Paparan Dr. Juneman Abraham dalam Knowledge Sharing Series (KSS) #2 dari Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi bertajuk Manajemen Perpustakaan di Era Normal Baru: Menuju Tersusunnya Protokol untuk Perpustakaan di Indonesia. Subtema: Protokol Manajemen SDM dan Pengguna Perpustakaan di Era Normal Baru. Diselenggarakan pada 22 Juni 2020.
1 of 101
Download to read offline
More Related Content
Manusia Dalam Perpustakaan Masa Kini : Menjawab Kebutuhan Siapa
1. Manusia Dalam
Perpustakaan Masa Kini:
Menjawab Kebutuhan
Siapa?
DR. JUNEMAN ABRAHAM
FAKULTAS HUMANIORA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
22 JUNI 2020
2. Dr. Juneman Abraham, S.Psi.
Lecturer Specialist-S3, Psychology
Department,
BINUS University (Kampus Kijang,
Kemanggisan)
Bidang minat: Psikologi Korupsi,
Psikoinformatika, Keterbukaan
Sains, dan Kebijakan Publik
Resume:
http://about.me/juneman
Blog:
http://juneman.blog.binusian.org
10. 1
Apakah asosiasi
perpustakaan Anda
(nasional) merilis informasi
berkala, buletin dan/atau
pemutakhiran di situs web
mengenai postur
perpustakaan di negara
Anda selama krisis Covid-
19?
2
Apakah informasi yang
diberikan oleh asosiasi
perpustakaan Anda
memberikan nasihat
hukum (atau tautan ke
informasi legal) tentang
peran, hak, dan tugas
perpustakaan sebagai
pemberi kerja?
3
Apakah Anda
memberikan informasi
atau tautan apa pun
tentang Covid-19 yang
relevan untuk
perpustakaan (mis. Masa
hidup virus pada kertas
dan plastik)?
4
Apakah perpustakaan
Anda, atau asosiasi
perpustakaan,
berpartisipasi dalam
strategi umum
mengendalikan
penyebaran Covid-19?
5
Apakah krisis Covid-19
berdampak pada posisi
keuangan asosiasi
perpustakaan (nasional)
Anda (untuk misalnya,
konferensi yang
dibatalkan)?
11. 1
Apakah asosiasi Anda
mengumpulkan informasi
tentang bagaimana krisis
berdampak pada posisi
keuangan perpustakaan?
2
Apakah asosiasi Anda
bernegosiasi dengan
badan pemerintah (lokal /
nasional) untuk
mendapatkan dukungan
bagi perpustakaan untuk
menangani dampak
keuangan dan kehilangan
hasil?
3
Apakah asosiasi Anda,
perpustakaan (nasional),
atau pusat koordinasi
perpustakaan lainnya,
merilis informasi reguler
tentang penawaran digital
dan layanan
perpustakaan kepada
masyarakat umum?
4
Apakah layanan digital
dapat diakses secara
bebas oleh semua orang?
Jika tidak, apakah
seseorang (asosiasi,
perpustakaan nasional)
bernegosiasi dengan mitra
komersial dan pemerintah
terkait untuk
menghilangkan hambatan
sebagai ukuran krisis?
5
Sudahkah perpustakaan
mengorganisasi jam / meja
bantuan khusus untuk
publik untuk membantu
mereka mengakses
layanan digital?
13. Apakah, apakah, apakah .?
1
Apakah ada - terutama
dalam e-book - tawaran
yang lebih luas dan
bertarget untuk kelompok-
kelompok tertentu seperti
warga lanjut usia yang
terisolasi di rumah, orang
muda dan anak-anak?
2
Apakah ada platform
(nasional), layanan-daftar
(misal: mailing list) atau
lainnya di mana
perpustakaan dapat
memposting praktik
layanan terbaik mereka
selama krisis Covid-19?
3
Apakah ada platform
(nasional), layanan-daftar
atau lainnya tempat
perpustakaan bertukar dan
menggunakan kembali
produk digital (mis. Film
Youtube dengan
penceritaan)?
4
Apakah ada pertukaran
layanan fisik oleh
perpustakaan? Tentang
bagaimana perpustakaan
mencoba untuk tetap
relevan untuk pelanggan
mereka dalam langkah-
langkah keamanan yang
harus diambil?
5
Apakah ada pertukaran
layanan oleh
perpustakaan ke sekolah
dan pendidikan?
14. Apakah ada pertukaran bagaimana staf
perpustakaan bekerja dari rumah,
melakukan pembelajaran dan pelatihan
(online) atau memberikan layanan?
Apakah ada platform (nasional), layanan-
daftar atau lainnya untuk pembelajaran
online dan kemungkinan pelatihan untuk
staf perpustakaan?
Apakah ada platform (nasional), layanan-
daftar atau lainnya untuk tugas-tugas lain
yang dilakukan oleh staf perpustakaan
(mis. Membantu (secara online) di pusat
informasi komunitas atau memberikan
panggilan telepon ke pelanggan / warga
lanjut usia yang terisolasi)?
Apakah ada proposal yang ingin Anda
buat di tingkat Eropa?
21. Haruskah begini? Mestikah begitu? (1)
Apakah Anda menganggap
cara perpustakaan Anda
terlibat dalam informasi dan
kegiatan kesehatan di negara
Anda selama krisis Covid-19
sebagai kewajiban dalam
komunitas?
Apakah Anda
menggunakan
perpustakaan untuk tujuan
advokasi, atau untuk
memerangi informasi yang
salah dan disinformasi?
Pernahkah Anda berpikir betapa
pentingnya layanan perpustakaan
berasis suara (panggilan komunitas
dan buku audio) dan pembuatan
(printer 3D) dalam penyediaan
layanan perpustakaan selama krisis
Covid-19? Bisakah Anda
mengharapkan perkembangan
perpustakaan baru ke arah yang
berbeda dari layanan-berbasis-mata?
Apakah rencana pengembangan
perpustakaan untuk dua, tiga, empat
tahun terakhir masih berfungsi?
Sudahkah Covid-19 mengajari Anda
cara baru untuk meningkatkan
gerakan orang, sumber daya,
gagasan, dan peralatan?
Akankah perpustakaan Anda cukup
fleksibel untuk beralih dari layanan ke
produksi, dari penggunaan teknologi
analog / ekstensif ke digital / intensif
untuk menyesuaikan kebutuhan
komunitas beragam yang mereka
layani?
Apakah Anda mengambil
langkah-langkah untuk
mencegah agar aturan jarak
sosial dapat memperkuat
pengucilan sosial? Bagaimana
Anda berencana untuk
menjaga jarak sosial namun
menyatukan orang?
Apakah perpustakaan Anda masih
menjadi tempat pertemuan meskipun
ada penerapan aturan jarak fisik dan
peningkatan tingkat keterhubungan
(live streaming, acara pasca-debat,
pelaporan dan blog)?
23. Haruskah begini? Mestikah begitu? (2)
Haruskah perpustakaan
Anda menggunakan data
dan pengalaman yang
matang selama krisis Covid-
19 untuk merancang model
baru distribusi e-copy di
perpustakaan?
Sejauh mana Anda dapat
mengulangi / mengadaptasi
cara (lama) bekerjasama
secara fisik pra-Covid19
dengan orang-orang di
lingkungan digital? Bisakah
Anda menciptakan kualitas
keterhubungan baru melalui
penggunaan teknologi yang
cerdas?
Akankah perpustakaan
Anda lebih meyakinkan
bergabung dengan
digitalisasi berskala nasional
dan rencana kecerdasan
buatan untuk menangkap
pengalaman-pengalaman
canggih yang matang
selama krisis Covid-19 dan
mengubahnya menjadi
kegiatan yang
berkelanjutan? Apakah
perpustakaan Anda
meningkatkan praktik
perpustakaan dari analog ke
digital dan dari digital ke
analog, dan
menggabungkan keduanya
untuk memenuhi tujuan
tradisional perpustakaan?
24. Musik, seni dan pertunjukan langsung berada di
bawah ancaman di masa pasca-Kovid 19 dan
mungkin perlu membuat acara pasca-produksi untuk
menarik penonton dan berkelanjutan. Apakah
menurut Anda perpustakaan dapat berkolaborasi
dalam siklus distribusi acara pasca produksi?
Apakah perpustakaan Anda akan meminta dan
memengaruhi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dan/atau lembaga budaya setempat untuk merancang
ulang sistem bantuan lokal, insentif fiskal, langkah-langkah
kebijakan, dan bentuk subsidi lainnya untuk kebudayaan
dalam perspektif holistik yang lebih luas?
Akankah perpustakaan Anda terus mengejar tujuan
pembelajaran jarak jauh dalam aliansi dengan lembaga
pendidikan, memperluas sejauh mungkin dimensi virtual?
Apakah perpustakaan Anda akan memberikan kontrol atas
data dan metadata yang memengaruhi operasi
perpustakaan dan menggunakannya kembali untuk proses
pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan?
40. Manajemen SDM
Perpustakaan yang bersifat
kolaboratif untuk
mengusulkan dan
menegosiasikan national
interests dan dapat selalu
digunakan kembali secara
lokal sangat dinantikan.
- Dr. Juneman Abraham
52. Situasi Indeksasi Kita?
Sumber eksternal
Agregator (bukan full file access)
Repositori masih mengandalkan keikhlasan Bab 1 s/d 3
Belum ada Analytics
???
74. Peran sebagai Fasilitator & Eksperimenter:
Bagaimana jika Manusianya kurang
memiliki literasi Cross-discipline?
https://cdn2.hubspot.net/hubfs/2909474/Ex%20Libris%
20Artificial%20Intelligence%20White%20Paper.pdf
97. Perpustakaan telah mengubah hidupku
https://princh.com/marketing-libraries-through-storytelling-example-of-leeds-libraries/
98. Rekomendasi (Bagian 1)
Protokol Manajemen
SDM Perpustakaan
perlu berorientasi
pada relevansi sosial
perpustakaan.
Frasa "Pengguna
perpustakaan" perlu
ditegaskan secara
luas sampai ke
tingkat negara,
bahkan internasional.
Kombinasi visi dan misi asosiasi
perpustakaan, lembaga
tempat bernaung
perpustakaan, dan kebutuhan
setempat, yang disusuli
dengan sejumlah formulasi
masalah merupakan langkah
paling awal untuk menyusun
protokol.
Manajemen Risiko
Perpustakaan Daring sudah
saya bahas dalam Forum FPPTI
Knowledge Sharing Series (KSS)
#1 (lihat di blog saya
http://juneman.blog.binusian.o
rg ). Hal ini juga merupakan
bagian dari Protokol
Manajemen SDM.
Manajemen belajar dan
manajemen perubahan
sangat mendesak.
Perpustakaan yang
manusianya tidak
bertransformasi akan
kehilangan jati diri dan
perannya.
Dr. Juneman Abraham
Psikolog Sosial
Universitas Bina Nusantara
99. Rekomendasi
(Bagian 2)
Mewaspadai
tantangan global
sekaligus berpijak
pada lokalitas sama-
sama perlunya.
Bernegosiasi dengan
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, juga
Penerbit Komersial,
menemukan momen yang
pas pada masa Pandemi
Covid-19.
Pustakawan Sosial
memiliki spirit
Kebebasan dan
Pembebasan, bukan
Kungkungan rutinitas
dan peran
tradisionalnya.
Sudah saatnya FPPTI
mewujudkan
pangkalan data
mandiri sebagai basis
sistem kepakaran. Bila
bukan sekarang, kapan
lagi?
Psikologi dan Ilmu
Perpustakaan
berkonvergensi
menjadi Psikologi
Perpustakaan.
Hasilkan Cerita tentang
Perpustakaan Kita sendiri.
Perpustakaan yang "tidak
(mampu) ber-cerita" akan
menjadi kenangan lama.
Dr. Juneman Abraham
Psikolog Sosial
Universitas Bina Nusantara
101. Manusia Dalam
Perpustakaan Masa Kini:
Menjawab Kebutuhan
Siapa?
DR. JUNEMAN ABRAHAM
FAKULTAS HUMANIORA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA