際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Perusahaan Berkelas Dunia : Sogoshosha, MITSUI
penulis Imraan Muslim

1215 06 1040




Persaingan organisasi bisnis untuk menjadi yang terbaik merupakan suatu hal yang biasa. Sebuah
kompetisi untuk memenangkan seleksi alam. Namun, tantangan dunia sekarang tidak hanya berlaku
untuk organisasi bisnis semata. Organisasi non-bisnis pun mau tidak mau harus berusaha untuk
mengikuti seleksi kompetisi untuk menjadi yang terbaik. Orientasinya tidak lagi mengenai profit dan
keuntungan tapi berorientasi pada kontribusi pada lingkungan.




Sebuah korporasi kelas dunia harus dapat untuk terus maju dalam seleksi dan kompetisi dengan
kompetitor lainnya. Perusahaan MITSUI adalah sebuah perusahaan dagang yang dikenal dengan istilah
Sogoshosha. Perusahaan dagang dari Jepang ini adalah salah satu bentuk nyata bagaimana sebuah
organisasi harus terus berkembang dan menghadapi tantangan persaingan.




Mitsui sebagai sebuah sogoshosha telah berdiri 3 abad yang lalu pada tahun 1673. Sebagai sebuah
kelompok dagang kecil, sogoshosha Mitsui telah menerima tantangan waktu dan zaman. Menarik untuk
dikaji, riwayat kehidupan sogoshosha ini dapat dilihat dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap
model bisnis tradisional. Tahap kedua adalah tahap yang dinamakan dengan disintermediasi. Tahap ini
merupakan tahap ketika Mitsui telah berada di pinggir menuju dunia terbuka. Mulai dipahami perlunya
penggunaan teknologi tepat dan cepatleverage technology. Terakhir adalah tahap ketiga, masa
sekarang dengan jaringan global 42.000 karyawan, pendapatan bersih sebesar 2,6 miliar dollar AS
(March 2007).




Hal penting yang perlu diperhatikan adalah Mitusi sebagai perusahaan dagang berkelas dunia, tidak
meninggalkan peran penting faktor manusia. Hal ini terlihat dari bagaimana Mitsui memberikan porsi
khusus pada manajemen sumberdaya manusia. Isu kunci dalam manajemen sumberdaya manusia ada
dua. Pertama tentang 'rekruitmen' yang transparan dan sesuai dengan kebutuhan. Kedua tentang
pengembangan sumberdaya manusianya. Ada penjabaran sederhana bagaimana strategi Mitusi dalam
mengembangkan sumberdaya manusia mereka. Yaitu, terbukanya jenjang karir dan program
pendidikan kembali bagi karyawannya. Yang patut digarisbawahi adalah Mitsui tidak bermaksud
menciptakan seorang manajer-manajer kelas dunia tapi bagaimana membangungkan pemimpin-
pemimpin kelas duniadalam konteks perusahaan bisnis. Penulis sendiri belum menelusuri lebih
dalam bagaimana strategic plan Mitsui tapi terlihat dari Presiden Mitusi Indonesia, Mr. Kumagawa
bahwa ada sebuah strategicplan yang mahal untuk membangun kepemimpinan sumberdaya manusa
mereka.




Secara umum, Mitsui sebagai sogoshosha berkelas dunia, memiliki apa yang dinamakan oleh mereka
dengan MVV. Penjabaran untuk jargon mereka ini adalah bagaimana misi mereka untuk mendapatkan
'target yang bersinar', goal setting yang jelas. Lalu bagaimana visi mereka untuk masa depan. Dan
terkahir adalah bagaimana value budaya perusahaan mereka. Menarik bagi penulis, karena presiden
Mitusi Indonesia, memberikan gambaran sederhana bagaimana nilai tersebut ada di perusahaan.
Menurutnya, bukan bagaimana nilai itu berbicara dan siapa yang membuat nilai tersebut. Meskipun
seorang pimpinan (leader) perusahaan memiliki kewajiban untuk membuat nilai perusahaan, tapi yang
terpenting adalah bagaimana nilai-nilai tersebut mewarnai hidup kerja karyawannya. Nilai-nilai
perusahaan mengalir dalam semangat hidup semua orang yang ada di Mitsui.




*laporan kuliah umum untuk MK Budaya Korporasi Jepang pada selasa, 21 Oktober 2008, PSJ UI

**penulis adalah mahasiswa prodi. Teknologi Pendidikan dengan peminatan pada PSDM,
Pengembangan Organisasi dan Rekayasa Kinerja.

More Related Content

laporan budaya korporasi-MITSUI

  • 1. Perusahaan Berkelas Dunia : Sogoshosha, MITSUI penulis Imraan Muslim 1215 06 1040 Persaingan organisasi bisnis untuk menjadi yang terbaik merupakan suatu hal yang biasa. Sebuah kompetisi untuk memenangkan seleksi alam. Namun, tantangan dunia sekarang tidak hanya berlaku untuk organisasi bisnis semata. Organisasi non-bisnis pun mau tidak mau harus berusaha untuk mengikuti seleksi kompetisi untuk menjadi yang terbaik. Orientasinya tidak lagi mengenai profit dan keuntungan tapi berorientasi pada kontribusi pada lingkungan. Sebuah korporasi kelas dunia harus dapat untuk terus maju dalam seleksi dan kompetisi dengan kompetitor lainnya. Perusahaan MITSUI adalah sebuah perusahaan dagang yang dikenal dengan istilah Sogoshosha. Perusahaan dagang dari Jepang ini adalah salah satu bentuk nyata bagaimana sebuah organisasi harus terus berkembang dan menghadapi tantangan persaingan. Mitsui sebagai sebuah sogoshosha telah berdiri 3 abad yang lalu pada tahun 1673. Sebagai sebuah kelompok dagang kecil, sogoshosha Mitsui telah menerima tantangan waktu dan zaman. Menarik untuk dikaji, riwayat kehidupan sogoshosha ini dapat dilihat dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap model bisnis tradisional. Tahap kedua adalah tahap yang dinamakan dengan disintermediasi. Tahap ini merupakan tahap ketika Mitsui telah berada di pinggir menuju dunia terbuka. Mulai dipahami perlunya penggunaan teknologi tepat dan cepatleverage technology. Terakhir adalah tahap ketiga, masa
  • 2. sekarang dengan jaringan global 42.000 karyawan, pendapatan bersih sebesar 2,6 miliar dollar AS (March 2007). Hal penting yang perlu diperhatikan adalah Mitusi sebagai perusahaan dagang berkelas dunia, tidak meninggalkan peran penting faktor manusia. Hal ini terlihat dari bagaimana Mitsui memberikan porsi khusus pada manajemen sumberdaya manusia. Isu kunci dalam manajemen sumberdaya manusia ada dua. Pertama tentang 'rekruitmen' yang transparan dan sesuai dengan kebutuhan. Kedua tentang pengembangan sumberdaya manusianya. Ada penjabaran sederhana bagaimana strategi Mitusi dalam mengembangkan sumberdaya manusia mereka. Yaitu, terbukanya jenjang karir dan program pendidikan kembali bagi karyawannya. Yang patut digarisbawahi adalah Mitsui tidak bermaksud menciptakan seorang manajer-manajer kelas dunia tapi bagaimana membangungkan pemimpin- pemimpin kelas duniadalam konteks perusahaan bisnis. Penulis sendiri belum menelusuri lebih dalam bagaimana strategic plan Mitsui tapi terlihat dari Presiden Mitusi Indonesia, Mr. Kumagawa bahwa ada sebuah strategicplan yang mahal untuk membangun kepemimpinan sumberdaya manusa mereka. Secara umum, Mitsui sebagai sogoshosha berkelas dunia, memiliki apa yang dinamakan oleh mereka dengan MVV. Penjabaran untuk jargon mereka ini adalah bagaimana misi mereka untuk mendapatkan 'target yang bersinar', goal setting yang jelas. Lalu bagaimana visi mereka untuk masa depan. Dan terkahir adalah bagaimana value budaya perusahaan mereka. Menarik bagi penulis, karena presiden Mitusi Indonesia, memberikan gambaran sederhana bagaimana nilai tersebut ada di perusahaan. Menurutnya, bukan bagaimana nilai itu berbicara dan siapa yang membuat nilai tersebut. Meskipun seorang pimpinan (leader) perusahaan memiliki kewajiban untuk membuat nilai perusahaan, tapi yang terpenting adalah bagaimana nilai-nilai tersebut mewarnai hidup kerja karyawannya. Nilai-nilai perusahaan mengalir dalam semangat hidup semua orang yang ada di Mitsui. *laporan kuliah umum untuk MK Budaya Korporasi Jepang pada selasa, 21 Oktober 2008, PSJ UI **penulis adalah mahasiswa prodi. Teknologi Pendidikan dengan peminatan pada PSDM, Pengembangan Organisasi dan Rekayasa Kinerja.