1. Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kualitas bakteriologis air bersih dengan melakukan presumptive test dan confirmed test untuk mendeteksi kehadiran bakteri coliform.
2. Metode yang digunakan adalah Most Probable Number (MPN) dengan menggunakan media Lactose Broth dan Eosin Methylene Blue (EMB) agar.
3. Praktikum dilaksanakan selama empat hari untuk membuat media, mengambil sampel, melakukan inkubasi,
Praktikum menguji kualitas air berdasarkan nilai MPN Coliform menggunakan sampel air Aqua. Tidak ditemukan bakteri coliform pada uji pendugaan menggunakan media kaldu laktosa maupun uji penegasan menggunakan media BGLB. Hanya 1 koloni tumbuh pada uji penguat menggunakan media EMB, menghasilkan nilai MPN 103 CFU/100ml, menunjukkan air Aqua layak dikonsumsi.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang aspek biologi yang penting untuk mengetahui mutu air, yaitu kehadiran mikroorganisme seperti bakteri coliform yang dapat menunjukkan adanya pencemaran limbah manusia. Dokumen tersebut juga menjelaskan metode pengujian bakteri coliform seperti Total Coliform dan Fecal Coliform menggunakan metode MPN untuk mengetahui kualitas air.
1. Penelitian ini menganalisis parameter mikrobiologi dan fisika air sungai Brantas di sekitar IPAL RSUD Dr. Saiful Anwar Malang untuk mengetahui pemenuhan baku mutu.
2. Parameter fisika seperti suhu, jumlah padatan terlarut dan konduktivitas sesuai baku mutu, namun parameter mikrobiologi seperti coliform masih di bawah syarat di beberapa titik.
3. Analisis dilakukan selama tiga hari di empat titik unt
Uji sensitivitas antimikroba dengan metode difusi agar digunakan untuk menentukan aktivitas dan resistensi bakteri terhadap antibiotika dan desinfektan. Metode ini mengukur diameter zona hambatan di sekitar cakram kertas yang mengandung zat antimikroba. Keberadaan zona hambatan menunjukkan bakteri sensitif, sedangkan tidak adanya zona menunjukkan bakteri resisten terhadap zat tersebut.
Solusi Untuk Depot Air Minum Isi Ulang Yang Bermasalah, step by step cara pencegahannya serta tips dan cara memperbaiki mesin depot air minum isi ulang yang tidak lolos uji
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiIsponi Umayah
?
Dokumen tersebut membahas tentang penanaman dan isolasi mikroba, meliputi berbagai teknik penanaman bakteri aerob dan anaerob serta isolasi berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri, jamur, aktinomisetes, dan algae dari berbagai sumber dengan berbagai metode. Dokumen ini juga menjelaskan pengamatan koloni mikroba dan cara memelihara biakan mikroba yang telah diisolasi.
Dialam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologinya, sifat dan kemampuan biokimiawinya.
Dalam mempelajari mikroba tidak bias dilakukan secara kasat mata. Sedangkan dalam suatu lokasi yang menurut manusia sudah cukup kecil, disanan masih terdapat bakteri dalam jumlah besar dan juga bermacam¨Cmacam jenisnya. Selain itu, di alam mikrobia pada umumnya tidak hidup tersendiri sebagai individu tunggal dan terlepas dari spesies yang lain, Mikroba lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni dan bersama-sama dengan mikroba yang lain
Air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia. Makalah ini membahas tentang proses pengolahan air isi ulang untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih. Proses pengolahan air isi ulang melibatkan penyaringan, pemurnian, dan sterilisasi air menggunakan filter, karbon aktif, UV, dan lainnya untuk menghilangkan kontaminan fisik, kimia, dan mikroba.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
?
Teknik isolasi mikroba dari sampel kotoran gigi, kulit, dan rambut dilakukan dengan metode cawan tuang di atas medium TEA. Hasilnya menunjukkan adanya 1 koloni dari kotoran gigi, 11 koloni dari kulit, dan 6 koloni dari rambut, yang kemungkinan terkontaminasi oleh jamur Aspergillus dan Rhizopus.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
?
Laporan praktikum mikrobiologi menjelaskan prosedur pembuatan tiga jenis medium tumbuh, yaitu PDA (untuk kapang dan jamur), NA (untuk bakteri), dan TEA (untuk jamur). Dilakukan dengan merebus bahan nutrisi seperti kentang, daging, dan tauge kemudian dicampur dengan agar dan gula untuk membentuk medium padat setelah disterilkan.
1. Mikroorganisme normal yang ada pada mulut dan gigi antara lain Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces, dan Lactobacillus.
2. Teknik pewarnaan Gram membedakan bakteri menjadi Gram positif yang berwarna ungu dan Gram negatif yang berwarna merah.
3. Pertumbuhan bakteri melalui pembelahan biner yang terdiri atas fase lag, eksponensial, stasioner, dan kematian.
Ringkasan dokumen tentang pembuatan media Salmonella Shigella Agar (SSA):
(1) Media SSA digunakan untuk membedakan pertumbuhan Salmonella, Shigella, dan beberapa jenis bakteri patogen lainnya dari spesimen klinik dan makanan; (2) Langkah pembuatan meliputi penimbangan dan larutan bahan kimia seperti pepton, agar, dan zat pewarna, kemudian didihkan dan tuang ke dalam petridish; (3) Hasil uji kualitas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah bakteri anaerob dan proporsi gas metana pada proses pembentukan biogas dari feses sapi perah.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media RGCA menghasilkan proporsi gas metana lebih tinggi dibandingkan media NA karena kandungan nutrisi dan pH yang mendukung pertumbuhan bakteri metanogenik.
3. Analisis kualitas
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan BakteriFransiska Puteri
?
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari morfologi dan membedakan jenis bakteri dengan beberapa metode pewarnaan, yaitu pengecatan negatif, acid fast, dan endospora. Metode pengecatan negatif mewarnai latar belakang menjadi gelap sehingga bakteri terlihat transparan, sedangkan acid fast mewarnai bakteri tertentu menjadi merah jambu. Metode endospora mewarnai spora hijau dan sel vegetatif merah jambu untuk
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
?
Praktikum ini melibatkan penghitungan mikroba secara tidak langsung dengan metode hitungan cawan dan secara langsung menggunakan alat haemocytometer. Pengenceran berseri dilakukan untuk memperoleh konsentrasi bakteri yang tepat dihitung. Hasil penghitungan menunjukkan jumlah koloni dan spora bakteri yang berbeda pada setiap kelompok dan season.
Penyakit Yang Berhubungan Dengan Air MinumSaid Muhammad
?
Apa saja yang bisa menyebabkan Penyakit Yang Berhubungan Dengan Air Minum, efek yang ditimbulkan dari air minum yang menyebabkan penyakit, air minum sehat, air minum hygiene dan bersih
Makalah ini membahas peranan mikroorganisme dalam lingkungan, kehidupan sehari-hari, dan kesehatan masyarakat. Secara khusus dijelaskan peranan mikroba dalam air minum, limbah, sungai, dan udara. Keberadaan bakteri coliform dan E. coli dalam air digunakan sebagai indikator kualitas air. Mikroorganisme juga berperan penting dalam proses pengolahan limbah dan daur ulang zat hara.
Dialam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologinya, sifat dan kemampuan biokimiawinya.
Dalam mempelajari mikroba tidak bias dilakukan secara kasat mata. Sedangkan dalam suatu lokasi yang menurut manusia sudah cukup kecil, disanan masih terdapat bakteri dalam jumlah besar dan juga bermacam¨Cmacam jenisnya. Selain itu, di alam mikrobia pada umumnya tidak hidup tersendiri sebagai individu tunggal dan terlepas dari spesies yang lain, Mikroba lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni dan bersama-sama dengan mikroba yang lain
Air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia. Makalah ini membahas tentang proses pengolahan air isi ulang untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih. Proses pengolahan air isi ulang melibatkan penyaringan, pemurnian, dan sterilisasi air menggunakan filter, karbon aktif, UV, dan lainnya untuk menghilangkan kontaminan fisik, kimia, dan mikroba.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
?
Teknik isolasi mikroba dari sampel kotoran gigi, kulit, dan rambut dilakukan dengan metode cawan tuang di atas medium TEA. Hasilnya menunjukkan adanya 1 koloni dari kotoran gigi, 11 koloni dari kulit, dan 6 koloni dari rambut, yang kemungkinan terkontaminasi oleh jamur Aspergillus dan Rhizopus.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
?
Laporan praktikum mikrobiologi menjelaskan prosedur pembuatan tiga jenis medium tumbuh, yaitu PDA (untuk kapang dan jamur), NA (untuk bakteri), dan TEA (untuk jamur). Dilakukan dengan merebus bahan nutrisi seperti kentang, daging, dan tauge kemudian dicampur dengan agar dan gula untuk membentuk medium padat setelah disterilkan.
1. Mikroorganisme normal yang ada pada mulut dan gigi antara lain Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces, dan Lactobacillus.
2. Teknik pewarnaan Gram membedakan bakteri menjadi Gram positif yang berwarna ungu dan Gram negatif yang berwarna merah.
3. Pertumbuhan bakteri melalui pembelahan biner yang terdiri atas fase lag, eksponensial, stasioner, dan kematian.
Ringkasan dokumen tentang pembuatan media Salmonella Shigella Agar (SSA):
(1) Media SSA digunakan untuk membedakan pertumbuhan Salmonella, Shigella, dan beberapa jenis bakteri patogen lainnya dari spesimen klinik dan makanan; (2) Langkah pembuatan meliputi penimbangan dan larutan bahan kimia seperti pepton, agar, dan zat pewarna, kemudian didihkan dan tuang ke dalam petridish; (3) Hasil uji kualitas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah bakteri anaerob dan proporsi gas metana pada proses pembentukan biogas dari feses sapi perah.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media RGCA menghasilkan proporsi gas metana lebih tinggi dibandingkan media NA karena kandungan nutrisi dan pH yang mendukung pertumbuhan bakteri metanogenik.
3. Analisis kualitas
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan BakteriFransiska Puteri
?
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari morfologi dan membedakan jenis bakteri dengan beberapa metode pewarnaan, yaitu pengecatan negatif, acid fast, dan endospora. Metode pengecatan negatif mewarnai latar belakang menjadi gelap sehingga bakteri terlihat transparan, sedangkan acid fast mewarnai bakteri tertentu menjadi merah jambu. Metode endospora mewarnai spora hijau dan sel vegetatif merah jambu untuk
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
?
Praktikum ini melibatkan penghitungan mikroba secara tidak langsung dengan metode hitungan cawan dan secara langsung menggunakan alat haemocytometer. Pengenceran berseri dilakukan untuk memperoleh konsentrasi bakteri yang tepat dihitung. Hasil penghitungan menunjukkan jumlah koloni dan spora bakteri yang berbeda pada setiap kelompok dan season.
Penyakit Yang Berhubungan Dengan Air MinumSaid Muhammad
?
Apa saja yang bisa menyebabkan Penyakit Yang Berhubungan Dengan Air Minum, efek yang ditimbulkan dari air minum yang menyebabkan penyakit, air minum sehat, air minum hygiene dan bersih
Makalah ini membahas peranan mikroorganisme dalam lingkungan, kehidupan sehari-hari, dan kesehatan masyarakat. Secara khusus dijelaskan peranan mikroba dalam air minum, limbah, sungai, dan udara. Keberadaan bakteri coliform dan E. coli dalam air digunakan sebagai indikator kualitas air. Mikroorganisme juga berperan penting dalam proses pengolahan limbah dan daur ulang zat hara.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis bakteri yang menyebar melalui air seperti E. coli, Coliform, Salmonella, Shigella, Vibrio cholerae, Yersina, Campylobacter, Leptospira, dan Legionella pneumophila. Dokumen juga menjelaskan faktor yang mempengarui penyebaran bakteri melalui air seperti faktor lingkungan, suhu, kelembaban, dan sinar matahari, serta cara pencegahan seperti memurnikan air minum dan memast
1. Mikroorganisme normal yang ada pada mulut dan gigi antara lain Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces, dan Lactobacillus.
2. Teknik pewarnaan Gram membedakan bakteri menjadi Gram positif yang berwarna ungu dan Gram negatif yang berwarna merah.
3. Pertumbuhan bakteri melalui pembelahan biner yang terdiri atas fase lag, eksponensial, stasioner, dan kematian.
1. Mikroorganisme normal yang ada pada mulut dan gigi antara lain Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces, dan Lactobacillus.
2. Teknik pewarnaan Gram membedakan bakteri menjadi Gram positif yang berwarna ungu dan Gram negatif yang berwarna merah.
3. Pertumbuhan bakteri melalui pembelahan biner yang terdiri atas fase lag, eksponensial, stasioner, dan kematian.
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri air bersih yang baik secara fisik, yaitu air tidak berasa, tidak berbau, suhu yang sesuai, tidak keruh, dan kadar zat terlarut total yang rendah. Dokumen selanjutnya membahas manfaat minum air bernilai untuk kesehatan yang lebih baik, menghemat biaya, dan rasa yang segar.
Budidaya ikan lele membutuhkan kolam pemijahan, pendederan, dan pemeliharaan ikan yang baik. Ikan lele dapat dibudidayakan dalam kolam tanah atau bak dengan memperhatikan kualitas air, pemberian pakan, dan pencegahan penyakit. Ikan lele siap panen pada ukuran 5-12 cm dan dapat dipanen menggunakan pipa goyang atau jaring.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi Escherichia coli pada es kelapa muda yang dijual di Jalan Durian Pekanbaru. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah, tujuan penelitian untuk mengidentifikasi keberadaan E. coli pada sampel, tinjauan pustaka tentang E. coli dan kelapa muda, serta metode penelitian untuk mengambil sampel di lokasi penelitian dan melakukan kultur di laboratorium.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi pencemaran lingkungan menurut UU lingkungan hidup lama dan baru serta sumber-sumber pencemaran lingkungan seperti aktivitas industri, pertanian, dan domestik yang dapat menyebabkan masuknya zat dan energi ke lingkungan hidup melewati baku mutu yang ditetapkan."
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
?
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
?
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
Scenario Planning Bonus Demografi 2045 Menuju Satu Abad Indonesia EmasDadang Solihin
?
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, yaitu Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan, kajian ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan di tahun 2045. Dalam konteks itu, optimalisasi angkatan kerja dan pemanfaatan bonus demografi menjadi faktor krusial untuk mencapai visi tersebut.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
?
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025BangZiel
?
Materi ini membahas hukum bacaan Mad (panjang) dalam ilmu tajwid, yang terjadi ketika ada huruf mad (?, ?, ?) dalam bacaan Al-Qur'an. Pembahasan mencakup jenis-jenis mad, hukum bacaan, serta panjangnya dalam harakat.
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxhendipurnama1
?
Laporan mikro air bersih
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kualitas air bersih ditentukan oleh faktor-faktor kimia, fisika, maupun
bakteriologis. Faktor-faktor tersebut secara alami maupun karena campur tangan manusia,
misalnya karena pencemaran karena kegiatan pada lingkungan, akan menentukan kualitas
air bersih. Sebagaimana kenyataan bahwaair jernih belum tentu bersih. Secara
alami air bersih yang dihasilkan mata air atau sumur, ternyata sudah mengandung
mikroba, khususnya bakteri atau mikroalgae. Pada air kotor atau tercemar (air sungai,
kolam, danau, dan sumber lainnya), disamping mikroba seperti pada air jernih, juga
kelompok mikroba penyebab penyakit, penghasil toksin, penyebab blooming, penyebab
korosi, penyebab deteriorasi, penyebab pencemaran, juga bakteri coli.
Air yang berasal dari alam mengandung cukup zat makanan untuk pertumbuhan
populasi kelompok-kelompok jasad renik.Beberapa dari jasad renik tersebut dapat
menyebabkan penyakit bagi manusia.Jasad renik yang mencapai air dan menjadi
patogen bagi manusia yang merupakan jasad renik yang berasal dari badan hewan atau
manusia yang mati karena penyakit infeksi.Adanya jasad renik yang menjadi patogen
bagi manusia menandakan bahwa air tersebut telah terkontaminasi dari tanah dan
sampai ke badan air yang berhubungan langsung dengan aktivitas manusia.
Pengadaan air bersih untuk kepentingan rumah tangga seperti untuk air minum,
air mandi, dan sebagainya harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan
peraturan internasional WHO dan APHA ataupun peraturan nasional dan setempat.
Dalam hal ini kualitas air bersih di Indonesia harus memenuhi persyaratan yang tertuang
di dalam Permenkes No 416 tahun 1990 dan kualitas air minum di Indonesia juga harus
memenuhi persyaratan yang tertuang di dalam Kepmenkes No 907 tahun 2002.
Air tawar bersih yang layak untuk diminum, kini semakin langka di
perkotaan.Sungai-sungai yang menjadi sumbernya sudah tercemar berbagai macam
limbah, mulai dari buangan sampah organik, rumah tangga hingga limbah beracun dari
industri.Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air yang dapat terjangkit dengan
meminum atau mencuci peralatan makan dalam air yang terkontaminasi atau dengan
memakan kerang atau keong yang terkontaminasi. Jasad renik patogen (kuman) masuk
ke tanah melalui septic tank atau lain-lain dari sumber tinja manusia yang akan cepat
2. 2
tersaring keluar dalam tanah halus atau pasir, tetapi dalam tanah liat atau berkapur
kuman enteric dapat mengotori air sejauh beberapa mil dari sumber pencemaran.
1.2 Tujuan Penulis
1.2.1Tujuan umum
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan kualitas bakteriologis pada air
bersih.
1.2.2 Tujuan khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pembuatan media
2. Mahasiswa mampu melakukan sterilisasi
3. Mahasiswa mampu melakukan pengambilan sampel air bersih
4. Mahasiswa mampu melakukan presumptive test
5. Mahasiswa mampu melakukan confirmated test
6. Mahasiswa mampu membaca dan menganalisa hasil pemeriksaan dengan
tabel MPN
3. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mikroba Air
Banyaknya kontaminan dalam air memerlukan standar tertentu untuk menjamin
kebersihannya.Air yang terkontaminasi oleh bakteri patogen saluran cerna sangat
berbahaya untuk diminum.Hal ini dapat dipastikan dengan penemuan organisme yang
ada dalam tinja manusia atau hewan dan yang tidak pernah terdapat bebas di alam.Ada
beberapa organisme yang termasuk kategori ini, yaitu bakteri coliform (E.coli),
enterococcus faecalis, clostridium sp. Di Indonesia, bakteri indikator air terkontaminasi
adalah E.coli.
Terdapatnya bakteri coliform dalam air minum dapat menjadi indikasi
kemunkinan besar adanya organisme patogen lainnya.Bakteri coliform dibedakan
menjadi 2 tipe, yaitu faecal coliform dan non faecal coliform.E.coli adalah bagian dari
faecal coliform. Keberadaan E.coli dalam air dapat menjadi indikator adanya
pencemaran air oleh tinja E.coli digunakan sebagai indikator pemeriksaan kualitas
bakteriologis secara universal dalam analisis dengan alasan:
a. E.coli secara normal hanya ditemukan di saluran pencernaan manusia dan hewan
mamalia, atau bahan yang telah terkontaminasi dengan tinja manusia atau
hewan; jarang kali ditemukan dalam air dengan kualitas kebersihan yang tinggi.
b. E.coli mudah diperiksa di laboratorium dan sensitivitasnya tinggi jika
pemeriksaan dilakukan dengan benar.
c. Bila dalam air tersebut di temukan E.coli, maka air tersebut di anggap berbahaya
bagi penggunaan domestik.
d. Ada kemungkinan bakteri enterik patogen yang lain dapat ditemukan bersama-
sama dengan E.coli dalam air tersebut
Bakteri coliform juga menghasilkan zat ethionine yang pada penelitian
menyebabkan kanker.Bakteri-bakteri pembusuk ini juga juga memproduksi bermacam-
macam racun seperti indole, skatole yang dapat menimbulkan penyakit bila berlebih di
dalam tubuh.
4. 4
2.2 Bakteri Coliform
Coliform merupakan suatu grup bakteri yang digunakan sebagai indikator
adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu dan
produk-produk susu. Coliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai bakteri
berbentuk batang, gram negatif, tidak membentuk spora, aerobik dan anaerobik
fakultatif yang memfermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu
48 jam pada suhu 35?C. Adanya bakteri Coliform di dalam makanan atau minuman
yang menunjukkan kemungkinan adanya mikroba yang bersifat entero patogenik dan
atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan.
Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis terpenting kualitas air
minum.semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform., semakin tinggi pula resiko
kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang biasa hidup dalam kotoran manusia dan
hewan.salah satunya adalah shigella. Yaitu mikroba penyebab gejala diare, demam,
kram perut, dan muntah-muntah.
Coliform dijadikan sebagai indikator adanya polusi kotoran dan kondisi yang
tidak baik terhadap air karena:
1. Selalu ada dalam tinja (flora normal usus vetebrata), jika Coliform terdapat
dalam air yang menunjukkan ada pada poencemaran air oleh tinja yang identik
dengan adanya bakteri patogen
2. Bisa hidup di luar tubuh manusia
3. Jumlahnya cukup banyak
4. Mudah dibiakkan
5. Mudah dikenali
Escheria coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia,
sedangkan Enterobacter aerogenes biasanya ditemukan pada hewan atau tanaman-
tanaman yang telah mati.Jadi, adanya Escherichia coli di dalam air minum
menunjukkan bahwa air minum itu pernah terkontaminasi feses (tinja) manusia dan
mungkin dapat mengandung patogen pada usus.Oleh karena itu, standar air minum
mensyaratkan Escherichia coli harus nol dalam 100 ml.
Untuk mengetahui jumlah Coliform di dalam contoh dapat digunakan dengan
metode Most Probable Number (MPN). Pada pemeriksaan kehadiran bakteri coli air
dilakukan berdasarkan pada penggunaan medium kaldu laktosa yang ditempatkan di
5. 5
dalam tabung reaksi yang berisi tabung durham (tabung kecil yang letaknya terbalik,
dan digunakan untuk menangkap gas yang terjadi akibat fermentasi laktosa yang
menjadi asam dan gas). Ada yang menggunakan dengan system 3-3-3 (3 tabung untuk
10 ml, 3 tabung untuk 1,0 ml, dan 3 tabung untuk 0,1 ml) atau juga dengan
menggunakan 5-5-5.
Pada uji kualitatif Coliform: diuji secara lengkap yang terdiri dari 3 tahap
dengan menggunakan metode MPN yaitu:
1. Uji penduga (presumptive test)
Merupakan tes pendahuluan tentang ada tidaknya kehadiran bakteri
Coliform yang berdasarkan terbentuknya asam dan gas yang disebabkan karena
fermentasi laktosa oleh bakteri golongan coli. Terbentuknya asam yang dilihat
dari kekeruhan pada media laktosa, dan gas yang dihasilkan dapat dilihat dalam
tabung durham berupa gelembung udara. Tabung dinyatakan positif jika
terbentuk gas sebanyak 10% atau lebih dari volume didalam tabung durham.
Banyaknya kandungan bakteri E.coli dapat dilihat dengan cara menghitung
tabung dan menunjukkan reaksi positif yang terbentuk asam dan gas pada
perbandingan tabel MPN. Metode MPN dilakukan untuk menghitung jumlah
mikroba didalam contoh yang berbentuk air. Bila inkubasi 1¡Á24 jam hasilnya
negatif, maka dilanjutkan dengan inkubasi 2¡Á24 jam pada suhu 35?C. Jika dalam
waktu 2¡Á24 jam tidak terbentuk gas dalam tabung durham, maka hasilnya
negatif. Jumlah tabung yang positif dapat dihitung pada masing-masing seri.
2. Uji penguat (confirmated test)
Hasil uji dugaan ditunjukkan dengan uji ketetapan.Dari tabung yang
positif terbentuk asam dan gas terutama pada masa inkubasi 1¡Á24 jam, dimana
suspensi ini ditanamkan pada media Eosin Methylen Biru Agar(Emba) secara
aseptik dengan menggunakan jarum inokulasi.
6. 6
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1. Pratikum Hari Pertama
Hari/tanggal : Senin / 8 April 2019
Jam : 09.00 ¨C 12.30 WIB
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Terpadu Poltekkes Padang
Praktikum : 1. Membuat media LB, BGLB
2. Mengambil sampel air kranlaboratorium
3. Melakukan Presumptive Test
2. Praktikum Hari Kedua
Hari/tanggal : Rabu / 10 April 2019
Jam : 15.00- 16.00 WIB
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Poltekkes Kemenkes Padang
Praktikum : 1. Melihat hasil Presumptive Test
2. Melakukan Confirmated Test
3. Praktikum Hari Ketiga
Hari/tanggal : Kamis/ 11 April 2019
Jam : 15.00 ¨C 15.30 WIB
Tempat : Laboratorium Poltekkes Kemenkes Padang
Praktikum : 1. Melihat hasil Confirmated Test
3.2 Alat, bahan, dan sampel
Alat:
NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Botol sampel 1
2 Tabung durham 15
3 Tabung reaksi 16
4 Rak Testube 1
7. 7
5 Erlemeyer 250 ml 1
6 Neraca 1
7 Gelas kimia 50 ml 2
8 Gelas ukur 100 ml 1
9 Batang pengaduk 2
10 Pipet ukur 3
11 Kompor listrik 1
12 Petridis 15
13 Incubator 1
14 Lemari pendingin 1
15 Spritus/lampu bunsen 3
16 Autoclave 1
17 Sendok porselen 1
18 Botol pijit 3
19 Karet Hisap 3
20 Kertas koran secukupnya
21 Kapas secukupnya
22 Ose 10
Bahan :
NO NAMA LARUTAN JUMLAH
1 Laktosa broth 2,73 gram
2 BGLB 13,2 gram
3 Larutan buffer fosfat 10 ml
3.3 Pembuatan Media
Praktikum dilaksanakan selama empat hari dengan cara kerja.Hari pertama
melakukan praktikum dengan proses secara garis besar adalah:
1. Membuat media Lactosa Broth terdiri dari:
? Lactosa Broth Kepekatan TSL
? Lactosa Broth Kepekatan SSL
8. 8
2. Membuat media BGLB
3. Penakaran larutan pengencer (larutan Buffer Fosfat)
4. Sterilisasi alat dan bahan
5. Pengambilan sampel air
6. Melakukan Presumptive Test
7. Inkubasi sampel Presumptive Test
Berikut ini adalah uraian dari cara kerjanya:
1. Membuat media Lactosa Broth
TSL = 5 tabung (tambahkan 5 ml LB) = 5 tabung x 5 ml x 3 = 75 ml
SSL =5 tabung (tambahkkan 10 ml LB) = 5 tabung x 10 ml x 1= 50 ml
SSL = 5 tabung (tambahkan 10 ml LB) = 5 tabung x 10 ml x 1= 50 ml
Total : 175 ml = 210 ml
Untuk semua kebutuhan Lactosa Broth adalah:
210
1000
x 13 gr = 2,73 gram
210 ml : 3 = 70 ml
70 ml ¨C 25 ml = 45 ml
45 ml x 2 ml = 90 ml
? Kemudian timbang Lactosa Broth sebanyak 4,6 gram dan masukkan
kedalam gelas kimia
? Larutkan dengan aquadest sebanyak 70 ml (untuk membuat TSL terlebih
dahulu). Kemudian homogenkan
? Masukkan kedalam masing-masing 5 tabung reaksi (TSL) sebanyak 5 ml
dengan menggunakan pipet ukur.
? Masukkan tabung durham ke dalam masing-masing tabung reaksi dalam
keadaan terbalik sampai tidak ada gelembung udara dalam tabung
durham.
? Tutup tabung reaksi dengan kapas sampai padat
9. 9
? Sisa TSL ini kemudian dijadikan SSL dengan penambahan aquadest
sebanyak 90 ml.
? Kemudian masukkan kedalam 10 tabung reaksi. Pipet masing-masing 10
ml ke dalam tabung reaksi.
? Masukkan tabung durham ke dalam masing-masing tabung reaksi dalam
keadaan terbalik sampai tidak ada gelembung udara dalam tabung
durham.
? Tutup tabung reaksi dengan kapas sampai padat.
2. Membuat media BGLB
Untuk membuat BGLB diperlukan sebanyak 40 gram BGLB untuk 1
liter medianya.Tabung reaksi yang diperlukan sebanyak 15 tabung.Tiap tabung
reaksi berisi 10 ml media BGLB. Media BGLB digunakan pada proses
Confirmated Test untuk uji E. Coli dan Coliform.
Hasil Perhitungan:
BGLB dibutuhkan sebanyak 40 gram untuk 1 liter media
BGLB yang akan digunakan : 15 test tube ¡Á 2 ¡Á 10 ml = 300 ml ? 330 ml
330
1000
x 40 gram = 13,2 gram
3.4 Sterilisasi alat dan bahan
Alat dan bahan yang disterilkan:
? Botol sampel yang telah dibungkus dengan kertas koran
? Pipet ukur yang telah dibungkus dengan kertas koran
? Lactosa Broth
? Buka autoclave, lalu tambahkan air sampai tanda batas
? Masukkan semua alat dan bahan yang akan disterilkan
? Tutup autoclave dan kunci
? Sterilisasikan dengan suhu 121? C selama 15 menit
? Setelah itu, buka tutup autoclave
? Keluarkan uap sampai uapnya habis, lalu buka autoclave
? Setelah itu, keluarkan alat dan bahan
10. 10
3.5 Pengambilan sampel air
? Pengambilan sampel air dilakukan secara aseptis dengan botol steril
? Buka kran air, biarkan air mengalir selama 1 menit untuk membersihkan pipa
? Kemudian tutup kran dan flambir mulut kran dengan lampu spiritus
? Buka tutup botol lalu isi botol dengan kemiringan 45?
? Ambil sampel air sampai penuh, kemudian buang sepertiganya dari air yang
telah berisi pada botol sampel
? Kemudian flambir mulut botol dengan nyala spiritus dan tutup kembali
? Beri etiket botol dengan mencantumkan lokasi pengambilan sampel, jenis air,
tanggal pengambilan, tujuan pemeriksaan, dan nama pengambil sampel.
3.6 Penanaman sampel
1. Presumptive test
? 5 x 10 ml sampel
? 5 x 1 ml sampel
? 5 x 0,1 ml sampel ( dibantu dengan larutan Buffer phospat)
? Pipet sampel sebanyak 10 ml, kemudian flambir botol sampel dan ditutup
kembali dengan penutup botol sampel. Lalu masukkan ke dalam TSL
(demikian juga untuk 4 tabung berikutnya)
? Pipet sampel sebanyak 1 ml, lalu masukkan ke dalam SSL (demikian juga
untuk 4 sampel berikutnya).
? Pipet sampel sebanyak 0,1 ml lalu masukkan ke dalam SSL (demikian untuk 4
sampel berikutnya).
? Untuk memperoleh sampel 0,1 ml pipet sebanyak 1 ml larutan Buffer Fosfat 9
ml yang telah dibuat, lalu aduk larutan tersebut. Dari campuran tersebut, pipet
1 ml dan masukkan ke dalam tabung SSL (demikian juga untuk tabung
berikutnya).
? Setelah itu, inkubasi ke dalam incubator selama 1x24 jam.
3.7 Melihat Hasil Presumptive Test
Media Lactosa Broth yang telah diberi sampel dan mikroorganismenya telah di
inkubasi selama 2¡Á24 jam, selanjutnya kita mengamati tabung durham yang berada
didalam test tube media. Apabila terdapat gelembung-gelembung udara, berarti
11. 11
sampel air pada media test tube tersebut positif yaitu mengandung mikroorganisme
patogen.
Cara menandakan keadaan positif dari sampel air bersih + Lactosa Broth:
Tabung durham pada testtube terdapat gelembung udara dan berbausehingga
disimpulkan bahwa sampel air positif tercemar mikroorganisme patogen.Sampel air
yang positif dilanjutkan ke Confirmated Test.
3.8 Confirmated Test
Semua Hasil positif dari Presumptive test (LB) dipindahkan ke media
Confirmated Test ( BGLB). Cara kerjanya yaitu:
? Semua tabungPresumptive Test (LB) yang positif dipindahkan ke tabung BGLB
? Hidupkan lampu spiritus, bakar ose sampai pijar lalu dinginkan ose pada pinggir
media yang akan dipindahkan, kemudian celupkan kedalam larutan positif
sampai menyentuh tabung durham, aduk sebanyak 3 kali kemudian pindahkan
ke tabung BGLB, lalu flambir mulut tabung reaksi.
? Beri label pada setiap test tube
? Inkubasi dalam incubator 2 x 24 jam dengan suhu untuk E. Coli 44 ?C dan
Coliform 37 ?C.
3.9 Melihat hasil Confirmated Test
? Keluarkan tabung reaksi yang telah di inkubasi pada suhu 44?C untuk E. Coli
selama 1¡Á24 jam dan Coliform pada suhu 37 ?C selama 2¡Á24 jam dari incubator.
? Perhatikan gelembung udara pada tabung durham didalam media BGLB tabung
reaksi. Jika terdapat gelembung udara berarti hasilnya positif.
12. 12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan hasil yang diperoleh sebagai
berikut :
a. Persumtive Test
10 ml 1 ml 0,1 ml
5 2 0
b. Confirmated Test untuk E. Coli
10 ml 1 ml 0,1 ml
5 1 0
c. Confirmated Test untuk Coliform
10 ml 1 ml 0,1 ml
5 2 0
4.2 Pembahasan
Hasil akhir dari coliform dibandingkan dengan Tabel Indeks MPN per 100 ml.
Jumlah Tabung Gas Indeks MPN per 100 ml
10 ml 1 ml 0,1 ml
5 2 0 93
Dari hasil pengamatan didapatkan sampel air bersih yang diuji telah
tercemar dan mengandung mikroorganisme patogen sebagaimana yang terdapat
pada PERMENKES No 416 Tahun 1990 dan tabel index MPN per 100 ml.
Standar baku mutu air bersih adalah 50 per 100 ml, dan dari praktikum yang
telah dilaksanakan didapatkan hasil uji air bersih tersebut adalah 2 per 100
ml.Artinya sampel air bersih yang telah diperiksa tersebut jika diminum harus
dimasak terlebih dahulu agar mikroorganisme potogen tersebut mati.
13. 13
BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
1. Dari hasil pratikum kita dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan
beserta fungsinya anatara lain timbangan kasar, testube, erlemeyer, gelas
ukur, batang pengaduk, pipet ukur, tabung durham, aquadesh, rak testube,
gelas kimia, petridish, botol sampel, bunsen, kompor listrik,inkubator,
autoclave, LB, BGLB
2. Dari perhitungan dan pembuatan media kita menggunakan LB, BGLB, Alat
yang perlu kita sterilisasi antara lain: pipet ukur,erlemeyer, testub LB,
testube BGLB, petridish, dan botol sampel dengan autoclave pada suhu
121oC selama 15 menit. Setelah itu lakukan pengambilan sampel dan
penanaman sampel dilakukan selama 2¡Á24 jam di dalam inkubator.
3. Kita dapat melakukan persumptive test, confirmated test/ tes perkiraan,
complete test.
4. Kita bisa membandingkan hasil pratikum dengan menggunakan tabel MPN
index 5 seri mendapatkan hasilnya.
5. Standar baku mutu air bersih berdasarkan Permenkes No.416 Tahun 1990
adalah 50 per 100 ml.Hasil praktikum uji air bersih pada Laboratorium
Mikrobiologi Terpadu Poltekkeks Kemenkes Padang adalah 93 per 100 ml,
maka sampel air tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.
5.2 Saran
Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil 93 per 100 ml,
yang mana standar baku mutu air bersih adalah 50 per 100 ml, maka air tersebut
dikatakan tidak aman. Maka saran dari penulis adalah agar tidak memasak dan
mengonsumsi air tersebut, karena air tersebut telah tercemar dan banyak
mengandung mikroorganisme patogen yang bisa berdampak buruk bagi
kesehatan kita.