Laporan kasus wanita usia 30 tahun yang mengalami gawat janin dan ileus obstruktif, dilakukan persalinan melalui sectio caesarea dan operasi untuk membebaskan target band usus. Pasien diberi perawatan selama 6 hari dan pulih.
3. NON TRAUMA
volvulus gaster
Ingesti aspirin, anti inflamasi non steroid, dan
steroid.
Adanya faktor predisposisi
Perforasi oleh malignansi intraabdomen atau
limfoma
Benda asing
PERFORASI GASTER
5. perforasi gaster tidak lepas dari
komplikasi akut dari ulkus gaster
Daintree Johnsons Classification
Tipe 1 : Kurvatura Minor
Tipe 2 : Ulkus Gaster dan ulkus Duodenum
Tipe 3 : Ulkus Prepylori
6. Penyebab ulkus gaster :
Infeksi Helicobakter pylori
Obat-obatan (OAINS, kortikosteroid)
Gaya hidup
Stres psikologi
Cedera tembus yang mengenai dada bagian
bawah atau perut
9. 4 tipe ulkus gaster sesuai dengan lokasi
yang sering terjadi :
Tipe 1. (55%) Proksimal korpus dan antrum
Tipe 2. (25%) Menyertai ulkus duodenum
Tipe 3. (15%) prepilorik sampai pilorirus
Tipe 4. (5%) kurvatura mayor sampai
gastroesofageal junction
10. GEJALA KLINIS
Nyeri seperti ditikam di epigastrium
fase akut
Nyeri subyektif dirasakan pada waktu
bergerak
Bila telah terjadi peritonitis bakteria
suhu badan naik, takikardia, hipotensi,
dan penderita tampak letargik
11. DIAGNOSIS
Nyeri objektif nyeri ketika digerakkan, seperti
palpasi, nyeri tekan lepas, colok dubur, tes psoas,
dan tes obturator
Defans muskuler
Peristaltik usus menurun sampai hilang
Laboratorium : Hb, Leukosit meningkat, HCT
meningkat
Foto polos abdomen : udara bebas di dalam kavitas
peritonealis
14. Laporan Kasus
Identitas
Nama : Tn. I
Umur : 67 th
Pekerjaan : Petani
Alamat : Pulang Pisau
MRS : 26-6-2018
Keluhan utama
Nyeri Perut
15. Laporan Kasus
Riwayat Penyakit Sekarang
- Nyeri Perut 3 jam SMRS
- Nyeri muncul tiba-tiba,
- Nyeri ulu hati menjalar ke seluruh perut
- Mual (+), Muntah (+), Sesak (+), Nyeri Kepala(+)
- BAB hitam (+), Perut terasa penuh
- Tidak diberi pengobatan
Riwayat Penyakit Dahulu
HT (-) DM (-) Asma (-) Maag (+) Nyeri sendi (+)
16. Laporan Kasus
Riwayat Kebiasaan dan Lingkungan
Riwayat mengkonsumsi obat-obatan anti nyeri yang
di beli di warung untuk mengobati nyeri pada sendi-
sendi
Riwayat mengkonsumsi kopi
Riwayat merokok
Riwayat makan tidak teratur
17. Laporan Kasus
Pemeriksaan Fisik
KU : tampak lemah
Kesadaran : Compos mentis
TV: TD = 140/90 mmHg
N = 90 x/men
RR = 20 x/men
t = 37,90C
Kepala / leher :
Kepala : palpebra tidak edem, sklera tidak ikterik,
konjunctiva anemis(+/+)
Leher : pembesaran KGB (-), JVP meningkat (-)
18. Laporan Kasus
Thoraks :
Pulmo : I : bentuk simetris retraksi (-), gerak nafas simetris
P : fremitus raba simetris
P : sonor/sonor
A : sn vesikuler,ronki dan wheezing (-/-)
Jantung: I : voussure cardiac (-), ictus cordis (-)
P : thrill (-)
P : batas kanan ICS II LS dext, batas kiri ICS IV LMK sin
A : S1S2 tunggal
Abdomen : lihat status obstetri
I : Distended, sejajar dengan tinggi dada, simetris
P : nyeri tekan (+), nyeri lepas (+), defans muskuler (+)
P : timpani
A : bising usus (-) senyap, metallic sound (-)
Ekstremitas
deformitas (-), edema (-), parese (-), akral hangat
19. Laporan Kasus
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium 25/8/2005
Hb sahli 10,5 g%
Pemeriksaan 25/8/2005 27/8/2005 Nilai Normal
Hb 10,7g% 11,4g% 11,5-15,5 g%
Eritrosit 3,39 juta 3,96 juta 3,9-5,5 juta
Leukosit 16.150/mm3 13.670/mm3 4.000-10.500/mm3
Trombosit 187.000/mm3 254.000/mm3 150.000-
350.000/mm3
Hematokrit 31,9% 34,5% 35-45%
20. Laporan Kasus
Resume
telah diperiksa seorang wanita berusia
30 th. MRS 25/8/2005 (pukul 17.45 WITA)
dengan keluhan tidak bisa buang air besar
dan keluar air-air. Pemeriksaan dalam
didapatkan portio tebal lunak, arah
mendatar, kepala di H I, kesan panggul luas.
Pada sarung tangan didapati air ketuban
kehijauan, kental dan berbau
21. Laporan Kasus
Diagnosis
G1P0A0 hamil 41-42 mgg, belum inpartu
dengan KPD, suspek ileus paralitik DD/ ileus
obstruktif
Janin tunggal hidup intra uterin presentasi
kepala dengan gawat janin
22. Laporan Kasus
Penatalaksanaan
Sikap :
- IVFD RL 1 kolf untuk rehidrasi, lanjut
maintenance 20 tts/men
- Pasang DC
- Pasang O2 2-3 L/men, os miring kiri
- Antibiotika, antipiretik, pro SC cito
23. Laporan Kasus
Konsul dr. Konsulen, advis :
1. rencana konsul bedah dengan ileus paralitik DD/ ileus
obstruktif dan tidak ada tindakan khusus di bidang
OBSGIN rencana pervaginam
2. injeksi Kedacillin 3 x 1 gr iv
3. Xillodella 1 : 1 im
4. O2 2-3 L/men
5. Rehidrasi 1 kolf kemudian maintenamce 20 tts/men
1 jam lagi konsul ulang setelah ada jawaban dari
bagian bedah
24. Laporan Kasus
Konsul dr. Rubianto, SpBD
Lanjutkan rencana pervaginam, apabila
dilakukan SC mohon konfirmasi bidang
bedah untuk operasi bersama agar
dilakukan insisi median, bila kembung
pasang NGT
25. Laporan Kasus
Bayi dilahirkan dengan meluksir kepala bayi,
ber turut-turut lahir bahu, badan, bokong dan
kaki. Lahir bayi laki-laki apgar scor 2-3-4
BB/PB 3200 gr/49 cm. Anus (+) kelainan
kongenital (-)
plasenta dikeluarkan secara manual, lahir
plasenta lengkap, infark (-), sisa plasenta
dibersihkan
dilakukan penjahitan jelujur terkunci pada
uterus
Selanjutnya dilakukan tindakan bedah
26. Laporan Kasus
Bagian bedah
eksplorasi, dilatasi gaster, colon dan ileum
target band, pada ileocecal dan sigmoid (tidak
obstruksi total)
bebaskan band
milking usus kecil, kolon, sigmoidal sampai udara
keluar bebas lewat anus
pasang drain douglas, kemudian dicuci
tutup lagi lapis demi lapis
operasi selesai
27. Laporan Kasus
Diagnos
P1A0 post SCTP atas indikasi gawat janin dan ileus
obstruktif parsial
Terapi
IVFD RL : D5% = 2 :2 = 30 tts/men
Injeksi Ceftriaxon 2 x 1 gr iv
Flagyl drip 3 x 500 mg
Antrain 3 x 1 amp iv
Invonet 1 x 8 mg k/p
Injeksi Alinamin F 3 x 1 amp
Pronalges supp/8 jam
28. Tanggal 26/08/2005 27/08/2005 28/08/2005 29/08/2005 30/08/2005 31/08/2005 01//09/2005 02/09/2005
Subyektif :
Nyeri
Perdarahan
Flatus
Bising Usus
Mobilisasi
Makan/minum
Bab/Bak
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-/-)
(-/-)
<<
<
(+)
(+/+)
(+/+)
<<
<<
(+)
(+/+)
(+/+)
<<
<<
(+)
(+/+)
(+/+)
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(+)
(+)
(+)
(+/+)
(-)
(-)
(-)
(+)
(+)
(+)
(+/+)
(-)
(-)
(-)
(+)
(+)
(+)
(+/+)
Obyektif :
Tek. Darah (mmHg)
Nadi (x/mnt)
Respirasi (x/mnt)
Suhu (oC)
100/60
78
22
36,7
120/80
80
20
36,9
120/70
80
22
36,8
100/60
78
22
36,7
110/80
86
24
36,6
100/70
100
26
36,8
120/70
78
22
36,5
110/80
80
24
36,4
Assesment :
P1Ao Post SCTP a/i gawat
janin dan ileus obstruktif
Planning :
IVFD RL : D5 %
Inj. Ceftriaxon 2 x 1 g
Inf. Flagyl drip 3 x 500 mg
Inj. Antrain 3 x 1 amp
Invonet 1 x 8 mg k/p
Inj. Alinamin F 3 x 1 amp
Pronalges Supp 3 x 1
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Amoksisili
n 3 x 500
mg
Asam
Mefenama
t 3 x 500
mg
Metil
ergometri
n 2 x 1 tab
Inbion 1 x
1 tab
+
+
+
+
+
+
+
+
Os pulang
29. Diskusi
Gawat janin
- Keluar air-air sudah 3 hari, jernih, tidak berbau, lendir
darah tidak ada. Disarankan bian ke RS.Di RS keluar
lendir darah. ANC teratur ke bidan
- UK 41-42 mgg, dg G1P0A0, his 3x/10men/20-30men
DJJ 188x/men
- VT : portio tebal lunak, arah mendatar, pembukaan 2
cm, ket (-), kepala H I, kesan panggul luas. Sarung
tangan: air ketuban kehijauan, kental, berbau
30. Diskusi
- Penderita telah terjadi KPD 2 hari --- karena
adanya pecah ketuban sebelum inpartu
- Pecah ketuban beresiko infeksi intrauterin,
resiko meningkat dengan meningkatnya
durasi pecahnya ketuban
31. Diskusi
KPD sebagai penyebab gawat janin telah
mempengaruhi ibu. Ibu tampak lemah,
suhu badan naik, nadi cepat, terdapat
leukositosis.
32. Diskusi
Diagnosis infeksi intrapartum yaitu
febris > 380C, ibu takikardi, fetal takikardi, nyeri
abdomen, nyeri tekan uterus, cairan amnion
berwarna keruh atau hijau dan berbau, leukositosis
pada pemeriksaan darah tepi leukositosis.
Patofisiologi infeksi intrapartum :
1. Ascending infection
2. Infeksi bisa langsung pada ruang amnion, atau dengan
penjalaran infeksi melalui dinding uterus, selaput janin,
kemudian ke ruang amnion
3. Jika ibu terinfeksi sistematik, infeksi intrauterine menjalar
melalui plasenta
4. Tindakan iatrogenic
33. Diskusi
Tindakan pengeluaran janin dengan SCTP
Keunggulannya adalah perdarahan tidak
seberapa banyak, bahaya peritonitis tidak
besar dan parut pada uterus umumnya kuat.
Penderita juga dilakukan tindakan bedah yaitu
dengan membebaskan target band dan
melakukan milking usus kecil, kolon sigmoidal
Diagnosa pre operasi adalah ilius paralitik
kemudian menjadi ileus obstruktif setelah
dilakukan operasi.
34. Diskusi
Penderita diberi antibiotik, analgetik
Penderita pulang pada hari ke-6
perawatan dan dinyatakan sembuh
35. Penutup
Telah dilaporkan kasus P1A0 post
SCTP atas indikasi gawat janin dengan
ileus obstruktif pada seorang wanita usia
30 tahun yang dirawat di bangsal
kandungan RSUD Ulin Banjarmasin.
Selama perawatan penderita mendapat
antibiotik, analgesik dan multivitamin.
Pada hari perawatan ke-6 keadaan
membaik dan pulang atas izin dokter