Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat empat masalah utama yang diidentifikasi yaitu (1) karakteristik peserta didik dalam materi gerak dan gaya belum diketahui, (2) peserta didik kurang fokus dan konsentrasi rendah, (3) komunikasi antara peserta didik dan guru masih minim, (4) guru belum mengoptimalkan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan materi. Penyebab-penyebab masalah tersebut antara lain
Berdasarkan dokumen tersebut, beberapa masalah utama dalam pembelajaran diidentifikasi, yaitu (1) rendahnya motivasi dan keterampilan literasi dan numerasi siswa, (2) kesulitan memfasilitasi kebutuhan belajar siswa yang berbeda, dan (3) kurangnya pemanfaatan model pembelajaran inovatif dan teknologi untuk meningkatkan hasil belajar.
Berdasarkan analisis lima dokumen tersebut, teridentifikasi beberapa akar penyebab rendahnya minat belajar siswa dan prestasi belajar yang kurang memuaskan. Tiga akar penyebab utama yang teridentifikasi adalah model pembelajaran dan media pembelajaran yang kurang menarik, kurangnya dukungan orang tua, serta keterbatasan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif.
Dokumen tersebut berisi analisis penyebab masalah yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran. Beberapa penyebab masalah yang diidentifikasi antara lain kurangnya variasi dan stimulus dalam pembelajaran, kurang optimalnya komunikasi antara guru dan siswa beserta orang tua, serta belum maksimalnya pemanfaatan teknologi dan sarana pembelajaran.
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docxalfathesafiloza
Ìý
Laporan ini menganalisis hasil penilaian pembelajaran tentang materi gangguan dan kelainan pada sistem gerak yang dilakukan melalui penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa. Penilaian menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran secara umum namun masih ditemui tantangan seperti waktu dan pemahaman siswa yang beragam. Solusi yang ditempuh adalah kerja sama dengan guru lain, pengulangan materi, dan pen
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah 2.docxssuser5d03bc
Ìý
1. Beberapa masalah yang diidentifikasi meliputi rendahnya motivasi belajar, capaian hasil belajar, minat baca, kemampuan numerasi, dan konsentrasi siswa.
2. Faktor-faktor penyebab antara lain kurangnya dukungan lingkungan, metode pembelajaran yang kurang menarik, serta kurangnya kegiatan belajar mandiri.
3. Upaya perbaikan yang dapat dilakukan adalah penerapan metode pembel
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdfAlfaDigitalBooks
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang eksplorasi penyebab masalah pembelajaran peserta didik SMK khususnya terkait motivasi belajar dan minat belajar siswa kelas X yang rendah. Penyebab utamanya adalah pembelajaran yang masih monoton dan guru belum merancang pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
Berdasarkan kajian literatur, hasil penelitian, dan wawancara, alternatif solusi yang efektif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA adalah penerapan model pembelajaran partisipatif seperti Problem Based Learning dan Discovery Learning yang didukung oleh media audio visual dan metode diskusi.
Ada beberapa masalah utama yang diidentifikasi dalam dokumen tersebut, yaitu (1) semangat dan kemampuan belajar siswa kelas 4 yang masih rendah khususnya dalam literasi dan numerasi, (2) kesulitan belajar siswa termasuk yang berkebutuhan khusus belum terakomodasi dengan baik, (3) hubungan antara guru dan orang tua siswa yang kurang erat, (4) pemahaman dan pemanfaatan model pembelajaran inov
Berdasarkan kajian literatur, hasil penelitian, dan wawancara, alternatif solusi yang efektif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik adalah penerapan model pembelajaran partisipatif seperti Problem Based Learning, Discovery Learning, dan Jigsaw dengan penggunaan metode diskusi dan media pembelajaran interaktif seperti audio visual dan barang bekas.
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (2).pdfNuryaniMakmur
Ìý
Dokumen tersebut merangkum hasil eksplorasi penyebab masalah pada pendidikan di sekolah tertentu. Beberapa masalah yang diidentifikasi antara lain rendahnya pemahaman siswa, kreativitas siswa, prestasi belajar siswa, serta kurang optimalnya pemanfaatan model pembelajaran oleh guru. Hasil analisis menunjukkan penyebab-penyebab tersebut meliputi kurangnya pendekatan personal guru, minimnya motivasi dan dukungan
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docxAliyahya_john
Ìý
Dokumen mengidentifikasi 6 masalah utama dalam pembelajaran di sekolah, yaitu (1) kesulitan siswa dalam belajar mandiri dan bertanggung jawab, (2) belum adanya penanganan khusus untuk siswa berkebutuhan khusus, (3) kurangnya komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua, (4) kurangnya penerapan model pembelajaran inovatif, (5) kurangnya kegiatan literasi dan pemah
Berdasarkan dokumen tersebut, ada 3 alternatif solusi yang diusulkan untuk meningkatkan minat dan kemampuan literasi peserta didik yaitu pembuatan modul pembelajaran berbasis TIK, menerapkan pembelajaran bermakna, dan menerapkan metode demonstrasi. Alternatif solusi lainnya adalah menerapkan model pembelajaran kontekstual dan menggunakan sumber belajar yang beragam seperti video.
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docxalfathesafiloza
Ìý
Laporan ini menganalisis hasil penilaian pembelajaran tentang materi gangguan dan kelainan pada sistem gerak yang dilakukan melalui penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa. Penilaian menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran secara umum namun masih ditemui tantangan seperti waktu dan pemahaman siswa yang beragam. Solusi yang ditempuh adalah kerja sama dengan guru lain, pengulangan materi, dan pen
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah 2.docxssuser5d03bc
Ìý
1. Beberapa masalah yang diidentifikasi meliputi rendahnya motivasi belajar, capaian hasil belajar, minat baca, kemampuan numerasi, dan konsentrasi siswa.
2. Faktor-faktor penyebab antara lain kurangnya dukungan lingkungan, metode pembelajaran yang kurang menarik, serta kurangnya kegiatan belajar mandiri.
3. Upaya perbaikan yang dapat dilakukan adalah penerapan metode pembel
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdfAlfaDigitalBooks
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang eksplorasi penyebab masalah pembelajaran peserta didik SMK khususnya terkait motivasi belajar dan minat belajar siswa kelas X yang rendah. Penyebab utamanya adalah pembelajaran yang masih monoton dan guru belum merancang pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
Berdasarkan kajian literatur, hasil penelitian, dan wawancara, alternatif solusi yang efektif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA adalah penerapan model pembelajaran partisipatif seperti Problem Based Learning dan Discovery Learning yang didukung oleh media audio visual dan metode diskusi.
Ada beberapa masalah utama yang diidentifikasi dalam dokumen tersebut, yaitu (1) semangat dan kemampuan belajar siswa kelas 4 yang masih rendah khususnya dalam literasi dan numerasi, (2) kesulitan belajar siswa termasuk yang berkebutuhan khusus belum terakomodasi dengan baik, (3) hubungan antara guru dan orang tua siswa yang kurang erat, (4) pemahaman dan pemanfaatan model pembelajaran inov
Berdasarkan kajian literatur, hasil penelitian, dan wawancara, alternatif solusi yang efektif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik adalah penerapan model pembelajaran partisipatif seperti Problem Based Learning, Discovery Learning, dan Jigsaw dengan penggunaan metode diskusi dan media pembelajaran interaktif seperti audio visual dan barang bekas.
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (2).pdfNuryaniMakmur
Ìý
Dokumen tersebut merangkum hasil eksplorasi penyebab masalah pada pendidikan di sekolah tertentu. Beberapa masalah yang diidentifikasi antara lain rendahnya pemahaman siswa, kreativitas siswa, prestasi belajar siswa, serta kurang optimalnya pemanfaatan model pembelajaran oleh guru. Hasil analisis menunjukkan penyebab-penyebab tersebut meliputi kurangnya pendekatan personal guru, minimnya motivasi dan dukungan
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docxAliyahya_john
Ìý
Dokumen mengidentifikasi 6 masalah utama dalam pembelajaran di sekolah, yaitu (1) kesulitan siswa dalam belajar mandiri dan bertanggung jawab, (2) belum adanya penanganan khusus untuk siswa berkebutuhan khusus, (3) kurangnya komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua, (4) kurangnya penerapan model pembelajaran inovatif, (5) kurangnya kegiatan literasi dan pemah
Berdasarkan dokumen tersebut, ada 3 alternatif solusi yang diusulkan untuk meningkatkan minat dan kemampuan literasi peserta didik yaitu pembuatan modul pembelajaran berbasis TIK, menerapkan pembelajaran bermakna, dan menerapkan metode demonstrasi. Alternatif solusi lainnya adalah menerapkan model pembelajaran kontekstual dan menggunakan sumber belajar yang beragam seperti video.
Berdasarkan dokumen tersebut, teridentifikasi tiga masalah utama yaitu (1) kurangnya minat baca siswa disebabkan kurangnya kebiasaan membaca baik di sekolah maupun rumah, pengaruh gawai, serta koleksi buku yang tidak sesuai kebutuhan siswa, (2) kemampuan berbicara siswa yang kurang disebabkan kurangnya motivasi dan kepercayaan diri siswa, serta kurangnya variasi metode menga
Berdasarkan dokumen tersebut, teridentifikasi tiga masalah utama yaitu (1) kurangnya minat baca siswa disebabkan kurangnya kebiasaan membaca baik di sekolah maupun rumah, pengaruh gawai, serta koleksi buku yang tidak sesuai kebutuhan siswa, (2) kemampuan berbicara siswa yang kurang disebabkan kurangnya motivasi dan kepercayaan diri siswa, serta kurangnya variasi metode menga
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
Ìý
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
Ìý
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
1. SAMSUL,S.Pd
MAHASISWA PPG UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI
2022
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab masalah Analisis akar penyebab masalah
1 Adapun hasil eksplorasi penyebab
masalah ada pada guru / pendidik itu
sendiri antara lain:
1) rendahnya kompetensi guru
2) rendahnya motivasi berusaha
untuk mengembangkan mutu diri
guru
3) persebaran guru yang tidak
merata
4) rendahnya kesadaran dan
semangat untuk berbagi
pengetahuan dan pengalaman
5) kurangnya pengetahuan guru
tentang media IT.
6) tidak adanya kewajiban dari
pihak sekolah agar guru
mengajar menggunakan IT
Cara mengajar guru yang tidak
inovatif dan kontekstual
Analisis akar penyebab masalahnya adalah:
1. ada pada cara guru mengajar yang
ikut berkontribusi yang menyebabkan
masalah dalam pembelajaran.
2. guru yang inovatif,kontekstual akan
mampu meningkatkan minat siswa
dalam penguasaan materi yang di
berikan
3. guru di tuntut untuk mempunyai
skil/kecakapan untuk menguasai model
dan metode pembelajaran yang
menyenangkan serta menguasai IT
guna mendukung proses pembelajaran
bagi siswa /peserta didik
2 Kesulitan yang di alami siswa dalam
memahami materi :
a.kesulitan membaca
b.kesultan menulis
c.kesulitan berhitung
d.kesulitan keterampilan nonverbal
Ketidak sesuai penerapan metode
dan media pembelajaran yang di
lakukan guru
Analisis akar penyebab masalahnya adalah:
1. guru/pengajar di wajibkan menerapkan
model dan metode pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik materi dan
karakteristik siswa
2. keterlibatan orang tua dan guru
mempunyai peran penting untuk
pengawasan terhadap prestasi
siswa/anaknya melalui jalinan
komonikasi
2. SAMSUL,S.Pd
MAHASISWA PPG UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI
2022
3 kendala belum adanya hubungan yang
harmonis antara guru dan orangtua :
1) Orangtua menilai guru saat ini
kurang kreatif
2) kurang peduli
3) tidak mengajar dengan hati
4) tidak memberi teladan
5) Galak atau tidak komunikatif.
6) guru menilai orangtua siswa saat
ini protektif terhadap anak
7) sibuk bekerja
8) mendikte sekolah
9) menuntut lebih dan cuek.
kurangnya perhatian dan
pengawasan orang tua terhadap
anak.
Analisis akar penyebab masalahnya adalah:
Peran keluarga memiliki peranan yang
penting, agar proses dalam setiap jenjang,
jalur, dan jenis pendidikan serta
berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan bertanggung jawab
4 HOTS sendiri merupakan bagian dari
tiga ranah yaitu:
1) Kognitif (keterampilan mental
seputar pengetahuan)
2) Afektif (sisi emosi seputar
sikap dan perasaan)
3) Psikomotorik (kemampuan fisik
seperti keterampilan).
guru sulit mengelompokan
kemampuan peserta didik yang
berbeda-beda,dalam kegiatan
pembelajaran
Guru mampu merancang perencanaan dan
pembelajaran berbasis HOTS,terampil dalam
memilih,memanfaatkan dan mengembangkan
metode, model, media, sumber belajar yang
mendukung tujuan pembelajaran berbasis
HOTS