Dokumen tersebut membahas tentang mikroalga Skeletonema sp. yang termasuk ke dalam divisi Bacillariophyta. Mikroalga ini berbentuk kotak berantai dengan ukuran 4-15 mikron dan mereproduksi secara vegetatif melalui pembelahan sel serta secara generatif dengan pembentukan auxospora. Skeletonema sp. dapat diisolasi dari perairan laut dan tumbuh optimal pada suhu 25-27 derajat Celcius.
1 of 15
More Related Content
Kultur mikroalga skeletonema
1. KULTUR MIKROALGA
Kelompok
SKELETONEMA 5 dan 6
Kelas B
Siu Semar S. L. 30047 Masfuroh 30060
Favian S. 30049 Puspasari N. T. 30063
Wiatri Larasati 30051 Priesty Dyah A. 40073
Afiyatul Aini 30057 Dyah Ayu M. P 40074
2. Mikroalga
Mikroalga adalah mikroorganisme
fotosintetik dengan morfologi sel yang
bervariasi, baik uni-selular maupun
multiselular (membentuk koloni kecil).
Mikroalga umumnya bersel satu atau
berbentuk benang, sebagai tumbuhan dan
dikenal sebagai fitoplankton.
3. Karakteristik Mikroalga
kelompok tumbuhan berukuran renik yang termasuk dalam
kelas alga
eukariotik
diameternya antara 3-30 亮m, baik sel tunggal maupun koloni
hidup di seluruh wilayah perairan tawar maupun laut
umumnya bersifat fotosintetik dengan pigmen fotosintetik hijau
(klorofil), coklat(fikosantin), biru kehijauan (fikobilin), dan
merah (fikoeritrin).
5. Skeletonema
Divisi : Bacillariophyta
Class : Bacillariophycea
Ordo : Bacillariales
Sub Ordo : Coscinodiscine
Genus : Skeletonema
Species : Skeletonema sp. (Bougis, 1979 )
6. Morfologi
o Sel mempunyai kemampuan membentuk
skeleton eksternal silica (frustule)
o Bahan utama penyusun dinding sel adalah
silicat dan dindingnya lebih tipis dibandingkan
dengan jenis diatom lain.
o Berbentuk kotak berantai dengan cytoplasma
yang memenuhi dinding sel.
o Berukuran 4-15 mikron meter.
7. Lanjutan
o Volume sel rata-rata 154 mikrom meter kubik.
o Sel terdiri dari dua bagian yaitu tutup epiteka
yang berukuran lebih besar dan wadah
hipoteka yang ukurannya lebih kecil.
o Pigmen penyusun sel yang menyebabkan
warna sel kuning keemasan adalah fuxoanthin
( Daulay, 1993; Apriyanto et.al. 1999)
8. Habitat
Skeletonema sp. hidup di air laut (alam)
dengan;
Intensitas cahaya 500 12000 lux
Salinitas optimal 25-29 ppt
Suhu 20 34 oC ( u/ pertumbuhan)
suhu optimalnya 25-27 oC
Derajat keasaman (pH) berkisar 7,5-8
12. Keterangan Gambar :
a. Tahap I : Tahap Induksi, pada tahap ini
bibit masih beradaptasi dengan lingkungan
dan tidak terjadi pembelahan sel.
b. Tahap II : Tahap Eksponental, tahap ini
ditandai dengan pembelahan sel yang
sangat cepat.
c. Tahap III : Tahap Linier, tahap ini ditandai
dengan laju pertumbuhan sel yang mulai
menurun.
13. d. Tahap IV : Tahap Stasioner, pada tahap
ini ditandai dengan laju pertumbuhan sel
yang seimbang dengan laju kematian
e. Tahap V : Tahap Kematian, pada tahap
ini ditandai dengan laju kematian yang
lebih tinggi dibandingkan dengan laju
pembelahan sel, biasanya terlihat
banyaknya rantai-rantai putih pada media
kultur.
14. Menurut Martosudarmo dan Mulani (1990)
cara mempertahankan kultur agar tetap
eksponental antara lain :
Memindahkan bibit yang masih dalam
tahap eksponental ke dalam skala yang
lebih besar (batch culture).
Memelihara kultur dalam volume yang
besar dan dipanen secara berkala, diikuti
dengan penambahan air bersih dan pupuk
(continous culture)
15. Bougis, P. (1979), Marine Plankton Ecology,
American Elsevier Publishing Company, New
York
Martosudarmo dan Wulani (1990), Petunjuk
Pemeliharaan Kultur Murni dan Massal
Mikroalga. Proyek Pengembangan Budidaya
Udang Situbondo. Situbondo.