijtihad bukan kitab suci.
Kenapa terjadi perbedaan hasil
ijtihad (fiqh)
1. Faktor Internal:
 Kondisi obyektif teks al-Qur`an yang memungkinkan dibaca
beragam.
 Kondisi obyektif dari kata-kata dalam al-Qur`an yang
memungkinkan ditafsirkan beragam.
 Adanya ambiguitas/musytarak makana dalam al-Qur`an.
2. Faktor Eksternal:
 Kondisi subyektif mufassir.
 Kondisi sosiokultural yang melingkupinya.
 Kondisi politik.
 Pra konsepsi.
 Siapa, Kapan, dimana
Terusane
 悴 悋愃愕悋 悋惶悋悸 悋 惠 悋悵悋 悋悋 悋悵 悋悋 悋
悋惺惡 悋 悋惘悴 惡惘悗愕 悋愕忰悋 悋惘悋 悋 悋惆
(
悋悋悧惆
6
)
 悋
.
惠 惆悋  惘惡 悋 悋惠惡 悵

 惘悄 惓惓悸 惡悋愕 惠惘惡惶 悋愀惠
 Harimau Makan Sapi Mati
 Pak, permisi mau ke belakang.
1. Bagaimana sikap kita menghadapi perbedaan
yang ada ?
Menghadapi perbedaan yang ada ?
1. Harus menentukan pilihan yang anda yakini
kebenarannya.
2. Agar yakin, maka perlu terus belajar, supaya
mengetahui dg pasti.
3. Kebenaran fiqh: ijtihadi: mungkin benar-
mungkin salah.
4. Menyisakan ruang bagi menghormati
keputusan orang lain dalam menentukan
pilihan kebenaran versi mereka.
Arti penting sikap
1. Mempunyai wawasan dan menumbuhkan sikap
toleran terhadap berbagai perbedaan pendapat.
2. Untuk mengembangkan dan menyadarkan
adanya pluralitas dalam pendapat/ijtihad.
3. Untuk menghindarkan adanya taqdisul
afkar/pensakralan pemikiran.
Dalil
 Dalil: petunjuk terhadap sesuatu, baik
konkrit maupun abstrak, petunjuk itu
kepada kebaikan maupun kejelekan.
1. Asal dalil:
a. Naqli: Dalil yang berasal dari teks secara langsung.
b. `aqli: Dalil yang berasal dari pikiran manusia.
2. Cakupan dalil:
a. Kulli: dalil yang isinya mencakup banyak satuan hukum.
 悴惺悋 悋悋惘惷  悋  悽 悋惆 
(
悋惡惘悸
29
)
b. Juz`i/tafsili: dalil yang hanya menunjuk pada satuan
hukum saja.
 悋慍悋悸 悋惠悋 悋惶悋悸 悋悋
(
悋惡惘悸
43
)
Terusane dalil.
3. Kekuatan dalil:
a. Qat`i: dalil yang mendatangkan kepastian/keyakinan.
 Qat`i wurud/subut: dalil yang diyakini datangnya dari
pembuat syara`. (Al-Qur`an, hadis mutawatir, hadis
masyhur.)
 Qat`i dalalah: dalil yang lafaz dan susunan katanya tegas
dan jelas menunjuk arti/maksud tertentu.
 悴惆悸 悋悧悸 悋 悋忰惆  悋悴惆悋 悋慍悋 悋悋慍悋悸
(
悋惘
2
)
b. Zanni: dalil yang mendatangkan dugaan kuat.
 Zanni wurud/subut: dalil yang diduga keras datangnya
dari pembuat syara`.(hadis ahad)
 Zanni dalalah: dalil yang lafaz atau susunan katanya
tidak jelas dan tidak tegas menunjukkan pada
arti/maksud tertentu.
 惘悄 惓悋惓悸 惡悋愕 惠惘惡惶 悋愀惠
(
悋惡惘悸
228
)
Penggunaan dalil oleh imam
mazhab
Abu Hanifah
1. Kitabullah/al-Qur`an
2. As-Sunnah
3. Al-Ijma`
4. Al-Qiyas
5. Istihsan
6. `Urf
Asy-Syafi`I
1. Al-Qur`an
2. As-sunnah
3. Al-Ijma`
4. Qiyas
Terusane
Imam Malik
1. Kitabullah/al-Qur`an
2. Saunnah rasul yang
sahih
3. Amal penduduk
madinah
4. Al-Qiyas
5. Maslahah mursalah
Ahmad Ibn Hanbal
1. Nas
 Al-Qur`an
 Hadis marfu`
2. Fatwa sahabat/ijma`
sahabat
3. Hadis mursal dan
hadis hasan
4. Al-Qiyas
Terusane

悋悋 悋 悋惘愕 悋愀惺悋 悋 悋愀惺悋 悋悋 悋悵 悋悋 悋
惘
悋 悋惘愕 悋 悋 惘惆 愆悧  惠慍惺惠 悋 
惠 
惠悋悋 悋忰愕 悽惘 悵 悋悋悽惘 悋 惡悋 惠悗
(
悋愕
悋悄
54
)
 Taat kepada Allah
 Taat kepada rasul
 Taat kepada ulil amri
 Apabila beda pendapat:
 Kembalikan kepada Allah
 Kembalikan kepada rasul
Terusane..
Dialog antara Nabi dengan Mu`az Ibn Jabal

悋  惷悋悄  惺惘惷 悋悵悋 惠惷 
:
悋 惡惠悋惡 悋惷
.
悋
:
悋
悋  悋 惠悋惡  惠悴惆 
:
惶惺 悋 惘愕 惡愕悸
.
悋
:

惠悴惆  悋
悋 悋 惡惘悋 悋悴惠惆  悋 惠悋惡  悋 悋 惘愕 愕悸 
.

惺悋悵 悋
:
悋 惶惆惘 惶惺 悋 惘愕 惷惘惡
:
惘愕  悋悵  悋忰惆

悋 惘愕 惘惷 悋 悋 惘愕
 Kitabullah
 Sunnah rasul
 Ra`yu
Fiqih
Bersuci/taharah
1. Bersuci dari : Najis: Mukhaffafah, mutawassitah,
dan mugalladah.
: Hadas: kecil dan besar.
2. Alat-alat bersuci: air, debu, dan batu.
 Bersuci dari najis : dengan air-debu
: dengan batu
 Bersuci dari hadas: dengan air (wudu,mandi)
: dengan debu (tayamum)
Terusane.
3. Cara bersuci:
 Wudu : dengan air
 Mandi : dengan air
 Tayamum : dengan debu
 Istinja` : dengan air/batu
 Mengilangkan najis: dengan air/air dan debu
Terusane
Salat
1. Salat : fardu : `ain : kewajiban individu
: kifayah: kewajiban sosial.
: Sunnah : Rawatib/ mengiringi salat fardu
: mutlaq
: hajah
: tahjjud
: witir
: tarawih
: kusuf/ gerhana matahari
: khusuf/ gerhana bulan
: Istisqa`/ minta hujan
: hari raya : idul fitri dan adha.
Terusane.
 Syarat :
 愕  惡 悋悋 惶忰 悋 悋
Sesuatu perbuatan tidak sah/lengkap kecuali ada (syarat
itu), tetapi ia bukan bagian dari perbuatan itu.
 Rukun :
  惡 悋悋 惶忰 悋 悋
Sesuatu perbuatan tidak sah/lengkap kecuali ada (rukun
itu), dan ia bagian dari perbuatan itu.

More Related Content

Kuliah pengantar-fiqh1 (1)

  • 2. Kompetensi Mahasiswa mempunyai pengetahuan tentang pengertian fiqh dan usul fiqh, dan syari`ah. Mahasiswa mempunyai pengetahuan metode berpikir dalam fiqh dan ushul fiqh. Mahasiswa mampu memahami perbedaan yang terjadi dalam fiqh.
  • 3. Pengertian Fiqh, Ushul Fiqh dan Syari`ah Fiqh 悋 : 悋惺 悋 Pemahaman yang mendalam 悋 : 悋惠惶 悋惆惠悋 悋惺悸 悋愆惘惺悸 惡悋悋忰悋 悋惺 悸 ( 慍惘悸 悋惡 忰惆 ) Ilmu yang menerangkan hukum syara` yang `amali yang diambil dari dalil yang terinci.
  • 4. Terusane Usul Fiqh 悋 悋惶 : 悋惶 悋 悋惶 : 悋惶 : 惺 惡 悋 Sesuatu yang di atasnya didirikan sesuatu. Sesuatu yang dijadikan dasar bagi fiqh. Sesuatu yang diatasnya dibangun fiqh.
  • 5. Terusane 悋 悋惶 : 悋 悋 惡悋 惠惶 悋惠 悋惡忰惓 惡悋悋惺惆 悋惺 愕惠悋惆悸 悋惠惶悸 悋惆惠悋 悋惺悸 悋愆惘惺悸 悋悋忰悋 ( 悋悋惡 惺惡惆 悽悋 ) Ilmu tentang kaidah-kaidah dan pembahasan-pembahasan yang digunakan sebagai alat untuk memperoleh hukum syara`yang amali dari dalil-dalil yang tafsili
  • 6. Syariah 愆惘惺悸 : 愆惘惺 愆惘惺 : 愆惘惡 惶惆 悋悵 惘惆悋悋悄 : 悋愕惠悸 悋愀惘悸 Sumber air yang dituju (didatangi) untuk minum Jalan yang lurus. 惺惡悋惆 悋 愆惘惺 悋 悋惺悋悋 悋悋悽悋 悋惺惡悋惆悋惠 悋惺悋悧惆 惠 悋忰悋悸 惴 悋惆 愕惺悋惆惠 惠忰 悋悽惠悸 愆惺惡悋 悋悋悽惘悸 悋 ( 悋愀悋 悽 悋惺 ) Apa-apa yang ditetapkan oleh Allah bagi hambanya baik mengenai `aqidah, ibadat, akhlak mua`malat maupun tatanan kehidupan lainnya dengan segala cabangnya yang bermacam- macam guna merealisasikan kebahagiaan mereka baik di dunia maupun di akhirat.
  • 7. Terusane. Syari`ah 惺悋 悗 悋 惺惡悋惆 悋 愕悋 悋惠 悋悋忰悋 惠惺悸 悋惠 愕悋悄 悋忰悋悸 惶悋忰 悋 惡悋悋惺悋 惡悋悋悽悋 悋 惡悋惺悋悧惆 ( 悵惘 愕悋 忰惆 ) Hukum-hukum yang ditetapkan oleh allah bagi hambanya agar mereka menjadi orang yang beriman, beramal saleh dalam kehidupannya, baik yang berkaitan dengan perbuatan, aqidah maupun akhlaq.
  • 8. Fungsi : 1. Pedoman dan petunjuk bagi manusia di dalam mengatur diri dan masyarakat. 2. Alat penyeimbang di antara unsur yang baik dan yang tidak baik yang terdapat di dalam diri manusia. 3. Alat untuk mendidik manusia menjadi suci lahir dan batin.
  • 9. Asas syari`ah 1. Meniadakan kepicikan/kesempitan. 悋忰惘悴 meniadakan hal-hal yang menyulitkan masyarakat, yang dapat menghabiskan daya kekuatan manusia dalam melaksanakannya. 2. Menyedikitkan beban. 悋惠 悸 tidak membanyakkan beban sehingga beban yang diperintahkan dapat dijalankan tanpa menimbulkan kepayahan. 3. Berangsur-angsur dalam menetapkan Hukum. 4. Sejalan dengan kemaslahatan manusia. 5. Mewujudkan keadilan yang merata.
  • 10. Obyek ilmu fiqh-u fiqh 1. Perbuatan, perkataan dan tindakan mukallaf yang berkaitan dengan Allah. 2. Perbuatan, perkataan dan tindakan mukallaf yang berkaitan dengan sesamanya. 3. Ibadah 4. Al-ahwal asy-syahsiyyah, hukum kekeluargaan. 5. Al- Mu`amalat al-Maliyyah, hukum kebendaan, hak milik. 6. Al-Jinayat al-`uqubah, hukum pidana. 7. Al-ahkam al-Murafa`at, hukum acara peradilan. 1. Membicarakan dan menyelidiki tentang keadaan dalil-dalil syar`i serta menyelidiki pula bagaimana caranya dalil-dalil tersebut menunjukkan hukum-hukum yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf. 2. Hukum,hakim, al-mahkum `alaih (mukallaf, subyek), al- mahkum fih (perbuatan mukallaf, obyek). 3. Sumber-sumber hukum 4. Metode istinbat hukum/mengeluarkan 5. Ijtihad, syarat-syarat, metode,
  • 11. Fiqh adalah persoalan ijtihadi 1. Ijtihadi mengindikasikan mungkin salah tapi mungkin juga benar. 2. Ijtihadi mengindikasikan adanya proses mencari kebenaran dengan bingkai syari`ah (aqidah dan akhlaq) 3. Adanya jaminan perolehan point bagi yang melakukannya.(lihat hadis) 4. Hasil ijtihad bukan kitab suci.
  • 12. Kenapa terjadi perbedaan hasil ijtihad (fiqh) 1. Faktor Internal: Kondisi obyektif teks al-Qur`an yang memungkinkan dibaca beragam. Kondisi obyektif dari kata-kata dalam al-Qur`an yang memungkinkan ditafsirkan beragam. Adanya ambiguitas/musytarak makana dalam al-Qur`an. 2. Faktor Eksternal: Kondisi subyektif mufassir. Kondisi sosiokultural yang melingkupinya. Kondisi politik. Pra konsepsi. Siapa, Kapan, dimana
  • 13. Terusane 悴 悋愃愕悋 悋惶悋悸 悋 惠 悋悵悋 悋悋 悋悵 悋悋 悋 悋惺惡 悋 悋惘悴 惡惘悗愕 悋愕忰悋 悋惘悋 悋 悋惆 ( 悋悋悧惆 6 ) 悋 . 惠 惆悋 惘惡 悋 悋惠惡 悵 惘悄 惓惓悸 惡悋愕 惠惘惡惶 悋愀惠 Harimau Makan Sapi Mati Pak, permisi mau ke belakang. 1. Bagaimana sikap kita menghadapi perbedaan yang ada ?
  • 14. Menghadapi perbedaan yang ada ? 1. Harus menentukan pilihan yang anda yakini kebenarannya. 2. Agar yakin, maka perlu terus belajar, supaya mengetahui dg pasti. 3. Kebenaran fiqh: ijtihadi: mungkin benar- mungkin salah. 4. Menyisakan ruang bagi menghormati keputusan orang lain dalam menentukan pilihan kebenaran versi mereka.
  • 15. Arti penting sikap 1. Mempunyai wawasan dan menumbuhkan sikap toleran terhadap berbagai perbedaan pendapat. 2. Untuk mengembangkan dan menyadarkan adanya pluralitas dalam pendapat/ijtihad. 3. Untuk menghindarkan adanya taqdisul afkar/pensakralan pemikiran.
  • 16. Dalil Dalil: petunjuk terhadap sesuatu, baik konkrit maupun abstrak, petunjuk itu kepada kebaikan maupun kejelekan. 1. Asal dalil: a. Naqli: Dalil yang berasal dari teks secara langsung. b. `aqli: Dalil yang berasal dari pikiran manusia. 2. Cakupan dalil: a. Kulli: dalil yang isinya mencakup banyak satuan hukum. 悴惺悋 悋悋惘惷 悋 悽 悋惆 ( 悋惡惘悸 29 ) b. Juz`i/tafsili: dalil yang hanya menunjuk pada satuan hukum saja. 悋慍悋悸 悋惠悋 悋惶悋悸 悋悋 ( 悋惡惘悸 43 )
  • 17. Terusane dalil. 3. Kekuatan dalil: a. Qat`i: dalil yang mendatangkan kepastian/keyakinan. Qat`i wurud/subut: dalil yang diyakini datangnya dari pembuat syara`. (Al-Qur`an, hadis mutawatir, hadis masyhur.) Qat`i dalalah: dalil yang lafaz dan susunan katanya tegas dan jelas menunjuk arti/maksud tertentu. 悴惆悸 悋悧悸 悋 悋忰惆 悋悴惆悋 悋慍悋 悋悋慍悋悸 ( 悋惘 2 ) b. Zanni: dalil yang mendatangkan dugaan kuat. Zanni wurud/subut: dalil yang diduga keras datangnya dari pembuat syara`.(hadis ahad) Zanni dalalah: dalil yang lafaz atau susunan katanya tidak jelas dan tidak tegas menunjukkan pada arti/maksud tertentu. 惘悄 惓悋惓悸 惡悋愕 惠惘惡惶 悋愀惠 ( 悋惡惘悸 228 )
  • 18. Penggunaan dalil oleh imam mazhab Abu Hanifah 1. Kitabullah/al-Qur`an 2. As-Sunnah 3. Al-Ijma` 4. Al-Qiyas 5. Istihsan 6. `Urf Asy-Syafi`I 1. Al-Qur`an 2. As-sunnah 3. Al-Ijma` 4. Qiyas
  • 19. Terusane Imam Malik 1. Kitabullah/al-Qur`an 2. Saunnah rasul yang sahih 3. Amal penduduk madinah 4. Al-Qiyas 5. Maslahah mursalah Ahmad Ibn Hanbal 1. Nas Al-Qur`an Hadis marfu` 2. Fatwa sahabat/ijma` sahabat 3. Hadis mursal dan hadis hasan 4. Al-Qiyas
  • 20. Terusane 悋悋 悋 悋惘愕 悋愀惺悋 悋 悋愀惺悋 悋悋 悋悵 悋悋 悋 惘 悋 悋惘愕 悋 悋 惘惆 愆悧 惠慍惺惠 悋 惠 惠悋悋 悋忰愕 悽惘 悵 悋悋悽惘 悋 惡悋 惠悗 ( 悋愕 悋悄 54 ) Taat kepada Allah Taat kepada rasul Taat kepada ulil amri Apabila beda pendapat: Kembalikan kepada Allah Kembalikan kepada rasul
  • 21. Terusane.. Dialog antara Nabi dengan Mu`az Ibn Jabal 悋 惷悋悄 惺惘惷 悋悵悋 惠惷 : 悋 惡惠悋惡 悋惷 . 悋 : 悋 悋 悋 惠悋惡 惠悴惆 : 惶惺 悋 惘愕 惡愕悸 . 悋 : 惠悴惆 悋 悋 悋 惡惘悋 悋悴惠惆 悋 惠悋惡 悋 悋 惘愕 愕悸 . 惺悋悵 悋 : 悋 惶惆惘 惶惺 悋 惘愕 惷惘惡 : 惘愕 悋悵 悋忰惆 悋 惘愕 惘惷 悋 悋 惘愕 Kitabullah Sunnah rasul Ra`yu
  • 22. Fiqih Bersuci/taharah 1. Bersuci dari : Najis: Mukhaffafah, mutawassitah, dan mugalladah. : Hadas: kecil dan besar. 2. Alat-alat bersuci: air, debu, dan batu. Bersuci dari najis : dengan air-debu : dengan batu Bersuci dari hadas: dengan air (wudu,mandi) : dengan debu (tayamum)
  • 23. Terusane. 3. Cara bersuci: Wudu : dengan air Mandi : dengan air Tayamum : dengan debu Istinja` : dengan air/batu Mengilangkan najis: dengan air/air dan debu
  • 24. Terusane Salat 1. Salat : fardu : `ain : kewajiban individu : kifayah: kewajiban sosial. : Sunnah : Rawatib/ mengiringi salat fardu : mutlaq : hajah : tahjjud : witir : tarawih : kusuf/ gerhana matahari : khusuf/ gerhana bulan : Istisqa`/ minta hujan : hari raya : idul fitri dan adha.
  • 25. Terusane. Syarat : 愕 惡 悋悋 惶忰 悋 悋 Sesuatu perbuatan tidak sah/lengkap kecuali ada (syarat itu), tetapi ia bukan bagian dari perbuatan itu. Rukun : 惡 悋悋 惶忰 悋 悋 Sesuatu perbuatan tidak sah/lengkap kecuali ada (rukun itu), dan ia bagian dari perbuatan itu.