Manajemen pengembangan kurikulum melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan pengelolaan kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis dan berkelanjutan. Fungsi manajemen mencakup merencanakan, mengorganisir, mengelola, dan mengontrol pengembangan kurikulum berdasarkan prinsip-prinsip seperti keseimbangan etika dan logika serta memberikan kesempatan setara bagi peserta didik
1 of 2
Download to read offline
More Related Content
Manajemen Pengembangan Kurikulum
1. Meinito Syndi (201410060311077) dan Dini Pratiwi Ningsih (201410060311086)
Materi : Manajemen Pengembangan Kurikulum
Sumber : http://www.slideshare.net/igor13ic/manajemen-pengembangan-
kurikulum-42589847 [20 des 2015], Igor Wijaya widyaiswara kementrian dalam
negeri
Manajemen kurikulum adalah suatu system pengelolaan kurikulum yang
kooperatif, komperhensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen berbasis
sekolah (MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Oleh karena itu,
otonomi yang diberikan pada lembaga pendidikan dalam mengelola kurikulum
secara mandiri dengan memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran
dalam visi dan misi lembaga pendidikan tidak mengabaikan kebijaksanaan
nasional yang telah ditetapkan.
Manajemen pengembangan kurikulum pada dasarnya terkait dengan studi
administrasi pendidikan dimana fungsi supervisi telah tercakup didalamnya.
Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dalam pengembangan kurikulum dan
manajemen pelaksanaan kurikulum terkait erat dengan keterlaksanaannya yang
perlu mendapat sorotan lebih tajam, dalam artian administratif. Konsep
manajemen pengembangan kurikulum mencakup prinsip-prinsip 1. Keseimbangan
etika, logika, estetika, dan kinestika. 2. Kesamaan memperoleh kesempatan 3.
Memperkuat identitas diri 4. Menghadapi abad pengetahuan 5. Menyongsong
tantangan teknologi informasi dan komunikasi 6. Mengembangkan ketrampilan
hidup 7. Mengintegrasikan unsur-unsur penting ke dalam kurikulum 8.
Pendidikan alternatif 9. Berpusat pada peserta didik 10. Pendidikan multikultur
11. Penilaian berkelanjutan, dan 12. Pendidikan sepanjang hayat. Masalah dan
hambatan dalam pengembangan kurikulum pada umumnya berorientasi pada
target group sebagai calon peserta didik, namun kurangnya kesempatan dan
keterlibatan narasumber/fasilitator dalam perancangan pengembangan kurikulum
masih sangat minim. Ditambah lagi pelaksanaan evaluasi yang hanya bersifat
formalitas serta belum adanya lembaga yang berperan sebagai media akuntabilitas
pendidikan dan pelatihan. Manajemen kurikulum secara keseluruhan adalah
manajemen pengembangan kurikulum, dipandang sebagai suatu tindak
2. profesional artinya dalam usaha pengembangan kurikulum diperlukan suatu
keahlian manajerial dalam arti kemampuan untuk 1. merencanakan, 2.
mengorganisasikan, 3. mengelola, dan 4. mengontrol. Kemampuan 1 dan 2
disebut “curricullum planning“. Kemampuan 3 dan 4 disebut “curricullum
implementation“. Manajemen Pengembangan Kurikulum Manajemen sebagai
suatu disiplin ilmu sangat erat kaitannya dengan disiplin ilmu-ilmu lain, bahkan
ilmu manajemen banyak mendapat kontribusi dari displin-disiplin ilmu lain.
Banyak teori, konsep dan pendekatan dalam ilmu manajemen memberikan
masukan teoretik dan fundamental bagi pengembangan kurikulum. Itu sebabnya
secara konseptual teroretik ilmu manajemen harus menjadi landasan penting
dalam pengembangan kurikulum. Hal ini tampak jelas kontribusi fungsi-fungsi
manajemen dalam proses pengembangan kurikulum, yang pada dasarnya sejalan
dengan proses manajemen itu sendiri. Penilaian kurikulum sebagai salah satu
kegiatan yang penting dalam manajemen pengembangan kurikulum adalah proses
pembuatan pertimbangan berdasarkan seperangkat kriteria yang disepakati dan
dapat dipertanggungjawabkan untuk membuat keputusan mengenai suatu
kurikulum. Penilaian kurikulum diklat berfungsi untuk: 1. Edukatif: untuk
mengetahui kedayagunaan dan keberhasilan dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan dan pelatihan; 2. Intruksional: untuk mengetahui kedayagunaan dan
keberhasilan dalam rangka proses KBM; 3. Diagnosis: untuk memperoleh
informasi dalam rangka perbaikan diklat; 4. Administratif: untuk memperoleh
informasi dalam rangka pengelolaan program diklat.
Komentar :
Menurut kami dari artikel pertama dan kedua hampir tidak memiliki
perbedaan dari artikel kedua yaitu Manajeman kurikulum adalah sebagai suatu
sistem pengelolaan kurikulum yang komperatif, komprehensif, sistemik dan
sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.
Sumber :
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/edukasi/1000-
manajemen-kurikulum [20 des 2015], Drs. Daryanto,Widyaiswara Madya pada
Departemen Edukasi, PPPPTK BOE /VEDC Malang