1. Produktivitas ternak salah satunya ditentukan oleh faktor
pakan, sehingga diperlukan pengawasan dalam cara
pembuatan pakan guna menjamin pakan yang dibuat dan
diedarkan dapat memenuhi standar mutu yang
dipersyaratkan.
Pengawasan dilakukan secara menyeluruh sebagai suatu
sistem manajemen mutu, meliputi ; pengadaan bahan
baku pakan, penyiapan bahan baku pakan, penyimpanan
bahan baku pakan, penggilingan, pencampuran,
pembuatan pellet, pengepakan, pelabelan, penyimpanan
pakan dan pendistribusian pakan.
✓ Bahan baku harus memenuhi standar mutu /
persyaratan kualitas yang ditetapkan
✓ Dilakukan tes fisik dan laboratorium dari sampel
bahan baku
✓ Bahan baku bentuk biji-bijian disimpan dalam silo
atau karung, bahan baku bentuk cair disimpan di
tempat khusus, feed supplement dan feed additive
disimpan di ruang ber-AC serta menerapkan prinsip
first in first out.
✓ Bahan baku yang belum halus harus digiling
terlebih dahulu sampai halus
✓ Pencampuran dilakukan berdasarkan instruksi
tertulis , proses pencampuran harus diamati hingga
selesai dan diambil sampel untuk dianalisa.
✓ Untuk pakan pellet, setelah proses pembuatan
pellet selesai harus dimasukkan ruang pendingin
sampai temperaturnya sama dengan suhu kamar
✓ Pakan sebelum dikemas harus dilakukan tes fisik
dan laboratorium, wadah kemasan terbuat dari
karung plastik dengan ukuran 50 Kg.
✓ Pelabelan pakan harus memenuhi ketentuan dalam
Keputusan Menteri Pertanian tentang sertifikasi,
pendaftaran dan labelisasi pakan.
✓ Penyimpanan pakan tidak boleh dicampur dengan
barang lainnya dan menerapkan prinsip first in first
out dalam pengeluarannya.