2. Apa itu LTE?
3GPP (3rd Generation Partnership Project) Long Term Evolution atau
yang biasa disingkat LTE adalah sebuah standar komunikasi
akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada
jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA.
Jaringan antarmuka LTE tidak cocok dengan
jaringan 2G dan 3G, sehingga harus dioperasikan melalui
spektrum nirkabel yang terpisah
4. TEKNOLOGI LTE -1
Teknologi LTE secara teoritis menawarkan kecepatan downlink hingga 300 Mbps dan
Uplink 75 Mbps.
• LTE menggunakan Orthogonal Frequency Division Mutiplexing (OFDM) yang
mentransmisikan data melalui banyak operator spektrum radio yang masing-masing
nya sebesar 180 kHz. OFDM melakukan transmisi dengan cara membagi aliran data
menjadi banyak aliran-aliran yang lebih lambat yang ditransmisikan secra serentak.
Dengan menggunakan OFDM memperekecil kemungkinan terjadinya efek multi path.
5. • Meningkatakan kecepatan transmisi secara keseluruhan, channel transmisi yang
digunakan LTE diperbesar dengan cara meningkatan kuantitas jumlah operator
spectrum radio tanpa mengganti parameter channel spectrum radio itu sendiri. LTE
harus bisa beradaptasi sesuai jumlah bandwith yang tersedia.
TEKNOLOGI LTE -2
• LTE mengadopsi pendekatan all-IP. Menggunakan arsitektur jaringan all-IP ini
menyederhanakan rancangan dan implementasi dari antar muka LTE, jaringan
radio dan jaringan inti, hingga memungkinkan industri wireless untuk beroprasi
layaknya fixed-line network.
6. PRINSIP KERJA LTE -1
Jaringan LTE atau disebut Evolved Packet System (EPS)
murni berbasis IP. Baik layanan real-time maupun
datacom dapat dibawa oleh protokol IP. IP address (IPv4
atau IPv6) dialokasikan pada satu mobile handset dan
akan dilepas ketika handset dimatikan.
LTE multiple access berbasis OFDMA (Orthogonal Frequency Division Multiple
Access) yang dapat mencapai kecepatan data yang sangat tinggi. Hal ini
dikarenakan orde modulasi yang tinggi (64 QAM), bandwidth yang besar
(sampai 20 MHz), dan transmisi MIMO yang digunakan pada arah downlink
(sampai 4×4). Secara teori, kecepatan data sampai 170 Mbps pada arah uplink
dan dengan MIMO dapat mencapai 300 Mbps pada arah downlink.
7. Bagian Core Ntework dari LTE yang disebut Evolved
Packet Core (EPC) telah dipersiapkan untuk teknologi lain
yang tidak dikembangkan oleh 3GPP seperti WIMAX dan
WIFI. Ada yang bersifat trusted dan non trusted, tergantung
perjanjian business antara operator.
Jaringan LTE sederhananya terdiri dari Base Station
yang disebut Evolved NodeB (eNB). Berbeda
dengan sistem 3G, pada EPS tidak terdapat
controller / RNC, jadi antar eNB secara langsung
terkoneksi melalui interface X2, sedangkan koneksi
ke arah core melalui interface S1.
PRINSIP KERJA LTE -2
8. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempercepat
proses setup time dan mengurangi waktu yang
diperlukan untuk handover. Setup time sangat
penting bagi layanan realtime data seperti online
gaming, begitu juga handover pada proses telepon.
PRINSIP KERJA LTE -3
Untuk memperoleh efisiensi spektrum radio yang
tinggi, pada arah downlink digunakan OFDMA dan
untuk uplink menggunakan SC-FDMA yang disebut
juga DFT (Discrete Fourier Transform) spread
OFDMA.
9. PRINSIP KERJA LTE -4
OFDM adalah suatu teknik modulasi dengan membagi satu bandwidth
frekuensi pembawa (carrier) wideband menjadi beberapa subcarrier
narrowband. Pada OFDMA, subcarrier ini dapat dishare kepada banyak
user. Solusi ini tentunya akan menghemat spektrum frekuensi lebih
efisien namun diperlukan processor yang lebih cepat dalm proses
signallingnya. OFDMA juga memerlukan power amplifier yang dingan
tingkat linearity tinggi, sehingga menambah konsumsi battery. Akibatnya,
handset LTE ini menjadi sangat mahal.
10. Arsitektur Jaringan LTE
Evolved Packet Core pada LTE adalah arsitektur jaringan yang telah
disederhanakan, dirancang untuk seamless integrasi dengan komunikasi
berbasis jaringan IP. Tujuan utamanya adalah untuk menangani rangkaian
dan panggilan multimedia melalui konvergensi pada inti IMS. EPC
memberikan sebuah jaringan all-IP yang memungkinkan untuk konektivitas
dan peralihan ke lain akses teknologi, termasuk semua teknologi 3GPP dan
3GPP2 serta WiFi dan fixed line broadband seperti DSL dan GPON.
Jaringan E-UTRAN adalah jaringan yang jauh lebih sederhana daripada
jaringan sebelumnya pada jaringan 3GPP. Semua masalah pemrosesan
paket IP dikelola pada core EPC, memungkinkan waktu respons yang lebih
cepat untuk penjadwalan dan re-transmisi dan juga meningkatkan latency
dan throughput. RNC (Radio Network Controller) telah sepenuhnya
dihapus dan sebagian besar dari fungsionalitas RNC pindah ke eNodeB yang
terhubung langsung ke evolved packet core.
12. KELEBIHAN TEKNOLOGI LTE
•Peningkatan dukungan mobilitas tinggi
•Teknologi LTE menawarkan kecepatan downlink
hingga 300 Mbps dan Uplink 75 Mbps
•LTE menggunakan Orthogonal Frequency Division
Mutiplexing (OFDM) yang mentransmisikan data melului
banyak operator spektrum radio yang masing-masing
sebesar 180 kHz
•Mendukung gelombang frekuensi yang saat ini
digunakan oleh sistem IMT dan ITU-R
•Untuk di perkotaan, frekuensi band yang lebih
tinggi dan digunakan untuk mendukung kecepatan
tinggi mobile broadband
•Mendukung MBSFN (Multicast Broadcast
Single Frequency Network)
13. KEKURANGAN TEKNOLOGI LTE
•Sebagai akibatnya jika terjadi pembaharuan
jaringan maka pengguna perlu membeli mobile
device baru agar dapat menikmati jaringan yang
mendukung teknologi LTE
•Biaya untuk infrastruktur jaringan baru
realtif mahal
•Jaringan harus diperbaharui maka
peralatan baru harus diinstal
•LTE menggunakan MIMO (Multiple Input Multiple
Output), tentunya memerlukan antena tambahan
pada pancaran pangakalan jaringan untuk transmisi
data
14. LTE DI INDONESIA
Teknologi LTE yang telah diuji coba oleh beberapa operator di Indonesia bukanlah
merupakan teknologi 4G yang sebenarnya. Teknologi yang telah diuji coba di Indonesia
merupakan LTE release – 8 yang baru memenuhi spesifikasi 3GPP tapi belum memenuhi
spesifikasi IMT-advanced.
3 operator yang sudah tercatat melakukan uji coba teknologi LTE adalah Telkomsel,
Indosat dan XL Axiata. Walaupun begitu LTE bisa diturunkan kepasaran kurang lebih
sekitar dua tahun lagi. Mengingat pemerintah yang sedang berkonsentrasi kepada
teknologi WiMAX yang baru-baru ini diadopsi Indonesia.
Pada tanggal 14 November 2013, perusahaan telekomunikasi Internux
meluncurkan layanan 4G LTE pertama di Indonesia yaitu Bolt Super 4G LTE.
Bolt menawarkan kecepatan akses data hingga 72 Mbps, lebih cepat dari
teknologi EVDO Rev. B yang dimiliki oleh Smartfren yang menawarkan
kecepatan akses data hingga 14,7 Mbps.
15. LTE WiMax
Pengembang 3GPP WiMax Forum
Bit Rates 100Mbps 75Mbps
Radio Tech OFDMA/MIMO/SC-
FDMA
MIMO/SOFDMA
KOMPETISI WIMAX DENGAN LTE
16. Seperti halnya WiMAX, LTE sering
dipromosikan sebagai jaringan 4G, meskipun lebih
tepat disebut sebagai jaringan 3.9G.
KOMPETISI WIMAX DENGAN LTE
WiMAX berasal dari teknologi broadband WiFi,
sedangkan LTE berasal dari teknologi bergerak 2G/3G.
WiMAX lahir sekitar dua tahun mendahului LTE. Versi
terbaru WiMAX dan LTE diyakini mampu memberikan
kecepatan 1 Gbps untuk pemakaian tetap dan 100
Mbps untuk pemakaian bergerak.