Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan dalam kebudayaan. Secara ringkas, dokumen ini menjelaskan bahwa pendidikan merupakan bagian penting dalam proses pembudayaan manusia untuk menanamkan nilai-nilai budaya. Pendidikan bertugas untuk tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga mendidik karakter. Kebudayaan juga hadir dalam pendidikan untuk mentransmisikan nilai-nilai budaya kepada siswa.
1 of 33
Downloaded 238 times
More Related Content
Landasan kultural pendidikan
1. UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
OKTOBER 2013
Oleh:
Rima Trianingsih 132103818610
Puri Selfi Cholifah 132103818651
5. Anggapan masyarakat
bahwa pendidikan itu
hanya berlangsung di
sekolah (lembaga formal),
padahal pendidikan itu
juga terjadi di dalam
keluarga, masyarakat, dan
kehidupan berbangsa
Penanaman karakter
terhadap anak sangat
terlihat kurang, bahkan
sekarang cenderung
dipaksakan melalui proses
pendidikan di sekolah.
Penanaman karakter yang
lebih kompleks dan lebih
dominan seharusnya
terjadi di dalam
masyarakat itu sendiri
Pendidikan hanya
menciptakan manusia
yang pintar, namun kurang
menciptakan manusia
yang punya perasaan.
6. Hakikat
Pendidikan
Pendidikan merupakan transfer of knowledge,
transfer of value, transfer of of culture, and
transfer of religius yang semua diarahkan pada
upaya untuk memanusiakan manusia
(Rohimin, dkk, 2011:8).
Berbagai pendekatan mengenai hakikat
pendidikan (dalam Tilaar, 2002:18-32) dapat
digolongkan menjadi dua kelompok besar yaitu:
pendekatan reduksionisme
pendekatan holistik integratif.
8. Koentjaraningrat (dalam Sutarno, 2008:1-4)
memberi arti kebudayaan dalam:
Pengertian Kebudayaan
Arti sempit
budaya merupakan
kesenian.
Arti luas
Kebudayaan adalah keseluruhan
gagasan dan karya yang dihasilkan
manusia melalui proses pembiasaan
dengan belajar serta seluruh hasil budi
dan karyanya
10. Wujud
Kebudayaan
Wujud idiil
Berupa adat tata kelakuan yang
bersifat abstrak, tak dapat diraba
Wujud kedua
adalah sistem sosial mengenai
kelakuan berpola dari manusia
itu sendiri.
Wujud ketiga
adalah kebudayaan fisik yang
bersifat paling kongkrit dan
berupa benda yang dapat diraba
dan dilihat.
11. Pranata (institution) yang ada dalam kebudayaan
dikelompokkan berdasarkan kebutuhan hidup
manusia yang hidup dalam ruang dan waktu :
Institutions
Of Culture
domestic
institutions
economic
institautions
educational
institutions
scientific
institutions
aesthetic
and
recreational
institutions
religious
institutions
somatic
institutions
12. E.B. Tylor
Dalam bukunya Primitive Culture
mendefinisikan budaya atau
peradaban adalah suatu
keseluruhan yang kompleks dari
pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, hukum, adat-istiadat, serta
kemampuandan kebiasaan yang
diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat
Ki Hajar Dewantara
Konsep Ki Hajar Dewantara
mengenai hakikat kebudayaan
nasional dikenal dengan teori
trikon. Menurut Ki Hajar Dewantara
kebudayaan merupakan hasil budi
manusia dan merupakan hasil
perjuangan manusia dalam
menghadapi dua pengaruh kuat
yaitu alam dan zaman.
Hakikat Kebudayaan
14. John Gillin menyatukan pandangan behavioris dan
psikoanalis mengenai perkembangan kepribadian manusia
sebagai berikut:
Kebudayaan memberikan kondisi yang disadari dan yang
tidak disadari untuk belajar.
Kebudayaan mendorong secara sadar ataupun tidak sadar
akan reaksi-reaksi kelakuan tertentu.
Kebudayaan mempunyai sistem reward and punishment,
terhadap kelakuan-kelakuan tertentu.
Kebudayaan cenderung mengulang bentuk-bentuk
kelakuan tertentu melalui proses belajar.
16. Pendidikan
dalam Proses
Pembudayaan
Pentingnya peranan pendidikan di
dalam kebudayaan menurut pemikiran
Ki Hajar Dewantara dapat kita lihat
dalam sistem among yang berisi
mengajar dan mendidik.
Tugas lembaga pendidikan bukan
hanya mengajar untuk menjadikan
orang pintar dan pandai
berpengetahuan dan cerdas, tetapi
mendidik berarti menuntun tumbuhnya
budi pekerti dalam kehidupan agar
supaya kelak manusia berpribadi yang
beradab dan bersusila.
Selanjutnya Ki Hajar Dewantara
mengatakan bahwa manusia adalah
makhluk yang beradab dan berbudaya.
Sebagai manusia budaya ia sanggup dan
mampu mencipta segala sesuatu yang
bercorak luhur dan indah, yakni yang
disebut kebudayaan (Tilaar, 2002:56).
23. MULTIKULTURAL
Multikultural
berakar dari teori
pluralism
Horace Kallen
Multi plural
kultural budaya
Tourine (dalam
Race, 2011:24)
bertemunya
berbagai
kebudayaan.
Pengertian
Perilaku
Siswa
Gender
Religi
Status
sosial
ekonomi
Jenis
identitas
budaya
Bahasa
Ras
Berkebut
uhan
khusus
Usia
24. MULTIKULTURALISME
multikulturalisme ideologi yang
mengakui dan mengagungkan perbedaan
dalam kesederajatan, baik secara
individual maupun secara kebudayaan.
Pengertian
A philosophical position and movement that
assumes that the gender, ethnic, racial, and cultural
diversity of a pluralistic society should be reflected
in all of the institutionalised structures of
educational institutions, including the staff, the
norms and values, the curriculum and the students
body. Banks (dalam Race 2011:2)
25. MULTIKULTURAL
Kebutuhan pengakuan (the need of
recognition) terhadap kemajemukan
budaya
Secara historis, kejatuhan Indonesia
pada awal reformasi disintegrasi
krisis sosio-kultural
Rawannya konflik Indonesia
pluralisme kultural.
Akar Sejarah
26. MULTIKULTURAL Persebaran
Parekh 5 model multikulturalisme :
Isolasionis interaksi satu sama lain
Akomodatif penyesuaian bagi kaum
minoritas
Otonomis kesetaraan budaya dominan
Kritikal penciptaan kolektif khas
Kosmopolitan menghapurs batas kultur,
percobaan interkultur
27. MULTIKULTURA
L
Banks
all students
regardless of their
gender, social class,
racial, ethnic or cultural
characteristicsshould
have an equal
opportunity to learn in
school.
Pendidikan
Multikultural
mencakup:
1) ide dan kesadaran
akan nilai penting
keragaman budaya,
2) gerakan
pembaharuan
pendidikan, dan
3) proses pendidikan.
Pengertian
28. pengembangan literasi etnis dan budaya,a)
perkembangan pribadib)
klarifikasi nilai dan sikap,c)
kompetensi multikultural,d)
kemampuan ketrampilan dasar,e)
persamaan dan keunggulan pendidikan,f)
memperkuat pribadi untuk reformasi sosial,g)
memiliki wawasan kebangsaan/kenegaraan
yang kokoh,
h)
memiliki wawasan hidup yang lintas budaya
dan lintas bangsa sebagai warga dunia,
i)
hidup berdampingan secara damai.j)
29. The National Council for Social Studies
a) memberi konsep diri yang jelas,
b) membantu memahami pengalaman kelompok etnis dan
budaya ditinjau dari sejarahnya,
c) membantu memahami bahwa konflik antara ideal dan
realitas itu memang ada pada setiap masyarakat,
d) membantu mengembangkan pembuatan keputusan
(decision making), partisipasi sosial dan ketrampilan
kewarganegaraan (citizenship skills) dan
e) mengenal keberagaman dalam penggunaan bahasa.
31. a) keragaman identitas budaya daerah,
b) pergeseran kekuasaan dari pusat ke daerah,
c) kurang kokohnya nasionalisme,
d) fanatisme sempit,
e) konflik kesatuan nasional dan multikultural,
f) kesejahteraan ekonomi yang tidak merata,
g) keberpihakan yang salah dari media massa.
PROBLEMA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
32. Race Praktik
Pendidikan
Multikultural yang lebih
efektif dipengaruhi oleh
tiga hal berikut yaitu
metode, kedalaman,
dan jangkauan
PROBLEMA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
#27: isolasionis, masyarakat yang berbagaikelompokkulturalnyamenjalankanhidupsecaraotonomdanterlibatdalaminteraksi minimal satusama lain. akomodatif, memilikikulturdominan yang membuatpenyesuaiandanakomodasi-akomodasitertentubagikebutuhankulturkaumminoritas.otonomis, masyarakat plural yang kelompok-kelompokkulturalutamanyaberusahamewujudkankesetaraan (equality) denganbudayadominandanmenginginkankehidupanotonomdalamkerangkapolitik yang secarakolektifbisaditerimakritikal, masyarakat plural yang kelompok-kelompokkulturalnyatidakterlaluterfokusdengankehidupankulturalotonom, tetapilebihmembentukpenciptaankolektif yang mencerminkandanmenegaskanperspektif-perspektifkhasmereka.Kosmopolitan, masyarakat plural yang berusahamenghapusbatas-bataskulturalsamasekaliuntukmenciptakansebuahmasyarakattempatsetiapindividutidaklagiterikatkepadabudayatertentu, sebaliknyasecarabebasterlibatdalampercobaan-percobaaninterkulturaldansekaligusmengembangkankehidupankulturalmasing-masing.