Tiga kalimat:
Peserta konferensi internasional di Tehran mengunjungi berbagai tempat suci dan sejarah di Iran, termasuk menghadiri konferensi di Gedung Konferensi IRIB, berziarah ke makam Imam Ridha di Mashad, dan berkunjung ke Haram Sayyidah Ma'sumah di Qom.
1 of 18
Download to read offline
More Related Content
Laporan perjalan ke Iran (Tehran, Mashad, dan Qom)
1. Kota Tehran
Pemandangan kota Tehran dari balik jendela kamar Hotel Esteghlal.
Tampak gedung Konferensi Intl IRIB.
2. Kamar Hotel Esteghlal
Setiap peserta yang diundang pada Konferensi Internasional Doktrin
Mahdiisme mendapatkan fasilitas penginapan (free). Kami menginap di
Hotel Esteghlal yang berada tak jauh dari gedung konferensi IRIB. Saya
menginap di kamar 906.
3. Sesi Perkenalan
Pada 11 Juni 2014 dilaksanakan perkenalan para undangan (scholars asing) dengan
para panitia pelaksana (Bright Future Institute). Peserta asing yang terpilih terdiri
dari 32 scholars dari berbagai negara, seperti Indonesia, Perancis, Jerman, Inggris,
Spanyol, Pakistan, Mesir, Irak, dll.
4. Sesi Perkenalan
Masing-masing peserta memperkenalkan latar belakang
mereka, serta pemaparan sekilas mengenai paper yang
dikirimkan pada panitia konferensi.
5. Persiapan menuju Gedung Konferensi
Suasana persiapan pemberangkatan para peserta konferensi menuju
Gedung Konferensi Internasional IRIB yang berada tak jauh dari Hotel
Esteghlal (sekitar 5 menit perjalanan menggunakan mobil).
6. Gedung Konferensi Intl IRIB (Tehran)
Gedung ini merupakan salah satu gedung konferensi Internasional
terbesar di Iran (menurut rakyat Iran masih ada satu gedung terbesar
lainnya). Konferensi Mahdawiyat ini dilaksanakan pada 12-13 Juni 2014
yang dihadiri ribuan peserta.
7. No Camera di Gedung Konferensi
Sebelum memasuki Conference Hall, kami harus dideteksi dengan ketat. Para peserta,
termasuk undangan asing, tidak diperkenankan membawa kamera atau meliput
jalannya konferensi karena banyak tamu penting kenegaraan, kecuali awak media yang
mendapatkan izin. Jadi, sayang saya tidak bisa mengabadikan momen penting pada
konferensi ini.
8. Pembukaan Konferensi
Saya duduk bersama peserta lainnya pada pembukaan konferensi Internasional
Doktrin Mahdiisme pada 12 Juni 2014. Di Conference Hall setiap tempat duduk
peserta disediakan alat yang bisa membantu peserta mendengar hasil
penerjemahan pembicaraan yang sedang berlangsung dari berbagai bahasa.
11. Komisi
Setiap undangan yang mengirim paper dibagi dalam beberapa komisi. Kami
harus mempresentasikan paper kami di hadapan peserta lainnya.
Presentasi kami diuji oleh 3 penilai setelah peserta melontarkan pertanyaan
pada kami.
12. Delegasi Terbaik- Konferensi
Pada 12 Juni 2014, saya terpilih menjadi salah satu paper terbaik , selain 7 undangan
lainnya dari berbagai negara. Kami maju ke podium untuk mempresentasikan paper.
Pada 13 Juni (esok hari)nya, saya kembali terpilih menjadi delegasi terbaik berdasarkan
hasil presentasi di hadapan Komisi. Ada beberapa delegasi dari Iran yang terpilih.
Masha Allah, It is really amazing experience.
13. Ziarah-Haram Imam Ridho a,s. (Mashad)
Alhamdulillah saya memiliki kesempatan untuk berziarah ke Haram Imam Ridho a.s. di
Mashad. Masya Allah kompleks haram sangat luas, serta arsitektur yang indah
menimbulkan decak kagum pada setiap peziarah yang datang. Inilah salah satu
kelebihan Iran, yaitu mereka sangat mencintai ahlul bait. Itu tercermin dari
penghargaannya terhadap haram Imam.
14. Museum Quran
Di dalam kompleks haram Imam Ridho terdapat berbagai tempat penting seperti
perpustakan, museum, dsb. Saya berkesempatan mengunjungi Museum Central
yang menyimpan benda bersejarah Iran. Setelah itu, saya bertandang ke Museum
al-Quran yang meuat koleksi al-Quran dan tulisan para Imam. Masya Allah
15. Ziarah- Haram Sayyidah Masumah (Qom)
Alhamdulilla saya bisa menginjakkan kaki di kota suci Qom,
terlebih lagi berziarah ke haram Sayyidah Masumah. Tak jauh
berbeda dengan haram Imam Ridho, bangunannya sangat
megah dan indah. Ini merupakan salah satu ikon kota Qom.
16. Mesjid Jamkaran
Setelah berziarah ke haram Sayyidah Masumah,, berkunjung ke rumah Ali, mampir ke
tempat makan, lalu ke Institute of Islamic Studies, lalu saya mengunjungi mesjid
Jamkaran. Mesjid ini dikenal sebagai mesjid Imam Mahdi a.s. Sebelum masuk mesjid,
saya menaruh beberapa surat titipan teman-teman dari Indonesia ke sebuah kotak
seperti sumur yang ditujukan kepada Imam Zaman.
17. Ziarah-Haram Imam Khomeini (Tehran)
Sebelum balik ke Indonesia, saya kembali ke Tehran untuk berziarah ke
Haram Imam Khomeini. Saya sangat mengagumi beliau atas keberanian
menumbangkan rezim Shah yang zalim, sehingga revolusi Islam Iran
bisa terwujud.
18. Makam Syuhada tanpa Nama-Universitas Tehran
Di depan mesjid Universitas Tehran terdapat makam para syuhada
tanpa nama. Mereka dikabarkan merupakan mahasiswa Universitas
ini yang berjuang pada saat revolusi. Inilah salah satu yang saya
kagumi dari Iran, yaitu penghargaan yang tinggi terhadap syuhada.