際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
POLA MAKAN TIDAK TERATUR PADA
MAHASISWA
GRIYA SETYA NUGROHO (J1F111246)
JURUSAN ILMU KOMPUTER, FAKULTAS MIPA, UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Jalan Jendral A. Yani Km. 35,8 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
griyasn@gmail.com
AbstrakSetiap
makhluk
hidup
pasti
memerlukan energi untuk bertahan hidup.
Energi yang kita peroleh berasal dari makanan
yang kita makan setiap hari. Makanan yang
sehat sangat diperlukan tubuh untuk memenuhi
kebugaran tubuh kita dan menjauhi kita dari
penyakit. Tingkah laku mahasiswa sering
melupakan pola makan yang teratur dengan
kesibukannya sebagai mahasiswa untuk
menuntut ilmu dan mengejar impian sebagai
mahasiswa. Pola makan yang teratur sangat
kita perlukan untuk kesehatan kita bukan
hanya mahasiswa yang memerlukan pola
makan yang teratur tetapi seluruh orang
memerlukan pola makan teratur agar kita
dihindarkan dari penyakit yang akan
menyerang kita dan kita tidak mengetahui
penyakit itu datang dan menyerang tubuh kita.
Maka dari itu pola makan teratur sangat perlu
dan penting kita terapkan setiap hari dengan
memakan makanan empat sehat lima
sempurna. Makanan yang dikatakan empat
sehat lima sempurna adalah makanan yang
mengandung karbohidrat, protein, vitamin.
Kata Kunci Pola makan, mahasiswa, dan
tingkah laku.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan adalah kebutuhan pokok makhuk
hidup yang dibutuhkan setiap saat untuk
kelangsungan hidup dan memberikan energi pada
setiap harinya. Jika kita para manusia terutama
tidak makan seharian saja kita tidak akan memiliki
tenaga untuk beraktifitas dan lemas seharian.
Empat sehat lima sempurna adalah makanan yang
mengandung karbohidrat, protein, vitamin. Paling
tidak, dalam sehari kita perlu memperhatikan

makanan yang mengandung makanan empat sehat
lima sempurna itu. Contoh makanannya bisa seperti
nasi, sayuran, daging/ikan, buah2an, dan kalau mau
bisa ditambahkan dengan susu. Jika kita kurang
dari yang dianjur kan para kesehatan maka otomatis
mengurangi gizi yang masuk juga pada tubuh kita.
Asupan makanan yang baik dan bergizi kita
makan teratur 3 kali sehari dan mengikuti pola
sehat empat sehat lima sempurna, tetapi pada
kenyataannya kebanyakan para mahasiswa
terutama yang tidak tinggal dengan orangtua atau
merantau dari kota yang cukup jauh dari tempat
kuliah kebanyakan makan yang tidak teratur,
makan yang kurang dari 3 kali sehari tersebut yang
menyebabkan energi yang masuk ke tubuh tidak
seimbang
atau
kekurangan
kalori
yang
menyebabkan kurangnya gizi empat sehat lima
sempurna pada kalangan mahasiswa.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah ini adalah Apa penyebab
pertama kurangnya asupan makanan yang bergizi
pada mahasiswa dan penyebab pola makan tidak
teratur pada mahasiswa?
C. Manfaat dan Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui penyebab pertama kurangnya asupan
makanan yang brgizi pada mahasiswa.
Manfaat penelitian ini adalah
 Untuk mengetahui penyebab pertama
kurangnya asupan makanan yang bergizi
 Untuk mengetahui penyebab pola makan
tidak teratur pada mahasiswa
D. Batasan Penelitian
Penelitian ini hanya mengacu pada penyebab
kurangnya asupan makanan yang bergizi dan
penyebab pola makan mahasiswa tersebut tidak
teratur, dengan sampel yang digunakan pada
penelitian ini adalah pada mahasiswa Universitas
Lambung Mangkurat Banjarbaru.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat
Indonesia dan khususnya sebagai generasi penerus
bangsa tidak luput dari aktifitas yang tinggi. Oleh
sebab itu, mahasiswa diharapkan memiliki perilaku
hidup
sehat.
Apabila
mahasiswa
tidak
memperhatikan kesehatannya, maka mahasiswa
sangat rentan terhadap penyakit. Proses pendidikan
akan ikut terganggu dan pencapaian mahasiswa
sebagai sumber daya manusia yang berkualitas
tidak berjalan lancar. Aktifitas yang padat serta
kehidupan sosial pada mahasiswa ini sangat
mempengaruhi perilaku hidup sehatnya, khususnya
pada pola makannya sehari-hari.
Makanan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Supaya tubuh
tetap sehat, kuat dan bersemangat, manusia
memerlukan berbagai makanan bergizi setiap hari.
Almatsier (2006:3) menyatakan bahwa Makanan
adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat
gizi dan unsur-unsur/ ikatan kimia yang dibutuhkan
oleh tubuh, yang berfungsi sebagai sumber energi,
membangun sel-sel tubuh, pelindung tubuh serta
dapat menjaga kesehatan.
Menurut Harper (1986), Pola makan adalah
cara yang ditempuh seseorang atau sekelompok
orang
untuk
memilih
makanan
dan
mengkonsumsinya sebagai
reaksi
terhadap
pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial.
Sedangkan menurut Khasanah (2012:164), Pola
makan adalah kebiasaan makan seseorang setiap
harinya. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa pola makan adalah cara atau
kebiasaan yang dilakukan seseorang atau
sekelompok orang dalam kondisi sehat maupun
sakit dalam hal mengkonsumsi makanan yang
dilakukan secara berulang-ulang pada waktu
tertentu dalam jangka waktu yang lama.
Resiko akibat penyakit yang timbul karena
pola makan yang salah atau tidak sehat belakangan
ini cenderung meningkat terutama pada usia empat
puluh tahun. Penyakit akibat pola makan yang salah
tersebut
diantaranya
diabetes
melitus,
hiperkolesterolemia, penyakit kanker, penyakit
arteri koroner, sirrhosis, osteoporosis, dan beberapa

penyakit kardiovaskuler. Bahkan dilaporkan bahwa
kematian dini dari penyakit-penyakit di atas 50%
diantaranya karena pola makan yang salah
(Anonym, 2009).
Sebagian mahasiswa mengalami berbagai
penyakit yang diakibatkan oleh pola makan yang
salah, diantaranya adalah mengalami gangguan
saluran pencernaan, seperti maag (nyeri lambung).
Menurut (Rehan, 2009), Maag adalah penyakit
yang menyerang lambung dikarenakan kelebihan
kadar asam lambung hingga menyebabkan sakit,
mulas dan perih pada perut serta perasaan terbakar
pada ulu hati. Maag dapat disebabkan oleh pola
makan yang salah seperti makan tidak teratur serta
tidak memeperhatikan jenis makanan yang
dikonsumsi.
Almatsier (2005:112) menyatakan bahwa:
Jenis makanan yang dianjurkan bagi penderita
maag adalah sumber karbohidrat yang mudah
dicerna (nasi lunak, roti, biskuit, krekers), sumber
protein yang diolah dengan cara direbus dan
dipanggang dan ditumis, sayuran yang tidak bergas
dan tidak banyak serat (bayam, labu siam, wortel),
buah-buahan yang tidak bergas (pepaya, pisang,
pir), minuman (teh, susu). Sedangkan jenis
makanan yang tidak dianjurkan adalah sumber
karbohidrat yang sulit dicerna (nasi keras, beras
ketan, mie, jagung, singkong, talas, cake, kue tart),
sumber protein yang diolah dengan cara digoreng
dan digulai, sarden, kornet dan keju, sayuran yang
bergas dan banyak serat (daun singkong, kol,
kembang kol, sawi). Buah-buahan yang bergas dan
tinggi serat (kedondong, jambu biji, durian, nangka
dan buah-buahan masam), makanan yang pedas,
makanan bergas dan berlemak tinggi (tapai, coklat,
gorengan, jeroan) dan minuman bergas.
Selain jenis makanan yang dikonsumsi, faktor
lain yang menyebabkan terjadinya maag adalah
frekuensi makan. Menurut Santoso (1995:112)
frekuensi
adalah
Suatu
kejadian
yang
berkelanjutan, jumlah kejadian yang berulang.
Sedangkan menurut (Okviani, 2011) Frekuensi
makan adalah jumlah makan dalam sehari-hari baik
kualitatif maupun kuantitatif. Jadi, frekuensi
makan adalah sejumlah pengulangan yang
dilakukan dalam hal mengkonsumsi makanan baik
kualitatif maupun kuantitatif yang terjadi secara
berkelanjutan.
Frekuensi makan yang dapat memicu
munculnya kejadian maag adalah frekuensi makan
kurang dari frekuensi yang dianjurkan yaitu makan
tiga kali sehari. Menurut (Warmbrand, 2000), Pola
makan yang baik adalah dengan memulai sarapan
pagi sebelum beraktifitas, makan siang sebelum ada
rangsangan lapar dan makan malam sebelum tidur.
Dalam pola makan sehari-hari sering terlihat
kebiasaan jadwal makan yang sering tidak teratur,
seperti terlambat makan atau menunda waktu
makan bahkan tidak sarapan pagi sehingga
membuat perut mengalami kekosongan dalam
jangka waktu yang lama. Jadwal makan yang tidak
teratur tentunya akan dapat menyerang lambung,
maka dari sinilah penyakit maag akan muncul.
III.Metode Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah
deskriptif
kuantitatif.
Populasinya
adalah
mahasiswa MIPA Jurusan Ilmu Komputer 2011
.Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah data primer. Data primer dalam penelitian
ini adalah data pola makan mahasiswa (jenis
makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan dan
frekuensi makan). Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan teknik wawancara dengan alat
bantu kuesioner.
Jenis desain penelitian ini menggunakan jenis
desain riset sebab akibat karena penelitian ini untuk
menemukan sebab dan akibat yang diakibatkan
pola makan yang tidak teratur pada mahasiswa
sehingga kita bisa tau apakah pola makan kita
sudah benar dan teratur terutama pada mahasiswa
kos atau perantauan yang kebanyakan pola
makannya tidak teratur.
Teknik penelitian
ini
menggunakan
teknik Random Sampling (probability sampling)
atau pengambilan sampilng secara acak yang
dikarenakan cara pengambilan sampel penelitian
tersebut memakai beberapa atau semua anggota
populasi untuk menentukan sampel dan juga
mempertimbangkan faktor-faktor tertentu untuk
mengetahui pola makan pada mahasiswa tersebut
sudah teratur atau belum.
Metode penelitian menggunakan metode
survey atau kuesioner yaitu data yang diambil
melalui
pengumpulan
data
dengan
cara
memberikan pertanyaan kepada mahasiswa yang
dijadikan responden atau patokan pengambilan data

agar dalam penelitian ini dapat mengetahui apakah
pola makan mahasiswa tersebut sudah teratur.

More Related Content

Laporan tahap 1 metpen

  • 1. POLA MAKAN TIDAK TERATUR PADA MAHASISWA GRIYA SETYA NUGROHO (J1F111246) JURUSAN ILMU KOMPUTER, FAKULTAS MIPA, UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Jalan Jendral A. Yani Km. 35,8 Banjarbaru, Kalimantan Selatan griyasn@gmail.com AbstrakSetiap makhluk hidup pasti memerlukan energi untuk bertahan hidup. Energi yang kita peroleh berasal dari makanan yang kita makan setiap hari. Makanan yang sehat sangat diperlukan tubuh untuk memenuhi kebugaran tubuh kita dan menjauhi kita dari penyakit. Tingkah laku mahasiswa sering melupakan pola makan yang teratur dengan kesibukannya sebagai mahasiswa untuk menuntut ilmu dan mengejar impian sebagai mahasiswa. Pola makan yang teratur sangat kita perlukan untuk kesehatan kita bukan hanya mahasiswa yang memerlukan pola makan yang teratur tetapi seluruh orang memerlukan pola makan teratur agar kita dihindarkan dari penyakit yang akan menyerang kita dan kita tidak mengetahui penyakit itu datang dan menyerang tubuh kita. Maka dari itu pola makan teratur sangat perlu dan penting kita terapkan setiap hari dengan memakan makanan empat sehat lima sempurna. Makanan yang dikatakan empat sehat lima sempurna adalah makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin. Kata Kunci Pola makan, mahasiswa, dan tingkah laku. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan adalah kebutuhan pokok makhuk hidup yang dibutuhkan setiap saat untuk kelangsungan hidup dan memberikan energi pada setiap harinya. Jika kita para manusia terutama tidak makan seharian saja kita tidak akan memiliki tenaga untuk beraktifitas dan lemas seharian. Empat sehat lima sempurna adalah makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin. Paling tidak, dalam sehari kita perlu memperhatikan makanan yang mengandung makanan empat sehat lima sempurna itu. Contoh makanannya bisa seperti nasi, sayuran, daging/ikan, buah2an, dan kalau mau bisa ditambahkan dengan susu. Jika kita kurang dari yang dianjur kan para kesehatan maka otomatis mengurangi gizi yang masuk juga pada tubuh kita. Asupan makanan yang baik dan bergizi kita makan teratur 3 kali sehari dan mengikuti pola sehat empat sehat lima sempurna, tetapi pada kenyataannya kebanyakan para mahasiswa terutama yang tidak tinggal dengan orangtua atau merantau dari kota yang cukup jauh dari tempat kuliah kebanyakan makan yang tidak teratur, makan yang kurang dari 3 kali sehari tersebut yang menyebabkan energi yang masuk ke tubuh tidak seimbang atau kekurangan kalori yang menyebabkan kurangnya gizi empat sehat lima sempurna pada kalangan mahasiswa. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah ini adalah Apa penyebab pertama kurangnya asupan makanan yang bergizi pada mahasiswa dan penyebab pola makan tidak teratur pada mahasiswa? C. Manfaat dan Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab pertama kurangnya asupan makanan yang brgizi pada mahasiswa. Manfaat penelitian ini adalah Untuk mengetahui penyebab pertama kurangnya asupan makanan yang bergizi Untuk mengetahui penyebab pola makan tidak teratur pada mahasiswa D. Batasan Penelitian Penelitian ini hanya mengacu pada penyebab kurangnya asupan makanan yang bergizi dan penyebab pola makan mahasiswa tersebut tidak teratur, dengan sampel yang digunakan pada
  • 2. penelitian ini adalah pada mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. II. TINJAUAN PUSTAKA Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dan khususnya sebagai generasi penerus bangsa tidak luput dari aktifitas yang tinggi. Oleh sebab itu, mahasiswa diharapkan memiliki perilaku hidup sehat. Apabila mahasiswa tidak memperhatikan kesehatannya, maka mahasiswa sangat rentan terhadap penyakit. Proses pendidikan akan ikut terganggu dan pencapaian mahasiswa sebagai sumber daya manusia yang berkualitas tidak berjalan lancar. Aktifitas yang padat serta kehidupan sosial pada mahasiswa ini sangat mempengaruhi perilaku hidup sehatnya, khususnya pada pola makannya sehari-hari. Makanan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Supaya tubuh tetap sehat, kuat dan bersemangat, manusia memerlukan berbagai makanan bergizi setiap hari. Almatsier (2006:3) menyatakan bahwa Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan unsur-unsur/ ikatan kimia yang dibutuhkan oleh tubuh, yang berfungsi sebagai sumber energi, membangun sel-sel tubuh, pelindung tubuh serta dapat menjaga kesehatan. Menurut Harper (1986), Pola makan adalah cara yang ditempuh seseorang atau sekelompok orang untuk memilih makanan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial. Sedangkan menurut Khasanah (2012:164), Pola makan adalah kebiasaan makan seseorang setiap harinya. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pola makan adalah cara atau kebiasaan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam kondisi sehat maupun sakit dalam hal mengkonsumsi makanan yang dilakukan secara berulang-ulang pada waktu tertentu dalam jangka waktu yang lama. Resiko akibat penyakit yang timbul karena pola makan yang salah atau tidak sehat belakangan ini cenderung meningkat terutama pada usia empat puluh tahun. Penyakit akibat pola makan yang salah tersebut diantaranya diabetes melitus, hiperkolesterolemia, penyakit kanker, penyakit arteri koroner, sirrhosis, osteoporosis, dan beberapa penyakit kardiovaskuler. Bahkan dilaporkan bahwa kematian dini dari penyakit-penyakit di atas 50% diantaranya karena pola makan yang salah (Anonym, 2009). Sebagian mahasiswa mengalami berbagai penyakit yang diakibatkan oleh pola makan yang salah, diantaranya adalah mengalami gangguan saluran pencernaan, seperti maag (nyeri lambung). Menurut (Rehan, 2009), Maag adalah penyakit yang menyerang lambung dikarenakan kelebihan kadar asam lambung hingga menyebabkan sakit, mulas dan perih pada perut serta perasaan terbakar pada ulu hati. Maag dapat disebabkan oleh pola makan yang salah seperti makan tidak teratur serta tidak memeperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Almatsier (2005:112) menyatakan bahwa: Jenis makanan yang dianjurkan bagi penderita maag adalah sumber karbohidrat yang mudah dicerna (nasi lunak, roti, biskuit, krekers), sumber protein yang diolah dengan cara direbus dan dipanggang dan ditumis, sayuran yang tidak bergas dan tidak banyak serat (bayam, labu siam, wortel), buah-buahan yang tidak bergas (pepaya, pisang, pir), minuman (teh, susu). Sedangkan jenis makanan yang tidak dianjurkan adalah sumber karbohidrat yang sulit dicerna (nasi keras, beras ketan, mie, jagung, singkong, talas, cake, kue tart), sumber protein yang diolah dengan cara digoreng dan digulai, sarden, kornet dan keju, sayuran yang bergas dan banyak serat (daun singkong, kol, kembang kol, sawi). Buah-buahan yang bergas dan tinggi serat (kedondong, jambu biji, durian, nangka dan buah-buahan masam), makanan yang pedas, makanan bergas dan berlemak tinggi (tapai, coklat, gorengan, jeroan) dan minuman bergas. Selain jenis makanan yang dikonsumsi, faktor lain yang menyebabkan terjadinya maag adalah frekuensi makan. Menurut Santoso (1995:112) frekuensi adalah Suatu kejadian yang berkelanjutan, jumlah kejadian yang berulang. Sedangkan menurut (Okviani, 2011) Frekuensi makan adalah jumlah makan dalam sehari-hari baik kualitatif maupun kuantitatif. Jadi, frekuensi makan adalah sejumlah pengulangan yang dilakukan dalam hal mengkonsumsi makanan baik kualitatif maupun kuantitatif yang terjadi secara berkelanjutan.
  • 3. Frekuensi makan yang dapat memicu munculnya kejadian maag adalah frekuensi makan kurang dari frekuensi yang dianjurkan yaitu makan tiga kali sehari. Menurut (Warmbrand, 2000), Pola makan yang baik adalah dengan memulai sarapan pagi sebelum beraktifitas, makan siang sebelum ada rangsangan lapar dan makan malam sebelum tidur. Dalam pola makan sehari-hari sering terlihat kebiasaan jadwal makan yang sering tidak teratur, seperti terlambat makan atau menunda waktu makan bahkan tidak sarapan pagi sehingga membuat perut mengalami kekosongan dalam jangka waktu yang lama. Jadwal makan yang tidak teratur tentunya akan dapat menyerang lambung, maka dari sinilah penyakit maag akan muncul. III.Metode Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasinya adalah mahasiswa MIPA Jurusan Ilmu Komputer 2011 .Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer dalam penelitian ini adalah data pola makan mahasiswa (jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan dan frekuensi makan). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dengan alat bantu kuesioner. Jenis desain penelitian ini menggunakan jenis desain riset sebab akibat karena penelitian ini untuk menemukan sebab dan akibat yang diakibatkan pola makan yang tidak teratur pada mahasiswa sehingga kita bisa tau apakah pola makan kita sudah benar dan teratur terutama pada mahasiswa kos atau perantauan yang kebanyakan pola makannya tidak teratur. Teknik penelitian ini menggunakan teknik Random Sampling (probability sampling) atau pengambilan sampilng secara acak yang dikarenakan cara pengambilan sampel penelitian tersebut memakai beberapa atau semua anggota populasi untuk menentukan sampel dan juga mempertimbangkan faktor-faktor tertentu untuk mengetahui pola makan pada mahasiswa tersebut sudah teratur atau belum. Metode penelitian menggunakan metode survey atau kuesioner yaitu data yang diambil melalui pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan kepada mahasiswa yang dijadikan responden atau patokan pengambilan data agar dalam penelitian ini dapat mengetahui apakah pola makan mahasiswa tersebut sudah teratur.