Isu ISIS seperti dijadikan pengalihan isu dari isu pilpres. Hal ini terlihat dari pola pemberitaan ISIS di media yang baru meningkat pada awal Agustus 2014 atau disaat isu pilpres sedang menjadi isu utama di media. Padahal isu ISIS ini sudah ada sejak awal Juli 2014, namun tidak begitu banyak diberitakan.
Pemerintah dalam hal ini BNPT terlihat berhasil membangun persepsi bahwa keberadaan ISIS adalah kelompok terorisme baru di Indonesia, sehingga banyak pihak yang menolak ISIS dan Polri langsung menindak pihak-pihak yang menyatakan mendukung ISIS. Pendukung ISIS di Indonesia dianggap sebagai teroris di Indonesia.
ISIS di Indonesia lebih banyak diasosiasikan dengan Jamaah Ansharud Tauhid (JAT) yang dipimpin oleh Abu Bakar Baasyir sehingga hal ini membuat para pendukung ISIS dianggap sebagai kelompok radikal di Indonesia.
2. COVERAGE DYNAMIC
Pemberitaan ISIS di media mengalami peningkatan pemberitaan pada tanggal 5 Agustus 2014 yang
disebabkan oleh banyaknya respon terhadap perkembangan ISIS di Indonesia dan mulai maraknya
penangkapan anggota ISIS di berbagai daerah.
0
20
40
60
80
100
120
3. SHARE MEDIA
Metrotvnews.com dan Tempo.co merupakan media yang
cukup aktif memberitakan isu ISIS di Indonesia.
0 50 100 150 200 250
Kompas.com
Detik.com
Metrotvnews.com
Tempo.co
Republika.co.id
4. SHARE MEDIA
Media Jumlah Berita
Kompas.com 186
Detik.com 154
Metrotvnews.com 219
Tempo.co 202
Republika.co.id 188
Total Berita (N) 949
5. FOKUS PEMBERITAAN
ISIS lebih banyak dijadikan judul berita dalam pemberitaan
media.
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
In title In news
6. TEMUAN 1 #SHARE MEDIA
Perkembangan isu ISIS di media terlihat baru mulai banyak diberitakan pada bulan
Agustus 2014. Meski isu ini sudah muncul sejak Juli 2014, namun isu ISIS masih
tertutupi oleh pemberitaan seputar Pilpres. Setelah hiruk pikuk pilpres selesai, isu
ISIS muncul secara massif terutama pada periode 1-9 Agustus 2014. Bahkan isu ISIS
terus bergulir hingga memasuki periode 10-18 Agustus 2014. Ada dua faktor yang
membuat isu ISIS cukup banyak diberitakan pada periode ini. Pertama, banyaknya
aksi penolakan masyarakat terhadap ISIS baik yang disampaikan secara pribadi
oleh tokoh agama/tokoh masyarakat maupun yang disampaikan secara
berkelompok seperti deklarasi penolakan ISIS yang digalang oleh berbagai ormas
dan pemerintah daerah. Aksi penolakan ini seperti mengambil waktu yang sama
yaitu sekitar tanggal 1-5 Agustus 2014. Kedua, banyaknya penangkapan terhadap
pihak-pihak yang dianggap sebagai pendukung ISIS di Indonesia oleh Kepolisian.
Penangkapan tidak saja dilakukan terhadap terduga teroris yang menjadi
pendukung ISIS tapi juga masyarakat biasa yang hanya mengibarkan atau
memasang bendera ISIS di rumahnya.
Semua aktivitas penolakan dan penangkapan pendukung ISIS di Indonesia
diberitakan secara massif oleh media terutama oleh Metrotvnews.com dan
Tempo.co. Bahkan di Metrotvnews.com satu peristiwa penolakan atau
penangkapan dapat diberitakan berkali-kali dengan angle yang berbeda.
7. TONE
Media lebih banyak memberikan tone negatif terkait
isu ISIS di Indonesia.
0
100
200
300
400
500
600
Positif Netral Negaif
8. TONE BY MEDIA
Tempo.co dan Republika.co.id menjadi media yang
lebih banyak memberikan tone negatif.
0
50
100
150
200
250
Kompas.com Detik.com Metrotvnews.com Tempo.co Republika.co.id
Negatif
Netral
Positif
9. TEMUAN 2 #TONE
Secara umum, tone media dalam pemberitaan
isu ISIS lebih banyak bersifat negatif. Hal ini
terutama disebabkan oleh banyaknya aksi
penolakan terhadap ISIS dari berbagai pihak
dan kelompok masyarakat di Indonesia. Media
yang cukup banyak memberitakan ISIS secara
negatif adalah Tempo.co. Sementara
Metrotvnews.com lebih banyak
memberitakan isu ISIS secara netral.
10. ISU SEPUTAR ISIS DI INDONESIA
Isu utama pemberitaan ISIS di media adalah himbauan terhadap
ISIS dan respon/antisipasi pemerintah terhadap ISIS.
0
50
100
150
200
250
300
11. ALASAN PRO ISIS
Alasan utama masyarakat mendukung dan bergabung
dengan ISIS adalah untuk melaksanakan syariat Islam.
0
5
10
15
20
25
Melaksanakan Syariat Islam Mewujudkan Khilafah
Islamiyah
Penolakan ISIS Adalah
Konspirasi Global
Lain-lain
12. ALASAN KONTRA ISIS
Alasan yang banyak disampaikan para penentang ISIS
adalah ISIS bertentangan dengan NKRI.
0
50
100
150
200
250
300
350
Bertentangan dengan
NKRI
Bertentangan Dengan
Islam
Memperburuk Citra
Islam
ISIS Ditolak Diseluruh
Dunia
Lainnya
13. PELABELAN ISIS
Label yang banyak disematkan kepada ISIS adalah ISIS sebagai
kelompok radikal.
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
Bukan Ajaran Islam Mirip Ideologi
Komunis
Kelompok radikal Teroris Lainnya
14. RESPON/ANTISIPASI PEMERINTAH
Respon pemerintah terhadap ISIS adalah melakukan upaya
pencegahan dini agar masyarakat tidak bergabung dengan ISIS.
0
50
100
150
200
250
15. AFILIASI ISIS DI INDONESIA
ISIS di Indonesia banyak disebut berafiliasi dengan Jamaah Ansharud Tauhid (JAT)
pimpinan Abu Bakar Baasyir.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Jamaah Islamiyah Jamaah Ansharud Tauhid (JAT) HTI
16. AWAL MULA PENYEBARAN ISIS
DI INDONESIA
Penyebaran ISIS di Indonesia lebih banyak disebut berawal
dari Video Youtube ISIS.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Melalui Video Youtube Melalui Pejuang
Indonesia di Suriah
Melalui Jaringan
Teroris di Indonesia
Melalui Pelajar
Indonesia di Timur
Tengah
Lain-Lain
17. TEMUAN 3 # ISU
Isu utama pemberitaan ISIS di media adalah himbauan terhadap ISIS serta
respon/antisipasi pemerintah terhadap ISIS. Respon/antisipasi pemerintah
dilakukan dengan melakukan upaya pencegahan dini seperti melakukan
sosialisasi bahaya ISIS ke berbagai kelompok masyarakat. Selain itu, untuk
membendung penyebaran ISIS, pihak kepolisian secara aktif melakukan
upaya penindakan terhadap orang/kelompok yang menjadi pendukung
ISIS.
Bagi kalangan pendukung ISIS, dukungan terhadap ISIS didasari oleh
keinginan untuk menegakkan syariat Islam. Sementara bagi pemerintah
dan penolak ISIS, ISIS dianggap bertentangan dengan NKRI dan Islam.
Oleh pemerintah dan kepolisian, ISIS di Indonesia dianggap memiliki
afiliasi dengan Jamaah Ansyarud Tauhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Baasyir,
sehingga banyak dilabeli sebagai kelompok radikal dan teroris. Atas dasar
pelabelan itulah pihak kepolisian banyak menindak pihak-pihak yang
mendukung ISIS. Pendukung ISIS di Indonesia dianggap sebagai terorisme
baru di Indonesia.
18. QUOTE LEMBAGA
Kepolisian merupakan pihak yang paling aktif memberikan
pernyataan seputar ISIS.
0 50 100 150 200 250
Kepolisian
Kementerian/Lembaga Negara
Tokoh Agama
Gubernur/Bupati/Walikota
Pengamat/Akademisi
LSM/Ormas
BNPT
DPR/DPRD
TNI
MUI
Tokoh Masyarakat
Presiden/Wapres
Mahasiswa
Positif
Netral
Negatif
19. QUOTE PERSON
Ansyaad Mbai dan Boy Rafli Amar merupakan person yang
paling banyak memberikan pernyataan terkait ISIS.
0 5 10 15 20 25
Ansyaad Mbai
Boy Rafli Amar
Sutarman
Lukman Hakim Saifuddin
Djoko Suyanto
Soekarwo
Hasyim Muzadi
Andry Triaspoetra
Amir Syamsuddin
Moeldoko
Sudarnoto Abdul Hakim
Din Syamsuddin
Sidney Jones
Tifatul Sembiring
Abdullah Gymnastiar
Said Aqil Siradj
Ridwan Kamil
Positif
Netral
Negatif
20. TEMUAN 4 #QUOTE
Kepolisian merupakan institusi yang paling banyak
memberikan pernyataan terkait perkembangan ISIS di
Indonesia. Polisi, selain banyak melakukan berbagai
upaya pencegahan berupa sosialisasi ke masyarakat
juga banyak diberitakan melakukan penindakan
terhadap para pendukung ISIS di Indonesia.
Secara personal, Kepala BNPT Ansyaad Mbai menjadi
person yang cukup aktif memberikan pernyataan
kepada media. Kemudian disusul oleh Karopenmas
Mabes Polri, Boy Rafly Amar dan Kapolri, Jenderal
Sutarman. Ketiganya lebih banyak memberikan tone
negatif kepada ISIS.
21. KESIMPULAN
Isu ISIS seperti dijadikan pengalihan isu dari isu pilpres. Hal ini
terlihat dari pola pemberitaan ISIS di media yang baru meningkat
pada awal Agustus 2014 atau disaat isu pilpres sedang menjadi isu
utama di media. Padahal isu ISIS ini sudah ada sejak awal Juli 2014,
namun tidak begitu banyak diberitakan.
Pemerintah dalam hal ini BNPT terlihat berhasil membangun
persepsi bahwa keberadaan ISIS adalah kelompok terorisme baru di
Indonesia, sehingga banyak pihak yang menolak ISIS dan Polri
langsung menindak pihak-pihak yang menyatakan mendukung ISIS.
Pendukung ISIS di Indonesia dianggap sebagai teroris di Indonesia.
ISIS di Indonesia lebih banyak diasosiasikan dengan Jamaah
Ansharud Tauhid (JAT) yang dipimpin oleh Abu Bakar Baasyir
sehingga hal ini membuat para pendukung ISIS dianggap sebagai
kelompok radikal di Indonesia.