際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Laporan Kasus
PERFORASI GASTER
Oleh
dr. Sanjaya Soebagio
Pembimbing
dr. Endang Sriwahyuni, Sp.B
Pendahuluan
 NON TRAUMA
 volvulus gaster
 Ingesti aspirin, anti inflamasi non steroid, dan
steroid.
 Adanya faktor predisposisi
 Perforasi oleh malignansi intraabdomen atau
limfoma
 Benda asing
PERFORASI GASTER
TRAUMA
 IATROGENIK
 LUKA PENETRASI
 TRAUMA TUMPUL
perforasi gaster tidak lepas dari
komplikasi akut dari ulkus gaster
 Daintree Johnsons Classification
 Tipe 1 : Kurvatura Minor
 Tipe 2 : Ulkus Gaster dan ulkus Duodenum
 Tipe 3 : Ulkus Prepylori
 Penyebab ulkus gaster :
 Infeksi Helicobakter pylori
 Obat-obatan (OAINS, kortikosteroid)
 Gaya hidup
 Stres psikologi
 Cedera tembus yang mengenai dada bagian
bawah atau perut
 file:///.file/id=6571367.3435008
PATOFISIOLOGI
OAINS
DEGRADA
SI
PERUBAHA
N
PERMEABI
LITAS
DIFUSI
ASAM
KLORIDA
HISTAMIN
PERLUASA
N TUKAK
PERFORAS
I
 4 tipe ulkus gaster sesuai dengan lokasi
yang sering terjadi :
 Tipe 1. (55%) Proksimal korpus dan antrum
 Tipe 2. (25%) Menyertai ulkus duodenum
 Tipe 3. (15%) prepilorik sampai pilorirus
 Tipe 4. (5%) kurvatura mayor sampai
gastroesofageal junction
GEJALA KLINIS
 Nyeri seperti ditikam di epigastrium 
fase akut
 Nyeri subyektif  dirasakan pada waktu
bergerak
 Bila telah terjadi peritonitis bakteria 
suhu badan naik, takikardia, hipotensi,
dan penderita tampak letargik
DIAGNOSIS
 Nyeri objektif  nyeri ketika digerakkan, seperti
palpasi, nyeri tekan lepas, colok dubur, tes psoas,
dan tes obturator
 Defans muskuler
 Peristaltik usus menurun sampai hilang
 Laboratorium : Hb, Leukosit meningkat, HCT
meningkat
 Foto polos abdomen : udara bebas di dalam kavitas
peritonealis
BOEY SCORE (1982)
PENATALAKSANAAN
 Resusitasi cairan
 Pasang NGT
 Kateter Foley
 Antibiotik broad-spectrum
 Laparotomi eksplorasi
Laporan Kasus
Identitas
Nama : Tn. I
Umur : 67 th
Pekerjaan : Petani
Alamat : Pulang Pisau
MRS : 26-6-2018
Keluhan utama
Nyeri Perut
Laporan Kasus
 Riwayat Penyakit Sekarang
- Nyeri Perut 3 jam SMRS
- Nyeri muncul tiba-tiba,
- Nyeri ulu hati menjalar ke seluruh perut
- Mual (+), Muntah (+), Sesak (+), Nyeri Kepala(+)
- BAB hitam (+), Perut terasa penuh
- Tidak diberi pengobatan
 Riwayat Penyakit Dahulu
HT (-) DM (-) Asma (-) Maag (+) Nyeri sendi (+)
Laporan Kasus
 Riwayat Kebiasaan dan Lingkungan
 Riwayat mengkonsumsi obat-obatan anti nyeri yang
di beli di warung untuk mengobati nyeri pada sendi-
sendi
 Riwayat mengkonsumsi kopi
 Riwayat merokok
 Riwayat makan tidak teratur
Laporan Kasus
 Pemeriksaan Fisik
KU : tampak lemah
Kesadaran : Compos mentis
TV: TD = 140/90 mmHg
N = 90 x/men
RR = 20 x/men
t = 37,90C
Kepala / leher :
Kepala : palpebra tidak edem, sklera tidak ikterik,
konjunctiva anemis(+/+)
Leher : pembesaran KGB (-), JVP meningkat (-)
Laporan Kasus
Thoraks :
Pulmo : I : bentuk simetris retraksi (-), gerak nafas simetris
P : fremitus raba simetris
P : sonor/sonor
A : sn vesikuler,ronki dan wheezing (-/-)
Jantung: I : voussure cardiac (-), ictus cordis (-)
P : thrill (-)
P : batas kanan ICS II LS dext, batas kiri ICS IV LMK sin
A : S1S2 tunggal
Abdomen : lihat status obstetri
I : Distended, sejajar dengan tinggi dada, simetris
P : nyeri tekan (+), nyeri lepas (+), defans muskuler (+)
P : timpani
A : bising usus (-) senyap, metallic sound (-)
Ekstremitas
deformitas (-), edema (-), parese (-), akral hangat
Laporan Kasus
 Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium 25/8/2005
Hb sahli 10,5 g%
Pemeriksaan 25/8/2005 27/8/2005 Nilai Normal
Hb 10,7g% 11,4g% 11,5-15,5 g%
Eritrosit 3,39 juta 3,96 juta 3,9-5,5 juta
Leukosit 16.150/mm3 13.670/mm3 4.000-10.500/mm3
Trombosit 187.000/mm3 254.000/mm3 150.000-
350.000/mm3
Hematokrit 31,9% 34,5% 35-45%
Laporan Kasus
 Resume
telah diperiksa seorang wanita berusia
30 th. MRS 25/8/2005 (pukul 17.45 WITA)
dengan keluhan tidak bisa buang air besar
dan keluar air-air. Pemeriksaan dalam
didapatkan portio tebal lunak, arah
mendatar, kepala di H I, kesan panggul luas.
Pada sarung tangan didapati air ketuban
kehijauan, kental dan berbau
Laporan Kasus
 Diagnosis
G1P0A0 hamil 41-42 mgg, belum inpartu
dengan KPD, suspek ileus paralitik DD/ ileus
obstruktif
Janin tunggal hidup intra uterin presentasi
kepala dengan gawat janin
Laporan Kasus
 Penatalaksanaan
Sikap :
- IVFD RL 1 kolf untuk rehidrasi, lanjut
maintenance 20 tts/men
- Pasang DC
- Pasang O2 2-3 L/men, os miring kiri
- Antibiotika, antipiretik, pro SC cito
Laporan Kasus
 Konsul dr. Konsulen, advis :
1. rencana konsul bedah dengan ileus paralitik DD/ ileus
obstruktif dan tidak ada tindakan khusus di bidang
OBSGIN rencana pervaginam
2. injeksi Kedacillin 3 x 1 gr iv
3. Xillodella 1 : 1 im
4. O2 2-3 L/men
5. Rehidrasi 1 kolf kemudian maintenamce 20 tts/men
1 jam lagi konsul ulang setelah ada jawaban dari
bagian bedah
Laporan Kasus
 Konsul dr. Rubianto, SpBD
Lanjutkan rencana pervaginam, apabila
dilakukan SC mohon konfirmasi bidang
bedah untuk operasi bersama agar
dilakukan insisi median, bila kembung
pasang NGT
Laporan Kasus
 Bayi dilahirkan dengan meluksir kepala bayi,
ber turut-turut lahir bahu, badan, bokong dan
kaki. Lahir bayi laki-laki apgar scor 2-3-4
BB/PB 3200 gr/49 cm. Anus (+) kelainan
kongenital (-)
 plasenta dikeluarkan secara manual, lahir
plasenta lengkap, infark (-), sisa plasenta
dibersihkan
 dilakukan penjahitan jelujur terkunci pada
uterus
 Selanjutnya dilakukan tindakan bedah
Laporan Kasus
 Bagian bedah
 eksplorasi, dilatasi gaster, colon dan ileum
 target band, pada ileocecal dan sigmoid (tidak
obstruksi total)
 bebaskan band
 milking usus kecil, kolon, sigmoidal sampai udara
keluar bebas lewat anus
 pasang drain douglas, kemudian dicuci
 tutup lagi lapis demi lapis
 operasi selesai
Laporan Kasus
 Diagnos
P1A0 post SCTP atas indikasi gawat janin dan ileus
obstruktif parsial
 Terapi
IVFD RL : D5% = 2 :2 = 30 tts/men
Injeksi Ceftriaxon 2 x 1 gr iv
Flagyl drip 3 x 500 mg
Antrain 3 x 1 amp iv
Invonet 1 x 8 mg k/p
Injeksi Alinamin F 3 x 1 amp
Pronalges supp/8 jam
Tanggal 26/08/2005 27/08/2005 28/08/2005 29/08/2005 30/08/2005 31/08/2005 01//09/2005 02/09/2005
Subyektif :
Nyeri
Perdarahan
Flatus
Bising Usus
Mobilisasi
Makan/minum
Bab/Bak
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-/-)
(-/-)
<<
<
(+)
(+/+)
(+/+)
<<
<<
(+)
(+/+)
(+/+)
<<
<<
(+)
(+/+)
(+/+)
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(+)
(+)
(+)
(+/+)
(-)
(-)
(-)
(+)
(+)
(+)
(+/+)
(-)
(-)
(-)
(+)
(+)
(+)
(+/+)
Obyektif :
Tek. Darah (mmHg)
Nadi (x/mnt)
Respirasi (x/mnt)
Suhu (oC)
100/60
78
22
36,7
120/80
80
20
36,9
120/70
80
22
36,8
100/60
78
22
36,7
110/80
86
24
36,6
100/70
100
26
36,8
120/70
78
22
36,5
110/80
80
24
36,4
Assesment :
P1Ao Post SCTP a/i gawat
janin dan ileus obstruktif
Planning :
IVFD RL : D5 %
Inj. Ceftriaxon 2 x 1 g
Inf. Flagyl drip 3 x 500 mg
Inj. Antrain 3 x 1 amp
Invonet 1 x 8 mg k/p
Inj. Alinamin F 3 x 1 amp
Pronalges Supp 3 x 1
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Amoksisili
n 3 x 500
mg
Asam
Mefenama
t 3 x 500
mg
Metil
ergometri
n 2 x 1 tab
Inbion 1 x
1 tab
+
+
+
+
+
+
+
+
Os pulang
Diskusi
 Gawat janin
- Keluar air-air sudah 3 hari, jernih, tidak berbau, lendir
darah tidak ada. Disarankan bian ke RS.Di RS keluar
lendir darah. ANC teratur ke bidan
- UK 41-42 mgg, dg G1P0A0, his 3x/10men/20-30men
DJJ 188x/men
- VT : portio tebal lunak, arah mendatar, pembukaan 2
cm, ket (-), kepala H I, kesan panggul luas. Sarung
tangan: air ketuban kehijauan, kental, berbau
Diskusi
- Penderita telah terjadi KPD 2 hari --- karena
adanya pecah ketuban sebelum inpartu
- Pecah ketuban beresiko infeksi intrauterin,
resiko meningkat dengan meningkatnya
durasi pecahnya ketuban
Diskusi
KPD sebagai penyebab gawat janin telah
mempengaruhi ibu. Ibu tampak lemah,
suhu badan naik, nadi cepat, terdapat
leukositosis.
Diskusi
 Diagnosis infeksi intrapartum yaitu
febris > 380C, ibu takikardi, fetal takikardi, nyeri
abdomen, nyeri tekan uterus, cairan amnion
berwarna keruh atau hijau dan berbau, leukositosis
pada pemeriksaan darah tepi leukositosis.
 Patofisiologi infeksi intrapartum :
1. Ascending infection
2. Infeksi bisa langsung pada ruang amnion, atau dengan
penjalaran infeksi melalui dinding uterus, selaput janin,
kemudian ke ruang amnion
3. Jika ibu terinfeksi sistematik, infeksi intrauterine menjalar
melalui plasenta
4. Tindakan iatrogenic
Diskusi
 Tindakan pengeluaran janin dengan SCTP
 Keunggulannya adalah perdarahan tidak
seberapa banyak, bahaya peritonitis tidak
besar dan parut pada uterus umumnya kuat.
 Penderita juga dilakukan tindakan bedah yaitu
dengan membebaskan target band dan
melakukan milking usus kecil, kolon sigmoidal
 Diagnosa pre operasi adalah ilius paralitik
kemudian menjadi ileus obstruktif setelah
dilakukan operasi.
Diskusi
 Penderita diberi antibiotik, analgetik
 Penderita pulang pada hari ke-6
perawatan dan dinyatakan sembuh
Penutup
Telah dilaporkan kasus P1A0 post
SCTP atas indikasi gawat janin dengan
ileus obstruktif pada seorang wanita usia
30 tahun yang dirawat di bangsal
kandungan RSUD Ulin Banjarmasin.
Selama perawatan penderita mendapat
antibiotik, analgesik dan multivitamin.
Pada hari perawatan ke-6 keadaan
membaik dan pulang atas izin dokter

More Related Content

Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt

  • 1. Laporan Kasus PERFORASI GASTER Oleh dr. Sanjaya Soebagio Pembimbing dr. Endang Sriwahyuni, Sp.B
  • 3. NON TRAUMA volvulus gaster Ingesti aspirin, anti inflamasi non steroid, dan steroid. Adanya faktor predisposisi Perforasi oleh malignansi intraabdomen atau limfoma Benda asing PERFORASI GASTER
  • 4. TRAUMA IATROGENIK LUKA PENETRASI TRAUMA TUMPUL
  • 5. perforasi gaster tidak lepas dari komplikasi akut dari ulkus gaster Daintree Johnsons Classification Tipe 1 : Kurvatura Minor Tipe 2 : Ulkus Gaster dan ulkus Duodenum Tipe 3 : Ulkus Prepylori
  • 6. Penyebab ulkus gaster : Infeksi Helicobakter pylori Obat-obatan (OAINS, kortikosteroid) Gaya hidup Stres psikologi Cedera tembus yang mengenai dada bagian bawah atau perut
  • 9. 4 tipe ulkus gaster sesuai dengan lokasi yang sering terjadi : Tipe 1. (55%) Proksimal korpus dan antrum Tipe 2. (25%) Menyertai ulkus duodenum Tipe 3. (15%) prepilorik sampai pilorirus Tipe 4. (5%) kurvatura mayor sampai gastroesofageal junction
  • 10. GEJALA KLINIS Nyeri seperti ditikam di epigastrium fase akut Nyeri subyektif dirasakan pada waktu bergerak Bila telah terjadi peritonitis bakteria suhu badan naik, takikardia, hipotensi, dan penderita tampak letargik
  • 11. DIAGNOSIS Nyeri objektif nyeri ketika digerakkan, seperti palpasi, nyeri tekan lepas, colok dubur, tes psoas, dan tes obturator Defans muskuler Peristaltik usus menurun sampai hilang Laboratorium : Hb, Leukosit meningkat, HCT meningkat Foto polos abdomen : udara bebas di dalam kavitas peritonealis
  • 13. PENATALAKSANAAN Resusitasi cairan Pasang NGT Kateter Foley Antibiotik broad-spectrum Laparotomi eksplorasi
  • 14. Laporan Kasus Identitas Nama : Tn. I Umur : 67 th Pekerjaan : Petani Alamat : Pulang Pisau MRS : 26-6-2018 Keluhan utama Nyeri Perut
  • 15. Laporan Kasus Riwayat Penyakit Sekarang - Nyeri Perut 3 jam SMRS - Nyeri muncul tiba-tiba, - Nyeri ulu hati menjalar ke seluruh perut - Mual (+), Muntah (+), Sesak (+), Nyeri Kepala(+) - BAB hitam (+), Perut terasa penuh - Tidak diberi pengobatan Riwayat Penyakit Dahulu HT (-) DM (-) Asma (-) Maag (+) Nyeri sendi (+)
  • 16. Laporan Kasus Riwayat Kebiasaan dan Lingkungan Riwayat mengkonsumsi obat-obatan anti nyeri yang di beli di warung untuk mengobati nyeri pada sendi- sendi Riwayat mengkonsumsi kopi Riwayat merokok Riwayat makan tidak teratur
  • 17. Laporan Kasus Pemeriksaan Fisik KU : tampak lemah Kesadaran : Compos mentis TV: TD = 140/90 mmHg N = 90 x/men RR = 20 x/men t = 37,90C Kepala / leher : Kepala : palpebra tidak edem, sklera tidak ikterik, konjunctiva anemis(+/+) Leher : pembesaran KGB (-), JVP meningkat (-)
  • 18. Laporan Kasus Thoraks : Pulmo : I : bentuk simetris retraksi (-), gerak nafas simetris P : fremitus raba simetris P : sonor/sonor A : sn vesikuler,ronki dan wheezing (-/-) Jantung: I : voussure cardiac (-), ictus cordis (-) P : thrill (-) P : batas kanan ICS II LS dext, batas kiri ICS IV LMK sin A : S1S2 tunggal Abdomen : lihat status obstetri I : Distended, sejajar dengan tinggi dada, simetris P : nyeri tekan (+), nyeri lepas (+), defans muskuler (+) P : timpani A : bising usus (-) senyap, metallic sound (-) Ekstremitas deformitas (-), edema (-), parese (-), akral hangat
  • 19. Laporan Kasus Pemeriksaan Penunjang Laboratorium 25/8/2005 Hb sahli 10,5 g% Pemeriksaan 25/8/2005 27/8/2005 Nilai Normal Hb 10,7g% 11,4g% 11,5-15,5 g% Eritrosit 3,39 juta 3,96 juta 3,9-5,5 juta Leukosit 16.150/mm3 13.670/mm3 4.000-10.500/mm3 Trombosit 187.000/mm3 254.000/mm3 150.000- 350.000/mm3 Hematokrit 31,9% 34,5% 35-45%
  • 20. Laporan Kasus Resume telah diperiksa seorang wanita berusia 30 th. MRS 25/8/2005 (pukul 17.45 WITA) dengan keluhan tidak bisa buang air besar dan keluar air-air. Pemeriksaan dalam didapatkan portio tebal lunak, arah mendatar, kepala di H I, kesan panggul luas. Pada sarung tangan didapati air ketuban kehijauan, kental dan berbau
  • 21. Laporan Kasus Diagnosis G1P0A0 hamil 41-42 mgg, belum inpartu dengan KPD, suspek ileus paralitik DD/ ileus obstruktif Janin tunggal hidup intra uterin presentasi kepala dengan gawat janin
  • 22. Laporan Kasus Penatalaksanaan Sikap : - IVFD RL 1 kolf untuk rehidrasi, lanjut maintenance 20 tts/men - Pasang DC - Pasang O2 2-3 L/men, os miring kiri - Antibiotika, antipiretik, pro SC cito
  • 23. Laporan Kasus Konsul dr. Konsulen, advis : 1. rencana konsul bedah dengan ileus paralitik DD/ ileus obstruktif dan tidak ada tindakan khusus di bidang OBSGIN rencana pervaginam 2. injeksi Kedacillin 3 x 1 gr iv 3. Xillodella 1 : 1 im 4. O2 2-3 L/men 5. Rehidrasi 1 kolf kemudian maintenamce 20 tts/men 1 jam lagi konsul ulang setelah ada jawaban dari bagian bedah
  • 24. Laporan Kasus Konsul dr. Rubianto, SpBD Lanjutkan rencana pervaginam, apabila dilakukan SC mohon konfirmasi bidang bedah untuk operasi bersama agar dilakukan insisi median, bila kembung pasang NGT
  • 25. Laporan Kasus Bayi dilahirkan dengan meluksir kepala bayi, ber turut-turut lahir bahu, badan, bokong dan kaki. Lahir bayi laki-laki apgar scor 2-3-4 BB/PB 3200 gr/49 cm. Anus (+) kelainan kongenital (-) plasenta dikeluarkan secara manual, lahir plasenta lengkap, infark (-), sisa plasenta dibersihkan dilakukan penjahitan jelujur terkunci pada uterus Selanjutnya dilakukan tindakan bedah
  • 26. Laporan Kasus Bagian bedah eksplorasi, dilatasi gaster, colon dan ileum target band, pada ileocecal dan sigmoid (tidak obstruksi total) bebaskan band milking usus kecil, kolon, sigmoidal sampai udara keluar bebas lewat anus pasang drain douglas, kemudian dicuci tutup lagi lapis demi lapis operasi selesai
  • 27. Laporan Kasus Diagnos P1A0 post SCTP atas indikasi gawat janin dan ileus obstruktif parsial Terapi IVFD RL : D5% = 2 :2 = 30 tts/men Injeksi Ceftriaxon 2 x 1 gr iv Flagyl drip 3 x 500 mg Antrain 3 x 1 amp iv Invonet 1 x 8 mg k/p Injeksi Alinamin F 3 x 1 amp Pronalges supp/8 jam
  • 28. Tanggal 26/08/2005 27/08/2005 28/08/2005 29/08/2005 30/08/2005 31/08/2005 01//09/2005 02/09/2005 Subyektif : Nyeri Perdarahan Flatus Bising Usus Mobilisasi Makan/minum Bab/Bak (+) (-) (-) (-) (-) (-/-) (-/-) << < (+) (+/+) (+/+) << << (+) (+/+) (+/+) << << (+) (+/+) (+/+) (+) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (+) (+) (+) (+/+) (-) (-) (-) (+) (+) (+) (+/+) (-) (-) (-) (+) (+) (+) (+/+) Obyektif : Tek. Darah (mmHg) Nadi (x/mnt) Respirasi (x/mnt) Suhu (oC) 100/60 78 22 36,7 120/80 80 20 36,9 120/70 80 22 36,8 100/60 78 22 36,7 110/80 86 24 36,6 100/70 100 26 36,8 120/70 78 22 36,5 110/80 80 24 36,4 Assesment : P1Ao Post SCTP a/i gawat janin dan ileus obstruktif Planning : IVFD RL : D5 % Inj. Ceftriaxon 2 x 1 g Inf. Flagyl drip 3 x 500 mg Inj. Antrain 3 x 1 amp Invonet 1 x 8 mg k/p Inj. Alinamin F 3 x 1 amp Pronalges Supp 3 x 1 + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + Amoksisili n 3 x 500 mg Asam Mefenama t 3 x 500 mg Metil ergometri n 2 x 1 tab Inbion 1 x 1 tab + + + + + + + + Os pulang
  • 29. Diskusi Gawat janin - Keluar air-air sudah 3 hari, jernih, tidak berbau, lendir darah tidak ada. Disarankan bian ke RS.Di RS keluar lendir darah. ANC teratur ke bidan - UK 41-42 mgg, dg G1P0A0, his 3x/10men/20-30men DJJ 188x/men - VT : portio tebal lunak, arah mendatar, pembukaan 2 cm, ket (-), kepala H I, kesan panggul luas. Sarung tangan: air ketuban kehijauan, kental, berbau
  • 30. Diskusi - Penderita telah terjadi KPD 2 hari --- karena adanya pecah ketuban sebelum inpartu - Pecah ketuban beresiko infeksi intrauterin, resiko meningkat dengan meningkatnya durasi pecahnya ketuban
  • 31. Diskusi KPD sebagai penyebab gawat janin telah mempengaruhi ibu. Ibu tampak lemah, suhu badan naik, nadi cepat, terdapat leukositosis.
  • 32. Diskusi Diagnosis infeksi intrapartum yaitu febris > 380C, ibu takikardi, fetal takikardi, nyeri abdomen, nyeri tekan uterus, cairan amnion berwarna keruh atau hijau dan berbau, leukositosis pada pemeriksaan darah tepi leukositosis. Patofisiologi infeksi intrapartum : 1. Ascending infection 2. Infeksi bisa langsung pada ruang amnion, atau dengan penjalaran infeksi melalui dinding uterus, selaput janin, kemudian ke ruang amnion 3. Jika ibu terinfeksi sistematik, infeksi intrauterine menjalar melalui plasenta 4. Tindakan iatrogenic
  • 33. Diskusi Tindakan pengeluaran janin dengan SCTP Keunggulannya adalah perdarahan tidak seberapa banyak, bahaya peritonitis tidak besar dan parut pada uterus umumnya kuat. Penderita juga dilakukan tindakan bedah yaitu dengan membebaskan target band dan melakukan milking usus kecil, kolon sigmoidal Diagnosa pre operasi adalah ilius paralitik kemudian menjadi ileus obstruktif setelah dilakukan operasi.
  • 34. Diskusi Penderita diberi antibiotik, analgetik Penderita pulang pada hari ke-6 perawatan dan dinyatakan sembuh
  • 35. Penutup Telah dilaporkan kasus P1A0 post SCTP atas indikasi gawat janin dengan ileus obstruktif pada seorang wanita usia 30 tahun yang dirawat di bangsal kandungan RSUD Ulin Banjarmasin. Selama perawatan penderita mendapat antibiotik, analgesik dan multivitamin. Pada hari perawatan ke-6 keadaan membaik dan pulang atas izin dokter