Laporan praktikum ini meneliti kandungan glukosa, protein, dan pH pada urine manusia. Praktikum dilakukan untuk mengetahui kadar ketiga zat tersebut dalam urine. Sampel urine dari delapan orang diuji menggunakan kertas indikator urinalis, kemudian hasilnya dibandingkan dengan tabel indikator untuk mengetahui kadar glukosa, protein, dan pH masing-masing sampel. Kebanyakan sampel menunjukkan kadar normal untuk
1 of 11
Downloaded 43 times
More Related Content
Laporan hasil praktikum urine
1. LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI HEWAN
Meneliti Kandungan Glukosa, Protein, dan PH pada Manusia
Dosen Pembimbing: Dr. Supiana Dian, M.Kes
Nama:
YUNI MAYA SARI
KELAS: 2012 A
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
2015
2. I. JUDUL
Meneliti Kandungan Glukosa, Protein, dan PH pada
Manusia.
II. TUJUAN
Untuk mengetahui kadar glukosa, protein, dan PH dalam
urine manusia
III. TANGGAL DAN TEMPAT
Adapun Tanggal dan tempat pelaksanaan praktikum ini yaitu:
Hari/ Tanggal : kamis,22 januari 2015
Tempat : Lab. Biologi Universitas PGRI Ronggolawe Tuban
IV. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
1. . Alat
- Tabung
- Kertas indikator urinalis
- Tabel indikator urinalis
- Kamera
- Alat tulis
2. Bahan
- Urine manusia
3. V. LANDASAN TEORI
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang
diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui proses urinasi. Pengeluaran urin diperlukan
untuk mem-buang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring
oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.
Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat
(kuning jernih), urin kental ber-warna kuning pekat, dan urin baru /
segar berwarna kuning jernih. Urin yang didiamkan agak lama akan
berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jika dibiarkan agak lama
berbau ammonia. Ph urin berkisar antara 4,8 7,5, urin akan
menjadi lebih asam jika mengkonsumsi banyak protein,dan urin
akan menjadi lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran. Berat
jenis urin 1,002 1,035.
Secara kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya adalah sampah
nitrogen (ureum, kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa
pencernaan sayuran dan buah, badan keton zat sisa metabolism le-
mak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat, Ca dan Mg),
hormone, zat toksin (obat, vitamin dan zat kimia asing), zat
abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb)
VI. CARA KERJA
1. Masukkan urine manusia ke dalam tabung
2. Ambil kira-kira setengah dari tinggi tabung tersebut
3. Masukkan kertas indikator urinalis kedalam tabung yang berisi
urine manusia
4. Diamkan selama kurang lebih 1 menit
5. Setelah itu, cocokkan hasil dari kertas indikator urinalis dengan
tabel indikator urinalis
4. 6. Lihat hasilnya, dari kandungan glukosa, protein, dan PH urine
tersebut
7. Tempelkan kertas indikator urinalis dengan kertas dan beri
keterangan di setiap kertas dengan kertas indikator urinalis,
8. Simpulkan dari hasil yang telah didapat.
VII. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel pengamatan
No Nama glukoasa protein PH
1 Anita rahmawati 5 賊 6,5
2 Nurul aeni 5 - 6,5
3 Firda M. 5 賊 6,5
4 Yuni mayasari 5 賊 6,5
5 Indra zafroni 5 - 6,5
6 Miftahul huda 5 - 6
7 Dwi wulan 5 賊 6,5
B. Hasil pengamatan
Tabel
indikator
urinalis
5. Sample hasil pengamatan urine
VIII. PEMBAHASAN
1. Glukosa
Normal : 1 -25 mg/ dL
Pada keadaan normal tidak ditemukan glukosa disalam urine. Karena
molekul glukosa besar dan ginjal akan menyerap kembali hasil filtrasi
dari glumerulus.
Glukosuria yaitu, adanya ditemukan glukosa didalam urine yang
melebihi kadar normalny / ekresi glukosa kedalam urine.
Penyebab Glukosuria adalah
a. Tanpa hiperglikemia
Terjadi pada:
Glukosa renal, alkalimentasi, dan kehamilan
b. Dengan hiperglikemia
Terjadi pada:
Diabetes melitus
Karen akadar glukkosa didalam darah meningkat, karena
5 trace
Trace 賊
6,5
6. kekurangan insulin. Sehingga nefron diginjal tidak bisa
menyerap kembali kelebihan glukosa karena melewati nilai
ambang ginjal (ambang glikosa di ginjal : > 170 mg/dL).
Makanya kelebihan glukosa dibuang ke urine.
Hipertiroid
Tekanan udara cranial
Sesudah anestesi dengan eter
Hiperglikemia = suatu keadaan dimana kadar glukosa didarah
meningkat dari normal (N : 60 -120 g/dL) .Hipoglikemia =n suatu
keadaan dimana kadar glukosa didarah rendah dari normah.
Pada hipoglikemia disebabkan oleh :
Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pankreas
Dosis insulin/ obat lain yang terlalu tinggi
Kelainan padakelenjer hipofise/ kelenjer adrenal
Kelainan pada penyimpanan karbohidrat/ pembentukan
glukosa dihati
Mekanisme terjadinya glukosuria
Apabila GFR meningkat, reabsorbsi normal.
Apabila reabsorbsi meningkat, GFR normal.
Jika kadar gula darah normal, GFR menurun.
Pemeriksaan glukosa urine dilaboratorium :
Ada dua cara yaitu:
Berdasarkan reduksi ion Cu.
Prinsip : dalam suasan alkali kuat panas gula- gula (reduktor)
dalam urine akan mereduksi ion cupri (Cu++
) menjadi cupro (Cu+
),
bisa dalam bentuk CuOH (kuning ) atau Cu2O (merah) tergantung
jumlah reduktor dalam urine.
Berdasarkan enzimatik (carik celup)
Prinsip : glukosa dan O2 dengan bantuan enzim glukosa
okssidasedirubah menjadi gluconic acid dan H2O2, H2O2 dengan
7. adanya proksidase dirubah menjadi H2O dan On. On akan
mengoksidasi indikator warna pada kertas tes. Intensitas warna
yang timbul sesuai dengan konsentrasi glukosa dalam sampel.
Pemeriksaan kualitatif
Untuk melihat ada / tidaknya glukosa didalam sampel urine.
Metoda yang digunakan:
Tes enzimatik (Carik celup)
Metode fehling (reduksi ion Cu)
2. Protein
Normal : 10 mg/dL
Protein berfungsi untu pertumbuhan. Protein terdiri dari :
a. Albumin : untuk mengatur cairan koloid osmotik didalam tubuh.
b. Globulin : untuk imunoglobulin / anti bodi tubuh / pertahanan.
Proteinuria adalah adanya protein yang ditemukan didalam urine yang
melebihi kadar normalnya . Proteinuria disebut juga dengan
albuminuria.
Proteinuria :
Ringan : 0,5 g/L per 24 jam
Sedang : 0,5 3 g /L per 24 jam
Berat : > 3 g /L per 24 jam
Proteinuria disebabkan oleh
Fisiologis
Patologis
Proteinuria fisiologis Ditemukan protein dalam urine tetapi kelainan yang
terjadi tidak menandakan adanya indikasi penyakit. Normalnya tidak boleh
sampai + 1.
Proteinuria fisiologis dapat ditemukan pada :
8. Wanita hamil (karena pada ssaat hamil assupan gizi
bertambah/meningkat, termasuk protein dan dalam darah kadar
protein meningkat sehingga ginjal tidak dapat menyaring kelebihan
karena melewati ambang ginjal.)
Demam
Hipertensi
Stres
Kerja berat
Bayi yang baru lahir (usia 1 minggu)
Berdiri yang terlalu lama
Kedinginan ( karena adanya penekanan vena renali diginjal. )
Proteinuria patologis Ditemukan protein diddalam urine yang menandakan
adanya indikator penyakit.
Proteinuria patologis dapat ditemukan pada:
Pre renal
Yaitu, proteinuria yang disebabkan oleh kerusakan organ organ
sebelum ginjal misalnya hati.
Ditemukan pada penyakit:
Sirosis hepatic
Meningnitis
Ascites
Febris
Renal
Yaitu, proteinuria yang disebabkan oleh kerusakan organ ginjal.
Ditemukan pada penyakit :
GNA ( Glomerulo Nefritis Akut )
GNK ( Glomerulo Nefritis Kronis )
PNA ( Pyelo Nefritis Akut)
PNK ( Pyelo Nefritis Kronis )
Post renal
9. Yaitu, proteinuria yang disebabkan oleh kerusakan organ- organ
setelah ginjal , misalnya saluran fesikaurinaria, ureter.
Ditemukan pada penyakit :Urethritis dan Sistitis
Pemeriksaan protein urine
Secara kualitatif
Untuk melihat ada / tidaknya protein didalam urine.
Metode yang digunakan :
Metoda exton
Metoda enzimatik (carik celup)
Tes biokimia ( uji biuret )
3. PH
normal ; 4,5 8,0 atau rata-rata 6,4 -7
pengukuran pH urine dengan kertas lakmus, kertass nitrazin, pH
meterjika pH alkalis :retensi urine pada kandung kemih, sistitis kronis,
anemia, muntah yang hebat.
Jika pH asam : assidosis, demam, diet protein, pielonefritis.
Pemeriksaan Mikroskopis Urine
Guna pemeriksaan mikroskopis urine adalah untuk melihat kelainan
ginjal dan salurannya ( stadium, berat ringannya penyakit, follow up).
Sampel yang digunkan untuk pemeriksaan mikroskopik urine adalah:
Urine sewaktu yang segar
Urine pagi yang segar (terbaik)
Urine dengan pengawet (formalin)
10. IX. KESIMPULAN
Sistem ekskresi adalah system yang berperan dalam proses pembuangan zat
yang sudah tidak diperlukan atau zat yang membahayakan tubuh, dalam bentuk
larutan. Urin atau air seni adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian dikeluarkan dalam tubuh melalui proses urinasi. Urin normal berwarna
jernih transparan warna kuning muda. Urin beraasal dari zat warna empedu. Urine
berbau khas jika diberikan agak lama, berbau ammonia pada kisar 6.8-7.2.
kandungan air, urea, asam urat, ammonia, keratin, asam oksalat, asam fosfat, asam
sulfat, klorida. Volume urine normal, kisaran 900-1200ml
Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat
sisa hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran
zat makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan
zat warna empedu.Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi
tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan
penyakit.
11. DAFTAR PUSTAKA
Saktiyono. 2008. Seribu Pena Biologi. Jakarta : Erlangga
Syamsuri Istamar, dkk. 2007. Biologi SMA Kelas XI. Malang : Erlangga
Tim LBB SSCintersolusi. 2012. TEXT BOOK SSCIntersolusi : SSCI
Pratiwi D. A. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
https://www.google.com/laporan-biologi-uji-urin/LAPORAN-UJI-URINE
dimas_kicir.htm
diakses : pada pada 28 april 2013
https://www.google.com /laporan biologi uji urin/Laporan Praktikum Uji Urin _
Islamic Science's Blog.htm
diakses : pada pada 28 april 2013