BPK berkembang secara dinamis dalam sejarah GPIB, menjadi wadah pembinaan strategis bagi potensi jemaat, dan dapat mengembangkan pelayanan baru sesuai kebutuhan dengan koordinasi MJ GPIB.
2. Selayang Pandang Cikal Bakal Tahap Pembentukan Jemaat Misioner Kemandirian Tantangan dan Harapan
3. 1. Cikal Bakal Pengaruh Internasional (Eropa & AS) Sunday School: Pendidikan dan Penginjilan bagi anak-anak terlantar akibat industrialisasi Pemuda (YMCA,YWCA, WSCF): Penginjilan, kaderisasi, kepanduan, pendidikan, pelayanan sosial Kaum Ibu: Aktifitas pelayanan sosial menghadapi penderitaan akibat perang saudara dan krisis ekonomi
4. Pengaruh Nasional Perjuangan Kemerdekaan Indonesia dan semangat nasionalisme Gerakan Ekumenis: Terbentuknya Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI) 25 Mei 1950 Terbentuknya organisasi pemuda Kristen: Persekutuan Pemuda Kristen di Medan, Angkatan Muda Protestan di Jakarta, Persekutuan Pemuda Protestan di Surabaya, atau Pro Jesus Christ (PJC)
5. 2. Tahap pembentukan GP: 15 Juli 1950 melayani Pemuda dan turut menangani SM (1953) SM/KR: 6 September 1959 dan berubah menjadi KA/KR 1966 Kaum Ibu: 20 April 1960 dan berubah menjadi PW 18 Februari 1965
6. Istilah Bidang Pelayanan Chusus (BPC, 1960-1978) berubah menjadi Bidang Pelayanan Kategorial (BPK, PS 12 GPIB, 1978) BPK mewadahi semua kelompok usia, fungsional dan profesional. PKB : 11 Juli 1981 yang ditetapkan bersama dengan PA dan PT dalam PS 13 GPIB, 1982
7. 3. Gereja Misioner GPIB sebagai Gereja Misioner dicanangkan pada PS 6 th.1960 7 Pokok Pembangunan Jemaat Misioner: Warga jemaat sebagai pelakunya, Tanggungjawab memelihara keesaan Gereja
8. 7 Pokok Pembangunan Jemaat Misioner Partisipasi segenap potensi Jemaat Satunya kata dan perbuatan Pemahaman utuh tentang kepemimpinan Gereja Kegiatan gereja berdasarkan litnabang Struktur gerejawi yang komunikatif.
9. 4. Kemandirian Pemahaman Iman GPIB terbit pada PS 14 GPIB 1986 BPK menjadi 5: PA, PT, GP, PW, PKB sebagai wadah persekutuan ibadah, pendidikan dan pengajaran Penyusunan Materi Bina PA, PT, SBU, SGK, SGD (PS 15 GPIB, 1990)
10. 5. Tantangan dan Harapan Tantangan: Terbatasnya peranan BPK dengan konsentrasi ibadah Kurang dipercaya Sikap apatis dari pejabat Gereja Lemahnya kaderisasi Munculnya lembaga pelayanan baru yang dinamis dan interaktif
11. Harapan Memperkuat kaderisasi BPK Mengembangkan pelayanan profesi (usahawan, buruh, TNI/Polri, karyawan), fungsi (mahasiswa, manager, pramuka, anggota Dewan) Setia pada nilai-nilai dasar gerejawi Kepemimpinan yang sinergis Mendorong semua potensi jemaat aktif
12. Rangkuman BPK berkembang secara dinamis dalam perjalanan sejarahnya BPK menjadi wadah pembinaan yang strategis bagi semua potensi jemaat BPK dapat mengembangkan pola pelayanan baru sesuai kebutuhannya dalam koordinasi MJ GPIB