際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Laporan diklat pasca panen dan pengolahan susu tahun 2015
 Laporan Penyelenggaraan
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat-Nya, sampai hari ini kami telah melaksanakan Diklat Pasca Panen dan
Pengolahan Susu dengan lancar sesuai dengan yang telah direncanakan.
Laporan penyelenggaraan ini disusun dari hasil kegiatan diklat selama 7 (tujuh) hari
yang dimulai dari 14-20 Oktober 2015 yang diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang peserta. Kami
sadari sepenuhnya bahwa selama pelaksanaan proses latih berlatih terdapat hal-hal yang
dirasakan kurang sempurna. Oleh karena itu kami harapkan kritik maupun saran dari pihak-
pihak terkait demi kesempurnaan pelaporan ini dan menjadi bahan pertimbangan dan kajian
untuk lebih meningkatkan mutu penyelenggaraan pelatihan pada masa-masa yang akan
datang.
Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran
penyelenggaraan pelatihan ini dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Para fasilitator dan narasumber yang sudah memberikan ilmu dan wawasan kepada
peserta pelatihan
2. Instansi-instansi terkait serta para pelaku agribisnis pengolahan hasil ternak yang telah
membantu kelancaran jalannya penyelenggaraan pelatihan.
Demikian semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.
Batu, 20 Oktober 2015
Kepala Balai,
Dr.drh. Rudy Rawendra,M.App.Sc
NIP. 19580630 1985031 001
 Laporan Penyelenggaraan
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................ i
Daftar Isi ........................................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat............................................................................................... 2
1.3. Sasaran .................................................................................................................. 2
1.4. Output ................................................................................................................... 2
1.5. Impact . 2
II. ORGANISASI PENYELENGGARAAN .................................................................. 3
2.1. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan ................................................................... 3
2.2. Dasar Hukum ........................................................................................................ 3
2.3. Organisasi Pelaksana ............................................................................................ 3
2.4. Metode .................................................................................................................. 3
2.5. Kurikulum ............................................................................................................ 4
2.6. Alokasi Peserta ..................................................................................................... 5
2.7. Fasilitator dan Narasumber .................................................................................. 6
2.8. Pembiayaan .......................................................................................................... 6
III. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 7
IV. MONITORING DAN EVALUASI ..... 10
4.1. Evaluasi Daily Mood  ...... 10
4.2. Evaluasi Peserta ....... 10
4.3. Evaluasi Terhadap Widyaiswara/Fasilitator ............ 10
4.4. Evaluasi Kepuasan . ...................................................................................... 11
V. MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH .. 12
VI. KEBERHASILAN PESERTA ... 13
VII. KESIMPULAN DAN SARAN ...13
VIII. PENUTUP .....14
 Laporan Penyelenggaraan
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu
iii
DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Surat Keputusan Penyelenggaraan Pelatihan
Kurikulum
Biodata peserta
Biodata Fasilitator/Narasumber
Jadwal Tentatif Pelatihan
Daftar Hadir Peserta
Fotocopy STTPP
Dokumentasi
 Laporan Penyelenggaraan
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu
BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Produk olahan hasil ternak (daging susu telur dan ikutannya) merupakan salah satu
bahan pangan strategis dalam menunjang pembangunan nasional khususnya dalam
penciptaan sumber daya manusia yang berkualitas, mengingat produk ini memiliki
kandungan gizi essensial seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang
seimbang dan sangat dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini sangat bertolak belakang dengan
kenyataan yang ada di lapangan bahwa status gizi masyarakat Indonesia masih relatif
rendah akibat asupan gizi dari bahan pangan asal ternak masih rendah. Karbohidrat
masih mendominasi unsur gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi oleh
sebagian besar masyarakat Indonesia sementara unsur gizi yang lain yaitu, protein,
lemak, vitamin dan mineral masih tersedia dalam yang relatif sedikit.
Produk olahan hasil ternak dengan berbagai kelebihannya juga sangat mudah
rusak akibat penyimpanan dan penanganan yang kurang higienis. Kerusakan ini
disebabkan karena produk olahan hasil ternak merupakan media yang baik untuk
tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme, sehingga dapat menganggu kesehatan
konsumen berupa penyakit terkontaminasi mikroorganisme patogen (food borne
illness), terutama pada produk susu. Oleh karena itu diperlukan suatu penanganan
untuk meningkatkan nilai tambah produk susu tersebut dimana merupakan nilai yang
diberikan kepada produk sebagai hasil dari proses tertentu (proses produksi, distribusi,
transportasi dan pemasaran).
Kementerian Pertanian telah menetapkan arah dan kebijaksanaan pembangunan
pertanian dengan visi yaitu  Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul berkelanjutan
yang berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai
tambah, daya saing, ekspor dan kesejahteraan petani . Untuk mewujudkan visi tersebut
Kementerian Pertanian juga mencanangkan Program 4 Sukses Pembangunan, yaitu : 1.
Pencapaian Swasembada dan Swasembada Pangan Berkelanjutan, 2. Peningkatan
Diversifikasi Pangan 3. Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor, dan 4.
Peningkatan Kesejahteraan Petani.
Untuk mendukung Program dan kebijakan pemerintah tersebut, di fokuskan pada
pemantapan sistem pelatihan pertanian untuk peningkatan kapasitas dan kompetensi
teknis bagi penyuluh pertanian secara Nasional, maka Balai Besar Pelatihan Peternakan
Batu melaksanakan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu Tahun.
 Laporan Penyelenggaraan
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu
BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 2
1.2. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
Setelah mengikuti diklat, peserta diharapkan mampu:
- Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi kerja untuk dalam
hal pengolahan produk susu serta lebih produktif, efektif dan efisien dalam
menghasilkan sumber daya manusia pertanian yang berkwalitas.
b. Manfaat
Membekali peserta diklat agar dapat melaksanakan prinsip teknis dalam
pengolahan susu untuk meningkatkan nilai tambah produk susu agar diperoleh hasil
yang baik dan optimal melalui teknologi pengolahan susu yang bersifat tepat guna dan
memiliki nilai ekonomis tinggi dengan menggunakan sarana dan prasarana yang mudah
didapatkan di lapangan.
1.3. Sasaran
Adapun sasaran Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu adalah 30 (tiga puluh)
orang peternak di Kabupaten/Kota yang dinyatakan memenuhi persyaratan untuk
menjadi peserta diklat.
1.4. Output
Keluaran (output) yang diharapkan dari pelaksanaan Diklat Pasca Panen dan
Pengolahan Susu adalah terlatihnya 30 orang peternak yang memiliki kompetensi
sebagai berikut :
1) Mampu menyebarluaskan informasi dan inovasi teknologi tepat guna di bidang
pengolahan susu untuk meningkatkan nilai tambah produk susu supaya para pelaku
usaha pengolahan susu dapat terlaksana secara optimal sehingga kelangsungan usaha
berjalan lancar, keamanan pangan terjamin dan akan merangsang terbentuknya
kawasan industri yang mampu mendatangkan investasi.
1.5. Impact
Peternak mendapatkan informasi tentang bagaimana Mengolah Produk Susu yang
dapat diaplikasikan diwilayah kerjanya.
 Laporan Penyelenggaraan
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu
BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 3
BAB II. ORGANISASI PENYELENGGARAAN
2.1. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu dilaksanakan selama 7 hari. Dimulai dari
tanggal 14  20 Oktober 2015, dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Peternakan 
Batu.
2.2. Dasar Hukum Penyelenggaraan Pelatihan
a. Permentan Nomor 105 /Permentan /OT.140/10/ 2013 tanggal 19 Oktober 2013
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pelatihan Peternakan - Batu;
b. Keputusan Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan  Batu Nomor
650/Kpts/KP.430/10/2015 tanggal Oktober 2015 tentang pembentukan Panitia
Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu.
2.3. Organisasi Pelaksana :
Pengarah : Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan- Batu
Penanggung Jawab Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan
Ketua Penyelenggaraan : Kasi Pelatihan Non Aparatur
Koordinator Akademik : DR.Ir. Endang S,SW, MP
Urusan Kurikulum : Widi Roseli, SE
Sekretaris : Ilfarm Make A, Amd
Bendahara : Nina Anggraeni
Urusan Kepesertaan : Norma Rahma Susanti
Urusan Monev : Ninda Tika Sari, SST
2.4. Metode
Metode pendekatan Pelatihan menggunakan pendekatan belajar orang dewasa
(Andragogy), melibatkan partisipasi aktif peserta dengan model Experiential Learning
cycle (ELC) atau Alami, Kemukakan, Olah, Simpulkan, Aplikasikan (AKOSA). Materi
kognitif disampaikan dengan metode ELC, partisipatif group, Brain storming,
sedangkan materi psikomotor disampaikan dengan praktek dan diskusi.
Jenis metode pelatihan yang digunakan adalah :
a. Ceramah d. Curah Pendapat
b. Diskusi Kelompok e. Penugasan
c. Tanya Jawab f. Praktek
 Laporan Penyelenggaraan
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu
BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 4
2.5. Kurikulum
NO Mata Diklat
Jam Pembelajaran (@ 45 menit)
Teori Praktek KL Jumlah
Kelompok Dasar
1 Kebijakan Mutu & Standarisasi Produk Susu 2 - - 2
2 Perijinan 2 - - 2
Kelompok Inti
1 GMP Produk Olahan Susu 2 1 - 4
2 Membuat Susu Pasteurisasi 2 5 - 8
3 Membuat Es Krim 2 6 - 10
4 Membuat Yoghurt 2 6 - 10
5 Membuat Permen Susu 2 5 - 8
6 Membuat Stick Susu 2 5 - 8
7 Membuat Yoghurt Skala Rumah Tangga - - 8 8
Kelompok Penunjang
1 Dinamika Kelompok - 2 - 2
2 Menyusun Rencana Tindak Lanjut - 2 - 2
Total 16 32 8 56
Keterangan:
T : Teori; P : Praktek; PKL : Praktek Kerja Lapang
 Laporan Penyelenggaraan
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu
BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 5
2.6. ALOKASI PESERTA
Jumlah peserta Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu direncanakan sebanyak 30
orang dan terealisasi sebanyak 30 orang sebagai berikut:
ALOKASI/ASAL PESERTA
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu
Tahun 2015
NO NAMA L/P KABUPATEN/KOTA PROPINSI
(1) (2) (3) (5) (6)
1 Tasemin Laki-laki Malang Jawa Timur
2 Nur Aini Fitriyanah Perempuan Malang Jawa Timur
3 Luluil Farida Widyawati Perempuan Malang Jawa Timur
4 Nanik Hidayati Perempuan Malang Jawa Timur
5 Ermy Indah Satwika Waty Perempuan Malang Jawa Timur
6 Ratna Lidia Susmayanti Perempuan Malang Jawa Timur
7
Muhammad Rofiudin
Efendi Laki-laki Malang Jawa Timur
8 M. Subhan Fikri Laki-laki Malang Jawa Timur
9 Ismanur Riza Pamungkas Laki-laki Malang Jawa Timur
10 Nur Hayati Perempuan Malang Jawa Timur
11 Ngatmari Laki-laki Malang Jawa Timur
12 Elly Yanto Laki-laki Malang Jawa Timur
13 Asti Laila Perempuan Malang Jawa Timur
14 Fida Susianti Perempuan Malang Jawa Timur
15 Etik Masruroh Perempuan Malang Jawa Timur
16 Mictachul Janah Perempuan Malang Jawa Timur
17 Siti Nur Fauziah Perempuan Malang Jawa Timur
18 Jamilatun Awwalin Perempuan Malang Jawa Timur
19 Marfungah Perempuan Boyolali Jawa Tengah
20 Siti Ngaisah Perempuan Boyolali Jawa Tengah
21 Sugiarti Perempuan Boyolali Jawa Tengah
22 Tasemin Perempuan Wonosobo Jawa Tengah
23 Wahyudi Perempuan Boyolali Jawa Tengah
 Laporan Penyelenggaraan
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu
BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 6
24 Arifin Agus Septiyanto Laki-laki Boyolali Jawa Tengah
25 Suroto Laki-laki Boyolali Jawa Tengah
26 Murtiyah Perempuan Boyolali Jawa Tengah
27 Ari Yanti Perempuan Wonosobo Jawa Tengah
28 Ersi Nuryati Perempuan Wonosobo Jawa Tengah
29 Anne Yulistiyanti Perempuan Wonosobo Jawa Tengah
30 Tutik Farida Perempuan Wonosobo Jawa Tengah
2.7. Fasilitator dan Narasumber
Fasilitator / Narasumber berasal dari Balai Besar Pelatihan Peternakan  Batu dan
Praktisi Pengolahan Yoghurt Kota Malang.
2.8. Pembiayaan
Segala biaya yang timbul sebagai akibat penyelenggaraan kegiatan ini dibebankan
pada DIPA Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu Tahun Anggaran 2015 dan Anggaran
SNV
 Laporan Penyelenggaraan
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu
BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 7
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Pelaksanaan Diklat
Rabu, 14 Oktober 2015
Pukul 07.00  09.00 wib para peserta melakukan registrasi di kepanitian. Pada pukul
09.00 WIB Diklat Pengolahan Susu secara resmi dibuka Kepala Balai Besar Pelatihan
Peternakan Batu yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan
Pelatihan Bapak Sabir, SPt, Msi serta dihadiri oleh pejabat Eselon IV, Widyaiswara serta
segenap panitia. Dilanjutkan dengan pre test dengan tujuan untuk mengukur seberapa
kemampuan peserta sebelum melakukan diklat. Dilanjutkan dengan dinamika kelompok
dengan tujuan agar peserta lebih mengenal satu sama lain, serta tanggung jawab dan hak-
hak peserta selama diklat. Dilanjutkan dengan Kebijakan Mutu dan Standarisasi Produk
Susu yang disampaikan oleh DR. Drh. Rudy Rawendra, M.App, Sc.
Kamis , 15 Oktober 2015
Pukul 08.00 WIB peserta mendapatkan materi GMP Produk Olahan Susu yang
disampaikan oleh Pontjo Tri Andajani, STP dimana peserta dikenalkan bagaimana proses
GMP selama produksi dilakukan mulai dari ruang produksi, sanitasi alat da pegawainya,
pencegahan terhadap hama, bagaimana cara penyimpanan bahan dan proses produksi
hingga ke distribusi produk. Dilanjutkan dengan materi membuat susu pasteurisasi yang
diberian oleh Widi Roseli, SE. dimana pada proses pembuatan susu pasteurisasi peserta
diberikan arahan tentang system pasteurisasi, bagaimana cara pasteurisasi, pengemasan
dan sanitasi bahan dan alat. Serta titik kritis pembuatan susu pasteurisasi dan analisa
usaha bagaiman proses pembuatan susu pasteurisasi. Materi berakhir pukul 17.00 WIB
Jumat, 16 Oktober 2015
Pukul 08.00 wib para peserta mendapatkan materi membuat yoghurt yang disampaikan
Pontjo Tri Andajani, S.TP. Peserta diberi materi terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan
membuat stater yang dimulai dengan melakukan sterilisasi botol, dilanjutkan dengan
pasteurisasi, inokulasi bakteri dan inkubasi selama 3 jam. Selama menunggu inkubasi
peserta diminta menghitung bagaimana analisa usaha dan kemasan produk susu dan
berdiskusi tentang usaha yang telah digeluti oleh peserta. Dilanjutkan dengan membuat
yoghurt yang dimulai dengan sterilisasi, inokulasi dan inkubasi.
 Laporan Penyelenggaraan
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu
BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 8
Pukul 13.45  15.15 materi Perijinan disampaikan oleh Kepala Bidang Badan Penanaman
Modal Bapak Wicaksono. Sebelum materi berakhir peserta memeriksa yoghurt sudah
bisa di ambil dari inkubator dan disimpan di dalam colling room.
Sabtu, 17 Oktober 2015
Pukul 08.00-09.30 peserta membuat Ice Cream yang disampaikan oleh
Dr.Ir. Endang S,SW,MP. Peserta di beri arahan tentang bagaimana proses pembuatan ice
cream, bahan yang digunakan bagaimana memisahkan antara cream dan skim. Dan titik
kristis selama proses pembuatan, dilanjutkan dengan menyiapkan bahan, memisahkan
cream dan skim, pasteurisasi dan proses aging selama 24 jam. Dilanjutkan dengan
membuat stick susu yang dipandu oleh Widi Roseli, SE. Peserta diberi arahan teori
tentang apa dan bagiaman stick susu. Dilanjutkan dengan menyiapkan bahan kering dan
bahan basah. Bahan kering dimulai dari penimbnagna dan pencampuran bahan sampai
homogen dilanjutkan dengan menyiapkan adonan basah yaitu mulai dari pembuatan curd
yaitu dengan mengasamkan susu segar dengan enzim atau cuka dan proses pemisahan
cream dan skim dilanjutkan dengan pembuatan adonan, pencetakan, penggilingan,
penggorengan, pendinginan, pengemasan dan penghitungan analisa usaha dari bahan
baku hingga menjadi produk.
Minggu, 18 Oktober 2015
Pukul 08.00 WIB peserta menuju lokasi kunjungan lapang di Kota Malang yaiu Rumah
Yoghurt yang dipimpin bapak Firmansyah. Peserta diajak berkeliling di rumah yoghurt
dan diberi materi proses pembuatan yoghurt, proses pemasaran dan distribusi serta
bagaimana pengemasan produk basah ataupun frozen. Peserta sangat antusias disebabkan
penjelasan yang runut dari awal sampai akhir. Selain itu disesuaikan dengan kondisi di
lapangan peserta dapat membandingkan dan dapat mencontoh bagaiamana usaha di
rumah yoghurt meskipun sederhana tapi dengan managemen yang benar suatu usaha pasti
akan sukses.
Senin, 19 Oktober 2015
Pukul 08.00 peserta tetap dibagi menjadi 3 kelompok dan mulai proses pemutaran adonan
ice cream sampai ice cream siap dikemas dan disajikan. Proses agitasi dan pembekuan
membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga peserta diberi materi teori tentang
membuat permen susu dimulai dari penghilangan kadar air susu, penguapan , pemberian
 Laporan Penyelenggaraan
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu
BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 9
gula dan agar-agar, pencetakan sampai ke pembungkusan dan pengemasan. Tidak
dilupakan menghitung analisa usaha proses pembuatan permen. Materi yang
disampaikan Dr. Ir. Endang S.SW, MP berakhir pukul 17.00 WIB
Selasa, 20 Oktober 2015
Sebelum penutupan peserta melakukan post test dan melanjutkan membuat permen susu
yaitu pengemasan yang disampaikan Dr. Ir. Endang S.SW,MP dan dilanjutkan dengan
materi Menyusun Rencana Implementasi dan Evaluasi Akhir. Peserta diharapkan dapat
menyusun rencana kerja sebagai tindak lanjut pasca pelatihan di wilayah kerjanya.
Selanjutnya penutupan diklat yang dihadiri oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan
Batu dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan
Sabir,S.Pt,M.Si. Selain itu juga dihadiri pejabat Eselon III dan Eselon IV dan segenap
panitia dari pihak SNV dan panitia Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu.
 Laporan Penyelenggaraan
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu
BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 10
BAB IV. MONITORING DAN EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan pada Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu meliputi evaluasi
terhadap peserta, fasilitator/narasumber, dan penyelenggara.
4.1 Evaluasi Daily Mood
Untuk evaluasi daily mood selama Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu rata rata
peserta menyatakan senang (2,7)
4.2 Evaluasi Peserta
 Rekapitulasi Evaluasi penguasaan/pemahaman materi selama diklat rata-rata
peserta menyatakan menguasai (3,8)
 Rekapitulasi Evaluasi Terhadap Sikap dan Perilaku Peserta
Awal Proses Diklat : Sangat Baik (94,6)
Tengah Diklat : Sangat Baik (85,8)
Akhir Diklat : Sangat Baik (81,9)
Setelah di rata-rata hasil evaluasi dinyatakan SANGAT BAIK (87,3)
4.3. Evaluasi Terhadap Widyaiswara/fasilitator
Aspek yang dinilai terhadap Tenaga Pengajar/Pelatih, meliputi:
1. Pengusaan Materi rata-rata 4,55
2. Pengusaan Metode rata-rata 4,28
3. Kemampuan menggunakan alat bantu rata-rata 4,30
4. Penegakan disiplin rata-rata 4,33
5. Tujuan pembelajaran rata-rata 4,35
Dari aspek penilaian tersebut setelah dirata-rata menunjukkan hasil 4,34 dengan
kategori BAIK
 Laporan Penyelenggaraan
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu
BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 11
4.4 Evaluasi Kepuasan Peserta Terhadap Penyelenggaraan Pelatihan
Aspek yang dinilai meliputi:
1. Pelayanan Administrasi meliputi :
 Registrasi pendaftaran rata-rata 3,63
 Penyelesaian Keuangan rata-rata 3,00
 Bahan Serahan yang berkualitas rata-rata 3,60
2. Pelayanan Fasilitas Diklat
 Kebersihan dan kenyamanan asrama, ruang kelas dan ruang makan rata-
rata 4,00
 Keramahan dan kerapihan petugas rata-rata 4,47
 Variasi dan kualitas menu makan yang tersaji rata-rata 4,53
 Kelengkapan fasilitas praktek rata-rata 4,60
 Ketersediaan alat bantu rata-rata 4,53
Dari aspek penilaian tersebut setelah dirata-rata menunjukkan hasil 4,00 dan
dinyatakan PUAS.
 Laporan Penyelenggaraan
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu
BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 12
BAB V. MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
5.1. Masalah
Pelayanan Pengajaran:
 Tidak ada keluhan yang muncul dari peserta
Praktek Lapang:
 Tidak ada keluhan yang muncul dari peserta
Sarana & Prasarana:
 Tidak ada keluhan yang muncul dari peserta
Akomodasi/Asrama:
 tidak ada keluhan yang muncul dari peserta.
Konsumsi:
 tidak ada keluhan yang muncul dari peserta
 Laporan Penyelenggaraan
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu
BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 13
BAB VI. KEBERHASILAN PESERTA
Berdasarkan hasil rekapitulasi partisipasi, tingkat kehadiran, dan nilai, seluruh
peserta mendapatkan sertifikat.
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi, Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu bermanfaat
untuk peningkatan pengetahuan para peternak tentang bagaimana mengolah produk
berbahan baku susu untuk meningkatkan nilai tambah produk tersebut.
7.2. Saran
Para peserta pelatihan berharap kegiatan pelatihan ini nantinya dapat
berkesinambungan, baik berupa pelatihan pendalaman maupun bimbingan lanjutan.
 Laporan Penyelenggaraan
Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu
BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 14
BAB VIII
PENUTUP
Susu sebagai salah satu bahan makanan yang bernilai gizi tinggi sangat mudah rusak
dan pecah oleh adanya kontaminasi mikrobia yang berasal dari lingkungan, peralatan
pemerahan bila penanganannya kurang baik, dikarenakan susu merupakan media yang baik
bagi pertumbuhan mikroba. Dengan kondisi yang demikian menyebabkan masa simpan susu
relatif singkat. Rendahnya kualitas susu yang dihasilkan diantaranya merupakan akibat
kurangnya sistem managemen pemerahan dan penanganan susu yang belum sesuai Standart
sehingga berimbas pada susu peternak yang dihargai relatif murah oleh IPS dengan penetapan
Standart Mutu Susu yang semakin ketat. Untuk itu aspek penanganan pasca panen yang sesuai
dengan Standart Operational Procedure (SOP) yang telah ditetapkan perlu diperhatikan dan
diterapkan oleh peternak sapi perah. Susu selain dapat dikonsumsi dalam bentuk segar, dapat
pula diolah terlebih dahulu menjadi susu olahan.
Batu, 20 Oktober 2015
Kepala Bidang Penyelenggaraan
Pelatihan,
Sabir, S.Pt, M.Si
NIP. 19640514 198802 1 002

More Related Content

Laporan diklat pasca panen dan pengolahan susu tahun 2015

  • 2. Laporan Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu i KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat-Nya, sampai hari ini kami telah melaksanakan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu dengan lancar sesuai dengan yang telah direncanakan. Laporan penyelenggaraan ini disusun dari hasil kegiatan diklat selama 7 (tujuh) hari yang dimulai dari 14-20 Oktober 2015 yang diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang peserta. Kami sadari sepenuhnya bahwa selama pelaksanaan proses latih berlatih terdapat hal-hal yang dirasakan kurang sempurna. Oleh karena itu kami harapkan kritik maupun saran dari pihak- pihak terkait demi kesempurnaan pelaporan ini dan menjadi bahan pertimbangan dan kajian untuk lebih meningkatkan mutu penyelenggaraan pelatihan pada masa-masa yang akan datang. Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyelenggaraan pelatihan ini dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada : 1. Para fasilitator dan narasumber yang sudah memberikan ilmu dan wawasan kepada peserta pelatihan 2. Instansi-instansi terkait serta para pelaku agribisnis pengolahan hasil ternak yang telah membantu kelancaran jalannya penyelenggaraan pelatihan. Demikian semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak. Batu, 20 Oktober 2015 Kepala Balai, Dr.drh. Rudy Rawendra,M.App.Sc NIP. 19580630 1985031 001
  • 3. Laporan Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu ii DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................................................ i Daftar Isi ........................................................................................................................... ii I. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1 1.2. Tujuan dan Manfaat............................................................................................... 2 1.3. Sasaran .................................................................................................................. 2 1.4. Output ................................................................................................................... 2 1.5. Impact . 2 II. ORGANISASI PENYELENGGARAAN .................................................................. 3 2.1. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan ................................................................... 3 2.2. Dasar Hukum ........................................................................................................ 3 2.3. Organisasi Pelaksana ............................................................................................ 3 2.4. Metode .................................................................................................................. 3 2.5. Kurikulum ............................................................................................................ 4 2.6. Alokasi Peserta ..................................................................................................... 5 2.7. Fasilitator dan Narasumber .................................................................................. 6 2.8. Pembiayaan .......................................................................................................... 6 III. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 7 IV. MONITORING DAN EVALUASI ..... 10 4.1. Evaluasi Daily Mood ...... 10 4.2. Evaluasi Peserta ....... 10 4.3. Evaluasi Terhadap Widyaiswara/Fasilitator ............ 10 4.4. Evaluasi Kepuasan . ...................................................................................... 11 V. MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH .. 12 VI. KEBERHASILAN PESERTA ... 13 VII. KESIMPULAN DAN SARAN ...13 VIII. PENUTUP .....14
  • 4. Laporan Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu iii DAFTAR LAMPIRAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Surat Keputusan Penyelenggaraan Pelatihan Kurikulum Biodata peserta Biodata Fasilitator/Narasumber Jadwal Tentatif Pelatihan Daftar Hadir Peserta Fotocopy STTPP Dokumentasi
  • 5. Laporan Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produk olahan hasil ternak (daging susu telur dan ikutannya) merupakan salah satu bahan pangan strategis dalam menunjang pembangunan nasional khususnya dalam penciptaan sumber daya manusia yang berkualitas, mengingat produk ini memiliki kandungan gizi essensial seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang seimbang dan sangat dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang ada di lapangan bahwa status gizi masyarakat Indonesia masih relatif rendah akibat asupan gizi dari bahan pangan asal ternak masih rendah. Karbohidrat masih mendominasi unsur gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sementara unsur gizi yang lain yaitu, protein, lemak, vitamin dan mineral masih tersedia dalam yang relatif sedikit. Produk olahan hasil ternak dengan berbagai kelebihannya juga sangat mudah rusak akibat penyimpanan dan penanganan yang kurang higienis. Kerusakan ini disebabkan karena produk olahan hasil ternak merupakan media yang baik untuk tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme, sehingga dapat menganggu kesehatan konsumen berupa penyakit terkontaminasi mikroorganisme patogen (food borne illness), terutama pada produk susu. Oleh karena itu diperlukan suatu penanganan untuk meningkatkan nilai tambah produk susu tersebut dimana merupakan nilai yang diberikan kepada produk sebagai hasil dari proses tertentu (proses produksi, distribusi, transportasi dan pemasaran). Kementerian Pertanian telah menetapkan arah dan kebijaksanaan pembangunan pertanian dengan visi yaitu Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, daya saing, ekspor dan kesejahteraan petani . Untuk mewujudkan visi tersebut Kementerian Pertanian juga mencanangkan Program 4 Sukses Pembangunan, yaitu : 1. Pencapaian Swasembada dan Swasembada Pangan Berkelanjutan, 2. Peningkatan Diversifikasi Pangan 3. Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor, dan 4. Peningkatan Kesejahteraan Petani. Untuk mendukung Program dan kebijakan pemerintah tersebut, di fokuskan pada pemantapan sistem pelatihan pertanian untuk peningkatan kapasitas dan kompetensi teknis bagi penyuluh pertanian secara Nasional, maka Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu melaksanakan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu Tahun.
  • 6. Laporan Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 2 1.2. Tujuan dan Manfaat a. Tujuan Setelah mengikuti diklat, peserta diharapkan mampu: - Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi kerja untuk dalam hal pengolahan produk susu serta lebih produktif, efektif dan efisien dalam menghasilkan sumber daya manusia pertanian yang berkwalitas. b. Manfaat Membekali peserta diklat agar dapat melaksanakan prinsip teknis dalam pengolahan susu untuk meningkatkan nilai tambah produk susu agar diperoleh hasil yang baik dan optimal melalui teknologi pengolahan susu yang bersifat tepat guna dan memiliki nilai ekonomis tinggi dengan menggunakan sarana dan prasarana yang mudah didapatkan di lapangan. 1.3. Sasaran Adapun sasaran Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu adalah 30 (tiga puluh) orang peternak di Kabupaten/Kota yang dinyatakan memenuhi persyaratan untuk menjadi peserta diklat. 1.4. Output Keluaran (output) yang diharapkan dari pelaksanaan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu adalah terlatihnya 30 orang peternak yang memiliki kompetensi sebagai berikut : 1) Mampu menyebarluaskan informasi dan inovasi teknologi tepat guna di bidang pengolahan susu untuk meningkatkan nilai tambah produk susu supaya para pelaku usaha pengolahan susu dapat terlaksana secara optimal sehingga kelangsungan usaha berjalan lancar, keamanan pangan terjamin dan akan merangsang terbentuknya kawasan industri yang mampu mendatangkan investasi. 1.5. Impact Peternak mendapatkan informasi tentang bagaimana Mengolah Produk Susu yang dapat diaplikasikan diwilayah kerjanya.
  • 7. Laporan Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 3 BAB II. ORGANISASI PENYELENGGARAAN 2.1. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu dilaksanakan selama 7 hari. Dimulai dari tanggal 14 20 Oktober 2015, dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu. 2.2. Dasar Hukum Penyelenggaraan Pelatihan a. Permentan Nomor 105 /Permentan /OT.140/10/ 2013 tanggal 19 Oktober 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pelatihan Peternakan - Batu; b. Keputusan Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu Nomor 650/Kpts/KP.430/10/2015 tanggal Oktober 2015 tentang pembentukan Panitia Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu. 2.3. Organisasi Pelaksana : Pengarah : Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan- Batu Penanggung Jawab Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan Ketua Penyelenggaraan : Kasi Pelatihan Non Aparatur Koordinator Akademik : DR.Ir. Endang S,SW, MP Urusan Kurikulum : Widi Roseli, SE Sekretaris : Ilfarm Make A, Amd Bendahara : Nina Anggraeni Urusan Kepesertaan : Norma Rahma Susanti Urusan Monev : Ninda Tika Sari, SST 2.4. Metode Metode pendekatan Pelatihan menggunakan pendekatan belajar orang dewasa (Andragogy), melibatkan partisipasi aktif peserta dengan model Experiential Learning cycle (ELC) atau Alami, Kemukakan, Olah, Simpulkan, Aplikasikan (AKOSA). Materi kognitif disampaikan dengan metode ELC, partisipatif group, Brain storming, sedangkan materi psikomotor disampaikan dengan praktek dan diskusi. Jenis metode pelatihan yang digunakan adalah : a. Ceramah d. Curah Pendapat b. Diskusi Kelompok e. Penugasan c. Tanya Jawab f. Praktek
  • 8. Laporan Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 4 2.5. Kurikulum NO Mata Diklat Jam Pembelajaran (@ 45 menit) Teori Praktek KL Jumlah Kelompok Dasar 1 Kebijakan Mutu & Standarisasi Produk Susu 2 - - 2 2 Perijinan 2 - - 2 Kelompok Inti 1 GMP Produk Olahan Susu 2 1 - 4 2 Membuat Susu Pasteurisasi 2 5 - 8 3 Membuat Es Krim 2 6 - 10 4 Membuat Yoghurt 2 6 - 10 5 Membuat Permen Susu 2 5 - 8 6 Membuat Stick Susu 2 5 - 8 7 Membuat Yoghurt Skala Rumah Tangga - - 8 8 Kelompok Penunjang 1 Dinamika Kelompok - 2 - 2 2 Menyusun Rencana Tindak Lanjut - 2 - 2 Total 16 32 8 56 Keterangan: T : Teori; P : Praktek; PKL : Praktek Kerja Lapang
  • 9. Laporan Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 5 2.6. ALOKASI PESERTA Jumlah peserta Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu direncanakan sebanyak 30 orang dan terealisasi sebanyak 30 orang sebagai berikut: ALOKASI/ASAL PESERTA Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu Tahun 2015 NO NAMA L/P KABUPATEN/KOTA PROPINSI (1) (2) (3) (5) (6) 1 Tasemin Laki-laki Malang Jawa Timur 2 Nur Aini Fitriyanah Perempuan Malang Jawa Timur 3 Luluil Farida Widyawati Perempuan Malang Jawa Timur 4 Nanik Hidayati Perempuan Malang Jawa Timur 5 Ermy Indah Satwika Waty Perempuan Malang Jawa Timur 6 Ratna Lidia Susmayanti Perempuan Malang Jawa Timur 7 Muhammad Rofiudin Efendi Laki-laki Malang Jawa Timur 8 M. Subhan Fikri Laki-laki Malang Jawa Timur 9 Ismanur Riza Pamungkas Laki-laki Malang Jawa Timur 10 Nur Hayati Perempuan Malang Jawa Timur 11 Ngatmari Laki-laki Malang Jawa Timur 12 Elly Yanto Laki-laki Malang Jawa Timur 13 Asti Laila Perempuan Malang Jawa Timur 14 Fida Susianti Perempuan Malang Jawa Timur 15 Etik Masruroh Perempuan Malang Jawa Timur 16 Mictachul Janah Perempuan Malang Jawa Timur 17 Siti Nur Fauziah Perempuan Malang Jawa Timur 18 Jamilatun Awwalin Perempuan Malang Jawa Timur 19 Marfungah Perempuan Boyolali Jawa Tengah 20 Siti Ngaisah Perempuan Boyolali Jawa Tengah 21 Sugiarti Perempuan Boyolali Jawa Tengah 22 Tasemin Perempuan Wonosobo Jawa Tengah 23 Wahyudi Perempuan Boyolali Jawa Tengah
  • 10. Laporan Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 6 24 Arifin Agus Septiyanto Laki-laki Boyolali Jawa Tengah 25 Suroto Laki-laki Boyolali Jawa Tengah 26 Murtiyah Perempuan Boyolali Jawa Tengah 27 Ari Yanti Perempuan Wonosobo Jawa Tengah 28 Ersi Nuryati Perempuan Wonosobo Jawa Tengah 29 Anne Yulistiyanti Perempuan Wonosobo Jawa Tengah 30 Tutik Farida Perempuan Wonosobo Jawa Tengah 2.7. Fasilitator dan Narasumber Fasilitator / Narasumber berasal dari Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu dan Praktisi Pengolahan Yoghurt Kota Malang. 2.8. Pembiayaan Segala biaya yang timbul sebagai akibat penyelenggaraan kegiatan ini dibebankan pada DIPA Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu Tahun Anggaran 2015 dan Anggaran SNV
  • 11. Laporan Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 7 BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Pelaksanaan Diklat Rabu, 14 Oktober 2015 Pukul 07.00 09.00 wib para peserta melakukan registrasi di kepanitian. Pada pukul 09.00 WIB Diklat Pengolahan Susu secara resmi dibuka Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan Bapak Sabir, SPt, Msi serta dihadiri oleh pejabat Eselon IV, Widyaiswara serta segenap panitia. Dilanjutkan dengan pre test dengan tujuan untuk mengukur seberapa kemampuan peserta sebelum melakukan diklat. Dilanjutkan dengan dinamika kelompok dengan tujuan agar peserta lebih mengenal satu sama lain, serta tanggung jawab dan hak- hak peserta selama diklat. Dilanjutkan dengan Kebijakan Mutu dan Standarisasi Produk Susu yang disampaikan oleh DR. Drh. Rudy Rawendra, M.App, Sc. Kamis , 15 Oktober 2015 Pukul 08.00 WIB peserta mendapatkan materi GMP Produk Olahan Susu yang disampaikan oleh Pontjo Tri Andajani, STP dimana peserta dikenalkan bagaimana proses GMP selama produksi dilakukan mulai dari ruang produksi, sanitasi alat da pegawainya, pencegahan terhadap hama, bagaimana cara penyimpanan bahan dan proses produksi hingga ke distribusi produk. Dilanjutkan dengan materi membuat susu pasteurisasi yang diberian oleh Widi Roseli, SE. dimana pada proses pembuatan susu pasteurisasi peserta diberikan arahan tentang system pasteurisasi, bagaimana cara pasteurisasi, pengemasan dan sanitasi bahan dan alat. Serta titik kritis pembuatan susu pasteurisasi dan analisa usaha bagaiman proses pembuatan susu pasteurisasi. Materi berakhir pukul 17.00 WIB Jumat, 16 Oktober 2015 Pukul 08.00 wib para peserta mendapatkan materi membuat yoghurt yang disampaikan Pontjo Tri Andajani, S.TP. Peserta diberi materi terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan membuat stater yang dimulai dengan melakukan sterilisasi botol, dilanjutkan dengan pasteurisasi, inokulasi bakteri dan inkubasi selama 3 jam. Selama menunggu inkubasi peserta diminta menghitung bagaimana analisa usaha dan kemasan produk susu dan berdiskusi tentang usaha yang telah digeluti oleh peserta. Dilanjutkan dengan membuat yoghurt yang dimulai dengan sterilisasi, inokulasi dan inkubasi.
  • 12. Laporan Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 8 Pukul 13.45 15.15 materi Perijinan disampaikan oleh Kepala Bidang Badan Penanaman Modal Bapak Wicaksono. Sebelum materi berakhir peserta memeriksa yoghurt sudah bisa di ambil dari inkubator dan disimpan di dalam colling room. Sabtu, 17 Oktober 2015 Pukul 08.00-09.30 peserta membuat Ice Cream yang disampaikan oleh Dr.Ir. Endang S,SW,MP. Peserta di beri arahan tentang bagaimana proses pembuatan ice cream, bahan yang digunakan bagaimana memisahkan antara cream dan skim. Dan titik kristis selama proses pembuatan, dilanjutkan dengan menyiapkan bahan, memisahkan cream dan skim, pasteurisasi dan proses aging selama 24 jam. Dilanjutkan dengan membuat stick susu yang dipandu oleh Widi Roseli, SE. Peserta diberi arahan teori tentang apa dan bagiaman stick susu. Dilanjutkan dengan menyiapkan bahan kering dan bahan basah. Bahan kering dimulai dari penimbnagna dan pencampuran bahan sampai homogen dilanjutkan dengan menyiapkan adonan basah yaitu mulai dari pembuatan curd yaitu dengan mengasamkan susu segar dengan enzim atau cuka dan proses pemisahan cream dan skim dilanjutkan dengan pembuatan adonan, pencetakan, penggilingan, penggorengan, pendinginan, pengemasan dan penghitungan analisa usaha dari bahan baku hingga menjadi produk. Minggu, 18 Oktober 2015 Pukul 08.00 WIB peserta menuju lokasi kunjungan lapang di Kota Malang yaiu Rumah Yoghurt yang dipimpin bapak Firmansyah. Peserta diajak berkeliling di rumah yoghurt dan diberi materi proses pembuatan yoghurt, proses pemasaran dan distribusi serta bagaimana pengemasan produk basah ataupun frozen. Peserta sangat antusias disebabkan penjelasan yang runut dari awal sampai akhir. Selain itu disesuaikan dengan kondisi di lapangan peserta dapat membandingkan dan dapat mencontoh bagaiamana usaha di rumah yoghurt meskipun sederhana tapi dengan managemen yang benar suatu usaha pasti akan sukses. Senin, 19 Oktober 2015 Pukul 08.00 peserta tetap dibagi menjadi 3 kelompok dan mulai proses pemutaran adonan ice cream sampai ice cream siap dikemas dan disajikan. Proses agitasi dan pembekuan membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga peserta diberi materi teori tentang membuat permen susu dimulai dari penghilangan kadar air susu, penguapan , pemberian
  • 13. Laporan Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 9 gula dan agar-agar, pencetakan sampai ke pembungkusan dan pengemasan. Tidak dilupakan menghitung analisa usaha proses pembuatan permen. Materi yang disampaikan Dr. Ir. Endang S.SW, MP berakhir pukul 17.00 WIB Selasa, 20 Oktober 2015 Sebelum penutupan peserta melakukan post test dan melanjutkan membuat permen susu yaitu pengemasan yang disampaikan Dr. Ir. Endang S.SW,MP dan dilanjutkan dengan materi Menyusun Rencana Implementasi dan Evaluasi Akhir. Peserta diharapkan dapat menyusun rencana kerja sebagai tindak lanjut pasca pelatihan di wilayah kerjanya. Selanjutnya penutupan diklat yang dihadiri oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan Sabir,S.Pt,M.Si. Selain itu juga dihadiri pejabat Eselon III dan Eselon IV dan segenap panitia dari pihak SNV dan panitia Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu.
  • 14. Laporan Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 10 BAB IV. MONITORING DAN EVALUASI Evaluasi yang dilakukan pada Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu meliputi evaluasi terhadap peserta, fasilitator/narasumber, dan penyelenggara. 4.1 Evaluasi Daily Mood Untuk evaluasi daily mood selama Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu rata rata peserta menyatakan senang (2,7) 4.2 Evaluasi Peserta Rekapitulasi Evaluasi penguasaan/pemahaman materi selama diklat rata-rata peserta menyatakan menguasai (3,8) Rekapitulasi Evaluasi Terhadap Sikap dan Perilaku Peserta Awal Proses Diklat : Sangat Baik (94,6) Tengah Diklat : Sangat Baik (85,8) Akhir Diklat : Sangat Baik (81,9) Setelah di rata-rata hasil evaluasi dinyatakan SANGAT BAIK (87,3) 4.3. Evaluasi Terhadap Widyaiswara/fasilitator Aspek yang dinilai terhadap Tenaga Pengajar/Pelatih, meliputi: 1. Pengusaan Materi rata-rata 4,55 2. Pengusaan Metode rata-rata 4,28 3. Kemampuan menggunakan alat bantu rata-rata 4,30 4. Penegakan disiplin rata-rata 4,33 5. Tujuan pembelajaran rata-rata 4,35 Dari aspek penilaian tersebut setelah dirata-rata menunjukkan hasil 4,34 dengan kategori BAIK
  • 15. Laporan Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 11 4.4 Evaluasi Kepuasan Peserta Terhadap Penyelenggaraan Pelatihan Aspek yang dinilai meliputi: 1. Pelayanan Administrasi meliputi : Registrasi pendaftaran rata-rata 3,63 Penyelesaian Keuangan rata-rata 3,00 Bahan Serahan yang berkualitas rata-rata 3,60 2. Pelayanan Fasilitas Diklat Kebersihan dan kenyamanan asrama, ruang kelas dan ruang makan rata- rata 4,00 Keramahan dan kerapihan petugas rata-rata 4,47 Variasi dan kualitas menu makan yang tersaji rata-rata 4,53 Kelengkapan fasilitas praktek rata-rata 4,60 Ketersediaan alat bantu rata-rata 4,53 Dari aspek penilaian tersebut setelah dirata-rata menunjukkan hasil 4,00 dan dinyatakan PUAS.
  • 16. Laporan Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 12 BAB V. MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH 5.1. Masalah Pelayanan Pengajaran: Tidak ada keluhan yang muncul dari peserta Praktek Lapang: Tidak ada keluhan yang muncul dari peserta Sarana & Prasarana: Tidak ada keluhan yang muncul dari peserta Akomodasi/Asrama: tidak ada keluhan yang muncul dari peserta. Konsumsi: tidak ada keluhan yang muncul dari peserta
  • 17. Laporan Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 13 BAB VI. KEBERHASILAN PESERTA Berdasarkan hasil rekapitulasi partisipasi, tingkat kehadiran, dan nilai, seluruh peserta mendapatkan sertifikat. BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil evaluasi, Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu bermanfaat untuk peningkatan pengetahuan para peternak tentang bagaimana mengolah produk berbahan baku susu untuk meningkatkan nilai tambah produk tersebut. 7.2. Saran Para peserta pelatihan berharap kegiatan pelatihan ini nantinya dapat berkesinambungan, baik berupa pelatihan pendalaman maupun bimbingan lanjutan.
  • 18. Laporan Penyelenggaraan Diklat Pasca Panen dan Pengolahan Susu BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN - BATU 14 BAB VIII PENUTUP Susu sebagai salah satu bahan makanan yang bernilai gizi tinggi sangat mudah rusak dan pecah oleh adanya kontaminasi mikrobia yang berasal dari lingkungan, peralatan pemerahan bila penanganannya kurang baik, dikarenakan susu merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba. Dengan kondisi yang demikian menyebabkan masa simpan susu relatif singkat. Rendahnya kualitas susu yang dihasilkan diantaranya merupakan akibat kurangnya sistem managemen pemerahan dan penanganan susu yang belum sesuai Standart sehingga berimbas pada susu peternak yang dihargai relatif murah oleh IPS dengan penetapan Standart Mutu Susu yang semakin ketat. Untuk itu aspek penanganan pasca panen yang sesuai dengan Standart Operational Procedure (SOP) yang telah ditetapkan perlu diperhatikan dan diterapkan oleh peternak sapi perah. Susu selain dapat dikonsumsi dalam bentuk segar, dapat pula diolah terlebih dahulu menjadi susu olahan. Batu, 20 Oktober 2015 Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan, Sabir, S.Pt, M.Si NIP. 19640514 198802 1 002