2. Sumber Referensi https://herodessolution.wordpress.com/2010/12/12/konsep-dasar-
hemodialisa-dan-ckdcrf/
Prinsip Hemodialisa
Proses hemodialisa di antaranya :
A. Akses Vaskuler :
Seluruh dialysis membutuhkan akses ke sirkulasi darah pasien. Kronik biasanya
memiliki akses permanent seperti fistula atau graf sementara. Akut memiliki akses temporer
seperti vascoth.
B. Membran semi permeable
Hal ini ditetapkan dengan dialyser actual dibutuhkan untuk mengadakan kontak
diantara darah dan dialisat sehingga dialysis dapat terjadi.
C. Difusi
Dalam dialisat yang konvesional, prinsip mayor yang menyebabkan pemindahan zat
terlarut adalah difusi substansi. Berpindah dari area yang konsentrasi tinggi ke area dengan
konsentrasi rendah. Gradien konsentrasi tercipta antara darah dan dialisat yang menyebabkan
pemindahan zat pelarut yang diinginkan. Mencegah kehilangan zat yang dibutuhkan.
D. Konveksi
Saat cairan dipindahkan selama hemodialisis, cairan yang dipindahkan akan
mengambil bersama dengan zat terlarut yang tercampur dalam cairan tersebut.
E. Ultrafiltrasi
Proses dimana cairan dipindahkan saat dialysis dikenali sebagai ultrafiltrasi artinya
adalah pergerakan dari cairan akibat beberapa bentuk tekanan. Tiga tipe dari tekanan dapat
terjadi pada membrane :
Tekanan positip merupakan tekanan hidrostatik yang terjadi akibat cairan dalam
membrane. Pada dialysis hal ini dipengaruhi oleh tekanan dialiser dan resisten vena
terhadap darah yang mengalir balik ke fistula tekanan positip mendorong cairan
menyeberangi membrane.
Tekanan negative merupakan tekanan yang dihasilkan dari luar membrane
olehpompa pada sisi dialisat dari membrane tekanan negative menarik cairan
keluar darah.
Tekanan osmotic merupakan tekanan yang dihasilkan dalam larutan yang
berhubungan dengan konsentrasi zat terlarut dalam larutan tersebut. Larutan dengan
kadar zat terlarut yang tinggi akan menarik cairan dari larutan lain dengan
konsentrasi yang rendah yang menyebabkan membrane permeable terhadap air.
3. Sumber Referensi http://new-blacklist.blogspot.com/2011/02/prinsip-dasar-
hemodialisa.html
Prinsip hemodialisis
Secara sederhana mesin hemodialisis bekerja memompa darah dan dialisat melalui dialiser.
A. Dialisat
adalah cairan yang terdiri dari air yang telah dimurnikan, natrium, kalium, magnesium,
kalsium, klorida, dextrose dan bikarbonat atau asetat.
B. Darah dialisat
dalam dialiser terpisah oleh membrane semipermeable. Karena dialisat tidak mengandung
bahan sisa metabolisme ( urea, kreatinin dll) akan menyebabkan terjadinya difusi dari
darah ke dialisat.
C. Difusi
dapat dimaksimalkan dengan mempertahankan kecepatan aliran darah yang tinggi
dari darah dan dialisat dan dengan mengalirkan kedua cairan ini (darah dan dialisat)
secara berlawanan arah (countercurrent flow).
D. Klirens konvektiv
dapat ditambahkan dengan membuat TMP dalam dialiser. Pada CRRT prosesnya
mengandalkan pada mekanisme konveksi untuk mengeluarkan zat terlarut dan sering
tanpa memakai dialisat sama sekali. Pada HD konvensional molekul dangan BM rendah
tidak dikeluarkan secara konveksi tapi hamper seluruhnya secara difusi. Sebaliknya
molekul dengan BM tinggi (硫2 microglobulin, vit B12,) dikeluarkan lebih efektif dengan
konveksi daripada difusi. Hal ini menyebabkan meningkatnya penggunaan metode UF
pada HD untuk meningkatkan pengeluaran molekul dengan BM yang lebih tinggi
(hemodiafiltrasi atau high volume hemofiltrasi).
Sebuah mesin HD dibuat lebih kompleks dengan penambahan beberapa alat pengaman,
pump controller, monitor tekanan dan aliran, detector kebocoran udara, monitor tekanan
darah pasien, kemampuan mengubah komposisi dialisat dan semakin canggih dapat
memantau kimia darah, aliran akses pembuluh darah dan memberikan dosis dialysis dan
menyediakan data untuk remote controllers dan database.
4. Sumber Referensi https://hemodialisa.wordpress.com/2010/08/24/19/
Prinsip Hemodialisis
Dialisis berkesinambungan merupakan terapi pengganti (replacement treatment)
pada pasien CRF stadium terminal. Dialysis digunakan untuk mengeluarkan cairan dan
produk-produk sampah dari dalam tubuh saat ginjal tidak dapat melakukanya lagi. Prinsip
hemodialisis adalah menempatkan darah berdampingan dengan cairan dialisat yang
dipisahkan oleh suatu membrane (selaput tipis) yang disebut membrane semi permeable.
Membrane hanya dapat dilalui oleh air dan zat tertentu (zat sampah) dengan BM kecil
sampai sedang.
Ada 3 prinsip dasar dalam HD yang bekerja pada saat yang sama yaitu :
A. Proses Difusi
Merupakan proses berpindahnya suatu zat terlarut yang disebabkan karena adanya
perbedaan konsentrasi zat-zat terlarut dalam darah dan dialisat. Perpindahan molekul
terjadi dari zat yang berkonsentrasi tinggi ke yang berkonsentrasi lebih rendah. Pada
HD pergerakan molekul / zat ini melalui suatu membrane semi permeable yang
membatasi kompartemen darah dan kompartemen dialisat.
Proses difusi dipengaruhi oleh :
1. Perbedaan konsentrasi
2. Berat molekul (makin kecil BM suatu zat, makin cepat zat itu keluar)
3. QB (Blood Pump)
4. Luas permukaan membrane
5. Temperatur cairan
6. Proses konvektik
7. Tahanan / resistensi membrane
8. Besar dan banyaknya pori pada membrane
9. Ketebalan / permeabilitas dari membrane
Factor-faktor di atas menentukan klirens dialiser
Klirens suatu dializer adalah kemampuan dializer untuk mengeluarkan zat-zat yaitu
jumlah atau banyaknya darah yang dapat dibersihkan dari suatu zat secara komplit
oleh suatu dializer yang dinyatakan dalam ml/mnt.
5. RUMUS
Klirens (K) =
K : klirens solute
Qb : kecepatan aliran darah (ml/mnt)
Cbi : Konsentrasi darah arteri (masuk ke dalam dializer)
Cbo : konsentrasi darah vena (keluar dari dializer)
Qf : Laju ultrafiltrasi (ml/mnt)
Laju aliran dialisat + 2 2,5 x Qb.
B. Proses Ultrafiltrasi
Berpindahnya zat pelarut (air) melalui membrane semi permeable akibat perbedaan
tekanan hidrostatik pada kompartemen darah dan kompartemen dialisat.
Tekanan hidrostatik / ultrafiltrasi adalah yang memaksa air keluar dari kompartemen
darah ke kompartemen dialisat. Besar tekanan ini ditentukan oleh tekanan positif
dalam kompartemen darah (positive pressure) dan tekanan negative dalam
kompartemen dialisat (negative pressure) yang disebut TMP (trans membrane
pressure) dalam mmHg.
Perpindahan & kecepatan berpindahnya dipengaruhi oleh :
1. TMP
2. Luas permukaan membrane
3. Koefisien Ultra Filtrasi (KUF)
4. Qd & Qb
5. Perbedaan tekanan osmotic
TMP =
Pbi : Tekanan di blood inlet
Pdi : Tekanan di dialisat inlet
Pbo : Tekanan di blood outlet
Pdo : Tekanan di dialisat outlet
KUF (koefisien ultra filtrasi) dalam ml/jam /mmHg merupakan karakteristik dari
dializer yang menyatakan kemampuan atau koefisien untuk mengeluarkan air dan luas
permukaan dializer.
6. C. Proses Osmosis
Perpindahnya air karena tenaga kimiawi yang terjadi karena adanya perbedaan
tekanan osmotic (osmolalitas) darah dan dialisat.
Proses osmosis ini lebih banyak ditemukan pada peritoneal dialysis.
Sumber Referensi https://sites.google.com/site/kuliahstikes/hemodialisis
Prinsip hemodialisis terdiri dari dua tindakan :
A. Dialisis : membuang kelebihan elektrolit dan toksin dari tubuh. Menggunakan cara difusi
B. Ultrafiltrasi: membuang kelebihan air dari tubuh.Menggunakan cara konveksi
Dengan cara bagaimana hemodialisis bisa membuang kelebihan air, elektrolit, dan sisa
metabolisme?
Difusi :
perpindahan molekul dari larutan dengan konsentrasi tinggi ke larutan dengan
konsetrasi rendah
Konveksi
larutan berpindah dari daerah dengan tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah. Ini
prinsip dari ultrafiltrasi
Ultrafiltrasi
produksi kelebihan air dari tubuh dengan menggunakan cara konveksi:
perpindahan zat pelarut (sbgn zat terlarut terbawa), melalui membran, akibat
energi hidrostatik yg bekerja pada membran
Proses ini dilakukan dgn membuat tekanan positif pada kompartemen darah dan
tekanan negatif pada kompartemen dialisat, sehingga air didorong menuju cairan dialisat.
Ultrafiltrasi bisa diatur tergantung kebutuhan, sesuai kelebihan volume penderita
7. Sumber Referensi http://sembada-hemo.blogspot.com
PRINSIP & ISTILAH DALAM HEMODIALISA
Hemodialisa berasal dari kata :
"Hemo" = Darah
"Dialisis" = Proses pemisahan
Jadi,Hemodialisis adalah proses pemisahan zat-zat tertentu dari darah melalui membran
semipermiabel.
Prinsip hemodialisis
A. proses difusi
yaitu proses pengeluaran solut dan solvent karena perbedaan konsentrasi dari konsentrasi
yang tinggi ke konsentrasi yang rendah.
B. Proses ultrafiltrasi
yaitu proses perpindahan solvent,terjadi karena adanya perbedaan tekanan hidrostatik.
C. Proses konveksi
yaitu berpindahnya solut dan solvent karena proses ultrafiltrasi.
Istilah-istilah tambahan dalam hemodialisa
a. Dialisis
yaitu proses difusi melalui mambran semipermiabel
b. Dializer
Suatu alat dimana terjadi suatu proses dialisis,disebut juga Artificial kidney.
Pada dializer terdapat dua ruangan,yaitu untuk kompartemen darah dan kompartemen
dialisat, keduanya dipisahkan oleh membran semipermiabel.
c. Membran semipermiabel
Suatu selaput yang tipis dan mempunyai lubang-lubang (pori-pori) dengan ukuran
tertentu sehingga bila ukuran suatu zat yang lebih besar tidak dapat melaluinya.
d. Dialisat
Cairan yang dipakai pada hemodialisis,terdiri dari campuran elektrolit dengan konsentrasi
tertentu, menyerupai serum normal.Pada sirkulasi dialisis dikenal dua macam aliran,yaitu
inlet/to kidney
(aliran yang menuju ke dializer),dan outlet/from kidney (aliran yang dari dializer).
8. e. Blood lines
yaitu selang-selang yang mengalirkan darah dari pasien ke dializer dan dari dializer ke
pasien.
Terdiri dari dua yaitu :
*onlet/arterial line;yang mengalirkan darah dari pasien ke dializer,warna merah
*outlet/venous line;yang mengalirkan darah dari dializer ke pasien,warna biru
f. Blood pump
Suatu alat yang menyebabkan darah dapat mengalir dalam sirkulasi darah.
g. Pump segment
Bagian inlet yang ditempatkan ndalam blood pump.
h. Bubble trap/trap air
yaitu suatu ruangan yang berfungsi menahan gelembung udara dalam sirkulasi
darah,sehingga tidak masuk ke pasien.
i. Primming
yaitu pengisian cairan fisiologis yang pertama kali dalam sirkulasi darah,jumlahnya
disebut primming volume.
j. Conductivity
Kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan aliran listrik,makin pekat konsentrasi
elektrolitnya, makin tinggi kemampuan untuk menghantarkan arus listrik.
9. Sumber Referensi http://rudialyst-hemodialisis.blogspot.com/2011/11/hemodialisis.html
Prinsip Dasar Hemodialisa
Terdapat dua mekanisme dalam hemodialisis yaitu difusi dan konveksi. Kedua mekanisme ini
terjadi di dalam dializer (ginjal buatan) yang diatur dan dimonitor oleh mesin hemodialisis
melalui proses dialisis dan ultra filtrasi.
1) Dialisis
Dialisis adalah proses transport zat terlarut melalui mekanisme difusi. Difusi adalah proses
transport spontan dan pasif dari zat terlarut (solute) dari kompartemen darah ke kompartemen
dialisat (dan sebaliknya, misalnya backdifussion) melalui membran dializer.
Kecepatan transport difusi tergantung dari beberapa faktor :
a) Koefisien difusi zat terlarut dalam darah, dialisat dan membran.
b) Luas permukaan membran.
c) Perbedaan konsentrasi zat terlarut yang melewati membran.
2) Ultra Filtrasi
Ultra filtrasi adalah proses perpindahan zat dengan mekanisme konveksi. Dalam hemodialisis
dikenal sebagai proses penarikan cairan dari darah pasien. Konveksi adalah proses transport
simultan pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute) dari kompartemen darah ke kompartemen
dialisat (dan sebaliknya yaitu backfiltration) melalui membran dializer.
Kecepatan transport konveksi tergantung dari beberapa faktor :
a) Permeabilitas hidrolik.
b) Sieving coefficient dari zat terlarut (solute) dan luas permukaan membran.
c) Konsentrasi zat terlarut (solute) dalam darah dan perbedaan tekanan (pressure
gradient) di antara membran.
Koefisien permeabilitas hidrolik dan sieving coefficient merupakan karakteristik dari membran
dan tergantung dari diameter pori membran serta jumlah pori per unit luas permukaan membran.
Pada saat ini membran mempunyai permeabilitas tinggi disertai sieving coefficient yang
menyerupai barrier glomerulus ginjal alamiah. Sieving coefficient suatu zat terlarut (solute)
adalah rasio konsentrasi filtrat terhadap air plasma.
Efektivitas tekanan transmembran adalah perbedaan tekanan hidrostatik dan onkotik terutama
ditentukan tekanan onkotik protein darah yang tidak dapat melewati membran dialisis.
10. Untuk melakukan ultra filtrasi, pasien hemodialisis dilakukan penimbangan berat badan sebelum
dilakukan cuci darah rutin. Berat badan yang didapat dikurangi berat badan kering. Selisih yang
didapatkan ditambah perkiraan normal salin yang masuk (sekitar 200 cc) dan makan-minum
selama dialisis.
Berat badan kering adalah berat badan yang dirasakan secara subjektif enak oleh pasien. Data
objektif berat badan kering adalah tidak adanya overhidrasi seperti oedema, peningkatan vena
jugularis, ronchi dan pada saat dilakukan penarikan cairan (ultra filtrasi) tidak terjadi hipotensi,
kram, muntah.
Sumber Referensi https://talita04.wordpress.com/2009/04/18/5/
Prinsip Dasar Hemodialisa
Ada tiga prinsip yang mendasari kerja hemodialisis: yaitu difusi, osmosis, ultrafiltrasi. Toksin
dan zat limbah didalam darah dikeluarkan melalui proses difusi dengan cara bergerak dari darah,
yang memiliki konsentrasi tinggi, kecairan dialisat dengan konsentrasi yang lebih rendah. Cairan
dialisat tersusun dari semua elektrolit yang penting dengan konsentrasi ekstrasel yang ideal.
Kadar elektrolit darah dapat dikendalikan dengan mengatur rendaman dialisat (dialisate bath)
secara tepat.(pori-pori kecil dalam membrane semipermeable tidak memungkinkan lolosnya sel
darah merah dan protein)
Air yang berlebihan dikeluarkan dalam tubuh melalui proses osmosis. Pengeluaran air dapat
dikendalikan dengan menciptakan gradient tekanan; dengan kata lain, air bergerak dari daerah
dengan tekanan yang lebih tinggi (ubuh pasien) ke tekanan yang lebih rendah (cairan dialisat).
Gradient ini dapat ditingkatkan melalui penambahan tekanan negative yang dikenal sebagai
ultrafiltrasi pada mesin dialysis. Tekanan negative diterapkan pada alat ini sebagai kekuatan
penghisap pada membrane dan memfasilitasi pengeluaran air. Karena pasien tidak dapat
mengeksresikan air, kekuatan ini diperlukan untuk mengeluarkan cairan hingga tercapai
isovolemia (keseimbangan cairan)