際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
RAHMAWATI SURMANTIKA
RAQUEL DIASNOVIKA
REGINA FEBRY
RIZKY YOGA A
SANGAPTA DAMARJATI P
SANZA DANNA S
SHINTA ATRIAFINESA
SHINTA BELLA M C
SIGID NUR ITTO A R
TESALONIKA K
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
KELOMPOK 3
BATUAN DAN
PEMANFAATANNYA
PENGERTIAN BATUAN
Dalam geologi, batuan adalah benda padat yang
tebuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid.
Lapisan luar padat bumi, litosfer, terbuat dari
batuan.
Dalam batuan umumnya adalah tiga jenis, yaitu batuan
beku, sedimen, dan metamorf.
Penelitian ilmiah batuan disebut petrologi, dan
petrologi merupakan komponen penting dari geologi.
PROSES PEMBENTUKAN BATUAN
MACAM BATUAN DAN
PEMANFAATANNYA
Batuan Metamorf
Batuan metamorf atau yang disebut juga dengan
nama batuan malihan adalah sekelompok
batuan yang merupakan hasil dari ubahan atau
transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah
ada sebelumnya (protolith) oleh suatu proses
yang dinamakan metamorfosis atau perubahan
bentuk.
A. Klasifikasi Batuan Metamorf
 Batuan Metamorf Kontak / Metamorf Termal
Batuan Metamorf Kontak adalah Batuan yang
mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya
suhu yang sangat tinggi (sebagai akibat dari aktivitas
magma).
Contohnya, batalit, stock, lakolit, sill, dan dike. Luas
zona metamorfosis di sekitar batolit dapat mencapai
puluhan kilometer persegi, di sekitar stock sampai
ribuan meter persegi, namun di sekitar sill dan dike
zona metamorfosis tersebut tidak begitu luas.
Pada zona metamorfosis banyak dijumpai mineral-mineral
bahan galian yang letaknya relatif teratur menurut jauhnya
dari batuan intrusi.
Mineral-mineral bahan galian yang terbentuk melalui proses
metamorfosis antara lain besi, timah, tembaga, dan zink
(seng) dihasilkan dari batuan limestone, dan calcareous shale.
Emas (kiri) dan Tembaga (kan)
Sumber : http://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-metamorf-
jenis-batuan-metamort-dan-contohnya/
 Batuan Metamorf Dinamo / Metamorf
Kinetik
Batuan Metamorf Dinamo adalah
Batuan yang mengalami metamorfose
sebagai akibat dari adanya tekanan yang
tinggi (berasal dari tenaga endogen)
dalam waktu yang lama. Batuan ini
banyak dijumpai di daerah patahan atau
lipatan.
Adanya tekanan dari arah yang
berlawanan menyebabkan butiran-butiran
mineral menjadi pipih dan ada yang
mengkristal kembali. Contohnya, batu
lumpur (mudstone) menjadi batu tulis
(slate).
slate
Sumber :
http://ridwanaz.com/umum/alam/pengert
ian-batuan-metamorf-jenis-batuan-
metamort-dan-contohnya/
 Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis
Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis
adalah Batuan yang mengalami metamorfose
sebagai akibat dari adanya pengaruh gas-gas
yang ada pada magma.
B. Tipe-Tipe Metamorfosa
Bucher dan Frey (1994) mengemukakan bahwa
berdasarkan tatanan geologinya, metamorfosa
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Metamorfosa regional / dinamothermal.
Metamorfosa regional atau dinamothermal
merupakan metamorfosa yang terjadi pada daerah
yang sangat luas. Metamorfosa ini dibedakan
menjadi tiga yaitu : metamorfosa orogenik, burial,
dan dasar samudera (ocean-floor).
2. Metamorfosa Lokal. Merupakan
metamorfosa yang terjadi pada daerah yang sempit
berkisar antara beberapa meter sampai kilometer
saja. Metamorfosa ini dapat dibedakan menjadi :
 Metamorfosa Kontak
 Pirometamorfosa/Metamorfosa
optalic/Kaustik/Thermal.
 Metamorfosa
Kataklastik/Dislokasi/Kinemati/Dinamik
 Metamorfosa Hidrotermal/Metasotisme
 Metamorfosa Impact
 Metamorfosa Retrogade/Diaropteris
 Berdasarkan tingkat malihannya, batuan
metamorf dibagi menjadi dua yaitu (1)
metamorfisme tingkat rendah (low-grade
metamorphism) dan (2) metamorfisme tingkat
tinggi (high-grade metamorphism).
C. Pengenalan Batuan Metamorf
 Struktur Batuan Metamorf
Secara umum struktur yang dijumpai di dalam
batuan metamorf dibagi menjadi dua kelompok
besar yaitu
struktur foliasi :
struktur non folias :
a. Struktur Skistose
b. Struktur Gneisik
c. Struktur Slatycleavage
d. Struktur Phylitic
a. Struktur Hornfelsik
b. Struktur Kataklastik
c. Struktur Milonitik
d. Struktur Pilonitik
e. Struktur Flaser
f. Struktur Augen
g. Struktur Granulose
h. Struktur Liniasi:
 Komposisi Batuan Metamorf
Pertumbuhan dari mineral-mineral baru atau
rekristalisasi dari mineral yang ada
sebelumnya sebagai akibat perubahan
tekanan dan atau temperatur menghasilkan
pembentukan kristal lain yang baik, sedang
atau perkembangan sisi muka yang jelek.
D. Manfaat Batuan Metamorf
Batuan yang agak keras atau tahan seperti
batu sabak, merupakan bahan bangunan yang
baik, maka batuan ini dipakai untuk bangunan.
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan
bumi pada kondisi temperatur dan tekanan yang rendah.
Batuan ini berasal dari batuan yang lebih dahulu terbentuk,
yang mengalami pelapukan, erosi, dan kemudian lapukannya
diangkut oleh air, udara, atau es, yang selanjutnya diendapkan
dan berakumulasi di dalam cekungan pengendapan,
membentuk sedimen.
Material-material sedimen itu kemudian terkompaksi,
mengeras, mengalami litifikasi, dan terbentuklah batuan
sedimen.
Batuan Sedimen
 Tanah (Pedosfer)
Tanah merupakan salah satu faktor yang
terpenting bagi kehidupan manusia,
sebagaimana kita lihat segala kebutuhan hidup
manusia dari produk yang bahan-bahannya
hampir seluruhnya tersedia di dalam tanah.
Ilmu yang mempelajari tanah disebut pedologi.
Tanah (soil) adalah lapisan tipis kulit bumi yang
terletak di permukaan bumi paling atas yang
terbentuk dari hasil pelapukan dan
pengahancuran batuan induk dan
tumbuhan/hewan (bahan organik) yang telah
membusuk yang merupakan media bagi
tumbuhnya tanaman.
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses
pembentukan tanah ada lima faktor, yaitu:
a. Bahan induk
b. Iklim
c. Organisme
d. Relief
e. Waktu
Lapisan tanah secara umum sebagi berikut:
- Horizon O
Merupakan lapisan permukaan, terdapat banyak akar tanaman dan
hewan tanah.
- Lapisan atas (horizon A)
Lapisan ini berada paling atas. Pada umumnya mengandung bahan
organik karena merupakan tanah muda yang baru terbentuk.
- Lapisan tanah bawah (horizon B)
Lapisan ini juga mengandung bahan organik tetapi jumlahnya lebih
sedikit dibandingkan lapisan tanah atas.
- Regolit (batuan induk terlapuk) / horizon C
Pada lapisan ini tanah sudah terbentuk tetapi masih menunjukkan
struktur batuan induk.
Klasifikasi batuan sedimen
berdasarkan genesannya
 Batuan sedimen klastik
 Batuan sedimen biokimia
 Batuan sedimen kimia
Sifat-sifat batuan sedimen
1. Warna
Warna dari batuan sedimen sebagian besar ditentukan
oleh besi yang terkandung di dalamnya, yang
merupakan unsur dengan dua oksida utama: besi (II)
oksida dan besi (III) oksida.
Sepotong Banded Iron Fomation
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Banded_Iron_Formation_Barberton.jpg
2. Tekstur
Tekstur adalah sifat-sfiat skala kecil dari batuan,
namun tekstur juga cukup banyak ditentukan
oleh sifat-sifat batuan skala besar, seperti
kepadatan, porositas atau permeabilitas.
Butiran dengan Sortasi Baik (Kiri) dan
Butiran dengan Sortasi Buruk (Kanan)
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sorting_in_sediment.svg
3. Mineralogi
Kebanyakan batuan sedimen mengandung baik
kuarsa (terutama batuan silisiklastik) maupun
kalsit ( terutama batuan karbonat).
4. Fosil
Di antara tiga jenis utama dari batuan, fosil
paling sering ditemukan di batuan sedimen.
Tidak seperti kebanyakan batuan beku dan
batuan metamorf, batuan sedimen terbentuk
pada suhu dan tekanan yang tidak merusak sisa-
sisa fosil.
Berdasarkan tanaga/medium pengendapannya,
batuan sedimen dapat dibedakan menjadi
sebagai berikut :
 Batuan sedimen glasial : batuan sedimen yang
berasal dari pengendapan es/gletser. Contoh :
moraine.
 Batuan sedimen aquatic : batuan sedimen yang
berasal dari pengendapan air. Contoh : breksi,
konglomerat, batu pasir.
 Batuan sedimen marine : batuan sedimen yang
berasal dari pengendapan air laut.
Berdasarkan tempat pengendapannya, batuan sedimen
dibedakan menjadi sebagai berikut :
 Batuan sedimen teristis : batuan sedimen yang
diendapkan di darat.
 Batuan sedimen limnis atau lakustre : batuan sedimen
yang diendapkan di danau. Contoh : tuff danau
 Batuan sedimen marine atau continental : batuan
sedimen yang diendapkan di laut. Contoh tanah loss,
tanah merah, dan tanah gurun pasir.
 Batuan sedimen fluvial : batuan sedimen yang
diendapkan di sungai.
 Batuan sedimen glacial : batuan sedimen yang
diendapakan di tempat yang terdapat es atau salju.
Berdasarkan cara pengendapannya, batuan
sedimen di bedakan menjadi sebagai berikut :
 Batuan sedimen klastis. Contoh : breksi,
batuan pasir.
 Batuan sedimen kimia atau khemis
 Batuan sedimen organis : batuan sedimen
yang terbentuk karena kumpulan jasad renik
yang kemudian menjadi batuan.
Manfaat Batuan Sedimen
 Dalam Teknik Sipil Batuan Sediment
mempunyai peran antara lain sebagai bahan
Pewarna Dinding serta bahan baku
pembuatan semen yaitu Batu Kapur.
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa
Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan yang
terbentuk dari magma yang mendingin dan
mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi,
baik di bawah permukaan sebagai batuan
intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan
sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).
Batuan Beku
Singkapan Batuan Beku Vulkanik Sukabumi, Indonesia
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Batuan_beku_vulkanik.jpg
Dalam hal keterbentukannya, batuan beku
dibagi menjadi tiga : Intrusif (Plutonik) , Ekstrusif
(Vulkanik) dan Hipabissal.
 Intrusif
Batuan beku intrusif adalah batuan beku yang
membeku dan membatu dibawah permukaan
atau di dalam kerak bumi, dikelilingi oleh batuan
asal (biasa disebut country rock).
 Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif, juga dikenal sebagai batuan
vulkanik, terbentuk di permukaan kerak sebagai
akibat dari pencairan sebagian batuan dalam
mantel dan kerak.
 Hipabissal
Batuan beku Hypabyssal terbentuk pada kedalaman
di antara batuan plutonik dan vulkanik.
Tekstur
 Tekstur didefinisikan sebagai keadaan atau
hubungan yang erat antar mineral-mineral
sebagai bagian dari batuan dan antara
mineral-mineral dengan massa gelas yang
membentuk massa dasar dari batuan.
Tekstur pada batuan beku umumnya ditentukan
oleh tiga hal yang penting, yaitu:
 Kristalinitas (derajat kristalisasi dari suatu
batuan beku )
 Granularitas (besar butir (ukuran))
 Bentuk Kristal (sifat dari suatu kristal dalam
batuan)
Tekstur pada batuan beku umumnya ditentukan
oleh tiga hal yang penting, yaitu:
 Kristalinitas
Kristalinitas adalah derajat kristalisasi dari suatu
batuan beku pada waktu terbentuknya batuan
tersebut.
 Granularitas
Granularitas didefinisikan sebagai besar butir
(ukuran) pada batuan beku.
 Bentuk Kristal
Bentuk kristal adalah sifat dari suatu kristal dalam
batuan, jadi bukan sifat batuan secara
keseluruhan.
Manfaat Batuan Beku
 Dalam Teknik Sipil Batuan Beku ini mempunyai
banyak peran seperti andesit dan basalt yang
sering dijadikan atau dimanfaatkan sebagai
bahan pondasi Bangunan.
 Selain itu pula batuan beku juga digunakan
sebagai bahan pembuat semen yaitu Batuan
beku asam (acid), dimana kandungan SiO2 >
65%, contohnya Granit, Ryolit.
Kesimpulan
Batuan Metamorf
adalah sekelompok batuan yang merupakan hasil dari ubahan atau
transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya
(protolith) oleh suatu proses yang dinamakan metamorfosis atau
perubahan bentuk.
Bucher dan Frey (1994) mengemukakan bahwa berdasarkan tatanan
geologinya, metamorfosa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
 Metamorfosa regional / dinamothermal
 Metamorfosa ini dibedakan menjadi tiga yaitu :
 Metamorfosa Orogenik
 Metamorfosa Burial
 Metamorfosa Dasar dan Samudera.
 Metamorfosa Lokal
 Metamorfosa lokal dibagi menjadi enam yaitu :
 Metamorfosa Kontak
 Pirometamorfosa/Metamorfosa optalic/Kaustik/Thermal
 Metamorfosa Kataklastik/ Dislokasi/ Kinemati/ Dinamik
 Metamorfosa Hidrotermal/Metasotisme
 Metamorfosa Impact
 Metamorfosa Retrogade/Diaropteris.
Manfaat : batuan jenis ini sangat bermanfaat dalam memberi
kekerasan serta kekakuan pada struktur bangunan , Batuan yang agak
keras atau tahan seperti batu sabak, merupakan bahan bangunan
yang baik, maka batuan ini dipakai untuk bangunan.
Batuan Sedimen
adalah batuan yang terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi.
Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen.
 Klasifikasi batuan sedimen :
Berdasarkan proses pengendapannya :
 batuan sedimen klastik
 batuan sedimen kimiawi
 batuan sedimen organik.
Berdasarkan tenaga alam yang mengangkut :
 batuan sedimen aerik
 batuan sedimen aquatik
 batuan sedimen marin
 batuan sedimen glastik.
Berdasarkan tempat endapannya :
 batuan sedimen limnik
 batuan sedimen fluvial
 batuan sedimen marine
 batuan sedimen teistrik.
Manfaat :
Dalam Teknik Sipil Batuan Sediment mempunyai
peran antara lain sebagai bahan Pewarna
Dinding serta bahan baku pembuatan semen
yaitu Batu Kapur.
Batuan Beku
adalah batuan yang terbentuk dari magma yang
mengalami pembekuan. Dalam hal
keterbentukannya, batuan beku dibagi
menjadi tiga :
 Intrusif (Plutonik)
 Ekstrusif (Vulkanik)
 Hipabissal
Manfaat :
Dalam Teknik Sipil Batuan Beku ini mempunyai
banyak peran seperti andesit dan basalt yang
sering dijadikan atau dimanfaatkan sebagai
bahan pondasi Bangunan.
TERIMA KASIH

More Related Content

Macam Batuan dan Pemanfaatannya

  • 1. RAHMAWATI SURMANTIKA RAQUEL DIASNOVIKA REGINA FEBRY RIZKY YOGA A SANGAPTA DAMARJATI P SANZA DANNA S SHINTA ATRIAFINESA SHINTA BELLA M C SIGID NUR ITTO A R TESALONIKA K 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 KELOMPOK 3 BATUAN DAN PEMANFAATANNYA
  • 2. PENGERTIAN BATUAN Dalam geologi, batuan adalah benda padat yang tebuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid. Lapisan luar padat bumi, litosfer, terbuat dari batuan. Dalam batuan umumnya adalah tiga jenis, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Penelitian ilmiah batuan disebut petrologi, dan petrologi merupakan komponen penting dari geologi.
  • 5. Batuan Metamorf Batuan metamorf atau yang disebut juga dengan nama batuan malihan adalah sekelompok batuan yang merupakan hasil dari ubahan atau transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya (protolith) oleh suatu proses yang dinamakan metamorfosis atau perubahan bentuk.
  • 6. A. Klasifikasi Batuan Metamorf Batuan Metamorf Kontak / Metamorf Termal Batuan Metamorf Kontak adalah Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya suhu yang sangat tinggi (sebagai akibat dari aktivitas magma). Contohnya, batalit, stock, lakolit, sill, dan dike. Luas zona metamorfosis di sekitar batolit dapat mencapai puluhan kilometer persegi, di sekitar stock sampai ribuan meter persegi, namun di sekitar sill dan dike zona metamorfosis tersebut tidak begitu luas.
  • 7. Pada zona metamorfosis banyak dijumpai mineral-mineral bahan galian yang letaknya relatif teratur menurut jauhnya dari batuan intrusi. Mineral-mineral bahan galian yang terbentuk melalui proses metamorfosis antara lain besi, timah, tembaga, dan zink (seng) dihasilkan dari batuan limestone, dan calcareous shale. Emas (kiri) dan Tembaga (kan) Sumber : http://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-metamorf- jenis-batuan-metamort-dan-contohnya/
  • 8. Batuan Metamorf Dinamo / Metamorf Kinetik Batuan Metamorf Dinamo adalah Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya tekanan yang tinggi (berasal dari tenaga endogen) dalam waktu yang lama. Batuan ini banyak dijumpai di daerah patahan atau lipatan. Adanya tekanan dari arah yang berlawanan menyebabkan butiran-butiran mineral menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali. Contohnya, batu lumpur (mudstone) menjadi batu tulis (slate). slate Sumber : http://ridwanaz.com/umum/alam/pengert ian-batuan-metamorf-jenis-batuan- metamort-dan-contohnya/
  • 9. Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis adalah Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya pengaruh gas-gas yang ada pada magma.
  • 10. B. Tipe-Tipe Metamorfosa Bucher dan Frey (1994) mengemukakan bahwa berdasarkan tatanan geologinya, metamorfosa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Metamorfosa regional / dinamothermal. Metamorfosa regional atau dinamothermal merupakan metamorfosa yang terjadi pada daerah yang sangat luas. Metamorfosa ini dibedakan menjadi tiga yaitu : metamorfosa orogenik, burial, dan dasar samudera (ocean-floor).
  • 11. 2. Metamorfosa Lokal. Merupakan metamorfosa yang terjadi pada daerah yang sempit berkisar antara beberapa meter sampai kilometer saja. Metamorfosa ini dapat dibedakan menjadi : Metamorfosa Kontak Pirometamorfosa/Metamorfosa optalic/Kaustik/Thermal. Metamorfosa Kataklastik/Dislokasi/Kinemati/Dinamik Metamorfosa Hidrotermal/Metasotisme Metamorfosa Impact Metamorfosa Retrogade/Diaropteris
  • 12. Berdasarkan tingkat malihannya, batuan metamorf dibagi menjadi dua yaitu (1) metamorfisme tingkat rendah (low-grade metamorphism) dan (2) metamorfisme tingkat tinggi (high-grade metamorphism).
  • 13. C. Pengenalan Batuan Metamorf Struktur Batuan Metamorf Secara umum struktur yang dijumpai di dalam batuan metamorf dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu struktur foliasi : struktur non folias : a. Struktur Skistose b. Struktur Gneisik c. Struktur Slatycleavage d. Struktur Phylitic a. Struktur Hornfelsik b. Struktur Kataklastik c. Struktur Milonitik d. Struktur Pilonitik e. Struktur Flaser f. Struktur Augen g. Struktur Granulose h. Struktur Liniasi:
  • 14. Komposisi Batuan Metamorf Pertumbuhan dari mineral-mineral baru atau rekristalisasi dari mineral yang ada sebelumnya sebagai akibat perubahan tekanan dan atau temperatur menghasilkan pembentukan kristal lain yang baik, sedang atau perkembangan sisi muka yang jelek.
  • 15. D. Manfaat Batuan Metamorf Batuan yang agak keras atau tahan seperti batu sabak, merupakan bahan bangunan yang baik, maka batuan ini dipakai untuk bangunan.
  • 16. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi temperatur dan tekanan yang rendah. Batuan ini berasal dari batuan yang lebih dahulu terbentuk, yang mengalami pelapukan, erosi, dan kemudian lapukannya diangkut oleh air, udara, atau es, yang selanjutnya diendapkan dan berakumulasi di dalam cekungan pengendapan, membentuk sedimen. Material-material sedimen itu kemudian terkompaksi, mengeras, mengalami litifikasi, dan terbentuklah batuan sedimen. Batuan Sedimen
  • 17. Tanah (Pedosfer) Tanah merupakan salah satu faktor yang terpenting bagi kehidupan manusia, sebagaimana kita lihat segala kebutuhan hidup manusia dari produk yang bahan-bahannya hampir seluruhnya tersedia di dalam tanah.
  • 18. Ilmu yang mempelajari tanah disebut pedologi. Tanah (soil) adalah lapisan tipis kulit bumi yang terletak di permukaan bumi paling atas yang terbentuk dari hasil pelapukan dan pengahancuran batuan induk dan tumbuhan/hewan (bahan organik) yang telah membusuk yang merupakan media bagi tumbuhnya tanaman.
  • 19. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pembentukan tanah ada lima faktor, yaitu: a. Bahan induk b. Iklim c. Organisme d. Relief e. Waktu
  • 20. Lapisan tanah secara umum sebagi berikut: - Horizon O Merupakan lapisan permukaan, terdapat banyak akar tanaman dan hewan tanah. - Lapisan atas (horizon A) Lapisan ini berada paling atas. Pada umumnya mengandung bahan organik karena merupakan tanah muda yang baru terbentuk. - Lapisan tanah bawah (horizon B) Lapisan ini juga mengandung bahan organik tetapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan lapisan tanah atas. - Regolit (batuan induk terlapuk) / horizon C Pada lapisan ini tanah sudah terbentuk tetapi masih menunjukkan struktur batuan induk.
  • 21. Klasifikasi batuan sedimen berdasarkan genesannya Batuan sedimen klastik Batuan sedimen biokimia Batuan sedimen kimia
  • 22. Sifat-sifat batuan sedimen 1. Warna Warna dari batuan sedimen sebagian besar ditentukan oleh besi yang terkandung di dalamnya, yang merupakan unsur dengan dua oksida utama: besi (II) oksida dan besi (III) oksida. Sepotong Banded Iron Fomation Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Banded_Iron_Formation_Barberton.jpg
  • 23. 2. Tekstur Tekstur adalah sifat-sfiat skala kecil dari batuan, namun tekstur juga cukup banyak ditentukan oleh sifat-sifat batuan skala besar, seperti kepadatan, porositas atau permeabilitas. Butiran dengan Sortasi Baik (Kiri) dan Butiran dengan Sortasi Buruk (Kanan) Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sorting_in_sediment.svg
  • 24. 3. Mineralogi Kebanyakan batuan sedimen mengandung baik kuarsa (terutama batuan silisiklastik) maupun kalsit ( terutama batuan karbonat). 4. Fosil Di antara tiga jenis utama dari batuan, fosil paling sering ditemukan di batuan sedimen. Tidak seperti kebanyakan batuan beku dan batuan metamorf, batuan sedimen terbentuk pada suhu dan tekanan yang tidak merusak sisa- sisa fosil.
  • 25. Berdasarkan tanaga/medium pengendapannya, batuan sedimen dapat dibedakan menjadi sebagai berikut : Batuan sedimen glasial : batuan sedimen yang berasal dari pengendapan es/gletser. Contoh : moraine. Batuan sedimen aquatic : batuan sedimen yang berasal dari pengendapan air. Contoh : breksi, konglomerat, batu pasir. Batuan sedimen marine : batuan sedimen yang berasal dari pengendapan air laut.
  • 26. Berdasarkan tempat pengendapannya, batuan sedimen dibedakan menjadi sebagai berikut : Batuan sedimen teristis : batuan sedimen yang diendapkan di darat. Batuan sedimen limnis atau lakustre : batuan sedimen yang diendapkan di danau. Contoh : tuff danau Batuan sedimen marine atau continental : batuan sedimen yang diendapkan di laut. Contoh tanah loss, tanah merah, dan tanah gurun pasir. Batuan sedimen fluvial : batuan sedimen yang diendapkan di sungai. Batuan sedimen glacial : batuan sedimen yang diendapakan di tempat yang terdapat es atau salju.
  • 27. Berdasarkan cara pengendapannya, batuan sedimen di bedakan menjadi sebagai berikut : Batuan sedimen klastis. Contoh : breksi, batuan pasir. Batuan sedimen kimia atau khemis Batuan sedimen organis : batuan sedimen yang terbentuk karena kumpulan jasad renik yang kemudian menjadi batuan.
  • 28. Manfaat Batuan Sedimen Dalam Teknik Sipil Batuan Sediment mempunyai peran antara lain sebagai bahan Pewarna Dinding serta bahan baku pembuatan semen yaitu Batu Kapur.
  • 29. Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Batuan Beku
  • 30. Singkapan Batuan Beku Vulkanik Sukabumi, Indonesia Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Batuan_beku_vulkanik.jpg
  • 31. Dalam hal keterbentukannya, batuan beku dibagi menjadi tiga : Intrusif (Plutonik) , Ekstrusif (Vulkanik) dan Hipabissal. Intrusif Batuan beku intrusif adalah batuan beku yang membeku dan membatu dibawah permukaan atau di dalam kerak bumi, dikelilingi oleh batuan asal (biasa disebut country rock).
  • 32. Ekstrusif Batuan beku ekstrusif, juga dikenal sebagai batuan vulkanik, terbentuk di permukaan kerak sebagai akibat dari pencairan sebagian batuan dalam mantel dan kerak. Hipabissal Batuan beku Hypabyssal terbentuk pada kedalaman di antara batuan plutonik dan vulkanik.
  • 33. Tekstur Tekstur didefinisikan sebagai keadaan atau hubungan yang erat antar mineral-mineral sebagai bagian dari batuan dan antara mineral-mineral dengan massa gelas yang membentuk massa dasar dari batuan.
  • 34. Tekstur pada batuan beku umumnya ditentukan oleh tiga hal yang penting, yaitu: Kristalinitas (derajat kristalisasi dari suatu batuan beku ) Granularitas (besar butir (ukuran)) Bentuk Kristal (sifat dari suatu kristal dalam batuan)
  • 35. Tekstur pada batuan beku umumnya ditentukan oleh tiga hal yang penting, yaitu: Kristalinitas Kristalinitas adalah derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktu terbentuknya batuan tersebut. Granularitas Granularitas didefinisikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan beku. Bentuk Kristal Bentuk kristal adalah sifat dari suatu kristal dalam batuan, jadi bukan sifat batuan secara keseluruhan.
  • 36. Manfaat Batuan Beku Dalam Teknik Sipil Batuan Beku ini mempunyai banyak peran seperti andesit dan basalt yang sering dijadikan atau dimanfaatkan sebagai bahan pondasi Bangunan. Selain itu pula batuan beku juga digunakan sebagai bahan pembuat semen yaitu Batuan beku asam (acid), dimana kandungan SiO2 > 65%, contohnya Granit, Ryolit.
  • 37. Kesimpulan Batuan Metamorf adalah sekelompok batuan yang merupakan hasil dari ubahan atau transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya (protolith) oleh suatu proses yang dinamakan metamorfosis atau perubahan bentuk. Bucher dan Frey (1994) mengemukakan bahwa berdasarkan tatanan geologinya, metamorfosa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : Metamorfosa regional / dinamothermal Metamorfosa ini dibedakan menjadi tiga yaitu : Metamorfosa Orogenik Metamorfosa Burial Metamorfosa Dasar dan Samudera.
  • 38. Metamorfosa Lokal Metamorfosa lokal dibagi menjadi enam yaitu : Metamorfosa Kontak Pirometamorfosa/Metamorfosa optalic/Kaustik/Thermal Metamorfosa Kataklastik/ Dislokasi/ Kinemati/ Dinamik Metamorfosa Hidrotermal/Metasotisme Metamorfosa Impact Metamorfosa Retrogade/Diaropteris. Manfaat : batuan jenis ini sangat bermanfaat dalam memberi kekerasan serta kekakuan pada struktur bangunan , Batuan yang agak keras atau tahan seperti batu sabak, merupakan bahan bangunan yang baik, maka batuan ini dipakai untuk bangunan.
  • 39. Batuan Sedimen adalah batuan yang terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen. Klasifikasi batuan sedimen : Berdasarkan proses pengendapannya : batuan sedimen klastik batuan sedimen kimiawi batuan sedimen organik. Berdasarkan tenaga alam yang mengangkut : batuan sedimen aerik batuan sedimen aquatik batuan sedimen marin batuan sedimen glastik.
  • 40. Berdasarkan tempat endapannya : batuan sedimen limnik batuan sedimen fluvial batuan sedimen marine batuan sedimen teistrik. Manfaat : Dalam Teknik Sipil Batuan Sediment mempunyai peran antara lain sebagai bahan Pewarna Dinding serta bahan baku pembuatan semen yaitu Batu Kapur.
  • 41. Batuan Beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang mengalami pembekuan. Dalam hal keterbentukannya, batuan beku dibagi menjadi tiga : Intrusif (Plutonik) Ekstrusif (Vulkanik) Hipabissal
  • 42. Manfaat : Dalam Teknik Sipil Batuan Beku ini mempunyai banyak peran seperti andesit dan basalt yang sering dijadikan atau dimanfaatkan sebagai bahan pondasi Bangunan.