際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
1
I. JUDUL :
Titik berat bidang homogen.
II. TUJUAN :
Menentukan titik berat bidang homogen berbentuk huruf F berdasarkan letak titik potong
garis-garis berat.
III. DASAR TEORI :
Setiap benda terdiri atas partikel-partikel yang masing-masing memiliki berat.
Resultan dari seluruh berat partikel disebut gaya berat benda. Titik tangkap gaya berat
inilah yang dinamakan titik berat.
Benda yang berbentuk luasan atau berdimensi dua merupakan benda yang
ketebalanya dapat diabaikan sehingga berat benda sebanding dengan luasnya (A). Dengan
demikian, koordinat titik berat gabungan beberapa benda homogen berbentuk luasan
dapat dituliskan sebagai berikut :
0 =
1 1 + 2 2+. . . +    
1 + 2
=
    
  
0 =
1 1 + 2 2 +. . . +    
1 + 2
=
    
  
Pada bangun segi empat, titik berat berada pada perpotongan diagonal-diagonalnya.
Contoh :
Luas Bidang ABC =   
= 10  6 = 60 cm2
x1=
1
2
. 基 =
1
2
. 10 = 5 
y1=
1
2
. 巨 =
1
2
.6 = 3 
x0 =
5.60
60
= 5 
y0 =
3.60
60
= 3 
Letak Titik Berat Benda Homogen Yang Berbentuk Bidang :
1. Segitiga :
y0 =
1
3
. 
2. Jajar Genjang
y0 =
1
2
. 
3. Setengah Lingkaran
y0 =
4
3
2
IV. ALAT DAN BAHAN :
1. Karton tebal
2. Mistar
3. Benang
4. Beban (Penghapus)
5. Pensil
6. Gunting
7. Jarum
V. LANGKAH KERJA :
1. Gunting Selembar Karton tebal sehingga berbentuk
huruf F dengan ukuran seperti ditunjukan pada
gambar di samping.
2. Buatlah sebuah lubang , lubang 1 kemudian gantung
benang pengukur tegak lurus melalui lubang tersebut.
Berilah tanda garis pada karton sepanjang kedudukan
benang pengukur tegak lurus, yang selanjutnya
disebut garis berat.
3. Buatlah lubang kedua, lubang 2, kemudian gantung
kembali benang pengukur tegak lurus melalu lubang
kedua. berilah tanda garis pada karton sepanjang
kedudukan benang pengukuran tegak lurus.
4. Kedua garis yang telah dibuat pada langkah 2 dan 3 akan berpotongan. Titik
potong inilah yang merupakan titik berat karton tersebut.
5. Untuk menguji lebih lanjut posisi titik berat yang telah di peroleh, buatlah lubang
ke tiga, lubang 3, lakukan lagi langkah 3. Garis berat yang ketiga juga memotong
pada titik yang sama.
VI. DATA PENGAMATAN/PERCOBAAN
1. Data Percobaan
Letak garis berpotongan lubang 1, 2, 3 ketika diberi atau
digantungkan benang pengukur tegak lurus melalui lubang
tersebut :
Lubang
memotong
Sumbu x0 Sumbu y0
1 2 6
2 2 6
3 2 6
Hasil Percobaan
3
2. Data Perhitungan
1 =    = 4  2 = 8 2
x1 = 2 +
1
2
. 4 = 4 cm
y1 = 8 +
1
2
. 4 = 9 
2 =    = 10  2 = 20 2
x2 =
1
2
. 2 = 1 cm
y2 =
1
2
. 10 = 5 cm
3 =    = 2  2 = 4 2
x3 = 2 +
1
2
. 2 = 3 cm
x3 = 4 +
1
2
. 2 = 5 cm
4
VII. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Lubang 1,2,3 digantungkan benang pengukur tegak lurus, memotong sumbu (2,6).
Dari percobaan yang telah dilakukan, telah didapatkan titik beratnya berada pada
perpotongan 3 buah diagonal yang didapat dari percobaan dengan menggunakan
benang yang digantung yang kemudian dibuatkan garis sesuai arah benang yang
diikatkan pada penghapus sebagai beban. Dengan menggunakan kedua garis atau pun
lebih, didapatkan titik potong sebagai titik berat.
Dari data percobaan tersebut dapat diketahui letak titik berat bidang homogen berbentuk
huruf F berada pada (x0=2 , y0=6).
2. Dari data perhitungan di peroleh.
0 =
1 1 + 2 2 + 3 3
1 + 2 + 3
0 =
8.4 + 20.1 + 4.3
8 + 20 + 4
0 =
32 + 20 + 12
32
0 =
64
32
0 = 2 
0 =
1 1 + 2  + 3 3
1 + 2 + 3
0 =
8.9 + 20.5 + 4.5
8 + 20 + 4
0 =
72 + 100 + 20
32
0 =
192
32
0 = 6 
Titik berat berada pada (2,6)
Dari data percobaan dan data perhitungan tersebut diperoleh hasil yang sama,
yaitu titik berat bidang homogen berbentuk huruf F berada pada titik (2,6).
5
Kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dari data percobaan dan data perhitungan :
1. Kesalahan atau ketidak telitian dalam menghitung.
2. Kesalahan atau ketidak telitian dalam membuat bidang huruf F yang tidak
sesuai dengan ukuran.
3. Kesalahan dalam menentukan letak titik berat.
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
1) Setiap benda memiliki titik berat. untuk benda yang bentuknya simetris, dapat kita
ketahui titik beratnya melalui sebuah persamaan.
2) Perpotongan dua buah garis atau lebih yang vertikal dapat menemukan titik berat dari
suatu benda atau titik beratnya terletak pada garis potong kedua bidang tersebut.
3) Pada bangun datar yang berbentuk dari beberapa bangun yang digabung selain dapat
diselesaikan dengan percobaan, juga dapat diselesaikan melalui perhitungan titik
koordinat.
B. Saran
Dalam melakukan percobaan kita harus berhati-hati dan teliti.
IX. PUSTAKA
- Suparmin, Sarwanto. 2014. Fisika Peminatan Matematika dan Ilmu Alam untuk SMA
/ MA XI. Surakarta: PT. MEDIATAMA
- Lembar Kerja Siswa FISIKA kelas XI
- http://Neurhayy.blogspot.com
- http://sonysetiawan65.blogspot.com
X. LAMPIRAN
6
Percobaan Lubang 2Percobaan Lubang 1
Percobaan Lubang 3 Titik Berat
WWW.SONYSETIAWAN65.BLOGSPOT.COM
M. SONISETIAWAN

More Related Content

Laporan titik berat fisika

  • 1. 1 I. JUDUL : Titik berat bidang homogen. II. TUJUAN : Menentukan titik berat bidang homogen berbentuk huruf F berdasarkan letak titik potong garis-garis berat. III. DASAR TEORI : Setiap benda terdiri atas partikel-partikel yang masing-masing memiliki berat. Resultan dari seluruh berat partikel disebut gaya berat benda. Titik tangkap gaya berat inilah yang dinamakan titik berat. Benda yang berbentuk luasan atau berdimensi dua merupakan benda yang ketebalanya dapat diabaikan sehingga berat benda sebanding dengan luasnya (A). Dengan demikian, koordinat titik berat gabungan beberapa benda homogen berbentuk luasan dapat dituliskan sebagai berikut : 0 = 1 1 + 2 2+. . . + 1 + 2 = 0 = 1 1 + 2 2 +. . . + 1 + 2 = Pada bangun segi empat, titik berat berada pada perpotongan diagonal-diagonalnya. Contoh : Luas Bidang ABC = = 10 6 = 60 cm2 x1= 1 2 . 基 = 1 2 . 10 = 5 y1= 1 2 . 巨 = 1 2 .6 = 3 x0 = 5.60 60 = 5 y0 = 3.60 60 = 3 Letak Titik Berat Benda Homogen Yang Berbentuk Bidang : 1. Segitiga : y0 = 1 3 . 2. Jajar Genjang y0 = 1 2 . 3. Setengah Lingkaran y0 = 4 3
  • 2. 2 IV. ALAT DAN BAHAN : 1. Karton tebal 2. Mistar 3. Benang 4. Beban (Penghapus) 5. Pensil 6. Gunting 7. Jarum V. LANGKAH KERJA : 1. Gunting Selembar Karton tebal sehingga berbentuk huruf F dengan ukuran seperti ditunjukan pada gambar di samping. 2. Buatlah sebuah lubang , lubang 1 kemudian gantung benang pengukur tegak lurus melalui lubang tersebut. Berilah tanda garis pada karton sepanjang kedudukan benang pengukur tegak lurus, yang selanjutnya disebut garis berat. 3. Buatlah lubang kedua, lubang 2, kemudian gantung kembali benang pengukur tegak lurus melalu lubang kedua. berilah tanda garis pada karton sepanjang kedudukan benang pengukuran tegak lurus. 4. Kedua garis yang telah dibuat pada langkah 2 dan 3 akan berpotongan. Titik potong inilah yang merupakan titik berat karton tersebut. 5. Untuk menguji lebih lanjut posisi titik berat yang telah di peroleh, buatlah lubang ke tiga, lubang 3, lakukan lagi langkah 3. Garis berat yang ketiga juga memotong pada titik yang sama. VI. DATA PENGAMATAN/PERCOBAAN 1. Data Percobaan Letak garis berpotongan lubang 1, 2, 3 ketika diberi atau digantungkan benang pengukur tegak lurus melalui lubang tersebut : Lubang memotong Sumbu x0 Sumbu y0 1 2 6 2 2 6 3 2 6 Hasil Percobaan
  • 3. 3 2. Data Perhitungan 1 = = 4 2 = 8 2 x1 = 2 + 1 2 . 4 = 4 cm y1 = 8 + 1 2 . 4 = 9 2 = = 10 2 = 20 2 x2 = 1 2 . 2 = 1 cm y2 = 1 2 . 10 = 5 cm 3 = = 2 2 = 4 2 x3 = 2 + 1 2 . 2 = 3 cm x3 = 4 + 1 2 . 2 = 5 cm
  • 4. 4 VII. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1. Lubang 1,2,3 digantungkan benang pengukur tegak lurus, memotong sumbu (2,6). Dari percobaan yang telah dilakukan, telah didapatkan titik beratnya berada pada perpotongan 3 buah diagonal yang didapat dari percobaan dengan menggunakan benang yang digantung yang kemudian dibuatkan garis sesuai arah benang yang diikatkan pada penghapus sebagai beban. Dengan menggunakan kedua garis atau pun lebih, didapatkan titik potong sebagai titik berat. Dari data percobaan tersebut dapat diketahui letak titik berat bidang homogen berbentuk huruf F berada pada (x0=2 , y0=6). 2. Dari data perhitungan di peroleh. 0 = 1 1 + 2 2 + 3 3 1 + 2 + 3 0 = 8.4 + 20.1 + 4.3 8 + 20 + 4 0 = 32 + 20 + 12 32 0 = 64 32 0 = 2 0 = 1 1 + 2 + 3 3 1 + 2 + 3 0 = 8.9 + 20.5 + 4.5 8 + 20 + 4 0 = 72 + 100 + 20 32 0 = 192 32 0 = 6 Titik berat berada pada (2,6) Dari data percobaan dan data perhitungan tersebut diperoleh hasil yang sama, yaitu titik berat bidang homogen berbentuk huruf F berada pada titik (2,6).
  • 5. 5 Kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dari data percobaan dan data perhitungan : 1. Kesalahan atau ketidak telitian dalam menghitung. 2. Kesalahan atau ketidak telitian dalam membuat bidang huruf F yang tidak sesuai dengan ukuran. 3. Kesalahan dalam menentukan letak titik berat. VIII. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa : 1) Setiap benda memiliki titik berat. untuk benda yang bentuknya simetris, dapat kita ketahui titik beratnya melalui sebuah persamaan. 2) Perpotongan dua buah garis atau lebih yang vertikal dapat menemukan titik berat dari suatu benda atau titik beratnya terletak pada garis potong kedua bidang tersebut. 3) Pada bangun datar yang berbentuk dari beberapa bangun yang digabung selain dapat diselesaikan dengan percobaan, juga dapat diselesaikan melalui perhitungan titik koordinat. B. Saran Dalam melakukan percobaan kita harus berhati-hati dan teliti. IX. PUSTAKA - Suparmin, Sarwanto. 2014. Fisika Peminatan Matematika dan Ilmu Alam untuk SMA / MA XI. Surakarta: PT. MEDIATAMA - Lembar Kerja Siswa FISIKA kelas XI - http://Neurhayy.blogspot.com - http://sonysetiawan65.blogspot.com X. LAMPIRAN
  • 6. 6 Percobaan Lubang 2Percobaan Lubang 1 Percobaan Lubang 3 Titik Berat WWW.SONYSETIAWAN65.BLOGSPOT.COM M. SONISETIAWAN