Praktikum fisiologi Harvard Step Up Test bertujuan menguji kerja sistem kardiovaskular dan pernapasan dengan mengukur denyut nadi sebelum dan sesudah aktifitas naik turun bangku. Hasilnya menunjukkan bahwa testi hanya mampu melakukan aktifitas selama 52 detik dan denyut nadinya termasuk kategori jelek menurut skor LFF dan SFF.
1 of 7
Downloaded 114 times
More Related Content
Laporan praktikum fisiologi - harvard test
1. LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI
HARVARD STEP UP TEST
KELAS A.92 KELOMPOK 11 :
NIKEN DYAH P (12120059)
ARUM DESHINTA ARYADI (12120078)
SITTI NUNUK SUGIARTI (12120088)
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 2012/2013
2. HARVARD STEP UP TEST
Tujuan:
- Mempraktikkan keterbacaan petunjuk pelaksanan tes
- Mempraktikkan ketepatan pengukuran
- Mempraktikkan ketepatan evaluasi
Alat:
- Metronome
- Stopwatch
- Bangku Harvard steinggi 20 inch
- Alat pencatat
- Alat Tulis
Cara Kerja :
- Testi berdiri di belakang bangku
- Melakukan NTB selama 5 menit
- Satu langkah terdiri atas gerakan
- Ganti langkah tidak lebih dari 3 kali
- Selesai NTB, testi segera duduk
- Hitung DN (30 detik) 3 kali
DN 1 setelah istirahat 1 menit
DN 2 setelah istirahat 2 menit
DN 3 setelah istirahat 3 menit
3. - Bila testi tidak kuat NTB selama 5 menit?
Catat waktu NTBnya
- Hitung DN (30 detik) 3 kali
DN 1 setelah istirahat 1 menit
DN 2 setelah istirahat 2 menit
DN 3 setelah istirahat 3 menit
HASIL
DN normal : 51/30 detik
~ NTB : 52 detik
DATA PELAKSANAAN :
NTB
5 menit 1 menit 1 menit 1 menit 2 menit 5 menit
DNnormal DN0 DN1 DN2 DN3 DN4 DN5
51/30 Detik 80/30detik 67/30detik 58/30detik 55/30detik 51/30detik
5. PEMBAHASAN
Tes Harvard adalah salah satu jenis tes stress jantung untuk mendeteksi dan atau
mendiagnosa kelainan kardiovaskuler. Tes ini juga salah satu ukuran yang bagus bagi kebugaran,
dan kemampuan untuk pulih. Semakin cepat jantung kembali normal maka semakin bugar
tubuhnya.
Otot dibagi kedalam tiga kelompok utama menurut fungsi kontraksi dan hasil gerakan
dari seluruh bagian tubuh. Pengelompokannya adalah sebagai berikut :
a)Otot rangka (otot lurik) terdapat pada sistem skelet ,memberikan pengontrolan
pergerakan, mempertahankan postur tubuh dan menghasilkan panas.
b)Otot visceral (otot polos) terdapat pada saluran pencernaan, saluran perkemihan,
pembuluh darah. Otot-otot ini mendapat rangsangan dari saraf otonom berkontraksi
diluar kesadaran.
c)Otot cardiak hanya terdapat pada jantung, berkontraksi diluar pengendalian
Seperti halnya tulang, Otot juga mempunyai beberapa fungsi, antara lain :
1.Untuk menggerakkan skelet
2.Untuk menghasilkan panas
3.Untuk mempertahankan sikap badan
Fungsi sistem kardiovaskular adalah memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan
nutrisi ke seluruh jaringan dan organ tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme. Secara
normal setiap jaringan dan organ tubuh akan menerima aliran darah dalam jumlah yang cukup
sehingga jaringan dan organ tubuh menerima nutrisi dengan adekuat. Sistem kardiovaskular yang
berfungsi sebagai sistem regulasi melakukan mekanisme yang bervariasi dalam merespon
seluruh aktivitas tubuh. Salah satu contoh adalah mekanisme meningkatkan suplai darah agar
aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan tertentu, darah akan lebih banyak dialirkan pada
organ-organ vital seperti jantung dan otak untuk memelihara sistem sirkulasi organ tersebut.
Fungsi pernapasan manusia adalah sebagai tempat terjadinya pertukaran zat antara O2
dan
CO2
. Tapi sebenarnya, fungsi pernapasan pada manusia jauh lebih kompleks dari itu. Bahkan
fungsi pernapasan dapat menentukan normal tidaknya keadaan seseorang. Secara umum fungsi
pernapasan pada manusia adalah:
1. Mengambil oksigen (O2
) yang kemudian dibawa oleh darah keseluruh tubuh (sel-selnya)
untuk mengadakan pembakaran
2. Mengeluarkan karbon dioksida (CO2
) yang terjadi sebagai sisa dari pembakaran,
kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk dibuang (karena tidak berguna lagi oleh
tubuh)
3. Melembabkan udara.
6. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dan udara berlangsung di alveolus
paru-paru. Pertukaran tersebut diatur oleh kecepatan dan di dalamnya aliran udara timbal balik
(pernapasan), dan tergantung pada difusi oksigen dari alveoli ke dalam darah kapiler dinding
alveoli. Hal yang sama juga berlaku untuk gas dan uap yang dihirup. Paru-paru merupakan jalur
masuk terpenting dari bahan-bahan berbahaya lewat udara pada paparan kerja. Proses dari sistem
pernapasan atau sistem respirasi berlangsung beberapa tahap, yaitu:
1. Ventilasi, yaitu pergerakan udara ke dalam dan keluar paru
2. Pertukaran gas di dalam alveoli dan darah. Proses ini disebut pernapasan luar
3. Transportasi gas melalui darah
4. Pertukaran gas antara darah dengan sel-sel jaringan. Proses ini disebut pernapasan dalam
5. Metabolisme penggunaan O2
di dalam sel serta pembuatan CO2
yang disebut juga
pernapasan seluler.
Pada praktikum ini testee diminta untuk melakukan aktifitas fisik dengan naik turun
bangku Harvard yang bertujuan untuk melihat antara perbedaan tekanan darah dan denyut
nadi atau perubahan system kardiovaskular sebelum dan sesudah aktifitas. Percobaan dimulai
dengan melakukan perhitungan denyut nadi testi sebelum melakukan aktifitas fisik. Hasil
pengukuran denyut nadi sebelum aktifitas yaitu 51/30 detik. Setelah itu testi melakukan tes
naik turun bangku selama 52 detik, seharusnya pada normalnya tes tersebut dilakukan selama
5 menit. Hal ini disebabakan karena testi sedang tidak dalam kondisi fit, sehingga testi hanya
mampu melakukan tes naik turun bangku (Harvard Step Up Step) selama 52 detik. Setelah
itu diukur denyut nadinya, pada denyut nadi awal di dapatkan hasil 80/30 detik. Testi dapat
kembali ke DN normal, yaitu 51/30 detik setelah dilakukan perhitungan selama 5 menit
setelah istirahat.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kerja system kardiovaskular dan system
pernafasan pada saat praktikum Harvard Step Up Test. Faktor tersebut berasal dari dalam
maupun luar kondisi dari fisik testi. Faktor dari dalam yang dapat mempengaruhi kondisi
testee adalah tekanan darah, kerja denyut jantung, system pernafasan yang tidak normal dan
penyakit yang sedang di derita testee. Seperti pada testee kami yang sedang mengalami
penyakit lemah jantung, sehingga faktor tersebut mempengaruhi kerja pada system
kardiovaskular dan system pernafasan yang menyebabkan testee kami tidak dapat melakukan
tes tersebut secara maksimal. Faktor dari luar yang dapat mempengaruhi kondisi testee
adalah oksigen yang terbatas oleh kecilnya ruangan, kebiasaan tidak berolahraga secara
teratur, kurang tidur dan kurang beristirahat. Dari beberapa faktor tersebut adalah yang dapat
mempengaruhi kerja kardiovaskular dan sistem pernafasannya. Pada hasil perhitungan
dengan metode SFF diperoleh hasil 14,11 dan pada LFF diperoleh hasil 14,44.
7. Dari perhitungan tersebut di dapatkan kesimpulan bahwa testee termasuk dalam kategori
jelek karena hasil <50 untuk SFF dan <55 untuk LFF. Dibandingkan pada kelompok lain
hasil dari testee kelompok kami paling rendah karena beberapa faktor yang telah dijelaskan
di atas.
KESIMPULAN
Pada praktikum ini dapat diperoleh kesimpulan :
1. Praktikuum fisiologi yang kami lakukan adalah Harvard Step Up Test. Tes tersebut
adalah menguji kerja dari system kardiovaskular dan system pernafasan.
2. Pada praktikum ini testee hanya dapat melakukan tes naik turun bangku Harvard selama
52 detik yang seharusnya pada normalnya selama 5 menit.
3. Pada perhitungan dengan metode LFF diperoleh hasil 14,44 dan pada SFF 14,11 hasil
tersebut setelah di evaluasi termasuk dalam kategori jelek karena <50.