Makalah
- 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu system yang terdiri dari beberapa komponen penting yang saling berhubungan. Diantara komponen yang ada dalam system tersebut adalah sarana dan prasarana. Pengkajian terhadap sarana dan prasarana memang menjadi bahan diskusi yang tetap actual dan menarik, sebab sarana dan prasarana turut menentukan berhasil tidaknya proses pendidikan yang dilaksanakan dalam mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu sarana dan prasarana mesti dikembangkan secara dinamis sesuai dengan keperluan dan tuntutan jaman. Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan sesuai dengan perkembangan jaman dan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang tidak akan bisa maju sebelum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sisitem pendidikan yang mapan. Dengan system pendidikan yang mapan memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif. Sesuai penjelasan di atas tentu sarana dan prasarana pendidikan sangatlah dibutuhkan. Sarana dan prasarana sekolah merupakan salah satu factor penunjang dalam pencapaian keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Tentunya hal tersebut dapat dicapai apabila ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai disertai dengan pengelolaan secara optimal. Terlebih lagi untuk pembelajaran Matematika, seperti diketahui bahwa Matematika adalah ilmu abstrak sehingga membutuhkan bantuan sarana dalam mempercepat pemahamannya. Namun faktanya tidak semua sekolah memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Banyak juga sekolah yang terbilang jauh dari kata layak. Dari permasalahan di atas, kelompok kami mengambil judul Pengaruh Sarana dan Prasarana Pendidikan Terhadap Kemampuan Matematika Siswa.
- 2. 1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang di atas, maka kelompok kami merumuskan 3 rumusan masalah, yaitu: 1. Apakah pengertian dari sarana dan prasarana pendidikan? 2. Apa hakikat Matematika? 3. Apakah terdapat pengaruh sarana dan prasarana pendidikan terhadap kemampuan Matematika siswa? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, diantaranya: 1. Untuk mengetahui pengertian dari sarana dan prasarana pendidikan. 2. Untuk mengetahui hakikat Matematika 3. Untuk mengetahui pengaruh sarana dan prasarana pendidikan terhadap kemampuan Matematika siswa.
- 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan Dalam khazanah peristilahan pendidikan sering disebut-sebut istilah sarana- prasarana pendidikan. Kerap kali istilah itu digabung begitu saja menjadi sarana- prasarana pendidikan. Prasarana pendidikan adalah semua benda atau fasilitas yang mempermudah dan memperlancar proses pendidikan dan pengajaran, tetapi sifatnya tidak langsung, misalnya ruang kelas (gedung), meja, kursi, dan lain sebagainya. Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang mempermudah dan memperlancar proses pendidikan dan pengajarana serta bersifat langsung. Contoh dari sarana pendidikan adalah papan tulis, buku, kapur, dan lain sebagainya. Secara garis besar, fasilitas atau sarana dapat dibedakan menjadi fasilitas fisik dan fasilitas non fisik. Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat dibedakan, yang mempunyai peranan dalam memudahkan dan memperlancar suatu kegiatan. Fasilitas fisik juga sering disebut sarana materiil. Misalnya alat tulis menulios, buku, computer, kendaraan, dan sebagainya. Fasilitas non fisik adalah segala sesuyatu yang bersifat mempermudah dan memmperlancar kegiatan sebagai akibat bekerjanya nilai-nilai non fisik, misalnya uang, waktu, kepercayaan, dan sebagainya. Ada beberapa pengertian yang berkaitan dengan sarana pendididkan, yaitualat pelajara, alat peraga, dan media pendidikan. Alat peraga adalah semua alat bantu proses pendidikan dan pengajaran, dapat berupa benda atau perbuatan. Media pendidikan adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara di dalam pembelajaran.
- 4. 2.2 Hakikat Matematika Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memajukan daya piker serta analisa manusia. Matematika memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan. Walaupun memiliki banyak peranan, namun banyak yang belum mengetahui pengertian matematika itu sendiri. Ada banyak pengertian dari matematika itu sendiri. Ada yang mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan dan ruang, matematika adlah bahasa symbol, matematika adalah bahasa numeric, matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif, matematika adalah ratunya ilmu dan juga menjadi pelayan ilmu yang lain. Matematika adalah salah satu pengetahuan tertua yang terbentuk dari penelitian bilangan dan ruang. Matematika merupakan suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri dan tidak merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam. Kata matematika berasal dari bahasa lathin mathematika yang mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu. Jadi berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar). Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan idea, proses, dan penalaran. James dan James (1976) menyatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya. Lain halnya dengan Russefendi (1988:23) yang mengatakan bahwa matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil dimana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secar umum karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif Matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara empiris. Kemudian pengalaman itu diproses di dalam dunia rasio, diolah secara analisis dengan penalaran di dalam struktur kognitif sehingga sampai terbentuk konsep-konsep matematika. Supaya konsep-konsep matematika yang terbentuk itu mudah dipahami oleh
- 5. orang lain dan dapat dimanipulasdi secara tepat, maka digunakan bahasa matematika atau notasi matematika yang bernilai global (universal). Konsep matematika didapat karena proses berpikir, karena itu logika adalah dasar terbentuknya matematika. Dapat dikatakan bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya. Ini berarti bahwa belajar matematika pada hakekatnya adalah belajar konsep, struktur konsep, dan mencari hubungan antara konsep dan strukturnya. 2.3 Pengaruh Sarana dan Prasarana Pendidikan Terhadap Kemampuan Matematika Siswa Media pembelajaran Matematika adalah sarana dalam menyajikan, mempelajari, memahami, dan mempermudah dalam mempelajari Matematika. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Matematika bersifat abstrak, bagi siswa SD dan SMP berpikir secara abstrak mungkin merupakan hal yang sulit. Oleh karena itu, diperlukan alat yang dapat membantu siswa membayangkan hal yang abstrak melalui benda konkret. Sarana pembelajaran Matematika bias berupa alat peraga atau model, lembar kegiatan siswa, tayangan, software, dan sebagainya. Sarana pendidikan tidak selalu berbentuk alat peraga. Papan tulis pun bisa menjadi sarana pembelajaran utama untuk menjelaskan beberapa pokok bahasan. Kemampuan komunikasi dalam belajar Matematika itu penting. Ketika pembelajaran berlangsung, siswa berusaha menggunakan seluruh potensi yang dimiliki guna menjalani pembelajaran tersebut. Dalam pembelajaran Matematika, aktivitas- aktivitas pengkomunikasian seperti mempresentasikan, mendengar, membaca, menulis,berhitung, dan berdiskusi harus ditumbuh kembangkan secara optimal. Dengan demikian siswa harus dapat memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana pendidikan saat belajar. Komunikasi matematika siswa dalam belajar matematika merupakan salah satu factor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar Matematika. Komunikasi matematika tidak hanya diartikan dengan pemahaman matematika, namun juga sangat terkait dengan peningkatan kemampuan memecahkan masalah. Permasalahan kemampuan komunikasi dan hasil belajar Matematika tersebut akar penyebabnya dapat bersumber dari guru, siswa, lingkungan belajar, serta yang terpenting adalah sarana dan
- 6. prasarana pendidikan. Kurangnya kemampuan komunikasi dalam belajar Matematika banyak disebabkan karena sarana dan prasarana pendidikan yang tidak memadai dalam suatu kelas. Kita misalkan salah satu sarana pendindikan yang terpenting adalah media pembelajaran. Tidak adanya media pembelajaran yang menarik dapat berpengaruh terhadap aktivitas siswa dalam mempelajari suatu materi. Manfaat penting yang harus diketahui oleh guru karena menggunakan media, yaitu: 1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian materi dan informasi sehingga dapat memperlancar proses belajar mengajar. 2. Media pembelajaran dapat mengisi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. 3. Media dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang berbagai peristiwa di lingkungan mereka. 4. Pelajaran akan lebih jelas maknanya dan tujuannya sehingga siswa mudah untuk memahaminya. 5. Metode mengajar akan lebih beragam, tidak semata-mata hanya menggandalkan komunikasi verbal, sehingga siswa tidak merasa bosan dengan kegiatan belajar mengajar tersebut. Hal utama yang menjadikan siswa didik merasa nyaman saat belajar adalah prasarana pendidikan. Telah dijelaskan di atas bahawa prasarana pendidikan adalah semua benda atau fasilitas yang mempermudah dan memperlancar proses pendidikan dan pengajaran, tetapi sifatnya tidak langsung, misalnya ruang kelas (gedung), meja, kursi, dan lain sebagainya. Tentu tempat belajar tanpa atap dan dinding tidak akan membuat siswa nyaman. Jadi, ruang kelas, meja, serta kursi merupakan hal yang sangant berpengaruh terhadap keinginan siswa untuk belajar, khususnya pelajaran matematika. Keinginan siswa untuk belajar berbanding lurus terhadap kemampuan matematika siswa. Dari penjelasan di atas, tentu sarana dan prasarana pendidikan memiliki pengaruh besar terhadap kemampuan matematika siswa. Pelajaran matematika apabila hanya dijelaskan secar verbal akan membutuhkan waktu yang lama dan juga dapat terjadi kesalahan persepsi siswa dalam memahami suatu materi. Misalnya saja untuk siswa SMP dengan materi mencari luas bangun ruang, kita misalkan mencari luas bangun tabung. Apabila hanya dijelaskan cecara verbal, tidak semua siswa dapat memahaminya. Namun
- 7. apabila dibantu dengan alata peraga, tentu siswa akan lebih mudah memahami dan siswa akan menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Tak hanya itu, siswa juga akan lebih memahami hubungan antara pelajaran matematika itu sendiri dengan kehidupan sehari- harinya.