Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Dokumen tersebut membahas tentang proses penulisan laporan penelitian dan presentasi lisan, termasuk tantangan dan cara untuk meningkatkan kualitas penulisan laporan penelitian.
2) Beberapa tantangan penulisan laporan yang dijelaskan adalah takut akan kritik, merasa membosankan, dan kesulitan mengorganisasi ide.
3) Cara untuk meningkatkan kualitas penulisan mel
2. PENDAHULUAN
Proses penulisan laporan dan
penyajiannya secara lisan adalah prospek
yang menarik
Menulis adalah cara yang paling efektif
untuk menjelaskan pemikiran kita
Menulis tidak harus dilihat sebagai tahap
akhir dari penelitian, tetapi dianggap
sebagai sesuatu yang terus menerus
sepanjang proses penelitian.
3. PENDAHULUAN
Menulis adalah cara yang ampuh untuk belajar
(Griffith, 1993).
Pengajar/dosen : cara terbaik untuk belajar adalah
mengajar.
Perlu untuk memahami sesuatu secara menyeluruh
sendiri sebelum kita dapat memulai untuk
menjelaskannya pada orang lain.
Semakin paham kita dengan subjeknya, semakin sulit
menjelaskannya pada orang lain yang tidak punya
pengetahuan tentang subjek tersebut.
Sulit untuk menempatkan diri kita pada posisi
pembaca.
4. PENDAHULUAN
Sebagian besar dari kita memandang
menulis dengan keprihatinan?
Veroff (2001) berpendapat bahwa hal ini
berakar dari pengalaman kita selama
menulis.
Takut mengungkapkan usaha kita kepada
audiens
Audiens lebih memungkinkan untuk
mengkritik daripada memberikan semangat.
5. MASALAH DALAM MENULIS
banyak dari tulisan kita yang agak mengulangi ide-ide
orang lain.
menulis itu membosankan karena merupakan proses
pengulangan
kita tidak sabar
enggan untuk mencurahkan waktu dan energi
kritik atas ketakutan ini diungkapkan secara langsung
oleh Richards (1986), yang membacakan kisah yang
dialami oleh sosiolog terkemuka Howard Becker
takut menghasilkan bahan/tulisan yang berkualitas
rendah, yang akan dicemooh oleh rekan-rekan yang
melihat pekerjaannya
6. PENDAHULUAN
Phillips dan Pugh (2005)
menulislah hanya pada waktu kita sedang
benar-benar berpikir
menulis laporan adalah sesuatu yang
seharusnya tidak ditinggalkan sampai setiap
bagian dari penelitian kita telah sempurna
(lengkap).
8. PENDAHULUAN
kebanyakan dari kita takut membuat
presentasi lisan, bahkan menganggapnya
sebagai sesuatu yang sangat menakutkan.
ketakutan atau kekhawatiran ini dapat
diatasi melalui persiapan.
setidaknya kita harus merasa terhibur
dengan mengetahui bahwa kita akan ahli
dengan topik kita.
9. MEMULAI DENGAN MENULIS
Jika menulis sama dengan berpikir, maka ini berarti bahwa menulis
adalah sesuatu yang harus kita lakukan selama proses penelitian.
Kita membutuhkan ide-ide yang jelas tentang tujuan dan pertanyaan
penelitian.
Sulit menggunakan ide yang tidak jelas/samar-samar dalam laporan
karena akibatnya kita harus memperbaikinya terus menerus sampai
laporan tersebut menyatakan ide kita dengan ringkas, jelas dan akurat.
Banyak peneliti lebih memilih menulis review literature terlebih dahulu
dalampenelitiannya.
Kita menulis sebagian dari proses penelitian yang perlu dilakukan
terlebih dahulu dalamproses tersebut.
memfokuskan pikiran kita pada literature apa yang akan digunakan akan
menentukan strategi penelitian yang akan kita gunakan.
Yang mematahkan semangat kita adalah dengan berpikir bahwa menulis
adalah proses yang bisa kita tinggalkan sampai penelitian kita berakhir.
10. MENETAPKAN WAKTU UNTUK MENULIS
Menulis bukan waktu yang dapat dialokasikan dengan
setengah-setengah ketika kita sudah nyaman melakukannya.
Menulis membutuhkan konsentrasi yang berkelanjutan.
Kemajuan nyata dalam tulisan kita bergantung pada cara
yang kita pilih untuk mengerjakannya.
Setidaknya dalam satu hari menulis sekitar 2000 kata.
Menulis terus menerus sampai mereka merasa lelah/letih.
Mengatur waktu yang ketat selama 3 atau 4 jam sehari untuk
menulis.
Yakinlah bahwa kita mempunyai alokasi waktu untuk
menulis dalam diari kita.
11. MENULIS KETIKA PIKIRAN
JERNIH/FRESH
Menulislah setiap hari ketika pikiran
kita fresh/segar.
Lakukan pekerjaan tanpa kreatifitas
saat pikiran sedang lelah.
12. MENEMUKAN TEMPAT MENULIS YANG
MENYENANGKAN
kita sering tidak dapat menulis pada lingkungan yang tidak
menyenangkan.
MASALAH ??
menggabungkan kenyamanan psikologis ini dengan beberapa ciri
praktis tempat menulis kita akan meningkatkan produktivitas
untuk menjamin kita agar tidak terganggu/menyebabkan pikiran
kita terputus-putus.
13. MENETAPKAN TUJUAN DAN MENCAPAINYA
Butuh disiplin diri sendiri yang sangat tinggi.
Menetapkan target selama periode menulis.
Biasanya dilakukan dengan menetapkan sejumlah
kata.
Yang terpenting adalah kita melihat ini sebagai
masukan dalam kontrak kita dengan diri kita sendiri.
Jika kita menghentikan kontrak ini dan tidak
mencapai tujuan kita, kita adalah satu-satunya
orang yang merasa bersalah.
14. MENGGUNAKAN PEMROSESAN KATA
Pemrosesan kata mengubah penulisan.
Beberapa peneliti yang lebih suka menulis dengan
tulisan tangan sebelum memproses kata laporan akhir.
Pemrosesan kata membuat kita tetap hati-hati menulis
kata demi kata khususnya yang relevan dengan
komentar dari manajer.
Pemrosesan data memungkinkan kita untuk tetap
memperbaharui laporan akibat adanya ide baru yang
kita kembangkan atau ada ide yang tidak sesuai dengan
ide yang lain.
Perlu untuk tetap menggandakan/mem-back up salinan
pekerjaan kita
15. MENYUSUN RENCANA
Kebanyakan orang menyusun rencana sebelum mereka mulai menulis.
Veroff (2001) menjelaskan metode pengelompokan/clustering.
Langkah-langkah dalam metode ini adalah :
1. Menulis topik utama pada pertengahan laporan.
2. Menulis ide-ide lain yang kita pikirkan pada poin berikutnya.
3. Pada halaman pendahuluan berisi hubungan antara ide-ide yang dipikirkan
dan menarik garis antara ide-ide tersebut.
4. Hal ini memungkinkan kita untuk mengelompokkan ide-ide menjadi
potongan-potongan yang terpisah tetapi saling terkait yang memungkinkan
kita untuk merancang struktur garis besar untuk sesi atau bab tersebut.
Melakukan perencanaan akan memberikan semangat bagi kita untuk
mulai menulis.
16. MENYELESAIKAN SESI PENULISAN PADA TITIK YANG TINGGI
Beberapa penulis lebih suka menyelesaikan sesi penulisan
mereka ketika mereka berada pada sesi pertengahan.
Hal terburuk yang dapat kita lakukan adalah meninggalkan sesi
kompleks yang setengah sempurna. Hal ini akan menyebabkan
kesulitan untuk menentukan topik/rangkaian penelitian.
Menulis adalah kreatifitas dan menarik, tapi tidak dengan
memeriksanya.
Penting untuk mendapatkan seseorang untuk membaca hasil
tulisan kita yang tidak merasa tertekan.
Tanyai teman untuk memberikan kritik yang membangun.
Ini bukan proses yang mudah bagi kita dan teman yang
mengkritik kita.
Kebanyakan dari kita sensitiif dengan kritik, khususnya ketika hal
tersebut menyebabkan revisi yang sangat banyak.
17. PROPOSAL PENELITIAN
Hasil dari usaha yang terencana, terkelola, teliti dan pada
dasarnya meliputi hal berikut :
1. Tujuan umum studi
2. Masalah spesifik yang akan diteliti
3. Rincian prosedur yang akan dilaksanakan
4. Desain penelitian yang berisi rincian tentang :
a) Desain pengambilan sampel (sampling desain)
b) Metode pengumpulan data (data collection methods)
c) Analisis data (data analysis)
5. Waktu pelaksanaan studi, termasuk informasi kapan laporan
tertulis akan diserahkan kepada sponsor.
6. Anggaran, yang merinci biaya dengan referensi ke item
pengeluaran yang spesifik.
18. LAPORAN
Laporan yang berisi hasil studi dan rekomendasi untuk
memecahkan masalah penting untuk dikomunikasikan
secara efektif kepada sponsor sehingga saran yang
diberikan diterima dan diimplementasikan.
Bila tidak, semua usaha penelitian yang dilakukan akan
sia-sia.
Laporan tertulis dan presentasi lisan merupakan dua cara
komunikasi yang isi dan susunannya bergantung pada
tujuan studi dan audiens yang menjadi sasarannya.
19. LAPORAN TERTULIS
Memungkinkan manajer untuk menimbang fakta dan argumen yang
disampaikan dalam laporan dan mengimplementasikan rekomendasi
yang diterima dengan tujuan menutup celah antara kondisi saat ini
dan kondisi yang diharapkan.
Untuk tujuan ini, laporan tertulis harus berfokus pada masalah
sebagai berikut :
a) Laporan Tertulis dan Tujuannya
Isi dan format laporan akan tergantung pada tujuan studi dan
kebutuhan pihak yang mensponsori penelitian.
b) Laporan Tertulis dan Audiensnya
Susunan laporan, panjangnya, focus rincian, presentasi data,
dan ilustrasi yang digunakan, merupakan suatu fungsi bagi
audiens yang menjadi sasarannya.
20. KARAKTERISTIK LAPORAN YANG DISUSUN
DENGAN BAIK
Disusun dengan mencakup tujuan penelitian dan tipe audiens
Jelas
Asumsi apa saja yang dipegang oleh peneliti sebaiknya dinyatakan
dengan jelas dalam laporan, dan lebih baik menghadirkan fakta
daripada opini.
Ringkas
Laporan harus disusun sedemikian rupa agar meningkatkan
pemaknaan dan kelancaran alur materi, sehingga pembaca bisa
dengan mudah memahaminya.
Koheren
Tekanan yang tepat pada aspek penting,
Susunan paragraf yang berarti,
Transisi yang lancar dari satu topik ke topik lain,
Pilihan kata yang cocok, dan khusus
21. ISI LAPORAN PENELITIAN
Judul yang menunjukkan secara ringkas isi studi.
Bagian awal laporan harus mempunyai daftar isi, proposal
penelitian, salinan pengesahan untuk melakukan penelitian, dan
ringkasan eksekutif (dalam hal penelitian terapan) atau sinopsis
(dalam hal penelitian dasar).
Bagian pendahuluan merinci tujuan penelitian, memberi latar
belakang yang berkaitan, menyatakan masalah yang diteliti, dan
menjelaskan tahapan isi laporan yang dapat dilihat oleh pembaca.
Isi laporan akan mencakup rincian yang berkaitan dengan
kerangka penelitian, hipotesis jika ada, desain pengambilan
sampel, metode pengumpulan data, analisis data, dan hasil yang
diperoleh.
Bagian akhir laporan akan menampilkan temuan dan penarikan
kesimpulan.
22. ISI LAPORAN PENELITIAN
Bila rekomendasi diminta, rekomendasi akan disertakan,
dilengkapi analisis biaya manfaat yang berkaitan dengan setiap
rekomendasi.
Keterbatasan penelitian (misalnya, dalam pengambilan
sampel, pengumpulan data, dan semacamnya).
Deskripsi yang baik dan keterangan yang jelas, alur materi
yang lancar dan mudah, rekomendasi yang mengalir secara
logis dari hasil anaiisis data, dan pernyataan eksplisit mengenai
keterbatasan penelitian, memberikan kebenaran ilmiah bagi
laporan.
Laporan akan diakhiri dengan sebuah ringkasan dan
penghargaan atas bantuan yang diterima dari berbagai pihak
dan sumber. Daftar referensi yang disebutkan dalam laporan
juga diikutsertakan. Lampiran, jika ada, akan disertakan dalam
laporan.
23. STRUKTUR YANG DI SARANKAN
STRUKTUR UMUM ROBSON (2002)
1. Abstrak
2. Pendahuluan
3. Review literature/landasan teori
4. Metode
5. Hasil
6. Pembahasan/diskusi
7. Kesimpulan
8. Referensi
9. Lampiran
24. BAGIAN LAPORAN
Halaman judul
Daftar isi
Proposal penelitian dan surat pengesahan
Ringkasan eksekutif atau sinopsis
Bagian pendahuluan
Isi laporan
Bagian akhir laporan
Ucapan terima kasih
Referensi
Lampiran
Sumber : Sekaran (2007)
25. HALAMAN JUDUL
Judul laporan sebaiknya secara ringkas
menunjukkan isi dari penelitian.
Contoh :
Studi Kepuasan Konsumen terhadap Pizza
Hut di Sunshine city, Illinois.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelelahan
Suster di Rumah Sakit Monroe.
Penyebab dan Konsekuensi Resistansi
Karyawan Kerah putih (staf kantor) terhadap
Mekanisasi dalam Industri Jasa.
26. Daftar Isi
Daftar isi dengan halaman referensi
biasanya mencantumkan judul dan sub
judul penting dalam laporan. Daftar tabel
dan gambar juga harus dicantumkan
dalam daftar isi secara terpisah.
27. Proposal penelitian & Surat pengesahan
Salinan surat pengesahan dari sponsor
penelitian yang menyetujui penyelidikan dan
merinci cakupannya akan dilampirkan di awal
laporan bersama dengan proposal penelitian.
Ringkasan Eksekutif atau sinopsis
Laporan singkat penelitian yang memberikan
ikhtisar dan menyoroti informasi yang
berkaitan.
28. Bagian pendahuluan
Memaparkan ide topik dan mengapa hal
tersebut penting untuk diteliti.
Isi Laporan
Rincian wawancara yang dilakukan, survei
literatur, kerangka teoritis dan hipotesis
ditampilkan, serta rincian desain di
jelaskan.
Bagian Akhir Laporan
Kesimpulan yang di tarik dari temuan
29. Ucapan terima kasih
Bantuan yang diperoleh dari pihak lain
disebutkan dalam bagian ini.
Referensi
Daftar referensi yang disebutkan dalam
tinjauan literatur dan ditempat lain dalam
laporan.
Lampiran
tempat untuk bagan organisasi, kliping surat
kabar atau bahan lain yang mendukung teks
laporan.
30. PRESENTASI LISAN
Biasanya, organisasi (dan pengajar di kelas)
memerlukan sekitar 20 menit presentasi lisan
proyek penelitian, yang diikuti dengan sesi
tanya-jawab
Tantangannya adalah menjelaskan aspek-aspek
penting dari penelitian dengan cara yang
semenarik mungkin bagi audiens, sambil tetap
memberikan informasi statistik dan kuantitatif,
yang mungkin membuat banyak audiens
merasa bosan.
31. PRESENTASI LISAN (SAMBUNGAN)
Faktor yang tidak relevan pada laporan
tertulis:
cara berpakaian,
kelakuan,
sikap
modulasi suara dan semacamnya,
memberi nilai tambahdalam presentasi lisan
32. MENENTUKAN ISI PRESENTASI
penting bagi presenter untuk menentukan poin yang
akan disampaikan kepada audiens,dan kemudian
mengatur presentasi yang sesuai.
Point-Point penting yang perlu ditekankan:
masalah yang diteliti
hasil yang diperoleh,
kesimpulan yang ditarik,
rekomendasi yang dibuat
implementasinya merupakan minat utama
anggota organisasi,
33. MENENTUKAN ISI PRESENTASI (SAMBUNGAN)
Tergantung jenis Audiens untuk memberikan
penekanan aspek analisis data.
Contoh:
Ahli statistika perusahaan
Manager Perusahaan
34. ALAT BANTU PERAGA
Memberikan stimulus yang memikat panca
indera sehingga memperpanjang perhatian
audiens.
Teknologi powerpoint modern memungkinkan
untuk menghasilkan grafik warna pada
computer pribadi dan diproyeksikan ke layar.
slide, transparansi, flip chart, papan tulis,dan
bahan handout juga membantu audiens dengan
mudah mengikuti poin kunci dari pembicara.
35. PRESENTER
Pembicara harus menjaga kontak mata
dengan audiens, berbicara dengan cara
yang dapat didengar dan dipahami, serta
peka terhadap reaksi nonverbal audiens.
Ketaatan penuh pada jangka waktu dan
konsentrasi pada poin yang diminati audiens
36. PRESENTER (SAMBUNGAN)
Hal-hal yang dapat mengurangi Keefektifan
selama presentasi:
Memperlihatkan kegelisahan yang berlebihan
kehilangan kata-kata,
meraba-raba cacatan
berbicara tetapi tidak dapat didengar
menyimpang dari fokus utama penelitian
melebihi batas waktu
37. PRESENTASI
Aspek yg perlu di perhatikan dalam
Presentasi , Pembicara sebaiknya
mengulang point-point penting
(masalah, hasil, kesimpulan,
rekomendasi dan Implementasinya)
Hal ini bisa di awal, ketika penjelasan
dan terakhir ketika menyimpulkan
presentasi
38. MENJAWAB PERTANYAAN
Tidak bersikap defensif ketika pertanyaan
yang diajukan tampaknya menemukan
kesalahan dalam beberapa aspek penelitian
Keterbukaan terhadap saran juga
membantu, seandainya audiens pada saat
itu mencetuskan beberapa ide atau
rekomendasi yang sangat baik yang mungkin
saja tidak terpikirkan oleh peneliti.