Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
Ìý
Teknik isolasi mikroba dari sampel kotoran gigi, kulit, dan rambut dilakukan dengan metode cawan tuang di atas medium TEA. Hasilnya menunjukkan adanya 1 koloni dari kotoran gigi, 11 koloni dari kulit, dan 6 koloni dari rambut, yang kemungkinan terkontaminasi oleh jamur Aspergillus dan Rhizopus.
Dialam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologinya, sifat dan kemampuan biokimiawinya.
Dalam mempelajari mikroba tidak bias dilakukan secara kasat mata. Sedangkan dalam suatu lokasi yang menurut manusia sudah cukup kecil, disanan masih terdapat bakteri dalam jumlah besar dan juga bermacam–macam jenisnya. Selain itu, di alam mikrobia pada umumnya tidak hidup tersendiri sebagai individu tunggal dan terlepas dari spesies yang lain, Mikroba lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni dan bersama-sama dengan mikroba yang lain
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
Ìý
Laporan praktikum mikrobiologi mengenai teknik pewarnaan mikroorganisme. Mahasiswa melakukan pewarnaan gram pada Escherichia coli dan mengamati bentuknya di bawah mikroskop. Hasilnya adalah E. coli berbentuk basil dan berwarna merah setelah pewarnaan gram, menunjukkan bahwa bakteri tersebut termasuk gram negatif.
Laporan praktikum isolasi jamur Colletotrichum dan Cercospora mendeskripsikan proses isolasi kedua jamur penyebab penyakit pada tanaman cabai dan kacang tanah. Isolasi dilakukan dengan mengambil bagian yang terinfeksi, menanamkannya pada media PDA, dan mengamati pertumbuhannya selama seminggu. Hasilnya menunjukkan Colletotrichum tumbuh lebih cepat dari Cercospora."
Laporan praktikum biokimia mendiskusikan pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim diastase, serta menguji aktivitas enzim amilase pada biji kacang hijau dan tauge. Metode yang digunakan meliputi pengujian iod untuk mendeteksi karbohidrat dan reaksi Benedict untuk mendeteksi monosakarida hasil hidrolisis pati oleh enzim.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Praktikum ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri dari berbagai sumber berdasarkan morfologi koloni. Terdapat 5 jenis bakteri yang diidentifikasi, yaitu Staphylococcus aureus, Serratia marcecens, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Sarcina lutea, dengan karakteristik berbeda seperti bentuk, ukuran, warna, dan tekstur koloni. Bakteri diisolasi menggunakan teknik quadrant streak untuk me
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
1. Laporan ini membahas pembuatan medium cair nutrien untuk tumbuh bakteri. Langkah-langkahnya meliputi penimbangan bahan, pencampuran dengan air, pemanasan, penetralan, sterilisasi, dan inkubasi sebelum penanaman bakteri.
2. Hasilnya adalah medium cair bening yang siap untuk menumbuhkan bakteri setelah melalui proses sterilisasi dan inkubasi untuk mencegah kontaminasi.
3. Medium ini berfungsi sebagai temp
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tepung tapioka, ikan asin, dan kopi. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara analisis kadar abu bahan pangan dan hasil pertanian serta mengukur kadar abunya menggunakan metode pengabuan kering. Hasilnya menunjukkan nilai kadar abu tepung tapioka jauh berbeda dengan nilai RSD-nya, menandakan adanya penyimpangan. Sedangkan kad
Uji kelarutan lemak dilakukan untuk mengetahui kelarutan dua sampel (mayones dan minyak bunga matahari) dalam lima pelarut berbeda (air, alkohol, eter, kloroform, dan n-heksana). Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan mayones sesuai urutan polaritas pelarut dari yang paling polar ke yang paling nonpolar, sedangkan kelarutan minyak bunga matahari sesuai urutan nonpolaritas pelarut. Hal ini
Uji Millon digunakan untuk mengetahui adanya gugus aromatik pada protein dengan mereaksikan sampel dengan larutan Millon. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sampel taoge, susu, dan nugget tidak mengandung gugus aromatik karena tidak terbentuk warna merah setelah dipanaskan.
Laporan ini membahas tentang fermentasi karbohidrat dan pemurnian etanol melalui distilasi. Tujuannya adalah mengetahui kadar etanol hasil fermentasi sukrosa oleh ragi dan mengetahui proses pemisahan etanol dari campuran melalui distilasi. Dilakukan fermentasi sukrosa, kemudian hasil fermentasi didistilasi untuk memisahkan etanol. Kadar etanol ditentukan menggunakan metode berat jenis.
Laporan mingguan praktikum kimia dasar tentang percobaan pemurnian menggunakan empat metode, yaitu filtrasi, sentrifugasi, ekstraksi, dan rekristalisasi. Percobaan ini bertujuan untuk memisahkan zat-zat murni dari campuran dengan metode tersebut. Hasilnya adalah sentrifugasi lebih baik dari filtrasi, ekstraksi memisahkan air dan kloroform, serta rekristalisasi menghasilkan kristal NaCl dan CuSO4.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
Ìý
Laporan praktikum mikrobiologi menjelaskan prosedur pembuatan tiga jenis medium tumbuh, yaitu PDA (untuk kapang dan jamur), NA (untuk bakteri), dan TEA (untuk jamur). Dilakukan dengan merebus bahan nutrisi seperti kentang, daging, dan tauge kemudian dicampur dengan agar dan gula untuk membentuk medium padat setelah disterilkan.
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimSantika Dewi
Ìý
Eksperimen menguji pengaruh konsentrasi enzim saliva terhadap aktivitas hidrolisis amilum. Hasil menunjukkan aktivitas saliva bertambah dengan konsentrasi yang lebih tinggi, terlihat dari perubahan warna larutan menjadi lebih gelap.
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
Ìý
Praktikum ini melibatkan penghitungan mikroba secara tidak langsung dengan metode hitungan cawan dan secara langsung menggunakan alat haemocytometer. Pengenceran berseri dilakukan untuk memperoleh konsentrasi bakteri yang tepat dihitung. Hasil penghitungan menunjukkan jumlah koloni dan spora bakteri yang berbeda pada setiap kelompok dan season.
Laporan praktikum biokimia mendiskusikan pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim diastase, serta menguji aktivitas enzim amilase pada biji kacang hijau dan tauge. Metode yang digunakan meliputi pengujian iod untuk mendeteksi karbohidrat dan reaksi Benedict untuk mendeteksi monosakarida hasil hidrolisis pati oleh enzim.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Praktikum ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri dari berbagai sumber berdasarkan morfologi koloni. Terdapat 5 jenis bakteri yang diidentifikasi, yaitu Staphylococcus aureus, Serratia marcecens, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Sarcina lutea, dengan karakteristik berbeda seperti bentuk, ukuran, warna, dan tekstur koloni. Bakteri diisolasi menggunakan teknik quadrant streak untuk me
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
1. Laporan ini membahas pembuatan medium cair nutrien untuk tumbuh bakteri. Langkah-langkahnya meliputi penimbangan bahan, pencampuran dengan air, pemanasan, penetralan, sterilisasi, dan inkubasi sebelum penanaman bakteri.
2. Hasilnya adalah medium cair bening yang siap untuk menumbuhkan bakteri setelah melalui proses sterilisasi dan inkubasi untuk mencegah kontaminasi.
3. Medium ini berfungsi sebagai temp
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tepung tapioka, ikan asin, dan kopi. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara analisis kadar abu bahan pangan dan hasil pertanian serta mengukur kadar abunya menggunakan metode pengabuan kering. Hasilnya menunjukkan nilai kadar abu tepung tapioka jauh berbeda dengan nilai RSD-nya, menandakan adanya penyimpangan. Sedangkan kad
Uji kelarutan lemak dilakukan untuk mengetahui kelarutan dua sampel (mayones dan minyak bunga matahari) dalam lima pelarut berbeda (air, alkohol, eter, kloroform, dan n-heksana). Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan mayones sesuai urutan polaritas pelarut dari yang paling polar ke yang paling nonpolar, sedangkan kelarutan minyak bunga matahari sesuai urutan nonpolaritas pelarut. Hal ini
Uji Millon digunakan untuk mengetahui adanya gugus aromatik pada protein dengan mereaksikan sampel dengan larutan Millon. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sampel taoge, susu, dan nugget tidak mengandung gugus aromatik karena tidak terbentuk warna merah setelah dipanaskan.
Laporan ini membahas tentang fermentasi karbohidrat dan pemurnian etanol melalui distilasi. Tujuannya adalah mengetahui kadar etanol hasil fermentasi sukrosa oleh ragi dan mengetahui proses pemisahan etanol dari campuran melalui distilasi. Dilakukan fermentasi sukrosa, kemudian hasil fermentasi didistilasi untuk memisahkan etanol. Kadar etanol ditentukan menggunakan metode berat jenis.
Laporan mingguan praktikum kimia dasar tentang percobaan pemurnian menggunakan empat metode, yaitu filtrasi, sentrifugasi, ekstraksi, dan rekristalisasi. Percobaan ini bertujuan untuk memisahkan zat-zat murni dari campuran dengan metode tersebut. Hasilnya adalah sentrifugasi lebih baik dari filtrasi, ekstraksi memisahkan air dan kloroform, serta rekristalisasi menghasilkan kristal NaCl dan CuSO4.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
Ìý
Laporan praktikum mikrobiologi menjelaskan prosedur pembuatan tiga jenis medium tumbuh, yaitu PDA (untuk kapang dan jamur), NA (untuk bakteri), dan TEA (untuk jamur). Dilakukan dengan merebus bahan nutrisi seperti kentang, daging, dan tauge kemudian dicampur dengan agar dan gula untuk membentuk medium padat setelah disterilkan.
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimSantika Dewi
Ìý
Eksperimen menguji pengaruh konsentrasi enzim saliva terhadap aktivitas hidrolisis amilum. Hasil menunjukkan aktivitas saliva bertambah dengan konsentrasi yang lebih tinggi, terlihat dari perubahan warna larutan menjadi lebih gelap.
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
Ìý
Praktikum ini melibatkan penghitungan mikroba secara tidak langsung dengan metode hitungan cawan dan secara langsung menggunakan alat haemocytometer. Pengenceran berseri dilakukan untuk memperoleh konsentrasi bakteri yang tepat dihitung. Hasil penghitungan menunjukkan jumlah koloni dan spora bakteri yang berbeda pada setiap kelompok dan season.
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiIsponi Umayah
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang penanaman dan isolasi mikroba, meliputi berbagai teknik penanaman bakteri aerob dan anaerob serta isolasi berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri, jamur, aktinomisetes, dan algae dari berbagai sumber dengan berbagai metode. Dokumen ini juga menjelaskan pengamatan koloni mikroba dan cara memelihara biakan mikroba yang telah diisolasi.
Dokumen tersebut membahas tentang asam nukleat yang merupakan biomolekul penting dalam sel. Terdiri dari dua jenis yaitu DNA dan RNA, dengan unit monomer nukleotida yang terdiri atas gula, basa nitrogen, dan fosfat. DNA berperan sebagai bahan genetika sedangkan RNA berperan dalam sintesis protein.
Ada berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakterifiolantonius9295
Ìý
Ada beberapa metode untuk menghitung jumlah sel bakteri, baik secara langsung maupun tidak langsung. Metode tidak langsung meliputi metode hitung cawan baik dengan metode cawan tuang atau metode cawan sebar. Prinsip metode cawan tuang adalah mengencerkan sampel bakteri agar hanya tersisa satu bakteri per tabung.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai metode untuk menghitung jumlah mikroba dalam suatu sampel, baik secara langsung maupun tidak langsung. Metode secara langsung meliputi pewarnaan dan penghitungan di bawah mikroskop, sedangkan metode tidak langsung meliputi hitung koloni heterotrof dan Most Probable Number. Dokumen tersebut juga menjelaskan syarat-syarat perhitungan jumlah mikroba
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Catatan fosil digunakan untuk memahami sejarah kehidupan di bumi dan hubungan evolusi antar organisme
2. Batuan sedimen kaya akan fosil karena sisa-sisa organisme dapat terawetkan
3. Umur fosil ditentukan secara relatif berdasarkan lapisan batuan dan secara absolut menggunakan peluruhan isotop radioaktif
Ada 3 cara perkembang biakan bakteri, yaitu pembelahan biner, pembentukan spora, dan perkembang biakan seksual. Pembelahan biner adalah cara utama, dimana sel bakteri membelah menjadi dua sel baru. Bakteri juga dapat membentuk spora seperti endospora untuk bertahan hidup dalam kondisi buruk. Meskipun tidak secara seksual, bakteri dapat melakukan pertukaran materi genetik melalui konjugasi,
1. Pertumbuhan mikroba diartikan sebagai bertambahnya jumlah sel karena sebagian besar mikroba adalah organisme bersel tunggal.
2. Terdapat 5 fase pertumbuhan bakteri yaitu fase adaptasi, perbanyakan, pengaruh pertumbuhan, statis, dan kematian.
3. Pertumbuhan mikroba dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti temperatur, kelembapan, pH, dan zat toks
Mikrobiologi - Penggolongan MikroorganismeYusuf Ahmad
Ìý
The document discusses the classification of microorganisms. It begins by describing Archaea, dividing them into two phyla: Crenarchaeota and Euryarchaeota. It then covers the classification of bacteria based on Bergey's Manual, dividing them into four phyla according to cell wall characteristics. Many medically important bacteria are also described, including gram-negative rods in the families Enterobacteriaceae, Vibrionaceae, and Pasteurellaceae. Gram-negative cocci, spirochetes, rickettsias, chlamydias and other groups are also mentioned.
Dokumen tersebut membahas reproduksi jamur secara vegetatif dan generatif. Reproduksi vegetatif pada jamur bersel tunggal dilakukan dengan pembentukan tunas, sedangkan pada jamur multiseluler dilakukan dengan fragmentasi hifa atau pembentukan spora aseksual. Reproduksi generatif melibatkan proses isogami, anisogami, oogami, pembentukan zigospora dan spora. Beberapa contoh jamur yang termasuk filum Zygomycotina,
Laporan ini merangkum hasil praktikum bakteriologi pertanian yang dilakukan oleh mahasiswa bernama Yuricha Kusumawardani. Laporan ini membahas tentang isolasi bakteri penyebab penyakit tanaman, identifikasi karakteristik bakteri, dan uji patogenisitas bakteri untuk mengetahui penyebab penyakit tanaman."
Dokumen ini membahas metode perhitungan kuantitas mikroba secara langsung dan tidak langsung, serta menjelaskan cara kerja praktikum untuk menghitung ALT bakteri dan kapang serta MPN bakteri dari sampel sirup DHT dengan melakukan pengenceran sampel kemudian menanamkannya pada beberapa media.
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang HijauUNESA
Ìý
Bubur kacang hijau merupakan makanan khas indonesia yang mengandung bahan utama kacang hijau dan santan. Bubur kacang hijau yang dibiarkan terbuka tanpa pemanasan maupun pendinginan dapat memunculkan suatu bakteri. Media yang digunakan pada pertumbuhan bakteri bubur kacang hijau adalah media taoge agar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi bakteri yang terkandung dalam bubur kacang hijau yang dibiarkan terbuka selama 0 jam, 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam. Karakterisasi bakteri meliputi penentuan sifat morfologi, pewarnaan bakteri (pewarnaan sederhana, pewarnaan negatif dan pewarnaan gram), uji katalase untuk menentukan bakteri katalase postif atau negatif dan uji motilitas untuk mengetahui motilitas mikroba.
1. Mikroorganisme normal yang ada pada mulut dan gigi antara lain Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces, dan Lactobacillus.
2. Teknik pewarnaan Gram membedakan bakteri menjadi Gram positif yang berwarna ungu dan Gram negatif yang berwarna merah.
3. Pertumbuhan bakteri melalui pembelahan biner yang terdiri atas fase lag, eksponensial, stasioner, dan kematian.
1. Mikroorganisme normal yang ada pada mulut dan gigi antara lain Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces, dan Lactobacillus.
2. Teknik pewarnaan Gram membedakan bakteri menjadi Gram positif yang berwarna ungu dan Gram negatif yang berwarna merah.
3. Pertumbuhan bakteri melalui pembelahan biner yang terdiri atas fase lag, eksponensial, stasioner, dan kematian.
1. Mikroorganisme normal yang ada pada mulut dan gigi antara lain Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces, dan Lactobacillus.
2. Teknik pewarnaan Gram membedakan bakteri menjadi Gram positif yang berwarna ungu dan Gram negatif yang berwarna merah.
3. Pertumbuhan bakteri melalui pembelahan biner yang terdiri atas fase lag, eksponensial, stasioner, dan kematian.
Dokumen tersebut membahas tentang isolasi mikroba dan pertumbuhan mikroba. Isolasi mikroba dilakukan untuk memisahkan satu jenis mikroba dari komunitasnya agar dapat dipelajari secara khusus. Prosedur isolasi mikroba meliputi pengambilan sampel, pengenceran, penanaman, pemisahan, dan identifikasi. Pertumbuhan mikroba diukur melalui kurva pertumbuhan yang menunjukkan fase lamban
Dokumen tersebut membahas tentang teknik inokulasi mikroba dan media pertumbuhan mikroba. Terdapat empat metode inokulasi yang dijelaskan yaitu metode gores, metode sebar, metode tuang, dan metode tusuk. Juga dijelaskan bentuk-bentuk media inokulasi seperti plat agar, agar tegak, agar miring, dan media cair.
Ringkasan dokumen:
1. Penelitian menguji kelayakan donat kantin FMIPA UM dengan metode Angka Lempeng Total (ALT)
2. Sampel donat diinkubasi selama 24 jam pada berbagai konsentrasi pengenceran
3. Hasil menunjukkan jumlah koloni pada konsentrasi 10-3 sebesar 121 koloni
Laporan instrumen penentuan aluminium (iii) sebagai kompleks alizarin secar...Mifta Rahmat
Ìý
Laporan praktikum ini memberikan ringkasan tentang penentuan kadar aluminium (III) sebagai kompleks alizarin secara spektrofotometri UV-Visible. Metode ini melibatkan pembentukan kompleks antara aluminium dan alizarin, yang menghasilkan warna merah. Absorbansi kompleks diukur menggunakan spektrofotometer UV-Visible untuk menentukan kadar aluminium. Sampel yang diuji meliputi air selokan, ledeng, sumur, empang dan air
Laporan praktikum biokimia umum membahas tentang hidrolisis protein dari telur dan identifikasi asam amino hasil hidrolisis menggunakan kromatografi lapis tipis. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara hidrolisis protein dari telur dan mengidentifikasi komponen asam amino hasil hidrolisis tersebut.
Laporan biokimia ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisiMifta Rahmat
Ìý
Laporan praktikum ini membahas tentang ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks dari otak sapi. Langkah-langkahnya meliputi ekstraksi fraksi I dengan aseton, fraksi II dengan dietileter, dan fraksi III dengan etanol mendidih. Hasilnya berupa residu yang mengandung kolesterol dengan persentase masing-masing fraksi I sebesar 0,494%, fraksi II sebesar 3,092%, dan fraksi III sebesar 5,114%.
Laporan mikrobiologi pengenalan alat labMifta Rahmat
Ìý
Laporan praktikum bioteknologi ini membahas pengenalan alat-alat laboratorium mikrobiologi. Alat-alat tersebut dikelompokkan menjadi beberapa kategori seperti alat gelas, alat sterilisasi, alat pengerjaan mikroba, alat pencampur dan pemisah bahan kimia. Alat-alat tersebut digunakan untuk menunjang kegiatan laboratorium mikrobiologi seperti sterilisasi, perkembangbiakan, dan penel
Laporan mikrobiologi daya kerja antimikrobaMifta Rahmat
Ìý
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja pengujian zat antimikroba seperti antibiotik, disinfektan, dan pengaruh oligodinamik. Metode yang digunakan adalah modifikasi uji Kirby-Bauer dengan meletakkan zat uji pada lubang yang dibuat pada media agar yang telah ditanam bakteri. Hasilnya berupa diameter zona bening yang diukur. Dari hasil percobaan diketahui bahwa ampisilin lebih efektif dari
The Baeyer–Villiger oxidation oxidizes ketones to esters using peroxy acids or hydrogen peroxide. It has predictable stereospecificity and regiochemistry. The Jones oxidation uses chromium reagents to oxidize primary and secondary alcohols to carboxylic acids and ketones, respectively. The Beckmann rearrangement is an acid-catalyzed rearrangement of an oxime to an amide, yielding lactams from cyclic oximes.
1. LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI
ERSIT
NIV A
U
S
OLEH
NAMA : MIFTA NUR RAHMAT
STAMBUK : F1C1 08 001
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011
2. I. JUDUL
Menentukan jumlah mikroba
II. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Praktikan mampu memprediksi berapa jumlah sel mikroba dalam suatu sampel yang telah
diencerkan
2. Menghitung koloni bakteri menggunakan metode Plate Count atau hitungan cawan
III. PRINSIP DASAR
Pertumbuhan adalah penambahan secara teratur semua komponen sel suatu jasad.
Pembelahan sel adalah hasil dari pertumbuhan sel. Pada jasad bersel tunggal (uniseluler),
pembelahan atau perbanyakan sel merupakan pertambahan jumlah individu. Misalnya pembelahan
sel pada bakteri akan menghasilkan pertambahan jumlah sel bakteri itu sendiri. Pada jasad bersel
banyak (multiseluler), pembelahan sel tidak menghasilkan pertambahan jumlah individunya, tetapi
hanya merupakan pembentukan jaringan atau bertambah besar jasadnya. Dalam membahas
pertumbuhan mikrobia harus dibedakan antara pertumbuhan masing-masing individu sel dan
pertumbuhan kelompok sel atau pertumbuhan populasi (Suharjono, 2006).
Kecepatan pertumbuhan merupakan perubahan jumlah atau massa sel per unit waktu.
Pertumbuhan mikroba dalam suatu medium mengalami fase-fase yang berbeda, yang berturut-turut
disebut dengan fase lag, fase eksponensial, fase stasioner dan fase kematian. Pada fase kematian
eksponensial tidak diamati pada kondisi umum pertumbuhan kultur bakteri, kecuali bila kematian
dipercepat dengan penambahan zat kimia toksik, panas atau radiasi (Sofa, 2008).
3. Menurut Darkuni (2001) pertumbuhan bakteri pada umumnya akan dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Pengaruh faktor ini akan memberikan gambaran yang memperlihatkan peningkatan
jumlah sel yang berbeda dan pada akhirnya memberikan gambaran pula terhadap kurva
pertumbuhannya.
Sedangkan menururt Tarigan (1988) kebutuhan mikroorganisme untuk pertumbuhan dapat
dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: kebutuhan fisik dan kebutuhan kimiawi atau kemis. Aspek-
aspek fisik dapat mencakup suhu, pH dan tekanan osmotik. Sedangkan kebutuhan kemis meliputi
air, sumber karbon, nitrogen oksigen, mineral-mineral dan faktor penumbuh.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hastuti (2007) bahwa terdapat beberapa faktor abiotik yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri, antara lain: suhu, kelembapan, cahaya, pH, AW dan
nutrisi. Apabila dfaktor-faktor abiotik tersebut memenuhi syarat, sehingga optimum untuk
pertumbuhan bakteri, maka bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak. Pertumbuhan bakteri juga
dapat terganggu apabila kondisi fisiko kimia tidak memenuhi syarat. Selain dari faktor fisiko kimia,
pertumbuhan bakteri juga dapat terganggu dengan kehadiran mikroba lainnya yang bersifat
inhibitor, contohnya adalah jamur. Jamur antagonis akan menghambat pertumbuhan koloni bakteri
dengan membentuk zona antibiotis atau mematikan secara langsung dengan cara menyelimuti
pertumbuhan koloni pathogen (Bustamam, 2006).
4. IV. CARA KERJA
1. Pembuatan Media Agar
20 gr NA + 15 gr agar
- Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer
100 ml
- Dimasukkan aquades 100 ml
- Dihomogenkan
- Dipanaskan
- Erlenmeyer disumbat
Media Agar
2. Perhitungan Jumlah Koloni Bakteri
Bakteri stok
- Digores dan dilarutkan ke dalam 10 ml aquades
(selanjutnya disebut dengan tabung 1)
- Diambil 1 ml dari tabung 1 kemudian
diencerkan kedalam tabung 9 ml aquades
(selanjutnya disebut dengan tabung 2)
- Demikian seterusnya hingga tabung 4.
Tabung 1 = tanpa pengenceran Tabung 2 = 10-1
Tabung 3 = 10-2 Tabung 4 = 10-3
Media Agar
- Dituangkan ke dalam 4 cawan yang
telah di sterilisasi
- Didiamkan beberapa menit
- Dipipet bakteri yang telah
diencerkan kedalam cawan
- Digores dengan metode zig-zag
dengan ose
- Diinkubasi selama 3 x 24 jam
Pertumbuhan Bakteri
5. V. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Percobaan
Cawan Koloni Bakteri Putih Koloni Bakteri Kuning
Tanpa pengenceran 34 12
10-1 7 3
10-2 14 0
10-3 14 9
2. Pembahasan
Mikroba seperti makhluk hidup lainnya memerlukan nutrisi pertumbuhan. Pengetahuan akan
nutrisi pertumbuhan ini akan membantu di dalam mengkultivasi, mengisolasi, dan
mengidentifikasi mikroba. Mikroba memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda-beda di dalam
persyaratan pertumbuhannya. Ada mikroba yang bisa hidup hanya pada media yang mengandung
sulfur dan ada pula yang tidak mampu hidup dan seterusnya. Karakteristik persyaratan
pertumbuhan mikroba inilah yang menyebabkan bermacam-macamnya media penunjang
pertumbuhan mikroba.
Di dalam mikrobiologi, media diartikan sebagai bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau
zat-zat hara (nutrien) yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di atas atau di
dalamnya. Selain itu, media juda dapat digunakan untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat
fisiologis dan biokimia, serta perhitungan jumlah mikoorganisme. Ada berbagai macam jenis
6. Anda Merasa Terbantu dengan Artikel ini???
Dukung kami dengan mengirimkan Pulsa di No:
ADMIN : 0852 417 82228
Radio Mu’adz : 0852 9933 1996
7. media pertumbuhan mikroba. Berdasarkan sumbernya, media di bagi atas dua yaitu media sintetik
dan media alami.
Dalam percobaan ini, medium yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba adalah media
agar dengan komposisi 20 gr NA dan 15 gr agar dalam 100 ml aquades. Media agar adalah media
yang umum digunakan untuk menumbuhkan bakteri, dikarenakan sifatnya yang dapat
menumbuhkan banyak bakteri, bakteri ini hanya digunakan untuk praktikum di universitas dan
jarang digunakan untuk penelitian yang menganalisa pertumbuhan bakteri spesifik.
Telah diketahui bersama, pertumbuhan mikroba adalah peningkatan jumlah sel dan bukan
peningkatan ukuran sel. Pertumbuhan mikroba untuk kondisi normal dapat diukur dengan rumus
log10 jumlah sel. Dari rumus tersebut dapat pula ditentukan jumlah generasi yang ada dan waktu
generasi pertumbuhan bakteri.
Rumus ini berlaku untuk pertumbuhan bakteri yang normal, atau tidak adanya kesalahan
dalam prosedur pembiakannya, dan mengikuti kurva
8. Akan tetapi jika kita melihat hasil pengamatan yang diperoleh, dapat dipastikan kondisi
media yang digunakan tidaklah sama. Karena bakteri yang tumbuh tidak mengikuti hipotesis
pengamat. Dapat dilihat pada hasil pengamatan, bakteri yang tumbuh pada cawan pengenceran 10-1
lebih sedikit dibandingkan bakteri yang tumbuh pada cawan pengenceran10-2 dan 10-3.
Ketidaksamaan media yang digunakan berpengaruh terhadap aktivitas bakteri untuk melakukan
pembelahan sel. Faktor yang menyebabkan ketidaksamaan ini salah satunya dipengaruhi oleh
prosedur pengerjaan yang tidak benar oleh pengamat.
Dari hasil pengamatan yang diperoleh terdapat 2 koloni bakteri yang diperoleh, yakni
berwarna putih dan berwarna kuning. Jumlah koloni bakteri berwarna putih dalam satu cawan selalu
lebih banyak dibandingkan jumlah koloni bakteri kuning. Aktivitas anatara kedua jenis koloni
bakteri ini menjadi sangat sulit ditentukan karena kondisi media yang berbeda-beda. Semestinya
dalam cawan tanpa pengenceran, cawan pengenceran 10-1, 10-2 dan 10-3, dapat dianalisa aktivitas
koloni bakteri putih dan kuning, yang mana bersifat inhibitor atau pathogen terhadap bakteri
lainnya.
9. VI. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:
1. Jumlah sel mikroba yang tumbuh dalam suatu cawan sangat bergantung pada jumlah
generasi yang ada dan waktu generasi bakteri tertentu, sehingga pengamat harus
mengetahui waktu generasi bakteri yang ia biakkan agar dapat memprediksi jumlah sel
bakteri dengan baik.
2. Dari metode hitungan cawan didapatkan hasil pertumbuhan koloni bakteri putih dan
koloni bakteri kuning pada cawan tanpa pengenceran, cawan pengenceran 10-1, 10-2 dan
10-3 adalah 34:12 ; 7:3 ; 14:10 ; 14:9.
10. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2006. Lingkungan Pertumbuhan Mikroba
Hendri, Bustamam, 2006, Seleksi Mikroba Rizosfer Antagonis terhadap Bakteri Ralstolnia
solanaceareum Penyebab Penyakit Layu pada Bakteri pada Tanaman Jahe di Lahan Tertindas,
Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia, Volume 8, No. 1
Machmud, 2004. Seleksi dan Karakterisasi Mikroba Antagonis
Michael, 1986. Dasar – Dasar Mikrobiologi. UI – Press. Jakarta.
Suharjono, 2006. Komunitas Kapang Tanah di Lahan Kritis Berkapur DAS Brantas Pada
Musim Kemarau. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Brawijaya. Malang.