Laporan ini membahas pengujian sifat mekanik logam, khususnya uji tarik dan uji kekerasan. Dilakukan pengukuran kekuatan tarik, batas luluh, dan persentase elongasi pada sampel silinder besi, aluminium, dan plat besi. Hasilnya digunakan untuk mengetahui sifat mekanis masing-masing bahan."
1 of 7
Downloaded 16 times
More Related Content
Laporan pengujian bahan
1. LAPORAN PENGUJIAN BAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang praktikum
Suatu logam mempunyai sifat-sifat tertentu yang dibedakan atas sifat fisik, mekanik,
thermal, dan korosif. Salah satu yang penting dari sifat tersebut adalah sifat mekanik. Sifat
mekanik terdiri dari keuletan, kekerasan, kekuatan, dan ketangguhan. Sifat mekanik
merupakan salah satu acuan untuk melakukan proses selanjutnya terhadap suatu material,
contohnya untuk dibentuk dan dilakukan proses permesinan. Untuk mengetahui sifat mekanik
pada suatu logam harus dilakukan pengujian terhadap logam tersebut. Salah satu pengujian
yang dilakukan adalah pengujian tarik.
Dalam pembuatan suatu konstruksi diperlukan material dengan spesifikasi dan sifat-sifat
yang khusus pada setiap bagiannya. Sebagai contoh dalam pembuatan konstruksi sebuah
jembatan. Diperlukan material yang kuat untuk menerima beban diatasnya. Material juga
harus elastis agar pada saat terjadi pembebanan standar atau berlebih tidak patah. Salah satu
contoh material yang sekarang banyak digunakan pada konstruksi bangunan atau umum
adalah logam.
Meskipun dalam proses pembuatannya telah diprediksikan sifat mekanik dari logam tersebut,
kita perlu benar-benar mengetahui nilai mutlak dan akurat dari sifat mekanik logam tersebut.
Oleh karena itu, sekarang ini banyak dilakukan pengujian-pengujian terhadap sampel dari
material.
Pengujian ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui besar sifat mekanik dari
material, sehingga dapat dlihat kelebihan dan kekurangannya. Material yang mempunyai sifat
mekanik lebih baik dapat memperbaiki sifat mekanik dari material dengan sifat yang kurang
baik dengan cara alloying. Hal ini dilakukan sesuai kebutuhan konstruksi dan pesanan.
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material
dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Hasil yang didapatkan dari pengujian
tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena mengahsilkan data
kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material
terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.Salah satu cara untuk mengetahui besaran
sifat mekanik dari logam adalah dengan uji tarik. Sifat mekanik yang dapat diketahui adalah
kekuatan dan elastisitas dari logam tersebut. Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi
informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi
bahan. Nilai kekuatan dan elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva uji tarik.
Pengujian tarik ini dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis suatu material, khususnya
logam diantara sifat-sifat mekanis yang dapat diketahui dari hasil pengujian tarik adalah
sebagai berikut:
1. Kekuatan tarik
2. Kuat luluh dari material
3. Keuletan dari material
4. Modulus elastic dari material
5. Ketangguhan.
Pengujian tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan
suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Karena dengan pengujian
2. tarik dapat diukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara
perlahan. Pengujian tarik ini merupakan salah satu pengujian yang penting untuk dilakukan,
karena dengan pengujian ini dapat memberikan berbagai informasi mengenai sifat-sifat
logam.
Dalam bidang industri diperlukan pengujian tarik ini untuk mempertimbangkan faktor
metalurgi dan faktor mekanis yang tercakup dalam proses perlakuan terhadap logam jadi,
untuk memenuhi proses selanjutnya.
Oleh karena pentingnya pengujian tarik ini, kita sebagai mahasiswa metalurgi hendaknya
mengetahui mengenai pengujian ini. Dengan adanya kurva tegangan regangan kita dapat
mengetahui kekuatan tarik, kekuatan luluh, keuletan, modulus elastisitas, ketangguhan, dan
lain-lain. Pada pegujian tarik ini kita juga harus mengetahui dampak pengujian terhadap sifat
mekanis dan fisik suatu logam. Dengan mengetahui parameter-parameter tersebut maka kita
dapat data dasar mengenai kekuatan suatu bahan atau logam.
Ada pun pengujian yang lain yaitu uji tekan ( hardness) dimana pengujian ini dilakukan
dengan pembebanan pada suatu benda kerja, kekerasan adalah suatu sifat mekanik
( mechanical properties) dari suatu material yang dalam penggunaan nya akan mengalami
pergesekan (frictional force) dan nilai dari ukuran sifat mekanis material yang diperoleh
DEFORMASI .pengujian yang paling banyak digunakan untuk pengujian kekerasan yaitu uji
tekan dengan pembebanan yang di lakukan pada bagian permukaan pada bagian flux atas.
Pengujian ini mengunakan mesin yang nilai kemampuan tekan nya bisa langsung terbaca.
1.2 Batasan masalah
Batasan masalah dalam percobaan ini yaitu melakukan pengujian pada sampel yang
berbentuk Silinder besi ,silinder aluminium dan plat besi sampai sampel tersebut putus. Dari
hasil pengujian yang diperoleh, mencari berapa besar yield strength, tensile strength dan
persentase elongasinya.
Serata untuk mengetahui kekerasan ataupun kekuatan pada benda kerja dengan menggunakan
sistem tekan (hardness).
1.3 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah mahasiswa mampu mengetahui kekuatan bahan logam
melalui pemahaman dan pendalaman analisis hasil uji tarik,uji tekan .
1.4 Manfaat Praktikum
mahasiswa bisa langsung tau cara pengoperasian mesin uji tarik dan hardness.
bisa mengetahui kemampuan masing masing spesimen benda kerja tersebut.
Bisa mengetahui batas maxsimum dari masing- masing spesimen .
Serta bisa membedakan bendakerja satu dengan yang laen.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Uji Tarik
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu
bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu [Askeland, 1985]. Hasil
yang didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk
karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur
ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.
Gambar 1. Mesin uji tarik dilengkapi spesimen ukuran standar.
Seperti pada gambar 1 benda yang di uji tarik diberi pembebanan pada kedua arah sumbunya.
Pemberian beban pada kedua arah sumbunya diberi beban yang sama besarnya.
Pengujian tarik adalah dasar dari pengujian mekanik yang dipergunakan pada material.
Dimana spesimen uji yang telah distandarisasi, dilakukan pembebanan uniaxial sehingga
3. spesimen uji mengalami peregangan dan bertambah panjang hingga akhirnya patah.
Pengujian tarik relatif sederhana, murah dan sangat terstandarisasi dibanding pengujian lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan agar penguijian menghasilkan nilai yang valid adalah; bentuk
dan dimensi spesimen uji, pemilihan grips dan lain-lain.
1. Bentuk dan Dimensi Spesimen uji
Spesimen uji harus memenuhi standar dan spesifikasi dari ASTM E8 atau D638. Bentuk dari
spesimen penting karena kita harus menghindari terjadinya patah atau retak pada daerah grip
atau yang lainnya. Jadi standarisasi dari bentuk spesimen uji dimaksudkan agar retak dan
patahan terjadi di daerah gage length.
1. b. Grip and Face Selection
Face dan grip adalah faktor penting. Dengan pemilihan setting yang tidak tepat, spesimen uji
akan terjadi slip atau bahkan pecah dalam daerah grip (jaw break). Ini akan menghasilkan
hasil yang tidak valid. Face harus selalu tertutupi di seluruh permukaan yang kontak dengan
grip. Agar spesimen uji tidak bergesekan langsung dengan face.
Beban yang diberikan pada bahan yang di uji ditransmisikan pada pegangan bahan yang di
uji. Dimensi dan ukuran pada benda uji disesuaikan dengan est叩ndar baku pengujian.
Gambar 2. Dimensi dan ukuran spesimen untuk uji tarik
Sifat sifat bahan teknik perlu diketahui secara baik karena bahan tersebut dipergunakan
untuk berbagai macam keperluan dalam berbagai keadaan. Sifat bahan yang diinginkan
sangat banyak, antara lain : sifat mekanik ,sifat termal,sifat kimia , sifat fisik , sifat listrik,
sifat teknologi, dan masih banyak lagi. Pada tinjauan kekakuan bahan .
Deformasi bahan yang disebabkan oleh benda tarik adalah dasar pengujian dan kajian
mengenai kekakuan bahahan.hal ini disebabkan oleh beberapa alasan :
1. Mudah dilakukan
2. Menghasilkan tegangan merata pada penampang
3. Kebanyakan bahan lebih mudah dilakukan uji tarik dari pad uji tekan ,.
Misalnya, sehingga dalam pengujian bahan teknik ,kekuatan paling sering dinyakatan dengan
uji tarik.
uji tarik dilakukan di laboratorium menggunakan beberapa mesin dari mesin uji. Benda di
baca dari jarum penunjuk dan layar dijital. Beberapa mesin uji dapat membaca dan mencatat
data secara otomatis dan menggambarnya dalam kertas plot,tengangan yang diperoleh dengan
membagi beban dengan luas penampang awal spesimen.
Diagram Tegangan- regangan
Jika suatu benda ditarik maka akan mundur terhadap hubungan antara pertambahan
panjang dengan gaya yang diberikan . jika gaya diberikan dalam satuan luas disebut dengan
tegangan dan pertambahan panjang disebut regangan maka hubungan ini dinyatakan dengan
grafik tegangan dan regangan.
Dimana dan t =
Batas proporsional merupakan dari titik yang disebut batas proporsional masih merupakan
garis lurus , pada daerah ini masih berlaku hukum hooke,bahwa tegangan sebanding dengan
tegangan.
Batas elastis ,merupakan batas tengan dimana bahan tiidak kembali lagi kebentuk semula
apabila dilepas tetapi akan terjadi deformasi tetap yang disebut permanen set,nilai batas
proporsional hampir sama .
Titik mulur merupakan titik dimana bahan memangjang mulur tanpa pertambahan beban.
Kekuatan maksimum titik ini merupakan ordinat tertinggi dari kurva tegangan-regangan yang
menunjukan kekuatan tarik (tensile strength) bahan.
4. Kekuatan patah merupakan patahan akibat terjadi bertambahnya beban mencapai beben
patahsehingga beban meregang dengan sangat cepat dan secara simultan luas penampang
bertambah kecil.
2.2 Sifat Sifat Mekanis Bahan
Sebagaimana yang dinyatakan sebelumnya nilai tegangan di peroleh dari uji tarik
adalah seperti yang diterangkan di atas. Nilai nilai ini mendefinisiakan sifat mekanis yang
sangat berguna dakam penerapan kekeuatan bahan.
Ada beberapa sifat mekanis bahan lain yang dapat menjelaskan bagaimana bahan merespons
benda yang bekerja dalam deformasiyang terjadi:
1. Kekeakuan(stiffness) adalah sifat bahan mampu meregang pada tegangan tinggi tanpa diikuti
regangan yang besar.
2. Kekuatan(strength)sifat bahan yang ditentukan oleh tegangan paling besar material mampu
regang sebelum rusak.
3. Elastisitas (elasticity) sifat material yang dapat kembali kebentuk semula setlah beban
dihilangkan.
4. Keuletan( ductility) adalah sifat bahan yang mampu deformasi terhadap beben tarik sebelum
benar-benar patah.
5. Kegetasan(brittleness) menunjukan tidak adanya deformasiplastis sebelum rusak.
6. Kelunakan (malleability)sifat bahan yang mengalami deformasi plastis terhadap beben tekan
yang bekerja sebelum benar-benar patah.
7. Ketangguhan(toughness) ifat material yang mampu menahan beban impak tinggi atau beban
kejutan.
8. Kelenturan (resilience)sifat material yang mampu menerima beban impak tinggi tanpa
menimbulkan tegangan lebih pada batas elastis.
2.1 Jenis Bahan
pada bagian ini kita akan pelajari beberapa dari logam yang umum digunakan dalam
permesinan dan struktural. Antara lain:
1. Besi
2. Non besi
Besi dibedakan menjadi beberapa yaitu besi cor, besi tempa, baja.
Sedangkan non besi dibedakan beberapa yaitu semen cor ,kayu, plastik.
Semua yang dijelaskan diatah adalah bahan atau jenis yang biasa digunakan dalam area
industri.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Langkah langkah
Langkah pengujian tarik, Langkah yang pertama sebelum melakukan praktek pastikan
mesin dalam kondisi baik. Pastikan posisi mesin tersambung datanya dengan komputer.
Siapkan benda kerja atau spesimen yang akan di uji sesuai kebutuhan. Buka cekam pada
mesin dengan jarak yang telah ditentukan jepit dengan kencang janan sampai bergeser
karena bisa mengakibatkan hasil yanag tidak falid.
Sehinga harus diperhatikan cekamannya.baru mesin dinyalakan untuk pengujian tarik.
Sampai dengan bendakerja tersebut patah atau mengalami deformasi.
Sedangkan langkah pengujian hardness mengunakan mesin yang bersifat menekan ban
ada 4 pengujian dan masing masing pengujian cara nya sama tinggal alat bantunya saja
yang berbeda.jadi pasang benda kerja pada ragum mesin kemudian pasang mata pada ujung
5. ragum mesin tersebut dan lakukan penekanan. Maka nilai nya akan muncul pada jarum
penunjuk.
3.2 Tabel Pengujian
1 Besi Aluminium
Lo 56.5 mm 56,5 mm
Lf 62.77 mm 56,5 mm
D1 10 mm 10mm
D2 65,7mm 10mm
3.3 Analisis perhitungan
Perhitungan ALUMINIUM
Maka penylesaiannya
Mencari luas penampang
A = mak;a =78,54 mm
Besar tegangan:
= = 2,09 KgF/
Besar regangan:
=
Besar modulus elastisitas:
E =
Peritungan BESI
A = mak;a =78,54 mm
Besar tegangan:
= = 36,14 KgF/
Besar regangan:
=
Besar modulus elastisitas:
E =
Peritungan PLAT
A = p x l x t
A = 14x8
=112mm
Besar tegangan:
= = 17,45 KgF/
Besar regangan:
=
Besar modulus elastisitas:
E =
3.4 SPESIFIKASI TEKNIS ROCKWELL
Motor Driver Hardness Tester
Model HRC-150
Pembebanan awal : 10 Kgf (98,07 N)
Total pembebanan : 60 Kgf (588,4 N)
100 Kgf (980.07 N)
Tinggi maksimal spesimen : 150 mm
Power supply : 220/10 V AC, 50/60 Hz
Dimensi : 505 x 240 x 700 mm
Berat bersih : 70 Kg
3.5 PENGOPERASIAN ALAT UJI TEKAN
1. Persiapan sebelum pengujian
6. Tebal spesimen antara 100-150 mm dan permukaan spesimen harus halus dan terbebas dari
karat atau garis/oli.
Pilih dudukan spesimen (lange flat, small flat atau vnotch anvill)
Pilih penetrator/ indentor sesuai tabel dan bahan spesimen.
2. Pengujian
Hidupkan alat dengan cara menekan tombol On dan lampu indikator menyala.
Putar dudukan spesimen sampai spesimen mendekati indentor
Tentukan waktu pengujian ( t=...dtk)
Lanjutkan memutar spindel dudukan spesimen sampai main pointer dan sub pointer
menunjukkan angka nol (0)
Tekan starting plate.
Catat hasil pengujian.
Apakah waktu percobaan (t) mempengaruhi hasil nilai uji tekan suatu material ?
pada tabel percobaan diatas dapat disimpulkan kita dapat mengetahui bahwa pada aluminium
dan epoxy semakin lama waktu percobaan maka semakin rendah nilai tekanan yang di
hasilkan, dan pada besi semakin lama waktu maka semakin besar nilai tekanan yang
dihasilkan.
BAB 1V
PENUTUP
NO SPESIMEN T Nilai tekan rata-rata keterangan
1 Alimuminium a) 10 dtk 88,5 HRC
b) 15 dtk 87,67 HRC
c) 20 dtk 84,5 HRC
2 Besi a) 10 dtk 42,33 HRC
b) 15 dtk 44,83 HRC
c) 20 dtk 46,5 HRC
3 Epoxy a) 10 dtk 17 HRC
b) 15 dtk 15.17 HRC
c) 20 dtk 15,33 HRC
7. 4.1 Kesimpulan
Bahwa besi memiliki banyak karakteristik atau sifat mekanis diantaranya ulet, getas
dan lain. ini sudah dibuktikan pada pengujian tarik yang dilakukan. Yang pertama pada
pengujian besi kita tahu bahwa besi tersebut bersifat ulet sehingga tidak mudah patah
sedangkan pada aluminium bersifat getas atau mudah patah dan tidak terlalu banyak
perubahan deformasi yang signifikan ,serta pada plat bersifat liat dan mempunyai nilai
maxcimal load tang tinggi jadi dari ketiga spesimen yang telah di coba plat merupakan yang
terbaik. Dan waktu pengujian tekan berpengaruh pada nilai tekan.
4.1 Saran
Ketika melakukan pengujian diharapkan mahasiswa bisa mengecek dan mengukur benda
kerja yang akan diuji tersebut agar bisa menghasilkan pengujian yang falid. Sehingga
pengujian tersabut tidak sia sia. Dan mengenai penulisan laporan ini kami minta maaf apa
bila dalam penulisan kurang sempurna.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Zaenuri ,muhib ahmad .ST,2008, kekuatan bahan.,bangkalan madura.indonesia