ݺߣ

ݺߣShare a Scribd company logo
BAB I
                                     PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
          Cinta merupaka suatu perasaan yang dialami oleh makhluk Tuhan dimuka
   Bumi. Tuhan memberikan cinta di hati pada hamba-Nya, sebagai salah satu bukti
   Tuhan yang Maha Penyayang. Cinta merupakan suatu perasaan yang dimiliki oleh
   setiap individu dan merupakan salah satu bentuk emosi dan perasaan. Sehingga
   apa yang ia rasakan belum tentu sama dengan perasaan yang dialami oleh orang
   lain. Sehingga kasih Tuhan yang diberikan kepada makhluknya dapat berbagai
   macam bisa berbentuk fisik maupun berbentuk emasional. Akan tetapi yang
   penulis bahas lebih kepada yang emosional. Sesuatu yang ada didalam diri kita.
   Yaitu mengembangkan potensi cinta.


B. Rumusan Masalah
          Adapun beberapa masalah yang akan dibahas yaitu :
      1. Apa yang dinamakan dengan cinta ?
      2. Faktor apa yang mempengaruhi cinta, jenis-jenis cinta, ekspresi cinta


C. Tujuan Makalah
          Tujuan penyusunan makalah membangaun potensi cinta, diharapkan dapat
   memenuhi salah satu tugas mata kuliah Soft Skill karena dengan adanya
   penugasan penyusunan makalah ini diharapkan mampu untuk mengkaji,
   memahami dan menganalisa masalah yang diusung secara komprehensif dan
   terpadu. Dan tujuan selanjutnya yaitu dengan penyusunan makalah ini yakni
   diharapkan dapat menjadi salah satu pedoman bagi penyusun pada khususnya dan
   setiap pembaca pada umumnya ketika kami harus menunjukan kapasitas dan
   eksistensi diri dalam mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
BAB II
                                           PENDAHULUAN
A. Pengertian Cinta
          Cinta lahir kerana tarikan atau disebabkan saling tertarik dan berakhir bila
   tidak ada respon. Cinta dapat membuat orang menjadi bodoh kerana dipenuhi
   perkara yang bodoh termasuk dengki, prasangka, gangguan emosi, gangguan
   kesehatan, impian palsu, mimpi, gila bayang, dalam dunia fantasi dsb. Hubungan
   lawan jenis juga bisa dikatakan cinta. Cinta hanya akan menjadi matang bila
   mencapai ke tahap tertinggi. Kasih itu waras, sadar dengan apa yang
   dilakukannya, tidak mengharapkan balasan, mementingkan kebahagiaan yang
   dikasihi dan sanggup menderita, tidak melihat dirinya lebih penting daripada
   orang yang dikasihi, sanggup berkorban, memelihara dan bukan mengambil
   kesempatan, tidak mudah berprasangka, mencari jalan perdamaian, tidak
   meninggikan diri, jujur, ikhlas dan mendoakan orang yang dikasihinya walaupun
   mungkin dia sendiri disalah arti maupun dibenci.1
          Cinta itu sendiri sulit untuk dapat memberi batasan ataupun pengertiannya,
   karena cinta merupakan salah satu bentuk emosi dan perasaan yang dimiliki
   individu. Dan sifatnyapun subyektif sehingga setiap individu akan mempunyai
   makna yang berbeda tergantung pada penghayatan serta pengalamannya.
          Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta,
   cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa)
   sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan
   sayang atau cinta kepada atau menaruh betas kasihan. Dengan demikian arti cinta
   dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena
   itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang
   yang disertai dengan menaruh belas kasihan.2
          Dan menurut seorang tokoh psikologi Robert Sternberg, cinta adalah
   sebuah kisah, kisah yang ditulis oleh setiap orang. Kisah tersebut merefleksikan
   cinta, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu hubungan. Ada kisah tentang

          1
              http://www.tunardy.com/definisi-cinta
          2
              http://filsafat.kompasiana.com
perang memperebutkan kekuasaan, misteri, permainan, dsb. Kisah pada setiap
   orang berasal dari “skenario” yang sudah dikenalnya, apakah dari orang tua,
   pengalaman, cerita, dsb. Kisah ini biasanya mempengaruhi orang bagaimana ia
   bersikap dan bertindak dalam sebuah hubungan.
           Kemudian Sternberg memcoba untuk menjabarkan cinta dalam konteks
   hubungan antara dua orang dengan membaginya kedalam 3 komponen3, yaitu: (1).
   Keintiman (Intimacy), (2). Gairah (Passion) dan (3). Komitmen.
           Keintiman adalah elemen emosi, yang didalamnya terdapat kehangatan,
   kepercayaan (trust), dan keinginan untuk membina hubungan. Ciri-cirinya antara
   lain seseorang akan merasa dekat dengan seseorang, senang bercakap-cakap
   dengannya sampai waktu yang lama, merasa rindu bila lama tidak bertemu.
   Gairah adalah elemen motivasional yang didasari oleh dorongan dari dalam diri
   yang bersifat seksual. Komitmen adalah elemen kognitif, berupa keputusan untuk
   secara sinambung dan tetap menjalankan suatu kehidupan bersama.
           Menurut Sternberg, setiap komponen itu pada tiap-tiap orang berbeda
   derajatnya. Ada yang hanya tinggi di gairah, tapi rendah pada komitmen.
   Sedangkan cinta yang ideal adalah apabila ketiga komitmen itu berada dalam
   proporsi yang sesuai pada suatu waktu tertentu. 4 Misalnya pada tahap awal
   hubungan, yang paling besar adalah komponen keintiman. Setelah keintiman
   berlanjut pada gairah yang lebih besar (dalam beberapa budaya) harus disertai
   dengan komitmen yang lebih besar, misalnya melalui perkawinan. 5




B. Faktor-faktor yang mempengaruhi cinta
           Pada dasarnya ada cukup banyak ciri-ciri yang ada dalam diri kita di bawa
   sejak lahir, baik ciri-ciri fisik maupun ciri-ciri tertentu.
           Ciri-ciri fisik seperti tinggi-pendek; gemuk-kurus, bentuk-bentuk fisik
   tertentu diturunkan dari kedua orang tua kita. Tetapi kita juga punya ciri-ciri fisik


           3
               http://ilmu-psikologi.blogspot.com/2009/08/pasikologi-cinta.html
           4
               ibid
           5
               Ibid.
yang unik (hanya kita sendiri yang punya ) yang kita bawa juga sejak lahir.
   Demikian juga dengan ciri-ciri individu seperti kafasitas otak tertentu,
   kelengkapan dan kepekaan indera tertentu, dan lain-lain. Faktor lain yang besar
   pengaruhnya terhadap cinta adalah hasil hubungan kita dengan lingkungan dan
   pengalaman. Ada dua macam pengalaman yang mempengaruhi cinta manusia,
   yaitu:
            1. Pengalaman umum
                   Yaitu pengalaman yang dihayati oleh hampir semua anggota
               masyarakat atau bahkan oleh semua manusia. Setiap masyarakat selalu
               mempunyai nilai-nilai, prinsip-prinsip moral, cara hidup yang dihayati
               oleh semua anggota untuk menjadi manusia seperti itu. Pengalaman
               umum ini menjadi bagian dari seseorang yang sama dengan banyak
               orang lain di sekitarnya.
            2. Pengalaman unik
                       Setiap orang mempunyai pengalaman-pengalaman yang hanya
               pernah di alami oleh dirinya sendiri. Kerna sejak lahir seseorang anak
               sudah membawa ciri-ciri tertentu serta kecendrungan-kecendrungan
               dorongan tertentu, maka reaksinya terhadap lingkungan atau reaksi
               lingkungan terhadapnya        bersifat khas. Pengalamn unik ini
               menentukan bagian dirinya yang bersifat khas, unik, dan tidak ada
               duanya.


C. Jenis-jenis cinta
            Jenis-jenis cinta yang terjadi pada seseorang dapat dibagi menjadi 3 jenis
   yaitu:
       1. Cinta karena nafsu
                   Cinta yang mengakibatkan hubungan antar dua orang tidak
            terkontrol lagi, emosi sangat menguasai akal sehat seseorang sehingga
            perilaku seolah terjadi secara spontan untuk menjawab rangsangan emosi
            yang berlebihan.
2. Cinta pragmatis
                      Pada tahap ini terjadi keseimbangan antara dua orang, ada rasa
            suka dan duka, serta adanya timbal balik.
       3. Cinta altruistik
                      Biasanya perasaan cinta seperti ini biasanya terjadi pada seorang
            ibu kepada anaknya, cinta ini disertai kasih sayang yang tidak ada
            batasnya.

D. Eksperisi cinta
            Cinta seseorang diskrepsikan ke dalam beberapa karakteristik, sehinga
   dengan mengerti karakteristik-karakteristik tersebut, kita dapat mengerti pula
   cinta orang yang bersangkutan. Karakteristik-karakteristik cinta adalah:
            1. Penampilan fisik: tubuh yang besar, wajah yang tampan, pakaian yang
                  rapi, atau tubuh yang kurang sehat, wajah yang kuyu, pakaian kusut,
                  semuanya mengambarkan cinta diri orang yang bersanmgkutan.
            2. Temperamen: yaitu suasana hati yang menetap dan khas pada orang
                  yang bersangkutan; misalnya: pemurung, pemarah, periang dan
                  sebagainya.6
            3. Kecerdasan dan kemampuan
            4. Arah minat dan pandangan mengenai nilai-nilai.
            5. Sikap sosial.
            6. Kecenderungan-kecenderungan dalam motivasi.
            7. Cara-cara pembawaan diri, misalnya sopansantun, banyak bicara,
                  kritis, mudah bergaul dan sebainya.


E. Dampak dari cinta
            Perasaan cinta yang terjadi pada individu berada pada ranah emosional dan
   rasional. Cinta emosional ini datang dan pergi tanpa diprediksi. Dan tentunya hal
   tersebut akan memiliki dampak bagi individu. Dampak-dampak tersebut antara
   lain :
            6
                Sarlito Wirawan Sarwono. Pengantar Umum Psikologi. Bulan Bintang. Jakarta, 1976,
   hlm 82
a. Merubah perilaku yang progesif. Perasaan cinta kadang memotifasi
   seseorang untuk bertingkah laku lebih baik
b. Perubahan perilaku regresif yaitu perasaan yang selalu tergantung pada
   orang lain
c. Belajar mengenal dan menerima orang lain ( kelebihan dan kekurangan
   serta perbedaan yang ada)
d. Banyak berfantasi (melamun)
e. Cemburu, biasanya diperlihatkan oleh seseorang pada saat seseorang
   merasa perhatian pasangannya telah beralih kepada yang lain. Cemburu
   biasanya merupakan tanda cinta bersyarat dan egoisme, tanda kurang
   percaya diri dan penghargaan diri.
BAB III
                                  PENUTUP
Kesimpulan
       Cinta adalah salah satu bentuk emosi dan perasaan yang dimiliki individu.
Yang diekspresikan dengan berbagai macam cara, bentuk dan bahkan




                                    Daftar Pustaka
       http://filsafat.kompasiana.com
       http://ilmu-psikologi.blogspot.com/2009/08/pasikologi-cinta.html
       http://www.tunardy.com/definisi-cinta
       Massofa.wordpress.com
       Wirawan Sarwono, Sarlito. Pengantar Umum Psikologi. Bulan Bintang.
Jakarta, 1976
       http://saiedbelajarngeblog.blogspot.com/

More Related Content

Makalah potensi cinta

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cinta merupaka suatu perasaan yang dialami oleh makhluk Tuhan dimuka Bumi. Tuhan memberikan cinta di hati pada hamba-Nya, sebagai salah satu bukti Tuhan yang Maha Penyayang. Cinta merupakan suatu perasaan yang dimiliki oleh setiap individu dan merupakan salah satu bentuk emosi dan perasaan. Sehingga apa yang ia rasakan belum tentu sama dengan perasaan yang dialami oleh orang lain. Sehingga kasih Tuhan yang diberikan kepada makhluknya dapat berbagai macam bisa berbentuk fisik maupun berbentuk emasional. Akan tetapi yang penulis bahas lebih kepada yang emosional. Sesuatu yang ada didalam diri kita. Yaitu mengembangkan potensi cinta. B. Rumusan Masalah Adapun beberapa masalah yang akan dibahas yaitu : 1. Apa yang dinamakan dengan cinta ? 2. Faktor apa yang mempengaruhi cinta, jenis-jenis cinta, ekspresi cinta C. Tujuan Makalah Tujuan penyusunan makalah membangaun potensi cinta, diharapkan dapat memenuhi salah satu tugas mata kuliah Soft Skill karena dengan adanya penugasan penyusunan makalah ini diharapkan mampu untuk mengkaji, memahami dan menganalisa masalah yang diusung secara komprehensif dan terpadu. Dan tujuan selanjutnya yaitu dengan penyusunan makalah ini yakni diharapkan dapat menjadi salah satu pedoman bagi penyusun pada khususnya dan setiap pembaca pada umumnya ketika kami harus menunjukan kapasitas dan eksistensi diri dalam mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
  • 2. BAB II PENDAHULUAN A. Pengertian Cinta Cinta lahir kerana tarikan atau disebabkan saling tertarik dan berakhir bila tidak ada respon. Cinta dapat membuat orang menjadi bodoh kerana dipenuhi perkara yang bodoh termasuk dengki, prasangka, gangguan emosi, gangguan kesehatan, impian palsu, mimpi, gila bayang, dalam dunia fantasi dsb. Hubungan lawan jenis juga bisa dikatakan cinta. Cinta hanya akan menjadi matang bila mencapai ke tahap tertinggi. Kasih itu waras, sadar dengan apa yang dilakukannya, tidak mengharapkan balasan, mementingkan kebahagiaan yang dikasihi dan sanggup menderita, tidak melihat dirinya lebih penting daripada orang yang dikasihi, sanggup berkorban, memelihara dan bukan mengambil kesempatan, tidak mudah berprasangka, mencari jalan perdamaian, tidak meninggikan diri, jujur, ikhlas dan mendoakan orang yang dikasihinya walaupun mungkin dia sendiri disalah arti maupun dibenci.1 Cinta itu sendiri sulit untuk dapat memberi batasan ataupun pengertiannya, karena cinta merupakan salah satu bentuk emosi dan perasaan yang dimiliki individu. Dan sifatnyapun subyektif sehingga setiap individu akan mempunyai makna yang berbeda tergantung pada penghayatan serta pengalamannya. Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh betas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.2 Dan menurut seorang tokoh psikologi Robert Sternberg, cinta adalah sebuah kisah, kisah yang ditulis oleh setiap orang. Kisah tersebut merefleksikan cinta, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu hubungan. Ada kisah tentang 1 http://www.tunardy.com/definisi-cinta 2 http://filsafat.kompasiana.com
  • 3. perang memperebutkan kekuasaan, misteri, permainan, dsb. Kisah pada setiap orang berasal dari “skenario” yang sudah dikenalnya, apakah dari orang tua, pengalaman, cerita, dsb. Kisah ini biasanya mempengaruhi orang bagaimana ia bersikap dan bertindak dalam sebuah hubungan. Kemudian Sternberg memcoba untuk menjabarkan cinta dalam konteks hubungan antara dua orang dengan membaginya kedalam 3 komponen3, yaitu: (1). Keintiman (Intimacy), (2). Gairah (Passion) dan (3). Komitmen. Keintiman adalah elemen emosi, yang didalamnya terdapat kehangatan, kepercayaan (trust), dan keinginan untuk membina hubungan. Ciri-cirinya antara lain seseorang akan merasa dekat dengan seseorang, senang bercakap-cakap dengannya sampai waktu yang lama, merasa rindu bila lama tidak bertemu. Gairah adalah elemen motivasional yang didasari oleh dorongan dari dalam diri yang bersifat seksual. Komitmen adalah elemen kognitif, berupa keputusan untuk secara sinambung dan tetap menjalankan suatu kehidupan bersama. Menurut Sternberg, setiap komponen itu pada tiap-tiap orang berbeda derajatnya. Ada yang hanya tinggi di gairah, tapi rendah pada komitmen. Sedangkan cinta yang ideal adalah apabila ketiga komitmen itu berada dalam proporsi yang sesuai pada suatu waktu tertentu. 4 Misalnya pada tahap awal hubungan, yang paling besar adalah komponen keintiman. Setelah keintiman berlanjut pada gairah yang lebih besar (dalam beberapa budaya) harus disertai dengan komitmen yang lebih besar, misalnya melalui perkawinan. 5 B. Faktor-faktor yang mempengaruhi cinta Pada dasarnya ada cukup banyak ciri-ciri yang ada dalam diri kita di bawa sejak lahir, baik ciri-ciri fisik maupun ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri fisik seperti tinggi-pendek; gemuk-kurus, bentuk-bentuk fisik tertentu diturunkan dari kedua orang tua kita. Tetapi kita juga punya ciri-ciri fisik 3 http://ilmu-psikologi.blogspot.com/2009/08/pasikologi-cinta.html 4 ibid 5 Ibid.
  • 4. yang unik (hanya kita sendiri yang punya ) yang kita bawa juga sejak lahir. Demikian juga dengan ciri-ciri individu seperti kafasitas otak tertentu, kelengkapan dan kepekaan indera tertentu, dan lain-lain. Faktor lain yang besar pengaruhnya terhadap cinta adalah hasil hubungan kita dengan lingkungan dan pengalaman. Ada dua macam pengalaman yang mempengaruhi cinta manusia, yaitu: 1. Pengalaman umum Yaitu pengalaman yang dihayati oleh hampir semua anggota masyarakat atau bahkan oleh semua manusia. Setiap masyarakat selalu mempunyai nilai-nilai, prinsip-prinsip moral, cara hidup yang dihayati oleh semua anggota untuk menjadi manusia seperti itu. Pengalaman umum ini menjadi bagian dari seseorang yang sama dengan banyak orang lain di sekitarnya. 2. Pengalaman unik Setiap orang mempunyai pengalaman-pengalaman yang hanya pernah di alami oleh dirinya sendiri. Kerna sejak lahir seseorang anak sudah membawa ciri-ciri tertentu serta kecendrungan-kecendrungan dorongan tertentu, maka reaksinya terhadap lingkungan atau reaksi lingkungan terhadapnya bersifat khas. Pengalamn unik ini menentukan bagian dirinya yang bersifat khas, unik, dan tidak ada duanya. C. Jenis-jenis cinta Jenis-jenis cinta yang terjadi pada seseorang dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu: 1. Cinta karena nafsu Cinta yang mengakibatkan hubungan antar dua orang tidak terkontrol lagi, emosi sangat menguasai akal sehat seseorang sehingga perilaku seolah terjadi secara spontan untuk menjawab rangsangan emosi yang berlebihan.
  • 5. 2. Cinta pragmatis Pada tahap ini terjadi keseimbangan antara dua orang, ada rasa suka dan duka, serta adanya timbal balik. 3. Cinta altruistik Biasanya perasaan cinta seperti ini biasanya terjadi pada seorang ibu kepada anaknya, cinta ini disertai kasih sayang yang tidak ada batasnya. D. Eksperisi cinta Cinta seseorang diskrepsikan ke dalam beberapa karakteristik, sehinga dengan mengerti karakteristik-karakteristik tersebut, kita dapat mengerti pula cinta orang yang bersangkutan. Karakteristik-karakteristik cinta adalah: 1. Penampilan fisik: tubuh yang besar, wajah yang tampan, pakaian yang rapi, atau tubuh yang kurang sehat, wajah yang kuyu, pakaian kusut, semuanya mengambarkan cinta diri orang yang bersanmgkutan. 2. Temperamen: yaitu suasana hati yang menetap dan khas pada orang yang bersangkutan; misalnya: pemurung, pemarah, periang dan sebagainya.6 3. Kecerdasan dan kemampuan 4. Arah minat dan pandangan mengenai nilai-nilai. 5. Sikap sosial. 6. Kecenderungan-kecenderungan dalam motivasi. 7. Cara-cara pembawaan diri, misalnya sopansantun, banyak bicara, kritis, mudah bergaul dan sebainya. E. Dampak dari cinta Perasaan cinta yang terjadi pada individu berada pada ranah emosional dan rasional. Cinta emosional ini datang dan pergi tanpa diprediksi. Dan tentunya hal tersebut akan memiliki dampak bagi individu. Dampak-dampak tersebut antara lain : 6 Sarlito Wirawan Sarwono. Pengantar Umum Psikologi. Bulan Bintang. Jakarta, 1976, hlm 82
  • 6. a. Merubah perilaku yang progesif. Perasaan cinta kadang memotifasi seseorang untuk bertingkah laku lebih baik b. Perubahan perilaku regresif yaitu perasaan yang selalu tergantung pada orang lain c. Belajar mengenal dan menerima orang lain ( kelebihan dan kekurangan serta perbedaan yang ada) d. Banyak berfantasi (melamun) e. Cemburu, biasanya diperlihatkan oleh seseorang pada saat seseorang merasa perhatian pasangannya telah beralih kepada yang lain. Cemburu biasanya merupakan tanda cinta bersyarat dan egoisme, tanda kurang percaya diri dan penghargaan diri.
  • 7. BAB III PENUTUP Kesimpulan Cinta adalah salah satu bentuk emosi dan perasaan yang dimiliki individu. Yang diekspresikan dengan berbagai macam cara, bentuk dan bahkan Daftar Pustaka http://filsafat.kompasiana.com http://ilmu-psikologi.blogspot.com/2009/08/pasikologi-cinta.html http://www.tunardy.com/definisi-cinta Massofa.wordpress.com Wirawan Sarwono, Sarlito. Pengantar Umum Psikologi. Bulan Bintang. Jakarta, 1976 http://saiedbelajarngeblog.blogspot.com/