Dokumen tersebut membahas tentang pengertian larutan penyangga atau buffer yang merupakan campuran antara asam lemah dan basa konjugasinya atau basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan penyangga mampu mempertahankan pHnya meski ditambahkan sedikit asam atau basa. Ada dua jenis larutan penyangga yakni yang mengandung asam lemah dan garamnya, serta yang mengandung basa lemah dan garamnya.
5. Pengertian Larutan
Penyangga/Buffer/Dapar
Larutan penyangga merupakan campuran
asam lemah dengan basa konjugasinya atau
campuran basa lemah dengan asam
konjugasinya.
Larutan penyangga adalah larutan yang
bersifat mempertahankan pH-nya, jika
ditambahkan sedikit asam atau sedikit basa
atau diencerkan.
6. JENIS LARUTAN PENYANGGA
Larutan penyangga terbagi menjadi dua kelompok,
Yaitu :
(1) Larutan Penyangga yang Mengandung
Asam Lemah dan Garamnya
(2)
Larutan Penyangga yang Mengandung
Basa Lemah dan Garamnya.
7. 1.Larutan Penyangga yang Mengandung
Asam Lemah dan Basa Konjugasinya
Contoh.
Larutan yang mengandung CH3COOH
dan CH3COONa
Larutan yang mengandung H2CO3 dan
Na2CO3
Larutan yang mengandung H2S dan Na2S
Larutan yang mengandung H3PO4 dan
Na3PO4
8. (2) Larutan Penyangga yang
Mengandung Basa Lemah dan Asam
Konjugasinya.
Larutan yang mengandung NH4OH dan
NH4Cl
Larutan yang mengandung NH4OH dan
(NH4)2SO4
9. Menghitung pH Larutan Penyangga
1. Larutan penyangga asam
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam
menentukan konsentrasi ion H+ dalam
suatu larutan dengan rumus berikut:
[H+] = Ka x a/g
atau pH = p Ka - log a/g
dengan:
Ka = tetapan ionisasi asam lemah a =
jumlah mol asam lemah g = jumlah mol
basa konjugasi
10. 2. Larutan penyangga basa
Dapat digunakan tetapan ionisasi dalam
menentukan konsentrasi ion H+ dalam
suatu larutan dengan rumus berikut:
[OH-] = Kb x b/g
11. Pembuatan Larutan
Penyangga
Cara langsung
Asam lemah dicampur
dengan garamnya, misal:
CH3COOH+CH3COONa
Basa lemah dicampur
dengan garamnya, misal:
NH4OH+NH4Cl
Cara tidak langsung
Asam lemah dicampur
dengan basa kuat, misal:
CH3COOH+NaOH
Basa lemah dicampur
dengan asam
kuat, misal: NH4OH+HCl
Syarat: pada akhir reaksi
larutan yang lemah yang
bersisa
13.
Pembahasan:
Larutan mengandung basa lemah (NH4OH) dan
asam konjugasinya (NH4+) yang berasal dari
garam ((NH4Cl), dengan demikian larutan bersifat
buffer (penyangga). Untuk larutan buffer basa:
[OH-] = Kb x b/g
[OH-] = 10-5 x 200 x 0,1/200 x 0,1
= 10-5
pOH = 5
pH = 14-5
pH = 9