際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
LAPORAN HASIL OBSERVASI
BIMBINGAN KONSELING SMA N 6 MATARAM
DISUSUN OLEH:
ASRORI AHYAN
BAIQ WULAN DAYANTI
LIAN YULIANTI
LIDZATIL JANNAH
RIZKI FITRIANI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya
menentukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Dalam
bimbingan dibutuhkan tenaga ahli untuk melakukannya, bimbingan sekolah berlaku
untuk semua siswa yang sekolah di sekolah tersebut, bukan hanya untuk siswa yang
bermasalah maupun yang merasa kesulitan belajar.
Bimbingan dan Konseling merupakan mata kuliah yang wajib dikuasai oleh calon guru,
mengingat peran guru di sekolah sebagai pembimbing yang harus bisa mengarahkan
anak didiknya dalam pembelajaran sehingga tercapai tujuan dari pendidikan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa anak didik di sekolah bersifat unik, karenanya guru
dituntut untuk bisa mengakomodasi seluruh keunikan peserta didik dengan memberikan
bimbingan secara individual serta mengarahkannya kepada hal yang positif.
Tugas ini merupakan bagian dari tugas Bimbingan dan Konseling. Dengan tugas
ini diharapkan mahasiswa mengetahui dan belajar secara langsung tentang pelaksanaan
bimbingan dan konseling di suatu sekolah, serta menganalisis permasalahan dan
solusinya. Observasi ini merupakan pembelajaran bagi mahasiswa sebagai calon
pendidik sebelum terjun langsung pada dunia pendidikan yang sesungguhnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis jenis masalah yang terdapat di SMA 6 Mataram?
2. Apa saja masalah yang paling sering ditemukan di SMA 6 Mataram ?
3. Bagaimana peran bk atapun guru di SMA 6 Mataram dalam menindak masalah
tersebut?
4. Apa saja yang melatarbelakangi terjadinya masalah tersebut?
5. bagaimana peran guru kimia mengenai masalah belajar siswa?
C. Tujuan Observasi
Berdasarkan latar belakang diatas, maka Tujuan penyusunan observasi ini adalah
sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui jenis jenis masalah yang terdapat di SMA 6 Mataram
2. Dapat mengetahui masalah yang paling sering ditemuka di SMA 6 Mataram
3. Dapat mengetahui peran bk atapun guru di SMA 6 Mataram dalam menindak masalah
tersebut
4. Dapat mengetahui penyebab masalah tersebut
5. Dapat mengeahui peran dari guru kimia mengenai masalah belajar pada siswa
D. Waktu Kegiatan
Sesuai kesepakatan dengan narasumber wawancara dilakukan pada tanggal 17
Mei 2016 pada pukul 17.00 bertempat di kediaman ibu Emy di BTN green . ibu emy
selaku narasumber adalah guru BK yang mengajar di SMA 6 Mataram.
BAB II
PEMBAHASAN
Hasil Wawancara :
A. Jenis  jenis masalahyang di temukan oleh guru BK
Menurut Prayitno dalam Badarudin (2011), masalah adalah sesuatu yang tidak
disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau
perlu dihilangkan. Pada kenyataanya kehidupan kita di dunia ini tidak lepas dari yang
namanya masalah, bahkan segala aktivitas yang kita kerjakan selalu akan ada masalah
dan cobaan. di dalam sekolah ada namanya Bimbingan konseling yang bertugas untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Untuk mengetahui bagaimana kebutuhan siswa atau
siswi disekolah sebagai konselor perlu untu mengetahui masalah yang sedang dihadapi
oleh murid, sedang sebagai guru nantinya harus peka terhadap masalah yang menimpa
murid kita. Masalah yang terdapat di dalam sekolah ada banyak sekali, seperti yang
dipaparkan oleh narasumber kami selau guru BK di SMA 6 Mataram. Jenis jenis masalah
yang ditangani oleh guru BK adalah masalah akademik, masalah sosial, maslah pribadi,
dan masalah karir,.
Dalam penangan masalah ini terdapat kasus dengan masalah berat, ringan, dan
sedang namun narasumber hanya memberikan kasus ringan dan sedang saja seperti
bolos, tidak hadir tanpa keterangan, bertengkar, malas belajar, pakaian tidak seragam dll.
Sedangkan untuk masalah yang sudah besar penangananya tidak lagi dilakukan oleh BK
namun lebih lanjut lagi oleh wakasek kesiswan. Menurut narasumber masalah yang
paling sering terjadi yang cepat untuk diketahui adalah mengenai masalah kehadiran.
Sesui dengan program sekolah alfa atau ketidak hadiran hanya boleh sampai 14x,
kemudian masalah pola belajar yang baik, para siswa banyak menemuka masalah dengan
proes belajar yang dilakukan oleh guru, menurut narasumber ada beberapa faktor yang
menjadi latar belakang yang mempengaruhi pola belajar tersebut.
B. Masalah yang sering ditemukan di SMA 6 Mataram
Dari berbagai jenis masalah yang di dapat, menurut narasumber selaku guru BK
masalah yang paling sering ditanagani adalah masalah pribadi dan masalah akademik,
masalah akademik meliputi masalah belajar dan juga masalah mengenai penjurusan.
Terkait dengan masalah siswa di sekolah, Badarudin (2011) berpendapat bahwa dalam
interaksi belajar mengajar, siswa merupakan kunci utama keberhasilan belajar selama
proses belajar yang dilakukan. Namun demikian, tidak semua murid dapat mencapai
tujuan atau sasaran belajar itu dengan cepat dan tepat. Menyimpulkan dari pendapat
Badarudin (2011), dapat dikatakan bahwa terdapat sesuatu yang janggal dalam proses
belajar siswa, sehingga sesuatu yang janggal tersebut dapat disebut sebagai masalah
belajar bagi siswa. Dalam konsultasi yang pernah dilakukan oleh narasumber terhapa
murid di SMA 6 Mataram, banyak murid mengaku bermasalah dalam belajar mata
pelajaran eksak yaitu matematika, kimia, biologi dan fisika hal ini disebakan karena
mata pelajaran eksak lebih berfokuskan pada hitung-hitungan dan konsep berpikir yang
pasti.
Kemudian untuk masalah pribadi menurut Yusuf dalam Yusuf (2014)
menemukan beberapa masalah siswa dalam penelitiannya. Beberapa contoh
permasalahan pribadi
Beberapa permasalahan yang dialami siswa terkait masalah pribadi antara lain:
 Kurang memiliki kemampuan untuk bersabar dan bersyukur
 Masih memiliki kebiasaan berbohong
 Masih memiliki kebiasaan menyontek
 Kurang disiplin
 Masih kekanak  kanakan
 Belum dapat menghormati orang tua secara ikhlas
 Masih kurang mampu menghadapi situasi frustasi
 Masih kurang mampu mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang
matang
 Masih suka melakukan suatu perbuatan tanpa pertimbangan baik buruknya, atau
untung-ruginya
Saat wawancara, narasumber memaparkan bahwa banyak siswa yaang
bermasalah dengan penampilan dan juga ketidakhadiran, menurut Ibu Emy tidak sedikit
siswa ditemukan membolos saat jam pelajaran dengan alasan izin ke kantin, kamar
mandi, bahkan uks namun tidak ikut proses beljar lagi. Kemudian untuk kasus tidak
hadir tanpa keterangan biasa ditemukan oleh guru bidang studi kemudian brulah
melapor kepada wali kelas/ guru BK.
C. Peran BK dan guru dalam menangani masalah
Sebagai seorang guru tentunya menjadi tugas penting untuk membantu murid
dalam menyelesaikan masalah, sedangkan untuk guru BK merupakan tugas pokok
seorang konselor untuk membantu muridmenyelesaikan masalahnya. Menurut
narasumber, bimbingan konseling yang dilakukan di SMA 6 Mataram adalah dengan
melakukan bimbingan kelompok yang bertujuan untuk mengetahui masalah yang
terjadi dan kebutuhan yang diinginkan, dalm bimbingan kelompok tersebut murid akan
ditanya mata pelajaran yang paling sulit, lalu apa penyebabya kemudian barulah
didiskusikan. Dalam wawancara ibu emy menatakan kalau kebanyakan remaja tidak
mau disalahkan jadi Ibu Emy berpesan sebagai guru nantinya, harus lebih dekat
dengan murid sehingga terjalin kepercayaan satu sama lain sehingga murid nantinya
akan mudah untuk terbuka tentang masalahnya. Seperti yang disampaikan diatas
masalah yang sering ditemukan adlah masalah kehadiran, dalam kasus ini seorang guru
akan menjadi orang pertamma yang mengetahui hal tersebut sehingga sangat perlu
kemampuan bagi seorang guru untuk mengatasi masalah tersebut.
Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Emy sekolah dan para guru telah sepakat
bahwa maksimal alfa yang dimiliki oleh tiap murid sebanyak 14 kemudian untuk 3-4
langkah yang diambil dengan memanggil orang tua murid kemudian bersama-sama
mencari solusi, selanjutnya untuk 10 alfa dilaukan negosiasi, namun jika tetap
melakukan alfa lagi barulah diadakan rapat dengan wakasek kesiswaan dan kepala
sekolah kemudian akan ada keputusan tetap tinggal, atau dipindah ke sekolah lain
dengan alasan memerlukan tempat yang lebih baik lagi. Dalam menangani kasus atau
masalah masalah yang dihadapi murid perlu adanya peran pentng antara wali murid,
guru bidang studi/BK dan lingkunganya, karena peran guru saja tidak cukup dalam
membentuk pribadi murid, karena murid lebih banyak menghabiskan waktu diluar
sekolah yaitu dirumah tutur Ibu Emy saat di wawancara. Kenyataanya banyak siswa
yang mengalami masalah broken home, yang menyebabkan proses belajar menurur,
sering bolos dan juga pemuat onar, menurut narasumber palingg banyak 3-4 murid.
Untuk siswa yang belum bermasalah belum tentu tidak memiliki masalah sedangkan
yang memiliki masalah kita pacu dan kita dorong menjadi lebih baik lagi  tegas Ibu
Emy dalam wawancaranya. Kemudian untuk siswa yang bermasalah dengan program
penjurusan, nantinya Bk akan melakukan penilaian terhadap riwayat belajar siswa
untuk program tujuan dengan di bantu oleh guru bidang studi kemudian dipandu dan
diperoleh nilai yang terkontrol yang dapat memenuhi syarat.
D. Penyebab Masalah Yang Terjadi Tersebut
Tentunya masalah yang timbul pasti ada penyebabnya, dari hasil wawancara
kami dengan narasumber menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan
siswa melanggar aturan dan melakukan masalah diekolah yang pertama karena faktor
pribadi yaitu broken home, baik karena kedua orang tuanya berbisah, ibu/bapak kawin
lagi ataupun tidak tinggal dengan kedua orang tua hal inilah yang menjadi alasan siswa
bertindak onar dikelas, karena kebutuhan akan kasih sayang yang ia miliki masih
kurang, kemudian faktor teman sebaya juga sangat berpengaruh, seorang murid
memiliki kebiasaan untuk mengikuti kemauan temanya hal ini akan bermasalah jika
terjadi pada saat penjurusan, karena murid ini hanya mengikuti kemauan temanya
bukan berdasarkan minat dan bakat yang dia miliki sehingga proses belajarnya menjadi
terhambat dan bermasalah dalam penerimaan materri nantinya. Itulah beberapa
penyebab umum yang didapat berdasakan wawancara dengan guru BK, adapun
beberapa faktor penyebab timbulnya masalah pada siswa diantaranya metode belajar
guru bidang studi yang sulit dipahami, hubungan sosial, faktor ekonomi dan faktor
psikologis
E. Peran Guru Kimia Mengenai Masalah Belajar Siswa
Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004, h.77) menyatakan bahwa kesulitan
belajar adalah dalam keadaan dimana anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana
mestinya. Sedangkan menurut Djamarah (2002, h.200) kesulitan belajar adalah masalah
yang mengganggu keberhasilan siswa dalam keberhasilan belajarnya. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu keadaan siswa yang memiliki
masalah sehingga tidak bisa belajar sebagaimana mestinya yang berdampak pada
keberhasilan belajar. Dalam hasil wawancara kami masalah yang biasanya dihadapi
oleh guru kimia di SMA 6 Mataram adalah kebanyakan murid bermasalah pada
pelajaran hitung-hitungan seperti matematika, fisika dan juga kimia. Ada juga masalah
yang biasa ditemua oleh guru bidang studi di kelas adalah masalah mengenai daftar
hadir, biasanya murid yang yang terlalu sering tidak hadir tanpa keterangan diberi
tanda, dan guru bertanya pada siswa, namun jika ketidakhadiran sudah terlalu lamu
barulah guru bekerjasama dngan wali kelas dan juga guru BK. Peran guru kimia dalam
bimbingan konseling adalah sebagai pembantu koselor dalam terlaksanya bimbingan
konseling di sekolah. Dari hasil wawancara kami untuk melakukan suatu bimbingan
seorang guru harus mempunyai rasa salig percaya antara guru dan murid sehingga
murid merasa terbuka akan masalah yang sedang di hadapi. Seorang guru juga harus
peka terhadap berkembangan peserta didik. Menurut W.H. Burton (Syamsu Yusuf LN
dkk., 1992) factor internal yang mengakibatkan kesulitan belajar adalah sebagai
berikut.
1. Ketidakseimbangan mental atau gangguan fungsi mental: (a) kurangnya
kemampuan mental yang bersifat potensial (kecerdasan); (b) kurangnya kemampuan
mental, seperti kurang perhatian, adanya kelainan, lemah dalam berusaha, menunjukkan
kegiatan yang berlawanan, kurangnya energy untuk bekerja karena kekurangan
makanan yang bergizi, kurangnya penguasaan terhadap kebiasaan belajar dan hal-hal
fundamental; (c) kesiapan diri yang kurang matang.
2. Gangguan fisik: (a) kurang berfungsinya organ-organ perasaan, alat-alat bicara;
dan (b) gangguan kesehatan (sakit-sakitan).
3. Gangguan emosi: (a) merasa tidak aman; (b) kurang bisa menyesuaikan diri, baik
dengan orang, situasi, maupun kebutuhan; (c) adanya perasaan yang kompleks (tidak
karuan), perasaan takut yang berlebihan (phobi), perasaan ingin melarikan diri atau
menghindar dari masalah yang dialami; dan (d) ketidak matangan emosi.
b. Faktor Eksternal
Faktor ini meliputi aspek-aspek sosial dan nonsosial. Yang dimaksud dengan faktor
social adalah faktor manusia, baik yang hadir secara langsung (bertatap muka atau
berkomunikasi langsung), maupun kehadirannya secara tidak langsung, seperti: berupa
foto,suara (nyanyian, pembicaraan), dalam radio, TV, dan tape recorder . sedangkan
yang termasuk faktor nonsosial adalah: keadaan suhu udara (panas, dingin), waktu
(pagi, siang, malam), suasana lingkungan (sepi, bising, atau ramai), keadaan tempat (
kualitas gedung, luas ruangan, kebersihan, ventilasi, dan kelengkapan mebeler),
kelengkapan alat-alat atau fasilitas belajar (ATK, alat peraga, buku-buku sumber, dan
media komunikasi belajar lainnya). Jadi jelas bahwa dalam kegiatan belajar ini banyak
masalah-masalah yang timbul terutama yang dirasakan oleh siswa sendiri. Sekolah
mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membantu siswa agar mereka berhasil
dalam belajar. Untuk itu hendaknya sekolah memberikan bantuan kepada siswa dalam
kegiatan belajar. Disinilah penting dan perlunya program bimbingan dan konseling
untuk membantu agar mereka berhasil dalam belajar. Layanan bantuan yang
seyogianya diberikan kepada para siswa adalah bimbingan belajar.
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil wawancara tentang masalah  masalah yang dialami siswa di
SMA 6 Mataram kesimpulan yang kami dapat, kepada calon guru bidang studi
nantinya dapat mengetahui tentang beberapa masalah yang biasa terjadi pada siswa 
siswa di sekolah (terutama masalah belajar), sehingga seorang guru nantinya, khususnya
kami calon guru kimia dapat melakukan tindakan preventif pada siswa dengan memilih
pendekatan, model, dan metode pembelajaran yang sesuai dengan siswa  siswa yang
memiliki latar belakang, karakteristik, dan permasalahan yang berbeda. Selain itu, jika
seorang guru menemukan beberapa siswa yang terlihat kurang bersemangat dalam kelas,
guru melakukan beberapa pendekatan terlebih dahulu kemudian guru mugkin dapat
membantu terhadap permasalahan yang dialami beberapa siswa tersebut dengan strategi
 strategi tertentu, sebelum permasalahan tersebut ditangani oleh guru BK (hal tersebut
mungkin harus dilakukan, karena guru bidang studi merupakan guru yang sehari 
harinya bertatap muka/bertemu langsung dengan siswa, lebih  lebih untuk seorang wali
kelas yang kedudukannya sebagai orang tua siswa dalam kelas tertentu.
B. Saran
Kepada guru bidang studi khususnya guru kimia untuk lebih memahami
bagaimana karateristik, kebutuhan dan berkembangan dari peserta didik, sehingga
nantinya dapat terwujud proses belajar yang efekif dan efisien demi tercapainya dunia
pendidikan yang lebih baik lagi, terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Badarudin. 2011. Materi Bahan Ajar Kuliah: Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar.
Purwokerto: tidak diterbitkan
Djamarah, SB. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurihsan, Achmad Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar
Kehidupan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Widiharto, Chr Argo. 2009. Psikologi Belajar. Semarang: FIP IKIP PGRI SEMARANG.
Yusuf L. N., Syamsu. 2014. Program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bandung:
Rizqi Press.
Yusuf, Syamsu dan Juntika Nurihsan.2008. Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

More Related Content

What's hot (20)

Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarKesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Tohir Haliwaza
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
audiasls
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Nur Arifaizal Basri
Soal bimbingan konseling
Soal bimbingan konselingSoal bimbingan konseling
Soal bimbingan konseling
Riky Dony Ardian
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Narto Wastyowadi
Contoh verbatim behavior
Contoh verbatim behaviorContoh verbatim behavior
Contoh verbatim behavior
MACHMUDDI
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajarLaporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
ningrumintan
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Arif Winahyu
AUM PTSDL
AUM PTSDLAUM PTSDL
AUM PTSDL
Adri Hermawan
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
Nur Arifaizal Basri
Sosiometri 1
Sosiometri 1Sosiometri 1
Sosiometri 1
Butet Rezeki
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
MuhammadKoharudin1
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIALTABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
Nur Arifaizal Basri
Format rpl bimbingan klasikal
Format rpl bimbingan klasikalFormat rpl bimbingan klasikal
Format rpl bimbingan klasikal
widuri aprillia
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapTeknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Achmad Anang Aswanto
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
Nur Arifaizal Basri
Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)
Nur Arifaizal Basri
pendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netrapendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netra
endang zr
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
MusafirCinta7
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
achmad hidayat
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarKesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Tohir Haliwaza
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
audiasls
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Nur Arifaizal Basri
Soal bimbingan konseling
Soal bimbingan konselingSoal bimbingan konseling
Soal bimbingan konseling
Riky Dony Ardian
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Narto Wastyowadi
Contoh verbatim behavior
Contoh verbatim behaviorContoh verbatim behavior
Contoh verbatim behavior
MACHMUDDI
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajarLaporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
ningrumintan
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Arif Winahyu
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
Nur Arifaizal Basri
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
MuhammadKoharudin1
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIALTABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
TABEL LAYANAN BK PRIBADI DAN SOSIAL
Nur Arifaizal Basri
Format rpl bimbingan klasikal
Format rpl bimbingan klasikalFormat rpl bimbingan klasikal
Format rpl bimbingan klasikal
widuri aprillia
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapTeknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Achmad Anang Aswanto
pendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netrapendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netra
endang zr
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
MusafirCinta7
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
achmad hidayat

Similar to Laporan hasil observasi bk (20)

Makalah kelompok 9
Makalah kelompok 9Makalah kelompok 9
Makalah kelompok 9
Nisa Latiifani
Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah
Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah
Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah
devi kumala sari
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Ruslan Mauliady
LK 3.1 Best Practices .pdf
LK 3.1 Best Practices .pdfLK 3.1 Best Practices .pdf
LK 3.1 Best Practices .pdf
WildanDwiKurnia
Makalah profesi kependidikan di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi kependidikan di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah profesi kependidikan di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi kependidikan di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
 kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
Ridzuan Ahmad
UPAYA_MENGATASI_PESERTA_DIDIK_YANG_AKTIF.pptx
UPAYA_MENGATASI_PESERTA_DIDIK_YANG_AKTIF.pptxUPAYA_MENGATASI_PESERTA_DIDIK_YANG_AKTIF.pptx
UPAYA_MENGATASI_PESERTA_DIDIK_YANG_AKTIF.pptx
AdhaNurFuadah
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolahMakalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
Kun Hidayaturrahman
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAHPERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
Riyan Hidayat
Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...
Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...
Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...
Linda Rosita
RUANG KOLABORASI MODUL 3.1 Pendidikan Guru Penggerak
RUANG KOLABORASI MODUL 3.1 Pendidikan Guru PenggerakRUANG KOLABORASI MODUL 3.1 Pendidikan Guru Penggerak
RUANG KOLABORASI MODUL 3.1 Pendidikan Guru Penggerak
AnisaDwiElistiyaning
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah_ Kelompok D.pdf
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah_ Kelompok D.pdfLK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah_ Kelompok D.pdf
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah_ Kelompok D.pdf
kabisat1
Layanan bk di sekolah dasar
Layanan bk di sekolah dasarLayanan bk di sekolah dasar
Layanan bk di sekolah dasar
Khoiruddin Ahmuatd
Ingkatan prestasi belajar siswa dengan metode reinforcement
Ingkatan prestasi belajar siswa dengan metode reinforcementIngkatan prestasi belajar siswa dengan metode reinforcement
Ingkatan prestasi belajar siswa dengan metode reinforcement
faisalahmadf
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumahFaktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Idah Malek
Makalah profesi kependidikan di indonesia
Makalah profesi kependidikan di indonesiaMakalah profesi kependidikan di indonesia
Makalah profesi kependidikan di indonesia
Septian Muna Barakati
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Linda Rosita
Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah
Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah
Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah
devi kumala sari
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Ruslan Mauliady
LK 3.1 Best Practices .pdf
LK 3.1 Best Practices .pdfLK 3.1 Best Practices .pdf
LK 3.1 Best Practices .pdf
WildanDwiKurnia
Makalah profesi kependidikan di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi kependidikan di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah profesi kependidikan di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi kependidikan di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
 kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
Ridzuan Ahmad
UPAYA_MENGATASI_PESERTA_DIDIK_YANG_AKTIF.pptx
UPAYA_MENGATASI_PESERTA_DIDIK_YANG_AKTIF.pptxUPAYA_MENGATASI_PESERTA_DIDIK_YANG_AKTIF.pptx
UPAYA_MENGATASI_PESERTA_DIDIK_YANG_AKTIF.pptx
AdhaNurFuadah
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolahMakalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
Kun Hidayaturrahman
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAHPERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
Riyan Hidayat
Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...
Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...
Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...
Linda Rosita
RUANG KOLABORASI MODUL 3.1 Pendidikan Guru Penggerak
RUANG KOLABORASI MODUL 3.1 Pendidikan Guru PenggerakRUANG KOLABORASI MODUL 3.1 Pendidikan Guru Penggerak
RUANG KOLABORASI MODUL 3.1 Pendidikan Guru Penggerak
AnisaDwiElistiyaning
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah_ Kelompok D.pdf
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah_ Kelompok D.pdfLK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah_ Kelompok D.pdf
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah_ Kelompok D.pdf
kabisat1
Layanan bk di sekolah dasar
Layanan bk di sekolah dasarLayanan bk di sekolah dasar
Layanan bk di sekolah dasar
Khoiruddin Ahmuatd
Ingkatan prestasi belajar siswa dengan metode reinforcement
Ingkatan prestasi belajar siswa dengan metode reinforcementIngkatan prestasi belajar siswa dengan metode reinforcement
Ingkatan prestasi belajar siswa dengan metode reinforcement
faisalahmadf
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumahFaktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Idah Malek
Makalah profesi kependidikan di indonesia
Makalah profesi kependidikan di indonesiaMakalah profesi kependidikan di indonesia
Makalah profesi kependidikan di indonesia
Septian Muna Barakati
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Linda Rosita

Recently uploaded (20)

TUGAS KELOMPOK 3 ANGKATAN 20 TUGAS ORIENTASI PPPK .pptx
TUGAS KELOMPOK 3 ANGKATAN 20  TUGAS ORIENTASI PPPK .pptxTUGAS KELOMPOK 3 ANGKATAN 20  TUGAS ORIENTASI PPPK .pptx
TUGAS KELOMPOK 3 ANGKATAN 20 TUGAS ORIENTASI PPPK .pptx
eraoktafia92
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptxpertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
AyiDamayani
RENCANA + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...
RENCANA  + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...RENCANA  + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...
RENCANA + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...
Kanaidi ken
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Kanaidi ken
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdfMateri Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Namin AB Ibnu Solihin
sosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptx
sosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptxsosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptx
sosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptx
imamtarmiji2
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptxTAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
helvy3
kimia farmasi mengenai materi kimia dalam
kimia farmasi mengenai materi kimia dalamkimia farmasi mengenai materi kimia dalam
kimia farmasi mengenai materi kimia dalam
dessyratnasari13
Kisi-kisi Ujian Praktik Bahasa Indonesia SD-MI (Websiteedukasi.com).docx
Kisi-kisi Ujian Praktik Bahasa Indonesia SD-MI (Websiteedukasi.com).docxKisi-kisi Ujian Praktik Bahasa Indonesia SD-MI (Websiteedukasi.com).docx
Kisi-kisi Ujian Praktik Bahasa Indonesia SD-MI (Websiteedukasi.com).docx
AnohSuhaemi
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
KhusnulAzizah4
Topik 1 - Memahami Konsep Literasi Dasar.pptx
Topik 1 - Memahami Konsep Literasi Dasar.pptxTopik 1 - Memahami Konsep Literasi Dasar.pptx
Topik 1 - Memahami Konsep Literasi Dasar.pptx
SyamsuRiwal2
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)
ChibiMochi
TADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxddddddddddddddddddd
TADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxdddddddddddddddddddTADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxddddddddddddddddddd
TADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxddddddddddddddddddd
wan hanif wan ahmad
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemDaftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
Ainul Yaqin
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Dadang Solihin
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika InformatikaPertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
AsepSaepulrohman4
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptxBERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
putuariutama
pertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptxpertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptx
AyiDamayani
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docxKisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
KhusnulAzizah4
TUGAS KELOMPOK 3 ANGKATAN 20 TUGAS ORIENTASI PPPK .pptx
TUGAS KELOMPOK 3 ANGKATAN 20  TUGAS ORIENTASI PPPK .pptxTUGAS KELOMPOK 3 ANGKATAN 20  TUGAS ORIENTASI PPPK .pptx
TUGAS KELOMPOK 3 ANGKATAN 20 TUGAS ORIENTASI PPPK .pptx
eraoktafia92
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptxpertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
AyiDamayani
RENCANA + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...
RENCANA  + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...RENCANA  + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...
RENCANA + Link2 MATERI BimTek *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan TKDN ...
Kanaidi ken
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Introduction to Building Maintenance & Preventive Maintenance _Training *Proa...
Kanaidi ken
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdfMateri Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Materi Seminar Agar Ramadhan Tetap Produktif 2025.pdf
Namin AB Ibnu Solihin
sosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptx
sosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptxsosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptx
sosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptx
imamtarmiji2
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptxTAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
TAKLIMAT PENGURUSAN DAN PENDAFTARAN TAHUN SATU.pptx
helvy3
kimia farmasi mengenai materi kimia dalam
kimia farmasi mengenai materi kimia dalamkimia farmasi mengenai materi kimia dalam
kimia farmasi mengenai materi kimia dalam
dessyratnasari13
Kisi-kisi Ujian Praktik Bahasa Indonesia SD-MI (Websiteedukasi.com).docx
Kisi-kisi Ujian Praktik Bahasa Indonesia SD-MI (Websiteedukasi.com).docxKisi-kisi Ujian Praktik Bahasa Indonesia SD-MI (Websiteedukasi.com).docx
Kisi-kisi Ujian Praktik Bahasa Indonesia SD-MI (Websiteedukasi.com).docx
AnohSuhaemi
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
5. Program Semester Mapel Bahasa Indonesia.docx
KhusnulAzizah4
Topik 1 - Memahami Konsep Literasi Dasar.pptx
Topik 1 - Memahami Konsep Literasi Dasar.pptxTopik 1 - Memahami Konsep Literasi Dasar.pptx
Topik 1 - Memahami Konsep Literasi Dasar.pptx
SyamsuRiwal2
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)
Komsas: Justeru Impian Di Jaring (Tingkatan 3)
ChibiMochi
TADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxddddddddddddddddddd
TADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxdddddddddddddddddddTADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxddddddddddddddddddd
TADABUR SURAH AL WAQIAH.pptxddddddddddddddddddd
wan hanif wan ahmad
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemDaftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
Ainul Yaqin
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Dadang Solihin
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika InformatikaPertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
AsepSaepulrohman4
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptxBERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
putuariutama
pertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptxpertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 11 new- asuhan komunitas 2025.pptx
AyiDamayani
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docxKisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
KhusnulAzizah4

Laporan hasil observasi bk

  • 1. LAPORAN HASIL OBSERVASI BIMBINGAN KONSELING SMA N 6 MATARAM DISUSUN OLEH: ASRORI AHYAN BAIQ WULAN DAYANTI LIAN YULIANTI LIDZATIL JANNAH RIZKI FITRIANI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menentukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Dalam bimbingan dibutuhkan tenaga ahli untuk melakukannya, bimbingan sekolah berlaku untuk semua siswa yang sekolah di sekolah tersebut, bukan hanya untuk siswa yang bermasalah maupun yang merasa kesulitan belajar. Bimbingan dan Konseling merupakan mata kuliah yang wajib dikuasai oleh calon guru, mengingat peran guru di sekolah sebagai pembimbing yang harus bisa mengarahkan anak didiknya dalam pembelajaran sehingga tercapai tujuan dari pendidikan. Sebagaimana kita ketahui bahwa anak didik di sekolah bersifat unik, karenanya guru dituntut untuk bisa mengakomodasi seluruh keunikan peserta didik dengan memberikan bimbingan secara individual serta mengarahkannya kepada hal yang positif. Tugas ini merupakan bagian dari tugas Bimbingan dan Konseling. Dengan tugas ini diharapkan mahasiswa mengetahui dan belajar secara langsung tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di suatu sekolah, serta menganalisis permasalahan dan solusinya. Observasi ini merupakan pembelajaran bagi mahasiswa sebagai calon pendidik sebelum terjun langsung pada dunia pendidikan yang sesungguhnya. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja jenis jenis masalah yang terdapat di SMA 6 Mataram? 2. Apa saja masalah yang paling sering ditemukan di SMA 6 Mataram ? 3. Bagaimana peran bk atapun guru di SMA 6 Mataram dalam menindak masalah tersebut? 4. Apa saja yang melatarbelakangi terjadinya masalah tersebut? 5. bagaimana peran guru kimia mengenai masalah belajar siswa?
  • 3. C. Tujuan Observasi Berdasarkan latar belakang diatas, maka Tujuan penyusunan observasi ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat mengetahui jenis jenis masalah yang terdapat di SMA 6 Mataram 2. Dapat mengetahui masalah yang paling sering ditemuka di SMA 6 Mataram 3. Dapat mengetahui peran bk atapun guru di SMA 6 Mataram dalam menindak masalah tersebut 4. Dapat mengetahui penyebab masalah tersebut 5. Dapat mengeahui peran dari guru kimia mengenai masalah belajar pada siswa D. Waktu Kegiatan Sesuai kesepakatan dengan narasumber wawancara dilakukan pada tanggal 17 Mei 2016 pada pukul 17.00 bertempat di kediaman ibu Emy di BTN green . ibu emy selaku narasumber adalah guru BK yang mengajar di SMA 6 Mataram.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN Hasil Wawancara : A. Jenis jenis masalahyang di temukan oleh guru BK Menurut Prayitno dalam Badarudin (2011), masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu dihilangkan. Pada kenyataanya kehidupan kita di dunia ini tidak lepas dari yang namanya masalah, bahkan segala aktivitas yang kita kerjakan selalu akan ada masalah dan cobaan. di dalam sekolah ada namanya Bimbingan konseling yang bertugas untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk mengetahui bagaimana kebutuhan siswa atau siswi disekolah sebagai konselor perlu untu mengetahui masalah yang sedang dihadapi oleh murid, sedang sebagai guru nantinya harus peka terhadap masalah yang menimpa murid kita. Masalah yang terdapat di dalam sekolah ada banyak sekali, seperti yang dipaparkan oleh narasumber kami selau guru BK di SMA 6 Mataram. Jenis jenis masalah yang ditangani oleh guru BK adalah masalah akademik, masalah sosial, maslah pribadi, dan masalah karir,. Dalam penangan masalah ini terdapat kasus dengan masalah berat, ringan, dan sedang namun narasumber hanya memberikan kasus ringan dan sedang saja seperti bolos, tidak hadir tanpa keterangan, bertengkar, malas belajar, pakaian tidak seragam dll. Sedangkan untuk masalah yang sudah besar penangananya tidak lagi dilakukan oleh BK namun lebih lanjut lagi oleh wakasek kesiswan. Menurut narasumber masalah yang paling sering terjadi yang cepat untuk diketahui adalah mengenai masalah kehadiran. Sesui dengan program sekolah alfa atau ketidak hadiran hanya boleh sampai 14x, kemudian masalah pola belajar yang baik, para siswa banyak menemuka masalah dengan proes belajar yang dilakukan oleh guru, menurut narasumber ada beberapa faktor yang menjadi latar belakang yang mempengaruhi pola belajar tersebut. B. Masalah yang sering ditemukan di SMA 6 Mataram
  • 5. Dari berbagai jenis masalah yang di dapat, menurut narasumber selaku guru BK masalah yang paling sering ditanagani adalah masalah pribadi dan masalah akademik, masalah akademik meliputi masalah belajar dan juga masalah mengenai penjurusan. Terkait dengan masalah siswa di sekolah, Badarudin (2011) berpendapat bahwa dalam interaksi belajar mengajar, siswa merupakan kunci utama keberhasilan belajar selama proses belajar yang dilakukan. Namun demikian, tidak semua murid dapat mencapai tujuan atau sasaran belajar itu dengan cepat dan tepat. Menyimpulkan dari pendapat Badarudin (2011), dapat dikatakan bahwa terdapat sesuatu yang janggal dalam proses belajar siswa, sehingga sesuatu yang janggal tersebut dapat disebut sebagai masalah belajar bagi siswa. Dalam konsultasi yang pernah dilakukan oleh narasumber terhapa murid di SMA 6 Mataram, banyak murid mengaku bermasalah dalam belajar mata pelajaran eksak yaitu matematika, kimia, biologi dan fisika hal ini disebakan karena mata pelajaran eksak lebih berfokuskan pada hitung-hitungan dan konsep berpikir yang pasti. Kemudian untuk masalah pribadi menurut Yusuf dalam Yusuf (2014) menemukan beberapa masalah siswa dalam penelitiannya. Beberapa contoh permasalahan pribadi Beberapa permasalahan yang dialami siswa terkait masalah pribadi antara lain: Kurang memiliki kemampuan untuk bersabar dan bersyukur Masih memiliki kebiasaan berbohong Masih memiliki kebiasaan menyontek Kurang disiplin Masih kekanak kanakan Belum dapat menghormati orang tua secara ikhlas Masih kurang mampu menghadapi situasi frustasi Masih kurang mampu mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang matang Masih suka melakukan suatu perbuatan tanpa pertimbangan baik buruknya, atau untung-ruginya Saat wawancara, narasumber memaparkan bahwa banyak siswa yaang bermasalah dengan penampilan dan juga ketidakhadiran, menurut Ibu Emy tidak sedikit siswa ditemukan membolos saat jam pelajaran dengan alasan izin ke kantin, kamar mandi, bahkan uks namun tidak ikut proses beljar lagi. Kemudian untuk kasus tidak
  • 6. hadir tanpa keterangan biasa ditemukan oleh guru bidang studi kemudian brulah melapor kepada wali kelas/ guru BK. C. Peran BK dan guru dalam menangani masalah Sebagai seorang guru tentunya menjadi tugas penting untuk membantu murid dalam menyelesaikan masalah, sedangkan untuk guru BK merupakan tugas pokok seorang konselor untuk membantu muridmenyelesaikan masalahnya. Menurut narasumber, bimbingan konseling yang dilakukan di SMA 6 Mataram adalah dengan melakukan bimbingan kelompok yang bertujuan untuk mengetahui masalah yang terjadi dan kebutuhan yang diinginkan, dalm bimbingan kelompok tersebut murid akan ditanya mata pelajaran yang paling sulit, lalu apa penyebabya kemudian barulah didiskusikan. Dalam wawancara ibu emy menatakan kalau kebanyakan remaja tidak mau disalahkan jadi Ibu Emy berpesan sebagai guru nantinya, harus lebih dekat dengan murid sehingga terjalin kepercayaan satu sama lain sehingga murid nantinya akan mudah untuk terbuka tentang masalahnya. Seperti yang disampaikan diatas masalah yang sering ditemukan adlah masalah kehadiran, dalam kasus ini seorang guru akan menjadi orang pertamma yang mengetahui hal tersebut sehingga sangat perlu kemampuan bagi seorang guru untuk mengatasi masalah tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Emy sekolah dan para guru telah sepakat bahwa maksimal alfa yang dimiliki oleh tiap murid sebanyak 14 kemudian untuk 3-4 langkah yang diambil dengan memanggil orang tua murid kemudian bersama-sama mencari solusi, selanjutnya untuk 10 alfa dilaukan negosiasi, namun jika tetap melakukan alfa lagi barulah diadakan rapat dengan wakasek kesiswaan dan kepala sekolah kemudian akan ada keputusan tetap tinggal, atau dipindah ke sekolah lain dengan alasan memerlukan tempat yang lebih baik lagi. Dalam menangani kasus atau masalah masalah yang dihadapi murid perlu adanya peran pentng antara wali murid, guru bidang studi/BK dan lingkunganya, karena peran guru saja tidak cukup dalam membentuk pribadi murid, karena murid lebih banyak menghabiskan waktu diluar sekolah yaitu dirumah tutur Ibu Emy saat di wawancara. Kenyataanya banyak siswa yang mengalami masalah broken home, yang menyebabkan proses belajar menurur, sering bolos dan juga pemuat onar, menurut narasumber palingg banyak 3-4 murid. Untuk siswa yang belum bermasalah belum tentu tidak memiliki masalah sedangkan yang memiliki masalah kita pacu dan kita dorong menjadi lebih baik lagi tegas Ibu
  • 7. Emy dalam wawancaranya. Kemudian untuk siswa yang bermasalah dengan program penjurusan, nantinya Bk akan melakukan penilaian terhadap riwayat belajar siswa untuk program tujuan dengan di bantu oleh guru bidang studi kemudian dipandu dan diperoleh nilai yang terkontrol yang dapat memenuhi syarat. D. Penyebab Masalah Yang Terjadi Tersebut Tentunya masalah yang timbul pasti ada penyebabnya, dari hasil wawancara kami dengan narasumber menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa melanggar aturan dan melakukan masalah diekolah yang pertama karena faktor pribadi yaitu broken home, baik karena kedua orang tuanya berbisah, ibu/bapak kawin lagi ataupun tidak tinggal dengan kedua orang tua hal inilah yang menjadi alasan siswa bertindak onar dikelas, karena kebutuhan akan kasih sayang yang ia miliki masih kurang, kemudian faktor teman sebaya juga sangat berpengaruh, seorang murid memiliki kebiasaan untuk mengikuti kemauan temanya hal ini akan bermasalah jika terjadi pada saat penjurusan, karena murid ini hanya mengikuti kemauan temanya bukan berdasarkan minat dan bakat yang dia miliki sehingga proses belajarnya menjadi terhambat dan bermasalah dalam penerimaan materri nantinya. Itulah beberapa penyebab umum yang didapat berdasakan wawancara dengan guru BK, adapun beberapa faktor penyebab timbulnya masalah pada siswa diantaranya metode belajar guru bidang studi yang sulit dipahami, hubungan sosial, faktor ekonomi dan faktor psikologis E. Peran Guru Kimia Mengenai Masalah Belajar Siswa Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004, h.77) menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah dalam keadaan dimana anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Sedangkan menurut Djamarah (2002, h.200) kesulitan belajar adalah masalah yang mengganggu keberhasilan siswa dalam keberhasilan belajarnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu keadaan siswa yang memiliki masalah sehingga tidak bisa belajar sebagaimana mestinya yang berdampak pada keberhasilan belajar. Dalam hasil wawancara kami masalah yang biasanya dihadapi oleh guru kimia di SMA 6 Mataram adalah kebanyakan murid bermasalah pada pelajaran hitung-hitungan seperti matematika, fisika dan juga kimia. Ada juga masalah yang biasa ditemua oleh guru bidang studi di kelas adalah masalah mengenai daftar
  • 8. hadir, biasanya murid yang yang terlalu sering tidak hadir tanpa keterangan diberi tanda, dan guru bertanya pada siswa, namun jika ketidakhadiran sudah terlalu lamu barulah guru bekerjasama dngan wali kelas dan juga guru BK. Peran guru kimia dalam bimbingan konseling adalah sebagai pembantu koselor dalam terlaksanya bimbingan konseling di sekolah. Dari hasil wawancara kami untuk melakukan suatu bimbingan seorang guru harus mempunyai rasa salig percaya antara guru dan murid sehingga murid merasa terbuka akan masalah yang sedang di hadapi. Seorang guru juga harus peka terhadap berkembangan peserta didik. Menurut W.H. Burton (Syamsu Yusuf LN dkk., 1992) factor internal yang mengakibatkan kesulitan belajar adalah sebagai berikut. 1. Ketidakseimbangan mental atau gangguan fungsi mental: (a) kurangnya kemampuan mental yang bersifat potensial (kecerdasan); (b) kurangnya kemampuan mental, seperti kurang perhatian, adanya kelainan, lemah dalam berusaha, menunjukkan kegiatan yang berlawanan, kurangnya energy untuk bekerja karena kekurangan makanan yang bergizi, kurangnya penguasaan terhadap kebiasaan belajar dan hal-hal fundamental; (c) kesiapan diri yang kurang matang. 2. Gangguan fisik: (a) kurang berfungsinya organ-organ perasaan, alat-alat bicara; dan (b) gangguan kesehatan (sakit-sakitan). 3. Gangguan emosi: (a) merasa tidak aman; (b) kurang bisa menyesuaikan diri, baik dengan orang, situasi, maupun kebutuhan; (c) adanya perasaan yang kompleks (tidak karuan), perasaan takut yang berlebihan (phobi), perasaan ingin melarikan diri atau menghindar dari masalah yang dialami; dan (d) ketidak matangan emosi. b. Faktor Eksternal Faktor ini meliputi aspek-aspek sosial dan nonsosial. Yang dimaksud dengan faktor social adalah faktor manusia, baik yang hadir secara langsung (bertatap muka atau berkomunikasi langsung), maupun kehadirannya secara tidak langsung, seperti: berupa foto,suara (nyanyian, pembicaraan), dalam radio, TV, dan tape recorder . sedangkan yang termasuk faktor nonsosial adalah: keadaan suhu udara (panas, dingin), waktu (pagi, siang, malam), suasana lingkungan (sepi, bising, atau ramai), keadaan tempat ( kualitas gedung, luas ruangan, kebersihan, ventilasi, dan kelengkapan mebeler), kelengkapan alat-alat atau fasilitas belajar (ATK, alat peraga, buku-buku sumber, dan
  • 9. media komunikasi belajar lainnya). Jadi jelas bahwa dalam kegiatan belajar ini banyak masalah-masalah yang timbul terutama yang dirasakan oleh siswa sendiri. Sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membantu siswa agar mereka berhasil dalam belajar. Untuk itu hendaknya sekolah memberikan bantuan kepada siswa dalam kegiatan belajar. Disinilah penting dan perlunya program bimbingan dan konseling untuk membantu agar mereka berhasil dalam belajar. Layanan bantuan yang seyogianya diberikan kepada para siswa adalah bimbingan belajar.
  • 10. BAB III KESIMPULAN dan SARAN A. Kesimpulan Dari hasil wawancara tentang masalah masalah yang dialami siswa di SMA 6 Mataram kesimpulan yang kami dapat, kepada calon guru bidang studi nantinya dapat mengetahui tentang beberapa masalah yang biasa terjadi pada siswa siswa di sekolah (terutama masalah belajar), sehingga seorang guru nantinya, khususnya kami calon guru kimia dapat melakukan tindakan preventif pada siswa dengan memilih pendekatan, model, dan metode pembelajaran yang sesuai dengan siswa siswa yang memiliki latar belakang, karakteristik, dan permasalahan yang berbeda. Selain itu, jika seorang guru menemukan beberapa siswa yang terlihat kurang bersemangat dalam kelas, guru melakukan beberapa pendekatan terlebih dahulu kemudian guru mugkin dapat membantu terhadap permasalahan yang dialami beberapa siswa tersebut dengan strategi strategi tertentu, sebelum permasalahan tersebut ditangani oleh guru BK (hal tersebut mungkin harus dilakukan, karena guru bidang studi merupakan guru yang sehari harinya bertatap muka/bertemu langsung dengan siswa, lebih lebih untuk seorang wali kelas yang kedudukannya sebagai orang tua siswa dalam kelas tertentu. B. Saran Kepada guru bidang studi khususnya guru kimia untuk lebih memahami bagaimana karateristik, kebutuhan dan berkembangan dari peserta didik, sehingga nantinya dapat terwujud proses belajar yang efekif dan efisien demi tercapainya dunia pendidikan yang lebih baik lagi, terima kasih.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Badarudin. 2011. Materi Bahan Ajar Kuliah: Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Purwokerto: tidak diterbitkan Djamarah, SB. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Nurihsan, Achmad Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: PT. Refika Aditama. Widiharto, Chr Argo. 2009. Psikologi Belajar. Semarang: FIP IKIP PGRI SEMARANG. Yusuf L. N., Syamsu. 2014. Program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bandung: Rizqi Press. Yusuf, Syamsu dan Juntika Nurihsan.2008. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya