2. Persiapan yang baik akan memudahkan
dalam perakitan komputer serta
menghindari permasalahan yang mungkin
timbul.Hal yang terkait dalam persiapan
meliputi:
? Penentuan Konfigurasi Komputer
? Persiapan Kompunen dan perlengkapan
? Pengamanan
3. Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis
komponen dan fitur dari komputer serta bagaimana
seluruh komponen dapat bekerja sebagai sebuah
sistem komputer sesuai keinginan kita.Penentuan
komponen dimulai dari jenis prosessor, motherboard,
lalu komponen lainnya. Faktor kesesuaian atau
kompatibilitas dari komponen terhadap motherboard
harus diperhatikan, karena setiap jenis motherboard
mendukung jenis prosessor, modul memori, port dan
I/O bus yang berbeda-beda.
4. Komponen komputer beserta perlengkapan untuk perakitan
dipersiapkan untuk perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk
memudahkan perakitan. Perlengkapan yang disiapkan terdiri
dari:
? Komponen komputer
? Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper,
baut dan sebagainya
? Buku manual dan referensi dari komponen
? Alat bantu berupa obeng pipih dan philips
? Software sistem operasi, device driver dan program
aplikasi.
5. Tindakan pengamanan diperlukan untuk
menghindari masalah seperti kerusakan
komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas
berlebihan atau tumpahan cairan.Pencegahan
kerusakan karena listrik statis dengan cara:
? Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh
permukaan logam pada casing sebelum memegang
komponen untuk membuang muatan statis.
? Tidak menyentuh langsung komponen elektronik,
konektor atau jalur rangkaian tetapi memegang pada
badan logam atau plastik yang terdapat pada
komponen.
6. Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:
Penyiapan motherboard
Memasang Prosessor
Memasang heatsink
Memasang Modul Memori
memasang Motherboard pada Casing
Memasang Kabel Motherboard dan Casing
Memasang Drive
Penyelesaian Akhir
7. Periksa buku manual motherboard
untuk mengetahui posisi jumper untuk
pengaturan CPU speed, speed multiplier
dan tegangan masukan ke motherboard.
Atur seting jumper sesuai petunjuk,
kesalahan mengatur jumper tegangan
dapat merusak prosessor.
8. Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati
casing.
Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di
motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik,
segitiga atau lekukan.
Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi
kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak
terdapat celah antara prosessor dengan socket.
Turunkan kembali tuas pengunci.
9. Fungsi heatsink adalah
membuang panas yang
dihasilkan oleh
prosessor lewat
konduksi panas dari
prosessor ke
heatsink.Untuk
mengoptimalkan
pemindahan panas
maka heatsink harus
dipasang rapat pada
bagian atas prosessor
dengan beberapa clip
sebagai penahan
sedangkan permukaan
kontak pada heatsink
dilapisi gen penghantar
panas.Bila heatsink
dilengkapi dengan fan
maka konektor power
pada fan dihubungkan
ke konektor fan pada
motherboard. ?
10. Modul memori umumnya dipasang
berurutan dari nomor socket terkecil.
Urutan pemasangan dapat dilihat dari
diagram motherboard. Cara memasang
untuk modul memori sebagai berikut.
Rebahkan kait pengunci pada ujung slot
sesuaikan posisi lekukan pada konektor
modul dengan tonjolan pada slot. lalu
masukkan modul ke slot.
Kait pengunci secara otomatis
mengunci modul pada slot bila modul
sudah tepat terpasang.
11. Motherboard dipasang ke casing dengan
sekerup dan dudukan (standoff). Cara
pemasangannya sebagai berikut:
Tentukan posisi lubang untuk setiap
dudukan plastik dan logam. Lubang
untuk dudukan logam (metal spacer)
ditandai dengan cincin pada tepi lubang.
Pasang dudukan logam atau plastik
pada tray casing sesuai dengan posisi
setiap lubang dudukan yang sesuai pada
motherboard.
Tempatkan motherboard pada tray
casing sehinga kepala dudukan keluar
dari lubang pada motherboard. Pasang
sekerup pengunci pada setiap dudukan
logam.
Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada
motherboard jika ada.
Pasang tray casing yang sudah
terpasang motherboard pada casing dan
kunci dengan sekerup.
12. Setelah motherboard terpasang di casing langkah
selanjutnya adalah memasang kabel I/O pada
motherboard dan panel dengan casing.
Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor
pengontrol floppy di motherboard
Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary
dan secondary pada motherboard.
Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial
dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan
posisi pin 1 untuk memasang.
Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk
memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup
pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port
konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup
kembali.
Bila port mouse belum tersedia di belakang casing
maka card konektor mouse harus dipasang lalu
dihubungkan dengan konektor mouse pada
motherboard.
Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan
casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang
di depan casing bila ada ke motherboard. Periksa
diagram motherboard untuk mencari lokasi konektor
yang tepat.
13. Prosedur memasang drive hardisk,
floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD
adalah sama sebagai berikut:
Copot pelet penutup bay drive (ruang
untuk drive pada casing)
Masukkan drive dari depan bay dengan
terlebih dahulu mengatur seting jumper
(sebagai master atau slave) pada drive.
Sesuaikan posisi lubang sekerup di
drive dan casing lalu pasang sekerup
penahan drive.
Hubungkan konektor kabel IDE ke drive
dan konektor di motherboard (konektor
primary dipakai lebih dulu)
Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk
setiap pemasangan drive.
Bila kabel IDE terhubung ke du drive
pastikan perbedaan seting jumper
keduanya yakni drive pertama diset
sebagai master dan lainnya sebagai
slave.
Konektor IDE secondary pada
motherboard dapat dipakai untuk
menghubungkan dua drive tambahan.
Floppy drive dihubungkan ke konektor
khusus floppy di motherboard
Sambungkan kabel power dari catu
daya ke masing-masing drive.
14. Pasang penutup casing dengan menggeser
sambungkan kabel dari catu daya ke soket
dinding.
Pasang konektor monitor ke port video card.
Pasang konektor kabel telepon ke port modem
bila ada.
Hubungkan konektor kabel keyboard dan
konektor mouse ke port mouse atau poert serial
(tergantung jenis mouse).
Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti
speaker, joystick, dan microphone bila ada ke
port yang sesuai. Periksa manual dari card
adapter untuk memastikan lokasi port.
15. Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan
menjalankan program setup BIOS. Cara melakukan pengujian
dengan program BIOS sebagai berikut:
Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor
dan suara dari speaker.
Program POST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi
hardware yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan
maka tampilan monitor kosong dan speaker mengeluarkan
bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi kesalahan.
Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi
kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.
Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses
eksekusi dari program POST. ekan tombol interupsi BIOS
sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS.
Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup
BIOS. Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya
terutama kapasitas hardisk dan boot sequence.
Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS.
Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem
OPerasi dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence
pada BIOS. Masukkan diskette atau CD Bootable yang berisi
sistem operasi pada drive pencarian.
16. Permasalahan yang umum terjadi dalam
perakitan komputer dan penanganannya
antara lain:
? Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan
disebabkan oleh switch atau kabel daya belum
terhubung.
? Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh
pemasangan card belum pas ke slot/ LED dari
hardisk, floppy atau CD menyala terus disebabkan
kesalahan pemasangan kabel konektor atau ada pin
yang belum pas terhubung.?
17. NAMA: LALU HIDAYAT MALIK ABDURRAHIM
(23)
KELAS : X.3
TERIMAKKASIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIH