際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
DISUSUN OLEH:
KELAS 4D
NOVRINA
RELLY MEI WATI
RETTA AGLENA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2015
Upaya
Meningkatkan
Keterampilan
Menulis Karangan
Narasi Pada Siswa
Kelas 2-3 SD
Dosen Pengampu:
EKA PANDU CYNTHIA,
S.T., M.Kom.
LAPORAN TUGAS AKHIR
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Allah Swt. berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun media pembelajaran dan TIK pendidikan
bahasa Indonesia ini dengan baik serta tepat pada waktunya. Penelitian ini membahas
mengenai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas
2-3 SD. Dalam hal ini akan membahas bagaimana peran multimedia pembelajaran dalam
upaya meningkatkan kemampuan membaca anak.
Laporan ini telah dibuat dari beberapa referensi untuk membantu menyelesaikan
hambatan selama mengerjakan. Sebab penulis masih dalam tahap pembelajaran. Sebelumnya
penulis mohon maaf bila terdapat kesalahan nantinya. Oleh karena itu, kami mengundang
pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada dosen pembimbing mata kuliah Karya Ilmiah
yaitu ibu Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom.Serta kepada teman-teman yang telah membantu
dengan menyumbangkan pengetahuan dalam pembuatan laporan ini. Harapan penulis semoga
makalah ini dapat membantu dalam proses perkuliahan tentunya dalam mata kuliah media
pembelajaran dan TIK pendidikan bahasa Indonesia.
Pekanbaru, Juni 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................................3
D. Manfaat......................................................................................................................3
BAB II METODE PENELITIAN ...........................................................................................5
A. Setting Penelitian.......................................................................................................5
B. Subjek dan Objek Penelitian .....................................................................................5
C. Data dan Sumber Data Penelitian..............................................................................5
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................5
E. Prosedur Penelitian....................................................................................................6
BAB III HASIL PENELITIAN ................................................................................................9
BAB IV TOKOH-TOKOH PADA PROSES UJI COBA MEDIA PEMBELAJARAN ...... 14
BAB V PENUTUP ...................................................................................................................17
A. Simpulan...................................................................................................................17
B. Saran.........................................................................................................................17
LAMPIRAN FOTO
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak guru Sekolah Dasar ( SD ) mengalami kesulitan untuk membiasakan
anak belajar menulis. Penyebabnya adalah kesalahan dalam hal pengajaran yang
terlalu kaku sehingga menimbulkan kesan bahwa menulis itu sulit. Selain itu guru
SD banyak pula yang belum memahami pentingnya keterampilan menulis. Belum
banyak dari mereka yang bisa menyuguhkan materi pelajaran dengan cara yang
tepat dan menarik. Maka dari itu, wajar jika murid pun akhirnya tidak mampu dan
tidak menyukai pelajaran menulis (mengarang).
Mengapa hal tersebut terjadi sementara jam pelajaran Bahasa Indonesia
sendiri memiliki porsi yang cukup banyak? Selama ini siswa jarang menulis
dengan kata-kata mereka sendiri. Mereka hanya menyalin tulisan dari papan tulis,
dan seakan-akan "diseragamkan" tulisan mereka tersebut. Hal tersebut berakibat
pada dangkalnya penguasaan kosakata untuk mengungkapkan gagasan dengan
kata-kata lain dan kurang dapat berfikir logic karena mereka selalu dituntun dan
jarang diberi kesempatan bertanya.
Selain itu sebagian guru memandang bahwa keberhasilan siswa lebih banyak
dilihat dari nilai yang diraih dalam tes, ulangan umum, dan Ujian Akhir Nasional
(UAN). Nilai-nilai dari tes itulah yang dijadikan barometer keberhasilan
pengajaran. Guru hanya memberikan latihan atau pembahasan terhadap soal-soal
yang bersifat reseptif, seperti membaca, bukan terhadap soal-soal yang bersifat
produktif, seperti berbicara dan menulis. Perlu diingat bahwa soal-soal UAN tidak
memasukkan materi menulis atau mengarang, maka semakin tersingkirlah
keterampilan menulis dari perhatian guru.
Penjelasan di atas seolah-olah memojokkan posisi guru. Posisi ini harus
diubah dengan perubahan-perubahan yang dilakukan oleh guru. Perubahan
tersebut bisa berupa inovasi dalam hal penyampaian dan penggunaan media
pengajaran karena kunci sukses pengajaran bukan terletak pada kecanggihan
kurikulum atau kelengkapan fasilitas sekolah, melainkan tingkat kredibilitas
2
seorang guru di dalam mengatur dan memanfaatkan media yang ada di dalam
kelas.
Penggunaan media sangat penting kehadirannya dalam pelajaran. Minimnya
penggunaan media oleh guru selama ini perlu ubah sedikit demi sedikit. Hal ini
dimaksudkan agar siswa tidak hanya tinggi kualitas teoritisnya tetapi juga tinggi
kualitas praktisnya. Siswa hanya dijejali teori-teori tentang menulis, cara menulis,
ketentuan-ketentuan menulis sementara teori tersebut jarang dipraktekkan.
Pembelajaran yang konvensional ini tentu saja jarang atau bahan tidak
menggunakan media, padahal pemanfaatan media memiliki peran yang penting
terhadap pencapaian kualitas pembelajaran.
Factor-測faktor penyebab rendahnya kemampuan menulis narasi tersebut.
1. Dalam pembelajaran berlangsung, guru hanya menggunakan metode
ceramah, tanpa ada metode tanya jawab dan pemodelan.
2. Guru jarang menggunakan media lain selain papan tulis dalam setiap
pembelajaran.
3. Siswa kurang aktif bertanya apabila ada materi yang kurang dimengerti.
Pemecahan masalah tersebut yaitu dengan memilih media yang tepat dalam
pembelajaran. Penggunaan media gambar berseri, video, kartun,poster dan
permainan yang akan menghibur siswa agar tidak mengelami kejenuhan untuk
pengajaran menulis narasi. Dianggap tepat dan mampu meningkatkan kemampuan
menulis narasi. Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh media ini
tidak besar sehingga media-media yang diberikan pada siswa dapat bervariasi.
Dengan adanya variasi siswa tidak akan jenuh. Alasan lain yang penggunaan
media ini adalah dengan adanya inovasi media siswa akan belajar berpikir logis
mengenai hubungan sebab akibat, kaitan antara satu kegiatan dengan kegiatan
yang lain yang mengikutinya. Soedjito dan Mansyur Hasan (1990: 59) menuliskan
bahwa karangan atau tulisan yang baik adalah yang ditulis sesuai dengan urutan
yang logis. Penggunaan media pembelajaran selain dapat memberi rangsangan
bagi siswa untuk terjadinya proses belajar, media pembelajaran juga memiliki
peranan penting dalam menunjang kualitas proses belajar mengajar. Media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan
3
pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan,
dan terkendali. Selanjutnya untuk meneliti masalah di atas, penulis menggunakan
metode Assure dengan judul  Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis
Karangan Narasi Pada Siswa Kelas 2-3 SD.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya
adalah:
1. Apakah melalui penggunaan multimedia pembelajaran dapat
Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas
2-3 SD?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas 2-3 sd
2. Untuk mengetahui apakah penerapan multimedia dapat meningkatkan
keterampilan menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas 2-3 SD.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoretis
1. Untuk mengetahui secara nyata tentang peningkatan keterampilan menulis.
2. Narasi menggunakan variasi metode pembelajaran.
3. Sebagai acuan pembelajaran yang inovatif.
4. Sebagai fakta pembelajaran menulis yang menerapkan media gambar
berseri.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1. Dengan diterapkan media pembelajaran bervariasi, pembelajaran menulis
siswa SD akan lebih bermakna dan lebih optimal.
4
2. Dengan diterapkan media pembelajaran bervariasi pada pembelajaran
menulis, siswa SD akan dilatih dan dibiasakan berpikir logis mengenai
hubungan sebab-akibat.
b. Bagi Guru
1. Meningkatkan kinerja guru karena dengan media pembelajaran bervariasi
dapat mengefektifkan waktu pembelajaran.
2. media pembelajaran bervariasi sebagai sarana bagi guru untuk memotivasi
siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran menulis.
3. Menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan sehingga
dapat menarik perhatian siswa.
c. Bagi Sekolah
1. Mendorong guru lain untuk aktif melaksanakan pembelajaran yang
inovatif.
2. Sebagai inovasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.
5
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sekitar komplek mayasejahtra, alasan yang
mendasari pemilihan tempat penelitian itu karena materi belajar dapat di terapkan
kepada anak-anak sekolah dasar di sekitar lingkungan tersebut. Sehingga, materi
yang disampaikan dapat di sesuaikan dengan peserta didik yang bersangkutan
agar peneliti memaparkan multimedia pembelajaran di ruangan yang telah di
sediakan.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian tindakan ini adalah anak sekolah dasar kelas 2-3. Namun,
yang dijadikan sampel hanya 4 orang anak. Objek penelitiannya adalah proses
pembelajaran membaca melalui metode Assure pada siswa sekolah dasar di
lingkungan komplek mayasejahtra.
C. Data dan Sumber Data Penelitian
Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang kemampuan anak
sekolah dasar kelas 2-3 di komplek mayasejahtra. Masing-masing data diperoleh
melalui teknik berikut :
1. Informan atau narasumber, yaitu anak sekolah dasar kelas 2-3 di komplek
mayasejahtra.
2. Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktifitas pembelajaran di rumah
pada komplek mayasejahtra nomor: 56.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan bagian yang terpenting
dalam suatu penelitian, bahkan merupakan suatu keharusan bagi seorang peneliti.
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti
6
menggunakan beberapa teknik dalam proses pengumpulan data, yaitu Observasi,
wawancara, kajian dokumen dan tes yang masing-masing secara singkat dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Observasi.
Pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja terhadap anak ketika
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas maupun kemampuan siswa
selama proses belajar mengajar berlangsung.
2. Wawancara.
Wawancara merupakan pengumpulan data dengan jalan atau cara berdialog
langsung dengan para responden secara lisan berdasarkan hasil pengamatan
dikelas selama proses belajar mengajar berlangsung untuk memperoleh informasi
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran khususnya
pada kemampuan membaca.
3. Dokumentasi.
Teknik dokumentasi yaitu teknik yang dilakukan penulis untuk memperoleh
data langsung dari tempat kejadian, misalnya dari buku-buku yang relevan, film
dokumenter, video, ataupun dari data yang relevan dengan penelitian. Penulis
melakukan pengambilan data menggunakan dokumentasi berbentuk video dan
foto. Penulis mengambil data penelitian ini pada anak sekolah dasar kelas 2-3 di
komplek mayasejahtra pada hari Senin, tanggal 28 Mei 2015.
4. Tes.
Pemberian tes dilakukan untuk mengukur sejauh mana hasil belajar anak dan
untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan anak dalam membaca
melalui media permainan.
7
E. Prosedur Penelitian
Metode penelitian ini adalah metode Assure yang merupakan singkatan dari:
(1) Analysis Leaner Characteristics; (2) State Objective; (3) Select, Modify or
Design Materials; (4) Utilize Materials; (5) Require Learner Response; dan (6)
Evaluate. Berikut adalah penjelasan dari keenam butir metode Assure:
1. Analysis Leaner Characteristics
Tahap pertama adalah melakukan analisis terhadapa karakteristik siswa, secara
garis besar karakteristik siswa terbagi dua yaitu karakteristik umum dan
karakteristik khusus. Karakteristik umum berkaitan dengan usia, pengalaman
belajar sebelumnya, latar belakang keluarga, sosial, budaya dan ekonomi.
Karakteristik khusus berkenaan dengan pengetahuan, skill dan sikap tertentu yang
dimiliki siswa. Cara menganalisis karakteristik siswa yaitu menggunakan
pengalaman nyata tentang suatu konsep baru dan menguji karakteristik siswa.
2. State Objective
Langkah selanjutnya menentukan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
diharapkan tercapai. Tujuan pembelajaran tersebut dapat berupa:
a. Standar kompetensi yaitu ukuran kemampuan minimal yang mencakup
kemampuan pengetahuan, sikap, keterampilan yang harus dicapai,
diketahui dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari
suatu materi yang diajarkan.
b. Kompetensi dasar yaitu penjabaran standar kompetensi peserta didik yang
cakupannya lebih sempit dari standar kompetensi.
c. Indikator yaitu indikator pencapaian belajar berupa KD yang lebih spesifik
yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil
pembelajaran.
3. Select, Modify or Design Materials
Selanjutnya adalah kegiatan memilih media, memodifikasi media yang sudah
ada atau merancang sesuai kebutuhan.
8
4. Utilize Materials
Langkah selanjutnya yaitu digunakan dalam pembelajaran. Menggunakan
media dalam pembelajaran perlu diperhatikan langkah-langkah menggunkaannya.
Hal ini akan berbeda pada setiap media yang kita pilih. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan media yaitu siapkan waktu yang cukup untuk
persiapan dan pemasangan media, pastikan media tersebut dapat digunakan.
5. Require Learner Response
Selanjutnya perlu diamati bagaimana respon siswa terhadap penggunaan
media tersebut. Sasaran akhir dalam pembuatan media adalah harus dapaat
dipahami, dimengerti dan memudahkan siswa. Respon siswa dapat berupa respon
positif dan negatif. Respon tersebut dapat diketahui dari ekspresi, pendapat
langsung yaitu berupa persepsi dan tanggapan siswa.
6. Evaluate
Tahap akhir dalam pemilihan media model ASSURE. Evaluasi merupakan
proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan evaluasi tidak
hanya didasarkan atas hasil pengukuran tapi juga pengamatan baik dilakukan
dengan pengukuran meupaun non pengukuran yang akhirnya menghasilkan suatu
keputusan tentang nilai suatu objek yang dinilai.
9
BAB III
HASIL PENELITIAN
Penerapan model Assure dalam rencana pembelajaran:
1. Analysis Learner
Anak sekolah dasar kelas 2-3 di komplek mayasejahtra memiliki karakteristik
umum maupun khusus. Adapun karakteristik umum siswa kelas satu adalah
sebagai berikut :
a. Masa transisi yang membuat siswa masih ingin bermain-main.
b. Masih pada tingkat kognitif (8-9) dalam mencerna maksud pertanyaan
masih belum sempurna. Sehingga tidak ditemukan kesesuaian antara
pertanyaan dan jawaban.
c. Secara umum anak sudah lancar dalam menjelaskan materi atau
membuat narasi walaupun masih ada beberapa yang kurang lancar.
d. Membutuhkan bimbingan dan perhatian yang penuh dari guru.
e. Aktif bergerak.
Karakteristik khusus TK Istiqamah jalan Garuda No:33 kelurahan
Tangkerang Tengah sebagai berikut :
a. Banyak bermain, banyak bergerak, dan aktif berbicara.
b. Sebagian besar anak sekolah dasar kelas 2-3 di komplek mayasejahtra
sudah lancar menulis narasi dan menyukai kuis dengan adanya reward.
c. Siswa kurang mendapat bimbingan dai orang tuanya, dikarenakan sibuk
bekerja di sawah, berdagang, dll.
10
d. Pada pembelajaran sebelumnya siswa telah belajar tentang tumbuhan,
namun siswa masih kesulitan terhadap penanaman konsep dari suatu
bentuk morfologi bagian dari tumbuhan. Contohnya semua daun itu
berbentuk oval, padahal tidak semua daun berbentuk oval.
2. State Standars and Objectives
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas 3 sd
2. Untuk mengetahui apakah penerapan multimedia dapat meningkatkan
keterampilan menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas 3 SD.
3. Select Strategies, Technologies, Medias and Materials
a. Select Strategies
Strategi yang digunakan belajar kooperatif. Cohen (1994) mendefinisikan
strategi belajar kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran yang melibatkan
anak-anak untuk bekerja sama dalam kelompok yang cukup kecil, dan setiap anak
dapat berpartisipasi dalam tugas-tugas bersama yang telah ditentukan dengan
jelas, tetapi tidak terus menerus, dan supervisi diarahkan secara langsung oleh
guru.
Belajar kooperatif juga melibatkan peran berbagi tanggung jawab antara guru
dan anak untuk mencapai tujuan pendidikan, guru mendukung anak untuk belajar
bersama-sama sedangkan anak-anak melakukan tuga berperan sebagai teman
sejawat dan mentor bagi anak lainnya.
Belajar kooperatif ditandai dengan harapan-harapan sebagai berikut :
1. Semua anggota kelompok bertanggung jawab untuk belajar dari dirinya
sendiri dan dari orang lain.
2. Anak-anak memberikan kontribusi terhadap anak lainnya dengan cara
membantu, memberikan dorongan, mengkritik, dan menghargai pekerjaan
orang lain.
11
3. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mencapai hasil-hasil
kelompok. Kegiatan-kegiatan dirancang sehingga setiap orantg berbagi
tanggung jawab untuk mencapai tujuan. Umpan balik diberikan kepada setiap
anggota dan kepada kelompok secara keseluruhan.
4. Anak-anak harus mempunyai kesempatan untuk merefleksikan proses dan
hasil kerja kelompoknya.
Menurut Harmin (1994) jumlah anggota dalam setiap kelompok hendaknya
tidak lebih dari tiga atau empat orang, karena jika lebih dari jumlah itu cenderung
menghasilkan partisipasi yang pasif. Kelompok dapat dibentuk melalui penugasan
guru atau atas dasar pilihan anak-anak sendiri, bergantung pada keinginan anak-
anak dan kedaaan.
Belajar kooperatif memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Meningkatkan perasaan dan harga diri yang positif serta meningkatkan
keterampilan sosial anak.
2. Meningkatkan kemampuan anak dalam mengerjakan tugas kelompok.
3. Meningkatkan toleransi di antara anak.
4. Meningkatkan kemampuan berbicara, mengambil prakarsa, membuat pilihan,
dan mengembangkan kebiasaan belajar sepanjang hayat.
Belajar kooperatif merupakan penggabungan dari strategi belajar analisis
tugas, scaffolding, penemuan terbimbing, penghargaan yang efektif, menjelaskan,
do-it-signal, tantangan dan pertanyaan.
b. Select Technologies
Teknologi yang dipilih pada pembelajaran ini adalah laptop. Walaupun siswa
memiliki keterbatasan dalam menggunakan alat-alat ini, guru berusaha
mengintegrasikan teknologi dan melibatkan siswa secara langsung dalam
penggunaannya. Dalam melakukan pengamatan siswa diminta menyimak materi
narasi dengan media laptop dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari soal yang
sudah disediakan.
12
c. Select Medias
Media yang digunakan pada pembelajaran ini adalah gambar, dimana materi
ajar telah terdapat didalamnya sehingga siswa akan lebih mudah dan menarik
dalam proses membaca.
d. Select Materials
Materi ajar telah dipersiapkan oleh peneliti untuk disajikan kepada siswa.
4. Utilize Technology, Medias and Materials
a. Utilize Technology
Teknologi yang gunakan adalah laptop. Laptop disediakan oleh peneliti.
Sebelum menggunakan alat, guru melakukan persiapan apakah alat yang akan
digunakan tidak ada masalah sehingga dalam pembelajaran alat siap dipakai dan
tidak mengahabiskan banyak waktu.
b. Utilize Media
Dalam menggunakan media gambar sebagai media presentasi, dalam kegiatan
persiapan presentasi, guru membimbing siswa bagaimana cara agar siswa dapat
mengerti.
d. Utilize Materials
Materi dipersiapkan oleh peneliti sebelum melakukan pelatihan kepada siswa
agar tidak terlalu menyita waktu.
5. Require Leaner Partisipation
Dalam pembelajaran ini siswa dilibatkan untuk aktif dalam menggunakan
media pembelajaran, misalnya media gambar, poster, video, kartun dan beberapa
permainan yang ada dimedia elektronik. Pada media gambar, siswa diharapkan
dapat menyimak materi atau menjadi perkenalan terhadap materi. Pada media
13
poster, siswa diharapkan mampu berimajinasi agar dapat membuat gambaran
tentang narasi. Pada media permainan siswa diharapkan mampu mengerjakan
tugas yang telah di berikan oleh peneliti. Pada media pembelajaran berupa video
dan kartun siswa diharapkan mampu menyimak penyampaian materi di video
yang diiringi musik dan gambar yang dapat menarik perhatian anak. Selain
keterlibatan dalam kegiatan praktek, siswa juga terlibat dalam tanya jawab dan
diskusi.
6. Evaluate
Dalam pembelajaran ini, guru mengevaluasi hasil belajar siswa dan
pelaksanaan pemebelajaran hari ini. Untuk hasil belajar, guru menggunakan
pertanyaan yang diberikan pada perserta didik. Penilaian dilakukan secara
individual dan kelompok. Secara individual, skore didapatkan dari tugas individu
yang telah dikerjakan, dan partisipasi serta kontribusi individu dalam kelompok.
Sedangkan penilaian kelompok diberikan melalui penghargaan (reward).
Untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran, guru mencocokan kembali
dengan rencana yang telah dibuat, apakah sesuai dengan alokasi waktu, strategi
yang digunakan sudah tepat atau apakah media yang digunakan telah sesuai.
Dengan evaluasi ini, guru bisa merevisi metode pembelajaran yang telah
dijalankan sebagai referensi untuk pembelajaran yang akan datang.
14
BAB IV
Tokoh-Tokoh Pada Proses Uji Coba Media Pembelajaran
1. Biodata dan foto audience pada saat proses uji coba media. (minimal 5).
Nama Jelas : Rehan
Jenis Kelamin : LK
Jenjang Pendidikan : SD
Nama Jelas : Yoga
Jenis Kelamin : LK
Jenjang Pendidikan : SD
Nama Jelas : Yusuf
Jenis Kelamin : LK
Jenjang Pendidikan : SD
Nama Jelas : Dio
Jenis Kelamin : LK
Jenjang Pendidikan : SD
15
Peran anggota kelompok dalam kegiatan penelitian ini:
a. Novrina
Bertugas sebagai dokumentasi (foto)
b. Relly Mei Wati
Bertugas sebagai pemateri
16
c. Retta Aglena
Bertugas sebagai dokumentasi (video)
17
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pemaparan penelitian tentang penggunaan media pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas 2-3 SD, dapat
disumpulkan bahwa: terdapat peningkatan kualitas pembelajaran baik proses
maupun hasil keterampilan menulis narasi pada siswa kelas 2-3. Peningkatan ini
terjadi setelah peneliti melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan
keterampilan menulis yaitu dengan penggunaan media pembelajaran bervariasi.
Hal tersebut dilihat dari hasil sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran : Adanya peningkatan minat siswa untuk mengarang
narasi dan menulis secara umumnya. Siswa lebih antusias menjawab
pertanyaan peneliti dan aktif meminta penjelasan peneliti apabila belum
jelas selama pembelajaran berlangsung.
2. Hasil pembelajaran : Adanya peningkatan kualitas tulisan dengan
peningkatan penguasaan aspek-aspek menulis seperti kosakata, ejaan, tata
kalimat, dan kelogisan berpikir.
B. Saran
Guru-guru SD hendaknya menerapkan cara mengarang narasi dengan
media gambar berseri untuk meningkatkan keterampilan menulis siswanya.
Pemilihan gambar hendaknya di sesuikan tema pembelajaran dan pilih gambar
yang atraktif agar siswa tidak jenuh dalam belajar menulis.
18
LAMPIRAN FOTO
19
20

More Related Content

Laporan tugas 3

  • 1. DISUSUN OLEH: KELAS 4D NOVRINA RELLY MEI WATI RETTA AGLENA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2015 Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas 2-3 SD Dosen Pengampu: EKA PANDU CYNTHIA, S.T., M.Kom. LAPORAN TUGAS AKHIR
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Allah Swt. berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun media pembelajaran dan TIK pendidikan bahasa Indonesia ini dengan baik serta tepat pada waktunya. Penelitian ini membahas mengenai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas 2-3 SD. Dalam hal ini akan membahas bagaimana peran multimedia pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca anak. Laporan ini telah dibuat dari beberapa referensi untuk membantu menyelesaikan hambatan selama mengerjakan. Sebab penulis masih dalam tahap pembelajaran. Sebelumnya penulis mohon maaf bila terdapat kesalahan nantinya. Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada dosen pembimbing mata kuliah Karya Ilmiah yaitu ibu Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom.Serta kepada teman-teman yang telah membantu dengan menyumbangkan pengetahuan dalam pembuatan laporan ini. Harapan penulis semoga makalah ini dapat membantu dalam proses perkuliahan tentunya dalam mata kuliah media pembelajaran dan TIK pendidikan bahasa Indonesia. Pekanbaru, Juni 2015 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................................ i DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1 A. Latar Belakang...........................................................................................................1 B. Rumusan Masalah .....................................................................................................3 C. Tujuan........................................................................................................................3 D. Manfaat......................................................................................................................3 BAB II METODE PENELITIAN ...........................................................................................5 A. Setting Penelitian.......................................................................................................5 B. Subjek dan Objek Penelitian .....................................................................................5 C. Data dan Sumber Data Penelitian..............................................................................5 D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................5 E. Prosedur Penelitian....................................................................................................6 BAB III HASIL PENELITIAN ................................................................................................9 BAB IV TOKOH-TOKOH PADA PROSES UJI COBA MEDIA PEMBELAJARAN ...... 14 BAB V PENUTUP ...................................................................................................................17 A. Simpulan...................................................................................................................17 B. Saran.........................................................................................................................17 LAMPIRAN FOTO
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak guru Sekolah Dasar ( SD ) mengalami kesulitan untuk membiasakan anak belajar menulis. Penyebabnya adalah kesalahan dalam hal pengajaran yang terlalu kaku sehingga menimbulkan kesan bahwa menulis itu sulit. Selain itu guru SD banyak pula yang belum memahami pentingnya keterampilan menulis. Belum banyak dari mereka yang bisa menyuguhkan materi pelajaran dengan cara yang tepat dan menarik. Maka dari itu, wajar jika murid pun akhirnya tidak mampu dan tidak menyukai pelajaran menulis (mengarang). Mengapa hal tersebut terjadi sementara jam pelajaran Bahasa Indonesia sendiri memiliki porsi yang cukup banyak? Selama ini siswa jarang menulis dengan kata-kata mereka sendiri. Mereka hanya menyalin tulisan dari papan tulis, dan seakan-akan "diseragamkan" tulisan mereka tersebut. Hal tersebut berakibat pada dangkalnya penguasaan kosakata untuk mengungkapkan gagasan dengan kata-kata lain dan kurang dapat berfikir logic karena mereka selalu dituntun dan jarang diberi kesempatan bertanya. Selain itu sebagian guru memandang bahwa keberhasilan siswa lebih banyak dilihat dari nilai yang diraih dalam tes, ulangan umum, dan Ujian Akhir Nasional (UAN). Nilai-nilai dari tes itulah yang dijadikan barometer keberhasilan pengajaran. Guru hanya memberikan latihan atau pembahasan terhadap soal-soal yang bersifat reseptif, seperti membaca, bukan terhadap soal-soal yang bersifat produktif, seperti berbicara dan menulis. Perlu diingat bahwa soal-soal UAN tidak memasukkan materi menulis atau mengarang, maka semakin tersingkirlah keterampilan menulis dari perhatian guru. Penjelasan di atas seolah-olah memojokkan posisi guru. Posisi ini harus diubah dengan perubahan-perubahan yang dilakukan oleh guru. Perubahan tersebut bisa berupa inovasi dalam hal penyampaian dan penggunaan media pengajaran karena kunci sukses pengajaran bukan terletak pada kecanggihan kurikulum atau kelengkapan fasilitas sekolah, melainkan tingkat kredibilitas
  • 5. 2 seorang guru di dalam mengatur dan memanfaatkan media yang ada di dalam kelas. Penggunaan media sangat penting kehadirannya dalam pelajaran. Minimnya penggunaan media oleh guru selama ini perlu ubah sedikit demi sedikit. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak hanya tinggi kualitas teoritisnya tetapi juga tinggi kualitas praktisnya. Siswa hanya dijejali teori-teori tentang menulis, cara menulis, ketentuan-ketentuan menulis sementara teori tersebut jarang dipraktekkan. Pembelajaran yang konvensional ini tentu saja jarang atau bahan tidak menggunakan media, padahal pemanfaatan media memiliki peran yang penting terhadap pencapaian kualitas pembelajaran. Factor-測faktor penyebab rendahnya kemampuan menulis narasi tersebut. 1. Dalam pembelajaran berlangsung, guru hanya menggunakan metode ceramah, tanpa ada metode tanya jawab dan pemodelan. 2. Guru jarang menggunakan media lain selain papan tulis dalam setiap pembelajaran. 3. Siswa kurang aktif bertanya apabila ada materi yang kurang dimengerti. Pemecahan masalah tersebut yaitu dengan memilih media yang tepat dalam pembelajaran. Penggunaan media gambar berseri, video, kartun,poster dan permainan yang akan menghibur siswa agar tidak mengelami kejenuhan untuk pengajaran menulis narasi. Dianggap tepat dan mampu meningkatkan kemampuan menulis narasi. Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh media ini tidak besar sehingga media-media yang diberikan pada siswa dapat bervariasi. Dengan adanya variasi siswa tidak akan jenuh. Alasan lain yang penggunaan media ini adalah dengan adanya inovasi media siswa akan belajar berpikir logis mengenai hubungan sebab akibat, kaitan antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lain yang mengikutinya. Soedjito dan Mansyur Hasan (1990: 59) menuliskan bahwa karangan atau tulisan yang baik adalah yang ditulis sesuai dengan urutan yang logis. Penggunaan media pembelajaran selain dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar, media pembelajaran juga memiliki peranan penting dalam menunjang kualitas proses belajar mengajar. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan
  • 6. 3 pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali. Selanjutnya untuk meneliti masalah di atas, penulis menggunakan metode Assure dengan judul Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas 2-3 SD. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah: 1. Apakah melalui penggunaan multimedia pembelajaran dapat Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas 2-3 SD? C. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas 2-3 sd 2. Untuk mengetahui apakah penerapan multimedia dapat meningkatkan keterampilan menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas 2-3 SD. D. Manfaat 1. Manfaat Teoretis 1. Untuk mengetahui secara nyata tentang peningkatan keterampilan menulis. 2. Narasi menggunakan variasi metode pembelajaran. 3. Sebagai acuan pembelajaran yang inovatif. 4. Sebagai fakta pembelajaran menulis yang menerapkan media gambar berseri. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1. Dengan diterapkan media pembelajaran bervariasi, pembelajaran menulis siswa SD akan lebih bermakna dan lebih optimal.
  • 7. 4 2. Dengan diterapkan media pembelajaran bervariasi pada pembelajaran menulis, siswa SD akan dilatih dan dibiasakan berpikir logis mengenai hubungan sebab-akibat. b. Bagi Guru 1. Meningkatkan kinerja guru karena dengan media pembelajaran bervariasi dapat mengefektifkan waktu pembelajaran. 2. media pembelajaran bervariasi sebagai sarana bagi guru untuk memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran menulis. 3. Menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan sehingga dapat menarik perhatian siswa. c. Bagi Sekolah 1. Mendorong guru lain untuk aktif melaksanakan pembelajaran yang inovatif. 2. Sebagai inovasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.
  • 8. 5 BAB II METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sekitar komplek mayasejahtra, alasan yang mendasari pemilihan tempat penelitian itu karena materi belajar dapat di terapkan kepada anak-anak sekolah dasar di sekitar lingkungan tersebut. Sehingga, materi yang disampaikan dapat di sesuaikan dengan peserta didik yang bersangkutan agar peneliti memaparkan multimedia pembelajaran di ruangan yang telah di sediakan. B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian tindakan ini adalah anak sekolah dasar kelas 2-3. Namun, yang dijadikan sampel hanya 4 orang anak. Objek penelitiannya adalah proses pembelajaran membaca melalui metode Assure pada siswa sekolah dasar di lingkungan komplek mayasejahtra. C. Data dan Sumber Data Penelitian Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang kemampuan anak sekolah dasar kelas 2-3 di komplek mayasejahtra. Masing-masing data diperoleh melalui teknik berikut : 1. Informan atau narasumber, yaitu anak sekolah dasar kelas 2-3 di komplek mayasejahtra. 2. Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktifitas pembelajaran di rumah pada komplek mayasejahtra nomor: 56. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan bagian yang terpenting dalam suatu penelitian, bahkan merupakan suatu keharusan bagi seorang peneliti. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti
  • 9. 6 menggunakan beberapa teknik dalam proses pengumpulan data, yaitu Observasi, wawancara, kajian dokumen dan tes yang masing-masing secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Observasi. Pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja terhadap anak ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas maupun kemampuan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. 2. Wawancara. Wawancara merupakan pengumpulan data dengan jalan atau cara berdialog langsung dengan para responden secara lisan berdasarkan hasil pengamatan dikelas selama proses belajar mengajar berlangsung untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran khususnya pada kemampuan membaca. 3. Dokumentasi. Teknik dokumentasi yaitu teknik yang dilakukan penulis untuk memperoleh data langsung dari tempat kejadian, misalnya dari buku-buku yang relevan, film dokumenter, video, ataupun dari data yang relevan dengan penelitian. Penulis melakukan pengambilan data menggunakan dokumentasi berbentuk video dan foto. Penulis mengambil data penelitian ini pada anak sekolah dasar kelas 2-3 di komplek mayasejahtra pada hari Senin, tanggal 28 Mei 2015. 4. Tes. Pemberian tes dilakukan untuk mengukur sejauh mana hasil belajar anak dan untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan anak dalam membaca melalui media permainan.
  • 10. 7 E. Prosedur Penelitian Metode penelitian ini adalah metode Assure yang merupakan singkatan dari: (1) Analysis Leaner Characteristics; (2) State Objective; (3) Select, Modify or Design Materials; (4) Utilize Materials; (5) Require Learner Response; dan (6) Evaluate. Berikut adalah penjelasan dari keenam butir metode Assure: 1. Analysis Leaner Characteristics Tahap pertama adalah melakukan analisis terhadapa karakteristik siswa, secara garis besar karakteristik siswa terbagi dua yaitu karakteristik umum dan karakteristik khusus. Karakteristik umum berkaitan dengan usia, pengalaman belajar sebelumnya, latar belakang keluarga, sosial, budaya dan ekonomi. Karakteristik khusus berkenaan dengan pengetahuan, skill dan sikap tertentu yang dimiliki siswa. Cara menganalisis karakteristik siswa yaitu menggunakan pengalaman nyata tentang suatu konsep baru dan menguji karakteristik siswa. 2. State Objective Langkah selanjutnya menentukan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan tercapai. Tujuan pembelajaran tersebut dapat berupa: a. Standar kompetensi yaitu ukuran kemampuan minimal yang mencakup kemampuan pengetahuan, sikap, keterampilan yang harus dicapai, diketahui dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi yang diajarkan. b. Kompetensi dasar yaitu penjabaran standar kompetensi peserta didik yang cakupannya lebih sempit dari standar kompetensi. c. Indikator yaitu indikator pencapaian belajar berupa KD yang lebih spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran. 3. Select, Modify or Design Materials Selanjutnya adalah kegiatan memilih media, memodifikasi media yang sudah ada atau merancang sesuai kebutuhan.
  • 11. 8 4. Utilize Materials Langkah selanjutnya yaitu digunakan dalam pembelajaran. Menggunakan media dalam pembelajaran perlu diperhatikan langkah-langkah menggunkaannya. Hal ini akan berbeda pada setiap media yang kita pilih. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media yaitu siapkan waktu yang cukup untuk persiapan dan pemasangan media, pastikan media tersebut dapat digunakan. 5. Require Learner Response Selanjutnya perlu diamati bagaimana respon siswa terhadap penggunaan media tersebut. Sasaran akhir dalam pembuatan media adalah harus dapaat dipahami, dimengerti dan memudahkan siswa. Respon siswa dapat berupa respon positif dan negatif. Respon tersebut dapat diketahui dari ekspresi, pendapat langsung yaitu berupa persepsi dan tanggapan siswa. 6. Evaluate Tahap akhir dalam pemilihan media model ASSURE. Evaluasi merupakan proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan evaluasi tidak hanya didasarkan atas hasil pengukuran tapi juga pengamatan baik dilakukan dengan pengukuran meupaun non pengukuran yang akhirnya menghasilkan suatu keputusan tentang nilai suatu objek yang dinilai.
  • 12. 9 BAB III HASIL PENELITIAN Penerapan model Assure dalam rencana pembelajaran: 1. Analysis Learner Anak sekolah dasar kelas 2-3 di komplek mayasejahtra memiliki karakteristik umum maupun khusus. Adapun karakteristik umum siswa kelas satu adalah sebagai berikut : a. Masa transisi yang membuat siswa masih ingin bermain-main. b. Masih pada tingkat kognitif (8-9) dalam mencerna maksud pertanyaan masih belum sempurna. Sehingga tidak ditemukan kesesuaian antara pertanyaan dan jawaban. c. Secara umum anak sudah lancar dalam menjelaskan materi atau membuat narasi walaupun masih ada beberapa yang kurang lancar. d. Membutuhkan bimbingan dan perhatian yang penuh dari guru. e. Aktif bergerak. Karakteristik khusus TK Istiqamah jalan Garuda No:33 kelurahan Tangkerang Tengah sebagai berikut : a. Banyak bermain, banyak bergerak, dan aktif berbicara. b. Sebagian besar anak sekolah dasar kelas 2-3 di komplek mayasejahtra sudah lancar menulis narasi dan menyukai kuis dengan adanya reward. c. Siswa kurang mendapat bimbingan dai orang tuanya, dikarenakan sibuk bekerja di sawah, berdagang, dll.
  • 13. 10 d. Pada pembelajaran sebelumnya siswa telah belajar tentang tumbuhan, namun siswa masih kesulitan terhadap penanaman konsep dari suatu bentuk morfologi bagian dari tumbuhan. Contohnya semua daun itu berbentuk oval, padahal tidak semua daun berbentuk oval. 2. State Standars and Objectives Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas 3 sd 2. Untuk mengetahui apakah penerapan multimedia dapat meningkatkan keterampilan menulis Karangan Narasi Pada Siswa Kelas 3 SD. 3. Select Strategies, Technologies, Medias and Materials a. Select Strategies Strategi yang digunakan belajar kooperatif. Cohen (1994) mendefinisikan strategi belajar kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran yang melibatkan anak-anak untuk bekerja sama dalam kelompok yang cukup kecil, dan setiap anak dapat berpartisipasi dalam tugas-tugas bersama yang telah ditentukan dengan jelas, tetapi tidak terus menerus, dan supervisi diarahkan secara langsung oleh guru. Belajar kooperatif juga melibatkan peran berbagi tanggung jawab antara guru dan anak untuk mencapai tujuan pendidikan, guru mendukung anak untuk belajar bersama-sama sedangkan anak-anak melakukan tuga berperan sebagai teman sejawat dan mentor bagi anak lainnya. Belajar kooperatif ditandai dengan harapan-harapan sebagai berikut : 1. Semua anggota kelompok bertanggung jawab untuk belajar dari dirinya sendiri dan dari orang lain. 2. Anak-anak memberikan kontribusi terhadap anak lainnya dengan cara membantu, memberikan dorongan, mengkritik, dan menghargai pekerjaan orang lain.
  • 14. 11 3. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mencapai hasil-hasil kelompok. Kegiatan-kegiatan dirancang sehingga setiap orantg berbagi tanggung jawab untuk mencapai tujuan. Umpan balik diberikan kepada setiap anggota dan kepada kelompok secara keseluruhan. 4. Anak-anak harus mempunyai kesempatan untuk merefleksikan proses dan hasil kerja kelompoknya. Menurut Harmin (1994) jumlah anggota dalam setiap kelompok hendaknya tidak lebih dari tiga atau empat orang, karena jika lebih dari jumlah itu cenderung menghasilkan partisipasi yang pasif. Kelompok dapat dibentuk melalui penugasan guru atau atas dasar pilihan anak-anak sendiri, bergantung pada keinginan anak- anak dan kedaaan. Belajar kooperatif memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Meningkatkan perasaan dan harga diri yang positif serta meningkatkan keterampilan sosial anak. 2. Meningkatkan kemampuan anak dalam mengerjakan tugas kelompok. 3. Meningkatkan toleransi di antara anak. 4. Meningkatkan kemampuan berbicara, mengambil prakarsa, membuat pilihan, dan mengembangkan kebiasaan belajar sepanjang hayat. Belajar kooperatif merupakan penggabungan dari strategi belajar analisis tugas, scaffolding, penemuan terbimbing, penghargaan yang efektif, menjelaskan, do-it-signal, tantangan dan pertanyaan. b. Select Technologies Teknologi yang dipilih pada pembelajaran ini adalah laptop. Walaupun siswa memiliki keterbatasan dalam menggunakan alat-alat ini, guru berusaha mengintegrasikan teknologi dan melibatkan siswa secara langsung dalam penggunaannya. Dalam melakukan pengamatan siswa diminta menyimak materi narasi dengan media laptop dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari soal yang sudah disediakan.
  • 15. 12 c. Select Medias Media yang digunakan pada pembelajaran ini adalah gambar, dimana materi ajar telah terdapat didalamnya sehingga siswa akan lebih mudah dan menarik dalam proses membaca. d. Select Materials Materi ajar telah dipersiapkan oleh peneliti untuk disajikan kepada siswa. 4. Utilize Technology, Medias and Materials a. Utilize Technology Teknologi yang gunakan adalah laptop. Laptop disediakan oleh peneliti. Sebelum menggunakan alat, guru melakukan persiapan apakah alat yang akan digunakan tidak ada masalah sehingga dalam pembelajaran alat siap dipakai dan tidak mengahabiskan banyak waktu. b. Utilize Media Dalam menggunakan media gambar sebagai media presentasi, dalam kegiatan persiapan presentasi, guru membimbing siswa bagaimana cara agar siswa dapat mengerti. d. Utilize Materials Materi dipersiapkan oleh peneliti sebelum melakukan pelatihan kepada siswa agar tidak terlalu menyita waktu. 5. Require Leaner Partisipation Dalam pembelajaran ini siswa dilibatkan untuk aktif dalam menggunakan media pembelajaran, misalnya media gambar, poster, video, kartun dan beberapa permainan yang ada dimedia elektronik. Pada media gambar, siswa diharapkan dapat menyimak materi atau menjadi perkenalan terhadap materi. Pada media
  • 16. 13 poster, siswa diharapkan mampu berimajinasi agar dapat membuat gambaran tentang narasi. Pada media permainan siswa diharapkan mampu mengerjakan tugas yang telah di berikan oleh peneliti. Pada media pembelajaran berupa video dan kartun siswa diharapkan mampu menyimak penyampaian materi di video yang diiringi musik dan gambar yang dapat menarik perhatian anak. Selain keterlibatan dalam kegiatan praktek, siswa juga terlibat dalam tanya jawab dan diskusi. 6. Evaluate Dalam pembelajaran ini, guru mengevaluasi hasil belajar siswa dan pelaksanaan pemebelajaran hari ini. Untuk hasil belajar, guru menggunakan pertanyaan yang diberikan pada perserta didik. Penilaian dilakukan secara individual dan kelompok. Secara individual, skore didapatkan dari tugas individu yang telah dikerjakan, dan partisipasi serta kontribusi individu dalam kelompok. Sedangkan penilaian kelompok diberikan melalui penghargaan (reward). Untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran, guru mencocokan kembali dengan rencana yang telah dibuat, apakah sesuai dengan alokasi waktu, strategi yang digunakan sudah tepat atau apakah media yang digunakan telah sesuai. Dengan evaluasi ini, guru bisa merevisi metode pembelajaran yang telah dijalankan sebagai referensi untuk pembelajaran yang akan datang.
  • 17. 14 BAB IV Tokoh-Tokoh Pada Proses Uji Coba Media Pembelajaran 1. Biodata dan foto audience pada saat proses uji coba media. (minimal 5). Nama Jelas : Rehan Jenis Kelamin : LK Jenjang Pendidikan : SD Nama Jelas : Yoga Jenis Kelamin : LK Jenjang Pendidikan : SD Nama Jelas : Yusuf Jenis Kelamin : LK Jenjang Pendidikan : SD Nama Jelas : Dio Jenis Kelamin : LK Jenjang Pendidikan : SD
  • 18. 15 Peran anggota kelompok dalam kegiatan penelitian ini: a. Novrina Bertugas sebagai dokumentasi (foto) b. Relly Mei Wati Bertugas sebagai pemateri
  • 19. 16 c. Retta Aglena Bertugas sebagai dokumentasi (video)
  • 20. 17 BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari pemaparan penelitian tentang penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas 2-3 SD, dapat disumpulkan bahwa: terdapat peningkatan kualitas pembelajaran baik proses maupun hasil keterampilan menulis narasi pada siswa kelas 2-3. Peningkatan ini terjadi setelah peneliti melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis yaitu dengan penggunaan media pembelajaran bervariasi. Hal tersebut dilihat dari hasil sebagai berikut : 1. Proses pembelajaran : Adanya peningkatan minat siswa untuk mengarang narasi dan menulis secara umumnya. Siswa lebih antusias menjawab pertanyaan peneliti dan aktif meminta penjelasan peneliti apabila belum jelas selama pembelajaran berlangsung. 2. Hasil pembelajaran : Adanya peningkatan kualitas tulisan dengan peningkatan penguasaan aspek-aspek menulis seperti kosakata, ejaan, tata kalimat, dan kelogisan berpikir. B. Saran Guru-guru SD hendaknya menerapkan cara mengarang narasi dengan media gambar berseri untuk meningkatkan keterampilan menulis siswanya. Pemilihan gambar hendaknya di sesuikan tema pembelajaran dan pilih gambar yang atraktif agar siswa tidak jenuh dalam belajar menulis.
  • 22. 19
  • 23. 20