2. Pengertian
Manajemen keuangan merupakan salah satu
substansi manajamen sekolah yang akan turut
menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di
sekolah. Sebagaimana yang terjadi di substansi
manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan
manajemen keuangan dilakukan melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan atau
pengendalian.
3. Pengertian
Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen
keuangan merupakan tindakan
pengurusan/ketatausahaan keuangan yang
meliputi pencatatan, perencanaan,
pelaksanaan, pertanggungjawaban dan
pelaporan. Dengan demikian, manajemen
keuangan sekolah dapat diartikan sebagai
rangkaian aktivitas mengatur keuangan
sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan,
pembelanjaan, pengawasan dan
pertanggung-jawaban keuangan sekolah.
4. 3
1
2
Pemerintah, baik pemerintah pusat,
maupun pemerintah propinsi
Orang tua atau peserta didik
Masyarakat, baik mengikat
maupun tidak mengikat
Sumber keuangan dan pembiayaan pada
suatu sekolah secara garis besar dapat
dikelompokkan atas tiga sumber, yaitu:
5. Fungsi Anggaran Pendidikan
Perencanaan, fungsi ini bisa membantu
unit kerja mengetahui arah kebijakan
yang akan dilaksanakan ke depannya
sesuai dengan ketersediaan anggaran.
6. Fungsi Anggaran Pendidikan
Pengendalian, fungsi dapat menghindari
pengeluaran yang berlebihan
(pemborosan) serta dapat menghindari
penggunaan anggaran yang tidak
proporsional, yakni tidak tepat guna,
tidak efisien dan tidak efektif
sebagaimana mestinya dapat merugikan
proses layanan pendidikan.
7. Fungsi Anggaran Pendidikan
Alat koordinasi dan komunikasi,
dokumen anggaran yang komprehensif
bisa mendeteksi dan mengkoordinir
tugas apa saja yang harus dijalankan
oleh unit-unit kerja atau bagian-bagian
lainnya.
8. Fungsi Anggaran Pendidikan
Alat penilaian kinerja, bisa dijadikan
barometer setiap unit apakah sudah
bekerja sesuai target dan sasaran kerja
atau tidak.
9. Fungsi Anggaran Pendidikan
Alat efisien atau motivasi, anggaran
pendidikan dapat menantang hal- hal
yang realistis (masuk akal) untuk
dikerjakan secara efisien.
11. Tujuan Manajemen Keuangan
Melalui kegiatan manajemen keuangan
maka kebutuhan pendanaan kegiatan
sekolah dapat direncanakan,
diupayakan pengadaannya, dibukukan
secara transparan, dan digunakan
untuk membiayai pelaksanaan program
sekolah secara efektif dan efisien.
Untuk itu tujuan manajemen keuangan
adalah:
12. Tujuan Manajemen Keuangan
Meningkatkan efektivitas dan
efisiensi penggunaan
keuangan sekolah
Meningkatkan akuntabilitas
dan transparansi keuangan
sekolah
Meminimalkan
penyalahgunaan anggaran
sekolah
1 2
3
13. Tugas managemen keuangan
Dalam pelaksanaannya,
manajemen keuangan
menganut asas pemisahan
tugas antara fungsi Otorisator,
Ordonator, dan Bendaharawan.
14. Tugas managemen keuangan
Vision
Otorisator adalah pejabat
yang diberi wewenang untuk
mengambil tindakan yang
mengakibatkan penerimaan
dan pengeluaran anggaran.
Otorisator
Ordonator adalah pejabat
yang berwenang melakukan
pengujian dan
memerintahkan pembayaran
atas segala tindakan yang
dilakukan berdasarkan
otorisasi yang telah
ditetapkan.
Ordonator
Bendaharawan adalah
pejabat yang berwenang
melakukan penerimaan,
penyimpanan, dan
pengeluaran uang serta
diwajibkan membuat
perhitungan dan
pertanggungjawaban.
Bendaharawan
15. Proses pengelolaan
keuangandi sekolah
Komponen keuangan sekolah
merupakan komponen produksi
yang menentukan terlaksananya
kegiatan belajar-mengajar bersama
komponen komponen lain. Dengan
kata lain, setiap kegiatan yang
dilakukan sekolah memerlukan
biaya.
16. Proses pengelolaan
keuangandi sekolah
Komponen keuangan sekolah
merupakan komponen produksi
yang menentukan terlaksananya
kegiatan belajar-mengajar bersama
komponen komponen lain. Dengan
kata lain, setiap kegiatan yang
dilakukan sekolah memerlukan
biaya.
17. Pengelolaan keuangan
sekolahyang efektif
Pengelolaan akan dianggap efektif apabila merujuk pada Rencana Kerja dan Anggaran
Sekolah (RKAS) untuk satu tahun pelajaran, para kepala sekolah bersama semua pemegang
peran di sekolah pada umumnya menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
3
1
2
Merancang suatu program sekolah yang ideal untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada
tahun pelajaran yang bersangkutan.
Melakukan inventarisasi semua kegiatan dan menghitung perkiraan kebutuhan dana
penunjang.
Melakukan peninjauan ulang atas program awal berdasarkan kemungkinan tersedianya
dana pendukung yang dapat dihimpun.
18. Pengelolaan keuangan sekolah
yang efektif
6
4
5
Menetapkan prioritas kegiatanyang akan dilaksanakan pada tahun pelajaran yang
bersangkutan.
Melakukan perhitungan rinci pemanfaatan dana yang tersediauntuk masing-masing
kegiatan
Menuangkan perhitungan-perhitungan rinci tersebut ke dalam suatu format yang telah
disepakati untuk digunakan oleh setiap sekolah.
7
Pengesahan dokumen RKAS
19. Penyusunan RKAS
Rencana Kerja dan Anggaran
Sekolah (RKAS) harus berdasarkan
pada rencana pengembangan
sekolah dan merupakan bagian
dari rencana operasional
tahunan.
21. Pembiayaan Operasional Non
Personalia
Dalam Standar Nasional Pendidikan,
dinyatakan bahwa Standar Pembiayaan
adalah kriteria mengenai komponen
dan besarnya biaya operasi satuan
pendidikan yang berlaku selama satu
tahun.
22. Pembiayaan Operasional Non
Personalia
Untuk biaya satuan pendidikan
diklasifikasikan menjadi beberapa
diantaranya adalah biaya investasi,
biaya operasi, bantuan biaya
pendidikan, dan beasiswa.
24. Pertanggungjawaban
Kepala sekolah wajib menyampaikan laporan pada
bidang keuangan terutama mengenai penerimaan
dan pengeluaran keuangan sekolah.
Pengevaluasian dilakukan setiap triwulan atau per
semester. Dana yang digunakan akan
dipertanggungjawabkan kepada sumber dana. Jika
dana tersebut diperoleh dari orang tua siswa,
maka dana tersebut akan dipertanggungjawabkan
oleh kepala sekolah kepada orang tua siswa.
Begitu pula jika dana tersebut bersumber dari
pemerintah maka akan dipertanggungjawabkan
kepada pemerintah.