際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Sebuah produk elektronika tersusun dari beberapa komponen penting yang ada di 
dalamnya. Komponen-komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda untuk 
dapat membuat produk menjadi berguna. Dioda, adalah piranti elektronik yang hanya 
dapat melewatkan arus dalam satu arah saja. Karena itu, dioda dapat dimanfaatkan 
sebagai penyearah arus listrik, yaitu piranti elektronik yang mengubah arus atau 
tegangan bolak-balik (AC) menjadi arus tegangan searah (DC). 
Sebuah dioda sambungan P-N hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam satu arah, 
maka dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah (rectifier) untuk mengubah arus 
bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). 
Aplikasi dioda pada kendaraan banyak digunakan untuk penyearahan arus seperti pada 
sistem pengisaian. Fungsi dioda adalah sebagai penyearah arus dari arus bolak-balik 
menjadi arus searah agar dapat dimanfaatkan untuk mengisi baterai dan menyuplai 
kebutuhan arus pada kendaraan. Fungsi lain dioda ini pada kendaraan adalah sebagai 
anti shock tegangan. 
1.2 Tujuan Penulisan 
Makalah ini disusun guna memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi para 
pembaca dalam pemahaman tentang dioda dan tabung hampa. Secara terperinci, tujuan 
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 
1. Memenuhi tugas pembuatan makalah matakuliah rangkaian listrik dan elektronika. 
2. Mengetahui pengertian, jenis, fungsi dan cara kerja dari dioda dan tabung hampa. 
3. Mengetahui aplikasi dari penggunaan dioda dan tabung hampa.
2 
1.3 Perumusan Masalah 
Atas dasar penentuan latar belakang serta tujuan penulisan, maka penulis mengambil 
perumusan masalah sebagai berikut : 
1. Dalam elektronika, apa fungsi dari dioda dan juga tabung hampa? 
2. Adakah perbedaan antara dioda dan tabung hampa? 
3. Apa sajakah jenis dari dioda dan tabung hampa? 
1.4 Batasan Masalah 
Penulis membataskan pembahasan pada pengertian, fungsi, jenis dan cara kerja dari 
dioda serta tabung hampa.
3 
BAB II 
PEMBAHASAN 
DIODA 
1.1 Pengertian Dioda 
Secara etimologis, kata dioda berasal dari dua kata yaitu di (dua) dan oda (elektroda) 
yang berarti dua elektroda. Secara harfiah, pengertian dioda adalah sebuah komponen 
elektronika yang terdiri dari dua buah elektroda yang memiliki fungsi sangat 
berhubungan dengan pengendalian arus dan tegangan. Dioda adalah komponen aktif 
semikonduktor yang terdiri dari persambungan (junction) P-N. Dioda 
semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyak 
digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa di 
asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yang 
mengalir dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh 
dorongan aliran air dari depan katup. 
Gambar 1 
Simbol Umum Dioda 
1.2 Sifat Dioda 
Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus 
pada tegangan balik. Dioda memiliki sifat yang berbeda dengan resistor dimana 
tegangan resistor linier dengan arus yang mengaliri resistor, sedangkan tegangan maju 
akan bernilai konstan berapa pun arus yang mengaliri dioda. 
1. Bias Maju Dioda 
Adalah cara pemberian tegangan luar ke terminal dioda. Jika anoda dihubungkan 
dengan kutub positif pada batere, dan katoda dihubungkan dengan kutub negative pada 
batere, maka keadaan dioda ini disebut bias maju (forward bias). Aliran arus dari 
anoda menuju katoda, dan aksinya sama dengan rangkaian tertutup.
Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus dengan ketentuan beda tegangan yang 
diberikan ke dioda dan akan selalu positif. 
4 
Gambar 2 
Dioda dengan bias maju 
2. Bias Mundur Dioda 
Sebaliknya bila anoda diberi tegangan negative dan katoda diberi tegangan positif, arus 
yang mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi bias maju. Bias ini dinamakan bias 
mundur (reverse bias) pada arus maju diperlakukan baterai tegangan yang diberikan 
dengan tidak terlalu besar maupun tidak ada peningkatan yang cukup significant. 
Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai tahanan dioda tersebut relative 
sangat besar dan dioda ini tidak dapat menghantarkan arus listrik. Nilai- nilai yang 
didapat, baik arus maupun tegangan tidak boleh dilampaui karena akan mengkibatkan 
rusaknya dioda. 
Gambar 3 
Dioda dengan bias mundur
5 
1.3 Fungsi Dioda 
Dioda memiliki beberapa fungsi, antara lain : 
1. Sebagai penyearah arus (dioda bridge) 
2. Sebagai pengendali tegangan (dioda zener) 
3. Sebagai pengaman atau sekering. 
4. Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level sinyal yang ada 
di atas atau di bawah level tegangan tertentu. 
5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada suatu 
sinyal AC. 
6. Sebagai pengganda tegangan. 
7. Sebagai indikator, untuk LED (light emiting dioda) 
8. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier 
9. Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo 
10. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor 
1.4 Jenis Dioda 
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan 
karakteristik serta spesifikasinya, seperti dioda penyearah (rectifier), dioda Emisi 
Cahaya (LED), dioda Zenner, dioda photo (Photo-Dioda), Dioda Varactor dan Dioda 
SCR. 
1. Dioda Standar 
Dioda ini ada dua macam, yaitu silikon dan germanium. Dioda silikon memiliki 
tegangan maju 0,6V sedangkan dioda germanium memiliki tegangan maju 0,3V. Dioda 
jenis ini mempunyai beberapa batasan tergantung spesifikasi. Batasan-batasan itu 
seperti batasan tegangan reverse, frekuensi, arus dan suhu. Tegangan maju dari dioda 
akan turun 0,025V setiap kenaikan suhu 1 derajat dari suhu normal. 
Gambar 4 
Dioda Standar
6 
Sesuai karakteristiknya, dioda standar dapat digunakan sebagai : 
a. Penyearah sinyal arus bolak-balik (AC) 
b. Pemotong level. 
c. Sensor suhu. 
d. Penurun tegangan. 
e. Pengaman polaritas terbalik pada DC input. 
2. LED (Light Emitting Dioda) 
Dioda ini mempunyai lapisan fosfor yang bisa memancarkan cahaya saat diberi 
polaritas pada kutubnya. LED memiliki batasan arus maksimal yang mengalir 
melaluinya. Diatas nilai tersebut, dapat dipastikan LED tidak akan bertahan lama. 
Jenis LED ditentukan oleh cahaya yang dipancarkan. Seperti led merah, kuning, hijau, 
biru, oranye, inframerah dan laser dioda. Selain sebagai indikator, beberapa LED juga 
memiliki fungsi khusus, seperti LED inframerah yang dipakai untuk transisi pada 
sistem remote control dan opto sensor. Laser dioda juga dipakai untuk optical pick-up 
pada sistem CD. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan 
Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium 
Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. 
Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan 
cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau 
hijau. Seperti halnya piranti elektronik lainnya , LED mempunyai nilai besaran 
terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna. 
TABEL LED DAN TEGANGANNYA 
Warna Tegangan Maju 
Merah 1.8 volt 
Orange 2.0 volt 
Kuning 2.1 volt 
Hijau 2.2 volt 
Dioda LED ini dibias maju (forward).
7 
r 
Gambar 5 
Light Emitting Dioda 
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA. Karena dapat 
mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup dengan 
menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan 
polaritas yang sesuai dengan elektrodanya. 
Gambar 6 
Dioda LED 
LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi sehingga 
menghasilkan warna sebagai berikut : 
a. Aluminium Gallium Arsenide (AlGaAs)  merah dan inframerah 
b. Gallium Aluminium Phosphide  hijau 
c. Gallium Arsenide/Phosphide (GaAsP)  merah, oranye-merah, oranye, dan 
kuning 
d. Gallium Nitride (GaN)  hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru 
e. Gallium Phosphide (GaP)  merah, kuning, dan hijau
f. Zinc Selenide (ZnSe)  biru 
g. Indium Gallium Nitride (InGaN)  hijau kebiruan dan biru 
h. Indium Gallium Aluminium Phosphide  oranye-merah, oranye, kuning, dan 
8 
hijau 
i. Silicon Carbide (SiC)  biru 
j. Diamond (C)  ultraviolet 
k. Silicon (Si)  biru (dalam pengembangan) 
l. Sapphire (Al2O3)  biru 
m. LED biru dan putih 
LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat 
dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk 
menciptakan cahaya putih. 
3. Dioda Zener 
Gambar 7 
Dioda Zener 
Merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon. Dioda ini 
dikenal juga sebagai Voltage Regulation Dioda yang bekerja pada daerah 
reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt dengan 
disipasi daya dari 1/4 hingga 50 watt. Dioda jenis ini berfungsi sebagai penstabil 
tegangan. Selain itu dioda jenis ini juga dapat digunakan sebagai pembatas tegangan 
pada level tertentu untuk keamanan rangkaian. 
Karena kemampuan arusnya yang kecil, maka penggunaan diodaa zener sebagai 
penstabil tegangan dengan arus besar dibutuhkan sebuah buffer arus. Dioda zener ini 
dibias mundur (reverse).
9 
Gambar 8 
Dioda Zener 
4. Dioda Photo 
Merupakan jenis komponen yang peka terhadap cahaya. Dioda ini akan 
menghantar jika ada cahaya yang masuk dengan intensitas tertentu. Dalam keadaan 
gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar 
germanium dan 1A untuk bahan silikon. Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah 
sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape), dimana pita 
berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya. 
Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi, maka cahaya yang memasuki lubang 
tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik. 
Gambar 9 
Dioda Photo 
Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux- 
Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika 
disinari cahaya akan berubah rendah. Selain itu banyak juga dioda cahaya ini 
digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm.
10 
Gambar 10 
Dioda Photo 
Jika semi konduktor menyerap cahaya, maka dapat tercipta pasangan elektron bebas-lubang 
yang melebihi jumlah yang telah ada dalam semi konduktor itu akibat kegiatan 
termal. Gejala ini disebut penyerapan foto (foto absorption). Meningkatnya 
konduktifitas listrik akibat kelebihan muatan pembawa oleh penyerapan foto disebut 
konduktifitas foto (foto konduktivity). Jika bungkus semi konduktor diberi jendela 
transparan (tembus cahaya) maka konduktifitas listrik semi konduktor tergantung pada 
intensitas cahaya yang jatuh padanya. Inilah prinsip kerja sebuah dioda foto. Dioda 
photo ini dibias maju (forward). 
5. Dioda Varactor 
Dioda ini mampu menghasilkan nilai kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan 
yang diberikannya. Dengan dioda ini. Maka sistem penalaan digital pada sistem 
transmisi dengan frekuensi tinggi mengalami kemajuan pesat. 
Contoh sistem penalaan dengan dioda ini adalah dengan sistem PLL (Phase Lock 
Loop), yaitu mengoreksi oscilator dengan membaca penyimpangan frekuensinya untuk 
kemudian diolah menjadi tegangan koreksi untuk oscilator. Dioda ini bekerja di daerah 
reverse mirip dioda Zener. 
Gambar 11 
Dioda Varactor
Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat 
kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya. Jika tegangan 
tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan turun. Seperti kebanyakan komponen 
dengan kawat penghubung, dioda juga mempunyai kapasitansi bocor yang 
mempengaruhi kerja pada frekuensi tinggi, kapasitansi ini biasanya lebih kecil dari 
1pF. 
11 
Gambar 12 
Dioda Varactor 
Dalam banyak aplikasi menggantikan kapasitor yang ditala secara mekanik, dengan 
perkataan lain varaktor yang di pasang parallel dengan induktor merupakan rangkaian 
tangki resonansi. Dengan mengubah-ubah tegangan reverse pada varactor kita dapat 
mengubah frekuensi resonansi, penerapan dioda varactor ini biasanya pada tuner yang 
di tala menggunakan tegangan. Dioda varactor dibias mundur (reverse). 
6. Dioda Schottky (SCR) 
Merupakan singkatan dari Silicon Control Rectifier, dioda ini masih termasuk ke 
dalam semi konduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. 
Sebagai pengendalinya adalah gate (G). Dioda Schottky terdiri dari PNPN (Positif 
Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda. 
Gambar 13 
Dioda Schottky (SCR)
12 
1.5 Prinsip Kerja Dioda 
Sebuah dioda adalah komponen listrik yang dapat mengalirkan arus dalam satu arah dan 
menahan arus litrik dalam arah yang sebaliknya. Jenis dioda modern yang banyak 
digunakan dalam mendesain rangkaian adalah dioda semikonduktor. 
Ketika dioda digunakan pada rangkaian lampu sederhana, dioda dapat mengalirkan atau 
menahan arus listrik yang menuju ke lampu, tergantung dari polaritas dari sumber 
tegangan yang dihubungkan pada terminal dioda. 
Gambar 14 
(a) Arus bisa lewat menuju lampu; dioda mengalami bias maju (forward bias) 
(b) Arus tidak bisa lewat ke lampu; dioda mengalami bias terbalik (reverse bias) 
Ketika polaritas baterai yang terhubung pada dioda memungkinkan arus dapat mengalir 
ke lampu, dioda dikatakan mengalami bias maju (forward bias). Sebaliknya, ketika 
polaritas baterai dibalik sehingga dioda menahan arus dalam rangkaian, dioda dikatakan 
mengalami bias terbalik(reverse bias). 
Pada jaman awal-awal penemuan listrik, orang-orang menganggap listrik adalah gerakan 
muatan listrik positif yang mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif 
baterai/sumber tegangan. Namun seiring kemajuan ilmu pengetahuan, diketahui bahwa 
yang sebenarnya bergerak adalah muatan listrik negatif atau disebut elektron. Dan pada 
kenyataannya, arus listrik adalah gerakan elektron dari kutub negatif menuju kutub 
positif. Tentu saja penemuan gerakan elektron ini bertentangan dengan pendapat orang 
jaman dahulu. Jadi kesimpulannya, aturan lama (arah arus konvensional) menyatakan 
arus listrik mengalir dari kutub positif menuju negatif, sedangkan aturan baru (arah arus 
elektron) menyatakan bahwa arus listrik mengalir dari kutub negatif menuju positif .
Dioda dapat mengalirkan arus listrik apabila terminal anoda dari dioda (simbol anak 
panah, ) dihubungkan ke terminal yang tegangannya lebih positif daripada terminal 
katodanya (simbol garis lurus tegak, |) sehingga arus listrik konvensional dapat mengalir 
sesuai dengan arah panah simbol dioda. Sebaliknya, apabila katoda diberi tegangan yang 
lebih positif daripada anoda, arus tidak dapat mengalir. 
13 
Gambar 15 
Agar arus dapat mengalir dalam rangkaian, 
maka arah arusnya harus sesuai dengan arah panah dari dioda 
Apabila arah arus listrik yang keluar dari sumber tegangan memiliki arah yang sesuai 
dengan arah anak panah dari dioda, maka dioda mengalami bias maju (forward bias) 
dan arus dapat mengalir dalam rangkaian. Sebaliknya, apabila arah arus listrik yang 
keluar dari baterai memiliki arah yang berlawanan dengan arah panah dari dioda, maka 
dioda mengalami bias terbalik (reverse bias) dan arus listrik tidak dapat mengalir dalam 
rangkaian. 
Sebenarnya, tegangan maju pada suatu dioda dapat dihitung tetapi sangat sulit karena 
untuk menghitung tegangan maju suatu dioda harus mempertimbangkan banyak 
variabel. Sebuah persamaan pendekatan untuk menghitung tegangan maju dioda 
bergantung pada beberapa variabel yaitu arus yang mengaliri dioda, suhu sambungan P-N 
nya, dan beberapa konstanta fisika.
14 
Berikut ini persamaan dioda yang umum : 
dimana : 
ID : arus dioda (Ampere) 
IS : arus saturasi (biasanya bernilai 1  10-12 ampere) 
e : konstanta euler (~ 2.718281828) 
q : muatan elektron (1.6  10-19 coulomb) 
VD : sumber tegangan yang dihubungkan ke dioda (volt) 
N : koefisien emisi atau ketidakidealan (biasanya diantara 1 atau 2) 
k : konstanta Boltzman (1.38  10-23) 
T : suhu sambungan PN (Kelvin) 
Gambar 16 
Kurva dioda yang menunjukkan hubungan antara arus dengan tegangan dioda. 
Selain itu ada hal lain yang harus di perhatikan, pada saat dioda mengalami bias 
terbalik, arus memang tidak bisa melewati dioda. Tapi pada kenyataannya terdapat arus 
dalam jumlah yang sangat kecil (nano hingga mikro).
15 
TABUNG HAMPA 
1.1 Pengertian Tabung Hampa 
Merupakan sebuah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penguat sinyal. 
Dahulu digunakan di banyak alat-alat elektronik tapi kini tabung hampa hanya 
digunakan dalam aplikasi khusus. Untuk banyak tujuan, tabung hampa atau tabung 
hampa telah diganti oleh transistor yang jauh lebih kecil dan murah, baik 
sebagai alat terpisah maupun dalam sirkuit terpadu. 
Gambar 17 
Tabung Hampa 
Sebuah tabung hampa terdiri dari dua atau lebih elektroda di dalam sebuah 
kandang kedap udara. Kebanyakan tabung kaca amplop, meskipun keramik dan 
logam (atas isolasi basa) juga telah digunakan. Elektroda yang melekat pada lead 
yang melewati amplop melalui segel kedap udara. Pada kebanyakan tabung, 
memimpin, dalam bentuk pin, plug ke soket tabung untuk penggantian mudah 
tabung (tabung yang sejauh ini penyebab paling umum dari kegagalan dalam 
peralatan elektronik, dan konsumen diharapkan dapat menggantikan tabung 
sendiri ). Beberapa tabung memiliki elektroda berakhir pada topi atas yang 
mengurangi kapasitansi interelectrode untuk meningkatkan frekuensi tinggi kinerja, 
menyimpan tegangan plate mungkin sangat tinggi jauh dari tegangan rendah, dan 
bisa menampung satu elektroda lebih dari yang diperbolehkan oleh pangkalan.
16 
1.2 Jenis Tabung Hampa 
1. Dioda Tabung Hampa 
Gambar 18 
Dioda Tabung Hampa 
Elektron dari katoda aliran panas menuju anoda positif, namun tidak sebaliknya. Ketika 
panas, filamen melepaskan elektron ke dalam hampa, proses yang disebut emisi 
termionik. Sebuah elektroda kedua, anoda atau pelat ,akan menarik elektron-elektron 
jika pada tegangan yang lebih positif. Hasilnya adalah aliran bersih elektron dari 
filamen ke piring. Namun saat ini tidak dapat mengalir dalam arah sebaliknya karena 
piring tidak dipanaskan dan tidak memancarkan elektron. Filamen ( katoda ) memiliki 
fungsi ganda, yaitu memancarkan elektron ketika dipanaskan dan bersama-sama 
dengan piring menciptakan sebuah medan listrik karena perbedaan potensial 
diantaranya. 
Sementara tabung awal menggunakan filamen langsung dipanaskan sebagai katoda, 
tabung lebih modern sebagian besar (tetapi tidak semua) dipekerjakan pemanasan tidak 
langsung. Selama operasi, tabung hampa memerlukan pemanasan konstan dari filamen 
sehingga membutuhkan daya yang cukup besar bahkan ketika memperkuat sinyal di 
tingkat mikrovat. Pada kebanyakan amplifier kekuasaan lebih lanjut dikonsumsi karena 
arus diam antara katoda dan anoda (piring), mengakibatkan pemanasan piring. Dalam 
sebuah power amplifier, pemanasan piring dapat cukup besar; tabung dapat 
dihancurkan jika didorong melampaui batas-batas aman.
17 
2. Trioda Tabung Hampa 
Gambar 19 
Trioda Tabung Hampa 
Pada triode tabung hampa, tegangan diterapkan ke grid kontrol pelat (anoda) saat ini. 
Kecuali untuk dioda, elektroda tambahan diposisikan antara katoda dan pelat 
(anoda). Elektroda ini disebut sebagai grid karena mereka tidak elektroda padat tetapi 
unsur-unsur yang jarang di mana elektron dapat melewati perjalanan mereka ke 
piring. Tabung hampa yang kemudian dikenal sebagai trioda, tetroda , pentoda dan 
seterusnya tergantung pada jumlah grid. Sebuah trioda memiliki tiga elektroda: anoda, 
katoda, dan satu grid. 
Grid pertama, yang dikenal sebagai kontrol grid, (dan kadang-kadang grid lainnya) 
mengubah dioda tegangan ke perangkat yang dikendalika. Tegangan diterapkan 
pada kontrol grid mempengaruhi aliran arus antara katoda dan piring. Ketika diadakan 
negatif sehubungan dengan katoda, kontrol grid menciptakan medan listrik yang 
dipancarkan oleh elektron repels katoda, sehingga mengurangi atau bahkan 
menghentikan aliran arus antara katoda dan anoda. Selama kontrol grid relatif negatif 
terhadap katoda, pada dasarnya tidak ada arus ke dalamnya, namun perubahan beberapa 
volt pada kontrol grid cukup untuk membuat perbedaan besar dalam piring saat ini, 
mungkin mengubah output dengan ratusan volt (tergantung di sirkuit).
Pada dasarnya, transistor dan tabung hampa memiliki fungsi yang serupa. Keduanya 
mengatur jumlah aliran arus listrik. Tabung hampa udara sebagai penguat sinyal, 
merupakan ciri khas komputer generasi pertama. Awalnya, tabung hampa udara 
(vacum-tube) digunakan sebagai komponen penguat sinyal. Bahan bakunya terdiri dari 
kaca, sehingga banyak memiliki kelemahan, seperti: mudah pecah, dan mudah 
menyalurkan panas. Panas ini perlu dinetralisir oleh komponen lain yang berfungsi 
sebagai pendingin. 
18 
1.3 Katoda Tabung Hampa 
Terdapat tiga jenis material yang digunakan untuk membuat katoda pada tabung hampa. 
Ketiga material tersebut adalah tungsten, thoriated tungsten dan katoda berlapis 
oksida (oxide coated cathode). Material katoda jenis tungsten ini adalah material yang 
pertama kali digunakan. Tungsten memiliki dua kelebihan, yaitu mempunyai ketahanan 
mekanik dan juga titik lebur yang tinggi (sekitar 3400 derajat celcius). 
Material jenis thoriated tungsten adalah campuran antara tungsten dan thorium. 
Thorium adalah material yang secara individual memiliki fungsi kerja sebesar 3,4 eV. 
Campuran antara tungsten dan thorium menghasilkan fungsi kerja sebesar 2,63 eV 
yaitu lebih rendah dari fungsi kerja tungsten maupun thorium dalam keadaan tidak 
dicampur. 
Material jenis katoda berlapis oksida, terbuat dari lempengan nikel yang dilapisi barium 
dan oksida stronsium. Sebagai hasil dari pelapisan tersebut, maka dihasilkanlah katoda 
yang memiliki fungsi kerja dan temperature kerja yang optimal rendah yaitu sekitar 750 
derajat celcius. Katoda jenis ini umumnya digunakan untuk aplikasi dengan tegangan 
tidak lebih dari 1000 Volt.
19 
BAB III 
KESIMPULAN 
Berdasarkan pembahasan di bab sebelumnya, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa : 
1. Dioda adalah sebuah komponen elektronika yang terdiri dari dua buah elektroda 
yang memiliki fungsi sangat berhubungan dengan pengendalian arus dan tegangan. 
2. Ada dua sifat diode yaitu diode bias maju dan diode bias mundur. 
3. Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan 
karakteristik serta spesifikasinya, seperti dioda penyearah (rectifier), dioda Emisi 
Cahaya (LED), dioda Zener, dioda photo (Photo-Dioda), Dioda Varactor dan Dioda 
SCR. 
4. Ketika dioda digunakan pada rangkaian lampu sederhana, dioda dapat mengalirkan 
atau menahan arus listrik yang menuju ke lampu, tergantung dari polaritas dari 
sumber tegangan yang dihubungkan pada terminal dioda. 
5. Tabung hampa merupakan sebuah komponen elektronika yang berfungsi sebagai 
penguat sinyal. 
6. Ada dua jenis tabung hampa yaitu dengan diode dan triode tabung hampa. 
7. Terdapat tiga jenis material yang digunakan untuk membuat katoda pada tabung 
hampa. Ketiga material tersebut adalah tungsten, thoriated tungsten dan katoda 
berlapis oksida (oxide coated cathode). 
8. Transistor, yang memiliki fungsi hamper sama dengan tabung hampa lebih banyak 
digunakan karena murah dan juga tidak memerlukan tegangan yang tinggi untuk 
mengoperasikannya.
20 
DAFTAR PUSTAKA 
http://dasarelektronika.com/pengertian-dan- fungsi-dioda-2/ 
http://duniaelektonika.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-dioda-beserta- fungsinya.html 
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/jenis-material-katoda-tabung-hampa-vacuum- 
tube/ 
http://elkaasik.com/prinsip-kerja-dioda/ 
http://seputar-elektro.blogspot.com/2012/05/mengenal-dioda.html 
http://www. tugasku4u.com/2013/04/dioda.html

More Related Content

Makalah dioda

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah produk elektronika tersusun dari beberapa komponen penting yang ada di dalamnya. Komponen-komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda untuk dapat membuat produk menjadi berguna. Dioda, adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus dalam satu arah saja. Karena itu, dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik, yaitu piranti elektronik yang mengubah arus atau tegangan bolak-balik (AC) menjadi arus tegangan searah (DC). Sebuah dioda sambungan P-N hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam satu arah, maka dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah (rectifier) untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Aplikasi dioda pada kendaraan banyak digunakan untuk penyearahan arus seperti pada sistem pengisaian. Fungsi dioda adalah sebagai penyearah arus dari arus bolak-balik menjadi arus searah agar dapat dimanfaatkan untuk mengisi baterai dan menyuplai kebutuhan arus pada kendaraan. Fungsi lain dioda ini pada kendaraan adalah sebagai anti shock tegangan. 1.2 Tujuan Penulisan Makalah ini disusun guna memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam pemahaman tentang dioda dan tabung hampa. Secara terperinci, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Memenuhi tugas pembuatan makalah matakuliah rangkaian listrik dan elektronika. 2. Mengetahui pengertian, jenis, fungsi dan cara kerja dari dioda dan tabung hampa. 3. Mengetahui aplikasi dari penggunaan dioda dan tabung hampa.
  • 2. 2 1.3 Perumusan Masalah Atas dasar penentuan latar belakang serta tujuan penulisan, maka penulis mengambil perumusan masalah sebagai berikut : 1. Dalam elektronika, apa fungsi dari dioda dan juga tabung hampa? 2. Adakah perbedaan antara dioda dan tabung hampa? 3. Apa sajakah jenis dari dioda dan tabung hampa? 1.4 Batasan Masalah Penulis membataskan pembahasan pada pengertian, fungsi, jenis dan cara kerja dari dioda serta tabung hampa.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN DIODA 1.1 Pengertian Dioda Secara etimologis, kata dioda berasal dari dua kata yaitu di (dua) dan oda (elektroda) yang berarti dua elektroda. Secara harfiah, pengertian dioda adalah sebuah komponen elektronika yang terdiri dari dua buah elektroda yang memiliki fungsi sangat berhubungan dengan pengendalian arus dan tegangan. Dioda adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari persambungan (junction) P-N. Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa di asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran air dari depan katup. Gambar 1 Simbol Umum Dioda 1.2 Sifat Dioda Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik. Dioda memiliki sifat yang berbeda dengan resistor dimana tegangan resistor linier dengan arus yang mengaliri resistor, sedangkan tegangan maju akan bernilai konstan berapa pun arus yang mengaliri dioda. 1. Bias Maju Dioda Adalah cara pemberian tegangan luar ke terminal dioda. Jika anoda dihubungkan dengan kutub positif pada batere, dan katoda dihubungkan dengan kutub negative pada batere, maka keadaan dioda ini disebut bias maju (forward bias). Aliran arus dari anoda menuju katoda, dan aksinya sama dengan rangkaian tertutup.
  • 4. Pada kondisi bias ini akan terjadi aliran arus dengan ketentuan beda tegangan yang diberikan ke dioda dan akan selalu positif. 4 Gambar 2 Dioda dengan bias maju 2. Bias Mundur Dioda Sebaliknya bila anoda diberi tegangan negative dan katoda diberi tegangan positif, arus yang mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi bias maju. Bias ini dinamakan bias mundur (reverse bias) pada arus maju diperlakukan baterai tegangan yang diberikan dengan tidak terlalu besar maupun tidak ada peningkatan yang cukup significant. Sebagai karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai tahanan dioda tersebut relative sangat besar dan dioda ini tidak dapat menghantarkan arus listrik. Nilai- nilai yang didapat, baik arus maupun tegangan tidak boleh dilampaui karena akan mengkibatkan rusaknya dioda. Gambar 3 Dioda dengan bias mundur
  • 5. 5 1.3 Fungsi Dioda Dioda memiliki beberapa fungsi, antara lain : 1. Sebagai penyearah arus (dioda bridge) 2. Sebagai pengendali tegangan (dioda zener) 3. Sebagai pengaman atau sekering. 4. Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level sinyal yang ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu. 5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada suatu sinyal AC. 6. Sebagai pengganda tegangan. 7. Sebagai indikator, untuk LED (light emiting dioda) 8. Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier 9. Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo 10. Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor 1.4 Jenis Dioda Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya, seperti dioda penyearah (rectifier), dioda Emisi Cahaya (LED), dioda Zenner, dioda photo (Photo-Dioda), Dioda Varactor dan Dioda SCR. 1. Dioda Standar Dioda ini ada dua macam, yaitu silikon dan germanium. Dioda silikon memiliki tegangan maju 0,6V sedangkan dioda germanium memiliki tegangan maju 0,3V. Dioda jenis ini mempunyai beberapa batasan tergantung spesifikasi. Batasan-batasan itu seperti batasan tegangan reverse, frekuensi, arus dan suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0,025V setiap kenaikan suhu 1 derajat dari suhu normal. Gambar 4 Dioda Standar
  • 6. 6 Sesuai karakteristiknya, dioda standar dapat digunakan sebagai : a. Penyearah sinyal arus bolak-balik (AC) b. Pemotong level. c. Sensor suhu. d. Penurun tegangan. e. Pengaman polaritas terbalik pada DC input. 2. LED (Light Emitting Dioda) Dioda ini mempunyai lapisan fosfor yang bisa memancarkan cahaya saat diberi polaritas pada kutubnya. LED memiliki batasan arus maksimal yang mengalir melaluinya. Diatas nilai tersebut, dapat dipastikan LED tidak akan bertahan lama. Jenis LED ditentukan oleh cahaya yang dipancarkan. Seperti led merah, kuning, hijau, biru, oranye, inframerah dan laser dioda. Selain sebagai indikator, beberapa LED juga memiliki fungsi khusus, seperti LED inframerah yang dipakai untuk transisi pada sistem remote control dan opto sensor. Laser dioda juga dipakai untuk optical pick-up pada sistem CD. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau. Seperti halnya piranti elektronik lainnya , LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna. TABEL LED DAN TEGANGANNYA Warna Tegangan Maju Merah 1.8 volt Orange 2.0 volt Kuning 2.1 volt Hijau 2.2 volt Dioda LED ini dibias maju (forward).
  • 7. 7 r Gambar 5 Light Emitting Dioda Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA. Karena dapat mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya. Gambar 6 Dioda LED LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi sehingga menghasilkan warna sebagai berikut : a. Aluminium Gallium Arsenide (AlGaAs) merah dan inframerah b. Gallium Aluminium Phosphide hijau c. Gallium Arsenide/Phosphide (GaAsP) merah, oranye-merah, oranye, dan kuning d. Gallium Nitride (GaN) hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru e. Gallium Phosphide (GaP) merah, kuning, dan hijau
  • 8. f. Zinc Selenide (ZnSe) biru g. Indium Gallium Nitride (InGaN) hijau kebiruan dan biru h. Indium Gallium Aluminium Phosphide oranye-merah, oranye, kuning, dan 8 hijau i. Silicon Carbide (SiC) biru j. Diamond (C) ultraviolet k. Silicon (Si) biru (dalam pengembangan) l. Sapphire (Al2O3) biru m. LED biru dan putih LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih. 3. Dioda Zener Gambar 7 Dioda Zener Merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Dioda yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari 1/4 hingga 50 watt. Dioda jenis ini berfungsi sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda jenis ini juga dapat digunakan sebagai pembatas tegangan pada level tertentu untuk keamanan rangkaian. Karena kemampuan arusnya yang kecil, maka penggunaan diodaa zener sebagai penstabil tegangan dengan arus besar dibutuhkan sebuah buffer arus. Dioda zener ini dibias mundur (reverse).
  • 9. 9 Gambar 8 Dioda Zener 4. Dioda Photo Merupakan jenis komponen yang peka terhadap cahaya. Dioda ini akan menghantar jika ada cahaya yang masuk dengan intensitas tertentu. Dalam keadaan gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon. Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape), dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya. Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi, maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik. Gambar 9 Dioda Photo Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux- Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah. Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm.
  • 10. 10 Gambar 10 Dioda Photo Jika semi konduktor menyerap cahaya, maka dapat tercipta pasangan elektron bebas-lubang yang melebihi jumlah yang telah ada dalam semi konduktor itu akibat kegiatan termal. Gejala ini disebut penyerapan foto (foto absorption). Meningkatnya konduktifitas listrik akibat kelebihan muatan pembawa oleh penyerapan foto disebut konduktifitas foto (foto konduktivity). Jika bungkus semi konduktor diberi jendela transparan (tembus cahaya) maka konduktifitas listrik semi konduktor tergantung pada intensitas cahaya yang jatuh padanya. Inilah prinsip kerja sebuah dioda foto. Dioda photo ini dibias maju (forward). 5. Dioda Varactor Dioda ini mampu menghasilkan nilai kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan yang diberikannya. Dengan dioda ini. Maka sistem penalaan digital pada sistem transmisi dengan frekuensi tinggi mengalami kemajuan pesat. Contoh sistem penalaan dengan dioda ini adalah dengan sistem PLL (Phase Lock Loop), yaitu mengoreksi oscilator dengan membaca penyimpangan frekuensinya untuk kemudian diolah menjadi tegangan koreksi untuk oscilator. Dioda ini bekerja di daerah reverse mirip dioda Zener. Gambar 11 Dioda Varactor
  • 11. Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya. Jika tegangan tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan turun. Seperti kebanyakan komponen dengan kawat penghubung, dioda juga mempunyai kapasitansi bocor yang mempengaruhi kerja pada frekuensi tinggi, kapasitansi ini biasanya lebih kecil dari 1pF. 11 Gambar 12 Dioda Varactor Dalam banyak aplikasi menggantikan kapasitor yang ditala secara mekanik, dengan perkataan lain varaktor yang di pasang parallel dengan induktor merupakan rangkaian tangki resonansi. Dengan mengubah-ubah tegangan reverse pada varactor kita dapat mengubah frekuensi resonansi, penerapan dioda varactor ini biasanya pada tuner yang di tala menggunakan tegangan. Dioda varactor dibias mundur (reverse). 6. Dioda Schottky (SCR) Merupakan singkatan dari Silicon Control Rectifier, dioda ini masih termasuk ke dalam semi konduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate (G). Dioda Schottky terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda. Gambar 13 Dioda Schottky (SCR)
  • 12. 12 1.5 Prinsip Kerja Dioda Sebuah dioda adalah komponen listrik yang dapat mengalirkan arus dalam satu arah dan menahan arus litrik dalam arah yang sebaliknya. Jenis dioda modern yang banyak digunakan dalam mendesain rangkaian adalah dioda semikonduktor. Ketika dioda digunakan pada rangkaian lampu sederhana, dioda dapat mengalirkan atau menahan arus listrik yang menuju ke lampu, tergantung dari polaritas dari sumber tegangan yang dihubungkan pada terminal dioda. Gambar 14 (a) Arus bisa lewat menuju lampu; dioda mengalami bias maju (forward bias) (b) Arus tidak bisa lewat ke lampu; dioda mengalami bias terbalik (reverse bias) Ketika polaritas baterai yang terhubung pada dioda memungkinkan arus dapat mengalir ke lampu, dioda dikatakan mengalami bias maju (forward bias). Sebaliknya, ketika polaritas baterai dibalik sehingga dioda menahan arus dalam rangkaian, dioda dikatakan mengalami bias terbalik(reverse bias). Pada jaman awal-awal penemuan listrik, orang-orang menganggap listrik adalah gerakan muatan listrik positif yang mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif baterai/sumber tegangan. Namun seiring kemajuan ilmu pengetahuan, diketahui bahwa yang sebenarnya bergerak adalah muatan listrik negatif atau disebut elektron. Dan pada kenyataannya, arus listrik adalah gerakan elektron dari kutub negatif menuju kutub positif. Tentu saja penemuan gerakan elektron ini bertentangan dengan pendapat orang jaman dahulu. Jadi kesimpulannya, aturan lama (arah arus konvensional) menyatakan arus listrik mengalir dari kutub positif menuju negatif, sedangkan aturan baru (arah arus elektron) menyatakan bahwa arus listrik mengalir dari kutub negatif menuju positif .
  • 13. Dioda dapat mengalirkan arus listrik apabila terminal anoda dari dioda (simbol anak panah, ) dihubungkan ke terminal yang tegangannya lebih positif daripada terminal katodanya (simbol garis lurus tegak, |) sehingga arus listrik konvensional dapat mengalir sesuai dengan arah panah simbol dioda. Sebaliknya, apabila katoda diberi tegangan yang lebih positif daripada anoda, arus tidak dapat mengalir. 13 Gambar 15 Agar arus dapat mengalir dalam rangkaian, maka arah arusnya harus sesuai dengan arah panah dari dioda Apabila arah arus listrik yang keluar dari sumber tegangan memiliki arah yang sesuai dengan arah anak panah dari dioda, maka dioda mengalami bias maju (forward bias) dan arus dapat mengalir dalam rangkaian. Sebaliknya, apabila arah arus listrik yang keluar dari baterai memiliki arah yang berlawanan dengan arah panah dari dioda, maka dioda mengalami bias terbalik (reverse bias) dan arus listrik tidak dapat mengalir dalam rangkaian. Sebenarnya, tegangan maju pada suatu dioda dapat dihitung tetapi sangat sulit karena untuk menghitung tegangan maju suatu dioda harus mempertimbangkan banyak variabel. Sebuah persamaan pendekatan untuk menghitung tegangan maju dioda bergantung pada beberapa variabel yaitu arus yang mengaliri dioda, suhu sambungan P-N nya, dan beberapa konstanta fisika.
  • 14. 14 Berikut ini persamaan dioda yang umum : dimana : ID : arus dioda (Ampere) IS : arus saturasi (biasanya bernilai 1 10-12 ampere) e : konstanta euler (~ 2.718281828) q : muatan elektron (1.6 10-19 coulomb) VD : sumber tegangan yang dihubungkan ke dioda (volt) N : koefisien emisi atau ketidakidealan (biasanya diantara 1 atau 2) k : konstanta Boltzman (1.38 10-23) T : suhu sambungan PN (Kelvin) Gambar 16 Kurva dioda yang menunjukkan hubungan antara arus dengan tegangan dioda. Selain itu ada hal lain yang harus di perhatikan, pada saat dioda mengalami bias terbalik, arus memang tidak bisa melewati dioda. Tapi pada kenyataannya terdapat arus dalam jumlah yang sangat kecil (nano hingga mikro).
  • 15. 15 TABUNG HAMPA 1.1 Pengertian Tabung Hampa Merupakan sebuah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penguat sinyal. Dahulu digunakan di banyak alat-alat elektronik tapi kini tabung hampa hanya digunakan dalam aplikasi khusus. Untuk banyak tujuan, tabung hampa atau tabung hampa telah diganti oleh transistor yang jauh lebih kecil dan murah, baik sebagai alat terpisah maupun dalam sirkuit terpadu. Gambar 17 Tabung Hampa Sebuah tabung hampa terdiri dari dua atau lebih elektroda di dalam sebuah kandang kedap udara. Kebanyakan tabung kaca amplop, meskipun keramik dan logam (atas isolasi basa) juga telah digunakan. Elektroda yang melekat pada lead yang melewati amplop melalui segel kedap udara. Pada kebanyakan tabung, memimpin, dalam bentuk pin, plug ke soket tabung untuk penggantian mudah tabung (tabung yang sejauh ini penyebab paling umum dari kegagalan dalam peralatan elektronik, dan konsumen diharapkan dapat menggantikan tabung sendiri ). Beberapa tabung memiliki elektroda berakhir pada topi atas yang mengurangi kapasitansi interelectrode untuk meningkatkan frekuensi tinggi kinerja, menyimpan tegangan plate mungkin sangat tinggi jauh dari tegangan rendah, dan bisa menampung satu elektroda lebih dari yang diperbolehkan oleh pangkalan.
  • 16. 16 1.2 Jenis Tabung Hampa 1. Dioda Tabung Hampa Gambar 18 Dioda Tabung Hampa Elektron dari katoda aliran panas menuju anoda positif, namun tidak sebaliknya. Ketika panas, filamen melepaskan elektron ke dalam hampa, proses yang disebut emisi termionik. Sebuah elektroda kedua, anoda atau pelat ,akan menarik elektron-elektron jika pada tegangan yang lebih positif. Hasilnya adalah aliran bersih elektron dari filamen ke piring. Namun saat ini tidak dapat mengalir dalam arah sebaliknya karena piring tidak dipanaskan dan tidak memancarkan elektron. Filamen ( katoda ) memiliki fungsi ganda, yaitu memancarkan elektron ketika dipanaskan dan bersama-sama dengan piring menciptakan sebuah medan listrik karena perbedaan potensial diantaranya. Sementara tabung awal menggunakan filamen langsung dipanaskan sebagai katoda, tabung lebih modern sebagian besar (tetapi tidak semua) dipekerjakan pemanasan tidak langsung. Selama operasi, tabung hampa memerlukan pemanasan konstan dari filamen sehingga membutuhkan daya yang cukup besar bahkan ketika memperkuat sinyal di tingkat mikrovat. Pada kebanyakan amplifier kekuasaan lebih lanjut dikonsumsi karena arus diam antara katoda dan anoda (piring), mengakibatkan pemanasan piring. Dalam sebuah power amplifier, pemanasan piring dapat cukup besar; tabung dapat dihancurkan jika didorong melampaui batas-batas aman.
  • 17. 17 2. Trioda Tabung Hampa Gambar 19 Trioda Tabung Hampa Pada triode tabung hampa, tegangan diterapkan ke grid kontrol pelat (anoda) saat ini. Kecuali untuk dioda, elektroda tambahan diposisikan antara katoda dan pelat (anoda). Elektroda ini disebut sebagai grid karena mereka tidak elektroda padat tetapi unsur-unsur yang jarang di mana elektron dapat melewati perjalanan mereka ke piring. Tabung hampa yang kemudian dikenal sebagai trioda, tetroda , pentoda dan seterusnya tergantung pada jumlah grid. Sebuah trioda memiliki tiga elektroda: anoda, katoda, dan satu grid. Grid pertama, yang dikenal sebagai kontrol grid, (dan kadang-kadang grid lainnya) mengubah dioda tegangan ke perangkat yang dikendalika. Tegangan diterapkan pada kontrol grid mempengaruhi aliran arus antara katoda dan piring. Ketika diadakan negatif sehubungan dengan katoda, kontrol grid menciptakan medan listrik yang dipancarkan oleh elektron repels katoda, sehingga mengurangi atau bahkan menghentikan aliran arus antara katoda dan anoda. Selama kontrol grid relatif negatif terhadap katoda, pada dasarnya tidak ada arus ke dalamnya, namun perubahan beberapa volt pada kontrol grid cukup untuk membuat perbedaan besar dalam piring saat ini, mungkin mengubah output dengan ratusan volt (tergantung di sirkuit).
  • 18. Pada dasarnya, transistor dan tabung hampa memiliki fungsi yang serupa. Keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik. Tabung hampa udara sebagai penguat sinyal, merupakan ciri khas komputer generasi pertama. Awalnya, tabung hampa udara (vacum-tube) digunakan sebagai komponen penguat sinyal. Bahan bakunya terdiri dari kaca, sehingga banyak memiliki kelemahan, seperti: mudah pecah, dan mudah menyalurkan panas. Panas ini perlu dinetralisir oleh komponen lain yang berfungsi sebagai pendingin. 18 1.3 Katoda Tabung Hampa Terdapat tiga jenis material yang digunakan untuk membuat katoda pada tabung hampa. Ketiga material tersebut adalah tungsten, thoriated tungsten dan katoda berlapis oksida (oxide coated cathode). Material katoda jenis tungsten ini adalah material yang pertama kali digunakan. Tungsten memiliki dua kelebihan, yaitu mempunyai ketahanan mekanik dan juga titik lebur yang tinggi (sekitar 3400 derajat celcius). Material jenis thoriated tungsten adalah campuran antara tungsten dan thorium. Thorium adalah material yang secara individual memiliki fungsi kerja sebesar 3,4 eV. Campuran antara tungsten dan thorium menghasilkan fungsi kerja sebesar 2,63 eV yaitu lebih rendah dari fungsi kerja tungsten maupun thorium dalam keadaan tidak dicampur. Material jenis katoda berlapis oksida, terbuat dari lempengan nikel yang dilapisi barium dan oksida stronsium. Sebagai hasil dari pelapisan tersebut, maka dihasilkanlah katoda yang memiliki fungsi kerja dan temperature kerja yang optimal rendah yaitu sekitar 750 derajat celcius. Katoda jenis ini umumnya digunakan untuk aplikasi dengan tegangan tidak lebih dari 1000 Volt.
  • 19. 19 BAB III KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan di bab sebelumnya, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa : 1. Dioda adalah sebuah komponen elektronika yang terdiri dari dua buah elektroda yang memiliki fungsi sangat berhubungan dengan pengendalian arus dan tegangan. 2. Ada dua sifat diode yaitu diode bias maju dan diode bias mundur. 3. Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya, seperti dioda penyearah (rectifier), dioda Emisi Cahaya (LED), dioda Zener, dioda photo (Photo-Dioda), Dioda Varactor dan Dioda SCR. 4. Ketika dioda digunakan pada rangkaian lampu sederhana, dioda dapat mengalirkan atau menahan arus listrik yang menuju ke lampu, tergantung dari polaritas dari sumber tegangan yang dihubungkan pada terminal dioda. 5. Tabung hampa merupakan sebuah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penguat sinyal. 6. Ada dua jenis tabung hampa yaitu dengan diode dan triode tabung hampa. 7. Terdapat tiga jenis material yang digunakan untuk membuat katoda pada tabung hampa. Ketiga material tersebut adalah tungsten, thoriated tungsten dan katoda berlapis oksida (oxide coated cathode). 8. Transistor, yang memiliki fungsi hamper sama dengan tabung hampa lebih banyak digunakan karena murah dan juga tidak memerlukan tegangan yang tinggi untuk mengoperasikannya.
  • 20. 20 DAFTAR PUSTAKA http://dasarelektronika.com/pengertian-dan- fungsi-dioda-2/ http://duniaelektonika.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-dioda-beserta- fungsinya.html http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/jenis-material-katoda-tabung-hampa-vacuum- tube/ http://elkaasik.com/prinsip-kerja-dioda/ http://seputar-elektro.blogspot.com/2012/05/mengenal-dioda.html http://www. tugasku4u.com/2013/04/dioda.html