Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari transformasi batuan sebelumnya akibat proses metamorfosis. Metamorfosis dibedakan menjadi metamorfosis regional dan lokal, dan struktur batuan metamorf meliputi foliasi dan non-foliasi. Batuan metamorf memiliki manfaat sebagai bahan bangunan.
1 of 43
Downloaded 110 times
More Related Content
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
1. RAHMAWATI SURMANTIKA
RAQUEL DIASNOVIKA
REGINA FEBRY
RIZKY YOGA A
SANGAPTA DAMARJATI P
SANZA DANNA S
SHINTA ATRIAFINESA
SHINTA BELLA M C
SIGID NUR ITTO A R
TESALONIKA K
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
KELOMPOK 3
BATUAN DAN
PEMANFAATANNYA
2. PENGERTIAN BATUAN
Dalam geologi, batuan adalah benda padat yang
tebuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid.
Lapisan luar padat bumi, litosfer, terbuat dari
batuan.
Dalam batuan umumnya adalah tiga jenis, yaitu batuan
beku, sedimen, dan metamorf.
Penelitian ilmiah batuan disebut petrologi, dan
petrologi merupakan komponen penting dari geologi.
5. Batuan Metamorf
Batuan metamorf atau yang disebut juga dengan
nama batuan malihan adalah sekelompok
batuan yang merupakan hasil dari ubahan atau
transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah
ada sebelumnya (protolith) oleh suatu proses
yang dinamakan metamorfosis atau perubahan
bentuk.
6. A. Klasifikasi Batuan Metamorf
Batuan Metamorf Kontak / Metamorf Termal
Batuan Metamorf Kontak adalah Batuan yang
mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya
suhu yang sangat tinggi (sebagai akibat dari aktivitas
magma).
Contohnya, batalit, stock, lakolit, sill, dan dike. Luas
zona metamorfosis di sekitar batolit dapat mencapai
puluhan kilometer persegi, di sekitar stock sampai
ribuan meter persegi, namun di sekitar sill dan dike
zona metamorfosis tersebut tidak begitu luas.
7. Pada zona metamorfosis banyak dijumpai mineral-mineral
bahan galian yang letaknya relatif teratur menurut jauhnya
dari batuan intrusi.
Mineral-mineral bahan galian yang terbentuk melalui proses
metamorfosis antara lain besi, timah, tembaga, dan zink
(seng) dihasilkan dari batuan limestone, dan calcareous shale.
Emas (kiri) dan Tembaga (kan)
Sumber : http://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-metamorf-
jenis-batuan-metamort-dan-contohnya/
8. Batuan Metamorf Dinamo / Metamorf
Kinetik
Batuan Metamorf Dinamo adalah
Batuan yang mengalami metamorfose
sebagai akibat dari adanya tekanan yang
tinggi (berasal dari tenaga endogen)
dalam waktu yang lama. Batuan ini
banyak dijumpai di daerah patahan atau
lipatan.
Adanya tekanan dari arah yang
berlawanan menyebabkan butiran-butiran
mineral menjadi pipih dan ada yang
mengkristal kembali. Contohnya, batu
lumpur (mudstone) menjadi batu tulis
(slate).
slate
Sumber :
http://ridwanaz.com/umum/alam/pengert
ian-batuan-metamorf-jenis-batuan-
metamort-dan-contohnya/
9. Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis
Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis
adalah Batuan yang mengalami metamorfose
sebagai akibat dari adanya pengaruh gas-gas
yang ada pada magma.
10. B. Tipe-Tipe Metamorfosa
Bucher dan Frey (1994) mengemukakan bahwa
berdasarkan tatanan geologinya, metamorfosa
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Metamorfosa regional / dinamothermal.
Metamorfosa regional atau dinamothermal
merupakan metamorfosa yang terjadi pada daerah
yang sangat luas. Metamorfosa ini dibedakan
menjadi tiga yaitu : metamorfosa orogenik, burial,
dan dasar samudera (ocean-floor).
11. 2. Metamorfosa Lokal. Merupakan
metamorfosa yang terjadi pada daerah yang sempit
berkisar antara beberapa meter sampai kilometer
saja. Metamorfosa ini dapat dibedakan menjadi :
Metamorfosa Kontak
Pirometamorfosa/Metamorfosa
optalic/Kaustik/Thermal.
Metamorfosa
Kataklastik/Dislokasi/Kinemati/Dinamik
Metamorfosa Hidrotermal/Metasotisme
Metamorfosa Impact
Metamorfosa Retrogade/Diaropteris
12. Berdasarkan tingkat malihannya, batuan
metamorf dibagi menjadi dua yaitu (1)
metamorfisme tingkat rendah (low-grade
metamorphism) dan (2) metamorfisme tingkat
tinggi (high-grade metamorphism).
13. C. Pengenalan Batuan Metamorf
Struktur Batuan Metamorf
Secara umum struktur yang dijumpai di dalam
batuan metamorf dibagi menjadi dua kelompok
besar yaitu
struktur foliasi :
struktur non folias :
a. Struktur Skistose
b. Struktur Gneisik
c. Struktur Slatycleavage
d. Struktur Phylitic
a. Struktur Hornfelsik
b. Struktur Kataklastik
c. Struktur Milonitik
d. Struktur Pilonitik
e. Struktur Flaser
f. Struktur Augen
g. Struktur Granulose
h. Struktur Liniasi:
14. Komposisi Batuan Metamorf
Pertumbuhan dari mineral-mineral baru atau
rekristalisasi dari mineral yang ada
sebelumnya sebagai akibat perubahan
tekanan dan atau temperatur menghasilkan
pembentukan kristal lain yang baik, sedang
atau perkembangan sisi muka yang jelek.
15. D. Manfaat Batuan Metamorf
Batuan yang agak keras atau tahan seperti
batu sabak, merupakan bahan bangunan yang
baik, maka batuan ini dipakai untuk bangunan.
16. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan
bumi pada kondisi temperatur dan tekanan yang rendah.
Batuan ini berasal dari batuan yang lebih dahulu terbentuk,
yang mengalami pelapukan, erosi, dan kemudian lapukannya
diangkut oleh air, udara, atau es, yang selanjutnya diendapkan
dan berakumulasi di dalam cekungan pengendapan,
membentuk sedimen.
Material-material sedimen itu kemudian terkompaksi,
mengeras, mengalami litifikasi, dan terbentuklah batuan
sedimen.
Batuan Sedimen
17. Tanah (Pedosfer)
Tanah merupakan salah satu faktor yang
terpenting bagi kehidupan manusia,
sebagaimana kita lihat segala kebutuhan hidup
manusia dari produk yang bahan-bahannya
hampir seluruhnya tersedia di dalam tanah.
18. Ilmu yang mempelajari tanah disebut pedologi.
Tanah (soil) adalah lapisan tipis kulit bumi yang
terletak di permukaan bumi paling atas yang
terbentuk dari hasil pelapukan dan
pengahancuran batuan induk dan
tumbuhan/hewan (bahan organik) yang telah
membusuk yang merupakan media bagi
tumbuhnya tanaman.
19. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses
pembentukan tanah ada lima faktor, yaitu:
a. Bahan induk
b. Iklim
c. Organisme
d. Relief
e. Waktu
20. Lapisan tanah secara umum sebagi berikut:
- Horizon O
Merupakan lapisan permukaan, terdapat banyak akar tanaman dan
hewan tanah.
- Lapisan atas (horizon A)
Lapisan ini berada paling atas. Pada umumnya mengandung bahan
organik karena merupakan tanah muda yang baru terbentuk.
- Lapisan tanah bawah (horizon B)
Lapisan ini juga mengandung bahan organik tetapi jumlahnya lebih
sedikit dibandingkan lapisan tanah atas.
- Regolit (batuan induk terlapuk) / horizon C
Pada lapisan ini tanah sudah terbentuk tetapi masih menunjukkan
struktur batuan induk.
22. Sifat-sifat batuan sedimen
1. Warna
Warna dari batuan sedimen sebagian besar ditentukan
oleh besi yang terkandung di dalamnya, yang
merupakan unsur dengan dua oksida utama: besi (II)
oksida dan besi (III) oksida.
Sepotong Banded Iron Fomation
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Banded_Iron_Formation_Barberton.jpg
23. 2. Tekstur
Tekstur adalah sifat-sfiat skala kecil dari batuan,
namun tekstur juga cukup banyak ditentukan
oleh sifat-sifat batuan skala besar, seperti
kepadatan, porositas atau permeabilitas.
Butiran dengan Sortasi Baik (Kiri) dan
Butiran dengan Sortasi Buruk (Kanan)
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sorting_in_sediment.svg
24. 3. Mineralogi
Kebanyakan batuan sedimen mengandung baik
kuarsa (terutama batuan silisiklastik) maupun
kalsit ( terutama batuan karbonat).
4. Fosil
Di antara tiga jenis utama dari batuan, fosil
paling sering ditemukan di batuan sedimen.
Tidak seperti kebanyakan batuan beku dan
batuan metamorf, batuan sedimen terbentuk
pada suhu dan tekanan yang tidak merusak sisa-
sisa fosil.
25. Berdasarkan tanaga/medium pengendapannya,
batuan sedimen dapat dibedakan menjadi
sebagai berikut :
Batuan sedimen glasial : batuan sedimen yang
berasal dari pengendapan es/gletser. Contoh :
moraine.
Batuan sedimen aquatic : batuan sedimen yang
berasal dari pengendapan air. Contoh : breksi,
konglomerat, batu pasir.
Batuan sedimen marine : batuan sedimen yang
berasal dari pengendapan air laut.
26. Berdasarkan tempat pengendapannya, batuan sedimen
dibedakan menjadi sebagai berikut :
Batuan sedimen teristis : batuan sedimen yang
diendapkan di darat.
Batuan sedimen limnis atau lakustre : batuan sedimen
yang diendapkan di danau. Contoh : tuff danau
Batuan sedimen marine atau continental : batuan
sedimen yang diendapkan di laut. Contoh tanah loss,
tanah merah, dan tanah gurun pasir.
Batuan sedimen fluvial : batuan sedimen yang
diendapkan di sungai.
Batuan sedimen glacial : batuan sedimen yang
diendapakan di tempat yang terdapat es atau salju.
27. Berdasarkan cara pengendapannya, batuan
sedimen di bedakan menjadi sebagai berikut :
Batuan sedimen klastis. Contoh : breksi,
batuan pasir.
Batuan sedimen kimia atau khemis
Batuan sedimen organis : batuan sedimen
yang terbentuk karena kumpulan jasad renik
yang kemudian menjadi batuan.
28. Manfaat Batuan Sedimen
Dalam Teknik Sipil Batuan Sediment
mempunyai peran antara lain sebagai bahan
Pewarna Dinding serta bahan baku
pembuatan semen yaitu Batu Kapur.
29. Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa
Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan yang
terbentuk dari magma yang mendingin dan
mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi,
baik di bawah permukaan sebagai batuan
intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan
sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).
Batuan Beku
30. Singkapan Batuan Beku Vulkanik Sukabumi, Indonesia
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Batuan_beku_vulkanik.jpg
31. Dalam hal keterbentukannya, batuan beku
dibagi menjadi tiga : Intrusif (Plutonik) , Ekstrusif
(Vulkanik) dan Hipabissal.
Intrusif
Batuan beku intrusif adalah batuan beku yang
membeku dan membatu dibawah permukaan
atau di dalam kerak bumi, dikelilingi oleh batuan
asal (biasa disebut country rock).
32. Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif, juga dikenal sebagai batuan
vulkanik, terbentuk di permukaan kerak sebagai
akibat dari pencairan sebagian batuan dalam
mantel dan kerak.
Hipabissal
Batuan beku Hypabyssal terbentuk pada kedalaman
di antara batuan plutonik dan vulkanik.
33. Tekstur
Tekstur didefinisikan sebagai keadaan atau
hubungan yang erat antar mineral-mineral
sebagai bagian dari batuan dan antara
mineral-mineral dengan massa gelas yang
membentuk massa dasar dari batuan.
34. Tekstur pada batuan beku umumnya ditentukan
oleh tiga hal yang penting, yaitu:
Kristalinitas (derajat kristalisasi dari suatu
batuan beku )
Granularitas (besar butir (ukuran))
Bentuk Kristal (sifat dari suatu kristal dalam
batuan)
35. Tekstur pada batuan beku umumnya ditentukan
oleh tiga hal yang penting, yaitu:
Kristalinitas
Kristalinitas adalah derajat kristalisasi dari suatu
batuan beku pada waktu terbentuknya batuan
tersebut.
Granularitas
Granularitas didefinisikan sebagai besar butir
(ukuran) pada batuan beku.
Bentuk Kristal
Bentuk kristal adalah sifat dari suatu kristal dalam
batuan, jadi bukan sifat batuan secara
keseluruhan.
36. Manfaat Batuan Beku
Dalam Teknik Sipil Batuan Beku ini mempunyai
banyak peran seperti andesit dan basalt yang
sering dijadikan atau dimanfaatkan sebagai
bahan pondasi Bangunan.
Selain itu pula batuan beku juga digunakan
sebagai bahan pembuat semen yaitu Batuan
beku asam (acid), dimana kandungan SiO2 >
65%, contohnya Granit, Ryolit.
37. Kesimpulan
Batuan Metamorf
adalah sekelompok batuan yang merupakan hasil dari ubahan atau
transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya
(protolith) oleh suatu proses yang dinamakan metamorfosis atau
perubahan bentuk.
Bucher dan Frey (1994) mengemukakan bahwa berdasarkan tatanan
geologinya, metamorfosa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
Metamorfosa regional / dinamothermal
Metamorfosa ini dibedakan menjadi tiga yaitu :
Metamorfosa Orogenik
Metamorfosa Burial
Metamorfosa Dasar dan Samudera.
38. Metamorfosa Lokal
Metamorfosa lokal dibagi menjadi enam yaitu :
Metamorfosa Kontak
Pirometamorfosa/Metamorfosa optalic/Kaustik/Thermal
Metamorfosa Kataklastik/ Dislokasi/ Kinemati/ Dinamik
Metamorfosa Hidrotermal/Metasotisme
Metamorfosa Impact
Metamorfosa Retrogade/Diaropteris.
Manfaat : batuan jenis ini sangat bermanfaat dalam memberi
kekerasan serta kekakuan pada struktur bangunan , Batuan yang agak
keras atau tahan seperti batu sabak, merupakan bahan bangunan
yang baik, maka batuan ini dipakai untuk bangunan.
39. Batuan Sedimen
adalah batuan yang terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi.
Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen.
Klasifikasi batuan sedimen :
Berdasarkan proses pengendapannya :
batuan sedimen klastik
batuan sedimen kimiawi
batuan sedimen organik.
Berdasarkan tenaga alam yang mengangkut :
batuan sedimen aerik
batuan sedimen aquatik
batuan sedimen marin
batuan sedimen glastik.
40. Berdasarkan tempat endapannya :
batuan sedimen limnik
batuan sedimen fluvial
batuan sedimen marine
batuan sedimen teistrik.
Manfaat :
Dalam Teknik Sipil Batuan Sediment mempunyai
peran antara lain sebagai bahan Pewarna
Dinding serta bahan baku pembuatan semen
yaitu Batu Kapur.
41. Batuan Beku
adalah batuan yang terbentuk dari magma yang
mengalami pembekuan. Dalam hal
keterbentukannya, batuan beku dibagi
menjadi tiga :
Intrusif (Plutonik)
Ekstrusif (Vulkanik)
Hipabissal
42. Manfaat :
Dalam Teknik Sipil Batuan Beku ini mempunyai
banyak peran seperti andesit dan basalt yang
sering dijadikan atau dimanfaatkan sebagai
bahan pondasi Bangunan.