1. 1
Pilihlah jawaban yang paling tepat (one best answer) dengan cara menulis A, B, C, D, atau E,
pada lembar jawaban!
1. Berikut ini merupakan faktor biologi yang mempengaruhi mutu ekstrak, kecuali :
a. Identitas jenis (species) c. Periode panen e. Pengeringan
b. Lokasi tumbuhan asal d. Umur tanaman
2. Parameter khusus ekstrak cair sampai ekstrak kental yang masih dapat dituang, memberikan
gambaran kandungan kimia terlarut adalah :
a. Viskositas b. Bobot jenis c. Kadar Air d. Kadar Abu e. Susut pengeringan
3. Parameter ekstrak yang bertujuan memberikan gambaran kandungan mineral internal dan
eksternal yang berasal dari proses awal sampai terbentuknya ekstrak adalah :
a. Viskositas b. Bobot jenis c. Kadar Air d. Kadar Abu e. Susut pengeringan
4. Parameter ekstrak berikut bertujuan memberikan batasan maksimal (rentang) tentang
besarnya senyawa yang hilang pada proses pengeringan, adalah :
a. Kadar Air b. Kadar Abu c. Susut Pengeringan d. A dan B Benar e. A, B, dan C Benar
5. Seorang mahasiswa farmasi ingin melakukan ekstraksi kunyit untuk mendapatkan senyawa
kurkumin dalam rangka pembuatan Karya Tulis Ilmiah. Berdasarkan literatur kurkumin
memiliki kelarutan yang sangat kecil dalam air yaitu 0,0004 mg/l namun stabil pada suhu
panas. Kelarutan kurkumin lebih baik bila dalam pelarut etanol.
Pertanyaan soal :
Cara ekstraksi apa yang sebaiknya dipilih oleh mahasiswa tersebut?
a. Infundasi b. Dekoktasi c. Perkolasi d. Maserasi e. Sokhletasi
6. Hasil penelitian tanaman akar kucing (Acalypha indica) menunjukkan bahwa ekstrak
rebusan akar kucing dapat berkhasiat sebagai obat asam urat. Pada pembuatan ekstrak untuk
dibuat sediaan tablet, dilakukan penguapan miscela pada suhu 60 C hingga menjadi ekstrak
kental dan ditambahkan maltodekstrin dengan perbandingan 4 : 1 hingga menjadi ekstrak
kering.
Pertanyaan soal :
Disebut apakah hasil ekstrak kering akar kucing tersebut?
a. Mixed extract d. Non native extract
b. Mixture of extract e. Adjusted extract
c. Native extract
7. Serbuk simplisia akan di ekstraksi dengan cara infundasi. Sesuai literatur infundasi
dilakukan selama 15 menit. Karena ketidaktelitian selama praktikum kelompok tersebut
terlewat sehingga ekstraksi dilakukan selama 30 menit.
Pertanyaan soal :
Ekstraksi cara apa yang dilakukan oleh kelompok tersebut?
a. Refluks b. Dekok c. Rebusan d. Maserasi e. Infus
8. Seorang mahasiswa ingin melakukan pembuatan ekstrak tanaman obat. Data penelitian
tentang senyawa yang bertanggung jawab terhadap khasiatnya belum ditemukan. Golongan
zat yang berkhasiat pun belum diketahui.
Pertanyaan soal:
Menurut farmakope Erope ektrak tersebut termasuk tipe?
a. Tipe A b. Tipe B c. Tipe C d. Tipe D e. Tipe E
2. 2
9. Seorang mahasiswa membuat ekstrak kering Sambiloto dengan cara infundasi. Simplisia
awal yang digunakan adalah 100 g dan Ekstrak kering yang dihasilkan adalah 20g. Setelah
diuji susut pengeringan simplisia adalah 10%.
Pertanyaan soal :
Berapakan nilai rendemen ekstrak tersebut?
a. 10% b. 20% c. 2% d. 5% e. 50%
10. Pada pembuatan1000 tablet effervesen anak untuk menambah nafsu makan, ditentukan
bahwa dosis ekstrak temulawak adalah 100 mg, meniran 50 mg dan pegagan 100mg.
Rendemen masing-masing ekstrak adalah 10%, 8% dan 12%. Bobot tablet yang akan dibuat
adalah 2 g. Metode yang digunakan adalah granulasi basah.
Pertanyaan soal :
Berapakan serbuk simplisia temulawak yang dibutuhkan?
a. 1 kg b. 0,8 kg c. 1,2 kg d. 2 kg e. 8 kg
11. Seorang mahasiswa akan melakukan penelitian KTI menggunakan simplisia akar kucing.
Menurut literatur dosis yang biasa digunakan oleh masyarakat secara empiris adalah 30 g
herba segar per hari. Setelah diekstraksi ternyata didapatkan rendemen sebesar 15%. Data
susut pengeringan simplisia dari basah ke kering yaitu 10% dan konversi dosis dari manusia
ke tikus adalah. 0,018.
Pertanyaan soal :
Berapakan dosis ekstrak yang digunakan untuk tikus percobaan?
b. 18mg b. 1,8 kg c. 81 mg d. 8,1 mg e. 810 mg
12. Standardized extract dalam Farmakope Eropa merupakan ekstrak tipe :.
a. Tipe A b. Tipe B c. Tipe C d. Tipe D e. Other Extract
13. Faktor kimia internal yang mempengaruhi mutu ekstrak adalah :
a. Metode ekstraksi b. Alat ekstraksi c. Pelarut d. Jenis Senyawa Aktif e. Semua benar
14. Seorang mahasiswa memiliki ekstrak cair sebanyak 2 liter dan akan diupakan hingga
menjadi 50 ml dengan panci penguap. Bila kecepatan penguapan ekstrak tersebut 50ml/jam,
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menguapkan ekstrak tersebut?
a. 5 kg b. 1 kg c. 0,5 kg d. 0,1 kg e. 10 kg
15. Berikut ini merupakan tahapan ekstraksi yaitu :
a. Penyerbukan-penyarian-pemekatan-pengeringan
b. Penyerbukan-pembahasan-pemanasan-pemekatan
c. Penyerbukan-pembasahan-penyarian-pemekatan
d. Pemanasan-penyerbukan-pembasahan-pengeringan
e. Penyerbukan-penyarian-pemekatan-pengeringan
16. Hasil pemisahan zat oleh elusi, dapat berupa lapisan-lapisan/pita-pita zat yang terpisah
dalam kolom, dapat juga berupa larutan yang fraksi-fraksinya ditampung secara terpisah
dinamakan :
a. Fase Mobil b. Fase stasioner c. Kromatogram d.Nilai Rf e. Kromatografi
17. Cara pemisahan berdasarkan perbedaan pengikatan zat-zat dalam campuran oleh suatu
sistem dua fase yaitu fase stasioner dan fase mobil dinamakan :
a. Kromatogram b. Kromatografi c. Destilasi d.Isolasi e. Fraksinasi
18. Biasanya merupakan campuran dua komponen atau lebih. Disebut juga pelarut, cairan
pengembang atau cairan penghantar, dinamakan :
a. Eluen b. Elusi c. Fase stasioner d. Fase mobil e. Kromatogram
3. 3
19. Perbandingan jarak rambat suatu senyawa tertentu terhadap jarak rambat fase gerak di ukur
dari titik penotolan dinamakan:
a. Nilai Rf b.Nilai Rr c.Elusi d.Eluen e. Adsorben
20. Kromatografi kertas merupakan jenis kromatografi dengan mekanisme pemisahan zat
secara:
a. Adsorpsi b. Pertukaran Ion c.Eksklusi d.Partisi e. Afinitas
II. PILIHLAH
A. Jika (1), (2), dan (3) yang betul
B. Jika (1) dan (3) betul
C. Jika (2) dan (4) betul
D. Jika (4) saja yang betul
E. Jika semuanya betul
21. Pengukuran secara kuantitatif menggunakan kromatografi lapis tipis dapat dilakukan
dengan cara :
1. TLC Scanner
2. Densitometri
3. Fluoresensi
4. Bercak dikerok dan dilarutkan dalam pelarut kemudian di ukur dengan
spektrofotometri
22. Sebagai pedoman pada pemilihan komponen dari sistem kromatografi yang akan
digunakan, perlu diperhatikan hal berikut :
1. Polaritas zat yang akan dipisahkan
2. Aktivitas fase stasioner (adsorben kuat/lemah)
3. Polaritas Fase mobil
4. Hasil kromatogram
23. Zat uji yang diidentifikasi dan baku pembanding dikatakan sama jika :
1. Terdapat kesesuaian dalam warna dan nilai Rf kromatogram
2. Harga Rf mendekati 1
3. Harga Rr mendekati 1
4. Bercak noda tampak jelas pada cahaya biasa
24. Kromatografi lapis tipis dan kromatografi kertas berbeda dalam hal :
1. Cara deteksi noda
2. Penyiapan sampel
3. Cara penjenuhan bejana
4. Mekanisme pemisahan zat
25. Suatu zat dalam jamu diduga sama dengan baku atau standar jika :
1. Memiliki kesesuaian nilai Rf
2. Nilai Rr sama dengan satu
3. Warna dan bentuk noda KLT sama
4. Klaim khasiat jamu sama dengan baku standar
26. Tujuan penguapan ekstrak antara lain yaitu :
1. Untuk meningkatkan jumlah solut
2. Untuk meningkatkan khasiat ekstrak
3. Untuk mencapai bentuk sediaan tertentu
4. Untuk mendapatkan kembali pelarut
4. 4
27. Kelemahan pengeringan ekstrak kental dengan drum dryer yaitu :
1. Ketebalan lapisan perlu diatur
2. Suhu di dalam tong harus dikontrol
3. Kecepatan berputar drum harus tepat
4. Hasil serbuk berupa serpihan
28. Berikut ini merupakan contoh pengering larutan atau suspensi yaitu :
1. Drum dryer
2. Tangas air
3. Spray Dryer
4. Freeze Dryer
29. Cara ekstraksi dekoktasi biasanya digunakan untuk simplisia yang :
1. Simplisia yang keras
2. Simplisia yang mengandung minyak atsiri yang mudah menguap
3. Untuk simplisia yangmengandung zat yang tahan pemanasan
4. Untuk simplisia yang banyak mengandung pati
30. Kecepatan ekstraksi dipengaruhi oleh hal berikut yaitu
1. Derajat Perbedaan konsentrasi
2. Tebal lapisan batas
3. Koofisien difusi
4. Proses Filtrasi
SELAMAT MENGERJAKAN!